Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Zudha Aulia Rachman
"ABSTRAK
Perencanaan jadwal penerbangan adalah hal penting dalam operasi maskapai yang biasanya harus dirancang secara efisien dan efektif. Meski begitu, rencana pelaksanaan yang dikenal sebagai kontrol operasi termasuk tindakan pemulihan untuk setiap penyimpangan yang berlaku, memiliki dampak yang cukup besar pada efisiensi maskapai. Pesawat dan kru adalah aset bernilai yang harus digunakan secara efisien untuk menghasilkan sebanyak mungkin penerbangan. Oleh karena itu, evaluasi terkait pemanfaatan pesawat dan kru sangat penting untuk mengevaluasi efisiensi operasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi secara kuantitatif efisiensi operasional dalam penjadwalan dan proses pemulihan maskapai dengan menggunakan model Data Envelopment Analysis (DEA) yang berorientasi input, Constant Return to Scale (CRS). Parameter untuk perhitungan diperoleh dari studi sebelumnya. Nilai parameter yang dipilih diambil dari internal perusahaan Garuda Indonesia, yang diekstraksi dari beragam basis data dan dimodelkan ke dalam data bulanan dalam rentang 2017 hingga 2018. Dengan menggunakan metode DEA, kami mendemonstrasikan perhitungan untuk mendapatkan skor efisiensi untuk setiap bulan dan membandingkan satu dengan lainnya untuk mengetahui pada periode bulan mana yang efisien dan mana yang tidak efisien dengan kesenjangan yang terukur. Temuan kami adalah Garuda Indonesia mengalami tren penurunan efisiensi operasional dengan volatilitas tinggi dan sebagian besar dipengaruhi oleh efisiensi penjadwalan pesawat. Sementara penjadwalan kru dan efisiensi pada proses pemulihan menunjukkan tren naik dan volatilitas yang tinggi juga. Di akhir, hal tersebut dikonfirmasi oleh manajemen Garuda Indonesia bahwa metode DEA dengan model CRS berorientasi input cukup cocok untuk diterapkan di maskapai penerbangan untuk mengukur skor efisiensi penjadwalan dan proses pemulihan.

ABSTRACT
Airline schedule planning is a crucial issue in airline operation typically designed most efficiently and effectively. Even so, the plan execution as known as operation control including recovery actions to any prevailed irregularities, has a considerable impact on airline efficiency. Aircrafts and crews are valued asset that must be utilize in efficient way to generate as many as possible flights. Therefore, evaluation related to aircraft and crew utilization is crucial in order to evaluate operational efficiency. This study aims to quantitively evaluate the operational efficiency in the airline scheduling and recovery process by using Data Envelopment Analysis (DEA) input-oriented Constant Return to Scale (CRS) model. Parameters for calculation are obtained from prior studies. The values of selected parameters are taken from internal company of Garuda Indonesia, which are extracted from varies databases and modeled into monthly data set in range 2017 to 2018. By using DEA method, we demonstrate calculation to get efficiency score for every month and compare each other to know which months are efficient and which are inefficient with measured gap. Our finding is Garuda Indonesia experience a downward trend in operational efficiency with high volatility and it is influenced mostly by aircraft scheduling efficiency. While crew scheduling and tracking recovery process show upward trend and high volatility as well. Finally, we argue and have been confirmed by the management of Garuda Indonesia that DEA method with input-oriented CRS model is sufficiently suitable to be implemented in airlines to measure efficiency scores of scheduling and recovery process."
2019
T53464
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmilah
"Menghadapi tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks serta kritis sudah selayaknya Akpernes Jakarta membekali diri dengan melaksanakan suatu perencanaan strategis yang tertuang dalam perencanaan strategik Akpernes Jakarta tahun 2001-2005.
Perencanaan strategik Akpernes Jakarta disusun dengan menggunakan metode penelitian operational (operational research) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Input Stage adalah tahap pertama dari perencanaan strategik yaitu melakukan evaluasi faktor eksternal dan evaluasi faktor internal organisasi Akpernes yang dilakukan oleh Consensus Decision Making Group (CDMG). Anggota CDMG terdiri dari Pelaksana Harian Direktur (PLH), pembantu direktur (Pudir) I , Pudir II, sub bagian Administrasi umum, sub bagian Administrasi Akademi dan kemahasiswaan serta 2 (dua) orang dosen senior.
Tahap kedua adalah melakukan matching antara metode Internal-External Matrix (IE-Matrix) dan TOWS Matrix, sedangkan tahap ke tiga melakukan pilihan strategi terbaik dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QPSM).
Analisis dengan IE Matrix memperlihatkan Akpernes Jakarta berada pada posisi kuadran V yang berarti direkomendasikan untuk menerapkan strategi memelihara dan mempertahankan (Hold and Maintain) dengan strategi Market Penetration dan Product Development.
Mempergunakan TOWS matrix Akpernes Jakarta berada pada posisi kuadran II yakni internal fix it quadrant yang berarti menerapkan strategi product development dan market development.
Setelah memperhitungkan hasil yang di dapat dengan IE matrix dan TOWS matrix maka Akpernes Jakarta akan mempergunakan strategi Product Development, dalam menjalankan pendidikan Akpernes di masa mendatang.
Saran yang dapat penulis kemukakan agar tetap seiring dengan visi, misi dan tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan maka dalam perencanaan strategi perlu dilakukan sosialisasi, pemantauan dan evaluasi secara berkala.

Strategic Planning of Academic of Nursing (Anesthesia Program) at Jalan Kimia 22- 24 Central Jakarta Year 2002 - 2005Facing the society demand and necessity which is getting complex and critically it is only necessary that Akpernes Jakarta supplies itself by implementing certain strategic steps in Strategic Planning of Akpernes Jakarta of the year 2002 - 2005. Strategic planning of Akpernes Jakarta is developed by using operational research method with both qualitative and quantitative approaches.
Input stage which is the first stage of strategic planning is making evaluation of internal and external factors of Akpermes organization. The evaluation is done by Consensus Decision Making Group (CDMG). The member of CDMG consist of Chief Operational Officer, First Assistant to the Director, Second Assistant to the Director, Sub division of General Administration, Sub division of Academic Administration and University Student Affair and also two University level instructors.
IE Matrix analysis shows that Akpernes Jakarta is on quadrant V position. It means that Akpernes Jakarta is recommended to apply bold and maintain strategy with market penetration and product development strategies. With TOWS matrix analysis shows that Akpernes Jakarta is on quadrant II position namely Internal fix it quadrant, which means to accommodate product development and market development strategies.
After calculating IE matrix and TOWS matrix result, Akpernes Jakarta will make Product Development strategies in performing Akpernes education in the next future. It is suggested after that after the planning process, it is needed to conduct socialization, monitoring, and evaluation in order to implement the strategic plan with the perspective of its vision, mission and long term goal that has been committed before."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T5248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang S. Wibowo
"Masalah yang ada di SU Radiologi RS Haji Jakarta adalah Pertama: Rendahnya jumlah pasien yang dilayani dibandingkan dengan ketersediaan alat dan SDM yang ada. Kedua: Rendahnya utilisasi peralatan dan kecepatan waktu pelayanan yang belum sesuai dengan target yang ditetapkan. Ketiga: Rendahnya jumlah pasien secara umum, khususnya pasien dari luar (20 %). Keempat: Adanya fluktuasi pendapatan dan rendah profit (hingga minus).
Penelitian ini dilaksanakan dengan desain penelitian jenis studi deskriptif analitik, yaitu menggunakan informasi deskriptif sebagai dasar pengambilan keputusan untuk langkah strategik. Penelitian ini bersifat studi khusus (spesifik) hanya untuk pemecahan masalah di SU Radiologi RS Haji Jakarta. Analisa data menggunakan reject rate film analysis, matrik EFE dan IFE, serta analisa SWOT.
Hasil penelitian menujukkan pengelolaan RS Haji semakin banyak perubahan dengan diswastakan oleh pemerintah, yaitu ditandai dengan penggunaan konsultan, pendekatan perencanaan jangka panjang dengan SWOT dan perubahan Misi dan Visi RS yang berubah dari statemen adanya pelayanan jamaah haji menuju rumah sakit umum dengan pelayanaan yang islami. Faktor pemasaran internal dan pemasaran eksternal kurang begitu berdampak terhadap jumlah pasien radiology. Hal ini ditandai dengan rendahnya pendapatan kotor dan pendapatan bersih radiology. Penentuan target netto dalam perencanaan belum seimbang dengan besarnya investasi alat.
Tingkat penolakan film selama bulan April hingga Juni 2002 menujukkan jumlah penolakan yang semakin meningkat hingga, tingkat penolakan pada bulan Juni sebesar 4 %. Faktor terbesar kegagalan foto disebabkan oleh pergerakan pasien, kesalahan posisi pemotretan serta pesawat radiology. Target perencanaan tahun 2002 untuk utilisasi alat rata-rata sebesar 36,95 % dari kapasitas maksimal alat dan target net income 10,92 % dari pendapatan bulanan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain adalah: Masih belum optimalnya pendayagunaan sumber daya manusia dan sumber daya peralatan di SU Radiologi. Hal ini nampak jelas pada tingkat pendapatan bersih SU Radiologi yang rendah dan rendahnya tingkat utilisasi peralatan radiology, khsususnya untuk alat pemeriksaan khusus. Hasil analisa EFE dan IFE menujukkan keberadaan SU Radiologi mempunyai strategi yang baik untuk mengantisipasi faktor eksternal, namun belum optimal dalam memanfaatkan aspek internal. Perencanaan SU Radiologi untuk tahun 2003-2005 harus memberikan penekanan untuk prespektip People dan Process pada pendekatan balanced scorecard.

The Planning On the Department Of Radiology in Haji Hospital Jakarta on 2003 until 2005 with the Balanced Scorecard MethodThe problems on the department of radiology in Haji Hospital Jakarta are: First; the lower number of patients compare with the x-ray machines and human resources for radiographers and radiologist. Second: The lower of x-ray machine utilities and time service under target with establish the standard procedures. Third: The lower number of patients, especially from out patients (20%). Fourth: The fluctuation and lower of the net profit until minus on December 2001.
The research was done with research design of descriptive. The research using descriptive information for the decision making for strategic planning. This research is the kind of cases study only for solves the problems in department of radiology in Hajji Hospital Jakarta. The analysis of research using rejects rate film analysis, metric of evaluation factors external and evaluation factors internal, and SWOT analysis.
The result of the research appointing same kinds are the managing of Hajji Hospital any same changes because impact from privatization from government, this impact indicating with using consultant and using balanced scorecard for strategic planning, changes of mission and vision statement from "Jammah Hajji" services becoming general services and Islamic services, changes from east south Asia hospital class to international class.
The factor internal marketing and external, marketing do not have impact on number of radiological patient. This problems indicating with the lower of radiology income. The target on net profit radiology is not balanced with the number of machines infestation.
Degrees of reject rate film since April until June 2002 appointing any decrease of number film reject, and number reject on June 2002 until 4 %. The biggest factor film reject courses moving patient, false of patient position and x-ray machines. The planning target in 2002 years, that average utilities of radio logic machines 36,95 % from maximum capacity and target for net income 10,92 % from monthly income.
The conclusions of this research are: Still do not optimally of empowering of human ' resources and machine resources, especially special procedures radiology machine. The results of the metric of evaluation factors external and evaluation factors internal showing the radiological condition is good to anticipated external factors, but still do not optimal to empowerment from internal resources. The planning department radiology for 2003 until 2005 years has to stressing on people perspectives and process in balanced scorecard method."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Sri Lestari
"Industri Jasa Konstruksi Nasional lahir bersamaan dengan tindakan pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda menjadi Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) pada tahun 1961. Akibat keterbatasan dana bagi pemerintah maupun swasta untuk membiayai proyek-proyek dengan anggaran dari dalam negeri, mengakibatkan hampir semua proyek-proyek besar didanai oleh pinjaman luar negeri. Oleh karena itu investor asing mulai masuk bersamaan dengan pinjaman luar negeri yang mengalir masuk ke dalam negeri. Berkat kerja keras dan usaha selama ini banyak kontraktor-kontraktor dalam negeri yang sudah mulai bersaing secara langsung dengan pesaingnya dari luar negeri.Banyak proyek-proyek besar baik dalam pembangunan gedung, sipil, maupun industri dengan kualitas yang tidak kalah baik dengan kontraktor asing yang sudah dihasilkan oleh kontraktor-kontraktor lokal. Bahkan mereka sudah berhasil meraih sertifikasi sistem mutu ISO 9000 series, yang dapat menjadi bekal dalam persaingan dimasa mendatang.
Menghadapi era perdagangan bebas atau Free Trade Area (AFTA) PT. Tarindo Utama dihadapkan oleh berbagai permasalahan diantaranya adalah apakah strategi yang diterapkan oleh PT. Tarindo Utama dapat memberikan dampak terhadap kinerja keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pertumbuhan dan pembelajaran
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari strategi yang diterapkan oleh PT. Tarindo Utama terhadap empat aspek yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pertumbuhan dan pembelajaran.
Sehubungan dengan hal tersebut, perusahaan perlu melakukan pengukuran kinerja PT. Tarindo Utama dengan basis Balanced Scorecard meliputi pengukuran kinerja dari empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pertumbuhan dan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan model Survei Kepuasan Karyawan Minnesota (Wexley & Yuki, 1984:54). Populasi penelitian adalah seluruh karyawan PT. Tarindo Utama dari divisi sipil/perawatan gedung, waterproofing, dan interior yang berjumlah 31 orang dan seluruh pelanggan berjumlah 85 pelanggan. Pengambilan sample secara sensus sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup terhadap pelanggan. yang terdiri dari 5 aspek yaitu Tangibility, Realibility, Responsiveness, Assurance, Emphaty dan terhadap kepuasan karyawan yang terdiri dari 20 pertanyaan. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 11.5. Untuk memperkuat hasil uji deskriptif-statistik dilakukan wawancara terhadap 6 key informants. Selain menggunakan pendekatan Balanced Scorecard, penelitian ini juga menggunakan teori Porter yaitu Lima Kekuatan Pasar (Five Forces) untuk memberikan informasi tambahan dengan menganalisis tingkat persaingan yang terjadi dalam industri tersebut. Hasil dari pengukuran dari Balanced Scorecard ini digunakan untuk merumuskan sasaran strategik serta menetapkan target dan inisiatif strategik yang akan diambil sehingga perusahaan mampu membuat perencanaan strategik yang tepat untuk melihat tantangan persaingan dalam industri jasa konstruksi sesuai dengan kondisi saat ini dan rasa depan.
Hasil Pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard diketahui bahwa perusahaan dilihat dari aspek pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan cukup baik, aspek proses bisnis internal cukup balk, aspek pelanggan baik, dan aspek keuangan baik. Namun demikian masih banyak usaha yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan merumuskan strategi yang tepat dengan lingkungan bisnis yang dihadapi di masa depan.
Untuk mengetahui dampak implementasi, perencanaan strategi untuk suatu perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis dapat menggunakan Balanced Scorecard. Metode ini dapat menggambarkan kinerja perusahaan saat ini sehingga perusahaan dapat membuat perencanaan strategik yang tepat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tahsinul Manaf
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1) Penerapan sistem perencanaan dan penyusunan program perpustakaan.
2) Penerapan sistem penganggaran perpustakaan.
3) Peran pimpinan perpustakaan dalam pengambilan keputusan proses perencanaan, penyusunan program dan pengendalian anggaran perpustakaan pada masa.
Subyek penelitian adalah kepala perpustakaan dan pustakawan di lingkungan perpustakaan serta kepala Pusdiklat dan pimpinan proyek PPKP BPPT. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumenter dan wawancara semi terstruktur.
Hasil penelitian menunjukkan:
1) Perencanaan perpustakaan BPPT telah dilakukan sesuai dengan sistem dan mekanisme perencanaan. Perencanaan dilakukan secara bersama-sama antara pustakawan dan pimpinan perpustakaan dengan koordinasi kepala perpustakaan.
2) Penganggaran sebagai suatu siklus dalam perencanaan belum termasuk dalam siklus perencanaan, oleh karena itu anggaran belum berfungsi sebagai alat perencanaan di perpustakaan BPPT, sehingga manajemen perpustakaan sulit melakukan kegiatan dengan langkah yang pasti.
3) Fungsi pengendalian anggaran perpustakaan telah dilakukan dengan baik pada awal kegiatan, selama kegiatan maupun di akhir kegiatan. Sehingga telah memenuhi target fisik maupun pcnyerapan dana yang optimal.
4) Peran kepala perpustakaan dalam memperjuangkan anggaran perpustakaan telah optimal.

The Application System in Planning the Program and the Controlling of the Budget of the Library A Case of Study in the Library of BPPT Jakarta in Term of Year 1998/1999, 1999/2000 and 2000 The objective of research is to comprehend:
1) The Application system or planning and arrangement of the library
2) The Application system of budget controlling of the library
3) The Application system of budgeting for the library
4) The role of the head of library in taking the decision for the planning process, arrangement and controlling the budget of the library programs.
The subjects of the research are the head of Library and the librarian them selves and also the head of Pusdiklat (the education and training center), in the directors of PPKP project of BPPT. Environment of library and the head of training center and the head of project in BPPT.. The data were obtained by documenting and interviewing semi - structured method.
The result of the research shows that
1) The planning of BPPT library has been done according t the planning system and mechanism the planning were carried out by librarian together with the leader of library which coordinated with the head of library.
2) Budgeting performed as s a cycles and the planning not involved in the cycles of panning, there fore the budgeting could not work as a planning instrument in the library of BPPT, as the management of the library is having difficulties in doing its activities convincely.
3) The function of budget controlling in the library has been done very well. Even at the beginning of activity, during the activity till the end of activity. There for it would reach the physical target and the optimal.
4) The role of the head of library in the future in maintaining the budget of the library has been done properly."
2001
T10968
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Risgiyanto
"Pada sektor kesehatan, desentralisasi adalah terjadinya pelimpahan kewenangan dari Departemen Kesehatan kepada Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota, yang berakibat terjadinya perubahan terhadap struktur, fungsi dan tanggung jawab, dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Disadari, bahwa desentralisasi ini berdampak juga pada sistem perencanaan pembangunan kesehatan, yaitu daerah mempunyai kewenangan besar untuk melakukan perencanaan dan penganggaran sesuai dengan situasi dan kemampuan daerah, sehingga beberapa permasalahan perencanaan terjawab dengan adanya sistem desentralisasi dengan Bottom Up Planning.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang mekanisme Sistem Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Kesehatan Pada Era Desentralisasi Di Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan Tahun 2003, dengan menggunakan metode kualitatif dan melakukan pengumpulan data primer terhadap kompunen input, komponen proses dan komponen out put dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, melakukan observasi dan telaahan dokumen data skunder.
Hasil penelitian ini dalam pelaksanaan Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Kesehatan Pada Era Desentralisasi Di Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan Tahun 2003, telah dapat dilakukan dengan mekanisme bottom up planning. Hambatan yang timbul berkaitan dengan penyusunan perencanaan program pembangunan kesehatan pada era desentralisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan, antara lain kualitas dan kuantitas sumberdaya tenaga belum memadai; kedudukan unit perencanaan pada sub bagian perencanaan di bawah bagian tata usaha, sehingga dalam pelaksanaan penyusunan perencanaan program pembangunan kesehatan tidak optimal; tidak tersedianya dana khusus untuk penyusunan perencanaan; sarana komputasi, transportasi dan komunikasi belum memadai; rendahnya ketersediaan dan kevalidan data; rendahnya pemahaman terhadap metode perencanaan; pelaksanaan bimbingan teknis penyusunan perencanaan belum maksimal; pelaksanaan konsultasi mengenai penyusunan perencanaan belum optimal; pelaksanaan langkah-langkah perencanaan belum maksimal; koordinasi lintas program sudah dilaksanakan akan tetapi terdapat hambatan mengenai sumberdaya manusiannya; perlu ditingkatkan untuk melakukan advocacy kepada pihak Pemerintah Daerah, DPRD dan Bapeda dan belum masuknya wawasan terhadap program pembangunan kepada sektor lain;' penggunaan pedoman penyusunan perencanaan dengan menggunakan konsep P2KT, serta melakukan rencana anggarannya dengan mengacu Kepmendagri Nomor 29 tahun 2002; pedoman satuan biaya yang digunakan adalah pedoman satuan biaya dari Pemerintah Kabupaten dalam bentuk Keputusan Bupati; jadwal penyusunan perencanaan sudah dibuat secara sistematis akan tetapi penggunaannya belum maksimal serta realisasinya sering tidak tepat; dilakukannya pendokumentasian perencanaan program pembangunan kesehatan dalam bentuk DIPDA(DASK, Proposal, Master plan 2001-2005; adanya peningkatan anggaran pada tahun 2003. Kemudian adanya kegiatan district grant PIP I, guna mendorong pelaksanaan desentralisasi bidang kesehatan yang didanai oleh pinjaman luar negeri (World Bank).
Saran utama untuk mendorong kemampuan Pemerintah Kabupaten khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan dalam rangka pelaksanaan desentralisasi bidang kesehatan yaitu dengan meningkntan kualitas dan kuantitas sumberdaya tenaga guna melakukan advokasi secara sitematis sehingga dapat memperoleh komitmen pengambil keputusan di daerah agar sektor kesehatan dapat dijadikan sebagai pilar pembangunan daerah melalui pelaksanaan bimbingan teknis; melakukan konsultasi; melaksanakan penyusunan perencanaan sesuai dengan langkah-langkah perencanaan; adanya koordinasi lintas program dan lintas sektor; adannya petunjuk perencanaan; menyusun anggaran biaya sesuai dengan pedoman satuan biaya; melakukan penjadwalan perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan program pembangunan kesehatan.

In the health sector, the decentralization means the submission of authority from the Department of Health to the Health Office of Province and Regency/ Municipality, which cause the change towards the structure, function and responsibility, in order to provide health services to the people. It is realized that the decentralization also effect the health development planning system, namely the region have greater authority to perform the planning and budgeting according to the situation and the regional ability, that some planning problems are responded with the decentralization system with Bottom Up Planning.
This research is intended to obtain the description regarding the mechanism of Health Development Program Planning Preparation During The Decentralization Era In The Health Office Of Way Kanan Regency In The Year 2003, by using qualitative method and performing the primary data collection by using the in-depth interview technique, observation and study of documents of secondary data.
This results of this research in implementation of the Health Development Program Planning Preparation in the Decentralization Era in the Health office of Way Kanan in the year 2003, has been done with bottom up planning mechanism. The constraints faced related to the preparation of the health development program planning in the decentralization era in the health office of Way Kanan Regency, among others are the quantity and quality of the human resources that are not sufficient; the position of the planning unit in the sub division of planning under the administration unit, that in the implementation of the health development program planning preparation is not optimum; the lack of fund available especially for the planning preparation; insufficient computation and communication facilities, the low availability and validity of data; the low understanding towards the planning method; the technical guidance implementation is not optimum; consultation implementation regarding the planning preparation has not optimum; planning steps implementation has not maximum; the inter programs coordination has been dome but there is human resource constraint; the advocacy to the regional Government, DPRD and Bapeda needs to be increased due to lack of understanding toward the development program of the other sector; the use of planning preparation guide by using the concept of P2KT, and the prepare the budget by referring to the Kepmendagri No. 29 year 2002; the standard unit cost used is standard the unit cost from the regency government in the form of Decree of the Head of Regency; schedule of the planning preparation has been systematically, however, the usage is not maximum yet and the realization is often inaccurate; the documentation of health development planning in the form of DTPDAIDASK, Proposal, Master plan 2001-2005; the increase of budget in the year 2003. Then with the district grant PHP 1, in order to encourage the decentralization in the health sector which is financed by the foreign loan (World Bank).
The main suggestion to encourage the ability of the Regency Government, especially the Health Office of Way Kanan in order to implement the decentralization of the health sector, namely by increasing the quality and quantity of human resources in order to perform the advocacy systematically that the commitment of decision maker in the region can be obtained in the health sector to be used as the regional development pillar through technical guidance implementation; perform the consultation; perform the planning preparation according the planning steps; the inter programs and inter sector coordination; the planning guidance; prepare the budget according the standard unit cost perform the planning schedule up to the implementation of the health development program activities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T13024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Hendarta
"Sumberdaya lahan yang merupakan bagian dari ekosistem di bumi ini, yang
mempunyai peranan sangat penting di dalam kehidupan manusia, tetapi
kemampuan sumberdaya lahan untuk menunjang kebutuhan pembangunan
bersifat terbatas. Hal ini mengandung makna bahwa sejalan dengan
peningkatan kebutuhan pembangunan, mau tidak mau tingkat kelangkaan
sumberdaya lahan akan semakin nyata. Hal ini dapat menimbulkan berbagai
permasalahan ataupun konflik baik antar manusia itu sendiri, maupun dengan
makhluk hidup Iainnya. Seringkali juga pemanfaatan sumberdaya Iahan yang
tidak sesuai dengan peruntukkannya, alih fungsi lahan yang tidak
memperhatikan aspek kelestarian fungsi lingkungan dapat mengakibatkan
kerusakan sumberdaya lahan itu sendiri, yang pada akhirnya dampak negatif
yang terjadi dapat diderita oleh manusia.
Sistem Informasi Geogratis (SIG) merupakan sistem yang berbasis komputer,
dimanfaatkan dalam penelitian ini dengan maksud untuk membantu
memperoleh, mengolah dan menganalisis data secara cepat, serta menyajikan
informasi, baik berupa peta dan/atau ?atribut? secara cepat pula, dan relatif
akurat, jika dibandingkan dengan cara manual. Penyajian data secara spatial
(ke ruangan) ini memudahkan bagi para pengguna untuk melihat gambaran
keseluruhan dalam skala kecil, serta persebarannya secara geografis.
Kecepatan dan ketepatan dalam penyajian data ini sangat penting artinya,
dimana pada era sekarang ini kita dituntut untuk dapat bergerak Cepat
mengatasi permasalahan yang kompleks dan melakukan antisipasi terhadap
kemungkinan permasalahan yang akan terjadi.
Studi ini membahas tentang perencanaan penggunaan lahan untuk pertanian,
khususnya sawah dan tanaman kopi, di kabupaten Lampung Timur propinsi
Lampung, dengan pendekatan kesuaian lahan, dan komponen-
komponennya meliputi:
1. Peta-peta tematik, yang menunjukkan penggunaan lahan, status lahan
dan satuan lahan, heserta dengan buku keterangan detilnya.
2. Kritetia persyaratan tumbuh tanaman (padi, dan kopi)

Abstract
Land resource is a part of the earth ecosystems that has a very significant
part for human beings, but its ability has been limited on supporting
development needs. It means that the more increasing development needs,
land resources will be scarce. It causes various problems or connict among
people themselves, or with other creatures. Exploiting land resources is often
not appropriate with the allotment of the landuse, for example exchanging
land function without caring ftmctions of enviromnental conservation aspect
will destroy land resources itsem and at last-people will suffer fiom its
negative impacts.
Geographic Infomation system is a system based on computeri. It is made
use of the research as aid for get-ting, processing, and analyzing data exactly,
and provides information as a map and/or atributte more exactly and relative
accurate than manual way. Providing data in spatial make users easier to observe pictures totally in small scale, and their geographical spreading.
Speed and accurate on providing data are of great important in this era when
we have to solve complicated problems that will be unavailable demand.
This study reviews landuse planning in agricultural field, particularly rice field
and coffee in East Lampung Regency. It approaches the analysis with land
suitability method by using thematic maps and some criteria of land
suitability. Data is collected Hom the Held without any validation before and
processed by using Arc/Info."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T10866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>