Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145125 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Verina Alifia
"Kerudung merupakan pakaian yang identik dengan atribut kesalehan dan ketaatan sebagai seorang perempuan Muslim dengan tujuan untuk menutup aurat dan membuat perempuan Muslim menjadi tidak terlihat. Dalam perkembangannya, kerudung telah bertransformasi sebagai kerudung baru (new veiling) yang ditampilkan berbeda dengan gaya berkerudung sebelumnya yang banyak digunakan oleh perempuan Muslim perkotaan. Hal ini melahirkan sebuah tren fashion Islam yang dicirikan dengan tampilan modis dan menciptakan sebuah pious consumption. Saat ini, praktik kerudung baru dimaknai sebagai bentuk gerakan perempuan untuk lebih menampilkan diri. Terlebih lagi, praktik ini banyak digunakan pada media sosial Instagram sebagai media yang mengedepankan materi visual. Penelitian ini melibatkan perempuan berkerudung dengan berbagai latar belakang yang berbeda dengan melihat praktik mereka dalam menampilkan diri dengan tampilan kerudung baru yang modis dalam media sosial Instagram. Para perempuan berkerudung memiliki kesempatan dalam memasuki ruang publik online dengan mempromosikan diri mereka, menjadikan mereka sebagai sebuah objek baru dalam tatapan laki-laki (male gaze). Tulisan ini menunjukkan bagaimana perempuan berkerudung menegosiasikan gaya kerudung mereka dalam menampilkan diri dalam media sosial Instagram, serta menunjukkan bagaimana keterkaitan kerudung baru sebagai sebuah objek tatapan (male gaze).

The veil is a garment that is identical with the attributes of piety and obedience as a Muslim woman with the aim of covering her body and making Muslim women ‘invisible‘. During its development, the veil has transformed into a new veiling, which is displayed differently from the previous veil style that is widely used by urban Muslim women. This thing gave birth to an Islamic fashion trend that characterized by a fashionable appearance and created a pious consumption. At present, the practice of the new veiling is interpreted as a form of women's movement to present themselves more. In addition, this practice is widely used on Instagram social media as a medium that puts forward visual material. This study involved veiled women with various different backgrounds by looking at their practice of presenting themselves with a new, fashionable veil appearance on Instagram social media. Veiled women have the opportunity to enter the online public space by promoting themselves, making them a new object in the male gaze. This article shows how veiled women negotiate their veil style when presenting themselves on Instagram social media, and shows how the new veil is related as an object of view (male gaze).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Putra Pambudhi
"Sebagai salah satu platform media sosial terbesar, Facebook adalah bagian integral dari pervasive media ini. Karena jangkauan dan besarnya global, tidak mengherankan bahwa Facebook memiliki pengaruh psikologis yang besar pada orang-orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara harga diri seseorang, kepuasan tubuh, dan tingkat narsisme dalam kaitannya dengan penggunaan Facebook mereka. Dengan menggunakan convenience sampling, 852 peserta mengambil bagian dalam survei online yang mengukur variabel-variabel ini. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif yang signifikan dengan penggunaan Facebook untuk harga diri dan narsisme masing-masing tetapi tidak menemukan korelasi untuk kepuasan tubuh. Kesimpulannya, Facebook adalah alat yang kuat, tetapi bukan satu-satunya, dalam pengembangan identitas dan rasa diri seseorang. Dalam hal seberapa banyak itu dimasukkan ke dalam kesombongan mereka, itu dapat meningkatkan atau menurunkan rasa harga diri seseorang, kepuasan tubuh, dan bahkan narsisme. Penggunaan dan kepuasan Facebook akan bervariasi tergantung pada tingkat keterlibatan seseorang. Disarankan bahwa untuk mencapai hasil yang lebih konsisten, setiap orang menerapkan teknik sampel yang sama dengan meminta setiap siswa melaporkannya dan dengan memberikan instruksi yang lebih rinci dan tepat.

As one of the biggest social media platforms, Facebook is an integral part of this media pervasiveness. Due to its global extent and magnitude, it is no surprise that Facebook has a major psychological influence on people. The goal of this research was to examine the relationship between people’s self-esteem, body satisfaction, and narcissism levels in relation to their Facebook use. Using convenience sampling, 852 participants took part in an online survey that measured these variabless. Results of the research has showed significant positive correlations with Facebook use for self-esteem and narcissism respectively but did not find a correlation for body satisfaction. In conclusion, Facebook is a strong tool, but it is not the only one, in the development of a person's identity and sense of self. In terms of how much it feeds into their vanity, it can either increase or decrease a person's sense of self-esteem, body satisfaction, and even narcissism. Facebook use and satisfaction will vary depending on one's level of involvement., it is suggested that to achieve a more consistent result by everyone applying the same sample technique by having each student report it and by providing more detailed and exact instructions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Nur Huda
"Tesis ini membahas mengenai representasi sosial pada misinformasi mengenai kasus gigitan ular di media sosial. Penellitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana representasi sosial yang muncul pada berbagai komentar di Facebook dalam grup InfoDepok. Penelitian ini dilakukan menggunakan analisa teks komentar-komentar yang mengandung unsur misinformasi pada tiga buah postingan kasus gigitan ular di grup InfoDepok. Penelitian ini menemukan adanya tiga buah mitos yang menjadi dasar pengobatan gigitan ular di masyarakat, yaitu Mitos Medis, Mitos Alami, dan Mitos Budaya. Mitos-mitos tersebut yang menjadi anchoring pada pemikiran masyarakat. Ketiga mitos tersebut lantas membagi masyarakat dalam dua bentuk representasi, yaitu Mitos sebagai first aid dan Mitos sebagai pengobatan.

This thesis discusses the social representation of misinformation about snake bite cases on social media. This research aims to find out how social representations appear in various comments on Facebook in the InfoDepok group. This study was conducted using text analysis of comments containing elements of misinformation in three posts on snake bite cases in the InfoDepok group. This study found three myths that form the basis of snake bite treatment in the community, namely Medical Myths, Natural Myths, and Cultural Myths. These myths are anchoring to people's thinking. The three myths then divide society into two forms of representation, namely Myth as first aid and Myth as treatment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivaldi Ruslan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan komponen multimedia yang dilakukan oleh pengelola instagram Perpustakaan Umum Jakarta Selatan. Pengelola menggunakan komponen multimedia untuk menyebarkan informasi yang disampaikan melalui Instagram dengan menggunakan komponen multimedia agar penyampaian informasi yang dilakukan menjadi lebih interaktif dan menarik bagi pengguna atau followers. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Pengambilan data melalui wawancara dan observasi. Penggunaan teknologi multimedia diidentifikasi melalui komponen multimedia yang di manfaatkan oleh pengelola Instagram yaitu komponen: (1) teks; (2) grafis; (3) gambar; (4) video; (5) audio; (6) animasi. Penelitian ini menunjukan bahwa Perpustakaan Umum Jakarta Selatan telah berusaha menggunakan teknologi multimedia didalam media sosial yaitu dengan menggunakan komponen multimedia dalam membagikan informasi di dalam instagram yang dimiliki yaitu @perpus.jaksel. Perpustakaan Umum Jakarta Selatan dapat dikatakan perpustakaan umum yang beradaptasi terhadap perkembangan teknologi saat ini dan menyampaikan informasi secara informatif maupun interaktif kepada pengguna. Dalam penyampaian informasi melalui instagram dengan memanfaatan teknologi multimedia membuat perpustakaan umum Jakarta Selatan berbeda dengan perpustakaan umum lainnya. Namun kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki oleh Perpustakaan umum Jakarta Selatan membuat penyampaian informasi dengan menggunakan setiap komponen multimedia yang dilakukan oleh pengelola Instagram menjadi tidak terlalu konsisten. Adapun rekomendasi penelitian ini adalah pengelola instagram harus menyadari pentingnya penggunaan teknologi multimedia dalam penyampaian informasi melalui Instagram.

ABSTRACT
This study aims to identify the use of multimedia technology in Instagram conducted by South Jakarta Public Library and Archive. Multimedia technology used to spread information conveyed through Instagram by using multimedia components in order to delivery information is intended to become more interactive and interesting for users or followers. This study uses qualitative method using descriptive case study approach. Retrieval of data through interviews and observations. Utilization of multimedia technology is identified through multimedia components utilized by Instagram managers, namely components: (1) text; (2) graphics; (3) pictures; (4) video; (5) audio; (6) animation. This research shows that the South Jakarta Public Library has tried to utilize multimedia technology in social media by utilizing the multimedia component in sharing information on instagram that is owned by @ perpus.jaksel. The South Jakarta Public Libraryand Archive can be said to be a public library and archive that adapts to current technological developments and conveys informative and interactive information to users. In delivering information through Instagram by utilizing multimedia technology, South Jakarta's public library and archive is different from other public libraries and archive. However, the lack of human resources owned by the South Jakarta public libraryand archive makes the delivery of information by utilizing every multimedia component undertaken by Instagram managers to be less consistent. The recommendation of this research is that Instagram managers must realize the importance of utilizing multimedia technology in the delivery of information through Instagram."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Matea Tanliya Putri
"Penggunaan Facebook memiliki dampak yang besar terhadap cara manusia menjalin interaksi dengan sesamanya saat ini. . Penggunaan Facebook juga mempengaruhi cara pandang individu terhadap dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan penggunaan Facebook dengan fear of missing out (FoMO), kepuasaan hidup, dan harga diri menggunakan metode studi penelitian korelasional. Partisipan penelitian adalah pengguna aktif Facebook dari berbagai kalangan usia (M = 28.94 tahun) yang terdiri dari 545 perempuan, 289 laki-laki, 15 non-biner, dan 3 individu yang mengidentifikasi diri sebagai jenis kelamin lain. Data diperoleh dari pengumpulan kuesioner Facebook Intensity Scale, Fear of Missing Out Scale, Satisfaction of Life Scale, dan Rosenberg Self-Esteem Scale yang disebarkan secara online. Berdasarkan hasil analisa, tidak ada ditemukannya hubungan penggunaan Facebook dengan FoMO, namun ditemukan berhubungan dengan kepuasan hidup dan harga diri. Penemuan dalam penelitian ini mengindikasikan bagaimana penggunaan Facebook dapat mendukung kesejahteraan hidup, walaupun harus diteliti dengan lebih lanjut.

Facebook has become impactful on how people interact with one another and view themselves. This correlational research study attempted to look for the relationship between Facebook use with fear of missing out (FoMO), life satisfaction, and self-esteem. Participants of this study were active users of Facebook across all age groups (M = 28.94 years old). The research data collection was from the participant's responses to a questionnaire distributed online. Based on the data analysis, no relationship was found between Facebook use and FoMO. Meanwhile, there was a positive relationship between Facebook use with life satisfaction and self-esteem. The results of this study hinted at how Facebook use can support psychological well-being, though it needs to be studied further."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhira Shabira
"Perkembangan dan kepopuleran media sosial Instagram menghadirkan selebritas baru yang disebut dengan Influencer. Mudahnya akses ke media sosial dan ramainya fenomena Influencer memberikan kesempatan generasi milenial untuk mendapatkan berbagai terpaan informasi termasuk gaya parenting dari Influencer. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pembentukan pengetahuan pola pengasuhan anak pada orang tua milenial melalui konten pola asuh anak milik Influencer. Ditinjau melalui tiga unsur dialektika dari teori konstruksi sosial realitas yaitu eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivis. Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan melakukan wawancara dan observasi pada orang tua usia milenial. Hasil penelitian menunjukkan terbentuknya konstruksi sosial realitas pengetahuan pola pengasuhan anak yang terbentuk pada orang tua usia milenial dari pengamatan konten media sosial Influencer. Proses pembentukan pengetahuan tersebut terjadi lewat dialektika eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Eksternalisasi dilihat dari bagaimana kesadaran orang tua usia milenial terhadap pola asuh orang tuanya terdahulu, stigma sosial pola asuh anak, dan kemudahan akses informasi. Objektivasi ditinjau dari 3 hal yaitu alasan dalam memilih Influencer, aktualisasi abstrak, dan aktualisasi konkret. Internalisasi dinilai dari pengaruh eksternal, pola asuh yang diinternalisasi, motivasi internal, dan pencapaian internalisasi.

The growth and popularity of Instagram social media, there are also new famous figures called Influencers. Easy access to social media and the hectic Influencer phenomenon provides the millennial generation the opportunity to get various exposures to information, including the parenting style of Influencers. This study wanted to find out how the process of forming knowledge of parenting patterns in millennial parents from Influencer parenting content. Judging through the three dialectical elements of the theory of social construction of reality, namely externalization, objectification and internalization. The paradigm used in this research is constructivist. This study uses a case study by conducting interviews and observations on millennial parents. The results showed that the social construction of the reality of parenting knowledge was formed in millennial parents from observasing Influencer social media content. The construction of knowledge occurs through the dialectic of externalization, objectivation, and internalization. Externalization is seen from how millennial parents are aware of their previous parenting patterns, social stigma, and easy access to information. Objectivation is viewed from selctive Influencers, abstract actualization, and concrete actualization. Internalization is assessed from external influences, internalized parenting patterns, internal motivation, and goals to be achieve"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Lydia Agustina
"Penelitian terdahulu menemukan bahwa penggunaan fitur linguistik (emosionalitas, kompleksitas, dan informalitas) berdampak positif terhadap keberhasilan komunikator media sosial dalam membujuk dan menarik audiens. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perbedaan gaya bahasa yang digunakan oleh influencer pasar modal di media sosial. Menggunakan 5.170 postingan instagram yang diambil dari lima sampel studi influencer individu dan 4.149 postingan instagram perusahaan sekuritas (institusi), kami menggunakan metode penambangan teks untuk mengidentifikasi fitur linguistik yang digunakan oleh influencer dan membandingkan karakteristik fitur linguistik yang digunakan oleh influencer individu dan influencer institusi. Hasilnya menunjukkan bahwa influencer individu lebih banyak mengadopsi pola linguistik yang bersifat persuasif dibandingkan institusi yaitu menggunakan lebih banyak emosionalitas, lebih sedikit kompleksitas dan lebih informal. Studi ini memberikan kontribusi pada literatur yang berkaitan dengan strategi pengaruh media sosial, khususnya dalam menggambarkan fitur linguistik yang digunakan oleh influencer media sosial (influencer individu dan institusi).

Previous research found the use of post-linguistic features (emotionality, complexity, and informality) affect social media communicators success in persuading and attracting audiences. Therefore, this study aims to explore the differences in linguistic styles used in persuasive communication adopted by capital market social media influencers. Using 5.710 instagram posts from a sample of five influencers and 4.149 instagram posts from a sample of five securities companies, we applied a text mining method to identify linguistic features used by the influencers and compare the characteristics of linguistic features used by individual influencers and institutional influencers. The results suggest that individual influencers adopt more persuasive linguistic model than institution influencers. This study contributes to the literature pertaining to social media influence strategy, particularly in describing the linguistic features used by social media influencers (individual and institutional influencers). "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najlaa Lathifah Wistiandono
"Instagram as a global social media is now popularly used as a marketing tool by businesses of any size. The
AISAS model that has been widely adopted by researchers can be used to formulate marketing strategies,
especially in the context of digital marketing such as social media. This paper investigates how Instagram is
used as a marketing tool and how the strategy implemented is seen based on the AISAS model through a case
study of the Instagram account @shopatvelvet, one of the top ten Indonesian clothing brands that use Instagram
as a marketing tool. The method used in this paper is a qualitative approach with content analysis and
observations on the @shopatvelvet Instagram account. the main findings center on the Instagram features used
and the type of content chosen to generate social media marketing effectiveness based on the AISAS model.
With that, this effort shows how the Instagram account @shopatvelvet managed to become the top ten
Indonesian clothing brands by utilizing Instagram features and choosing the right type of content.

Instagram sebagai media sosial global kini populer digunakan sebagai alat pemasaran oleh bisnis dalam
berbagai ukuran. Model AISAS yang telah banyak diadopsi oleh para peneliti dapat digunakan untuk
merumuskan strategi pemasaran terutama dalam konteks pemasaran digital seperti media sosial. Penelitian ini
menyelidiki bagaimana Instagram digunakan sebagai alat pemasaran dan bagaimana strategi yang diterapkan
dilihat berdasarkan model AISAS melalui studi kasus akun Instagram @shopatvelvet, salah satu dari sepuluh
besar merek pakaian Indonesia yang menggunakan Instagram sebagai alat pemasarannya. Metode yang
digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan kualitatif dengan analisis konten dan observasi pada akun
Instagram @shopatvelvet. Temuan utama berpusat pada fitur-fitur Instagram yang digunakan dan jenis konten
yang dipilih untuk menghasilkan keefektifan pemasaran sosial media berdasarkan model AISAS. Dengan itu,
upaya ini menunjukkan bagaimana akun Instagram @shopatvelvet berhasil menjadi sepuluh besar merek
pakaian Indonesia dengan memanfaatkan fitur-fitur Instagram dan memilih jenis konten yang tepat.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andhita Vidya Putri
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi online engagement pada komunikasi publik yang dilakukan oleh organisasi melalui media sosial Instagramnya, serta mendeskripsikan pesan organisasi publik dan keterlibatan publik dalam bentuk online engagement, yang dilihat dari sisi komunikasi dialogis, kekayaan media dan karakteristik pesan, dalam rangka melihat hubungan antara organisasi dengan publik. Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif melalui metode analisis isi ekplanatif. Analisis isi dilakukan pada postingan Instagram Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan @ditjenperbendaharaan dari tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, yaitu sebanyak 327 postingan. Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi dialogis adalah dimensi yang memiliki variabel paling banyak dan paling besar dalam mempengaruhi online engagement, jumlah like maupun jumlah comment. Faktor atau variabel yang paling berpengaruh secara signifikan pada online engagement adalah variabel tanggapan atau komentar atau jawaban atau like organisasi atas komentar atau pertanyaan publik dan variabel gambaran mengenai acara atau kegiatan organisasi. Sedangkan faktor atau variabel yang paling berpengaruh secara signifikan pada jumlah comment adalah variabel pesan ajakan untuk bertindak, variabel tanggapan atau komentar atau jawaban atau like organisasi atas komentar atau pertanyaan publik, variabel informasi mengenai produk atau layanan organisasi, variabel gambaran mengenai acara atau kegiatan organisasi dimasa kini dan gambaran mengenai rencana agenda acara atau kegiatan organisasi dimasa yang akan datang, serta variabel yang mengandung educational content.

This study aims to explain the factors that influence online engagement in public communication carried out by organizations through their Instagram social media and to describe the public organizations messages and public involvement in the form of online engagement. Both objectives are viewed from the side of dialogic communication, media richness, and characteristics of the messages, in order to see the relationship between the organization and the public. This study uses a positivistic paradigm with a quantitative approach through explanative content analysis method. Content analysis was carried out on 327 Instagram posts of the Directorate General of Treasury of the Ministry of Finance @ditjenperbendaharaan from January 1, 2020 to December 31, 2020. This study found that dialogic communication is the dimension that has largest variables and the most influencing on online engagement, the number of likes and the number of comments. The factors or variables that most significantly influence online engagement are the response variables or comments or answers or organizational likes on comments or public questions and description variables regarding organizational events or activities. In addition, the factors or variables that have the most significant influence on the number of comments are variable of call-to-action message, variable of response or comments or answers or organizational likes on comments or public questions, variable of information about organizational products or services, variable of description about the overview of recent and future organizational events or activities, and last but not least is variable that contain educational content."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>