Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133538 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karimah Nasar
"Obesitas merupakan akumulasi berlebihan lemak pada jaringan adiposa dan telah menjadi masalah utama di beberapa negara berkembang, terutama Indonesia. Obesitas menyebabkan komplikasi low back pain. Hal ini disebabkan oleh kerusakan struktur dari tulang belakang akibat peningkatan beban yang harus ditopang tubuh. Rasa nyeri tersebut menyebabkan penurunan tingkat aktivitas fisik, lalu menurunkan tingkat kebugaran dengan melihat nilai VO2 max. Dalam penelitian ini, dianalisis hubungan antara tingkat kebugaran dengan derajat obesitas pada wanita berusia >40 tahun yang mengalami komplikasi low back pain. Metode yang digunakan adalah cross sectional dengan 60 sampel dari rekam medis pasien dari RSCM, Jakarta. Data variabel derajat obesitas dan tingkat kebugaran kemudian dimasukkan dalam tabel 2x5 untuk diuji menggunakan metode chi square. Hasil yang ditemukan adalah terdapat hubungan antara tingkat kebugaran dengan derajat obesitas wanita berusia >40 tahun yang mengalami komplikasi low back pain

Obesity is an excessive accumulation of fat on adipose tissue cell and has become a major problem in some developing countries, especially Indonesia. Obesity causing low back pain, it is caused by the damage that is happened on the structure of the spine due to increase on the load that must be supported by the body. Those pain can cause decrease in physical activity levels, and causing reduce to the level of the fitness, and then causing reduce the level of fitness by examining the value of the VO2 Max. This research analyzes the relationship between the fitness level in obesity women with aged more than 40 years who have complications of low back pain. The method used is cross sectional with 60 samples from medical records of patient on RSCM Jakarta. The variable degree of obesity and the level of the fitness then being inputted in the table 2x5 to be tested by using chi square method. The result found that there is relationship between the level of the fitness of woman with obesity aged more than 40 years who have low back pain complication."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Kemala Dewi
" ABSTRAK
Obesitas adalah penyakit multifaktorial yang dapat terjadi akibat akumulasi jaringan lemak yang berlebihan. Obesitas memiliki banyak komplikasi dan salah satu komplikasinya adalah Low Back Pain. Nyeri yang terjadi pada penderita Low Back Pain pada hakekatnya bukanlah merupakan suatu penyakit spesifik, melainkan merupakan sebuah keluhan atau gejala yang dirasakan. Keluhan nyeri inilah yang nantinya akan menimbulkan penurunan produktivitas dan keterbatasan aktivitas penderitanya. Dalam penelitian ini dianalisis mengenai hubungan antara tingkat nyeri dengan derajat obesitas pada wanita usia diatas 40 tahun yang mengalami obesitas dengan komplikasi low back pain di RSCM. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 60. Pengambilan data menggunakan rekam medis pasien yang kemudian dianalisis menggunakan metode chi square. Hasil yang didapat adalah terdapat hubungan antara tingkat nyeri dengan derajat obesitas pada wanita usia diatas 40 tahun yang mengalami obesitas dengan komplikasi Low Back Pain di RSCM.

ABSTRACT
Obesity and Low Back Pain in RSCM Obesity are multifactorial disease caused by excessive accumulation of fat tissue. Obesity came with many complications such as low back pain. Low back pain itself was not a spesific disease, it was just one of the symptoms or pain complaints that experienced by patients. It will gradually created some activity limitations which decrease patient productivity. This research focused on the relation between pain scale and degree of obesity for obese women above 40 with low back pain complications at cipto mangunkusumo hospital RSCM . This research was designed with cross sectional using 60 samples of obese women. The data was taken from patient medical record which was analyzed using chi square method. In conclusion, obesity degree relates with pain scale for obese women above 40 with low back pain complication at RSCM."
2016
S70379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Magna Fitriani
"ABSTRAK
Obesitas masih menjadi salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Obesitas meningkatkan risiko terkenanya penyakit low back pain. Low Back Pain akan mempengaruhi fleksibilitas dari pasien. Terdapat masalah yaitu penurunan fleksibilitas pada pasien obesitas yang telah berkomplikasi LBP. Dalam penelitian ini dianalisis mengenai hubungan antara tingkat fleksibilitas dengan derajat obesitas pada wanita berusia diatas 40 tahun yang menderita low back pain di RSCM. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 56. Data sampel diambil melalui rekam medis pasien yang kemudian dianalisis menggunakan metode mann-whitney test. Hasil yang didapat adalah terdapat penurunan rata-rata range of motion pada obesitas II sebesar 8,93 derajat dibanding obesitas I obesitas I mean = 64,82 derajat dan obesitas II mean = 55,89 derajat Ditemukan juga bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara tingkat fleksibilitas dengan derajat obesitas pada wanita berusia diatas 40 tahun yang menderita low back pain di RSCM p>0,05 .

ABSTRACT
Obesity is one of the most concerns in world health including Indonesia. The obesity causes low back pain. Moreover, the low back pain interferes patient rsquo s flexibility. However, the reffered research shows the flexibility declined by LBP obesity patient. Thus, this research analyses the corelation of flexibility degree and obesity grade of women aged above 40 years old who suffers low back pain in RSCM. The design of this research is using cross sectional method with 56 samples. The samples data then analysed using mann whitney test method. In conclusion, the average of range of motion of obesity II declines 8,93 degree from obesity I the average of obesity I 64,82 degree and obesity II 55,89 degree . The result also found that no correlation of flexibility degree and obesity grade in women aged above 40 years old who suffers low back pain in RSCM p 0.05 "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Kamseno
"LATAR BELAKANG: Obesitas merupakan masalah kesehatan di Indonesia maupun dunia. Prevalensi penduduk dewasa Indonesia dengan obesitas mencapai 15,4% dan obesitas merupakan salah satu faktor risiko terjadinya nyeri punggung bawah. Pada pasien obesitas umumnya terjadi kelemahan otot abdomen dan pergeseran pusat gravitasi tubuh ke depan sehingga otot-otot ekstensor batang tubuh akan berusaha menarik tulang belakang ke posterior terus menerus dan menyebabkan spasme otot yang akan menimbulkan nyeri, keterbatasan lingkup gerak sendi, dan disabilitas fungsional. Nyeri punggung bawah menjadi salah satu beban kesehatan utama pada masyarakat. Terdapat berbagai terapi untuk mengatasi nyeri punggung bawah mekanik, namun permasalahan nyeri punggung bawah mekanik kronik tetap menjadi masalah selama bertahun-tahun. Sebuah pendekatan baru untuk tatalaksana tambahan nyeri punggung bawah mekanik kronik merujuk kepada penggunaan elastic taping.
TUJUAN: Menilai pengaruh aplikasi elastic taping terhadap perbaikan skala nyeri, lingkup gerak sendi fleksi batang tubuh, dan disabilitas fungsional pada pasien obesitas dengan nyeri punggung bawah mekanik kronik, serta membandingkan pengaruh tersebut dengan dua metode aplikasi yang berbeda.
METODE: Uji intervensi dengan melibatkan populasi subjek pasien yang berobat di Poliklinik Obesitas Departemen Rehabilitasi Medik RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta selama Agustus 2017-Januari 2018 yang memenuhi kriteria penelitian. Subjek dibagi ke dalam 2 kelompok secara acak. Kelompok A mendapat aplikasi elastic taping dengan teknik inhibisi paralumbal bilateral dan stabilisasi pada regio sendi sacroiliac dan regio otot abdominis transversus, sementara kelompok B mendapat aplikasi elastic taping tanpa peregangan pada regio sendi sacroiliac dan regio otot abdomen. Penilaian intensitas nyeri menggunakan VAS, lingkup gerak sendi fleksi batang tubuh menggunakan tes modified Schober, dan disabilitas fungsional dinilai menggunakan skor Oswestry Disability Index (ODI). Penilaian VAS dan tes modified Schober dilakukan sebanyak 6 kali sepanjang penelitian, sedangkan untuk penilaian ODI dilakukan pada sebelum dan sesudah terapi. Semua subjek pada penelitian ini mendapatkan latihan aerobik dengan sepeda statis yaitu dengan durasi 15 menit pada minggu pertama dan 30 menit pada minggu kedua.
HASIL: Sebanyak 28 pasien obesitas dengan nyeri punggung bawah mekanik kronik menjadi subjek dalam penelitian ini. Semua subjek pada kedua kelompok penelitian ini mengalami perbaikan yang signifikan secara statistik pada intensitas nyeri sebelum dan sesudah aplikasi elastic taping pada nilai VAS (p<0.05), namun ketika dibandingkan antar kelompok didapatkan perbedaan yang signifikan secara statistik pada nilai VAS. Hasil pada tes modified Schober dan skor ODI juga mengalami perbaikan antara sebelum dan sesudah terapi pada masing-masing kelompok (p<0.05), meskipun tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara kedua kelompok, namun terdapat perubahan yang signifikan secara klinis hanya pada kelompok A.
KESIMPULAN: Penelitian ini menunjukkan penambahan aplikasi elastic taping pada latihan aerobik telah memberi hasil yang signifikan secara statistik dan klinis dalam perbaikan intensitas nyeri, lingkup gerak sendi fleksi batang tubuh, dan disabilitas fungsional pada pasien obesitas dengan nyeri punggung bawah mekanik kronik. Aplikasi elastic taping dengan teknik inhibisi otot paralumbal bilateral dan stabilisasi pada regio sendi sacroiliac dan regio otot abdominis transversus memiliki hasil yang lebih baik dibandingan aplikasi elastic taping tanpa peregangan.

BACKGROUND: Obesity is one of the world health problems, particularly in Indonesia. The prevalence of obesity in Indonesia is 15,4%. Obesity increases the risk of low back pain occurrence, thus raise a health problem in society. Obese patients tends to have abdominal muscle weakness and shifting of central of gravity anteriorly, it caused trunk extensor muscles contract more often and prone to spasm therefore it will cause pain, limitation of range of motion and functional disability. Currently, there are several approaches for treating mechanical low back pain, but the chronic mechanical low back pain still becoming one of the health problem in years. Elastic taping could be a new approach for chronic mechanical low back pain as adjuvant therapy.
OBJECTIVE: To evaluate the effectiveness of elastic taping application in improving pain intensity, trunk flexion range of motion, and functional disability in obese patient with chronic mechanical low back pain, also to compare the effectiveness between two different elastic taping application methods.
METHODS: This interventional study involved patients in Obesity Clinic of Physical Medicine and Rehabilitation Department, Cipto Mangunkusumo General Hospital, Jakarta between 2017 August until 2018 January who met the inclusion criteria. Subjects randomly assigned into 2 groups. Group A subjects had elastic taping application with inhibition technique on bilateral paralumbal muscle and stabilization technique on sacroiliac joint region and transversus abdominis muscle. Meanwhile, group B subjects had elastic taping application without any stretch on sacroiliac joint and abdominal muscle region. Pain intensity was measured using VAS score, trunk flexion range of motion was measured using modified Schober test, and functional disability was measured using Oswestry Disability Index. VAS and modified Schober test measurement were done six times, while ODI score measurement was done before and after therapy. All of the subjects in both groups also had aerobic exercises using the static cycle with 15 minutes duration in the first week and 30 minutes in the second week.
RESULTS: 28 obese patients with chronic mechanical low back pain were included in this study. These subjects in each group had statistically significant improvement of pain after elastic taping application (p<0.05), and when these two compared there was a significant difference between two groups in VAS score. The result in modified Schober test and ODI score also had improvement before and after therapy in each groups (p<0.05) but there was no significant difference between two groups. Nevertheless, there was clinically significant change in group A after therapy while no clinically significant change in group B.
CONCLUSIONS: The result indicates that addition of elastic taping application in aerobic exercise has clinically and statistically significant effect in improvement of pain intensity, trunk flexion range of motion, and functional disability in obese patients with xi Universitas Indonesia chronic mechanical low back pain. Elastic taping application with inhibition technique on bilateral paralumbal muscle and stabilization technique on the sacroiliac joint region and transversus abdominis muscle has better outcomes compared to elastic taping application technique without stretch."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Mufida
"ABSTRAK
Obesitas merupakan penyakit yang banyak ditemukan baik di Indonesia maupun di dunia. Obesitas dapat menyebabkan berbagai komplikasi, dan salah satu komplikasi yang sering terjadi adalah low back pain LBP . Obesitas dan LBP berpengaruh terhadap fungsi keseimbangan seseorang, dan apabila keseimbangan terganggu, pasien akan mudah terjatuh dan aktivitas sehari-harinya terganggu sehingga kualitas hidup menurun. Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap hubungan antara derajat obesitas dengan keseimbangan postural pada wanita berusia di atas 40 tahun yang mengalami LBP. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan mengambil data dari rekam medik sejumlah 60 sampel. Data derajat obesitas dan keseimbangan hasil pemeriksaan Romberg dimasukkan dalam tabel 2x2 dan di analisis dengan metode chi square. Hasil yang ditemukan adalah terdapat hubungan antara derajat obesitas dengan keseimbangan postural pada wanita berusia di atas 40 tahun yang mengalami LBP p < 0,05 . Odds ratio antara obesitas derajat 1 dibandingkan derajat 2 untuk memiliki keseimbangan yang baik adalah 3,755. Hal tersebut dapat terjadi akibat adanya penurunan sensitivitas pada mekanoreseptor plantar, dan kondisi tulang belakang yang hiperlordotik sehingga keseimbangan terganggu

ABSTRACT
Obesity can leads to many complications one of the most common complication is low back pain LBP . Obesity and LBP can affect postural balance, and if postural balance is disturbed, then it is prone to fall and it causes hardship when doing daily activities. The purpose of this study is to find out the correlation between degree of obesity and postural balance on obese women aged 40 and above that also experience low back pain. This is a cross sectional study. Data of the patient body mass index and postural stability Romberg rsquo s test result are obtained from RSCM rsquo s patient rsquo s medical records. The data are then analyzed with chi square method. After the analysis, it is found that there is an association between degree of obesity and postural balance on obese women aged 40 and above that also experience low back pain p 0.05 . The odds ratio of 1st degree obesity compared with 2nd degree obesity to have better balance is 3.755. Further explanation of the result is obesity patient tend to have decreased plantar rsquo s mechanoreceptor sensitivity because it obtained excessive pressure from the body weight. Also obesity and LBP cause hiperlordotic position of the spine. Those two mechanisms cause disturbance in balance.Keywords obesity low back pain postural balance female aged 40 and above "
2016
S70395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fia Wahyuni
"Perawat memiliki insidensi tertinggi untuk mengalami low back pain (LBP) dibanding dengan pekerja profesional lainnya yang bekerja di rumah sakit. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi faktor risiko yang mempengaruhi keluhan low back pain pada perawat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel dalam penelitian ini dipilih secara consecutive sampling pada perawat pelaksana di ruang rawat inap bedah, penyakit dalam, neurologi, intensif dan IGD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 104 orang (78.8%) responden memiliki keluhan LBP. Faktor risiko yang berpengaruh terhadap keluhan LBP faktor IMT, riwayat LBP, aktivitas fisik/ olahraga, jumlah jam kerja dan aktivitas saat bekerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keluhan LBP pada perawat (p value < 0,05), dengan faktor yang paling berpengaruh adalah obesitas. Penanganan terhadap faktor-faktor risiko (IMT, riwayat LBP, aktivitas fisik/ olahraga, jumlah jam kerja dan aktivitas saat bekerja) yang mempengaruhi keluhan LBP pada perawat dapat direkomendasikan untuk mencegah timbulnya keluhan LBP, sehingga tidak mengurangi kemampuan untuk melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien.

Nurses have the highest incidence of experiencing low back pain (LBP) compared with other professional workers in hospitals. The purpose of this study is to identify the risk factors affecting the nurses complaints of low back pain. The study design used is cross sectional. Respondents in this study were selected by consecutive sampling. The sample in this study was nurses in inpatient surgery ward, internal medicine ward , neurology ward, intensive care unit and emergency unit.
The results showed 78.8% nurses had LBP complaint and the factors BMI, history of LBP, physical activity / exercise, hours of work and activity at work has a significant effect on complaint LBP in nurses (p value <0.05), with the most influential factor is obesity. Treatment of risk factors that affect LBP complaint to the nurse can be recommended to prevent the onset of LBP complaint, so it will not reduce the ability to implement nursing care to patients
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy Kurniawan
"Pendahuluan: Low Back Pain (LBP) adalah keluhan rasa nyeri, ketegangan otot atau rasa kaku di daerah pinggang yaitu di pinggir bawah iga sampai lipatan bawah bokong (plica glutea inferior), dengan atau tanpa penjalaran rasa nyeri ke daerah tungkai (scintica). Perawat yang bekerja di area yang membutuhkan aktivitas fisik yang berat lebih rentan terhadap LBP. Mekanika postur tubuh yang tidak tepat juga memiliki efek langsung pada LBP. Perawat di ruang operasi memiliki risiko tersebut salah satunya adalah karena berdiri di posisi yang sama untuk waktu yang lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kejadian low back pain dan durasi berdiri lama statis pada perawat di ruang operasi.
Metode: Kasus ini tentang seorang wanita berusia 45 tahun yang bekerja sebagai asisten operator/perawat di ruang operasi rumah sakit mengalami nyeri di punggung belakang sejak empat bulan yang lalu dan menjalar ke tungkai bawah, dan didiagnosis dengan low back pain. Pencarian literatur dilakukan melalui PubMed, Scopus, ProQuest, dan juga dilakukan dengan metode hand searching. Kriteria inklusi adalah tinjauan sistematis, studi kohort, studi kasus-kontrol, studi cross sectional, low back pain, prolonged standing/ long stand/standing posture, occupational, dan nurse. Kemudian, dinilai secara kritis menggunakan kriteria yang relevan oleh Oxford Center for Evidence-Based Medicine.
Hasil: Tiga studi cross-sectional yang relevan ditemukan melalui pencarian literatur dan setelah dinilai secara kritis, dapat disimpulkan bahwa semua artikel tersebut valid. Besar dan ketepatan estimasi hubungan antara pajanan dan hasil dalam studi pertama antara LBP dengan posisi berdiri lama pada perawat ruang operasi adalah p 0,002, OR = 1.8 95%, CI (1.2-4,4). Studi kedua menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara perawat ruang operasi dengan posisi berdiri lama (posisi menetap selama minimal tiga jam) dengan nilai p 0.001, OR = 2.1, 95% CI (1.4-5,3). Pada studi ketiga juga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara LBP dengan berdiri lama dengan nilai p 0.04, OR = 1.09, 95% CI (0.49-2.38).
Kesimpulan: Bukti yang tersedia dari tiga studi cross sectional membuktikan bahwa terdapat dua artikel yang menunjukan estimasi besar risiko yang signifikan secara statistik antara low back pain dengan durasi posisi berdiri lama statis pada perawat ruang operasi pada kedua studi namun hanya satu studi yang menjelaskan bahwa kejadian LBP terjadi pada durasi berdiri lama minimal selama tiga jam bekerja. Direkomendasikan untuk menyediakan antifatigue mat/standing mat, alas kaki yang nyaman, dan penyediaan kursi untuk dapat duduk/berdiri, edukasi dan pelatihan cara kerja ergonomis minimal setahun sekali, program stretching tiap dua jam selama 10-15 menit, dan memberikan jumlah tenaga perawat ruang operasi yang mencukupi. Desain penelitian yang lebih baik seperti seperti kohort atau kontrol kasus diperlukan untuk memberikan bukti yang lebih kuat bahwa durasi berdiri lama statis dapat menyebabkan low back pain pada perawat ruang operasi.

Background: Low Back Pain (LBP) is a complaint of pain, muscle tension or stiffness in the lumbar region, namely at the lower edge of the ribs to the lower fold of the buttocks (plica glutea inferior), with or without pain radiating to the leg area (scintica). Nurses who work in areas that require strenuous physical activity are more prone to LBP. Improper posture mechanics also have a direct effect on LBP. Nurses in the operating room have such risks, one of which is due to standing in the same position for a long time. The purpose of this study was to determine the relationship between the incidence of low back pain and the duration of static long standing in nurses in the operating room.
Methods: This case is about a 45-year-old woman who works as an assistant operator/nurse in a hospital operating room feel pain in the back since four months ago and radiating to the lower limbs, and was diagnosed with low back pain. A literature search was conducted through PubMed, Scopus, ProQuest, and also by hand searching. Inclusion criteria were cohort studies, case-control studies, cross sectional studies, low back pain, prolonged standing/long standing/standing posture, occupational, and nurse. Then, it was critically appraised using relevant criteria by the Oxford Center for Evidence-Based Medicine.
Results: Three relevant cross-sectional studies were found through the literature search and after critical appraisal, it can be concluded that all the articles are valid. The magnitude and precision of the estimated association between exposure and outcome in the first study between LBP and prolonged standing in operating room nurses with p value 0.002, OR = 1.8 95%, CI (1.2-4.4). The second study showed that there was an association between operating room nurses and prolonged standing position (sedentary position for at least three hours) with p value 0.001, OR = 2.1, 95% CI (1.4-5.3). The third study also concluded that there was an association between LBP and prolonged standing with p value 0.04, OR = 1.09, 95% CI (0.49-2.38).
Conclusion: The available evidence from three cross-sectional studies proved that two articles showed statistically significant risk estimates between low back pain and duration of long static standing position in operating room nurses but only one study explained that the incidence of LBP occurred in long standing duration for at least three hours of work. It is recommended to provide antifatigue mats/standing mats, comfortable footwear, and provide chairs to be able to sit/stand, education and training on ergonomic work methods at least once a year, stretching programs every two hours for 10-15 minutes, and provide sufficient numbers of operating room nurses. Better research designs such as cohort or case control are needed to provide stronger evidence that long static standing duration can cause low back pain in operating room nurses.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Radea Renoza
"TUJUAN: Modernisasi dan otomatisasi di hampir semua aspek kehidupan manusia semakin mendorong manusia untuk berperilaku sedenter dan memiliki aktivitas fisik yang rendah. Rendahnya tingkat aktivitas fisik masyarakat Indonesia terlihat dari data Riskesdas 2018 yang menyebutkan 64,4% anak usia 10—14 tahun tergolong memiliki aktivitas fisik kurang dari cukup. Dengan kurangnya aktivitas fisik, persentase lemak tubuh seseorang dapat meningkat. Persentase lemak tubuh dikatakan berkorelasi negatif dengan kelenturan punggung bawah (fleksibilitas) seseorang. Oleh karena itu, dengan meningkatnya persentase lemak tubuh, risiko anak-anak untuk mengalami cedera, sakit punggung, sakit leher, dan masalah postur juga akan meningkat karena kelenturan punggung bawah (fleksibilitas) yang berkurang.
METODE: Penelitian ini dilakukan dengan desain potong lintang dengan menggunakan data SEANUTS 2.0 (Survei Nutrisi Asia Tenggara). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Sampel terdiri dari 102 anak usia sekolah (6—12 tahun): 40 (39,2%) laki-laki dan 62 perempuan (60,2%) dari Provinsi DKI Jakarta.
HASIL: Analisis bivariat menunjukkan bahwa hanya usia, tinggi badan, dan panjang tungkai yang memiliki hubungan signifikan dengan kelenturan punggung bawah. Regresi linier berganda menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kelenturan punggung bawah adalah tinggi badan.
SIMPULAN: Faktor yang memengaruhi kelenturan punggung bawah anak usia sekolah di Provinsi DKI Jakarta adalah tinggi badan.

OBJECTIVE: Modernization and automation in almost every aspect of human life have increasingly push humans to behave sedentary dan having low level of physical activity. The low level of physical activity of the Indonesian can be seen by data from Riskesdas 2018 which states that 64.4% of children aged 10—14 years are classified as having less than sufficient physical activity. With a lack of physical activity, a person can develop increasing body fat percentage. Body fat percentage is said to have a negative correlation with a person's flexibility. Therefore, as the body fat percentage increases, a children's risk of getting injuries, back pain, neck pain, and posture problems will also increase due to decreased flexibility.
METHODS: This study is conducted with a cross-sectional design with the use of SEANUTS 2.0 (South-East Asian Nutrition Survey) data. The sampling technique was done by simple random sampling. The data were analyzed in univariate, bivariate, and multivariate analysis. The sample consisted of 102 school-age children (6—12 years old): 40 (39,2%) boys and 62 girls (60,2%) from DKI Jakarta Province.
RESULTS: The bivariate analysis showed that only age, height, and leg length had a significant relationship with lower back flexibility. The multiple linear regression showed that factor influencing lower back flexibility is heigh.
CONCLUSION: Only one factor is influencing the lower back flexibility of school-age children in DKI Jakarta Province, which is height.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Krisyanti Husin
"Low back pain (LBP) sering dialami oleh manusia, tidak terkecuali pada populasi pekerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi low back pain (LBP) pada pekerja adalah postur kerja. Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi postur kerja pada operator Bottom Case di PT. Showa Indonesia Manufacturing pada bulan Maret tahun 2013. Alat ukur yang digunakan adalah REBA.
Hasil REBA yang didapat pada operator Bottom Case pada proses buffing, cleaning dan mendorong kereta termasuk dalam kategori sedang dan memerlukan tindakan lebih lanjut seperti stretching dilakukan pada seluruh shift kerja, refresh training dan modifikasi pada mesin.

Low back pain (LBP) often experienced by human, no exception in the worker population. One of the factor that influence low back pain (LBP) in worker is working posture. The research done by observing the working posture on the operator Bottom Case at PT. Showa Indonesia Manufacturing on March 2013. Measuring instrument used is REBA.
The results of REBA obtained on the operator Bottom Case on the process of buffing, cleaning and drive train are included in the category medium and require further action as stretching is done on the entire work shift, refresh training and modifications to the engine.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imamul Aziz Albar
"Nyeri punggung pada anak merupakan gejala yang sering terjadi terkait dengan permasalahan pada sistem muskuloskeletal. Pengetahuan akan nyeri punggung pada anak sangat penting karena diketahui nyeri punggung pada anak akan memburuk seiring waktu dan merupakan faktor risiko utama terjadinya nyeri punggung saat dewasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan prevalensi dari nyeri punggung pada anak serta menentukan faktor-faktor risiko yang berhubungan dengannya.Dilakukan pengambilan data dengan menggunakan kuesioner pada anak sekolah usia 10-15 tahun di DKI Jakarta. Didapati hasil sebanyak 68,96% menderita nyeri punggung, dimana 62,79% dari jumlah tersebut adalah wanita. Lama menonton televisi dan lama berolahraga merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh dalam kejadian nyeri punggung pada anak.

Back pain in children is a frequent symptom associated with musculoskeletal system problems. Awareness of back pain in children is very important, because we know that it will be worsened with time and it is the main risk factor of back pain in adults. The aim of this research is determining the prevalence of back pain in children and the risk factors correlated with it. Samples were collected using a questionnaire for school students within 10-15 years old in Jakarta. 68,96% of the respondent have ever experienced any back pain, which 62,79% of them are females. Duration of watching television and exercise are the most significant risk factors in contributing back pain problems in children."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
Sp-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>