Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132379 dokumen yang sesuai dengan query
cover
David Andrio Viveca
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dan bentuk hubungan growth option terhadap leverage perusahaan manufaktur di Indonesia. Growth option diduga memiliki pengaruh negatif dan bentuk hubungan konveks terhadap tingkat leverage. Pada pengujian terhadap teori trade-off statis, ditemukan bahwa growth option memiliki hubungan negatif terhadap tingkat leverage. Growth option juga terbukti memiliki bentuk hubungan konveks terhadap leverage namun tidak menjelaskan lebih baik dari bentuk linear. Pada pengujian teori trade-off dinamis, ditemukan bahwa, dalam memengaruhi kecepatan penyesuaian leverage, growth option tidak terbukti memiliki pengaruh negatif. Bentuk hubungan konveks juga tidak terlihat menjelaskan kecepatan penyesuaian dengan lebih baik. Berdasarkan Flannery dan Rangan (2006), Lemmon, Robberts, dan Zender (2008), hal tersebut diduga terjadi karena permasalahan pada spesifikasi dan hadirnya firm fixed effect pada model. Dalam menjelaskan aktifitas pendanaan luar perusahaan, ditemukan bahwa, bentuk hubungan konveks menjelaskan lebih baik dibanding bentuk linear. Sesuai dengan Ogden dan Wu (2013), perusahaan underleverage melakukan pendanaan baru dengan utang sedangkan perusahaan overleverage melakukan pendanaan baru dengan ekuitas

ABSTRACT
Relationship between growth option and leverage on manufacturing firms in Indonesia is investigated in this research. Growth option is suspected of having negative effect and convex relation on leverage. Static trade off theory testing shows that growth option have negative effect on leverage. Growth option is also proven to have convex relation on leverage but it does not explain the static trade off better than linear form. Dynamic trade off testing shows that on speed of adjustment test, growth option is not proven to have negative effect on leverage. Convex form is also not proven to explain speed of adjustment of leverage better than linear form. Flannery and Rangan (2006), Lemmon, Robberts, and Zender (2008), found that those are happened because of problem in model specification and present of firm fixed effect. To explain external financing activity, convex form is proven to explain better than linear form. Consistent with Ogden and Wu (2013), underleverage firm issues new external financing with debt and overleverage firm issues new external financing with equity."
2016
S64420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Paminto
"ABSTRAK
Besarnya kapasitas operasi yang dapat dihasilkan oleh fasilitas produksi yang dimiliki merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan dalam persaingan yang semakin ketat dan luas dalam dunia industri. Tetapi pada kebanyakan industri manufaktur yang bertipe produksi job-shop/batch; aspek kapasitas ini menjadi sulit untuk diukur, karena tingkat variasi produk yang harus diproses sangat tinggi dan selalu berubah-ubah.
Untuk itu diupayakan membuat suatu model yang fleksibel dengan memanfaatkan konsep pemrograman berorientasi obyek. Pada model ini menggunakan algoritma simpleks untuk mensimulasikan besarnya kapasitas operasi optimal yang dapat dihasilkan oleh fasilitas produksi yang ada. Kemudian dilakukan analisa keseimbangan antara kapasitas operasi optimal ini dengan tingkat pesanan produk yang diterima Setelah kondisi seimbang dicapai dilakukan pembuatan jadwal pembebanan mesin menggunakan metode trial and error.
Keluaran-keluaran dari model simulasi ini akan dapat dijadikan sebagai acuan/bahan pertimbangan dalam pembuatan jadwal produksi detil secara akurat. Disamping itu dapat juga dijadikan sebagai alat evaluasi terutama terhadap teknologi proses yang digunakan dalam fungsi manufakturnya. Semua ini akan sangat berguna dalam membantu usaha peningkatan daya saing produk-produk yang dihasilkan oleh industri manufaktur bersangkutan baik dari segi price, quality, flexibility maupun delivery time sesuai dengan tuntutan konsumen.

ABSTRACT
Rates of the operations capacity are result by production facility itself, which one of determines on more tight and global competition in the industrial era. In most of the manufacturing industry with the job-shop/batch production type; the capacities become difficult to measure aspect, because the kind and the variation level of products must be process more fluctuate.
To solve this problem, we apply the flexible model with object-oriented programming concept. This model used the simplex algorithm principle to simulate the rate of the optimum operations capacity from the capability of production facility. The next activities are the balance analysis between ordered product and optimum operations capacity. If the balanced condition can get, we make the schedule loading machine with trial and error method.
The result of simulation model can be references to scheduling the detail production planning, which more accurate. The simulation model used for a toot to evaluated the process technology on the manufacturing function. We concluded that the model will be useful to help improvement effort of the product competitiveness, such as price, quality, flexibility and delivery time in accordance with the requirement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Kamil
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T40674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Purwanto
"Elastic rail fastening adalah merupakan sistem penambat rel elastis yang digunakan untuk mengikat rel kereta api ke bantalan, komponen utama dari sistem penambat rel elastis ini adalah Spring Clip. Proses manufaktur dari Spring Clip adalah proses bending dan heat treatment.
Di dalam penelitian ini, memanfaatkan energi panas yang tersisa setelah proses bending untuk proses quenching, yang mana proses quenching ini merupakan pengganti dari proses hardening. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi proses manufaktur Spring Clip.
Penelitian dilakukan dengan berbagai variasi waktu heating yaitu: 9, 10 dan 12 detik, variasi media quenching yaitu : air dan oli, variasi temperatur tempering yaitu : 200, 350, 450, 550, 6500C dengan waktu tahan 2,5 jam.
Hasil penelitian memperiihatkan bahwa variasi waktu heating 10 detik, media quenching oil dan temperatur temper 450°C, memiliki Clamping force, kekerasan dan deformasi plastis yang baik dan masuk standar DE maupun SNI. Peningkatan efisiensi yang dicapai setelah penelitian ini berhasil adalah 27,78 % ditinjau dari waktu baku, 50,6 % ditinjau dari kapasitas produksi dan 8,6 % ditinjau dari harga pokok produksi. Penghematan energi yang dapat dicapai dengan adanya proses bane ini adalah 2881,617 kJ untuk satu Spring Clip.

Elastic rail fastening system used to tie up train track to sleeper, main component in elastic rail fastening system is Spring Clip. Manufacturing process in the Spring Clip is bending process and heat treatment process.
In this research, calor energy remained from bending process is used for quenching process, where quenching process is a replacement for process it. The purpose of this research is to increase efficiency manufacturing in Spring Clip process.
Research is done in many variations. Heating time variety are 9, 10 and 12 seconds, quenching media variety are water and oil, tempering temperature variety are 200, 350, 450, 550 and 650°C with holding time 2.5 hour.
The result showed that heating time variety is 10 seconds, quenching media oil and tempering temperature 450°C, own clamping force, hardness and a good plastic deformation and according DE standard or SN1 standard. Increasing efficiency reached after the research succeeds 27.78 % from standard time, 50.6 % from production capacity and 8.6 % from manufacturing cost. Energy saving reached with the new process is 2881.617 kJ for one Spring Clip.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Kamil
"ABSTRAK
Produk andalan dengan kualitas tinggi yang dapat memberi kepuasan bagi konsumen dan harga ekonomis merupakan target produksi suatu produk manufaktur. QFD merupakan salah satu bentuk pendekatan untuk dapat mencapai kepuasan konsumen, setelah merubah keinginan/kepentingan/kebutuhan konsumen menjadi pendekatan secara teknik, sehingga dapat ditentukan kualitas yang tepat dan selanjutnya akan dapat ditentukan pula faktor faktor utama yang paling berpengaruh untuk dapat menghasilkan produk tersebut.
Dengan memperhatikan tingkat kepentingan/kebutuhan konsumen, kepentingan/kebutuhan teknik, tingkat relasi/korelasi antar faktor-faktor rancangan, perencanaan proses, perencanaan produksi dan pengendalian, memperlihatkan adanya suatu proses penganalisaan dalam upaya mendapatkan suatu informasi yang akurat untuk menghasilkan produk manufaktur.
Aplikasi QFD untuk Model Analisis Proses Pengembangan Suatu Produk Manufaktur, dikembangkan untuk maksud itu. Dengan model ini akan lebih memberi arah sebagai suatu masukan dalam pengambilan keputusan, karena dengan model ini tidak hanya penentuan kualitas, akan tetapi akan diperoleh juga informasi lain, Benchmarking dengan produk pesaing, misalnya.
Solusi model analisis ini akan menghasilkan suatu masukan terhadap perancangan produk, perencanaan proses, perencanaan produksi dan pengendalian dalam suatu industri manufaktur.

ABSTRACT
A reliable product with good quality that satisfy the customer and economy priced is production target of a manufactured product. QFD is a tool approach to achieve customer satisfaction, after modifying customer requirement to technically approach until it can be determined the right quality and also can be determined the main factors which influence in producing that product.
By observe the degree of importance of customer requirement, technical requirement, the degree of relation/correlation among design factors, process planning, production planning and control, show us there is an analysis process effort to get an information accurately to produce manufacture product.
Application of QFD for Analysis Model of A Manufacture Product Development Process is developed for it's purpose. With this model will be more clear as a guidance for input to decision making, because with this model not only define the quality, but also to gain other information, Benchmarking with the other product, for instance.
Solution of this model will resulting an input for Design Product, Process Planning, Production Planning & Control in a manufacturing industry.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36495
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Nugroho
"Proses alternatif dalam fabrikasi mikro yang telah ditemukan saat ini salah satunya adalah biomachining. Biomachining memiliki beberapa keunggulan diantaranya ramah lingkungan, tidak terjadi thermal damage pada permukaan benda kerja, dan efisien energi. Penelitian biomachining multi-axis sebelumnya yang menggunakan inklinator dengan satu sumbu rotasi dan dengan dua arah sudut inklinasi yang berbeda menunjukkan bahwa inklinasi benda kerja mempengaruhi bentuk profil permukaan hasil pemakanan material pada benda kerja.
Dalam penelitian kali ini inklinator dikembangkan dengan menggunakan konsep sendi peluru pada meja kerjanya sehingga memiliki dua sumbu rotasi dan sudut inklinasi dapat dilakukan ke segala arah. Percobaan dilakukan dengan empat posisi inklinasi yang berbeda dan tiap - tiap posisi diberi sudut inklinasi 400. Terdapat dua jenis waktu percobaan, yaitu 6 jam dan 12 jam untuk tiap - tiap posisi inklinasi. Percobaan dilakukan dengan temperatur ruangan 23 - 25°C.
Hasil pengukuran dari mesin SURFCOM menunjukkan bahwa pada bagian tengah permukaan hasil pemakanan material terbentuk Center Island dengan kedalaman undercut, sudut kemiringan undercut, dan nilai Ra yang berbeda - beda. Selain itu ditemukan bahwa perbedaan posisi kotak biomachining tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kedalaman undercut, panjang undercut, sudut kemiringan undercut, dan nilai Ra.

Alternative process in micro fabrication that has been found at this time one of them is biomachining. Biomachining has several advantages including environtmentally friendly, no thermal damage occurs on the surface of the workpiece, and energy efficient. Previous multi-axis biomachining research using inclinator with one axis of rotation and the angle of inclination in two different directions showed that the inclination of the workpiece affect the surface profile from material machining results at workpiece.
In this research inclinator developed using the concept of joint bullets on its work table so that it has two axes of rotation and the angle of inclination can be done in any direction. The experiments were performed with four different inclination position and each position given angle of inclination 400. There are two kinds of time experiments, which is 6 hours and 12 hours for each inclination position. The experiments were performed with room temperature 23-25°C.
Measurement result from the SURFCOM machine show that on the middle surface at material machining results formed Center Island with depth of undercut, tilt angle of undercut, and the Ra values are different each others. Moreover it was found that the difference in the position of the biomachining box no significant effect on depth of undercut, length of undercut, tilt angle of undercut, and the Ra values.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naily Istianah
"Dunia industri menjadi salah satu hal yang terpenting dalam kemajuan perekonomian suatu negara. Akan tetapi, perusahaan di bidang industri khususnya
manufaktur tidak sedikit. Perusahaan-perusahaan di industri manufaktur di dalam maupun luar negeri saling bersaing agar dapat memenuhi permintaan produk sesuai dengan keinginan konsumen. Akan tetapi setiap perusahaan dalam proses produksinya pasti mengalami produksi barang cacat yang tidak bisa dihindari. Adanya produk cacat akan sangat merugikan pihak perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan terhadap produk cacat diperusahaan.
Penelitian ini menganalisis kecacatan potensial dan penyebab potensial terjadinya produk cacat menggunakan metode FMEA dan Diagram Fishbone. Setelah mendapatkan identifikasi penyebab kecacatan, lalu menentukan prioritas resiko dengan Diagram Pareto dan Matriks FMEA untuk dicari rekomendasi perbaikan dengan tool PICA.
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa kecacatan yang sering terjadi pada jaring nylon multifilament adalah jaring sobek dan jaring lerek. Penyebab potensial mayoritas terjadi pada jaring sobek adalah karena upper hook tajam/kasar bagian pengaitnya. Sedangkan pada jaring lerek, penyebab potensial mayoritas terjadi karena sekoci seret. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya jaring cacat adalah faktor mesin, manusia, dan material. Oleh karena itu, diperlukannya penanganan dalam mengatasi masalah pada proses produksi.

The industrial world is one of the most important things in the economic development of the country. However, there are many companies in manufacturing sector. Domestic and foreign manufacturing companies compete each other to meet
consumer demand from their products. However, each company process must experience the production of defective goods that cannot be avoided in its production.
The existence of a defective product will be very detrimental to the company. Hence, resolving the defective products in the company is needed.
This study analyze the potential defects and the potential cause of defect product could occur using the FMEA and Fishbone Diagram methods. Since obtaining the identification of the defect causes, then determining risk priorities using the Pareto
Diagram and FMEA Matrix to find recommendations for improvement using the PICA tool.
Based on the research results, the defects that can occur in the nylon multifilament net are torn net and lerek net. A potential cause of torn net is because of the sharp/rough upper hook. Whereas in lerek nets, the potential cause is sluggish bobbin case. Factors that affect the occurence of defect nets are machine, human, and material. Therefore, it is necessary to solve problems in the process production.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nugraha
"Sistem produksi dalam industri manufaktur terbagi menjadi dua jenis, yaitu strategi Make-to-stock dan Make-to-order yang dibedakan berdasarkan waktu pesanan diterima dan pelaksanaan proses produksi. Dalam sistem MTO, pesanan pelanggan menjadi pemicu untuk terjadinya proses selanjutnya dan menjadi titik kritis dari sistem. Keputusan untuk menerima dan menolak pesanan yang masuk merupakan kegiatan yang paling penting karena akan berdampak jangka panjang terhadap profitabilitas dan reputasi perusahaan secara keseluruhan. Kegiatan ini merupakan keputusan yang sangat strategis, sehingga diperlukan dukungan dalam kegiatan ini. Penelitian ini menyelidiki bagaimana metode penerimaan pesanan dalam strategi MTO dilakukan dan merancang penilaian penerimaan pesanan menggunakan metode MCDA sehingga dapat digunakan sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan penerimaan pesanan. Metode AHP digunakan untuk mendapatkan prioritas faktor penerimaan pesanan dengan data yang diperoleh dari hasil wawancara para pakar. Hasil AHP menunjukkan prioritas dalam menerima pesanan yaitu ketersediaan bahan baku, harga, kemampuan produksi, situasi pasar, pelanggan, target, pemenuhan pesanan, dan kondisi eksternal. EMV dihitung untuk setiap kriteria dan risiko yang selanjutnya digunakan untuk membantu membuat keputusan yang tepat dalam penerimaan pesanan. Seluruh metodelogi dalam penelitian ini dijelaskan dengan menggunakan studi di industri pelapisan baja di Indonesia. Studi tersebut menunjukkan EMV dan AHP dapat digunakan untuk memberikan penilaian kelayakan terhadap pesanan yang diterima.

The production system in the manufacturing industry is divided into two types, namely the Make-to-stock (MTS) and Make-to-order (MTO) strategies which are distinguished by the time orders are received and the execution of the production process. In the MTO system, the customer's order becomes a trigger for the next process and becomes a critical point of the system. The decision to accept and reject incoming orders is the most important activity because it will have a long-term impact on the overall profitability and reputation of the company. This activity is a very strategic action, so support is needed in this activity. This study investigates how the method of receiving orders in the MTO strategy is carried out and designs an assessment of order acceptance using the MCDA method so that it can be used as a support in making orders for acceptance decisions. The AHP method was used in this study to obtain priority order criteria with data obtained from expert interviews. The results of AHP show the order of importance in receiving orders, namely the availability of raw materials, prices, production capabilities, market situations, customers, targets, order fulfillment, and external conditions. EMV is calculated for each criterion and risk which is then used to help make the right decisions in accepting orders. The entire methodology in this study is explained by using cases in the steel coating industry in Indonesia. The case study shows that EMV and AHP can be used to provide a feasibility assessment of orders received."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Gede Suryadharma
"ABSTRACT
Pressure vessel is a kind of plant equipment, which has a wide function to support the industrial process.The increasing of economic growth, causing the increasing demand of industrial equipment including pressure vessel Thus many of the pressure vessel manufacturer have been developed recently.
Therefore to have the competitive advantage in the global market, a just in time production cost calculation of pressure vessel are the most important matter. One of the factor which have a significant effect in the calculation of cost is the requirement of operation time or man-hour, because calculation of operation time is more accurate to reduce either losses or error in the prediction of delivery time.
The study, analyze the purpose to get of the operation time planning on the pressure vessel's main element. This has been done by a linear regression the with least square method, and the results of liberalization become a basic parameter to calculate the manufacturing cost
The operation time, which has been determined from the model, is very close to the reality. The production cost based on the model approach, is also in a good approximation comparing to the real production cost.

ABSTRAK
Bejana tekan (pressure vessel) adalah salah satu jenis peralatan pabrik yang mempunyai fungsi yang sangat luas dalam menunjang proses industri.
Dalam perkembangan ekonomi pada era industrialisasi dewasa ini, permintaan akan kebutuhan pressure vessel semaldn meningkat. Hal tersebut menyebabkan banyak berdirinya industri manufaktur pressure vessel.
Agar pressure vessel yang dihasilkan mempunyai daya saing di pasar global, maka ketelitian dalam menghitung kebutuhan biaya produksi merupakan hal yang paling pokok agar bisa unggul dalam daya saing tersebut. Dalam menghitung biaya produksi, salah satu faktor yang berperan adalah waktu operasi atau jumlah jam kerja orang (manhour) yang dibutuhkan, karena dengan lebih telitinya perhitungan waktu operasi akan mengurangi kerugian maupun keterlambatan dari delivery time.
Pada penelitian ini dibahas, analisa untuk mendapatkan target waktu operasi dari elemen-elemen utama pressure vessel melalui regresi linear dari metoda kuadrat terkecil, kemudian inl dipakai sebagai dasar untuk menghitung estimasi biaya (cost estimation) dari biaya produksi (manufacturing cost).
Dari hasil analisa didapatkan bahwa waktu operasi yang dihitung dengan analisa model akan mendekati waktu operasi yang sebenamya (realisasi) dari fabrikasi dan jugs biaya produksi berdasarkan waktu operasi Bari model tersebut, dapat mendekati biaya produksi yang sebenarnya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>