Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114464 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Mufidah
"Ketidaksesuaian target kunjungan MCU merupakan ketidaksesuain target pemasaran di RSPI. Program pemasaran harus dibangun dari bauran pemasaran. Komponen-komponen bauran pemasaran adalah sebagai berikut product, place, price, promotion, profesional, people, public, power, presure dan performance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran bauran pemasaran Poliklinik MCU di RSPI Prof Dr Sulianti Saroso Jakarta tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu penelitian kualitatif dengan informan penelitian menggunakan kecukupan dan kesesuaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performance dipengaruhi oleh sembilan bauran pemasaran lainnya.

Incompatibility the target MCU visit a non conformance in RSPI marketing targets. Marketing programs must be built from the marketing mix. The components of the marketing mix is as follows product, place, price, promotion, professional, people, public, power and performance presure. This study aims to describe the marketing mix polyclinic MCU in RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta in 2014. The method used in the study is a qualitative study using the research informants adequacy and suitability. The results show that the performance is influenced by nine other marketing mix."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermansyah
"Dengan meningkatnya jumlah rumah sakit dengan berbagai macam sarana dan fasilitas yang ditawarkan termasuk kemudahan dalam mendapatkan pelayanan, membuat persaingan antar rumah sakit semakin meningkat. Untuk mengantisipasi hal tersebut setiap rumah sakit perlu mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan fasilitas yang tersedia termasuk berusaha meningkatkan mutu pelayanan serta berusaha pula menciptakan produk - produk unggulan. Seiring dengan terjadinya perubahan paradigma sehat dari kuratif rehabilitatif menjadi preventif promotif, semakin memperluas cakupan pelayanan rumah sakit.
Di Rumah Sakit Haji Jakarta jenis pelayanan preventif dan promotif dilaksanakan oleh PKMRS dan Unit Medical Check Up. Unit Medical Check Up telah melakasanakan kegiatannya sejak tahun 1996, namun sampai dengan tahun 2000, walaupun dari tahun ke tahun penjualannya mengalami peningkatan tetapi bila dibandingkan dengan kapasitas yang ada penjualan produk jasa medical check up masih rendah, yaitu baru mencapai 14,36% (kapasitas MCU tahun 2000 sebesar 12.377 paket pelayanan).
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang mempengaruhinya dan bagaimana kondisi pemasaran medical check up saat ini. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan pemecahan masalah secara deskriptif analitik. Alat formulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks SWOT dan matriks Internal Eksternal. Berdasarkan hasil penilaian dengan matriks Internal Ekaternal, diketahui bahwa posisi medical check up saat ini berada pada Sel V, yaitu Hold and Maintain dengan alternatif strategi yang dianjurkan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk, yaitu mengembangkan atau meningkatkan mutu produk untuk pasar yang ada sekarang dan meningkatkan pangsa pasar bagi produk yang ada saat ini.
Diharapkan hal tersebut di atas dapat bermanfaat serta menjadi masukan bagi rumah sakit khususnya dalam mengembangkan pelayanan medical check up.

Internal and External Situational Analysis of Medical Check up Unit of the Haji Hospital, JakartaBy the increase of the number of hospital with the various means and facilities offered including facilities in getting service makes the competition among hospitals tougher and tougher. In order to anticipate it, each hospital reaches necessarily optimal use of means and facilities available including making effort of improving the quality of service and try to create excellent products as well. As the change of good paradigm from curative rehabilitation become preventive promotion makes the scope of hospital service more and more extensive.
In The Haji Hospital Jakarta, such a kind of preventive and promotive service is applied by Medical Check up Unit and PKMRS. Medical Check Up Unit has already run its activities since 1996, however, until the year 2000, from time to time its sales is more and more increase, it remains far from the expected target, that is 14,36% ( Service capacities of MCU of the year 2000 which was decided as many as 12.377 service packages).
It is necessary therefore to do research in order to know what factors influenced and how the real condition of MCU marketing is today. This research is applied with solving problem approach analytically descriptive. The formulation instrument used in this research is matrix SWOT and Internal - External matrix. According to the judgment result with SWOT matrix and Internal - External matrix, found that the position of MCU today is on Cell V, they are Hold and Maintain with alternative strategy which is suggested is market penetration and product development by developing and improving the product quality for existing target market today and increasing target market for existing product or in other word making aggressive marketing.
It is expected to be advantageous and as an input especially for hospital in improving medical check up service."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Muliawati
"Kunjungan Pasien di RSU Sriwijaya Palembang belum mencapai target kunjungan. RSU Sriwijaya Palembang adalah RS Swasta Tipe C perkembangan dari RS Khusus Mata dengan nama Sriwijaya Eye Center, dengan branding yang telah dikenal masyarakat sebagai Eye Center, mayoritas pasien yang berkunjung masih didominasi pasien mata, hal ini juga membuat kunjungan di poliklinik spesialis lain sangat kurang, diharapkan dengan penerapan bauran pemasaran atau marketing mix yang tepat dapat meningkatkan angka kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik spesialis RSU Sriwijaya. Bauran pemasaran dalam penelitian ini dengan 7 P yaitu: product, price, place, promotion, people, process dan physical evidence. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara bauran pemasaran dengan minat layanan ulang ke poliklinik spesialis RSU Sriwijaya Palembang. Penelitian ini dilakukan di 8 poliklinik spesialis RSU Sriwijaya Palembang dengan menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif, pada penelitian kuantitatif sampel dari pasien poliklinik spesialis berjumlah 341 sampel dan pada penelitian kualitatif sampel adalah informan dari management berjumlah 4 sampel. Instrumen pada penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuisioner dan instrumen pada penelitian kualitatif dengan daftar pertanyaan. Hasil penelitian ini membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara bauran pemasaran process, place, promotion dan product terhadap minat kunjungan ulang secara berurutan elemen bauran pemasaran yang memiliki hubungan dengan minat kunjungan ulang pasien poliklinik spesialis RSU Sriwijaya adalah process, place, promotion dan product.

Patient visits at RSU Sriwijaya Palembang have not reached the visiting target. RSU Sriwijaya Palembang is a Type C Private Hospital. That is the development of the Sriwijaya Eye Center under the name Sriwijaya Eye Center, with a branding that has been known to the public as Eye Center, the majority of patients who visit are still dominated by eye patients, this also makes visits at other specialist polyclinics very lacking. It is hoped that the application of the mix marketing can increase the number of outpatient visits at the specialist polyclinic of RSU Sriwijaya. The mix marketing in this study used the 7 Ps, namely: product, price, place, promotion, people, process, and physical evidence. The purpose of this study was to analyze the relationship between the mix marketing and the interest in repeat services to the specialist polyclinic of RSU Sriwijaya Palembang. This research was conducted in 8 specialist polyclinics of RSU Sriwijaya Palembang and also using a mix of quantitative and qualitative methods, in quantitative research the samples from specialist polyclinic patients totaling 341 samples and in qualitative research, the samples were informants from management totaling 4 samples. Instruments in quantitative research using questionnaires and instruments in qualitative research with a list of questions. The results of this study proved that there was a significant relationship between the mix marketing of process, place, promotion, and product on the interest in repeat visits in sequence. The elements of the mix marketing that have a relationship with the interest of repeat visits to specialist polyclinic patients at Sriwijaya Hospital were process, place, promotion, and product."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Dwi Susanti
"Rumah sakit (RS) Syariah adalah RS yang melaksanakan semua aktivitas, baik pelayanan pasien maupun pengelolaan manajemennya berdasarkan pada prinsip-prinsip Maqashid Al-Syari’ah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indikator mutu dan standar pelayanan minimal RS Syariah terhadap kinerja pelayanan Medical Check-Up (MCU) di RS YARSI Jakarta. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed methods research) secara cross-sectional. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kepatuhan petugas melakukan identifikasi pasien, kepatuhan petugas melaksanakan cuci tangan 6 langkah 5 momen, hijab (kerudung, baju pasien, atau kain) untuk pasien, pemasangan EKG sesuai gender, mengingatkan waktu salat ke pasien, dan gharar (ketidakpastian) mempunyai hubungan terhadap kinerja pelayanan MCU setelah sertifikasi Syariah di RS YARSI Jakarta berupa memperpanjang waktu pelayanan MCU, mencegah terjadinya infeksi kepada pasien MCU, tercegah dari kontaminasi, mengurangi keraguan dalam tindakan, tepat waktu, dan tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Disarankan kepada RS YARSI Jakarta, khususnya di instalasi MCU agar alur pelayanan pasien MCU diikuti oleh seluruh petugas MCU, dilakukan pengarahan secara berkala untuk keseragaman pelayanan MCU, dan pemberian rewards/punishments kepada petugas MCU.

Sharia hospital is a hospital that carries out all activities, both patient care and management based on the principles of Maqashid Al-Shari'ah. This study aims to determine the relationship between quality indicators and minimum service standards of Sharia Hospital on the performance of Medical Check-Up (MCU) services at YARSI Hospital Jakarta. The design used in this research is a mixed methods research in a cross-sectional way. From the results of the study, it was found that the compliance of officers in identifying patients, compliance by officers in washing hands 6 steps 5 moments, hijab (veil, patient clothes, or cloth) for patients, installation of an ECG according to gender, reminding patients to pray, and gharar (uncertainty) had a relationship with the performance of MCU services after Sharia certification at YARSI Hospital Jakarta in the form of extending MCU service time, preventing infection to MCU patients, preventing contamination, reducing doubts in action, being on time, and no parties feeling aggrieved. It is recommended to YARSI Hospital Jakarta, especially at the MCU installation so that the flow of MCU patient care is followed by all MCU officers, regular briefings for uniformity of MCU services, and giving rewards/punishments to MCU officers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutoto
"Analisa pemanfaatan atau utilisasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso (RSPI-SS) sebagai rumah sakit baru (dalam arti lokasi, sarana I prasarana dan organisasi 1 kelembagaaan serta misi dan tujuannya) oleh masyarakat sangat diperlukan. Penelitian evaluatif ini tentang profit pasien yang memanfaatkan rumah sakit ini dan kinerja rumah sakit serta kecenderungannya (trend) selama dua tahun pertama (1994 dan 1995) dibukanya rumah sakit ini akan dilaporkan dalam tesis ini.
Profil pasien sebagai salah satu input rumah sakit, gambarannya sebagai berikut: sebagian besar dengan penyakit Infeksi, pasien kelompok umur Balita meningkat, pasien datang umumnya pada jam kerja, sebagian besar pasien bertempat tinggal di Jakarta Utara, sepertiga pasien adalah pasien rujukan, serta pasien di Kelas III dan ICU meningkat. Pemanfaatan rumah sakit oleh masyarakat di rawat jalan dan rawat inap rumah sakit dalam dua tahun pertama ini terus meningkat. Mutu pelayanan antara lain digambarkan dengan angka kematian murni (IVDR) masih sesuai dengan rumah sakit lain. Efisiensi pemakaian tempat tidur masih agak rendah bila dibandingkan dengan rumah sakit lain.
Analisa kecenderungan dalam dua tahun secara keseluruhan di rawat jalan dan rawat inap baik. Kecenderungan kunjungan pasien di rawat jalan pada tahun 1995 lebih baik dari pada tahun 1994, namun kecenderungan pasien di rawat inap terjadi sebaliknya yaitu pada tahun 1995 kurang begitu baik dibandingkan dengan tahun 1994. Promosi atau pengenalan rumah sakit sebagai salah satu unsur bauran pemasaran yaitu dengan pengobatan gratis pada bulan April 1995, terbukti berpengaruh terjadi kenaikan kunjungan pasien khususnya di rawat jalan pada bulan bulan sesudahnya (Mai sampai dengan Desember 1995) yang lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun 1994 tanpa promosi pada bulan April 1994. Hal ini kurang terjadi pada pasien rawat inap.
RSPI-SS mempunyai prospek yang baik untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai misi dan tujuan rumah sakit sebagai pusat rujukan nasional penatalaksanaan penyakit infeksi dan penyakit menular. Data dan informasi ini akan dipakai sebagai salah satu bahan masukan dan diumpan balikkan untuk menelaah kembali perencanaan strategi pengembangan rumah sakit termasuk strategi pemasarannya.
Penelitian lebih lanjut berbagai faktor internal dan eksternal lain juga diperlukan untuk bahan penyusunan kembali manajemen atau perencanaan strategi rumah sakit. Berbagai upaya strategi pemasaran lain diperlukan juga untuk meningkatkan utilisasi rumah sakit. Berbagai pengembangan sumber daya khususnya SDM juga perlu untuk lebih meningkatkan kinerja RSPI-SS dan pemanfaatannya oleh masyarakat.

Prof Dr Sulianti Saroso Infectious Disesases Hospital is a new hospital in term of location, infrastructure, institution / organization as well as its mission and objectives. Utilization analysis of this hospital by the community is needed. The evaluative research regarding patient profile utilizing this hospital and its performance and their trend in the first two years (1994 and 1995) of its operation will be reported in this thesis.
As one of the input for hospital, the figure of patient profile revealed as follows : most patient came with infectious diseases, under-fives group ages increased, patient mostly came in the service-time (in the morning) , most patient lived in North Jakarta, one third of the patients was referred from other institutions, and patients in Class III and ICU increased. Hospital utilization by the community in out-patients and in-patients unit in the first-two years increased steadily. The quality of services, among others figured by the Net Death Rate was still in accordance with other hospital data. The efficiency of the use of hospital bed was rather low compared to other hospital.
Trend analysis in the continues two-years in out-patient and in-patient unit was good. Trend of patient visits in out-patient unit in the year 1995 was much better than in the year 1994, but in the contrary the trend in in-patient unit in the year 1995 was not so good as compared to the year 1994. Hospital promotion as one of the marketing mix, namely, free of charge treatment in April 1995 revealed that after April 1995 (May through December 1995) patients in the out-patient unit increased prominently compared with the same period in the year 1994 without promotion. This did not happen in the in-patient unit.
This hospital has a good prospective in implementing its tasks and function in order to achieve hospital mission and objectives as a national referral center for infectious diseases and communicable diseases case management. This data and information will be used as one of the input and a feed back to review strategic planning for hospital development.
Further research regarding various internal and external factors is also needed to be used for redesigning of the hospital strategic or planning management. Several other marketing strategies are also needed to increase hospital utilization. The developments of resources particularly manpower resources are also needed to increase performance of this hospital and its utilization by the community.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Jumiati Agustina
"

Salah satu sistem informasi di rumah sakit yang diperlukan dalam mendukung pelayanan rawat inap adalah sistem Bed Management. Sistem ini merupakan bagian dari Electronic Health Record (EHR) RSPON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta dan

terkait dengan indikator rawat inap yang terdiri dari BOR (Bed Occupancy Rate), TOI (Turn Over Interval), LOS (Length Of Stay) dan BTO (Bed Turn Over). Indikator tersebut berguna untuk memantau aktivitas rawat inap, selain itu terdapat indikator untuk menilai mutu pelayanan rawat inap yaitu GDR (Gross Death Rate) dan NDR (Net Death Rate).

Beberapa kendala terkait bed management yang sering terjadi di rumah sakit, diantaranya: keterbatasan tempat tidur sehingga pasien tidak dapat masuk ruang rawat atau dititipkan ke kelas lain atau tunda rawat bagi pasien elektif operasi sehingga menyebabkan penjadwalan ulang, koordinasi antar unit atau ruangan yang terhambat dalam hal pemesanan kamar, lamanya persiapan pasien pulang, adanya kebutuhan informasi yang belum terakomodir dalam sistem informasi yang ada, adanya kamar yang tidak dapat digunakan karena kerusakan pada sarana pendukung. Saat ini pada sistem yang ada belum dapat menampilkan informasi terkait efisiensi pelayanan Bed Management secara realtime untuk mengetahui kondisi dilapangan. Berdasarkan hal tersebut, perlu pengembangan terhadap sistem informasi rumah sakit yang sudah ada untuk menghasilkan informasi yang lebih lengkap dan realtime terkait bed management.

Rancangan Sistem ini model Systems Development Life Cycle (SDLC) dalam bentuk prototype dengan output Dashboard yang dapat memvisualisasikan informasi yang terkait dengan bed management.

Pengembangan ini diharapkan memudahkan semua pihak yang terkait dalam melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan sehingga dapat mempercepat para  pimpinan rumah sakit dalam pengambilan kebijakan termasuk percepatan respon terhadap permasalahan yang terkait dilapangan agar  pelayanan rawat inap berjalan lancar dan meningkatkan kepuasan pasien.


One of the essential information systems in hospitals that supports inpatient services is the Bed Management system. This system is part of the Electronic Health Record (EHR) at RSPON Prof. Dr. Dr. Mahar Mardjono Jakarta and is related to inpatient indicators such as Bed Occupancy Rate (BOR), Turn Over Interval (TOI), Length Of Stay (LOS), and Bed Turn Over (BTO). These indicators are useful for monitoring inpatient activities, and there are also indicators to assess the quality of inpatient services, namely the Gross Death Rate (GDR) and the Net Death Rate (NDR).

Several common issues related to bed management in hospitals include the limitation of beds, resulting in patients not being able to be admitted or being transferred to other classes or postponing elective surgeries, leading to rescheduling. Coordination between units or rooms is often hampered regarding room reservations, the discharge preparation process is lengthy, and there is a need for information not accommodated by the existing information system. Additionally, some rooms cannot be used due to damage to supporting facilities. The current system cannot display real-time information related to the efficiency of Bed Management services to understand the conditions in the field.

Based on these issues, there is a need to develop the existing hospital information system to provide more comprehensive and real-time information regarding bed management. This system is designed using the Systems Development Life Cycle (SDLC) model in the form of a prototype, with an output of a dashboard that can visualize information related to bed management.

This development is expected to facilitate all relevant parties in monitoring and evaluating services, thereby expediting hospital leadership in making decisions and responding swiftly to field-related issues, ensuring smooth inpatient services and improving patient satisfaction.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Susilo Wardani
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penyusunan rencana strategis pengembangan pusat sterilisasi di
Rumkital Dr.Mintohardjo, yang dapat dijadikan pedoman dalam melakukan
perencanaan dan pelaksanaan pengembangan pusat sterilisasi. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan mengambil data sekunder dan data primer dengan cara
wawancara mendalam dan melakukan Consensus Decision Making Group untuk
merumuskan rencana strategis dengan memakai analisa SWOT. Pada tahap matching
,hasil analisis matriks IE didapatkan posisi pusat sterilisasi terdapat pada sel II yaitu
grow and build, sedang pada analisis matriks TOWS terdapat pada quadrant future.
Pada tahap decision, dengan menggunakan matriks QSPM didapatkan product
development menjadi prioritas utama dalam strategi yang ditawarkan. Hasil penelitian
menyarankan rencana strategis ini dapat digunakan sebagai panduan dalam
pengembangan pusat sterilisasi di Rumkital Dr.Mintohardjo.

ABSTRACT
This study focuses on strategic planning for the development of a sterilization center in
Rumkital Dr.Mintohardjo, which can be used as a guidance in planning and
implementing the development of sterilization center. This research is a qualitative
research by taking secondary data and primary data by doing in depth interview and
doing Consensus Decision Making Group to formulate strategic planning by using
SWOT analysis. In matching stage, IE matrix analysis obtained position of sterilization
center in in cell II that grow and build,while in TOWS matrix in quadrant future. In the
decision stage, using QSPM matrix product development is a top priority in the strategy
offered. The results of this reseach suggest that strategic planning can be used as a
guidance in the development of a sterilization center in Rumkital Dr.Mintohardjo."
2018
T49631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Tajudin
"Penetapan tarif Unit Kamar Bedah (UKB) di Rumah Sakit Islam Jakarta Timur (RSIJT) tanpa menggunakan perhitungan biaya satuan yang benar dapat mengakibatkan kerugian pihak Rumah Sakit. Pada unit pelayanan yang produknya beragam (heterogen) seperti UKB perlu dilakukan analisis biaya di tiap golongan karena pemakaian yang bervariasi untuk bahan medis, alat kesehatan dan lama operasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran penetapan tarif yang lebih realistis berdasarkan biaya satuan di UKB. Penelitian ini merupakan penelitian operasional yang bersifat deslaiptif. Metode analisis biaya yang digunakan adalah dengan memberikan pembobotan (relative value unit) pada setiap golongan operasi yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu golongan operasi kecil, sedang, besar dan khusus. Untuk setiap kelompok dipilih satu jenis operasi yang dapat mewakili.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya satuan di masing-masing golongan operasi adalah Rp.770.830 untuk operasi kecil, Rp.835.304 untuk operasi sedang, Rp.1.035.938 untuk operasi besar dan Rp.1.651.445 untuk golongan operasi khusus.
Penelitian ini juga membuat simulasi tarif yang dihitung menurut kelas perawatan. Hasil simulasi tarif bila memperhitungkan semua komponen biaya (full cost) ternyata lebih tinggi dari tarif yang berlaku sekarang. Sebagai contoh untuk operasi kecil di kelas VIP sebesar Rp.1.510.827 sedangkan tarif yang saat ini berlaku adalah Rp.850.000. Dibanding tarif Rumah Sakit pesaing, tarif di RSUT lebih rendah. Akhirnya penelitian ini ditutup dengan saran agar RSIJT hendaknya melakukan evaluasi terhadap tarif operasi yang berlaku saat ini.

Analysis of Price Setting of Surgical Unit at Rumah Sakit Islam Jakarta-East Jakarta in the Year 2000Price setting of surgery unit without computation of unit cost will lead loss to the hospital. Therefore, in a service unit producing various products needs to be supported by proper cost analysis.
The study was aimed to get more realistic description of price computation and price setting in a Surgical Unit. This research was a descriptive operational research using relative value unit technique as method of unit cost computation for every group of surgery, which divided into 4 (four) groups i.e. minor surgery, middle surgery, major surgery, and special surgery. For each surgery group was picked one of surgeries that represented its group.
The finding of this research showed that unit cost of every group of surgery was as follows: minor surgery was Rp 770.830,-, middle surgery was Rp 835.304,-, major surgery was Rp 1.035.938,-, and special surgery was Rp 1.651.445,-.
This study also conducted tariff simulation that computed according to type of inpatient class. The finding of this simulation which including full cost revealed that tariff for every group of surgery was higher than the existing tariff in the hospital. For example, the tariff for minor surgery in VIP class was Rp 1.510.827,-while the existing tariff was Rp 850.000,-. In comparison to the tariff applied in the hospital's competitors, the tariff applied in Rumah Sakit Islam Jakarta was lower.
Based on the above-mentioned findings, it is suggested to Rumah Sakit Islam Jakarta to conduct the evaluation for surgery tariff.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T 9269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Syahrial
"Pemanfaatan pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan hasil interaksi antara pengguna jasa pelayanan kesehatan dalam hal ini pasien (user) dan peyelenggara pelayanan kesehatan (provider), interaksi ini merupakan suatu hal yang sangat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor.
Rumah sakit Omni Medical Center (RSOMC) adalah sebuah rumah sakit umum swasta yang terletak di daerah Pulomas Jakarta Timur. Tingginya angka kunjungan pada poli rawat jalan kebidanan di RSOMC ternyata tidak diikuti oleh jumlah persalinan di RSOMC yang tinggi juga, oleh karena itu hal ini sangat menarik untuk diteliti dan diketahui apa penyebabnya.
Desain penelitian ini adalah kasus kontrol. Kasus adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di unit rawat jalan kebidanan RSOMC dan melakukan persalinan di RSOMC juga, sedangkan kontrol adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di unit rawat jalan poli kebidanan RSOMC dan tidak melakukan persalinan di RSOMC. Jumlah responden dari kelompok kasus adalah sebanyak 15 orang ibu yang akan dipilih secara simple random sampling dan jumlah responden dari kelompok kontrol adalah sebanyak 15 orang ibu juga dan akan dipilih secara simple random sampling. Jadi jumlah keseluruhan sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 30 orang ibu. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel-variabel yang diteliti dengan pemilihan tempat persalinan di RSOMC Jakarta dilakukan analisa Univariat untuk melihat keputusan pemilihan tempat persalinan dan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel dan analisa Bivariat untuk melihat pembuktian dan dilakukan perhitungan Odds Ratio dengan menggunakan uji Chi-Square.
Hasil peneltian menunjukan ada hubungan yang bermakna antara variabel biaya dan variabel kemudahan mendapatkan informasi dengan keputusan pemilihan tempat persalinan di RSOMC, walaupun variabel-variabel lain secara statistik tidak menunjukkan hubungan yang bermakna akan tetapi hal tersebut sangat menarik untuk ditelusuri dan perlu dicermati oleh pihak rumah sakit.

Factors Influencing Patient Decision of Mid-Wife-Affairs Outpatients Treatment at Omni Medical Center Hospital Jakarta Toward selection of Place of DeliveryBasically the utilization of health service in the result of interaction between the user (patients) and the providers of health service. The interaction is very complex and influenced by many factors.
Omni Medical Center Hospital is a private public hospital located at Pulomas region of East Jakarta. The high number of visit to mid-wife-affairs outpatient poly at RSOMC appears not followed by the number of deliveries at RSOMC which is also high. Therefore this matter is very interesting to be and recognized what the reasons are.
This study design is a case control. The case is a pregnant mother, her pregnancy examined at the mid-wife outpatient treatment unit of RSOMC and also conducting delivery at the RSOMC, while the control is pregnant mother, her pregnancy examined at mid-wife outpatient treatment poly unit of RSOMC and does not conducting delivery at RSOMC. The numbers of respondents of the case group are 15 mothers selected at sample random sampling and the numbers of respondent of the control group are 15 mothers as well as and will be selected at simple random sampling. Thus the total samples at this study are thirty mothers. To know the existence or not of variables studied by selecting place of delivery at RSOMC Jakarta, an Univariat analysis is carried out to see the decision of selection of delivery places at RSOMC and Bivariat analysis to see the verification and carrying out the calculation of Odds Ratio through Chi-Square test.
The result of the study shows that there is a significant relation between variables of cost and variables of facilities to obtain information by the decision of delivery place selection at RSOMC, even thought other variables statistically do not show significant relation but the matter is very interesting to be traced and need to be closely observed by the management of the hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fify Mulyani Fauzi
"Dalam hukum kedokteran, bila dokter akan melakukan suatu tindakan medik kepada pasiennya, diperlukan adanya persetujuan dari pasien atau keluarganya setelah mendapat penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Persetujuan ini disebut informed consent yang diterjemahkan menjadi persetujuan tindakan medik. Pemberian persetujuan terhadap perlakuan yang akan diambil akan menjadi bukti sah bagi rumah sakit, dokter dan pasien. Dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan timbul, maka sebaiknya pihak rumah sakit melakukan pengambilan persetujuan secara tertulis, dalam hal ini formulir. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kelengkapan pengisian formulir informed consent, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pengisian formulir tersebut di RSUD Tarakan Jakarta.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Cross Sectional Study. Penarikan sampel dilakukan secara random pada bulan Oktober sld Desember 1999. Dari hasil perhitungan didapatkan jumlah sampel 96,04 yang kemudian dibulatkan menjadi 100. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 100 formulir informed consent yang diteliti, ternyata tidak ada formulir yang benar-benar lengkap seluruh pengisian variabelnya. Dari hasil uji T didapatkan bahwa ada hubungan antara kelengkapan pengisian dengan pengetahuan dokter tentang informed consent. Dan dari hasil uji Chi-kuadrat didapatkan bahwa ada hubungan antara kelengkapan pengisian formulir informed consent dengan pendidikan.

In medical law, if doctors supposed to a medical procedure to a patient, approval is needed from the patients or their family after obtaining explanation regarding a medical procedure to be performed on the patients. The approval is call informed consent, in translated become persetujuan tindakan medik. The approval towards the treatment to be taken will become a valid evidence for the hospitals, doctors and patients. In facing the arising possibilities, it is better that the hospital made a written approval, in this case is a form. This research is intended to appraise the completeness of informed consent form filling, and factors related to the completeness of the form filling in Tarakan District Hospital.
This research is a Cross Sectional Study. The sampling is done randomly from October to December 1999. From the calculation it is found the sample is 96.04 which is rounded into 100. From the results of the research it is found out that from 100 informed consent studied, turned out that there is no respondent that really complete the filling of the variables. From the T-test it is found out that there is correlation between completeness of filling and knowledge of doctors regarding the informed consent, Out of the Chi-square test results it is found out that there is correlation between completeness of filling of informed consent form and education.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T1834
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>