Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146457 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardi Putra Prasetya
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai Transmisi kebudayaan yang menciptakan karir kriminal kepada para jagal sapi Glonggong-an di Kampung Bakalan. Kampung Bakalan merupakkan sebuah lokasi yang unik karena hampir semua jagal sapi disana melakukan pengglonggong-an. Penelitian ini melihat apa yang terjadi di kampung
Bakalan merupakan sebuah bentuk transmisi budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode pencarian data penelirian lapangan. Penelitian ini membahas bagaimana proses penggelonggongan itu terjadi mulai dari masa pembelajaran hingga masa pemberhentian. Penulis melihat fenomena peng-glonggong-
an sapi terus ada karena adanya transmisi kebudayaan tersebut.
ABSTRACT
This mini-thesis studying about Cultural transmission that established Criminal Career for jagal sapiglonggongan in Kampong Bakalan Boyolali. Kampong Bakalan is an unique location because almost all butchers practicing penggelonggongan. This research studying this practice as a form of cultural transmission. Using qualitative approach and field research data collection. This research talksabou how the
penggolongan process started, learned, and stopped. Researcher sees this phenomenon always exist because cultural transmission."
2015
S57236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Aina Al Mardhiyah
"Mahasiswa tingkat akhir sedang menghadapi tantangan dalam transisi dari pendidikan tinggi ke dunia kerja yang dapat memengaruhi optimisme karier mereka. Sebagai bagian dari Gen Z, partisipasi mereka dalam Extracurricular Activities (ECA) dan program magang, merupakan bagian dari pengalaman kerja sekaligus membantu mereka mengembangkan orientasi dan harapan karier yang berfokus pada nilai-nilai pribadi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mediasi adaptabilitas karier dalam hubungan antara orientasi karier protean dan optimisme karier. Partisipan penelitian ini terdiri dari 144 mahasiswa tingkat akhir yang mengikuti ECA dan program magang. Hasil analisis menunjukkan adaptabilitas karier memediasi penuh hubungan antara orientasi karier protean dan optimisme karier. Semakin tinggi orientasi karier yang dimiliki mahasiswa, semakin tinggi adaptabilitas dan berimbas pula pada optimisme karier mereka. Penelitian ini memiliki saran agar universitas dan penyelenggara ECA serta magang lebih mendorong partisipasi mahasiswa.

Final-year students are facing challenges in transitioning from higher education to the workforce, which can affect their career optimism. As part of Gen Z, participation in work experiences such as Extracurricular Activities (ECA) and internship programs can help them develop career orientations and expectations focused on personal values. This study aims to examine the mediating role of career adaptability in the relationship between protean career orientation and career optimism. The participants of this study consist of 144 final-year students who are engaged in ECA and internship programs. The analysis shows that career adaptability fully mediates the relationship between protean career orientation and career optimism. The higher the career orientation of the students, the higher their career adaptability and optimism. The study faced challenges in achieving the reliability standards for the career optimism measurement tool. It is recommended that universities and ECA and internship program organizers further encourage student participation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Az Zahra
"Seiring kemajuan peradaban dan zaman, perempuan semakin progresif untuk menembus dan tetap berada dalam dunia pekerjaan (profesional). Telah banyak penelitian yang mengeksplorasi tantangan kerja dan hambatan karir yang dihadapi oleh perempuan di seluruh dunia, namun penelitian dengan konteks serupa belum banyak dilakukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman perempuan karier Indonesia melalui wawancara semi-struktural dengan menggunakan pendekatan kualitatif Fenomenologi-Deskriptif. Subjek berjumlah dua belas orang yang terdiri dari perempuan-perempuan yang menduduki level manajerial menengah hingga atas yang bekerja di sektor publik dan Badan Usaha Milik Negara. Analisis data dilakukan dengan sistem reduksi data lewat coding, serta interpretasi dari peneliti. Hasil penelitian yang menjawab permasalahan pertama yakni tantangan dan hambatan kemajuan karir pada perempuan Indonesia. Temuan penelitian mengungkapkan adanya bukti tentang tantangan dan hambatan terkait keluarga, sosio-kultural, dan organisasi terhadap kemajuan karier perempuan. Hasil penemuan kedua berfokus pada dampak dari tantangan dan hambatan tersebut terhadap kemajuan karir perempuan Indonesia. Hasil temuan penelitian ketiga yakni terkait solusi yang dilakukan perempuan terkait masalah tantangan dan hambatan kemajuan karir. Solusi tersebut ditinjau dari sudut pandang individu, organisasi dan pemerintah sebagai pembuat kebijakan.

Our world is fast-paced and rapidly changing. Women are increasingly progressive to penetrate and remain in the professional ecosystem. There have been many studies exploring work challenges and career barriers faced by women around the world, but research in similar contexts has not been done in Indonesia. This study aims to explore the experiences of Indonesian career women through semi-structured interviews using a phenomenological-descriptive qualitative approach. The subject of this research comprises twelve women who occupy the middle to upper managerial level in the public sector and State-Owned Enterprises. Data coding, triangulations, and data saturation are three main components of analyzing and processing information acquired from data gathering. The research results that answer the first problem are the challenges and obstacles to career advancement in Indonesian women. Research findings reveal challenges and obstacles related to family, socio-cultural, and organizational advancement towards the advancement of women's careers. The second finding focuses on the impact of these challenges and obstacles on the advancement of Indonesian women's careers. The findings of the third research is related to solutions made by women related to the challenges and obstacles to career advancement. The solution is viewed from the perspective of individuals, organizations, and government as policymakers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fajar Riandito
"ABSTRACT
Berubahnya dinamika pasar tenaga kerja yang menjadi semakin ketat dan adanya kemauan individu untuk mengatur kariernya membuat individu harus mengetahui hal apa yang harus dilakukan agar dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kompetensi karier dengan external perceived employability pada situasi tenaga kerja yang semakin ketat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan alat ukur CCQ-21 dan dimensi external perceived employability. Penelitian ini dilakukan pada responden dengan usia 16-30 tahun. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa enam sub dimensi kompetensi karier berhubungan secara positif dan signifikan dengan external perceived employability. Implikasi lebih lanjut dari hasil tersebut akan di bahas pada penelitian ini.

ABSTRACT
The changing dynamic of labor market to be more competitive and the willingness of individual to manage their career, made it imperative for individuals to know the things they needed to do to compete in current labor market. The aim of this study is to examine the relationship of career competencies and external perceived employability in increasingly thight labor market situation. This research is a quantitative research using CCQ 21 and external perceived employability questionnaire as measurements. The study is conduted on 64 respondents with the age of 16 30 years. The results of this study show that six sub dimensions of career competencies are correlated positively and significantly with external perceived employability. Implications of this results are discussed further in this study. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aristrina Sugiyanti
"Penelitian ini menguji sejauh mana overeducation berpengaruh terhadap keputusan pekerja untuk mencari pekerjaan lain, menggunakan data Sakernas 2015. Berdasarkan metode realized match ditemukan bahwa terdapat 16 persen pekerja yang diidentifikasi sebagai overeducated. Temuan dari analisis regresi logistik menunjukkan bahwa pekerja overeducated lebih cenderung untuk mencari pekerjaan lain dibanding rekan mereka yang berpendidikan sama, yang memiliki pekerjaan sesuai dengan pendidikannya. Kecenderungan pekerja overeducation untuk terlibat dalam aktivitas pencarian pekerjaan lebih tinggi pada pekerja yang lebih muda, berpendidikan lebih tinggi, tinggal di perdesaan, memiliki pelatihan kerja, memiliki masa kerja dan jam kerja yang lebih pendek, dan memperoleh upah lebih rendah. Perempuan overeducated yang berstatus kawin kurang terlibat dalam pencarian pekerjaan dibandingkan perempuan tidak menikah yang overeducated. Selain itu, ditemukan juga bahwa pekerja white collar yang overeducated melakukan pencarian pekerjaan lebih sedikit daripada pekerja blue collar yang overeducated.Penelitian ini diperkaya dengan analisis kualitatif yang menemukan bahwa keputusan mencari pekerjaan lain juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti keamanan pekerjaan, kontrak kerja dan lokasi tempat kerja. Pekerja overeducated tidak mencari pekerjaan lain jika mereka percaya bahwa mencari pekerjaan yang lebih baik akan sia-sia.

This research examines the extend to which overeducation influences workers decision to look for another job, using 2015 Sakernas data. The realized match method found that 16 percent of workers are identified as overeducated. Findings from logistic regression results suggest that overeducated workers are more likely to look for another job relative to their counterparts with similar education whose job matches their education. The propensity of overeducated workers to engage in job search activity is higher for younger workers, better educated, and for residents in rural areas. Overeducated married women are less engaged in job search than single women who are similarly overeducated. Empirical analyses also show that overeducated workers with job training, short job tenure, fewer hours of work per week and low wage earners are more likely to search for another job. Moreover, we find that white collar workers who are overeducated search for job less than blue collar workers.This study is enriched with qualitative analysis which finds that decisions to look for another job are also influenced by other factors, such as job security, employment contracts and workplace location. Overeducated workers are not looking for another job if they believe that finding a better job will be in vain.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T48858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Aspirasi kerjaya merupakan suatu aspek penting dalam proses perkembangan kerjaya.Pada tahap tertentu setiap orang akan membuat keputusan kerjaya. kajian ini dijalankan untuk menentukan aspirasi kerjaya pelajar-pelajar tingkatan 5 di sebuah sekolah menengah vokasional Pertanian."
370 JPUKM 24 (1999)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Segy Hanantoko
"Penelitian ini membahas mengenai Pelaksanaan Program Pembinaan Kemandirian Bimbingan kerja di Lembaga Pemasyarakatan kelas III Cikarang. Penelitian Ini menggunakan pendekatan Post-positivis, dengan teknik pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam untuk kebutuhan analisis sehingga membutuhkan pandangan dari para narasumber yang berkaitan dengan kebijakan pelaksana pembinaan kemandirian, melalui pertanyaan terbuka seputar masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pelaksanaan bimbingan kerja pada pembinaan kemandirian pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Cikarang, mengingat bahwa masih banyaknya pengulangan kejahatan terhadap narapidana yang sudah bebas, untuk itu Lembaga Pemasyarakatan mengeluarkan program bimbingan kerja pada Pembinaan Kemandirian. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa masih adanya masalah dalam pembinaan kemandirian di dalam Lembaga Pemasyarakatan Cikarang yaitu, kurangnya kualitas Sumberdaya, masih kurangnya peran pemerintah dalam mendukung program Bimbingan kerja guna memberdayakan wargabinaan, Kurangnya pemasaran dalam mengenalkan produk Lapas, sehingga harus menjadi perhatian agar nantinya program Bimbingan kerja di Lembaga Pemasyarakatan bisa lebih dioptimalkan lagi.

This research program for small-scale farmers and talk about independence of guidance to labor in a penal institution class III cikarang. Post-positivis was used in the study, to technique the collection of qualitative data through interviews to the needs of analysis that calls for the views of of the implementing guidance on the policy of independence, open through questioning the looking for any trouble. This research discuss challenges guidance pembandengan independence in a correctional institution class III cikarang, as much repetition to convict who been free, for that a correctional institution give assistance programs work on guidance independence. This research get a problem still existed for developing independence in a correctional institution in cikarang namely, resources insufficient quality, there is a lack of role of government in support the program to empower recidivist guidance, a lack of marketing in introduce lapas products, so that should be paid attention to the program guidance to labor in a penal institution can be more optimized again.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwati Puji Lestari
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S2468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gayuh Kurnia Aji
"Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kecerdasan emosional terhadap kemampuan adaptasi karir dan kinerja berdasarkan peran. Dalam penelitian ini pengukuran tingkat kecerdasan emosional dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Schutte (2009) yang berjudul The Assessing Emotions Scale. Sementara pengukuran kemampuan adaptasi karir dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang bernama Career Adapt-Abilities Scale, yang dikembangkan oleh Savickas & Porfeli (2012). Kinerja diukur menggunakan alat ukur yang bernama Role Based Performance Scale (RBPS), yang dikembangkan oleh Welbourne, Erez, & Johnson (1998). Analisis atas penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik Structural Equation Model (SEM), terhadap data yang berasal dari 407 responden. Respoden terdiri dari karyawan yang telah bekerja dalam rentang waktu minimal 1 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional memiliki pengaruh positif dengan kemampuan adaptasi karir dan kinerja berdasarkan peran.

This study aimed to examine the effect of a positive relationship between emotional intelligence towards career adaptability and performance. In this study the measurement of emotional intelligence levels using the measurement tools developed by Schutte, NS, Malouff, JM, & Bhullar, N. (2009) entitled The Assessing Emotions Scale. Career adaptability measurement using a measuring tool called the Career Adapt-Abilities Scale developed by Savickas, ML, & Porfeli, EJ (2012). Performance was measured using a measuring tool called Role-Based Performance Scale (RBPS) developed by Theresa Welbourne, Amir Erez, Dianne Johnson (1998). Analyzed using Structural Equation Model (SEM) with Lisrel method to data derived from the 407 respondents, workers who have worked in a span of at least 1 year. The results of this study found that career adaptability has a positive influence with career adaptability and role based performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosana Albertina Labobar
"Implementasi Kebijakan Assessment Center dalam tubuh organisasi Polri di tingkat Polda khususnya, dianggap bermasalah dalam hal pelaksanaan operasional MSDM dalam organisasi Polri itu sendiri. Di satu sisi, dalam hal peningkatan karir personel, Assessment Center dijadikan salah satu alat untuk dapat mengungkap kompetensi sebenarnya dari anggota personel Polri dimana Assessment Center ini dapat menjembatani kesesuaian antara kompetensi yang dimiliki oleh kandidat yang akan menduduki jabatan tertentu dengan kebutuhan yang diharapkan. Akan tetapi di sisi lain, implementasi kebijakan Assessment Center tersebut menemui kendala-kendala seperti kurang pahamnya anggota personel pada Assessment Center itu sendiri dalam proses komunikasi dan sosialisasi dan anggaran yang terbatas untuk pelaksanaan kebijakan tersebut. Kebijakan Assessment Center ini didukung oleh Peraturan Kapolri yaitu Perkap No.5 Tahun 2016. Kendala implementasi Kebijakan Assessment Center ini terjadi pada Polda Metro Jaya, khususnya Polres Metro Jakarta Barat. Dari 8 Kapolsek di wilayah Polres Metro Jakarta Barat, hanya terdapat 1 orang Kapolsek yang melakukan prosedur proses Assessment Center sementara sisanya 7 Kapolsek belum mengikuti prosedur proses Assessment center. Alhasil, keberadaan kebijakan Assessment Center hanyalah menjadi sebuah formalitas belaka. Penelitian ini menelusuri alasan mengapa implementasi Kebijakan Assessment Center hanya menjadi sebuah formalitas yang disebabkan oleh beberapa faktor penentu berhasilnya sebuah implementasi kebijakan seperti kurang baiknya proses komunikasi diantara personel dan anggaran yang tidak memadai. Penelitian ini mengadopsi metode kualitatif untuk melacak mengapa faktor tersebut menjadi penghalang keberhasilan implementasi Kebijakan Assessment Center. Temuan penelitian ini adalah benar bahwa implementasi Kebijakan Assessment Center belum optimal dan hanya menjadi sebuah formalitas belaka karena faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut diatas. Sebagai kesimpulan dapat dinyatakan bahwa implementasi Kebijakan Assessment Center untuk pembinaan karir personel polri perlu dikaji lebih mendalam, khususnya di Polda Metro Jaya dalam unit Polres Metro Jakarta Barat untuk bisa diakui sebagai alat untuk mengungkap kompetensi yang sebenarnya anggota personel polri.

The implementation of Assessment Center Policy in the National Police organization body is considered to be a troublesome-side-issue to the operation of human resources management within the National Police organization. To some extent, in terms of upgrading the personnel career, Assessment Center is one of the important elements to discover the real competence of the police personnel to be promoted to the higher position where the higher position expects compatible competences. On the other hand, to some other extent, the implementation of the policy encounters with several handicaps such as the lack of knowledge amongst the personnel and the budgets. This policy is backed up by the Police Head regulation (Perkap) no 5, year 2016. This happens to the Jakarta local police office (Polda), particularly in the West Jakarta office (Polres). Out of 8 Police Sector Heads in the West Jakarta office, there is only one Police Sector Head personnel who commits the process of Assessment Center whereas the rest do not. As a result, the existence of the Assessment Center is just a formality. This research is to trace the extent to which the reasons why Assessment Center in the West Jakarta Police office becomes only a formality due to several determining factors such as bad communication amongst the personnel and the budgets needed. The research adopts qualitative methods to track the determining factors of why this happens. The research finds that it is true that the implementation of Asssessment Center is not optimal yet and becomes a formality because of the aforementioned determining factors. In sum, it can be concluded that the implementation of Asssesment Center needs a further investigation in the Jakarta local police office (Polda Metro Jaya) of West Jakarta region to be admitted as a tool to discover the real competence of the police personnel."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>