Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118635 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risma Nurmayanti
"ABSTRAK
Balita merupakan kelompok usia anak yang paling rentan mengalami dampak negatif hospitalisasi. Upaya untuk mengurangi dampak negatif hospitalisasi tersebut adalah mengoptimalkan peran orang tua dengan salah satunya melakukan pola komunikasi efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola komunikasi orang tua pada balita yang mengalami hospitalisasi. Desain penelitian ini adalah deskriptif kategorik dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional) menggunakan 75 sampel anak usia balita yang sedang dihospitalisasi di RSAB Harapan Kita Jakarta Barat, sampel dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebesar 50,7% orang tua melakukan pola komunikasi efektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlu adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua untuk melakukan komunikasi pada balita.

ABSTRACT
Children underfive were the age group most vulnerable experienced the negative impact of hospitalization. Efforts to reduce that negative impact could be done by optimizing the role of parents which one of them doing effective communication patterns. The purpose of this study described an overview of parental communication patterns in children underfive who experienced hospitalization. Design of this study was a descriptive cross-sectional categorical approach used 75 samples of children aged under five who were hospitalized at RSAB Harapan Kita Jakarta Barat, samples selected by purposive sampling technique. The instrument used a questionnaire to assess parental communication patterns. The results of this study indicated that 50,7% parents had used effective communication patterns."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Guslim
"Interelasi para remaja dengan orang tuanya saat ini cenderung menjauh, sebaliknya hubungan remaja dengan teman sebayanya cenderung lebih dekat. Pola komunikasi yang tidak terbuka dari orang tua teridentifikasi dapat menyebabkan permasalah kesehatan mental seperti cyberbullying yang terjadi karena besarnya komunikasi yang dilakukan para remaja dengan teman sebayanya melalui internet, khususnya di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi serta menganalisis pola komunikasi orang tua selaku pengasuh terhadap anaknya yang berusia remaja sebagai korban cyberbullying di media sosial, sehingga dapat diinterpretasikan sebagai bagian dari pencegahan depresi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif serta desain penelitian fenomenologi, penelitian ini melakukan wawancara mendalam terhadap sembilan representasi orang tua sebagai informan serta observasi mini perilaku orang tua asuh-remaja. Kesembilan representasi orang tua yang dipilih berdasarkan metode purposive recruitment dan snowball sampling berdasarkan pertimbangan konseptualisasi yang dibuat. Hasil penelitian menemukan bahwa ekplorasi dari berbagai gaya pengasuhan representasi orang tua merupakan bentuk komunikasi orang tua asuh kepada remaja yang memiliki andil dalam pembentukan sebuah pola komunikasi. Pola komunikasi yang terbuka merupakan analisis dari sebuah keterikatan yang kuat antara orang tua asuh dengan anak remajanya. Selain itu, pola komunikasi yang terbuka yang diinisiasi oleh orang tua yang berperan sebagai pengasuh juga dapat diinterpretasikan sebagai bagian dari pencegahan depresi secara berkepanjangan akibat cyberbullying pada remaja.

Adolescents' interrelationships with their parents nowadays tend to be distant, whereas adolescents' relationships with their peers tend to be closer. Non-open communication patterns from parents have been identified to cause mental health problems such as depression in adolescents. One of the causes of depression is cyberbullying behavior that occurs due to the frequent of communication adolescents have with their peers through the internet, especially on social media. This study aims to explore and analyze the communication patterns of parents as caregivers towards their teenage children as victims of cyberbullying on social media, so that it can be interpreted as part of depression prevention. Using a qualitative approach and phenomenological research design, this study conducted in-depth interviews with nine representations of parents as informants as well as mini observations of the behavior of foster parents- adolescents. The nine parent representations were selected based on a purposive recruitment and snowball sampling method based on the conceptualization made. The results found that the exploration of various parenting styles of parental representation is a form of communication from foster parents to adolescents that has contributed to the formation of a communication pattern. Open communication patterns are an analysis of a strong attachment between foster parents and their adolescents. In addition, open communication patterns initiated by parents who act as caregivers can also be interpreted as part of the prevention of prolonged depression due to cyberbullying in adolescents."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Shaskara Siwi Andini
"Tulisan ini bertujuan untuk mengupas secara lebih dalam mengenai komunikasi keluarga dan pengaruhnya dalam perilaku anak. Konsep dan teori yang digunakan adalah konsep komunikasi keluarga dan teori pola komunikasi keluarga. Dalam proses pengumpulan datanya, karya ini menggunakan metode studi literatur dari beberapa artikel, jurnal, dan buku terdahulu yang berkaitan dengan komunikasi keluarga dan teori dan konsep pendukungnya. Berdasarkan penelitian dan jurnal terdahulu, maka dapat ditelaah secara lebih lanjut bahwa perilaku anak dapat berbeda-beda sesuai dengan pola komunikasi keluarga yang diberlakukan oleh orang tua. Hasil kajian literatur menunjukan bahwa pola komunikasi orang tua sangat berpengaruh kepada perilaku, kesehatan mental, tindakan asertif, tindakan agresif, cara menyelesaikan masalah, serta pengendalian emosi anak. Selain itu akan terjadi perbedaan pada perilaku anak dari keluarga yang bercerai dan yang hanya memiliki orang tua tunggal.

This paper aims to explore more deeply about family communication and its influence on children's behavior. The concepts used are family communication concept and family communication patterns theory. In the process of collecting data, this study used the method of studying literature from several articles, journals, and books related to family communication and supporting theories and concepts. Based on previous research and journals, it can be further examined that children's behavior can vary according to the pattern of family communication imposed by parents.The main results of a literature review show that family communication patterns greatly influence mental health, assertive actions, aggressive actions, how to solve problems, and emotional control of children. In addition, there will be differences in the behavior of children from families who are divorced and those who only have a single parent.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Asma Mabrukah
"Sibling rivalry merupakan fenomena umum dalam keluarga dengan dua anak atau lebih, yang muncul pada masa kanak-kanak. Fenomena ini dapat menimbulkan perilaku maladaptif pada anak dan meningkatkan stres dalam keluarga. Komunikasi antara orang tua dan anak dianggap sebagai salah satu faktor yang memengaruhi terjadinya sibling rivalry. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara komunikasi orang tua dan kejadian sibling rivalry pada anak usia prasekolah di Kota Depok. Data dikumpulkan menggunakan desain cross-sectional dari 174 sampel orang tua dengan anak usia prasekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak prasekolah di Kota Depok tidak mengalami sibling rivalry, sementara komunikasi orang tua mayoritas berada dalam kategori baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi orang tua dan kejadian sibling rivalry dengan nilai signifikansi p-value menggunakan uji chi square sebesar 0.001 (<0.05). Semakin baik komunikasi orang tua, semakin rendah kejadian sibling rivalry. Penelitian ini menunjukkan dengan komunikasi yang baik, serta memastikan setiap anak merasa dihargai dan diperhatikan secara merata, dapat mengurangi kejadian sibling rivalry.

Sibling rivalry is a common phenomenon in families with two or more children, which emerges during childhood. This phenomenon can lead to maladaptive behavior in children and increase stress in the family. Communication between parents and children is considered one of the factors that influence the occurrence of sibling rivalry. This study aimed to explore the relationship between parental communication and the incidence of sibling rivalry in preschool-aged children in Depok City. Data were collected using a cross-sectional design from 174 samples of parents with preschool-aged children. The results showed that most preschool children in Depok City did not experience sibling rivalry, while most parental communication was in the good category. There is a significant relationship between parental communication and the incidence of sibling rivalry with a significance p-value using the chi-square test of 0.001 (<0.05). The better parental communication, the lower the incidence of sibling rivalry. This study shows that good communication, as well as ensuring each child feels valued and cared for equally, can reduce the incidence of sibling rivalry.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Kurniati
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pola komunikasi pada keluarga dengan Ibu bekerja terkait topik seksualitas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan metode indepth interview sebagai metode pengumpulan data dan menggunakan fenomenologi sebagai strategi penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat enam tipe keluarga dalam kaitannya dengan komunikasi topik seksualitas, yaitu keluarga yang terbuka, keluarga yang tertutup, keluarga yang menekankan pada kepatuhan, keluarga yang bebas, keluarga dengan Ibu yang memahami internet dan keluarga dengan Ibu yang tidak memahami internet. Selain itu, dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa Ibu merupakan komunikator utama dalam mengkomunikasikan topik seksualitas.

This study aimed to describe the communication patterns in families with a working mother related the topic of sexuality. This research is a qualitative descriptive research that uses "in-depth interview" as a method of data collection. This study also used phenomenology as a research strategy. The results of this study indicate that there are six types of families in relation to sexuality talks in family communication. The types are as follows : an open family, a closed family, a family that emphasizes on compliance, a family that not emphasizes on compliance, a family with a mother who understand the internet and a family with a mother who does not understand the internet. In addition, this study also found that in sexuality talks, mother is the primary communicators in family."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46675
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Baskoro Adhi
"Studi dan intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan intensi ayah yang memiliki anak dengan usia dibawah lima tahun (balita) untuk merokok jauh dari anak dengan dukungan sosial dari ibu. Terdapat tiga macam intervensi yang dilakukan, yaitu penyuluhan kesehatan tentang bahaya rokok ditujukan untuk ayah dan ibu, pelatihan komunikasi asertif untuk ibu, dan pembagian stiker himbauan "Merokok Jauh Dari Anak" (social marketing) untuk warga.
Berdasarkan hasil intervensi yang telah dilakukan, ditemukan bahwa penyuluhan kesehatan berhasil meningkatkan pemahaman dan kesadaran ayah dan ibu tentang bahaya asap rokok bagi kesehatan anak. Pelatihan komunikasi asertif belum berhasil meningkatkan keterampilan ibu untuk meminta ayah secara asertif untuk merokok jauh dari anak. Sementara pembagian stiker berdampak positif tidak hanya mengingatkan ayah dan ibu untuk menghindarkan anak dari paparan asap rokok, tapi juga menyadarkan anak untuk mengingatkan ayahnya agar merokok jauh dari anak.

This study and interventions aims at increasing intention of fathers of children under five years of age to smoke far from children by using social support from mother. Health education on negative impact of smoking tobacco with participants of father and mother, assertive communication training with participant of mother, and sticker "Smoking Far From Children" distributed to the community were used to assessed father's intention to smoke far from children.
This study and interventions found that health education succeeses in increasing both father's and mother's knowledge and awareness on negative impact of tobacco smoke to children. While assertive communication training has not been succeed in increasing mother's skill on assertive communication aims to ask father for smoking far from children. The distribution of sticker as part of social marketing strategy aims to remind both father and mother to keep children away from being exposed by tobacco smoke were not only had positive impact on father and mother, but also to children. Children who have seen this sticker reminds his/her father for smoking far from children.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31822
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rintis Putri Nur Anggraini
"Komunikasi merupakan komponen yang panting dari tingkah laku manusia, termasuk komunikasi antara orang tua dan anak mengenai permasalahan seksual. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi korelatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pola komunikasi dalam keluarga dengan persepsi terhadap perilaku seksual pra nikah pada remaja dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 68 remaja di SMA Negeri 2 Nganjuk. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Sebanyak 20 remaja (52,6%) yang memiliki po|a komunikasi yang fungsional mempunyai persepsi yang positif.
Dari penelitian disimpulkan tidak ada hubungan pola komunikasi dalam keluarga dengan persepsi terhadap perilaku seksual pra nikah pada remaja (p = 0,80). Saran bagi peneliti selanjutnya adalah meneliti lebih jauh faktor Iain untuk mendapatkan gambaran yang lebih spesitik terkait dengan persepsi terhadap perilaku seksual pra nikah.

Communication is the most imponant things for human behavior, including the parent-child communication about several sexuality topics. This research is a descriptive correlative research using cross sectional design which the purpose is to investigate the relationship between pattem of family communication with adolescent’s perception about sexual behavior before married. The sample in this research is 68 adolescent from SMA Negeri 2 Nganjuk. The sampling technique used in this research is simple random sampling. Twenty (52,6%) of adolescent who has the iimctional pattem of family communication has a positive perception.
The conclusion from this research is there is not a relation between pattem of family communication with adolescent’s perception about sexual behavior before married (p=0,807). Recommendation for the next researcher is searching for the specific aspect that effect adolescent’s perception about sexual behavior before married.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5651
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Lestari Khoirunnisa
"Isolasi sosial merupakan salah satu gejala negatif skizofrenia yang cenderung menetap setelah perawatan dari Rumah Sakit Jiwa. Komunikasi merupakan alat bantu dalam menyampaikan pesan perawatan antara keluarga dengan klien. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pengalaman keluarga berkomunikasi dengan anggota keluarga yang mengalami isolasi sosial paska hospitalisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi deskriptif. Sampel penelitian berjumlah 7 partisipan dengan purposive sampling. Analisis data menggunakan metode Collaizi (1978).
Hasil penelitian yaitu terdapat 5 tema, yaitu reaksi emosional terhadap perubahan komunikasi paska hospitalisasi, strategi koping keluarga dalam berkomunikasi dengan klien paska hospitalisasi, stigma dan ekspresi emosi sebagai faktor yang memperburuk interaksi sosial, bentuk komunikasi keluarga dalam memenuhi kebutuhan psikologis, dan interaksi sebagai sistem pendukung internal dan eksternal. Penelitian ini merekomendasi perawat jiwa untuk memberikan pendidikan kesehatan dan terapi psikoedukasi keluarga terutama mengenai keterampilan komunikasi keluarg.

Social isolation is one of the negative symptoms of schizophrenia are likely to persist after treatment of the Mental Hospital. Communication is a tool in conveying messages between the family and client care. This research was aimed to describing the family experiences in communicating with family members who experience social isolation post-hospitalization. This research used descriptive phenomenology qualitative approach. The research sample consist ofs 7 participants taken by purposive sampling method. The data had been analyzed Colaizzi method (1978).
Five themes revealed were: emotional reaction of communication changes of post-treatment, families coping strategies in communicating with clients posthospitalization, stigma and expressed emotion as a factor that aggravates social interaction, types of family communication in meeting the psychological needs, and interaction as internal and external support system. It recommended that nurses provide mental health education and family psychoeducation on communication skill in family caregiver."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46727
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiani Dwi Wulandari
"Selama ini para ibu seringkali kurang menggunakan waktu kebersamaan untuk mendengarkan pengalaman dan kebutuhan anak. Mendengar aktif merupakan hal yang perlu para ibu lakukan sebagai dasar untuk membangun komunikasi dan kedekatan dengan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan tentang teknik mendengar aktif dapat meningkatkan kemampuan mendengar aktif para ibu dari keluarga militer yang memiliki anak usia 4-6 tahun. Kemampuan mendengar aktif ibu dibandingkan pada saat sebelum dan setelah diberikan materi pelatihan. Program pelatihan ini mengacu pada Program Effectiveness Training dengan menggunakan desain one group before and after design. Kegiatan pelatihan diikuti oleh enam ibu dari keluarga militer yang berdomisili di Cijantung Jakarta Timur selama tiga hari. Alat ukur yang digunakan untuk menguji efektivitas program pelatihan adalah dengan kuesioner tentang teknik parafrase dan behavioral checklist tentang teknik mendengar aktif untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan ibu dalam menggunakan teknik mendengar aktif. Hasil penelitian dengan uji Wilcoxon didapatkan peningkatan yang signifikan pada pengetahuan teknik mendengar aktif sebesar 0,026 dengan menggunakan kuesioner dan sebesar 0,027 dengan menggunakan behavioral checklist p

Nowadays mother often spending less time together to listen their child experiences and needs. Active listening is an essential skill for a mother in order to establish a good communication and relationship with their children. This study aims to find out whether an active listening training program would improve mother rsquo s knowledge in active listening to children aged 4 6 years. Mother rsquo s level of active listening skills were measured and compared before and after the training. This training refers to Program Effectiveness Training and using one group before and after design method. These training activities were performed within three days to subject mothers in military families who lived in Cijantung ndash East Jakarta Area. A list of multiple choice questionnaire about technique of paraphrasing and a behavioral checklist were used as an instrument to measure their knowledge about active listening techniques. The final results assessed by using wilcoxon test found a significant differences to their knowledge in active listening with children aged 4 6 years. Sig test z 0,026 by using questionnaire and sig test z 0,027 by using behavioral checklist p 0.05 . "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T47444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diani
"Komunikasi merupakan proses yang khusus dan berarti dalam berhubungan dengan sesama makhluk hidup. Komunikasi yang tidak tepat akan mengakibatkan kesalahpahaman, oleh karena itu konsep dan proses komunikasi harus dipahami oleh setiap orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi remaja terutama usia 15-17 tahun di SMUN 55 Jakarta Selatan tentung komunikasi efektif dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana. Penelitian ini dilakukan di SMUN 55 Jakarta Selatan dengan sampel 42 orang. Hasil penelitian mendapatkan karakteristik tentang komunikasi efektif dalam keluarga menurut remaja dan teridentifikasinya perbedaan karakteristik komunikasi efektif berdasarkan kelompok usia (15,16, dan 17 tahun). Rekomendasi penelitian: sampel yang diperbanyak agar diperoleh hasil dapat lebih mewakili populasi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5551
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>