Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143228 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Resti Mulya Sari
"Latar Belakang : Kanker ovarium merupakan penyebab kematian tertinggi pada kelompok kanker ginekologik dengan angka kekambuhan dua tahun sebesar 50%.
Tujuan: mengetahui faktor yang berperan pada kekambuhan kanker ovarium.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif dengan teknik analisis kesintasan untuk melihat peran faktor ekspresi Human Epidermal Receptor (HER-2), residu tumor post operasi, jenis subtipe sel kanker dan tingkat diferensiasi sel kanker terhadap kekambuhan kanker ovarium epitelial. Analisis bivariat menggunakan metode log rank test digunakan untuk menilai hubungan antara 2 variabel.
Hasil Penelitian : Sebanyak 65 pasien kanker ovarium epitelial (tahun 1998-2012) yang telah remisi diamati selama 24 bulan. Terlihat bahwa median usia 50 tahun dengan proporsi kekambuhan sebesar 36,9% pasien dan mean waktu kekambuhan pertama 19,15 bulan. Volume residu tumor post operasi berukuran lebih dari 1 cm meningkatkan Rasio Hazard kekambuhan dua tahun pasien kanker ovarium epitelial, nilai p: 0,02 dan HR 3,31 (IK95% 1,46-7,49) sementara jenis subtipe histologi dan tingkat diferensiasi sel kanker tidak berhubungan dengan terjadinya kekambuhan ini. Satu dari 38 pasien memperlihatkan adanya cytoplasmic staining pada pemeriksaan ekspresi HER-2 dengan metode imunohistokimia.
Simpulan : Volume residu tumor post operasi yang berukuran lebih dari 1 cm meningkatkan Rasio Hazard kekambuhan dua tahun pasien kanker ovarium epitelial, sementara jenis subtipe histologi dan tingkat diferensiasi sel kanker tidak berperan pada kekambuhan ini. Pada pemeriksaan ekspresi HER-2, menggunakan teknik imunohistokimia dilaporkan 1 sampel memperlihatkan cytoplasmic staining.

Background : Ovarian cancer was the leading cause of death in gynecologic cancer which had the two years recurrency rate of 50%.
Aim : to know factors that influenced on epithelial ovarian cancer recurrency.
Methods : We used retrospective cohort design with survival analysis technique for this study to examine the role of HER-2 expression, residual tumor post operation, cancer cell histological subtype and cancer cell grading on epithelial ovarian cancer recurrency. Bivariate analyze using log rank test methods were done to examine significance between two variables.
Results : Sixty-five epithelial ovarian cancer patient (1998-2012) who had achieved remission were observed for 24 months. We reported median age of 50 years with recurrency rate of 36.9% and mean time of recurrency was 19,15 months. Volume of post surgery residual tumor more than 1 cm increase Hazard Ratio of two years recurrency of epithelial ovarian cancer, p value 0.02 and HR of 3.31 (95% CI 1.46-7.49) but histology subtype and cancer cell grading did not influence the recurrency. One of 38 patients showed cytoplasmic staining in HER-2 expression examination by imunohistochemistry methods.
Conclusion : Volume of post surgery residual tumor more than 1 cm increase Hazard Ratio of two years recurrency of epithelial ovarian cancer while histology subtype and cancer cell grading did not influence the recurrency. One sample showed cytoplasmic staining on HER-2 examination by imunohistochemistry methods.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Husnul Fata
"Efek samping dari pemberian kemoterapi maupun beban penyakit kanker sering kali meyebabkan gangguan pada semua system dalam tubuh manusia serta masalah psikologis yang akhirnya dapat menyebabkan terjadinya fatigue pada pasien kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor prediktor yang dapat menyebabkan fatigue. Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi dengan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 95. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan teknik concecituve samping. Penelitian ini menunjukkan bahwa 72,6% responden adalah perempuan dengan rerata usia 45,54 tahun, rerata kadar Hb 10,881 gr/dl, 38,9% kasus Ca Mammae, 69,5% termasuk stadium lanjut, 30,5% mendapat kemoterapi FAC, 29,5% menjalani kemoterapi lebih dari siklus 4, 55,8% fatigue ringan, 55,8% kategori nyeri sedang-berat, 82,1% kualitas tidur buruk, dan 38,9% termasuk katagori aktif minimal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (p value 0,05) antara kadar Hb, mual muntah, nyeri, tingkat aktivitas, depresi, dan kualitas tidur dengan fatigue. Analisis berikutnya didapatkan hasil bahwa variabel nyeri merupakan variabel yang berisiko paling besar untuk terjadinya fatigue. Rekomendasi dari penelitian ini adalah pentingnya mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan fatigue pada pasien kanker yang menjalan kemoterapi untuk mengurangi risiko kejadian atau semakin parahnya fatigue.

Side effect of chemotherapy and burden of cancer often cause interference with all the human body systems as well as psycological problems wich eventually can lead to fatigue in cancer patients. The purpose of the study was to identify predictor faktors that can be cause of fatigue. The method of the research applied correlation analysis with cross sectional. There were 95 respondents. Sample was taken by consecutive sampling technique. The research showed that 72,6% female respondents with 45,54 years of age in average, Hb rate 10,881 gr/dl in average, 38,9% Mammae cancer, 69,5% advanced stage, 30,5 % FAC chemotherapy, 29,5% more than 4 cycles of chemotherapy, 55,8% light fatigue, 55,8% moderate-severe pain, 82,1% bad sleep quality, 38,9% moderate nausea and fomiting, 36,8% bordeline anxiety, 62,1% no depression, and 44,2% minimal active.
The analysis showed that there was a significant relation between Hb, depression, physical activity, sleep quality, pain, nausea and vomiting with fatigue lavel of (p< 0,05). Further analysis showed that pain was the greatest risk for the occurence of fatigue. The reseacher recommends that should be to indentifying another factors that can cause fatigue in cancer patient undergoing chemotherapy to reduce risk occurrence and severity of fatigue.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedeh Komalawati
"Myalgia dapat terjadi karena efek samping kemoterapi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh PMR terhadap myalgia pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pre-post test with control group. Sampel penelitian adalah 32 orang, diambil dengan consecutive sampling. Pengukuran intensitas myalgia dilakukan dengan menggunakan numeric rating scale. Kelompok intervensi diberikan tindakan PMR selama 15 menit dengan frekuensi 2x sehari dalam 5 hari berturut-turut pasca kemoterapi.
Hasil penelitian didapatkan penurunan intensitas myalgia sebelum dan setelah dilakukan intervensi pada kelompok intervensi (p value 0,001) dan pada kelompok kontrol (p value 0,001). Namun terdapat perbedaan penurunan intensitas myalgia antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi setelah diberikan intervensi dengan selisih 0,81 (p value = 0,001). Kesimpulan, PMR dapat membantu menurunkan myalgia pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi. PMR dapat menjadi salah satu terapi komplementer yang bisa diterapkan perawat di rumah sakit untuk menurunkan myalgia.

Myalgia can be occured by side effect of chemotherapy. The purpose of this study was to identify the effect of PMR against myalgia in lung cancer patients undergoing chemotherapy. This study design was a quasi experiment, used pre and post test with control group. Samples were 32 patients, recruited by consecutive sampling. Measuring pain assessment used numeric rating scale. The intervention group had been provided PMR fifteen minutes twice a day for five days post chemotherapy.
The results showed significantly different reduction of pain intensity before and after providing PMR in the intervention group and control group as well (p value = 0,001). There was a significantly different reduction of myalgia intensity between both group after giving intervention with mean difference 0,81 (p value = 0,001). It can be concluded that PMR can reduce myalgia in lung cancer patients undergoing chemotherapy. Suggestion, PMR becomes one of the complementary therapies to overcome myalgia
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andinia Fathonah
"Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik yang mulai banyak dikembangkan sebagai pengobatan rawat jalan. Namun, efek samping kemoterapi seringkali menyebabkan penurunan kondisi klinis yang mempengaruhi tingkat ketepatan jadwal kemoterapi intravena pasien.
Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan ketepatan jadwal kemoterapi intravena pada pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi di rawat jalan. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 85 pasien kanker yang menjalani kemoterapi intravena, ditentukan berdasarkan purposive sampling. Instrumen yang digunakan meliputi kuesioner karakteristik demografi, Smilkstein's family system apgar APGAR, Symptom Management Self Efficacy Scale-Breast Care SMSES-BC dan lembar ketepatan jadwal kemoterapi intravena.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara usia, pendidikan, pendapatan, stadium penyakit, lamanya pengobatan dan dukungan keluarga dengan ketepatan jadwal kemoterapi p=0,563; p=0,240; p=0,195;p=0,195; p=0,743; p=0,681, ? =0,05. Ada hubungan positif bermakna antara efikasi diri dengan ketepatan jadwal kemoterapi, namun hubungannya lemah p=0,045, r=0,218. Peneliti menyarankan perlunya upaya peningkatan efiskasi diri untuk memperbaiki ketepatan jadwal kemoterapi.

Chemotherapy is a systemic treatment has been developed as an outpatient treatment. However, the side effects of chemotherapy often lead to decreased clinical conditions that affect the accuracy of the patients intravenous chemotherapy schedule.
This descriptive analytic study with cross sectional approach aims to identify factors related to the accuracy of intravenous chemotherapy schedule in breast cancer patients in undergoing outpatient chemotherapy. The number of samples in this study were 85 cancer patients who underwent intravenous chemotherapy, determined by purposive sampling. The instruments used include demographic characteristics questionnaires, Smilksteins family apgar system APGAR, Symptom Management Self Efficacy Scale Breast Care SMSES BS and intravenous chemotherapy compliance sheets.
The results of this study showed no significant correlation between age, education, income, disease stage, duration of treatment and family support with accuracy of chemotherapy schedule p 0,563 p 0,240 p 0,195 p 0,195 p 0,743 p 0,681, 0,05. There was a significant positive correlation between self efficacy with the accuracy of chemotherapy schedule, but the correlation was weak p 0,045, r 0,218. Researchers suggest improving self efficacy efforts to improve the accuracy of chemotherapy schedule.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faqih Ruhyanudin
"ABSTRAK
Agen antineoplasti bekerja pada materi genetik dalam nucleus sel sebagai sitotoksik dan sitostatik terhadap sel-sel target. Target terapi adalah pada sel malignant tetapi dapat juga mengakibatkan kerusakan pembelahan pada sel normal, sehingga sering menimbulkan efek samping. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang pengalaman pasien kanker dalam menjalani kemoterapi. Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi terhadap delapan pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Analisis konten menggunakan metode colaizzi. Hasil penelitian mengidentifikasi delapan tema, yaitu (1) mengingkari kenyataan menderita kanker, (2) keinginan mendapat dukungan keluarga, (3) penolakan pasangan terhadap kemoterapi, (4) ketidakyamanan fisik sebagai dampak kemoterapi, (5) ketidakstabilan emosional sebagai respon terhadap kemoterapi, (6) mengidentifikasi adanya ketidak nyamanan dalam hubungan interpersonal di tempat kerja, (7) melibatkan dukungan spiritual keagamaan, dan (8) mengupayakan penyembuhan dan pemulihan. Kesimpulan: Kemoterapi berdampak terhadap penurunan kondisi fisik, psikologis, dan hubungan interpersonal, namun kemoterapi menyebabkan ketidakberdayaan sehingga meningkatkan spiritual keagamaan. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien kanker.

ABSTRACT
Antineoplastic agents are works into the genetic material in the cell nucleus as cytotoxic and cytostatic against target cells. Its targeted therapy is specifically on malignant cells but also cause damage to normal cell that cause side effects. The aims of this study is to get a description of ​​the experience of cancer patients undergoing chemotherapy. METHOD: research design is a qualitative study with phenomenological approach, involving 8 cancer patients undergoing chemotherapy. RESULTS: identified eight themes were as follows: (1) given the fact had cancer, (2) desire for family support, (3) spouse’s rejection of chemotherapy, (4) physical discomfort as of chemotherapy side effect, (5) emotional instability as a responses of chemotherapy, (6) identify any discomfort in interpersonal relationships in the workplace, (7) involving support religious spiritual, and (8) strive for to healing and recovery. Conclusion: chemotherapy side effect were as decrease physical well-being, emotional well-being, interpersonal relationship, and increase spiritual well-being. Results are expected to be addressed by improving the quality of nursing care to cancer patients."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Novrianda
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup anak leukemia limfositik akut yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada 25 anak secara consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan PedsQLTM 4.0 Generic Core Scale, PedsQLTM 3.0 Cancer Module, dan peran perawat (Cronbach α = 0,90). Hasil menunjukkan terdapat hubungan fase kemoterapi dan peran perawat dengan kualitas hidup generic dan cancer module (p<0,05). Peran perawat merupakan faktor prediktor kualitas hidup generic dan cancer module. Dengan demikian diperlukan upaya peningkatan peran perawat melalui pendidikan pelatihan terkait manajemen kemoterapi dan efek sampingnya.

This study was aimed to determine factors that associated with quality of life of acute lymphoblastic leukemia children who undergoing chemotherapy in Dr. M. Djamil Hospital Padang. The quantitative study with cross sectional approach was done to 25 children by consecutive sampling. Data collection was using PedsQLTM 4.0 Generic Core Scale, PedsQLTM 3.0 Cancer Module, and nurse's role (Cronbach α = 0,90). The results revealed that there was a relationship between chemotherapy phase and nurse's role with generic and cancer module quality of life (p<0,05). Nurse's role was a predominant factor of generic and cancer module quality of life. Thus, it is necessary to increase role of nurse by giving education about treatment and management of chemotherapy side effects.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwan Amirudin
"Magister Ilmu Keperawatan Universitas IndonesiaJudul:Pengaruh Kombinasi Progressive Muscle Relaxation Terhadap Kejadian Fatigue Klien Kanker yang Menjalani Kemoterapi Kemoterapi pada pasien kanker bertujuan mengendalikan pertumbuhan sel kanker, namun terkadang pemberian terapi tersebut bersifat toksik terhadap sel normal dan memberikan efek terjadinya fatigue. Kombinasis Progressive Muscle Relaxation dan teknik lima jari merupakan terapi komplementer untuk mengurangi kejadian fatigue pada pasien kanker dengan kemoterapi. Tujuan penelitian mengidentifikasi perbedaan pemberian Kombinasi PMR dan Teknik Lima Jari dengan latihan ROM terhadap kejadian fatigue klien kanker yang menjalani kemoterapi di RSAM Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan quasi experiment pre-post test with control group. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling yang melibatkan 39 responden kelompok intervensi dan kontrol. Uji beda rata-rata skor pretest dan postest pada kelompok kontrol dan intervensi menggunakan uji T berpasangan sedangkan perbedaan rata-rata skor pretest kelompok intervensi dengan kontrol maupun posttest kelompok intervensi dengan kontrol kejadian fatigue menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian membuktikan bahwa kombinasi PMR dan Teknik Lima Jari dapat mengurangi kejadian fatigue pada pasien kanker dengan kemoterapi p < 0,05.

The Effects Combination of progressive muscle relaxation and the five finger techniques on the incidence of fatigue cancer clients undergoing chemotherapy at Abdoel Moeloek Hospital in Bandar Lampung 2017 Chemotherapy performed in cancer patients aims to control the growth of cancer cells, but sometimes the therapy is toxic effect to normal cells and provide side effects suc as fatigue. Combination Progressive Muscle Relaxation and the five finger technique consider as an alternative to decrease the incidence of fatigue in cancer patient with chemotherapy. This study aimed to identify the differences in the provision Combination of progressive muscle relaxation and the five finger techniques with range of motion exercise on the incidence of fatigue cancer clients undergoing chemotherapy at Abdoel Moeloek Hospital in Bandar Lampung. Design research used a quasi experiment pre post test with control group. The sampling technique was concequetive sampling recruited 39 respondents include intervention and control group.. Difference in mean pretest and posttest scores of fatigue incidence in the control and intervention groups using paired T Test while the mean difference of pretest group scores of intervention with control and posttest of intervention and group with fatigue event control using mann whitney test. This study showed that combination of PMR and the five finger technique can be given by nurse to reduce the fatigue incidence of cancer patients who undergoing chemoterapy p 0,05. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shalista Feniza Hasny
"Pendahuluan: Kanker adalah penyebab kematian terbesar pada anak dan remaja di seluruh dunia dan merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat karena insidensinya terus meningkat. Kemoterapi merupakan metode terapi yang umum digunakan untuk mengobati kanker. Penggunaan kemoterapi dapat menimbulkan efek samping salah satunya mual dan muntah akibat kemoterapi atau Chemotherapy Induced Nausea and Vomiting (CINV). Penggunaan terapi antiemetik saat ini masih belum optimal dalam menangani CINV karena efek terapeutiknya belum maksimal, efek samping yang terjadi serta dari segi biaya. Akupressur dan Press Needle merupakan metode akupunktur yang dapat membantu mengurangi intensitas dan frekuensi mual dan muntah yang terkait dengan kemoterapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas akupresur dan press needle terhadap skor Rhodes Index of Nausea, Vomiting and Retching (RINVR) pasien kanker anak yang menjalani kemoterapi. Metode: Desain penelitian pada penelitian ini adalah sebuah uji klinis acak tersamar tunggal. Penelitian ini diikuti oleh 52 orang subjek penelitian yang dibagi kedalam kelompok akupresur (n=26) dan kelompok press needle (n=26). Pada kelompok akupresur dilakukan penekanan pada titik PC6 dan ST36 selama 2 menit tiap titiknya minimal 3 kali sehari, sementara pada kelompok press needle dilakukan pemasangan press needle pada titik yang sama dan dilakukan 1 kali perangsangan di awal. Terapi akupresur dan pemasangan press needle dilakukan sebelum kemoterapi dan dan dipertahankan hingga 3 hari pasca kemoterapi. Evaluasi mual muntah dilakukan setiap hari hingga 6 hari pasca kemoterapi menggunakan kuesioner Rhodes index of nausea, vomiting, and retching.
Hasil: Terdapat penurunan skor RINVR pada kelompok akupresur dan press needle antara hari kemoterapi, 1 hari pasca kemoterapi, 3 hari pasca kemoterapi pada kelompok akupresur namun tidak signifikan (p>0,05). Efek terapi press needle bertahan hingga 6 hari pasca kemoterapi dengan hasil signifikan (p=0,018), namun tidak pada kelompok akupresur (p=0,233).

Background : Cancer is the largest cause of death in children and adolescents throughout the world and is a serious threat to public health because its incidence continues to increase. Chemotherapy is a therapeutic method commonly used to treat cancer. The use of chemotherapy can cause side effects, one of which is Chemotherapy Induced Nausea and Vomiting (CINV). The current use of antiemetic therapy is still not optimal in treating CINV because of the therapeutic effect is not optimal, the side effects that occur, and in terms of cost. Acupressure and Press Needles are acupuncture methods that can help reduce the intensity and frequency of nausea and vomiting due to chemotherapy. The aim of this study was to compare the effectiveness of acupressure and needle pressure on the Rhodes Index of Nausea, Vomiting and Retching (RINVR) scores in pediatric cancer patients undergoing chemotherapy.
Method : The research design in this study was a single-blind, randomized clinical trial. This study was attended by 52 research subjects who were divided into the acupressure group (n=26) and the press needle group (n=26). In the acupressure group, pressure was applied to points PC6 and ST36 for 2 minutes per point at least 3 times a day, while in the press needle group, press needles were placed at the same points and stimulation was carried out once at the beginning. Acupressure therapy and press needle placement are carried out before chemotherapy and maintained for up to 3 days after chemotherapy. Evaluation of nausea and vomiting was carried out every day until 6 days after chemotherapy using the Rhodes index of nausea, vomiting, and retching questionnaire. Result: There was a decrease in the RINVR score in the acupressure and press needle groups between the day of chemotherapy, 1 day after chemotherapy, and 3 days after chemotherapy in the acupressure group but it was not significant (p>0.05). The effect of press needle therapy lasted up to 6 days after chemotherapy with significant results (p=0.018), but not in the acupressure group (p=0.233).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar Zulkarnaen Sababa
"Salah satu pengobatan kanker adalah dengan kemoterapi, namun selain memberikan banyak manfaat bagi penderita kanker, kemoterapi intravena memberikan masalah lain seperti ekstravasasi apabila perawat tidak mampu dalam melakukan manajemen kemoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat mengenai ekstravasasi di Rumah Sakit khusus kanker wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini adalah deskriptif analitik menggunakan desain cross sectional dengan jumlah responden 82 perawat. Kuisioner pengetahuan perawat mengenai ekstravasasi digunakan untuk mengetahui pengetahuan perawat. Instrument dikembangkan oleh peneliti dengan hasil koefisen reprodusibilitasnya 0,903 dan koefisien skalabilitasnya 0,806 dan pengukuran realibitas menggunakan KR-21 dengan hasil 0,54. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan perawat mengenai ekstravasasi dalam ketegori baik sebanyak 75,6%, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 24,4% dan tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah. Hasil tentang pencegahan dan penatalaksanaan ekstravasasi ini dapat menjadi informasi dan dapat menjadi bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan program pelatihan kemoterapi dengan materi mengenai ekstravasasi di Rumah Sakit, sehingga perawat yang bekerja di bagian onkologi mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien secara berkualitas. Penelitian berikutnya dapat mengevaluasi secara langsung sikap dan perilaku perawat mengenai pencegahan dan penatalakssanaan ekstravasasi.

One of  treatment for cancer is chemotherapy, but in addition to providing many benefits for cancer patients, intravenous chemotherapy provides other problems if nurses are unable to manage chemotherapy such as extravasation. This study aims to describe the nurses knowledge regarding extravasation in a cancer hospital in the South Jakarta area. This study was descriptive analytic using a cross sectional design with 82 respondents. The nurse knowledge questionnaire regarding extravasation is used to determine nurse knowledge. The instrument was developed by the researcher with the reproducibility coefficient of 0.903 and the scalability coefficient was 0.806 and the measurement of reliability used KR-21 with a result of 0.54. The results showed that the level of nurses knowledge about extravasation in good categories was 75.6%, the level of knowledge was as much as 24.4% and no respondents had a low level of knowledge. The results of prevention and management of extravasation can be information and can be a form of evaluation of the implementation of chemotherapy training programs with material on extravasation in hospitals, so that nurses working in the oncology department are able to provide quality nursing care to patients. Subsequent research can directly evaluate nurses attitudes and behaviors regarding prevention and treatment of extravasation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapti Ayubbana
"Pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dapat mengalami gangguan irama sirkandian berupa gangguan siklus tidur dan berakibat terjadinya fatigue. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas kombinasi back massage dan aromaterapi lavender dengan back massage terhadap fatigue pada pasien kanker payudara. Penelitian ini menggunakan quasi experimental pretest-posttest group design, metode pengumpulan sampel secara purposive sampling. Sampel penelitian adalah 42 pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dengan skor fatigue le; 30. Pengukuran fatigue menggunakan instrumen Brief Fatigue Inventory BFI . Hasil uji pooled t test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara efektifitas pemberian kombinasi back massage dan aromaterapi lavender dengan back massage terhadap fatigue pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi p value = 0,385 . Namun tindakan kombinasi back massage dan aromaterapi lavender serta tindakan back massage memberikan efektifitas terhadap penurunan fatigue pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.

Breast cancer patients undergoing chemotherapy may experience circadian rhythm disturbances such as sleep disturbance and fatigue. The aim of this study was to determine the effectiveness of back massage and aromatherapy lavender combination compared with back massage toward fatigue in breast cancer patients. A quasi experimental pretest posttest group design with purposive sampling method was used. The study involved 42 breast cancer patients undergoing chemotherapy with fatigue score le 30. Fatigue was measured by using Brief Fatigue Inventory BFI instrument. The pooled t test results showed that there was no significant difference between the effectiveness of combination of back massage and lavender aromatherapy compared with back massage intervention p value 0.385 . However, the finding indicated that both intervention were effective for reducing fatigue in breast cancer patients undergoing chemotherapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47688
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>