Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211032 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riska Nur Hendriyanti
"ABSTRAK
Kelelahan adalah suatu kondisi fisik dan / atau mental, yang mengakibatkan pekerja menjadi tidak fokus ketika bekerja dan berdampak negatif pada pekerjaannya. Kelelahan merupakan salah satu dari tiga penyebab kesalahan dalam pemberian obat. Konsekuensi dari kelelahan kerja perawat salah satunya adalah terjadinya penurunan dalam mengantisipasi pekerjaan dan keselamatan pasien. Penelitian ini dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara faktor terkait pekerjaan maupun non-pekerjaan dengan kelelahan kerja pada perawat Unit Rawat Inap di RSUD Kota Depok. Data yang dikumpulkan secara keseluruhan diperoleh dari bidang terkait RSUD Kota Depok dengan subjek penelitian adalah perawat Unit Rawat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan menggunakan pendekatan metode kuantitatif (Chi Square). Hasilnya, tidak terdapat hubungan antara faktor terkait pekerjaan maupun non-pekerjaan dengan kelelahan kerja pada perawat Unit Rawat Inap RSUD Kota Depok.

ABSTRAK
Fatigue is a physical or mental condition which resulted in workers becoming unfocused when working and have a negative impact on his work. Fatigue is one of the top three causes of errors in drug prescription. The consequences of nurses work fatigue one of them is the decline in anticipation of work and patient safety. This study was done to see the correlation between work factor and non-work factor with work fatigue in nurse?s hospitality care unit at RSUD Depok City Year 2016. Data collected as a whole is obtained from a related field at RSUD Depok City with research subjects were nurses care unit. Research design is cross sectional using the approach quantitative methods (chi square). Result, there is no correlation between work factor and non - work factor with work fatigue in nurse?s hospitality care unit at RSUD Depok City Year 2016.
"
2016
S63629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Medy Ana
"ABSTRACT
Kelelahan kerja merupakan bahaya yang penting dalam berbagai sektor industri karena dampaknya yang memengaruhi kemampuan pekerja untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan aman. Sektor manufaktur, yang umumnya menerapkan sistem produksi 24 jam memiliki risiko kelelahan pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kelelahan pekerja dan menganalisis faktor-faktor yang dapat memengaruhinya di sektor manufaktur. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan terikat yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah 110 orang pekerja pada bagian produksi di Stamping Plant milik PT. XYZ. Pengumpulan data akan dilakukan secara subjektif dengan menggunakan kuesioner. Tingkat kelelahan pekerja akan diukur menggunakan Subjective Self Rating Test dari IFRC, data kualitas dan kuantitas tidur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index, data beban kelelahan akan menggunakan kuesioner NASA-TLX, sedangkan untuk data kebisingan akan menggunakan data sekunder perusahaan. Hasil penelitian didapatkan 47,3 dari seluruh responden mengalami kelelahan terkait dengan durasi kerja, beban kerja, kualitas tidur, dan kuantitas tidur.

ABSTRACT
Work related fatigue is a significant hazard in many industrial sectors for the impact it caused to workers rsquo ability to do their jobs safely. Workers in manufacture sector, which often applies 24 hour production system, are at risk for work related fatigue. This study aimed to review manufacturing workers rsquo fatigue level and analyze factors that may influence it. Cross sectional was used as a design study to determine the relationship between the independent and dependent variables investigated in this study. Sample of this study were 110 workers from production department in PT. XYZ Stamping Plant. Data collecting was done subjectively by using questionaire. Workers rsquo fatigue level was rated by Subjective Self Rating Test from IFRC, sleep quantity and quality by Pittsburgh Sleep Quality Index, and NASA Task Load Index was used to rate workload. Meanwhile, noise level used were from the companys secondary data. The result showed that 47,3 of total 110 repondents were experiencing fatigue in the last week and it was related significantly to their work duration, workload, sleep quantity and quality."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evelyn
"Skripsi ini membahas tentang analisis hubungan faktor risiko pekerjaan dan non pekerjaan terhadap kelelahan pekerja konstruksi di suatu proyek bangunan tingkat tinggi di wilayah Jakarta. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di sektor konstruksi salah satunya kelelahan. Kelelahan dapat dipengaruhi oleh faktor risiko pekerjaan maupun non pekerjaan. Analisis hubungan antara faktor risiko dengan kelelahan yang terjadi menjadi penting sebagai baseline data dalam upaya mengurangi kecelakaan di sektor konstruksi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko pekerjaan: lama kerja, faktor psikososial (effort, Reward, dukungan sosial, kepuasan kerja, stress kerja) dan faktor non pekerjaan (kuantitas dan kualitas tidur) terhadap terjadinya kelelahan pekerja konstruksi Proyek X.

This thesis discusses the analysis of work related dan non work related risk factors towards fatigue of construction workers in a high-rise building project in the Jakarta. Many factors that cause accidents in the construction sector, one of them is fatigue can be affected by work and non-job risk factors. Analysis of the relationship between risk factors and fatigue that occurs becomes important as a baseline of data in an effort to reduce accidents in the construction sector. This research is a quantitative research with cross sectional design. The results of this study indicate that there is a significant relationship between occupational risk factors: duration of work, psychosocial factors (effort, Reward, social support, job satisfaction, work stress) and non-work factors (quantity and quality of sleep) to the fatigue of Project X construction workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Idris
"Pekerjaan perawat di Rumah Sakit sangat bervariasi baik jenis dan jumlahnya, sehingga perawat memiliki beban kerja yang tinggi dan hal ini dapat menyebabkan kelelahan. Tujuan penelitian ini menjelaskan hubungan kualitas tidur dan shift kerja dengan kelelahan kerja. Metode penelitian semi kuantitatif yang bers i fat analitik dengan rancangan cross sectional. Tempat penelitian di RSUD kota Bekasi, dengan sampel 100 perawat. Pengukuran kelelahan menggunakan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja dan Piitsburg Sleep Quality Index untuk kualitas tidur.
Analisis data univariat menunjukkan responden mengalami kelelahan sedang (83%), dan kualitas tidur buruk (71%), sedangkan hasil bivariat menggunakan nilai pearson correlation yang memiliki hubungan dengan kelelahan yaitu kualitas tidur dengan nilai p=0.009 (p value < 0.05), dan status kesehatan dengan nilai p=0.033. Kesimpulan kualitas tidur dan status kesehatan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kelelahan perawat di RSUD Kota Bekasi.

Hospital nurse jobs in highly variable both type and quantity, thus making the nurses have a high workload and this can lead to fatigue. The purpose of this study was to determine the relationship of shift work sleep quality and fatigue work. Semi-quantitative research methods with the analytic cross sectional design. Hospital research site in Bekasi city, with a sample of 100 nurses. Measurement of fatigue using the Fatigue Feelings Questionnaire Measuring Work and Piitsburg Sleep Quality Index for the quality of sleep.
Univariate analysis of the data showed respondents experienced moderate fatigue (83%), and poor sleep quality (71%), while the bivariate results using Pearson correlation values which are related to fatigue is sleep quality with p = 0.009 (p value of <0.05), and health status with p = 0.033. In conclusion, the quality of sleep and health status are factors that most influence the fatigue of nurses in hospitals Bekasi.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Amalaili Setioningtyas
"Perawat merupakan petugas yang memberikan layanan asuhan keperawatan selama 24 jam kepada pasien serta memiliki sistem kerja shift dan hal ini dapat menyebabkan kelelahan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji faktor apa saja yang dapat menyebabkan kelelahan pada perawat yang bekerja shift maupun non shift. Metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Tempat penelitian di RSUD dr Slamet Garut, dengan sampel 150 perawat. Pengukuran kelelahan menggunakan International Fatigue Research Committee dan Piitsburg Sleep Quality Index serta Alat Actigraph untuk kualitas dan kuantitas tidur. Analisis data univariat menunjukkan 44.7 responden mengalami kelelahan berat, 80 perawat memiliki kualitas tidur buruk, 66,7 memiliki kuantitas tidur buruk dan mayoritas perawat 70 menjalankan sistem shift kerja.
Hasil bivariat menggunakan pearson correlation yang memiliki hubungan dengan kelelahan yaitu shift kerja, beban kerja, waktu kerja dan kualitas tidur. Shift kerja dan sleep hygiene memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas dan kuantitas tidur. Kesimpulan shift kerja dan sleep hygiene merupakan faktor yang berhubungan dengan kuantitas dan kualitas tidur, serta shift kerja, beban kerja, waktu kerja dan kualitas tidur merupakan faktor yang berhubungan dengan kelelahan perawat di RSUD dr Slamet Garut.

The nurse is an officer who provides nursing care services for 24 hours to the patient and has a shift work system and this can lead to fatigue. The purpose of this study to examine any factors that can cause fatigue in nurses who work both shift and non shift. Quantitative research method using cross sectional design. Place of study in RSUD dr Slamet Garut, with a sample of 150 nurses. Measurement of fatigue using International Fatigue Research Committee and Piitsburg Sleep Quality Index and Actigraph Tool for quality and quantity of sleep. Univariate data analysis showed that 44.7 of respondents had severe fatigue, 80 nurses had bad sleep quality, 66,7 had bad sleeping quantity and majority of 70 nurses were running work shift system.
Bivariate result using pearson correlation which was related to fatigue of shift work, workload, working time and sleep quality. Shift work and sleep hygiene have a significant relationship with the quality and quantity of sleep. The conclusion is work shift and sleep hygiene are factors related to the quantity and quality of sleep, and work shift, workload, working time and sleep quality are factors related to nurse fatigue in RSUD dr Slamet Garut.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspitasari Ramadania
"Petugas shift merupakan bagian dari pekerja kritis di Instalasi RSG-GAS. Sistem kerja shift dan tuntutan kerja yang kompleks di instalasi nuklir menyebabkan petugas shift rentan mengalami kelelahan kerja. Kelelahan kerja memiliki kontribusi terhadap penurunan performa kerja, penurunan konsentrasi, penurunan pemenuhan prosedur maupun penurunan kewaspadaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kelelahan kerja petugas shift dan melakukan analisis terhadap faktor risiko yang berkontribusi pada kelelahan kerja petugas shift di RSG-GAS Tahun 2022. Desain penelitian adalah cross-sectional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, alat ukur lingkungan kerja, wawancara, dan telaah dokumen. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif dan inferensial dengan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan seluruh petugas shift mengalami kelelahan dengan tingkat kelelahan ringan sebesar 31,25%, kelelahan sedang sebesar 64,58%, dan kelelahan berat sebesar 4,17%. Faktor risiko kelelahan kerja adalah status Gizi yang diukur dengan indeks massa tubuh, kualitas tidur, beban kerja, dan desain tugas. Faktor risiko kelelahan umum adalah indeks massa tubuh, kualitas tidur, kuantitas tidur, konsumsi kafein, beban kerja, dan desain tugas. Faktor risiko kelelahan fisik adalah usia, kualitas tidur, kuantitas tidur, masa kerja, posisi kerja, beban kerja, desain tugas, dan tekanan udara negatif. Faktor risiko pelemahan aktivitas adalah kepuasan kerja. Faktor risiko pelemahan motivasi adalah kualitas tidur, kuantitas tidur, desain tugas dan shift malam. Faktor risiko kelelahan mental adalah kualitas tidur, beban kerja, desain tugas, pencahayaan, dan tekanan udara negatif. Rekomendasi pengendalian melibatkan manajemen dan petugas shift dengan mengembangkan program manajemen kelelahan kerja sesuai kondisi di Instalasi Nuklir.

Shift workers are part of critical workers at the RSG GAS Installation. The shift work system and complex work demands in nuclear installations cause shift workers to be prone to work fatigue. Work fatigue has contributed to decreased work performance, decreased concentration, decreased in procedure compliance, and reduced alertness. This study aims to evaluate the level of work fatigue of shift workers and analyze the risk factors that contribute to the work fatigue of shift workers at RSG-GAS in 2022. This research is a quantitative descriptive study with a cross-sectional design. The instruments used in this research are questionnaires, measuring tools for the environment, interviews, and documents. The method of analysis in this research is descriptive and inferential analysis with a correlation test. The results showed that all shift workers experienced fatigue with mild fatigue level of 31,25%, moderate fatigue of 64,58%, and severe fatigue of 4,17%. The risk factors for work fatigue (total score) are nutritional status as measured by body mass index, sleep quality, workload and task design. The risk factors for general fatigue are body mass index, sleep quality, sleep quantity, caffeine consumption, workload, and task design. The risk factors for physical fatigue are age, sleep quality, sleep quantity, years of service, job role, workload, task design, and negative air pressure. The risk factor for reduced activity is job satisfaction. The risk factors for reduced motivation are sleep quality, sleep quantity, task design, and night shift. The risk factors for mental fatigue are sleep quality, workload, task design, lighting, and negative air pressure. Control recommendations involve management and shift worker by developing a work fatigue management program according to the conditions at the Nuclear Installation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditiyana Eka Saputra
"ABSTRAK
Tesis ini membahas hubungan antara carboxyhemoglobin (COHb) dengan kelelahan
kerja serta faktor lain yang mendukungnya seperti usia, berat badan, waktu pajanan,
frekuensi pajanan, durasi pajanan dan beban kerja kepada sopir angkot di Kota Depok.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melakukan analisis data primer
dan sekunder, data primer merupakan hasil dari wawancara dan pengukuran kelelahan
kerja, usia, berat badan, waktu pajanan, frekuensi pajanan dan beban kerja, sedangkan
data sekunder merupakan hasil dari Proyek Penelitian Hibah Pitta 2019 milik Prof. Umar
Fahmi Achmadi, MPH., Ph.D. Hasil penelitian yakni tidak ada hubungan antara COHb
dengan kelelahan kerja dengan nilai p=1,000, tetapi memiliki nilai OR=1,111 (0,390-
3,165) yang mempunyai arti sopir angkot yang memiliki COHb yang berisiko mempunyai
peluang atau kesempatan untuk mengalami kelelahan kerja 1,1 kali lebih besar
dibandingkan dengan sopir angkot yang memiliki COHb yang tidak berisiko. Variabel
konfonding dalam penelitian ini adalah usia, frekuensi pajanan dan beban kerja.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada sopir angkot untuk memeriksakan
kesehatannya ke puskesmas, klinik atau rumah sakit secara rutin dan selalu menjaga
keselamatan penumpangnya. Bagi pihak Dishub dapat memberikan pemeriksaan secara
rutin serta memberikan penyuluhan terkait safety driving kepada sopir angkot di Kota
Depok

ABSTRACT
This thesis discusses the relationship between carboxyhemoglobin (COHb) with work
fatigue and other factors that support it such as age, weight, time of exposure, frequency
of exposure, duration of exposure and workload to public transportation drivers in Depok.
This study uses cross sectional design by analyzing primary and secondary data, primary
data is the result of interviews and measurements of work fatigue, age, weight, time of
exposure, frequency of exposure and workload, while secondary data is the result of the
Proyek Penelitian Hibah Pitta 2019 belonging to Prof. Umar Fahmi Achmadi, MPH.,
Ph.D. The results of the study that there is no relationship between COHb with work
fatigue with a p value = 1,000, but has an OR value of 1.111 (0.390-3.165) which means
that public transportation drivers who have COHb are at risk of having the opportunity to
experience work fatigue 1.1 times more big compared to public transportation drivers
who have COHb that are not at risk. Confounding variables in this study are age,
frequency of exposure and workload. Based on the results of the study it is recommended
to public transportation drivers to check their health to health centers, clinics or hospitals
regularly and always maintain the safety of passengers. The Transportation Agency
(Dishub) can provide routine inspections and provide safety-related counseling to public
transportation drivers in Depok.
"
2020
T55384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah
"Driver Performance merupakan hasil dari perilaku pengemudi bus yang dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan dimana hal tersebut menjadi penting untuk dikenali terkait potensi terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh faktor manusia. Pada tahun 2016 terdapat 22 kasus kecelakaan di Perum DAMRI bandara yang diakibatkan oleh faktor manusia baik pengemudi itu sendiri maupun pengendara jalan lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran serta hubungan antara faktor pekerjaan dan non pekerjaan driver performance pada pengemudi bus DAMRI UAKB Soekarno-Hatta Trayek Bogor. Variabel yang termasuk dalam faktor non pekerjaan yang diteliti meliputi usia, tingkat pendidikan, dan pengalaman mengemudi. Sedangkan variabel yang termasuk dalam faktor pekerjaan yang diteliti meliputi durasi kerja, waktu istirahat, kondisi kendaraan, dan kondisi jalan. Penelitian ini bersifar deskriptif observasional dengan desain pendekatan cross sectional. Penilaian driver performance dilakukan pada 57 responden dan diukur berdasarkan standar nasional pengemudi bus yang dikeluarkan oleh Driver and Vehicle Standard Agency DVSA tahun 2014 dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 77,2 pengemudi memiliki driver performance dalam kategori baik. Berdasarkan hasil uji statististik didapatkan faktor yang berhubungan dengan driver performance adalah kondisi kendaraan dan kondisi jalan.

The Driver Performance is the result of the bus driver behaviour compared to the predetermined standard where it becomes important to recognize the potential for accidents caused by human factors. In 2016 there are 22 cases of accidents at Perum DAMRI airport caused by human factors both the driver itself and other road riders. This study aims to determine the description and the relationship between non work related and work related factors of the driver performance in DAMRI bus driver UAKB Soekarno Hatta Bogor Route. The variables in the non work related factors include age, education, and driving experience. While the variables in work related factors included include duration of work, rest time, vehicle condition, and road conditions. This research is descriptive observational with cross sectional approach design. Performance driver assessment was conducted on 57 respondents and measured according to the national standards of bus drivers issued by the Driver and Vehicle Standards Agency DVSA in 2014 using a questionnaire. The results showed that 77.2 of drivers had driver performance in either category. Based on the results of statistical tests obtained factors associated with driver performance is the condition of the vehicle and road conditions."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mufida Fati
"Dalam industri transportasi, permasalahan kelelahan menjadi salah satu isu penting yang erat kaitannya dengan kesehatan dan kualitas hidup pengemudi, serta potensi kecelakaan. Pekerjaan mengemudi merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi karena memerlukan koordinasi yang cepat dan tepat antara indera, sehingga mengemudi merupakan suatu pekerjaan yang sangat berisiko tinggi mengalami kelelahan. Terdapat banyak faktor risiko kelelahan pada pengemudi, baik itu dari faktor pekerjaan maupun faktor non pekerjaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko pekerjaan dan non pekerjaan dengan kelelahan pada pengemudi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang diadopsi dari kuesioner Fatigue Assessment Scale (FAS) dan Occupational Fatigue Exhaustion Recovery (OFER) untuk mengukur kelelahan pengemudi secara subjektif dan menggunakan aplikasi Sleep-2-Peak untuk mengukur kelelahan pengemudi secara objektif. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja, waktu isitrahat, jenis pekerjaan, monotoni, usaha kerja, penghargaan kerja, stress kerja, usia, dan kualitas tidur dengan kelelahan. Oleh karena itu perlu diadakan pengembangan program pencegahan dan pengendalian kelelahan (fatigue management) di tempat kerja, melihat hubungan faktor pekerjaan lebih dominan terhadap kelelahan dibandingkan faktor non pekerjaan.

In the transportation industry, fatigue has become one of the important issues that are closely related to the health and quality of life of the driver, as well as the potential for accidents. Driving is a job that requires a high level of concentration because it requires fast and precise coordination between the senses, so driving is potentially pose a greater risk to fatigue. There are many risk factors that can contribute to driver fatigue from work related and non work related factors. This study was conducted  to determine the relationship between work related and  non-work related factors to driver fatigue. The research is using cross sectional study design. Data was collected by using an adopted questionnaire from the Fatigue Assessment Scale (FAS) and Occupational Fatigue Exhaustion Recovery (OFER) to measure driver fatigue subjectively and the Sleep-2-Peak application to measure driver fatigue objectively. Univariate and bivariate logistic regression  was used to analyze the data. The results showed that there was a significant association between work period, rest breaks, type of work, monotony,effort, reward, work stress, age, and quality of sleep with fatigue. Therefore, it is necessary to develop a fatigue management program in the workplace, refers to the result that the relationship between work related factors and fatigue is more dominant than non-work related factors."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinka Desria
"Ditemukan hubungan antara gangguan menstruasi dengan kerja gilir pada beberapa penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor pekerjaan dalam kerja gilir dengan gangguan menstruasi di antara perawat.Dengan metode kros-seksional, data dikumpulkan dari 214 perawat dengan kerja gilir, dengan usia maksimal 35 tahun, diilihat gangguan menstruasi perawat di RSUP Persahabatan dan hubungannya dengan faktor pekerjaan dalam kerja gilir. Melalui analisis univariat didapatkan 66.4% perawat dengan kerja gilir mengalami gangguan menstruasi. Dari beberapa faktor baik individu maupun pekerjaan, pada analisis multivariat ditunjukkan tiga faktor yang memiliki hubungan signifikan yang dominan terhadap gangguan menstruasi, antara lain tingkat stress kerja dengan stressor pengembangan karir yang dapat meningkatkan risiko gangguan menstruasi sampai 2 kali lipat (CI 95% 1.127-3.685), sedangkan lama menjalani kerja gilir lebih dari 5 tahun sebagai faktor yang menurunkan risiko gangguan menstruasi sebesar 47% (CI 95% 0.294-0.964). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara faktor pekerjaan dalam kerja gilir dengan gangguan menstruasi.

There are association between mentrual disorder and shift work in several study previously. This study aimed to evaluate the association between works factor in shift work and menstrual disorder among nurses.Cross-sectional methods was conducted and data collected from 214 nurses with shift work and maximum age at35 years. Number of menstrual disorder among Persahabatan Teaching General Hospital nurses’s and its association with works factors in shift work. There were 66.4% nurses with shift work had menstrual disorder(s). From many factors both individual and work factors, in multivariate model shown two factors that has a robust significant association with menstrual disorder, i.e works stres level with career development stressor that could double the risk of menstrual disorder (CI 95% ). However working in shift work for more than 5 years was factor that could lower the risk of mentrual disorder by 47% (CI 95% 0.294 - 0.964). It concluded that there are association between work factor in shift work with menstrual disorder.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>