Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153987 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mariska Ayu Aidia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi akademik semester pertama dan nilai Pengantar Akuntansi 1 diantara mahasiswa apabila dilihat berdasarkan jenis kelamin, latar belakang pendidikan, jalur penerimaan perguruan tinggi, dan perolehan beasiswa Bidikmisi. Analisis dilakukan dengan uji Mann-Whitney. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan mahasiswa perempuan memiliki IPK semester pertama dan nilai Pengantar Akuntansi 1 yang lebih tinggi daripada mahasiswa laki-laki. Selain itu, perbedaan pada jurusan yang diambil mahasiswa saat SMA menyebabkan perbedaan pada perolehan IPK semester pertama diantara mahasiswa. Mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA memiliki IPK yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS pada semester pertama. Penelitian ini juga membuktikan bahwa terdapat perbedaan IPK semester pertama dan nilai Pengantar Akuntansi 1 antara mahasiswa yang masuk melalui jalur undangan dan mahasiswa yang masuk melalui jalur tes tertulis.

The purpose of this study was to discover the differences in first semester academic performances and grade in Intoduction to Accounting 1 course between students based their gender, academic background, college admission way and Bidikmisi scolarship. The analysis was done by Mann-Whitney test. The results of the analysis in this study shows that female student have better first semester GPA and grade in Introduction to Accounting 1 course than male student. Moreover, difference between student major at high school cause difference in their first semester GPA. Students from science major have better first semester GPA than students from social major. This study also proves that there are differences in first semeter GPA and grade in Introduction to Accounting 1 course between students who accepted through invitation track and student who accepted from written examination track.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saifudin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel perilaku kepemimpinan Kepala Balai dengan variabel kinerja Instruktur. Selain itu juga untuk mengetahui perbedaan perilaku kepemimpinan Kepala Balai dan kinerja Instruktur pada Balai Latihan Kerja di Bandung. Latar belakang penulisan Tesis ini adalah masih adanya gejala rendahnya kinerja Instruktur dan kepemimpinan Kepala Balai yang tidak mendukung produktivitas kerja dan profesionalisme dalam penanganan pelatihan. Metoda penelitian yang digunakan adalah metoda deskriptif dengan analisis statistik non parametrik. Kerangka teori dalam penelitian ini adalah bahwa: 1). kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama dalam meningkatkan kinerja Organisasi, 2). Berdasarkan teori XY dinyatakan bahwa kelompok manusia X menuntut keterlibatan peranan pemimpin organisasi untuk mengarahkan, mengendalikan, membina dan memaksa bawahan agar mau bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara itu kelompok manusia Y juga menuntut peranan pemimpin untuk mendorong, mendukung, memberi motivasi, menjalin komunikasi dengan bawahan kearah tujuan organisasi, 3). Keterlibatan peran pemimpin itu adalah berbentuk perilaku tugas dan perilaku hubungan, wewenang seorang pemimpin dalam mengarahkan dan membimbing bawahannya kearah pencapaian tingkat kinerja yang tinggi dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Hasil-hasil dari penelitian ini adalah : Nilai koefisien korelasi antara perilaku tugas dan perilaku hubungan Kepala Balai dengan kinerja Instruktur W7t1)(2, = 0,617. Sementara itu dalam komparasi dari dua variabel di dua Balai terdapat hasil analisis perhitungan U Mann-Withney sebagai berikut : 1). Perilaku tugas dengan p = 0,0258, 2). Perilaku hubungan dengan p = 0,0414, 3). Kinerja Instruktur p = 0,0358. Kesimpulan dan hasil Penelitian ini adalah : 1). Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku kepemimpinan Kepala Balai dengan kinerja Instruktur, 2). Terdapat perbedaan perilaku tugas, perilaku hubungan Kepala Balai, dan kinerja Instruktur yang signifikan pada kedua balai di Bandung. Adapun saran-saran dalam penelitian ini antara lain : 1).Perlunya kepala balai di Bandung agar meningkatkan perilaku kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan, dalam upaya meningkatkan kinerja instruktur. 2). Pimpinan perlu mengupayakan perampingan staf (tenaga tekhnis) agar kinerja BLK lebih efektif dan efisien. 3). Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang korelasi variabel lain dengan kinerja Instruktur pada Balai Latihan Kerja di Bandung, karena perilaku Kepemimpinan Kepala Balai bukanlah satu-satunya variabel yang mempunyai korelasi dengan kinerja Instruktur."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Utami Indriyani
"Perusahaan startup telah menjadi tren bisnis yang menarik dan berkembang pesat di Indonesia. Bisnis ini merupakan bisnis yang menjanjikan dari segi investasi dan gaji sehingga menimbulkan banyak persaingan antara para pelaku bisnis startup. Banyak perusahaan startup yang mampu bertahan namun tidak sedikit yang ditutup dan ditinggalkan oleh para pendirinya. Menurut Bershidsky (2014), faktor keuangan menjadi faktor yang penting bagi karyawan dalam bekerja. Oleh karena itu penelitian ini menguji pengaruh compensation terhadap employee engagement dengan organisation brand sebagai mediator. Sampel penelitian adalah para karyawan perusahaan startup yang berjumlah 216 orang dengan metode kuantitatif, non random sampling, dan pengambilan data menggunakan kuesioner. Pengujian dilakukan terpisah pada kelompok yang mendapatkan benefit dan tidak mendapatkan benefit. Hasil pengujian menunjukkan organisation brand tidak berperan sebagai mediator, pada kelompok yang mendapatkan maupun kelompok yang tidak mendapatkan benefit.

Startup business has become an interesting and very well developed in Indonesia. Startup is as a well promised business in the term of investment and pay/salary that it makes company amongst them. There are a lot of company able to survive but some others goes bankrupt and left by the founders. According to Bershidsky (2014), pay is the important factor for employee to do their job. Therefore, this paper tests the hypothesis that compensation has effect on employee engagement with organisation brand as a mediator. Sample of this research is 216 employees of startup company using quantitative method, non random sampling, and data collected through questionnaire. We tested differently on a group with and without benefit. Result shows that organisation brand is not a mediating variable in both group with or without benefit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Nur Fajar
"Rasa cemas yang dirasakan oleh seorang individu dapat memberikan dampak dampak negatif yang dapat mengganggu kehidupan seorang individu termasuk pada mahasiswa Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara kecemasan individu dan kecemasan akuntansi mahasiswa terhadap pencapaian prestasi akademiknya dan kepuasan atas prestasi akademiknya Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan adalah State Trait Anxiety Inventory STAI dan instrument yang digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan akuntansi adalah Accounting Anxiety Rating Scale AARS. Selain itu penelitian ini menggunakan variabel kontrol berupa motivasi hubungan dengan teman dan status ekonomi sosial Sampel penelitian ini merupakan mahasiswa akuntansi FEB UI angkatan 2012 dan 2013 sebanyak total 300 orang Data yang didapat dari penelitian ini diolah menggunakan metode Structural Equation Modeling SEM. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa kecemasan individu tidak mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa namun berpengaruh negatif dengan kepuasan atas prestasi akademik mahasiswa Serta kecemasan akuntansi berpengaruh positif terhadap prestasi akademik dan kepuasan atas prestasi akademik mahasiswa akuntansi FEB UI angkatan 2012 dan 2013.

Individuals with anxiety often faced with the negative impacts caused by anxiety itself while university students also struggle with anxiety too. The purpose of this research is to determine if there is a relationship between individual anxiety and accounting anxiety with academic achievements and satisfaction of academic achievements in university students. The instrument used to measure individual anxiety is the State Trait Anxiety Inventory (STAI) while the accounting anxiety is measured with the Accounting Anxiety Rating Scale AARS Control variables of motivation relationship with friends and socio economic status were used in this research. Sample of 300 students of junior and senior year were tested with the Structural Equation Modeling SEM method. The results shows that the individual anxiety does not have effects on academic achievements however it has a negative effects on satisfaction of academic achievement While the accounting anxiety has a positive effects with both academic achievements and satisfaction of academic achievements on the FEB UI accounting students."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiana Nisa Wiegati
"Berbagai seleksi dilakukan untuk dapat memprediksi kesuksesan akademik mahasiswa, namun belum ada seleksi yang yang berkaitan dengan kemampuan regulasi diri, motivasi akademik, dan berpikir abstrak. Executive function terbukti berkaitan dengan regulasi diri, motivasi akademik, dan berpikir abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan dan pengaruh executive function terhadap prestasi akademik pada mahasiswa. Partisipan berjumlah 144 mahasiswa Universitas Indonesia. Komponen-komponen executive function diukur dengan alat ukur Backward Digit Recall Test, Kelancaran Verbal Fonemik dan Semantik, Tower of Hanoi, dan Stroop Color and Word Test. Hasil perhitungan multiple regression menunjukkan secara bersama-sama komponen-komponen executive function tidak dapat memprediksi prestasi akademik. Namun jika dihitung menggunakan simple regression, ditemukan bahwa tiga dari empat komponen executive function yang diteliti, yaitu working memory, generativity dan inhibition secara signifikan dapat memprediksi prestasi akademik. Cognitive flexibility ditemukan tidak dapat memprediksi prestasi akademik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam memanipulasi dan menyimpan informasi, memunculkan ide, serta menahan respon yang tidak sesuai konteks berpengaruh terhadap prestasi akademik.

Various selection is done to be able to predict the academic success of students, but there is no selection with regard to the ability of self-regulation, academic motivation, and abstract thinking. Executive function has been found associated with self-regulation, academic motivation, and abstract thinking. This study was conducted to see the relationship between executive function and academic achievement in students. Participants are 144 students of Universitas Indonesia. The components of executive function was measured by Backward Digit Recall Test, Phonemic and Semantic Verbal Fluency Test, Tower of Hanoi, and the Stroop Color and Word Test. Results of multiple regression calculation shows that together the components of executive function can not predict academic achievement. However, if calculated using simple regression, it was found that three of the four components of executive function, which are working memory, inhibition and generativity significantly predicted academic achievement. Cognitive flexibility was found not able to predict academic achievement. Results of this study indicate that students' ability to manipulate and store information, generate new ideas, and holding the inappropriate response affect academic achievement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desti Putri Sasmita
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara academic self-concept dancollege adjustment pada mahasiswa tahun pertama perguruan tinggi negeri yang berada di Jabodetabek. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya tantangan baru padacollege adjustment mahasiswa tahun pertama yang saat ini sedang menghadapi pandemi COVID-19. Pada masa ini academic self-concept bermanfaat bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan tersebut. Pengukuran academic self-conceptdalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Academic Self Concept for Adolescence (ASCA) Scale (Ordaz-Villegas, Acle-Tomasini, & Reyes-Lagunes, 2013). Sementara pengukuran college adjustment menggunakan Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ) yang dikembangkan oleh Baker dan Siryk (1984). Responden penelitian ini berjumlah 163 orang mahasiswa tahun pertama yang berusia 17 dan 18 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara academic self-concept dengan college adjustment (r =.177; p<.05; two-tailed).

ABSTRACT
This study aimed to find the correlation between academic self-concept and college adjustment among first-year college students in Jabodetabek. This research is motivated by new challenges of the first year students college adjustment students who are currently facing a coronavirus disease (COVID-19). At this time academic self-concept is beneficial for students in facing these challenges. Measurement of academic self- concept in this study was carried out using the Academic Self Concept for Adolescence (ASCA) Scale (Ordaz-Villegas, Acle-Tomasini, & Reyes-Lagunes, 2013). While college adjustment was measured by the Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ) developed by Baker and Siryk (1984). The respondents of this study were 163 first year students aged 17 and 18 years. The results of this study indicate that there is a significant relationship between academic self-concept and college adjustment (r = .177; p <.05; two-tailed)."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Masyita Harnum
"Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan telaah dokumen. Tempat penelitian dipilih berdasarkan FKTP yang berada pada zona aman dan zona tidak aman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan utama dalam pelaksanaan kebijakan adalah pada indikator angka kontak, hambatan menengah pada indikator prolanis, dan hambatan kecil pada indikator RRNS. Seluruh FKTP sudah cukup baik pada variabel sumber daya kewenangan dan disposisi, namun masih belum baik pada variabel struktur birokrasi. Perbedaan FKTP yang berada pada zona aman dengan zona tidak aman terdapat pada variabel komunikasi, keikutsertaan PJ indikator pada pertemuan dengan BPJS, dan pemahaman seluruh petugas FKTP. Perbedaan klinik dengan puskesmas terdapat pada variabel sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya fasilitas.

This research is qualitative study which use indepth interview and document review methods. The places of this research are choosen by primary health care that in safe zone and unsafe zone. The result of the research show that the biggest struggle of implementing the policy is the contact indicator, the middle is prolanis indicator, and the smallest is RRNS indiactor. All the primary care are good enough at resource of authority and disposition, but are not good yet at bureaucratic structure variable. The differences between primary health care in safe zone with unsafe zone are at communication variable, the absence of indicator’s PIC of meeting with BPJS, and knowledge of all staffs about the policy. The differences between clinic with primary care are variable of human resource, money, and facilities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Undang-Undang No.10 Tahun 2004 tentang pembentukan peraturan Perundang-undangan tidak mengatur mengenai kebutuhan dibuatnya naskah akademik...."
INKABAP
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Ananda Sari
"Nilai merupakan variabel fundamental yang melandasi kehidupan manusia. Nilai yang diyakini oleh seseorang akan menjadi panduan bagi dirinya dalam menentukan perilaku yang ia tampilkan. Dalam lingkup pendidikan, orientasi terhadap nilai prestasi dapat mengarahkan mahasiswa untuk menampilkan perilaku yang sesuai dan dibutuhkan untuk mencapai sebuah prestasi akademik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peran nilai prestasi sebagai moderator kegigihan dalam memprediksi prestasi akademik. Data diperoleh melalui survei online pada 363 mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Pengukuran kegigihan dilakukan menggunakan alat ukur Grit Scale for Children and Adult GCSA yang dikembangkan oleh Sturman & Zappala-Piemme 2017 dan diadaptasi oleh Bintamur 2018. Nilai prestasi diukur menggunakan The Portrait Value Questionaire PVQ yang dikembangkan oleh Schwartz 2003 dan diadaptasi oleh Halim 2008, sedangkan prestasi akademik diukur menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif IPK. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai prestasi merupakan moderator hubungan kegigihan dengan prestasi akademik. Mahasiswa yang memiliki penghayatan yang lebih besar pada nilai prestasi menunjukkan kegigihan dalam menyelesaikan studi serta usaha yang lebih besar dalam menghadapi tantangan di perguruan tinggi. Semakin besar kegigihan yang ditunjukkan mahasiswa dalam menjalani masa studi, semakin tinggi prestasi akademik yang ia raih.

Value is a fundamental variable that underlies human life. Value serve as a guidance for someone to take an actions. In the field of education, achievement value orientation could guide a students to act accordingly in order to gain academic achievements. The aim of the study was to find out how achievement value serve as a moderator bewtween grit and academic achievement. Data was obtained through online surveys on 363 students of University of Indonesia. Grit was measured by Grit Scale for Children and Adult GCSA test developed by Sturman & Zappala-Piemme 2017 and modified by Bintamur 2018. The Portrait Value Questionaire PVQ, developed by Schwartz 2003 and modified by Halim 2008 was used to measure Achievement Value, meanwhile academic achievement was measured by students IPK. The results show that achievement value is a moderator of the relationship between grit and academic achievement. Students who believe in a greater achievement value shows grittier behavior in the context of study and greater effort in facing challenges in college. The grittier the students, the higher the academic achievement achieved."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vilia Azhar Chinta Primadani
"Periode dewasa muda tidak terlepas dari munculnya berbagai kemungkinan, ketidakstabilan, serta ketidakpastian dalam prosesnya. Hal ini juga dapat terlihat bagi mahasiswa yang berkuliah di lingkungan akademik yang kompetitif seperti UI, ITB, dan UGM. Dalam hal ini, lingkungan kompetitif yang penuh dengan daya saing yang tinggi dapat menimbulkan adanya kecemasan yang didorong oleh tuntutan akademik, yaitu kecemasan akademik. Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi munculnya kecemasan akademik, salah satunya adalah perbandingan sosial ke atas. Meskipun begitu, dampak negatif yang diberikan dari perbandingan sosial ke atas terhadap kecemasan akademik dapat dinavigasikan dengan penerapan self-compassion bagi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran self-compassion sebagai moderator terhadap hubungan antara perbandingan sosial ke atas dan kecemasan akademik pad mahasiswa UI, ITB, dan UGM. Dengan jumlah mahasiswa sebanyak 349 yang mengisi kuesioner penelitian, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi signifikan antara perbandingan sosial ke atas dan kecemasan akademik, serta self-compassion dan kecemasan akademik. Namun, self-compassion tidak dapat memoderatori hubungan antara perbandingan sosial ke atas dan kecemasan akademik. Penelitian berikutnya dapat mempertimbangkan untuk dan memodifikasi konteks self-compassion dalam lingkup akademik dan menggunakan faktor eksternal sebagai salah satu variabel moderator.

The emerging adulthood period is inseparable from the emergence of various possibilities, instabilities, and uncertainties within its process. The same can be seen among college students studying in competitive academic environments such as UI, ITB, and UGM. In this regard, competitive environments filled with high-competitiveness processes can lead to anxiety driven by academic demands, known as academic anxiety. Several factors contribute to the emergence of academic anxiety, one of them being upward social comparison. Nevertheless, the negative impact that upward social comparison creates on academic anxiety can be mitigated by implementing self-compassion among students. This study aims to examine the role of self-compassion as moderator in the relationship between upward social comparison and academic anxiety among UI, ITB, and UGM students. With a total of 349 college students responding to the research survey, the results show significant correlations between upward social comparison and academic anxiety, as well as self-compassion and academic anxiety. However, self-compassion was not found to moderate the relationship between upward social comparison and academic anxiety. Future research could consider modifying self-compassion context specifically for academic settings and utilizing external factors as one of the moderator variables.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>