Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148916 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pipih Karniasih
"Tingginya angka pengundurn diri perawat manajer di RSAB Harapan Kita adalah masalah serius dan sangat berhubungan dengan kepuasan kerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tingkat kepuasan kerja perawat manjer di ruang rawat inap RSAB dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pengambilan data secara potong lintang, di mana pengukuran kepuasan kerja perawat manajer sebagai
variabel terikat yang terkait dengan fungsi-fungsi manajemen. Penelitian dilakukan untuk menganalisa hubungan variabel bebas yaitu : usia, lama kerja, tingkat pendidikan dan karakteristik pekerjaan yaitu: penghargaan, beban kerja dan kebijakan organisasi pada
waktu yang bersamaan. Uji Kai Kuadrat digunakan untuk mengukur hubungan antar karakteristik individu dan pekerjaan dengan kepuasan kerja perawat manajer. Untuk
melihat variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat manajer digunakan uji multivariat regresi logistik.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat manajer sejumlah 80 orang yang bekerja di ruang rawat inap RSAB, dan sampel berjumlah 66 perawat manajer. Instrumen yang digunakan adalah modifikasi teori Smith dalam bentuk kuesioner. Kuesioner telah
diuji validitas dan realibilitasnya.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna antara karakteristik individu: usia, lama kerja, tingkat pendidikan dan karakteristik pekerjaan: beban kerja dan kebijakan organisasi dengan kepuasan kerja perawat manajer di mana p value <0,05. Variabel bebas yang paling berpengaruh adalah beban kerja dan kebijakan organisasi di Mana p value < 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian teridentifikasikan faktor yang paling berhubungan dengan kepuasan kerja perawat manajer adalah faktor beban kerja dan kebijakan organisasi di mana p value <0,05.

The Maternity and Child Harapan Kita Hospital Jakarta has a serious problem related to high turnover of nurse?s managers and it could related to job satisfaction.
The objective of this study is to obtain the description of job satisfaction of nurse's managers at the Maternity and Child Harapan Kita Hospital and the related factors.
This study is descriptive analitical design with cross sectional data collection. The Chi Square is to measure the correlation between nurse's managers characteristic
(age, length of job experience, educational background) and job characteristics (reward system, work load, and organisation policy).
Population of this study were the nurse?s managers at Maternity and Child Harapan Kita Hospital. The number of sample is 66 nurse?s managers. Instrument was developed from Job Description Index of Smith, through 54 quesioners which has been tested for it's validity and realibility.
The result of the study shown the correlation between nurse's managers characteristic and job characteristic with nurses manager's job satisfaction (p value <0,05)
The study shown that factor & which mostly related to Nurse Managers Job Satisfaction are nurse work-load and organisation policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zanisa
"ABSTRAK
Nama : ZanisaProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas IndonesiaJudul : Analisis Faktor ndash; faktor yang Berhubungan denganIntention to Quit tenaga kesehatan di Rumah Sakit BhaktiYudha Depok Tahun 2017Rumah Sakit Bhakti Yudha mengalami turnover tenaga kesehatan khususnnyaperawat dan dokter lebih dari 10 setiap tahunnya. Angka turnover yang tinggiakan berdampak buruk bagi rumah sakit. Tujuan dilakukannya analisa faktorfaktoryang berhubungan dengan intention to quit agar dapat memberikangambaran dan rekomendasi kepada rumah sakit untuk masalah ini. Sampelpenelitian sebanyak 100 perawat dan 25 dokter. Jenis penelitian adalah penelitiankuantitatif yang dilanjutkan dengan metode kualitatif. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa34 tenaga kesehatan memiliki keinginan untuk keluar dariRumah Sakit. Dari analisis multivariat, terdapat empat variabel yang memilikipengaruh signifikan terhadap keinginan untuk berhenti kerja yaitu kepuasan kerja,usia, persepsi terhadap kompensasi dan manfaat serta gaji yang diperoleh. .Proporsi tenaga kesehatan dengan kepuasan kerja yang rendah memilikikecenderungan lebih besar untuk intention to quit. Proporsi tenaga kesehatan yangberusia muda, persepsi terhadap kompensasi dan manfaat yang kurang sesuai, gajidibawah UMRjuga memiliki kecenderungan untuk intention to quit. Kepuasankerja yang rendah terjadi terkait kepedulian manajemen terhadap karyawan dansistem jenjang karir yang kurang baik.Kata kunci :Intention to quit, turnover, kepuasan kerja, usia, kompensasi dan manfaat, gaji.

ABSTRACT
Name ZanisaStudy Program Hospital AdministrationPublic Health FacultyUniversity of IndonesiaTitle Analysis of Factors Related to Intention to Quit of health workersin Bhakti Yudha Hospital in 2017Bhakti Yudha Hospital has a turnover of health workers doctors and nurses morethan 10 per year. A high turnover rate will be bad for the hospital. The purposeof the analysis of factors related to intention to quit in order to provide a fact andrecommendation to the hospital for this problem.The sample was 100 nurses and25 doctors. The type of research is quantitative research followed by qualitativemethod. The results showed that 34 of health workers have a desire to get out ofthe hospital. From the multivariate analysis, there are four variables that have asignificant influence on the desire to quit the job is job satisfaction, age, theperception of compensation and benefits, and salary. The proportion of healthworkers with low job satisfaction has a greater tendency to intention to quit Theproportion of health workers who have a perception of compensation and benefitsthat are less appropriate, low salaryand the younger tend to quit the job.Jobunsatisfaction also caused by management of employees and career path system isless good.Keywords Intention to quit, turnover, job satisfaction, age, compensation and benefits, salary"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayun Sari
"Tantangan bagi pengelola rumah sakit baik rumah sakit pemerintah maupun swasta dewasa ini semakin kompleks, tuntutan rnasyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu juga semakin menigkat. Pelayanan kesehatan yang bermutu harus berorientasi kepada pelanggan, baik pelanggan ekstemal maupun internal. Pelanggan intemal adalah tenaga kerja/SDM yang bcrada di rumah sakit. Untuk dapat melaksanakan pelayanan prima ini dibutuhkan sumber daya manusia yang prima pula.
Peran SDM rumah sakit sangat penting dalam menentukan mutu jasa pelayanan maka kualitas dan kuantitas SDM merupakan faktor kdtis dalam organisasi rumah sakit. Teori Sumbcr Daya Manusia juga menyebutkan yang perlu diperhatikan dalam pcmeliharaan hubungan keria adalah mengenai kepuasan kerja yang merupakan bagian dari banyak faktor yang mempengaruhi kineqia seseorang.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai kincrja karyawan, kepuasan kerja karyawan dan hubungan antara kepuasan kelja dan kinerja karyawan di RSIJ. Ada lima faset kepuasan kelja yang diteliti yaitu pckerjaan, gaji/kompensasi, promosi, rekan kerja dan pengawasan/supervisi.
Metode penelitian ini adalah cross seciional dengan pendekatan kuantitatif dimana data yang dipakai adalah data primer dengan menggunakan alat banlu berupa kuesioner. Kuesioner kinerja karyawan disadur dad lembar penilaian karyawan RSIJ dan kuesioner kepuasan kelja diadaptasi dari A/Hrmesola Sarisfaction Questionairre, yang diuji cobakan terlebih dahulu dengan nilai Crombach-alpha 0,9. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan tetap RSIJ berjumlah 132 orang.
Hasil penelitian menunjukkan penilaian kinerja karyawan RSIJ karyawan yang memiliki kinezja baik sebesar 53,8% dan yang kurang baik 46,2%.. Karyawan dengan kinerja baik kebanyakan adalah tenaga perawat dan karyawan dengan kinerja kurang baik kebanyakan adalah tenaga penunjang medis. Kinerja karyawan RSIJ terendah adalah pada aspek inovatif sementara aspek tertinggi adalah pada aspek ketaatan beragama. Kinerja karyawan mulai menurun pada karyawan menjelang usia 40 tahun dengan masa kerja sekitar IO tahun dengan pendidikan setingkat nkademi. Kepuasan kezja karyawan RSIJ terhadap keseluruhan faset adalah 82%, dimana terdapat 61 ,4% karyawan yang puas sementara yang tidak puas 38,6%. Kepuasan kerja terendah ada pada variabel gaji/kompensasi sementara kepuasan kerja tertinggi ada pada variabel rekan kerja.
Bonus merupakan penyebub terbesar ketidakpuasan terhadap gaji/kompensasi, suasana kckeluargaan di lingkungan RSIJ merupakan faktor terbesar yang menimbulkan kepuasan terhadap rekan kerja. Karyawan yang berada pada unit pelayanan yaitu dokter dan perawat menunjukkan jumlah yang relatif sama antara yang puas dengan tidak puas, scmentara pada km-yawan penunjang medis dan non medisjumlah kzu-yawan yang puas relatif lebih bcsar dari yang tidak puas. Ada hubungan antara kepuasan kerja dengan kineqa pada seluruh faset yaitu pekerjaan, gaji/kompensasi, promosi, rekan kenja dan pengawasarl/supervise. Kepuasan terhadap promosi memiliki kemungkinan terbesar untuk menjadikan seorang karyawan berkinelja baik.
Berdasarkan uraian di atas Peneliti menyarankan kepada manajemen RSIJ untuk melakukan kriteria penilaian kinerja yang baku dan bersifat umum untuk semua jenis tenaga, mcngembangkan program pelatihan, pemberian penghargaan dan sanksi, serta mengefektifkzm peran atasan langsung atau para manajer, meningkatkan motivasi karyawan melalui kekuatan spiritual yaitu ikatan terhadap nilai-nilai agama islam,
mempcrbaiki sistem penggajian dimana kinerja karyawan menjadi fokus utama, meningkatkan alokasi penerimaan untuk porsi pcmbayaran gaji/kompensasi karyawan, mengkomunikasikan kemampuan manajemen dalam membayar gaji/kompensasi di
lingkungan intemal rumah sakit, suasana kekeluargazm di lingkungan rumah sakit dijadikan kekuatan untuk menghasilkan kexja yang berkualitas dengan cara membentuk tim kerja yang solid dan menumbuhkan suasana persaingan yang sehat diantara
karyawan, mcningkatkan perhatian terhadap perawat dengan melakukan perhitungan beban kerja perawat melalui metode yang tepat, menganalisis jalgatan bagian keperawatan sesuai dengan kompetensi Serta me'npe1jelas jenjang karir kepada tenaga perawat, meningkatkan pengenalan terhadap karakteristik karyawan seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan sebagainya sehingga manajemen dapat mengetahui sampai dimana kemampuan karyawar; dalam bekerja dan tingkat kebutuhannya melakukan survey kepuasan kerja secara rutin sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen dalam menilai produk-produk kebijakan.

Nowadays, the challenge for hospital management both in the state-run hospital and private hospital have become more complex. Public ask for more high-quality health ser/ice. High-quality health services are a priority issue for external and intemal customers. Intemal customers are people who work in the hospital. High-quality service needs high-quality human resources. The role of human resources is the key in delivering high-quality service. Human resources theory always said job satisfaction is among main factor which influence job performance. The workers deliver the best service when they are happy in theirjobs.
The purpose of this study is to examine the relation between job satisfaction and job pcrfomance among the employees of Jakarta Islamic Hospital (RSIJ) with five facets of job satisfaction are reviewed namely job criteria, salary/compensation, promotion, coworker and supervisory.
This research was based on cross sectional method with quantitative approach which primary data is obtained by surveing permanent-employee of RSIJ. In this study, the questionnaire of employees performance was adopted &orn the RSI] employee's performance appraisal, while the qustionnaifc of job satisfaction was adopted from Minnesota Satisfaction Questionairre. These instruments had been tested with Crombach»alpha 0,9. We have 132 respondents from RSI.l's permanent employee.
The study revealed 53.8 percent of respondents have a good job performance and 46.2 percent less good. The respondents have assumed the innovative aspect was the lowest point of their job performance, while the religious obedience is on the top rating. Nurses comprises the largest group of good job performance while medical supporting staff are the lowest performance. The performance is slightly decrease when employee reach 4O's years old, 10 years services work and diploma education level. Total job satisfaction in the hospital reached 82 percent in which 61.4 percent of the respondents have demonstrated their satisfaction, while 38.6 percent on the opposite.
The study disclosed salary/compensation issue have created the greatest dissatisfaction, while relationship with co worker bring the highest happiness. On the variable of compensation, the system of bonus awarding is a major cause of conflict creating dissatisfaction, while lack of formality with warm intra-personal relationship is the largest contribution of job satisfaction.
The number of workers from medical unit service, either physicians or nurses, have expressed their dissatisfaction and satisfaction equally, while on medical supporting staff and non-medical unit staff more employee saying they are satisfied compare to those who are not.
The study indicated there are a link between job satisfaction and job performance on all facets of job satisfaction, there are job criteria, salary/compensation, promotion, co worker and supervisory. Job satisfaction on promotion achievement is likely be the major cause to maximize their job performance.
Based on the study, the researcher recommended to RSIJ management to formulate working standard that is more applicable to all level of employee so it will lead to a fair and open evaluation, to improve training and educational program, implement reward and punishment program, improve the role of supervisor in motivating the workers to be more creative, improve salary/compensation awarding based on employee job performance, maximize intemal communication particularly on the issue of the hospital?s capacity in providing compensation and other benefits to the employees, motivate the employee to be a motivator for eo worker as well as providing a healthy competition for them, finally a routine job satisfaction survey can be used as a mean to collect input for the management in assessing their policies.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34547
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Safitri
"Skripsi ini membahas tentang Kepuasan Kerja Perawat di RS Haji Jakarta pada tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif Cross Sectional. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja perawat di RS Haji Jakarta dan Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RS Haji Jakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 6 Faktor yang mempengaruhi Kepuasan kerja perawat Gaji adalah salah satu faktor yang tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja perawat sedangkan tuntutan tugas, kebijakan organisasi, otonomi, status profesional, dan interaksi mempunyai hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja di mana 5 faktor tersebut dengan uji statistik chi square nilai α < 0.05.
Berdasarkan hasil penelitian Peneliti menyarankan kepada RS Haji Jakarta agar secara rutin melakukan survei kepuasan kerja dan menyediakan kotak saran dan kritik untuk perawat agar dapat menyampaikan aspirasinya.

This research discusses the Job Satisfaction RS Haji Jakarta Nurses in 2013. This study used a cross-sectional quantitative methods. The purpose of this study is to describe the job satisfaction of nurses in hospitals and Haji Jakarta Factors influencing job satisfaction of nurses in the RS Haji Jakarta inpatient.
The results of this study showed that of the six factors that affect job satisfaction of nurses salary is one factor that does not have a significant relationship with job satisfaction of nurses while the demands of the task, organizational policies, autonomy, professional status, and the interaction has a significant relationship with job satisfaction in where the factor 5 with chi-square test statistic α value of <0.05.
Based on the results of the study also suggested that the RS Haji Jakarta routinely perform job satisfaction survey and provide comments and suggestions box for nurses to be able to express their aspirations.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I. G. K. Wijasa
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kepuasan tenaga perawat yang bertugas di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Jakarta. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan penelitian survai, yang sifatnya deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional.
Berdasarkan penelitian kepustakaan, diperoleh pemahaman bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh pelbagai keadaan seperti : prestasi kerja, pemberian penghargaan, pemberian tanggung jawab dan pemberian kesempatan berkembang.
Pola hubungan tersebut diteliti kebenarannya terhadap perawat di Ruang Rawat Inap RSUP Persahabatan, Jakarta. Data-data yang diperlukan, dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur, yang selanjutnya diolah serta dianalisis.
Sampel penelitian dipilih secara purposive yakni seluruh perawat yang bertugas di Ruang Rawat Inap Bedah sebanyak 60 orang. Adapun profil perawat yang menjadi sampel penelitian adalah 86,7% merupakan perawat wanita dan 13,3% perawat pria. Sebagian besar responden (45%) telah bekerja kurang dari 10 tahun, 40% antara 11-20 tahun dan 15% telah bekerja lebih dari 20 tahun. Sebanyak 70% dari responden berusia antara 30-50 tahun dan selebihnya (30%) berusia 22-29 tahun. Dilihat dari pendidikannya, sebagian dari mereka (83,4%) responden berpendidikan SPK, selebihnya 10% berpendidikan D3 Keperawatan, 3,3% S1 Keperawatan dan 3,3% berpendidikan lain-lain yang setara dengan SPK.
Hasil penelitian tentang gambaran kepuasan kerja menunjukkan bahwa 61,7% perawat di Ruang Rawat Inap Bedah RSUP Persahabatan Jakarta, dinyatakan telah mendapat kepuasan kerja. Sebanyak 88,3% menyatakan puas terhadap bentuk penilaian prestasi; 31,7% menyatakan puas terhadap penghargaan; 70% menyatakan puas terhadap tanggung jawab yang diberikan; 46,&% menyatakan puas terhadap kesempatan berkembang; dan 53,3% menyatakan puas terhadap pekerjaannya.
Selain dari pada itu didapatkan pula gambaran faktor intrinsik perawat yang dinyatakan telah mendapatkan penilaian prestasi amat baik 41,7%; yang diberi penghargaan 43,3%; yang diberi tanggung jawab 43,3% dan yang diberi kesempatan berkembang 11,7%.
Setelah dilakukan analisis bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square terhadap hubungan keempat faktor intrinsik dan kepuasan kerja, ternyata hanya ada dua faktor intrinsik yang menunjukan hubungan bermakna yakni: faktor prestasi kerja (x=3,72469, df=1 dan c=O,05) dan faktor tanggung jawab (x=4,5.1776, df 1 dan c=0,05).
Oleh karena itu dari hasil penelitian ini, disarankan kepada Pimpinan RSUP Persahabatan Jakarta untuk mempertahankan dan menyempurnakan pola penilaian prestasi dan pemberian tanggung jawab kepada perawat dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja serta secara bertahap meningkatkan/memperbaiki pola pemberian penghargaan dan pemberian kesempatan berkembang agar lebih bermakna.

The objective of this study is to get information about job satisfaction of the nurses working in the hospital wards, of Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta. In this respect, a descriptive correlative field research was conducted by utilizing a Cross Sectional approach.
Based on literature study, it was found that job satisfaction is influenced by various conditions such as work performance, reward achievement, responsibility of growth.
In this study, such correlation patterns were observed to a number of nurses working in the surgery wards of RSUP Persahabatan, Jakarta. The necessary data were collected trough a structured questionnaire which were then processed and analyzed.
Samples of the study were selected purposively, those are 60 nurses working in surgery wards, consisting of females, (86,7%) and males (13,3%). A part of them (45%) had worked for less than 10 years, 40% between 11 and 20 years and 15% for more 20 years. Of the total respondents, 70% were 30 to -50 years old and the rest (30%) were between 22 and 29 years old. According to the educational background, most respondents (83,4%) graduated from the Nursing High School (SPK), 10% from Nursing Academy, 3,3% from the University and 3,3% from other institutions equal to the Nursing High School.
This study of job satisfaction found that 61,7% of the respondents, nurses in the surgery wards of RSUP Persahabatan Jakarta, said they had got satisfaction. Of the total respondents, 88,3% were satisfied with the performance; assessment with the reward achievement (31,7%); with the responsibility their job (70%); the possibility of growth (46,7%); and with the job (53,3%).
Besides, the study also found some intrinsic factors of the respondents which were stated as having the best performance (41,7%); rewards (43,3%); responsibility (43,3%) and possibility of growth (11,7%).
Having done the bivariat analysis by utilizing the Chi-Square statistical test on the correlation of the four intrinsic factors and job satisfaction, there were only two intrinsic factors showing significant correlation namely performance assessment factor (x=3,72469, df1 and a=0,05 and responsibility factors (x=4,51776, ,:11 and a-0,05).
Based on the study results and in order to increase job satisfaction of the nurses, it is suggested to RSVP Persahabatan Jakarta management to maintain the patterns of existing working system and to improve gradually the patterns of responsibility, reward achievement and possibility of growth so that it correlate to the nurse's performance assessment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Purwatika Soekardjo
"Kepuasan pasien adalah kebutuhan, keinginan dan harapan yang dapat terpenuhi sesuai dengan apa yang dapat diberi oleh pemberi pelayanan kesehatan. Dikatakan puas apabila yang didapat dan dirasakan melebihi kebutuhan, keinginan serta harapan pasien.
Kepuasan pasien juga merupakan salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan dan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pihak manajemen pemberi pelayanan. Banyak hal yang mempengaruhi kepuasan pasien antara lain faktor sosiodemografi, pengalaman masa lalu, cerita dari teman dan lain-lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari gambaran maupun tingkat kepuasan pasien rawat inap yang dihubungkan dengan faktor-faktor karakteristik pasien, kelas perawatan, jenis pelayanan di unit rawat inap sebuah rumah sakit.
Penelitian dilakukan di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita Jakarta pada bulan September 2001. Cara pengambilan sampel dengan cara pusposive sample size. Populasi pada penelitian ini adalah pasien penunggu pasien rawat Inap yang akan pulang/keluar dari RSAB Harapan Kita.
Terpilih sampel sebanyak 108 pasien/penunggu pasien rawat Inap. Jenis penelitian yang digunakan cross sectional. Analisis yang digunakan analisis Unvariat dan Bivariat dengan menggunakan uji Chi - square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menyatakan puas terhadap pelayanan di Unit Rawat Inap RSAB Harapan Kita adalah 75%, dan pasien yang menyatakan tidak puas terhadap pelayanan di Unit Rawat Inap RSAB Harapan Kita adalah 25%. Secara statistik dengan analisis uji Chi - square pada level of significant α 5% diperoleh variabel yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan pasien adalah faktor-faktor pendidikan, pekerjaan, pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan petugas front line, pelayanan petugas keuangan, fasilitas ruangan, tarif. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan pasien adalah faktor umur, cara bayar dan kelas perawatan.

The Factors which were related to Patient Satisfaction at Inpatient Department of "Harapan Kita" Children and Maternity Hospital, Jakarta, 2001Patient satisfactions are the need, demand and expectation of any patient which can be fulfilled by any health service provider. Patients were satisfied if they got and felt everything exceed their needs, demand and expectation everything exceed their needs, demand and expectation everything.
Patient satisfaction is one of many indicators that measure health service quality and can be used to give feed back to health provider management.
Patients satisfaction is depended by many factors, such as social demography factors, old time experiences, hear say stories and etc.
The objective of this study is to find factors which might be related to patient satisfaction such as patient characteristic, inpatient room classification, inpatient services rendered.
This study was conducted in "Harapan Kita" Children and Maternality Hospital Jakarta in September 2001. Sampling is done by purposive sample size. The population sample are all in patient who soon will discharge from hospital. There were 108 samples chosen for this study, the method used was the cross sectional approach: analyses used are univariate and bivariate, using the Chi - square Test.
The patient distribution by satisfaction level showed that 81 patients (75%) are satisfied and 27 patients are less satisfied.
The study revered that factors which related to Patient Satisfaction were education, occupation, doctor's services, nurse services, front line officers, treasury officers, room facilities, tariffs. The factors which were not related to patient satisfaction including: age, payment systems and room classification.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krishna Mahatmi
"Meningkatnya jumlah rumah sakit swasta menyebabkan persaingan antar rumah sakit semakin tinggi sehingga sering terjadi pembajakan tenaga yang profesional. Salah satu upaya rumah sakit dalam hal persaingan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas tenaga kerjanya agar produktifitas dapat meningkat pula. Salah satu yang mempengaruhi produktifitas adalah kepuasan kerja. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kepuasan kerja tenaga perawat di ruang rawat inap RSUD Pasar Rebo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pengambilan data secara kros seksional. Sampel penelitian adalah seluruh perawat yang bertugas di ruang rawat inap yang berjumlah 101 orang, dan cara pengambilan data primer dilakukan dengan cara mengisi kuesioner yang dilakukan dengan wawancara.
Hasil penelitian menunjukan lebih dari separuh jumlah perawat merasa puas lebih dari seperempatnya tidak merasa puas. Hal ini terlihat dari masih rendahnya kepuasan pada faktor motivasi, antara lain masih dirasakan kurangnya penghargaan yang diberikan atasan atas prestasi kerja, serta dirasakan masih kurang kesempatan perawat untuk mengembangkan karir.
Saran dari penelitian ini, perlu dilakukan intervensi terutama pada faktor motivasi agar dapat meningkatkan rasa puas karyawan, serta beberapa faktor penunjang untuk mengurangi rasa ketidakpuasan yang terjadi.

The increase of private hospitals causes an increasing competition among hospitals, so that it often causes piracy of professional experts. One of the means of hospitals in accordance of the competition is to increase the health serving in community by increasing the quality of working personals to also increase productivity. One of the causes that influence the productivity is satisfaction in working. In general this research is to get an image of nurse satisfaction in working in the Pasar Rebo Hospital.
This research is an analytic descriptive research taking cross sectional data. The sample is the whole population of nurses working in the hospital to the amount of 101 persons and the way of taking the primary data is filling a questioner by interviewing.
The result of the research shows that more than 50% of the amount of nurses are satisfied, and more the 25% are not satisfied. This is shown by the still low satisfaction in the motivation fact, among others : the feeling of not enough being appreciated by bosses for the working performance, and the feeling that the nurses have not enough chances to develop their career.
Proposal of the research is there should be an intervention mainly in the motivation fact , so that satisfactory feeling of the personal could be increased, an some other supporting factors to decrease the unsatisfactory feeling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Alwini
"Kepuasan kerja merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi performa organisasi atau kualitas pelayanan rumah sakit. Sebagian besar kegiatan suatu organisasi kesehatan atau organisasi pelayanan kesehatan berlangsung melalui proses interaksi antara petugas dengan kliennya (pasien). Kualitas interaksi yang terjadi akan dipengaruhi oleh sikap kerja petugasnya dalam memberikan pelayanan (sikap positif petugas terhadap seluruh aktivitas organisasi). Dengan kata lain kualitas interaksi tadi akan dipengaruhi oleh kepuasan kerja petugas (dokter spesialis).
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter spesialis, yang meliputi : gambaran karakteristik individu, komitmen pada organisasi dan kepuasan kerja dokter spesialis serta mengetahui hubungan antara karakteristik individu dengan kepuasan kerja, hubungan antara komitmen pada organisasi dengan kepuasan kerja, dan hubungan antara karakteristik individu dengan komitmen pada organisasi dokter spesialis di rumah sakit Mohammad Ridwan Meuraksa, Jakarta.
Tingkat kepuasan kerja dilihat secara umum dan dari masing-masing dimensi kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji, promosi, kondisi kerja, supervise, rekan kerja, organisasi dan manajemen. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Analisis statistik dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil dari analisis univariat menunjukkan bahwa dokter spesialis lebih banyak yang puas pada dimensi pekerjaan itu sendiri, promosi, supervisi, rekan kerja, serta organisasi dan manajemen. Sedangkan untuk dimensi gaji dan kondisi kerja lebih banyak yang tidak puas sebesar (53,3% dan 53,3%).Dari proporsi komitmen total dan komponen komitmen afektif sama antara yang baik dan kurang sebesar (50,0% dan 50,0%). Sedangkan komponen komitmen kontinuans dan komponen komitmen normative yang menyatakan komitmen baik lebih sedikit sebesar (46,7% dan 40,0%).
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa hanya ada satu karakteristik individu yang berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu status kepegawaian, ada dua komponen komitmen yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter spesialis yaitu komitmen kontinuans dan komitmen normative serta tidak ada hubungan antara karakteristik individu dengan komitmen pada organisasi.
Hasil multivariat menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter spesialis adalah komponen komitmen normative.
Disarankan agar dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan maka perlu lebih ditingkatkan kepuasan kerja dokter spesialis dengan sistem pembagian jasa pelayanan yang lebih baik dan memperbaiki kondisi lingkungan serta melengkapi peralatan yang sesuai dengan kebutuhan, yang tentunya harus diikuti oleh komitmen dokter spesialis di rumah sakit Mohammad Ridwan Meuraksa.

The Factors Related to Job Satisfaction of Specialist Doctors in the Mohammad Ridwan Meuraksa Jakarta HospitalJob satisfaction is the important factor that influences organization performance or hospital quality service. Most of health service organization activities are carried out as personal interaction of provider and patients as the client. The interaction quality is influenced by positive employee attitude in the whole organization. In the hospital, quality interaction is most influenced by the job satisfaction of specialist doctor.
This research purpose is to know the factors related to the job satisfaction of specialist doctors in the Mohamad Ridwan Meuraksa Jakarta Hospital, which comprise of individual characteristics, commitment to hospital organization and the work satisfaction of specialist doctors. Furthermore, the purposes are to reveal the relationship between: individual characteristics and job satisfaction, commitment to organization and job satisfaction, and individual characteristics and commitment to organization.
The job satisfaction level is generally refer to each of job satisfaction dimensions, which comprise of the work itself, wages, promotion, work conditions, supervision, colleague, organization and management. This research uses quantitative analyze and cross sectional approach. Therefore, statistic analyze is conducted in univariate, bivariate and multivariate way.
Univariate analyze shows that many specialist doctors are satisfied in the work it self, promotion, supervision, colleague, and organization and management dimension. Whereas, many of them are not satisfied in the wages and the work conditions dimension (53,3% and 53,3%). The proportion of total commitment and affective commitment component is equally between the good and poor (50% and 50%). Whereas in the continuants commitment component and normative commitment component, the good commitment is little more than the poor (46,7% and 40,0%).
Bivariate analyze reveals that are: only one of individual characteristics, employee status that related to job satisfaction; two commitment component, continuants commitment and normative commitment, which related to job satisfaction; and no relationship between individual characteristics and commitment to the hospital. Multivariate analyzes reveals that the dominant factor in the job satisfaction of specialist doctors is normative commitment component.
The suggestion in the quality service improvement is necessary to increase the job satisfaction of specialist doctors. Some ways can be done, increase the merit system sharing, workplace renovation, complete the appropriate work equipments, which are followed by the commitment of specialist doctors in the Mohammad Ridwan Meureksa Jakarta Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T10932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwi Samy
"Kepuasan kerja merupakan salah satu determinan kinerja karyawan, yang merupakan suatu tingkat respon emosional karyawan (pelanggan internal) terhadap pekerjaannya. Peninjauan terhadap kepuasan kerja karyawan dapat dari aspek-aspek yang membentuknya atau dapat pula berupa respon umum terhadap pekerjaannya itu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang Tahun 2006 serta hubungan faktor usia, jenis kelamin, status pernikahan, masa kerja, tingkat pendidikan, locus pengendalian diri, keyakinan diri, sifat pekerjaan, upahlinsentif, promosi karier, kondisi kerja dan rekan kerja dengan tingkat kepuasan kerja karyawan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang tahun 2006.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel merupakan populasi penelitian, yaitu 57 karyawan di BBLK Palembang. Pengumpulan data dengan cara pengisian kuesioner. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik Kai Kuadrat.
Penelitian ini menunjukkan 72,2 % karyawan di BBLK Palembang merasa puas dengan pekerjaannya pada tahun 2006. Variabel tingkat pendidikan, sifat pekerjaan, kondisi kerja dan rekan kerja masing-masing mempunyai hubungan bermakna dengan tingkat kepuasan kerja karyawan di BBLK Palembang tahun 2006. Variabel usia, jenis kelamin, status pernikahan, masa kerja, locus pengendalian diri, keyakinan diri, insentif dan promosi karier masing-masing tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat kepuasan kerja karyawan di BBLK Palembang tahun 2006.
Disarankan untuk menumbuhkan motivasi dan menggunakan kesempatan mengikuti program pendidikan formal dan non formal sesuai dengan jenjang pendidikan, keahlian, serta spesifikasi pekerjaannya, meningkatkan minat kerja, merniliki target atas keberhasilan pekerjaan, serta sadar akan pentingnya pekerjaan bagi rekan kerja dan organisasinya, harus tetap dipertahankan dan diperhatikan masalah cara pemakaian yang benar, pemeliharaan/ perawatan fasilitas dan ruangan serta alat/ peralatan laboratorium, terus berinovasi, mengembangkan rasa saling percaya antara sesama karyawan dan dengan atasan sehingga tetap terjaga suasana kerja yang kondusif serta perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kepuasan kerja karyawan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang dengan variabel yang lebih luas.

Job satisfaction is one of employee performance determinant, which is a kind of worker emotional respond level (internal costumer) toward their job. Supervision toward employee's job satisfaction acquired from aspects that shape it or general respond to the job.
This research aimed to identify description about employee's job satisfaction at Palembang Health Laboratory Hall Year 2006 also correlations. among factors like age, gender, marital status, work experience, educational background, self-control place, self-assure, job characteristic, incentive/payment, carrier promotion, working condition and work colleague with worker job satisfaction level at Palembang Health Laboratory Hall Year 2006.
This research is a descriptive research with cross sectional approach. Sample is research population, which are 57 employees at Palembang BBLK. Data collected by questionnaire filling. Hypothesis tested by using Chi-Square statistic test.
This research shows that more than half of employees at Palembang BBLK feels satisfy with their job at year 2006. Each variable like educational level, job characteristic, working condition and work colleague has consequential relation with employee's job satisfaction level at Palembang BBLK year 2006. Moreover, each variable like age, gender, marital status, work experience, educational background, self-control place, self-assure, incentive and carrier promotion did not have consequential relation with employee's job satisfaction level at Palembang BBLK year 2006.
Suggested to develop motivation and using opportunity in participating formal and non-formal educational program appropriate with educational background, ability and job specification, increase work interest, having target in job successfulness, and to realize the importance of working partner and his organization, enduring and paying attention to the right way of use, maintaining facility and room and laboratory tools, continuing innovation, developing inter-employee's trust and employer therefore conducive working environment also need further research toward employee's job satisfaction in Health Laboratory Big Hall Palembang with wider variable."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamsiah Hamzah
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara supervisi, tanggung jawab dan pengembangan diri dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di rang rawat imp Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan Cross Sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sebagai unit analisis adalah perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap bedah, interna, anak, kebidanan dan ruang rawat gabung. Adapun populasi pada penelitian ini adalah 160 responden. Sampel sebanyak 106 ouang yang ditentukan berdasarkan rumus dari Lwanga, diambil secara proporsional dimasing-masing ruang rawat inap dan dipilih dengan cara Simple Random Sampling. Selanjutnya data primer dikumpulkan melelui penyebaran kuesioner yang validitas dan reliabilitasnya telah diuji di Rumah Sakit Pelamonia Makassar sebelum penelitian dilaksanakan. Pengolahan data dilakukan secara bertahap dimulai dari editing, koding. Setelah data bersih dilakukan entri data dengan program SPSS versi 7.5. Analisis data menggunakun analisis univariat yang mana hasilnya menunjukkan 53,8 % responden puas terhadap pekerjaannya.
Hasil penelitian secara univariat menggambarkan sebagian besar perawat, menyatakan supervisi, tanggung jawab dan pengembangan diri adalah baik, secara umum perawat menilai kepuasan kerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar memuaskan. Menguji hubungan antara supervisi, tanggung jawab dan pengembangan diri dengan kepuasan kerja digunakan Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar menyatakan puas terhadap pekerjaannya. Supervisi berhubungan secara statistik dengan kepuasan kerja (p = 0,000), tanggung jawab berhubungan secara statistik dengan kepuasan kerja (p = 0,024) serta pengembangan diri berhubungan dengan kepuasan kerja (p -- 0,041).
Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara supervisi, tanggung jawab dan pengembangan diri dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Untuk memperbaiki mutu pelayanan keperawatan disarankan kepada Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar agar secara periodik melaksanakan pengukuran tentang kepuasan kerja perawat.

The relationship between supervision, responsibility and self development with nurses job satisfaction in the Makassar Labuang Baji General Hospital wards, 2001.The purpose of this study is to identify relationship between supervision, responsibility and self development with nurse?s job satisfaction, Makassar Labuang Baji General Hospital wards. The method to be used for this study is cross sectional design and quantitative method. The unit analysis is number of nurses work in Medical, Surgical, Pediatric, Obstetric and combine care unit. The population was 160 nurses and the sample size was 106, using Lwanga formulation. To determine the sample size for every ward the simple random sampling technique was used. Primary data were collected by using questionnaire, which validity and reliability was tested at Makassar Pelamonia Hospital.
The data has been analyzed through by editing, coding, cleaning and data entry using SPSS, versi 7.5, and also univariate and bivariate analysis. Univariate analysis showed that 53,8 % nurses felt satisfy on their daily work. Partly of them said that supervision, responsibility and self development are good, to examine the relationship between supervision, responsibility and self development with nurses job satisfaction Chi Square was used. The result of this study showed that nurses at Makassar Labuang Baji General Hospital wards were feel satisfy with their works. Supervision related to nurses job satisfaction (p = 0,000), responsibility related to nurses job satisfaction (p = 0,024) and self development also related to nurses job satisfaction (p = 0,041).
The conclusion of this study show that there are relationship between supervision, responsibility self development and nurses job satisfaction. To improve the nursing care quality, it is suggested for Makassar Labuang Baji General Hospital, to measures nurses? job satisfaction periodically."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T2879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>