Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205321 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jane Cornelia
"Konsumsi buah dan sayur di Indonesia sangat memprihatinkan, dimana angka nasional berada pada 93,6% dan 93,5% pada tahun 2007 dan 2013 yang menandakan bahwa seluruh provinsi di Indonesia sebagian besar masyarakatnya masih kurang dalam memenuhi kebutuhan buah dan sayur yang direkomendasikan oleh Pedoman Gizi Seimbang, yaitu 400 gram per hari. Salah satu yang paling rendah adalah provinsi Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi buah dan sayur pada penduduk Riau. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan dilakukan pada bulan April hingga Mei 2015 di Universitas Indonesia dengan 87 mahasiswa. Sampel dikumpulkan dengan menggunakan teknik systematic random sampling. Data didapatkan dengan menggunakan kuisioner yang diisi oleh responden dan wawancara SFFQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 85,1% responden yang tidak dapat memenuhi kebutuhan buah dan sayur per harinya. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara preferensi sayur (nilai-p = 0,034, OR = 0,806), tingkat pendidikan ibu (nilai p = 0,097, OR = 6,122), dan suku ibu (nilai p = 0,006, OR = 6,028) dengan konsumsi buah dan sayur.

It is saddening to face the fact of fruit and vegetable consumption in Indonesia, whereas 93,6% and 93,5% on national scale in 2007 and 2013 respectively, indicating that most of Indonesia?s population has failed to fulfill their needs of fruit and vegetable which has been recommended by Balanced Diet Guidance, 400 grams per day. One of the least amongst all is Riau Province. This study aims to identify factors affected with fruit and vegetable consumption among Riau residents. Using cross sectional design, this study was held in April to May 2015, conducted by 87 college students in University of Indonesia, and chosen with systematic random sampling technique. Data was compiled using self-registered questionnaire and semiquantitative food frequency questionnaire. The result has shown that 85,1% respondents are unable to achieve the minimum requirement for fruit and vegetable consumption. Through chi-square test, there are a significant relation between vegetable preference (p-value = 0,034, OR = 0,806), mother?s education level (pvalue = 0,097, OR = 6,122), and mother?s ethnicity (p-value = 0,006, OR = 6,028) with fruit and vegetable consumption.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S59137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Hanifa
"Rendahnya konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular. Namun, persentase perilaku kurang konsumsi buah dan sayur di Indonesia masih tinggi, terutama pada kalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa SMA Negeri 81 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2020 dengan melibatkan 143 responden yang dipilih berdasarkan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner daring secara mandiri oleh responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat, analisis bivariat dengan uji Chi-Square, dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menemukan sebanyak 67,1% responden kurang mengonsumsi buah dan sayur (< 400 gram/hari). Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p = 0,031), preferensi (p = 0,002), pengaruh orang tua (p = 0,0001), ketersediaan buah dan sayur di rumah (p = 0,0001), dan keterpaparan terhadap media massa (p = 0,021) dengan konsumsi buah dan sayur. Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur merupakan ketersediaan buah dan sayur di rumah (OR = 5,8). Peneliti menyarankan agar pihak sekolah dan dinas kesehatan dapat bekerjasama untuk memberikan edukasi gizi kepada siswa dan orang tua mengenai pentingnya ketersediaan buah dan sayur di rumah. Orang tua disarankan untuk membiasakan diri mengonsumsi buah dan sayur bersama anak, menyediakan beragam buah dan sayur di rumah serta buah dan sayur yang disukai anak, memudahkan akses konsumsi dengan menyajikan buah potong, membawakan bekal buah dan sayur, dan mengolah buah dan sayur sesuai jenis yang disukai anak.

Low consumption of fruits and vegetables may increase the risk of non-communicable diseases. However, the percentage of inadequate consumption of fruits and vegetables in Indonesia is still high, especially among adolescents.The aim of this study was to determine factors associated with fruit and vegetable consumption among high school students in SMA Negeri 81 Jakarta. This study used a cross sectional study design and was conducted in March until April 2020 involving 143 respondents selected by using simple random sampling. Data was collected by self-administered online questionnaires. The data obtained were analyzed using univariate analysis, Chi-Square test, and multiple logistic regression tests. The results of this study found 67,1% of respondents consume less fruit and vegetables (<400 grams per day). Bivariate results showed a significant relationship between gender (p = 0,031), preference (p = 0,002), parental influence (p = 0,0001), fruits and vegetables availability at home (p = 0,0001), and mass media exposure (p = 0,021) with consumption of fruit and vegetables. Multivariate analysis showed that the availability of fruit and vegetables at home was a dominant factor associated with fruit and vegetable consumption (OR = 5,8). Researchers suggest that school and health services should collaborate to provide nutrition education to students and parents about the importance of the availability of fruits and vegetables at home. Parents are suggested to get used to eating fruits and vegetables with children, provide a variety of fruits and vegetables as well as fruits and vegetables that children like, facilitate access to consumption by serving cut fruit, provides fruit and vegetable as school meals, and process fruits and vegetables according to the type preferred by children."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Fahmi Khayati
"Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa SMA Negeri 11 Jakarta tahun 2018. Penelitian dilakukan pada remaja sebab remaja cenderung kurang mengonsumsi buah dan sayur, padahal buah dan sayur sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan serta berperan dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain cross-sectional melalui pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 27,5% responden memiliki konsumsi buah dan sayur yang baik yaitu ≥ 400 gram per hari. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna antara faktor individu (pengetahuan dan preferensi) dan perilaku (frekuensi sarapan dan makan siang) dengan konsumsi buah dan sayur.

This study discuss about factors related to fruit and vegetable consupmtion among students at SMA N 11 Jakarta. The study was conducted on adolescents because  adequate intake of fruit and vegetable is important for their growth and  development, it also has a role in reducing  the risk of cardiovascular diseases. This study used cross sectional design with self administered questionnaire as a mean to collect the data. Among the students at SMA N 11 Jakarta, 27,5% met the minimin recommendation of fruit and vegetable consumption; 400 gram per day. The data collected was analysed using statisccal method and revealed a significant relationship between individual factors (knowledge and preferences) and behavioural factors (breakfast and lunch frequency) with fruit and vegetable consumption."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aiko Theophilia Wahyutomo
"Minuman berpemanis merupakan jenis minuman dengan berbagai bentuk gula tambahan. Peningkatan konsumsi minuman berpemanis dan dampaknya terhadap kesehatan perlu menjadi perhatian yang serius. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi minuman berpemanis pada mahasiswa sarjana non kesehatan Universitas Indonesia tahun 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang. Data penelitian dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara mandiri oleh 141 mahasiswa sarjana non kesehatan Universitas Indonesia. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 28 (19,9%) mahasiswa memiliki tingkat konsumsi minuman berpemanis yang tinggi dan 113 (80,1%) mahasiswa memiliki tingkat konsumsi minuman berpemanis yang rendah. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara jenis kelamin dengan konsumsi minuman berpemanis. Sedangkan, status ekonomi, aksesibilitas, literasi gizi, paparan media sosial, dan citra tubuh tidak menunjukkan adanya hubungan dengan konsumsi minuman berpemanis. Pemberian edukasi gizi serta pelibatan aktif mahasiswa dalam mempromosikan perilaku sehat sangat diperlukan sebagai upaya penurunan faktor risiko akibat konsumsi minuman berpemanis pada mahasiswa.

Sweetened drinks are a type of beverage with various forms of added sugar. The increase in consumption of sugar-sweetened beverages and its impact on health needs to be a serious concern. This research aims to determine the factors related to the consumption of sweetened beverages among non-health undergraduate students at the University of Indonesia in 2024. This research uses a quantitative approach with a cross-sectional research design. Research data was collected by completing questionnaires independently among 141 non-health undergraduate students at the University of Indonesia. The data was analyzed using the Chi-Square test to determine the relationship between the independent and dependent variables. The research results showed that 28 (19.9%) students had a high level of sweetened drink consumption and 113 (80.1%) students had a low level of sweetened drink consumption. This research also showed a relationship between gender and the consumption of sweetened beverages. Meanwhile, economic status, accessibility, nutritional literacy, exposure to social media, and body image did not show any relationship with the consumption of sweetened beverages. Providing nutritional education and active involvement of students in promoting healthy behavior is necessary to reduce risk factors due to the consumption of sweetened beverages in students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurike Hanaka
"Pada remaja, konsumsi sayur dan buah sangat penting untuk menjaga kadar serum vitamin C dan pemenuhan kebutuhan asam folat yang cukup tinggi dalam tubuh selama masa pertumbuhan dan perkembangan. Berdasarkan penelitian Setiowati NL di laporkan bahwa pada remaja sering di dapatkan kadar serum vitamin C yang rendah. Tingginya prevalensi kurangnya asupan sayur dan buah-buahan dapat berhubungan secara mendasar dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku dari setiap individu dewasa. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku dari setiap individu dewasa terhadap asupan sayur dan buah. Populasi di dalam penelitian ini mahasiswa FKUI ≥ 18 tahun dengan jumlah sampel 108, terdiri dari 40 laki-laki dan 68 perempuan yang dipilih secara random. Metode penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan cara uji statistik yang disajikan dalam bentuk persentase, rata-rata, standart deviasi, dan untuk melihat hubungan antara variabel. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa memiliki pengetahuan dan perilaku yang cukup, disertai sikap yang positif terhadap asupan sayur dan buah. Subyek memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 53.7% dan perilaku yang cukup juga yaitu 63%, sedangkan pada subyek yang memiliki sikap positif yaitu 87%. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap yang dimiliki, dan perilaku pada subyek dengan asupan sayur dan buah-buahan. Perlu peningkatan pemahaman mengenai pentingnya konsumsi sayur dan buah sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGM), dan dapat juga dengan cara sosialisasi dengan mengadakan penyuluhan yang lebih intensif disertai dengan poster, atau brosur yang di sebar di wilayah kampus.

In adolescents, consumption of vegetables and fruits is very important to maintain serum levels of vitamin C and folic acid are needs in the body during growth and development. Based on research Setiowati NL due to some reports, the teenagers has low serum levels of vitamin C. The high prevalence of lack of vegetables and fruits intake can be related to the knowledge, attitudes, and behavior of an individual. Therefore, the researcher wanted to determine the knowledge, attitudes, and behavior of an individual on adult group about vegetables and fruit intake. Population in this research were 108 medical students in Faculty of Medicine, who consisted of 40 boys and 68 girls. This research used cross-sectional designed and with the analytical test that presented in the form of percentage, average and standard deviation and the relationship between the variables. The numbers of students that have good knowledge and behavior with a positive attitude towards fruit and vegetable intake are 53.7%, and 63% subjects have knowledge and behavior in the middle category, and subjects that have positive attitude are 87%. There was no significant relationship between knowledge with attitude and behaviour. Need more education about the importance of fruit and vegetable consumption based on the General Guidelines for Balanced Nutrition (PUGM), and can also through socialization way by hold more intensive counseling, along with the posters, or brochures the campus area."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipin Nurul Fitriana
"Rendahnya konsumsi sayur dan buah mengakibatkan kebutuhan tubuh tidak terpenuhi dan merupakan salah satu penyebab meningkatnya masalah status gizi pada orang dewasa muda. Meningkatkan keterampilan dalam pengaturan diri (self-regulation) yang diterapkan mengontrol perilaku makan lebih penting daripada pengetahuan tentang nutrisi dalam mengubah perilaku diet pada dewasa muda. Faktor motivasi dan kemauan batin mengontrol perilaku sangat dipengaruhi oleh self-efficacy. Oleh karena itu, self-efficacy salah merupakan faktor penting dalam mengontrol konsumsi sayur dan buah. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dalam konsumsi sayur dan buah dengan status gizi pada dewasa muda. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional kepada 108 mahasiswa Universitas Indonesia. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, simple random sampling, dan proporsional random sampling. Data dianalisis menggunakan proporsi dan tendensi sentral. Hasil penelitian menunjukkan nilai p sama dengan 0,001 dan OR = 12,6. Self-efficacy yang meningkat akan berdampak pada perbaikan konsumsi sayur dan buah. Peningkatan konsumsi sayur dan buah bisa bikin status nutrisi normal pada dewasa muda. Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan bekal untuk mahasiswa keperawatan dalam memberikan layanan kesehatan dan penelitian Selanjutnya dapat dikombinasikan dengan variabel sosial lingkungan sehingga intervensi dapat berhasil Konsumsi sayur dan buah sendiri lebih efektif dan efisien untuk orang dewasa muda.

The low consumption of vegetables and fruits has resulted in not meeting the needs of the body and being one of the causes of an increase in nutritional status problems in young adults. Improving self-regulatory skills to control eating behavior is more important than knowledge about nutrition in changing dietary behavior in young adults. Motivation and will factors in controlling behavior are strongly influenced by self-efficacy. Therefore, self-efficacy is an important factor in controlling the consumption of vegetables and fruits. The study aimed to determine the relationship between self-efficacy in the consumption of vegetables and fruit with nutritional status in young adults. The study design used cross sectional approach to 108 University of Indonesia students. Sampling uses purposive sampling, simple random sampling, and proportional random sampling. Data were analyzed using proportions and central tendencies. The results showed a p value of 0.001 and OR = 12.6. Increasing self-efficacy will have an impact on increasing consumption of vegetables and fruit. Increased consumption of vegetables and fruit can make normal nutritional status in young adults. This research can be used as a source of information and provisions for nursing students in providing health services and further research can be combined with socio-environement variables so that self-efficacy interventions in vegetable and fruit consumption are more effective and efficient applied to young adults. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rizki Purnamasari
"Dehidrasi merupakan keadaan ketika air yang keluar dari tubuh lebih banyak dibandingkan dengan air yang masuk. Dehidrasi dapat terjadi pada semua kelompok usia, termasuk pada remaja yang dapat menyebabkan gangguan performa fisik dan kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi air dan faktor lainnya dengan status dehidrasi pada mahasiswa di Asrama Mahasiwa UI tahun 2015.
Hasil penelitian menunjukkan dari 118 responden, sebanyak 66,1% mengalami dehidrasi. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi air, kebutuhan air, tingkat kecukupan konsumsi air, dan status gizi dengan status dehidrasi. Mahasiswa diharapkan untuk mengonsumsi air sesuai dengan kebutuhan agar dapat mencegah dehidrasi.

Dehydration is a condition when the water losses exceed water intake. Dehydration can occur in all age groups, including adolescents that can cause reduction of physical and cognitive performance. The design of this study was cross sectional aimed to analyze the association between water intake and other factors with dehydration status on college student at University of Indonesia’s Dormitory in 2015.
The results showed from 118 respondents, 66,1% are dehydration. Bivariate analysis showed that there was association between water intake, water requirements, the adequacy of water intake and nutritional status with dehydration status. Students are expected to consume water in appropriate with the requirements in order to prevent dehydration.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Asih Anggraeni
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa di SMP Negeri 98 Jakarta. Penelitian dilakukan dengan desain studi cross sectional menggunakan data primer yang melibatkan 208 responden kelas VII dan VIII SMP Negeri 98 Jakarta. Waktu penelitian dimulai pada bulan April sampai dengan Mei 2017. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, pengetahuan, preferensi, self-efficacy, aktivitas fisik, tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pengaruh orang tua, pengaruh teman sebaya, ketersediaan buah dan sayur di rumah, serta keterpaparan media massa. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan, preferensi, self-efficacy, tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pengaruh orang tua, pengaruh teman sebaya, ketersediaan buah dan sayur, keterpaparan media massa dan kuesioner PAQ-C Physical Activity Questionnaire for Older Children yang diisi sendiri oleh responden, serta 2 kali wawancara food recall 24-hour. Analisis statistik dilakukan dengan uji korelasi dan regresi, t-independen, serta regresi linier ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi buah dan sayur siswa SMP Negeri 98 Jakarta tahun 2017 adalah 85.13 26.58 gram/hari. Sementara itu, menurut WHO, rekomendasi konsumsi buah dan sayur adalah 400 gram/hari. Analisis multivariat menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur, setelah dikontrol oleh variabel self-efficacy, aktivitas fisik, pengaruh orang tua, keterpaparan media massa, dan ketersediaan buah dan sayur. Oleh karena itu, dilakukan pendidikan gizi melalui sekolah agar terjadi peningkatan konsumsi buah dan sayur pada siswa.

The aim of this study was to determine dominant factor associated with fruit and vegetable consumption among students in Junior High School 98 Jakarta. This study used a cross sectional study design with primary data among 208 respondents grade VII and VIII in Junior High School 98 Jakarta. This study began in April until Mei 2017. Variable of this study included gender, knowledge, preference, self efficacy, physical activity, mother rsquo s education level, employed mother, parents influence, peers influence, fruit and vegetable availability at home, and mass media exposure. Data were collected through the individual questionnaire from knowledge, preference, self efficacy, physical activity, mother rsquo s education level, employed mother, parents influence, peers influence, fruit and vegetable availability at home, mass media exposure, and Physical Activity Questionnaire for Older Children PAQ C , and 2 times 24 hour food recall interview. Statistical analysis used correlations and regression test, independent t test and multiple regression linier. The result of this study showed the average of fruit and vegetable consumption among student in Junior High School 98 Jakarta was 85.13 26.58 gram day. Meanwhile, according to WHO, recommendation of fruit and vegetable consumption was 400 gram day. The multivariate analysis showed mother education level was the dominant factor associated with fruit and vegetable consumption, once controlled by self efficacy, physical activity, parents influence, mass media exposure, and fruit and vegetable availibility. Therefore, it needs to be done nutrition education from school to increased fruit and vegetable consumption in student."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Monika Apriyanti
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh imaji kawaii pada produk Miniso Store Indonesia terhadap konsumerisme mahasiswi Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui imaji kawaii yang direpresentasikan melalui produk Miniso dan menganalisis imaji kawaii memegaruhi konsumerisme mahasiswi Universitas Indonesia. Analisis penelitian ini menggunakan teori kawaii yang dikemukakan oleh Sharon Kinsella, serta teori mengenai konsumerisme yang digagas oleh Stearns. Penelitian ini bersifat mix-methods, dengan tahap deskriptif dan interpretatif phenomenologi analysis (IPA) dalam mengamati persepsi. Responden yang terlibat sebanyak 137 orang, yaitu mahasiswi Universitas Indonesia. Hasil penelitian ini ditemukan pengaruh imaji kawaii pada konsumerisme.

This study discusses about the influence of kawaii image of Miniso Store Indonesia products on the consumerism behavior among female students in the University of Indonesia. The aims of this study are to determine the kawaii image represented through Miniso products and to analyze the influence of kawaii image on the consumerism behavior among female students in the University of Indonesia. This study uses Sharon Kinsellas theory of kawaii and Searss theory of consumerism to analyze. This is a mix-methods study, using descriptive and interpretive phenomenological analysis (IPA) to observe perceptions. The respondents of this study are 137 female students in the University of Indonesia. The result of this study finds the influences of kawaii image on consumerism behavior as follows: self fulfillment, excessive consumption, and conspicuous consumption."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahsa Faraji
"Orang-orang di seluruh dunia berperilaku berbeda terhadap makanan yang membuat budaya dan tradisi bangsa-bangsa menganggap makanan baik dalam upacara khusus atau sepanjang tahun. Pola konsumsi makanan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama oleh budaya dan tradisi, geografis tertentu, serta status sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya meliputi jenis kelamin, pilihan makanan, kebiasaan makan, perilaku kompensasi, dan kebiasaan tidur pada mahasiswa universitas Iran di Tehran, Iran dan mahasiswa universitas Indonesia di Jakarta, Indonesia. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, dimana subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa universitas Iran yang berusia 18-24 tahun yang tinggal di Tehran, Iran dan mahasiswa universitas Indonesia yang berusia 18-24 tahun yang tinggal di Jakarta, Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam pola konsumsi makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya antara mahasiswa universitas Iran di Tehran, Iran dan mahasiswa universitas Indonesia di Jakarta, Indonesia; sedangkan, tidak ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi makanan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

People all around the world behave differently towards food which makes the nationalities’ cultures and traditions regards to food whether in special ceremonies or all over the year. Food consumption patterns can be affected by several factors, particularly by culture and tradition, specific geographic, and social and economic status. This study was concluded to determine the differences in food consumption patterns and its influential factors including gender, food choices, eating habits, compensatory behaviors, and sleeping habits among Iranian college students in Tehran, Iran and Indonesian college students in Jakarta, Indonesia. This research is quantitative with a cross-sectional approach with the subjects in this study are Iranian college students who are aged 18-24 years old who are in Tehran, Iran and Indonesian Iranian college students who are aged 18-24 years old who are in Jakarta, Indonesia. The results show that there are differences in food consumption patterns and its influential factors among Iranian college students in Tehran, Iran and Indonesian college students in Jakarta, Indonesia; while, there is no significant relationship between food consumption patterns and its influential factors."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>