Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 220682 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maxwal Richard Matahari
"ABSTRAK
Tugas penanganan pasien yang dilakukan oleh perawat seringkali menyebabkan
gangguan muskuloskeletal terhadap perawat, dalam beberapa kasus didapati
bahwa banyak perawat yang mengalami Low Back Pain (LBP) karena kegiatan
manual handling dalam penanganan pasien. Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisa hubungan faktor manusia dan organisasi dengan keluhan LBP pada
perawat di Rumah Sakit A, Kota B menggunakan pendekatan Human Factor
Classification Analysis System. Desain penelitian yang digunakan adalah studi
cross-sectional, dengan uji chi-square sebagai uji statistik yang digunakan, serta
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode self
reported/administered melalui kuesioner. Hasil penelitian ini menemukan adanya
hubungan yang signifikan antara faktor olahraga, pendidikan, dan masa kerja
terhadap kejadian LBP dengan masing-masing nilai p=0,019; 0,038; dan 0,04.
Selain itu hasil penelitian juga menemukan bahwa dari empat dimensi dalam
variabel unsafe supervision terdapat dua dimensi yang memiliki hubungan
signifikan terhadap kejadian LBP yaitu, dimensi inadequate supervision
(p=0,002), dan dimensi supervisory violation (p=0,047). Sedangkan dari lima
dimensi pada variabel precondition for unsafe acts, terdapat satu dimensi yang
memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian LBP yaitu, dimensi adverse
mental states (0,016). Dan dari lima dimensi pada variabel unsafe acts, terdapat
dua dimensi yang memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian LBP yaitu,
dimensi skill based error (p=0,007) dan routine violation (p=0,043). Sebagai
kesimpulan, berdasarkan hasil analisis menggunakan pendekatan HFACS, setiap
kegagalan dari keempat barier pencegah terjadinya insiden, tiga diantaranya
memiliki hubungan yang signifikan terhadap keluhan LBP.

ABSTRACT
Patient handling tasks performed by nurses often lead to musculoskeletal
disorders of the nurses, in some cases it was found that many nurses are
experiencing Low Back Pain (LBP) due to manual handling activities in the
handling of patients. This study was conducted to analyze the relationship
between human factor and organization with low back pain complaint on nurses
at The A Hospital, in the City of B, using human factor analysis classification
system approach. This research is design as a cross-sectional study, with Chisquare
test as the statistical test, while the data were collected trough self
reported/administered method by the questioner. Based on the results of this
study found a significant relationship between factors of exercise, education, and
years of service against the LBP incidence with each value of p = 0.019; 0.038;
and 0.04. In addition the research also found that there are two out of the four
dimensions in the variable of unsafe supervision that have a significant
relationship to the occurrence of LBP, namely, inadequate supervision dimension
(p = 0.002), and supervisory violation (p = 0,047) dimension. Meanwhile there is
one out of five dimensions from the precondition for unsafe acts variables, that
has a significant relationship to the occurrence of LBP, it is adverse mental states
dimension (p = 0.016). And there are two out of five dimensions of the unsafe
acts variables, that have a significant relationship to the occurrence of LBP
namely, skill-based errors dimension (p = 0.007), and routine violation dimension
(p = 0.043). As the conclusion, based on the analysis result through HFACS
approach, each failure of the fourth incident prevention barriers, there are three of
them were related to LBP complaint."
2015
S61310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Skripsi ini membahas faktor risiko ergonomic yang dapat menimbulkan
low back pain pada perawat dengan menilai faktor risiko pada pekerjaan, lingkungan dan alat kerja perawat pada perawat Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Hermina Depok. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional.
Pengamatan di lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi aktivitas berisiko tinggi LBP, metode BRIEF dan NIOSH digunakan untuk menilai tingkat risiko ergonomi, pengukuran dan analisis untuk menilai faktor alat kerja. Hasil penilaian menunjukkan bahwa aktivitas perawat seperti mendorong branchar, memasang infus, memberikan terapi injeksi dan mengukur tekanan darah memiliki risiko ergonomi sedang untuk menimbulkan low back pain. Adapun faktor lingkungan (tata letak tempat kerja dan ruang kerja IGD) tidak berisiko bagi perawat untuk
menimbulkan LBP. Namun pada faktor alat (tinggi, dan adjustability) berisiko bagi perawat untuk menimbulkan LBP. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian baik secara engineering maupun administratif sebagai upaya preventif terjadinya Low Back Pain.;Focus of this study is ergonomic risk factor lead to low back pain (LBP) to nurses with assess risk factor on task, environment, and nurses working tolls on the emergency room nurses at Hermina?s Hospital Depok. This is a descriptive observational study. A field research was conducted to identify a high risk ergonomic. Measurement and analysis are to assess the factor working tools were also applied. Research result showed that nurses activity such as pushing the branchar, giving drip therapy, giving injection therapy and blood pressure have an
medium risk of ergonomic that causes low back pain. As for the environmental factors (set of the workplace and workspace emergency room) are not a risk for nurses to cause low back pain. However, the tool factors (height and adjustability) are at risk for nurses to cause low back pain. Therefore, it is needed to take a control of both in engineering and in administrative as preventive efforts occurrence of low back pain., Focus of this study is ergonomic risk factor lead to low back pain (LBP) to nurses with assess risk factor on task, environment, and nurses working tolls on the emergency room nurses at Hermina’s Hospital Depok. This is a descriptive observational study. A field research was conducted to identify a high risk ergonomic. Measurement and analysis are to assess the factor working tools were also applied. Research result showed that nurses activity such as pushing the branchar, giving drip therapy, giving injection therapy and blood pressure have an
medium risk of ergonomic that causes low back pain. As for the environmental factors (set of the workplace and workspace emergency room) are not a risk for nurses to cause low back pain. However, the tool factors (height and adjustability) are at risk for nurses to cause low back pain. Therefore, it is needed to take a control of both in engineering and in administrative as preventive efforts occurrence of low back pain.]"
Universitas Indonesia, 2016
S62430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Yesi Juniarta
"Prevalensi low back pain meningkat pada semua kalangan baik anak usia sekolah, remaja, mahasiswa, maupun para pekerja. Backpack menjadi salah satu penyebab terjadinya low back pain. Hal ini diakibatkan oleh kesalahan penggunaan backpack baik dari segi penyusunan barang-barang di dalam backpack, posisi, berat, cara membawa, dan pemilihan backpack. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan penggunaan backpack terhadap low back pain pada mahasiswa keperawatan. Desain Penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi. Dari 60 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling, ada 5 responden yang drop out sehingga data yang lengkap berjumlah 55 buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penggunaan backpack dengan low back pain (p=0.026; 95%CI: 0,071-0,745). Durasi penggunaan backpack dalam sehari perlu dikaji kembali untuk mengetahui hasil yang lebih objektif. Keobjektifan diperoleh dengan mengetahui jarak yang ditempuh responden dalam membawa backpack.

The prevalence of low back pain is being increased in all human circles start from school-age children, teens, college students, and workers. Backpack is one of the causes of low back pain. It is caused by misuse backpack start from the arrangement of goods in the backpack, the position of goods in the backpack, the weight of backpack, the way of carrying backpack, and the selection of backpack. The purpose of study is identifying the relationship of using backpack for low back pain in nursing students. The study uses design of descriptive correlative with a cross-sectional approach. It uses several instruments such as questionnaire and observation sheet. It collects 60 respondents with technique of purposive sampling, but there are 5 drop out respondents, so the study uses 55 complete data. The result of study shows that there is significant relationship between using backpack with low back pain (p=0.026; 95%CI: 0,071-0,745). There is a recommendation to reanalyze the daily duration of using backpack for getting more objective result. It can be more objective if calculate the distance of respondents in using backpack.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Fithrotunnisa
"Nyeri punggung bawah (NPB) menjadi salah satu reaksi ketidaknyamanan yang sering dirasakan masyarakat, tidak terkecuali pekerja ojek online. NPB dapat disebabkan oleh usia, jenis kelamin, sikap kerja, durasi kerja, dan repetisi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan antara durasi kerja dan tingkat kejadian NPB pada pekerja ojek online di Kota Depok. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional dengan teknik accidental sampling. Penelitian ini melibatkan 111 pekerja ojek online di Kota Depok sebagai sampel. Instrumen yang digunakan adalah Modified Oswestry Disability Index (MODIQ) untuk mengukur risiko kejadian nyeri punggung bawah pekerja ojek online. Hasil penelitian menunjukkan pekerja ojek online mayoritas melakukan pekerjaannya selama >8jam dengan proporsi 95,5%. Hasil penelitian menunjukkan pekerja ojek online mayoritas melakukan pekerjaannya selama >8jam dengan proporsi 95,5%. Hasil uji risiko NPB didapatkan pekerja ojek online di Kota Depok paling banyak berada pada tingkat risiko sedang dengan skor 34 – 66 dengan proporsi 59,5%. Hasil uji Chi Square menunjukkan nilai p= 0,141. Kesimpulan yang didapat adalah tidak adanya hubungan signifikan antara durasi kerja dengan tingkat kejadian nyeri punggung bawah pada pekerja ojek online di Kota Depok. Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kerja yang berhubungan dengan masalah muskuloskeletal pada pekerja ojek online.

Low back pain (LBP) is one of the reactions of discomfort that is often felt by the community, including online taxi bike drivers. LBP can be caused by age, gender, work pose, duration of work, and repetition. This study was conducted to identify the relationship between work duration and the incidence of LBP among online taxi bike drivers in Depok City. The research method used a cross sectional design with accidental sampling technique. This study involved 111 online taxi bike drivers in Depok City as a sample. The instrument used is the Modified Oswestry Disability Index (MODIQ) to measure the risk of low back pain for online taxi bike drivers. The results of the NPB risk test showed that the most online taxi bike drivers in Depok City were at the moderate risk level with a score of 34-66 with a proportion of 59.5%. The results of the Chi Square correlation test show a p value (significance) = 0.141. The conclusion obtained is that there is no significant relationship between work duration and the incidence of low back pain in online taxi bike drivers in Depok City. The results of this study recommend improving occupational health services related to musculoskeletal problems in online taxi bike drivers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Syahrul Munir
"Ergonomi sebagai salah satu aspek kesehatan menjadi isu yang hangat dibicarakan oleh para praktisi manufakturing saat ini, sebab manufakturing merupakan salah satu pekerjaan yang menuntut kemampuan fisik. Pekerja bagian final packing dan part supply yang bekerja secara manual (manual handling) di industri manufacturing memiliki risiko tinggi mengalami nyeri punggung bawah. Hal ini jika tidak diantisipasi, dapat mengancam penurunan produktivitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji prevalensi nyeri punggung bawah dan faktor risiko yang berhubungan dengan nyeri punggung bawah pada grup final packing dan part supply. Disain Penelitian adalah cross-sectional bersifat deskriptif analitik, berlokasi di PT X Jakarta Timur dengan besar sampel 197 orang (total sampling). Data yang dikumpulkan berasal dari kuesioner, pemeriksaan fisik, observasi lapangan dan wawancara. Untuk menjawab pertanyaan penelitian digunakan uji statistik univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian didapatkan Prevalensi nyeri punggung bawah pada pekerja final packing di PT. X adalah 14.2 % dan pada pekerja part supply adalah 10.2 %. uji statistik mendapatkan nyeri punggung bawah berhubungan dengan tingkat risiko punggung (p<0.05; OR = 4.324), kebiasaan olahraga (p<0.05; OR = 4.175), riwayat cidera punggung (p<0.05; OR = 1.451). Hasil uji multivariat menyatakan bahwa karyawan yang memiliki tingkat pajanan punggung kategori tinggi mempunyai peluang 4 kali tidak terkena nyeri punggung bawah dibandingkan dengan karyawan yang memiliki tingkat pajanan punggung kategori sangat tinggi setelah dikontrol variabel olahraga. Rekomendasi untuk perusahaan adalah penambahan alat bantu berupa pallet hidrolik dan jack lift automatic agar postur bungkuk 39° - 72° serta pekerjaan mendorong, menarik dapat dihindari.

Ergonomics as one of the aspects of health become a hotly discussed issue by manufacturing practitioners today, because manufacturing is one job that requires physical abilities. Final packing and parts supply workers work manually (manual handling) in the manufacturing industry has a high risk of experiencing low back pain, if not anticipated, could lead to decreased productivity.
Purpose of this study is to assess the prevalence of lower back pain and risk factors associated with low back pain in final packing and parts supply workers. The study design was cross-sectional descriptive analytic, located at PT X East Jakarta with a large sample of 197 people (total sampling). Data collected from questionnaires, physical examination, observation and interviews. To answer the research questions used univariate statistical tests, bivariate and multivariate.
The results of research obtained that prevalence of low back pain in final packing workers at PT. X is 14.2% and in part supply workers is 10.2%. Statistical tests have lower back pain associated with the risk level back (p <0.05; OR = 4324), exercise habits (p <0.05; OR = 4175), a history of back injury (p <0.05; OR = 1451). Multivariate test results stating that employees who have high levels of back exposure category had a chance 4 times not affected by low back pain compared with employees who have very high levels of back exposure category after a controlled exercise variables. Recommendations for the company is adding jack lift automatic and hydraulic pallet that bending posture 39 ° - 72 °, pushing and pulling job can be avoided.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31724
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Mufida
"ABSTRAK
Obesitas merupakan penyakit yang banyak ditemukan baik di Indonesia maupun di dunia. Obesitas dapat menyebabkan berbagai komplikasi, dan salah satu komplikasi yang sering terjadi adalah low back pain LBP . Obesitas dan LBP berpengaruh terhadap fungsi keseimbangan seseorang, dan apabila keseimbangan terganggu, pasien akan mudah terjatuh dan aktivitas sehari-harinya terganggu sehingga kualitas hidup menurun. Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap hubungan antara derajat obesitas dengan keseimbangan postural pada wanita berusia di atas 40 tahun yang mengalami LBP. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan mengambil data dari rekam medik sejumlah 60 sampel. Data derajat obesitas dan keseimbangan hasil pemeriksaan Romberg dimasukkan dalam tabel 2x2 dan di analisis dengan metode chi square. Hasil yang ditemukan adalah terdapat hubungan antara derajat obesitas dengan keseimbangan postural pada wanita berusia di atas 40 tahun yang mengalami LBP p < 0,05 . Odds ratio antara obesitas derajat 1 dibandingkan derajat 2 untuk memiliki keseimbangan yang baik adalah 3,755. Hal tersebut dapat terjadi akibat adanya penurunan sensitivitas pada mekanoreseptor plantar, dan kondisi tulang belakang yang hiperlordotik sehingga keseimbangan terganggu

ABSTRACT
Obesity can leads to many complications one of the most common complication is low back pain LBP . Obesity and LBP can affect postural balance, and if postural balance is disturbed, then it is prone to fall and it causes hardship when doing daily activities. The purpose of this study is to find out the correlation between degree of obesity and postural balance on obese women aged 40 and above that also experience low back pain. This is a cross sectional study. Data of the patient body mass index and postural stability Romberg rsquo s test result are obtained from RSCM rsquo s patient rsquo s medical records. The data are then analyzed with chi square method. After the analysis, it is found that there is an association between degree of obesity and postural balance on obese women aged 40 and above that also experience low back pain p 0.05 . The odds ratio of 1st degree obesity compared with 2nd degree obesity to have better balance is 3.755. Further explanation of the result is obesity patient tend to have decreased plantar rsquo s mechanoreceptor sensitivity because it obtained excessive pressure from the body weight. Also obesity and LBP cause hiperlordotic position of the spine. Those two mechanisms cause disturbance in balance.Keywords obesity low back pain postural balance female aged 40 and above "
2016
S70395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Prevalensi Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah sepanjang hidup adalah antara 60-90% dan di AS sebanyak 30% atlet pernah mengalami LBP akut karena efek latihan yang mereka lakukan. Pada saat ini di Indonesia telah muncul komunitas-komunitas pusat kebugaran yang melakukan berbagai macam latihan untuk membentuk tubuh atau memperbaiki kebugaran mereka. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui demografi nyeri punggung bawah pada komunitas fitness center di Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan pendekatan secara observasi. Populasinya adalah semua anggota komunitas pusat kebugaran baik laki-laki maupun perempuan yang diambil secara acak sejumlah 90 sampel. Berdasarkan umur, sampel dibagi menjadi 3 kelompok umur yaitu 18-30, 31-50, dan >50 tahun. Penelitian dilakukan di 3 tempat yaitu Kartika Dewi Group, Lembah Fitness, dan Bahtera Fitness Center. Setelah diperoleh data yang dibutuhkan, kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan frequency, cross tabulation, dan uji Chi Square. Hasil analisis deskriptif menunjukkan sebanyak 36 dari 90 sampel atau 40% menyatakan pernah mengalami nyeri punggung bawah LBP setelah selama ini melakukan latihan di pusat kebugaran. Hasil uji statistik dengan menggunakan cross tabulation dan Chi square test menunjukkan tidak signifikannya pengaruh umur, jenis kelamin, dilatih oleh instruktur, lama dan frekuensi berlatih dengan timbulnya kejadian LBP dengan nilai p>0.05. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara umur, jenis kelamin, dilatih oleh instruktur, lama berlatih dan frekuensi berlatih dengan timbulnya kejadian LBP pada komunitas pusat kebugaran dan kejadian LBP yang cukup tinggi pada komunitas pusat kebugaran yaitu sebesar 40%."
610 JKY 21:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faraitody Itamy
"Latar Belakang. Nyeri punggung bawah ( NPB ) merupakan keluhan yang sering dijumpai pada pekerja dan dapat mengurangi produktivitas pekerja. Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ( UMKM ) merupakan sektor yang menyerap banyak tenaga kerja namun perhatian pemerintah pada kesehatan pekerja pada sektor ini dirasakan masih kurang. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian nyeri punggung bawah adalah posisi duduk pada stasiun kerja selama bekerja.
Tujuan. Selain untuk mengetahui perbedaan proporsi nyeri punggung bawah antara pekerja yang duduk di bangku dengan yang di lantai, penelitian ini juga mengidentifikasi hubungan posisi punggung , masa kerja dan faktor- faktor lain dengan kejadian nyeri punggung bawah.
Metode. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Pengumpulan data meliputi wawancara, kuesioner, pemeriksaan fisik umum dan spesifik serta pengamatan posisi kerja.
Hasil. Secara keseluruhan dari 40 responden didapatkan proporsi nyeri punggung bawah 67,5%. Proporsi nyeri punggung bawah pada responden yang duduk di bangku sebesar 55% sedangkan yang duduk di lantai 80% namun tidak didapatkan perbedaan bermakna di antara kedua kelompok tersebut. Posisi duduk dan faktor risiko lainnya seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, masa kerja, stasiun kerja dan Indeks Massa Tubuh tidak mempuyai hubungan bermakna dengan kejadian nyeri punggung bawah. Pada analisis multivariat posisi punggung fleksi > 20º memiliki hubungan bermakna dengan kejadian nyeri punggung bawah ( ORadj 19,05 ). Tidak terdapat perbedaan bermakna antara nilai Visual Analog Scale ( VAS ) pagi, siang dan sore pada pekerja yang duduk di bangku dan di lantai, namun ada perbedaan bermakna antara nilai VAS pagi, siang dan sore tiap kelompok.
Kesimpulan. Tidak terdapat perbedaan bermakna proporsi nyeri punggung bawah antara pekerja yang duduk di bangku dan di lantai. Posisi punggung fleksi > 20º memiliki hubungan bermakna dengan nyeri punggung bawah.

Background. Low Back Pain ( LBP ) is a common complaint in workers and can reduce worker productivity. The Small and Medium Scale Enterprise is a sector that employ many workers but the government's attention to the health of worker in this sector is still low. One of the factors that influence the occurance of low back pain is sitting position in work station during work.
Purpose. In addition to know the differences in the proportion of low back pain among workers who sit on the bench with on the floor, the study also identified the relationship of the back position, length of employment and other factors with the occurance of low back pain.
Methods. The study used a cross sectional design. Data collection includes interviews, questionnaires, general and specific physical measurement and observation of the job positions.
Result. Overall from 40 respondents, the proportion of low back pain was 67,5%. Proportion of low back pain among respondents who sat on the bench was 55% while sitting on the floor was 80% but there was no significant difference between them. Sitting position and other risk factors such as age, sex, marital status, level of education, length of work, work station and body mass index had no significant association with the occurance of low back pain. In multivariate analysis, spine flexion > 20º had a significant association with the occurance of low back pain ( ORadj 19,05 ). There was no significant difference between the value of morning, noon and afternoon Visual Analog Scale ( VAS ) on worker who sat on the bench and on the floor but significant difference among morning, noon and afternoon VAS value in each group were found.
Conclusion. There was no significant difference in proportion of low back pain among respondents sat on the bench and on the floor. Spine flexion > 20º had a significant association with low back pain.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haidar Ilyas
"ABSTRAK
PT Kembar Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian yaitu memproduksi beras. Tingginya produksi beras yang dihasilkan juga berpengaruh terhadap intensitas pekerjaan manual lifting sehingga dapat meningkatkan risiko ergonomi yang ada di PT Kembar Jaya. Penelitian ini menggunakan metode modifikasi Niosh Lifting Equation pada bagian produksi PT Kembar Jaya yang terdiri dari tiga pekerjaan yaitu pekerjaajn penimbangan beras, pekerjaan penyimpan beras, dan pekerjan pengangukutan beras. Tujuanya adalah menganalisis faktor risiko ergonomi terhadap cidera low back pain pada pekerjaan manual lifting. Dari hasil penelitian yang dilakukan didaatkan nilai risiko yang tinggi pada setiap pekerjaan yang berarti pekerjaan manual lifting berisiko tinggi terhadap cidera low back pain pada pekerja sehingga perlu dilakukan pengendalian untuk mencegah terjadinya cidera low back pain.

ABSTRACT
PT Kembar Jaya is agriculture company which is producing rice. PT Kembar Jaya is big company that produce rice in a big amount that can affect intensity of manual lifting job which is can lead to low back pain injury for worker in PT Kembar Jaya. This research using modified Niosh Lifting Equation Method to analyse the risk three job in PT Kembar Jaya. The three job is weighing rice job, storaging rice job, and haulaging rice to truck job. This research aim to analyse the risk of manual lifting which can lead to low back pain injury in PT Kembar Jaya. The result of this study, there are high risk on three job, this result indicate that the manual lifting job can lead to injury. So the control need to be implemented to reduce the risk of low back pain injury."
2016
S63776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>