Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35970 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Face a change and competition between organizations force organization to handle this situation in order they will be sustain and perform optimally. Organization must cope that-with innovation, as well as, the employee in that organization. To face that challenge, there is need employee readiness to be involved. Unfortunately, there is still not much literature and study that explain about employee readiness to innovate. Several studies explain about readiness to innovation, but it focuses on organization readiness. So, we conduct a study to arrange the scale to measure employee readiness to innovate. The study was involved 216 employees from two photovoltaic companies. The reliability of scale was a = 0.846. We also found significant and positive relation between readiness to innovate and innovative behavior (r = 0.610; p < 0.01).
The result showed that readiness to innovate will facilitate employee innovative behavior. The result also showed that employee readiness to illiiovate gave about 37 % contribution to innovative work behavior. So, the management can consider their employee readiness to innovate to foster innovative work behavior among their employee in the organization."
[, ], 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
David Haryo Bimo Dewanto
"Adanya bonus demografi penduduk di Indonesia seharusnya menjadi sebuah hal yang menguntungkan bagi negara maupun bagi pelaku industri dan organisasi. Namun demikian, angka produktivitas pekerja di Indonesia ditemukan menurun. Penelitian terdahulu telah menemukan bahwa stres kerja menjadi salah satu akibat menurunnya produktivitas kerja, namun hubungan atau dampak stres kerja terhadap produktivitas kerja masih tergolong lemah hingga moderat sehingga diperlukan adanya eksplorasi variabel lain yang mampu menjelaskan hubungan antara stres kerja dan produktivitas kerja. Berdasarkan penelitian sebelumnya, ditemukan variabel lain yang berhubungan dengan stres kerja dan produktivitas kerja, yaitu tingkah laku makan dan mindfulness. Karenanya, penelitian ini mengajukan variabel mindful eating dalam menjelaskan hubungan antara stres kerja dan produktivitas kerja pada pekerja dalam rentang usia dewasa awal. Total partisipan pada penelitian ini berjumlah 101 partisipan dalam rentang usia 18-29 tahun berkewarganergaraan Indonesia. Pengukuran mindfu eating menggunakan alat ukur Mindful Eating Questionnaire (MEQ), Stres Kerja menggunakan Health and Safety Executive – Work Related Stres Scale (HSE-WRSS), dan peroduktivitas kerja menggunakan Endicott Work Productivity Scale (EWPS). Ketiga alat ukur tersebut telah diadaptasi dalam Bahasa Indonesia. Metode analisis menggunakan analisis mediasi sederhana. Hasil analisis mediasi menemukan bahwa mindful eating memediasi secara parsial hubungan stres kerja dan produktivitas kerja. Dengan kata lain, mindful eating memiliki peran dalam hubungan antara stres kerja dan produktivitas kerja.

Indonesia's demographic bonus should be a boon for the country as well as for industries and organizations. However, the productivity rate of workers in Indonesia has been found to be declining. Previous research has found that work stress is one of the consequences of declining work productivity, but the relationship or impact of work stress on work productivity is still classified as weak to moderate so it is necessary to explore other variables that can explain the relationship between work stress and work productivity. Based on previous research, other variables were found to be related to work stress and work productivity, namely eating behavior and mindfulness. Therefore, this study proposes mindful eating variables in explaining the relationship between work stress and work productivity in workers in the early adult age range. The total number of participants in this study was 101 participants in the age range of 18-29 years old with Indonesian nationality. Mindful eating was measured using the Mindful Eating Questionnaire (MEQ), Work Stress using the Health and Safety Executive - Work Related Stress Scale (HSE-WRSS), and work productivity using the Endicott Work Productivity Scale (EWPS). The three measuring instruments have been adapted in Indonesian. The analysis method uses simple mediation analysis. The results of the mediation analysis found that mindful eating partially mediates the relationship between work stress and work productivity. In other words, mindful eating has a role in the relationship between work stress and work productivity."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranggapati Siswara Dewantoro
"Skripsi ini meneliti tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sikap karyawan terhadap keanggotaan serikat pekerja. Faktor-faktor tersebut diwakili oleh faktor pekerjaan, yaitu ketidakpuasan kerja karyawan, stres kerja dan gaya kepemimpinan konsultatif pada atasan. Selain faktor terkait pekerjaan, faktor budaya individualisme dan kolektivisme yang lebih dikhususkan menjadi horizontal dan vertikal juga ikut diteliti dalam penelitian ini. Setelah melakukan uji regresi, hasilnya semua hampir seluruh variabel berpengaruh secara signifikan kecuali variabel kolektivisme horizontal.

This research examines determinant of employee's attitudes toward union membership. These factors are represented by job-related predictor, such as employee's job dissatisfaction, job stress and consultative managerial style. Apart from these job-related predictor variables, the cultural orientation has play a role in this research, such as individualism and collectivism horizontal and vertical. After performing regression testing, the results, almost all variables are influence significantly , except horizontal collectivism."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Amalia
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan kepribadian ekstrovert dengan boundaryless mindset dan organizational mobility preferences pada karyawan Generasi Milenial. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, dengan pengambilan data menggunakan survei. Pengukuran kepribadian ekstrovert menggunakan alat ukur versi singkat dari IPIP, sedangkan pengukuran boundaryless career mindset dan organizational mobility preferences menggunakan alat ukur BCAS. Partisipan penelitian ini berjumlah 196 karyawan yang termasuk Generasi Milenial. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa kepribadian ekstrovert memiliki hubungan positif dengan boundaryless mindset r = 0,41, p

This study was conducted to examine the relationship between extrovert personality with boundaryless mindset and organizational mobility preferences on millennial rsquo s generation employees. This is a correlational study, that used survey as the data gathering method. Extrovert personality was measured using the short version of IPIP, while boundaryless mindset and organizational mobility preferences was measured using BCAS. Total participant of this study was 196 millennial rsquo s generation employees. Results indicated that extrovert personality was positively related to boundaryless mindset r 0,41, p
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amartya Niken Cahyaputri
"Studi ini mempelajari pengaruh disiplin dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja dari tenaga kerja sektor formal di DKI Jakarta yang terdampak kebijakan work from home karena adanya pandemi COVID-19. Penelitian ini juga mempelajari pengaruh dari variabel pendidikan terhadap disiplin kerja dan motivasi kerja. Metode yang digunakan adalah metode analisis SEM-PLS (Structural Equation Modeling-Partial Least Square). Data yang digunakan merupakan data primer yang didapat dengan menyebarkan kuesioner secara online (Gform) melalui media sosial. Hasil studi menunjukkan bahwa disiplin kerja dan motivasi kerja berasosiasi secara positif dengan produktivitas kerja. Selain itu, tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap disiplin kerja dan motivasi kerja.

This study examines the influence of discipline and work motivation on the work productivity of formal sector labor in DKI Jakarta who are affected by the work from home policy due to the COVID-19 pandemic. This study also examines the effect of the education variable on work discipline and work motivation. The method used is the SEM-PLS (Structural Equation Modeling-Partial Least Square) analysis method. The data used are primary data collected from distributing online questionnaires (Gform) through social media. The results of the study show that work discipline and work motivation are positively associated with work productivity. Moreover, the level of education has a positive effect on work discipline and work motivation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Grace Melissa
"Pembangunan kesehatan nasional Indonesia, melalui Program Indonesia Sehat, bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tiga pilar utama: paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan, dan jaminan kesehatan nasional. Namun, produktivitas sumber daya manusia (SDM) di sektor kesehatan, khususnya perawat, masih menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai tujuan program kesehatan serta target Indonesia Sehat 2025. Penelitian ini menyoroti pentingnya peningkatan kualitas dan kompetensi SDM di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Depok yaitu perawat karena perawat memiliki peran sentral dalam pelayanan kesehatan dengan jumlah SDM terbanyak di RSUI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan produktivitas kerja dan kualitas pelayanan pada perawat di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Depok Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang mengambil subjek populasi perawat di lokasi penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produktivitas kerja dan kualitas pelayanan perawat di RSUI sudah baik dan faktor-faktor yang berhubungan signifikan dengan produktivitas kerja dan kualitas pelayanan adalah motivasi kerja, manajemen, dan kesempatan berprestasi dengan nilai p < 0,05. Namun, untuk faktor lingkungan kerja, disiplin kerja, dan gaji tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan produktivitas kerja dan kualitas pelayanan keperawatan karena nilai p > 0,05.

Indonesia's national health development, through the Healthy Indonesia Program, aims to improve the welfare of the community with three main pillars: a healthy paradigm, strengthening health services, and national health insurance. However, the productivity of human resources (HR) in the health sector, particularly nurses, still faces various challenges that need to be addressed to achieve the program's goals and the targets of Healthy Indonesia 2025. This research highlights the importance of improving the quality and competence of HR at Universitas Indonesia Hospital (RSUI) Depok, specifically nurses, as they play a central role in health services and represent the largest HR group at RSUI. The purpose of this study is to identify and analyze the factors related to work productivity and service quality among nurses at Universitas Indonesia Hospital (RSUI) Depok in 2024. This research uses a quantitative approach with a cross-sectional study design, taking the population of nurses at the research site as subjects. The results show that nurse work productivity at RSUI is good, and the factors significantly related to work productivity and service quality are work motivation, management, and opportunities for achievement, with p-values < 0.05. However, the factors of work environment, work discipline, and salary do not have a significant relationship with work productivity and nursing service quality, as their p-values are > 0.05."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geraldus Satrio Laksono
"Dalam menghadapi perubahan organisasi, perusahaan membutuhkan dukungan dari karyawan baik dalam bentuk perilaku kerja inovatif maupun keinginan karyawan untuk mempertahankan keanggotaannya di dalam perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan komitmen perubahan dengan perilaku kerja inovatif dan keinginan untuk berhenti pada karyawan yang bekerja pada perusahaan yang mengalami perubahan organisasi. Perilaku kerja inovatif diukur dengan The Innovative Work Behavior Scale, keinginan untuk berhenti diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Peterson dan Samad (2006), dan Komitmen Perubahan diukur dengan menggunakan Commitment to Change Inventory (CCI). Penelitian dilakukan pada 158 karyawan dari tiga perusahaan yang merupakan bagian dari sebuah grup perusahaan media televisi di Indonesia. Penelitian ini menemukkan pengaruh yang positif dari komitmen perubahan dengan perilaku kerja inovatif, namun tidak signifikan (β=0,114, p<0,01). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan negatif antara komitmen perubahan terhadap keinginan untuk berhenti (β=-0,213, p<0,01). Dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa komitmen perubahan memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap turnover intention pada karyawan dibandingkan terhadap perilaku kerja inovatif.

While facing organizational change, companies need the supports of their employees in the form of innovative work behavior and their willingness to retain their membership in the company. This study was aimed to examine the relationship of commitment changes with innovative work behavior and turnover intention of employees who work in companies experiencing organizational change. Innovative work behavior was measured by the Innovative Work Behavior Scale, while Turnover Intention was measured by using a questionnaire developed by Peterson and Samad (2006), and Commitment to Change was measured using the Commitment to Change Inventory (CCI). The study was conducted on 158 employees from the three companies that are part of a group of television media companies in Indonesia. The results showed that there is no significant impact of Commitment to Change to Innovative Work Behavior (β=0,114, p<0,01) but there?s a significant negative impact of Commitment to Change to Turnover Intention (β=-0,213, p<0,01). From this study, it found that the commitment to change provide a more powerful influence on employee turnover intention compared to innovative work behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satwika Parama Nandini
"ABSTRAK
Menjadi inovatif merupakan suatu kunci keberlangsungan suatu organisasi, termasuk institusi pendidikan. Guru, sebagai pemegang peran krusial dalam institusi pendidikan juga amat perlu mengembangkan perilaku inovatif agar dapat mencapai tujuan pendidikan di abad ke-21. Studi korelasional dilakukan dengan untuk meneliti apakah variabel work environmen support, teachers self-efficacy, dan pendidikan profesi memprediksi perilaku inovatif pada guru sekolah dasar di Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Depok. Sebanyak 234 partisipan mengisi kuesioner self-reportuntuk mengukur ketiga variabel tersebut.Analisis multiple regression dilakukan untuk mengolah data yang diperoleh. Hasil penelitian menemukan bahwa ketiga variabel tersebut signifikan memprediksi perilaku inovatif guru, namun pada dimensiyang berbeda-bedadari perilaku inovatif guru. Selain itu, work environment support merupakan kontributor terbesar dalam memprediksi seluruh dimensi perilaku inovatif guru.

ABSTRACT
Being innovative has become a crucial task for any organization, including educational institution. Since teachers are the foremost position in such setting, it is imperative that teachers also exhibit innovative behavior in their daily lives in order to achieve educational goal of 21st century. A correlational study was conducted with 234 teachers filled out self-report questionnaires to test whether work environment support, teachers self-efficacy, and professional education predict elementary teachers innovative behavior in Jakarta, Bogor, Bekasi, and Depok. Multiple regression analysis was done to analyze the data collected. All variables were found significantly predicting innovative behavior, although on the varying dimensions of teachers innovative behavior. Work environment support contributes the most on predicting teachers innovative behavior."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuda Fatahillah Achmar
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh praktik SDM dan perilaku kerja inovatif karyawan PT. YUFA JAYA yang dimediasi oleh lingkungan kerja yang mendukung dan keterikatan. Hal ini didasari oleh perkembangan industri 4.0 yang mendisrupsi banyak industri pada beberapa tahun belakangan, sehingga jika perusahaan ingin tetap bertahan maka dibutuhkan adanya penciptaan inovasi yang berkelanjutan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data yang diambil melalui sebuah aplikasi online. Jumlah sampel penelitian didapat menggunakan rumus slovin berjumlah 218 karyawan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa praktik SDM, lingkungan kerja yang mendukung, dan keterikatan karyawan berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku kerja inovatif. Selain itu lingkungan kerja yang mendukung dan keterikatan karyawan memediasi pengaruh antara praktik SDM dan perilaku kerja inovatif yang terbukti sesuai hipotesis.

This research was conducted to find a picture of the influence of HR practices and innovative work behavior of PT. YUFA JAYA which is mediated by a supportive work environment and engagement. This is based on the development of industry 4.0 which has disrupted many industries in recent years, so if a company wants to survive it will need the creation of sustainable innovation. The approach used in this research is a quantitative approach using a questionnaire to collect data taken through an online application. The number of research samples obtained using the Slovin formula totaling 218 employees. The results obtained indicate that HR practices, a supportive work environment, and employee engagement have a significant positive effect on innovative work behavior. In addition, a supportive work environment and employee engagement mediates the effect between HR practices and innovative work behaviors that are proven in accordance with hypotheses. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunar Kussetiarso
"Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh antara komponen-komponen QWL terhadap motivasi kerja karyawan? Adapun tujuan dan penelitian mi adalah untuk mengetahui penganth komponen-komponen QWL terhadap motivasi kerja karyawan baik secara parsial maupun simultan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kausal dengan objek seluruh karyawan PT. YKK Alumico Indonesia pada Bagian Ready Made dan Order Made. Penelitian ini berlokasi di PT. YKK Alumico Indonesia Tangerang. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan Instrumen kuesioner, wawancara, observasi dan studi pustaka. Untuk mengetahui pengaruh vaniabel-variabel QWL terhadap motivasi kerja karyawan digunakan analisis regresi berganda (multiple regression).
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai intercept (a), yang dalam hal ini dapat diinterprestasikan bahwa jika koefisien regresi X1,X2, X3 dan X4 dianggap tidak ada, maka persepsi karyawan mengenai motivasi kerja sebesar nilai intercept tersebut. Sedangkan koefisien regresi untuk variabel keterlibatan karyawan mempunyai anti bahwa apabila terjadi kenaikan tingkat persepsi karyawan terhadap keterlibatan karyawan sebesar satu, sedangkan variabel-variabel lain dianggap tetap, maka persepsi karyawan terhadap tingkat motivasi dìharapkan naik sebesar nilai koefisien tersebut. Nilai t yang lebih besar dan t tal1 menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh keterlibatan karyawan terhadap motivasi kerja dapat diterima.
Nilai koetisien regresi sistcm imbalan yang inovatif dapat di interprestasikan apabila terjadi kenaikan tingkat persepsi karyawan terhadap sistem imbalan yang inovatif sebesar satu sedangkan nilai variabel-variabel lain dianggap tetap, maka persepsi karyawan terhadap tingkat motivasi kerja diharapkan naik sebesar miai koefisien tersebut, Nilai t hitung yang lebih besar dan t menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh variabel sistem imbalan yang inovatif terhadap motivasi kerja dapat diterima.
Sedangkan nilai koefisien regresi konfigurasi kerja dapat diinterprestasikan bahwa apabila terjadi kenaikan tingkat persepsi karyawan terhadap konfigurasi kerja sebesar satu, sedangkan variabel-variabel lain dianggap tetap maka persepsi karyawan terhadap motivasi kerja karyawan turun sebesar nilai koefisien tersebut. Nilai t variabel konfigurasi kerja yang lebih besar dan tabel menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh konfigurasi kerja terhadap motivasi kerja karyawan ditolak.
Diperoleh juga nilai koefisien regresi untuk perbaikan lingkungan kerja dapat diinterprestasikan apabila terjadi kenaikan tingkat persepsi karyawan terhadap perbaikan-perbaikan lingkungan kerja sebesar satu sedangkan variabel-variabel lain dianggap tetap, maka persepsi karyawan terhadap motivasi kerja diharapkan naik sebesar nilai koefisien tersebut. Diperoleh t untuk variabel perbaikan-perbaikan Iingkungan kerja yang lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh perbaikan-perbaikan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja diterima.
Diperoleh juga nilai F yang lebih besar dari F tabel. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan vaniabel-variabel QWL berpengaruh secara bersama-sama terhadap motivasi kerja karyawan dapat diterima. Selain ini diperoleh juga bahwa perbaikan-perbaikan lingkungan kerja memiliki pengaruh yang paling besar terhadap motivasi kerja karyawan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterlibatan karyawan berpengaruh yang berarti terbadap motivasi kerja karyawan, dìberlakukannya sistem imbalan yang inovatifakan memberikan tingkat motivasi yang tinggi pada karyawan, konfigurasi kerja kurang memberikan pengaruh yang berarti terhadap motivasi kerja karyawan dan perbaikan-perbaikan lingkungan kerja memberikan pengaruh yang berarti terhadap motivasi kerja karyawan serta secara bersama-sama variabel-variabel QWL berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.
Saran yang diberikan dari kesimpulan tersebut adalah bahwa dalam melaksanakan suatu kebijakan terutama kebijakan yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan, memperlakukan karyawan sebagai manusia dan perlu adanya suatu usaha ke arah pemahaman-pernahaman mengenai komponen komponen QWL."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>