Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181857 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imas Arumsari
"Kebiasaan melewatkan sarapan memperbesar risiko terjadinya obesitas, pola hidup sehat, dan penurunan kecerdasan, khususnya pada pelajar. Terlebih, remaja sedang mengalami proses growth spurt dimana terjadi peningkatan kebutuhan gizi. Kabupaten Tangerang memiliki tingkat kelulusan UN SMA terrendah di provinsi Banten pada tahun ajaran 2013 lalu, sehingga perlu diteliti lebih lanjut mengenai pola sarapan remaja di wilayah ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan sarapan dan faktor lainnya dengan pola sarapan siswa/i SMA terpilih di Kabupaten Tangerang tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi crosss sectional. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner isian mandiri yang diisi 160 siswa. Asupan sarapan dinilai menggunakan kuesioner food recall 2x24 jam.
Hasil penelitian menunjukkan, sebanyak 71,8% responden memiliki pola sarapan buruk. Terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan sarapan (P= 0,014) dengan pola sarapan responden.

Skipping breakfast habit increase the risk of obesity, unhealthy lifestyle, and lack of intelligence, especially the students. Moreover, adolescent growth spurt is undergoing a process whereby an increase in nutritional requirements. Tangerang has lowest high school graduation rate in Banten Province for the academic year 2013 so it is important to develop research on adolescent breakfast pattern in this region.
This study aims to determine the relationship between the availability of breakfast and other factors with student breakfast pattern in selected high school in Tangerang on 2014. Research method is a quantitative research with crosss sectional design study. Data were collected using self-completed questionnaires for 160 students. Breakfast intake was assessed using a 2x24 hour food recall questionnaire.
The results showed, 71,8% of respondents had a bad breakfast pattern. There is a significant association between the availability of breakfast (P=0.014) with respondents’ breakfast pattern.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55244
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidy ayu Larasati
"Sarapan merupakan waktu penting untuk menjaga kecukupan gizi tubuh selama beraktivitas. Melewatkan sarapan dapat menyebabkan tubuh kekurangan energi dan akan mengakibatkan tubuh menjadi lemas, lesu, mengantuk, pusing, kesulitan berkonsentrasi, penurunan prestasi akademik, serta dapat mengganggu tumbuh kembang fisik dan seksual pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan perbedaan proporsi kebiasaan sarapan dengan faktor-faktor yang memengaruhinya pada siswa/i SMA Budhi Warman 2 Jakarta Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah responden 152 siswa yang berasal dari kelas X dan XI. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan SQ-FFQ yang diisi secara mandiri oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 54,5 % siswa memiliki kebiasaan sarapan yang tidak baik. Terdapat perbedaan proporsi yang signifikan pada kebiasaan sarapan berdasarkan pengetahuan gizi (p-value=0,032), kebiasaan jajan (p-value=0,007), ketersediaan sarapan (p-value=0,006), pekerjaan ibu (p-value=0,037), dan pengaruh orang tua (p-value=0,037). Peneliti menyarankan untuk diberikannya promosi dan pendidikan gizi mengenai sarapan agar siswa menyadari pentingnya sarapan.

Breakfast is an important meal to maintain adequate body nutrition during the activity. Skipping breakfast can cause the body to lack energy and will cause the body to become weak, lethargic, drowsy, dizzy, difficulty concentrating, decreased academic achievement, and can interfere with physical and sexual development in adolescents. This study aims to determine the description and differences in the proportion of breakfast habits with the factors that influence it on high school students at SMA Budhi Warman 2 Jakarta 2020. This study used cross sectional study design with a total 152 students that were taken from class X and XI as respondents. Data were collected using a questionnaire and SQ-FFQ that were filled in independently by respondents. The results showed that 54,5 % of students had poor breakfast habits. There is a significant difference in the proportion of breakfast habits based on nutritional knowledge (pvalue=0,032), snacking habits (p-value=0,007), availability of breakfast (pvalue=0,006), mother’s job (p-value=0,037), and parental influence (p-value=0,045). The researcher suggests that nutrition promotion and education about breakfast can be given so that students will be more aware of the importance of breakfast.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waruwu, Cindy Janice Helianthe Marella
"Rendahnya prestasi akademik pada siswa sekolah dasar akan memberikan dampak buruk bagi kualitas hidupnya di masa mendatang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara prestasi akademik dengan kebiasaan sarapan, kebiasaan konsumsi sayur dan buah, kebiasaan olahraga, durasi tidur, durasi menonton televisi, kecemasan sekolah, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua dan pendapatan orangtua siswa SDN Terpilih di Banten Tahun 2016.
Desain studi yang digunakan untuk penelitian ini adalah cross sectional dengan total sampel 363 responden. Metode yang digunakan untuk mengukur prestasi akademik siswa sekolah dasar adalah melalui rekapitulasi nilai rapor pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA sedangkan variabel lainnya diukur menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan prestasi akademik responden sebanyak 49,3 tergolong baik sekali. Kemudian, hasil analisis data bivariat mengggunakan uji chi square didapatkan kebiasaan sarapan, kebiasaan konsumsi sayur dan buah, kecemasan sekolah, pendidikan orangtua, dan pendapatan orangtua memiliki hubungan dengan prestasi akademik siswa di SD Negeri terpilih di Banten tahun 2016. Oleh karena itu, pihak sekolah diharapkan dapat memberikan edukasi gizi seimbang dan melaksanakan program konsultasi dengan orangtua dan siswa.

The low academic achievement of elementary school students will adversely affect their quality of life in the future. The purpose of this study was to find out the representation and the relationship between academic achievement with breakfast habits, consumption habits of vegetables and fruits, exercise habits, sleep duration, television watching duration, school anxiety, parent education, parent work and parent income of Elected SDN Elementary School in 2016.
The study design used for this study was cross sectional with total sample of 363 respondents. The method used to measure the academic achievement of elementary school students was through the recapitulation of school report on Indonesian, Mathematics and IPA subjects while other variables were measured using questionnaires.
The results showed that the academic achievement of respondents classified as 49.3 very good. Then, the results of bivariate data analysis using chi square test found that breakfast habits, consumption habits of vegetables and fruits, school anxiety, parent education, and parent income have correlation with student achievement in Elementary School in Banten in 2016. Therefore, the school is expected to provide balanced nutrition education and implement consultation programs with parents and students
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Muthiasari
"Sarapan penting dilakukan terutama bagi anak usia sekolah untuk meningkatkan produktivitas dan konsentrasi belajar di sekolah. Sarapan belum menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan anak sebelum melakukan aktivitasnya disekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor individu, sosial-ekonomi, dan lingkungan dengan kebiasaan sarapan pada siswa sekolah dasar negeri terpilih di Banten. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan menggunakan data sekunder dengan jumlah responden sebanyak 345 siswa kelas 4 dan 5 di lima sekolah dasar negeri terpilih di Banten.
Hasil penelitian menunjukkan sebesar 52,8 siswa terbiasa melakukan sarapan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh orang tua dan ketersediaan sarapan dengan kebiasaan sarapan. Peneliti menyarankan kepada pihak sekolah untuk mengadakan program sarapan bersama, kantin sekolah dapat menyediakan sarapan untuk siswa, orangtua dapat menyediakan sarapan yang mudah dan sederhana, mengajak dan mengingatkan anak untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah serta dapat menyediakan bekal jika anak tidak sempat untuk sarapan di rumah.

Breakfast is important to do, especially for school aged children, to increase the productivity and study 39 s concentration at school. Breakfast is not yet a habit that children routinely do before doing their activities at school. This study aims to know the association between individual, social economy, and environment factors with breakfast habits among selected public elementary school students. This study used a cross sectional study design using secondary data with total respondents 345 students grade 4 and 5 in five selected public elementary schools in Banten. The results showed 52,8 of students accustomed to breakfast.
The result of statistical analysis shows that there was significant association between the influence of parents and the availability of breakfast with breakfast habits. The researcher suggests to the schools to hold the breakfast program together, the school canteen can provide breakfast for students, parents can persuade and remind their children to do the breakfast before they are going to school, also can provide lunch box if children did not have time to breakfast at home.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iftita Rakhma Ikrima
"Kalsium merupakan zat gizi yang berperan penting dalam pertumbuhan sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan asupan kalsium berdasarkan kebiasaan sarapan, kebiasaan konsumsi susu, kebiasaan konsumsi softdrink, aktivitas fisik, jenis kelamin, pengetahuan tentang kalsium, uang saku, pendidikan ibu dan ayah serta konsumsi suplemen kalsium.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional yang dilakukan pada 161 siswa SMA Negeri 2 Kota Depok selama bulan April 2015. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner umum, kuesioner pengetahuan, kuesioner aktivitas fisik, dan asupan kalsium diukur dengan wawancara food recall 2x24 jam. Data dianalisis dan dianalisis menggunakan uji Chi Square.
Hasil penelitian ini menunjukkan 69,6% memiliki asupan kalsium kurang dengan rata-rata asupan kalsium 785,7 mg ± 295,82. Analisis bivariat menunjukkan terdapat perbedaan asupan kalsium yang signifikan berdasarkan kebiasaan sarapan, kebiasaan konsumsi susu, dan jenis kelamin. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan pihak sekolah dapat memberikan edukasi mengenai pentingnya asupan kalsium, konsumsi susu, dan kebiasaan sarapan kepada siswanya.

Calcium is nutrient that has important roles in the growth. This research aimed to determine the differences of calcium intake based on breakfast habit, milk consumption, soft drink consumption, physical activity, sex, calcium knowledge, socio-economic (pocket money, mother and father's education), and calcium suplement consumption.
This research used cross sectional design with a total sample of 161 students of Senoir High School 2 Depok during April 2015. Data collection was conducted using general questionairre, PAQ-A, and calcium intake was measured by 2x24 hours food recall. The data was analyzed using Chi Square test.
The results showed that 69,6% of the students had calcium intake below 960 mg/day and the average calcium intake of students was 785,7 mg ± 295,82. Bivariate analyzes showed that there was significant diffference of calcium intake based on breakfast habit, milk consumption, and sex. Thus, it is recommended for the school to provide education about the important of calcium intake, milk consumption, and breakfast habit to the students to prevent calcium deficiency.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonika Aryani
"Prevalensi overweight pada remaja semakin meningkat setiap tahunnya baik di negara maju maupun di negara berkembang termasuk Indonesia dan telah menjadi masalah kesehatan yang serius. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian menggunakan desain studi cross-sectional mengenai perbedaan asupan (energi, protein, lemak, karbohidrat, dan serat), kebiasaan sarapan, aktivitas fisik, durasi tidur, dan pengetahuan gizi pada kejadian overweight siswa-siswi SMAK 2 PENABUR Jakarta sebelum dan setelah dikontrol oleh jenis kelamin. Uji statistik yang digunakan yaitu Chi Square yang melibatkan 121 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 33,1% remaja mengalami overweight. Variabel yang memiliki perbedaan proporsi bermakna (P value ≤0,05) pada kejadian overweight sebelum dan setelah dikontrol oleh jenis kelamin antara lain asupan (energi, protein, lemak, dan karbohidrat), kebiasaan sarapan, aktivitas fisik, dan durasi tidur (OR. Oleh sebab itu, sangat diperlukan berbagai usaha baik dari pihak sekolah maupun pihak orang tua untuk lebih memperhatikan status gizi remaja salah satunya dengan mengadakan penimbangan berat badan secara rutin (minimal sekali dalam sebulan).

The prevalence of overweight in adolescents keep increasing every year either in developed countries or in developing countries including Indonesia and has become a serious health problem. Therefore, research using cross-sectional study design of the difference between dietary intake, breakfast habit, and other factors to overweight adolescents in PENABUR 2 Christian Senior High School Jakarta before and after controlled by sex. The statistical test used is the Chi Square involving 121 respondents.
The results showed that as many as 33.1% overweight adolescents. Variables that have significant differences in proportions (P value ≤0.05) in the incidence of overweight before and after controlled by sex were dietary intake (energy, protein, fat, and carbohydrate), breakfast habits, physical activity, and sleep duration. Therefore, it is necessary for both the school and the parents to pay more attention about adolescents’ nutritional status by at least conduct weighing program regularly at least once a month.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Pebriani
"Air memiliki peranan yang penting bagi tubuh, namun seringkali menjadi hal yang dilupakan sehingga tanpa disadari banyak remaja yang mengalami dehidrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan minum air putih dan faktor lainnya dengan asupan air total pada siswa/i di SMP Negeri 1 Depok tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 dengan melibatkan 195 responden kelas 8 di SMP Negeri 1 Depok yang didapat dengan total sampling.
Variabel independen yang diambil adalah karakteristik responden (jenis kelamin dan uang jajan), status gizi, aktivitas fisik, pengetahuan gizi dan kebiasaan minum (berdasarkan waktu minum dan membawa bekal minuman ketika bepergian, kebiasaan minum air putih, berdasarkan jenis minuman yang tidak dianjurkan dan dianjurkan). Asupan air diperoleh dengan wawancara food recall 2x24 jam, variabel status gizi diperoleh dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, sementara variabel lainnya diperoleh dengan pengisian kuesioner. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi-square. Sebanyak 53,3 % responden dengan asupan air total kurang dari 2000 ml/hari.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kebiasaan minum air putih merupakan satu-satunya variabel yang memiliki hubungan dengan asupan air total. Siswa/i diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan minum yang baik, selain itu, kepada pihak sekolah agar memberi dukungan maupun menyelenggarakan kegiatan bersifat edukatif dan aplikatif untuk meningkatkan asupan air sehingga dampak kekurangan air bagi tubuh dapat diminimalisir.

Water has an important role for the body, but it is often ignored by adolescents. As a result, they become dehydrated unconsciously. The purpose of this study is to find out the relationship between drinking water habits and other factors on the total water intake in Junior High School 1 Depok students in 2014. The study was conducted on April 2014. It used cross-sectional design which was involving 195 respondents of eighth grade students in Junior High School 1 Depok. All respondents were obtained by a total sampling.
The independent variables were the characteristics of respondents (gender and pocket money), nutritional status, physical activity, knowledge of nutrition, and drinking habits (based on drinking time and bringing drinks in traveling; drinking water; and the kind of beverages that are recommended or not recommended). The data about the total water intake for each respondent was obtained by food recall interview within 2x24 hours, and the nutritional status data was obtained by measuring weight and height. Moreover, the other variables were obtained by means of questionnaires. Bivariate analysis used chi-square test. From 195 respondents, 53.3% of them have a total water intake less than 2000 ml/day.
Statistical tests show that only drinking water habits variable has relationship with a total water intake. The students are expected to improve the knowledge about the important of water for their body, so they will have good drinking habits. Also, the school should give supports and facilitate educated and applicable activities to increase the intake of water. As a result, the bad impacts of lack of water for the body can be minimized.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rodlia
"Tesis ini membahas tentang asupan karbohidrat sebagai prediktor kuat terhadap respon gula darah sehingga salah satu terapi diet pada penderita DM adalah memberikan makanan sumber karbohidrat antara 45-60% dari total asupan energi per hari dengan rendah indeks glikemik dan memperhatikan beban glikemik. Tujuan penelitian ini adalah hubungan antara asupan karbohidrat, indeks glikemik dan beban glikemik dan faktor lain dengan kadar gula darah Diabetisi di Persadia Cabang Kota Depok.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian obeservasi dengan desain studi cross-sectional. Jumlah sampel adalah 88 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear.
Hasil: Pada analisis bivariat ditemukan hubungan yang signifikan antara asupan karbohidrat (p=0,000), beban glikemik (p=0,006) dan umur (p=0,004). Sedangkan variabel indeks glikemik, aktifitas fisik, asupan energi, asupan lemak dan asupan serat secara statistik tidak berhubungan dengan GDPP.
Kesimpulan : Secara statistik, pada penelitian ini asupan karbohidrat merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan GDPP. Saran perlu dilakukan penelitian mengenai akurasi nilai indeks glikemik bahan makanan secara laboratoris dibandingkan dengan nilai indeks glikemik secara perhitungan.

The focus of this study is the carbohydrate intake that one of the strongest predictor for blood-glucose level, so one of the diet therapy for diabetisi is providing carbohydrate ingridiens for about 45-60% from daily total energy intake with low glycemics index and glycemics load. The purpose of this study is to find the relation between between carbohydrate intake, glycemics index and glycemics load and other factors with bood-glucose level in Diabetisi in Persadia Depok 2014.
Method: This is a cross-sectional study with 88 respondents. Linear regression will be used to analyse the collected data.
Results: Through the bivariate analysis, a significant correlation is found between carbohydrate intake (p=0,000), glycemics load (p=0,006) and age (p=0,004). In other, glycemics index, physical activity, energi intake, fat intake and fiber intake has no correlation in statistics with the post-prandial blood-glucose level.
Conclusions: statistically in this research, carbohydrate intake is the dominant factors correlated with post-prandial blood-glucose level. Suggested a complete research about glycemics index for accuration of laboratoric and calculation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Nabila
"Penelitian terkait mental well-being sudah mulai banyak dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup serta mencegah terjadinya masalah kesehatan mental yang saat ini sudah terlihat sejak usia anak. Akan tetapi, di Indonesia bukti terkait mental well-being masih terbatas, terutama hubungannya dengan faktor terkait gizi, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan bukti tersebut. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui gambaran mental well-being serta faktor terkait gizi yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain studi cross-sectional melibatkan 315 siswa kelas 4 dan 5 dari 5 sekolah dasar negeri terpilih di Banten. Analisis statistik menunjukkan bahwa mental well-being memiliki korealsi positif dengan aktivitas fisik r=0,47.

Researches on mental well being have been widely established to improve quality of life and to prevent mental health problems which have affect children and young people. However it is still rarely done in Indonesia, especially its relationships with nutrition related factors. The aim of this study was to show associations between nutrition related factors with mental well being among elementary school students. A cross sectional study was conducted involving 315 students of grade 4 and 5 from 5 purposely selected schools in Banten, year 2016. Statistical analysis generated positive correlation between mental well being and physical activity r 0,44."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S66942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Furi Nurnafiah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan sarapan dan faktor lainnya yang berhubungan dengan gizi lebih pada siswa-siswi di SMAN 39 Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data penelitian sekunder yang dilakukan di SMAN 39 Jakarta pada tahun 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 130 responden. Pada penelitian ini, gizi lebih sebagai variabel dependen sedangkan kebiasaan sarapan, asupan energi, karbohidrat, protein, lemak, aktivitas fisik, dan jenis kelamin sebagai variabel independen. Data yang digunakan berupa hasil pengisian kuesioner, wawancara 24h-food recall, pengukuran berat badan dan tinggi badan yang dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 26,9% siswa mengalami gizi lebih. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan, asupan protein, asupan lemak dan jenis kelamin dengan gizi lebih namun terdapat kecenderungan sebanyak 31% tidak selalu sarapan, 29% asupan protein lebih, 27% asupan lemak lebih dan 29,4% berjenis kelamin laki-laki mengalami gizi lebih. Untuk mencegah maupun menangani siswa-siswi yang mengalami gizi lebih disarankan bagi sekolah dan Dinas Kesehatan mengembangkan program edukasi mengenai gizi seimbang."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>