Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137635 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fayakhun Andriadi
"Di Indonesia, masalah Keimigrasian ditangani 'oleh Direktorat Jenderal Imigrasi dibawah Departemen Kehakiman Republik Indonesia. Secara umum, Ditjen Imigrasi RI bertanggung jawab atas lalu lintas warga negara RI maupun warga negara asing yang masuk/keluar wilayah Republik Indonesia. Keamanan Nasional menjadi prioritas utama Pemerintah RI c.q. Ditjen lmigrasi RI. Selain itu, Pemerintah RI melalui Ditjen ~migrasi RI memiliki pendapatan dari sektor Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diperoleh dari penerbitan surat-surat yang berhubungan dengan Keimigrasian. Ditjen Imigrasi RI juga dituntut untuk memberikan pelayanan masyarakat yang lebih bai~ dan mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas institusi secara menyeluruh. Untuk itu diperlukan dukungan sarana dan prasarana Sistem Informasi yang memadai. Investasi Teknologi Informasi yang diterapkan di Ditjen Imigrasi RI merupakan investasi yang tidak sedikit jumlahnya, sehingga diperlukan Justifikasi I nvestasi agar dapat mengetahui gambaran re turn on investment dari investasi tersebut. Dengan bantuan metodologi Information Economics (IE) yang menggunakan pendekatan secara finansial dan non-finansial. Hal tersebut . akan dapat melengkapi gambaran mengenai return on investment dari investasi teknologi informasi di Ditjen Imigrasi RI yang disebut Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM). Proyek akhir ini akan membahas secara rinci komponen-komponen dari IE, kemudian menerapkannya untuk mengevaluasi investasi teknologi informasi pada proyek SIMKIM. Pengumpulan data akan dilakukan dengan metode langsung dan tidak langsung. Data yang diperoleh kemudian akan dianalisis untuk menentukan nilai domain bisnis dan domain teknologi, sehingga dapat digunakan untuk menilai kelayakan dari proyek tersebut.

In Indonesia, immigration matters and policies are handled by the Directorate General of Immigration (DGOI) under the Ministry of Justice (MOJ). In general, DGOI is fully responsible upon the flow of Indonesia citizens as well foreign citizens coming in and out of Indonesia territory. National Security has always been the main prioritised concern of the Government of The Republic of Indonesia. Second priority but not less impo11ant is the Non-Tax State's Revenue obtained from the issuance oflmmigration related legal documents. This paper deals mostly with aspects related to the latter priority. The DGOI is also required to provide good public services that enable the institution in enhancing its efficiency and effectivity in the whole sense. Good public services entail implicitly efficiency and effectivity of the institution providing the services. With such tasks on its shoulder, the DGOI certainly needs adequate supporting means and facilities including a comprehensive Management Information System. For this system, the Government of Indonesia has to invest in the appropriate Information Technology (IT) considerably. Such substantial investment will require investment justification based on its economic benefit represented by Return of Investment (ROI) measure. Through the help of Information Economics (IE) methodology, financial and non-financial approaches can be made to substantiate the investment feasibility by means of ROI indicator. IT that is invested in the DGOI of the Republic of Indonesia is formulated and referred to as Management Information System for Immigration (SHvlKIM). This final project deals in details components of IE, then applies it to evaluate investment scheme upon IT of SIMKIM. Data collection is performed by means of direct and indirect methods. Collected data then shall be analysed to determine values upon business and technology domains such that the values can be used to judge the feasibility of the said project.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Samsie
"ABSTRAK
Investasi di bidang Teknologi Informasi akan dihubungkan dengan biaya yang akan dikeluarkan dan keuntungan yang akan didapatkan dari investasi Teknologi Informasi itu. Biaya dapat dengan mudah dihitung sebaliknya keuntungan, khususnya yang tidak nampak (intangible) susah untuk dihitung. Dengan memfokuskan perhitungan pada keuntungan yang nampak (tangible) saja dan mengesampingkan keuntungan yang tidak nampak (intangible) tentu akan menurunkan nilai ekonomis investasi Teknologi lnformasi suatu perusahaan.
PT. Oto Multiartha secara bertahap, mengembangkan infrastruktur Wide Area Network (WAN) yang akan menghubungkan semua kantor cabang dengan pusat. Pengembangan WAN tentu akan menghasilkan beberapa manfaat yang dapat diidentifikasikan, tetapi sejalan dengan berkembangnya waktu, dampak sebenamya dari pengembangan WAN itu akan muncul dan ini yang sering tidak dapat diprediksi. (bagaiman kesan orang yang memakai sistem itu dalam organinsasi ?)
Penulis melakukan justifikasi dengan menggunakan pendekatan Information Economis (fokus pada pendekatan finansial dan non-finansial) terhadap investasi infrastruktur WAN pada PT. Oto Multiartha dan mendapatkan hasil perhitungan ROI sederhana sebesar 107, 7 5. Karena proyek ini proyek tunggal, maka hasil tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen terhadap investasi yang telah dilakukan dengan memperhatikan hasil perhitungan masing-masing value dalam metodologi ini. Perhitungan menggunakan metodologi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari investasi tersebut dan pada akhirnya akan meningkatkan keunggulan bersaing.

ABSTRACT
Cost and revenue will be always considered in all kind of investments, including investment in Information Technology. The cost can be easy to calculated, but not for revenue, especially the intangible revenue. Focusing only on tangible revenue caused the decrease of the economic value of a company investment on Information Technology.
PT. Oto Multiartha develops the infrastructure of WAN that connecting all the branch offices with head office. The development will raise identified advantages, but on the other side, it will give unidentified effects that unpredictable. (what do the people think using the system in their organization ?)
Writer here doing justification using Information Economics methodology (focusing on financial and non-financial affinity) to the infrastructure investment of WAN on PT. Oto Multiartha and get the result of simple ROI about 107.75. This is a single project, so that the result can be useful for the management as a consideration on investment by giving notice on the result of every values.
Using this methodology hopefully could increased the economic value from the investment and raised the competition."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Permana Soehardja
"Dalam memasuki era tahun 2000, penggunaan Teknologi lnformasi telah dihadapkan kepada suatu permasalahan yang cukup serius yaitu Masalah Komputer Tahun 2000 (MKT 2000) atau lebih dikenal dengan Millenium Bug, dimana adanya ketidakmampuan Teknologi Informasi baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak. Masalah tersebut berdampak kepada semua sektor industri yang ada termasuk industri percetakan, dimana Perum Peruri ada didalamnya. Oleh sebab itu, masalah tersebut harus diwaspadai karena dapat berdampak terhadap operasional maupun kualitas dari informasi yang dihasilkan. Untuk itu perlu adanya evaluasi terhadap kedua sisi perangkat tersebut. Evaluasi yang dilakukan akan diikuti dengan investasi yang memang diperlukan. Salah satu investasi yang dilakukan dapat berupa investasi proyek Downsizing Teknologi Informasi. Downsizing yang dimaksud adalah penggantian teknologi Mini Computer yang telah dimiliki dengan teknologi baru yang berukuran lebih kecil, namun memiliki kemampuan yang lebih baik yaitu teknologi ClientServer. Dengan adanya investasi proyek downsizing, perlu diadakan evaluasi yang dapat menggambarkan manfaat-manfaat yang didapat, baik yang berupa manfaat tangible maupun manfaat intangible serta nilai Return On Investment (ROI) dari investasi tersebut. Tesis ini memfokuskan pada penerapan metodologi Information Economics untuk mengukur nilai ekonomis proyek downsizing. Pada pendekatan keuangan (financial approach) dilakukan dengan mengkuantifikasi manfaat intangible seperti penghematan biaya yang timbul dari terciptanya komunikasi yang efisien dan peningkatan produktivitas para pengguna komputer. Pada pendekatan non keuangan (non financial approach) dilakukan evaluasi seperti keselarasan antara Bussines Objective Perusahaan dan Perencanaan Sistem Informasi Perum Peruri dengan proyek downsizing tersebut.

Entering the year of 2000, the use of Information Technology will be faced by a problem of the uncompliance of Information Technology in hardware and software, called as Millenium Bug. This problem has influenced all industries including Printing Industry, which Perum Peruri exists. Therefore, this problem must be anticipated, because it can influence the operational and quality of information that will be produced. For that reason there will be an evaluation in hardware and software. The evaluation will be followed by needed investments. One of these investments is The Downsizing of Technology Information, which replaces the existing (old) Mini Computer Technology with the new smaller Client-Server Technology. With this downsizing there must be an evaluation to describe the benefits, which are Intangible or Tangible Benefits and also Return On Investment (ROI) from that investment. This thesis focuses on the implementation of Information Economics Methodology to measure economics value of The Downsizing Project. In financial approach, quantification of intangible benefits produces among other, reducing of paper expenses on Value Linking with creating an efficient communication and increasing the user productivity on Value Acceleration with using the new ClientServer Technology. In financial approach, evaluation of aligning between Business Objective and Strategic Information System Planning of Perum Peruri with The Downsizing Project.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40350
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Nizar Hidayanto
"Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi (Direktorat TTKI) mengemban tugas dalam mewujudkan rencana strategis Direktorat Jenderal Pajak melalui modernisasi information system (IS) atau information technology (IT) secara efisien dan optimal. Untuk menilai tingkat efisiensi dan optimalisasi penggunaan information technology (IT), diperlukan proses pengukuran secara berkesinambungan. Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran tingkat dukungan SI/TI pada Direktorat TTKI, sehingga Direktorat TTKI bisa memperbaiki hal-hal yang dianggap masih lemah. Instrumen yang digunakan adalah IT Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Grembergen berdasarkan konsep Balanced Scorecard. Selain itu, digunakan pula indikator yang diperoleh dari US Governance Accountability Office (US GAO). Indikator-indikator inilah yang kemudian dijadikan bahan untuk menilai tingkat dukungan IT yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner ke staff Direktorat TTKI. Berdasarkan hasil pengukuran IT Balanced Scorecard yang dilakukan didapatkan hasil bahwa tingkat dukungan IT pada Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi pada perspektif kontribusi perusahaan sebesar 49%, perspektif orientasi pengguna sebesar 66.3%, perspektif penyempurnaan organisasi sebesar 68.3%, dan perspektif orientasi masa depan sebesar 25.6%.

Directorate of Communications and Information Technology Transformation took on the task in realizing the strategic plan of the Directorate General of Taxation through the modernization of IS / IT efficiently and optimally. To assess the efficiency and optimizing the use of IT, required continuous measurement process. In this study the level of support of IS / IT Directorate TTKI will be measured, so Directorate TTKI can fix things that were deemed to be weak. The instrument used is the IT Balanced Scorecard, developed by Grembergen based on the concept of Balanced Scorecard. In addition, the indicators used are obtained from the U.S. Governance Accountability Office (U.S. GAO). These indicators are then used as material to assess the level of IT support is done by distributing questionnaires to the staff of the Directorate TTKI. Based on the IT Balanced Scorecard measurements, showed that the level of IT support to the Directorate of Communications and Information Technology Transformation at perspective on the company's contribution is 49%, user-oriented perspective is 66.3%, organization's improvement perspective is 68.3%, and the future-orientated perspective is 25.6%."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erman
"Penelitian ini diilhami dari pihak manajemen VICO Indonesia yang ingin penerapan outsourcing teknologi informasi ini dipikirkan sebagai cara untuk mendapatkan beberapa manfaat dengan penekanan pada Peningkatan kualitas pelayanan, Peningkatan keefektifan biaya, Peningkatan fleksibilitas sumber daya staf dan mendapatkan biaya TI yang sebenarnya dan sudut pandang bisnis bahwa Outsourcing teknologi Informasi merupakan suatu proyek investasi dalam bidang teknologi informasi, sehingga pengukuran nilai ekonomis atau nilai bisnis dari investasi teknologi informasi dilakukan untuk memastikan bahwa siklus hubungan antara perspektif bisnis dan perspektif teknologi informasi dapat berjalan. Artinya, dipandang dari sudut pandang bisnis, suatu investasi teknologi informasi seharusnya mampu memberikan suatu nilai tambah bagi bisnis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran sejauh mana suatu proyek investasi teknologi informasi memberikan kontribusi kepada perusahaan melalui manfaat-manfaat yang diharapkan akan diperoleh dari proyek tersebut.
Dalam penelitian ini digunakan metode Information economics Metode ini yang dikembangkan untuk mengkaji proyek-proyek. investasi tekntalugi informasi, dan mampu mengkaji suatu alternatif teknologi komunikasi melalu dua pendekatan, yaitu dari sisi finansial dan dari sisi non finansial. Metode ini mampu pula membantu pengambil keputusan untuk melakukan pemeringkatan kelayakan antara beberapa altematif investasi teknologi informasi yang disesuaikan dengan tujuan perusahaan.
Untuk menunjang penelitian ini telah disebarkan 30 kuesioner kepada karyawan pimpinan dengan jabatan Manager hingga Vice President. Metode yang digunakan adalah survey dengan populasi sebesar 53 orang dan digunakan sampel sebanyak 30 orang.
Dari hasil penelitian ini hasil ROI akhir yang diperoleh Outsourcing teknologi informasi VICO setelah menggabungkan manfaat nyata (tangible benefits) dan manfaat semi nyata (quasi intangible) adalah sebesar 150,01%. Sedangkan Nilai Skor akhir outsourcing teknologi informasi adalah 61 dari total nilai maksimum 100. Skor ini menggambarkan bahwa implementasi outsourcing teknologi informasi yang dilakukan oleh VICC Indonesia masih kondisi yang cukup baik atau layak. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gabungan manfaat nyata (tangible), semi nyata (quasi intangible) dan tidak nyata (intangible) adalah gambaran investasi teknologi informasi yang lebih akurat dan komprehensif.
Dari hasil Penelitian ini, disarankan dilakukan implementasi manfaat innovation valuation untuk meningkatkan kinerja outsourcing teknologi informasi. Perbaikan kinerja tersebut terjadi apabila VICD menerapkan strategi teknologi informasi perusahaan sebagai berikut: 1.) Aset teknologi yang ada ditingkatkan utilisasinya dengan cara menyewakan aset tersebut kepada pihak ketiga. 2.) Perangkat lunak hasil pengembangan bisa dipasarkan secara komersial kepada perusahaan sejenis untuk meningkatkan pendapatan.

The research was inspired by The Management of VICO Indonesia that required implementation of Information Technology (IT) outsourcing to get benefits with improvement on cost effectiveness, service level, staff resource and IT Cost From the aspect of business that IT outsourcing is an investment project of the Information Technology, so that measurement of economic value or business value of information technology investment to ensure that cycle of relation between business perspective and Information Technology perspective is ambulatory together. It means, in the light of look into business, an Information Technology investment ought to could give an added value for business.
The objective of research is to get the picture how far Information Technology investment project give contribution to company through expected benefits will be obtained from the project.
The research used the Information Economics method. The method developed to study the projects of information technology investment, and also could as alternative through two approaches that is from side of financial and non financial. This method could also assist the decision maker to conduct level eligibility between some information technology investment alternatives with a purpose to company.
To support the research, 30 questionnaires were spread to employees with position as Manager till Vice President. The Method used is survey with population 53 peoples and used as sample are 30 peoples.
From the research result that ROI final which obtained by IT Outsourcing of VICO after joining tangible benefits and intangible quasi are 150.01 %. While final Value Score of IT outsourcing is 61 from totalizing maximum value 100. This score depict that implementation of Information Technology (IT) outsourcing conducted by VICO Indonesia still good enough condition or competent. This research could be concluded that the benefit alliance of tangible, intangible quasi and intangible is more comprehensive and accurate of Information Technology investment image. From the research result, is suggested to be conducted implementation of Innovation valuation benefits to improve performance of Information technology outsourcing. Improvement will be happened if VICO apply information technology strategy as follows: 1.) Improve the utilization of the existing asset technology and rent to third party. 2.) The result of software development can be marketed commercially to similar company to increase earnings.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22430
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Yulius Sancoko H. P.
"Restrukturisasi merupakan isu penting dalam pemulihan ekonomi di Indonesia, bahkan restrukturisasi pula yang menjadi salah satu butir kesepakatan Letter of Intents antara IMF dengan pemerintah Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa organisasi PERTAMINA yang dibentuk sesuai dengan Keppres No.11 tahun 1990 menjadi tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini.
Untuk mendapatkan sebuah proses bisnis baru yang sesuai dengan Visi perusahaan menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia, diperlukan sebuah metodologi restrukturisasi yang sesuai dengan metodologi Business Process Reengineering (BPR) atau rekayasa ulang proses bisnis.
Dalam melakukan rekayasa ulang proses bisnis, teknologi informasi memegang peran penting sebagai pemungkin (enabler) sehingga proses bisnis yang baru dapat berlangsung dengan baik. Teknologi informasi akan memberikan kontribusi dalam: otomatisasi, memungkinkan bisnis dilakukan dalam lokasi yang berbeda, memberikan fleksibilitas pada manufaktur dan memberikan layanan yang cepat kepada pelanggan. Implementasi SAP R/3 sebagai sebuah produk teknologi informasi yang memuat rekyasa ulang proses bisnis, akan melakukan integrasi seluruh proses bisnis sehingga akan didapatkan tujuan tersebut.
Implementasi SAP R/3 dalam penerapan rekayasa ulang proses bisnis akan melibatkan sumberdaya (baik sumberdaya manusia maupun sumber daya keuangan) yang tidak sedikit, sehingga dalam penerapannya diperlukan justifikasi yang mampu memberikan kuantifikasi. Untuk hal tersebut dengan menggunakan metodologi Information Economics (IE) akan diukur secara kuantitatif proyek implementasi SAP R/3. Hasil perhitungan dengan menggunakan kajian Information Economics (IE) untuk proyek implementasi SAP R/3 di PERTAMINA didapat hasil sebagai berikut: Simple ROI sebesar 48,56%, IE scorecard menghasilkan skor 89,7 dan payback period selama 2,45 tahun.

Restructuring is an ultimately important issue in Indonesian economical rebuilding, even it becomes one of the main points in letter of intents agreement between IMF and Indonesian governments. This is a proof that PERTAMINA's organization which is based on Presidential Decree Nov 11, 1990 is not appropriate.
To get a new business process which is in accordance with company's vision to become an international gas and oil company, a restructuring method which is in line with Business Process Reengineering (BPR) method is needed.
In carrying out BPR, information technology (IT) holds an important role as enabler for the new business process to happen. IT will contribute in creating automation, enabling business to be performed in different places, improving flexibilities for manufacturers, and delivering quick services to customers.
SAP R/3 implementation as an IT product which brings BPR, will integrate all business process to achieve those mentioned purposes. SAP R/3 implementation as the best practice model of the application of BPR will involve a huge amount of various resources both manpower and fund, therefore it needs a justification which is able to present quantification. For this purpose, Information Economics (IE) method is used to quantitatively measure SAP R/3 implementation project.
The result of applying such method on SAP R/3 implementation project are as follows: simple ROI 48.56%, IE scorecard 89.7 and payback period 2.45 years.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wijisaksono
"Penerapan teknologi informasi untuk Manajemen Data Migas diharapkan dapat meningkatkan efisiensi didalam pengelolaan data serta meningkatkan produktivitas bagi para pengguna data. Manfaat-manfaat tersebut secara langsung memberikan dampak ekonomis bagi perusahaan, sehingga mudah teramati. Manfaat yang tidak secara langsung memberikan dampak ekonomis (intangible benefits) akan lebih sulit diukur. Namun untuk memberikan hasil evaluasi Return On Investment yang lebih baik dari proyek Manajemen Data Migas, maka manfaat yang bersifat intangible tersebut perlu di kuantifikasi.
Proyek akhir ini akan mengulas secara rinci komponen-komponen dari metodologi Information Economics untuk mengkuantif kasi intangible benefits, kemudian akan diterapkan untuk mengevaluasi investasi teknologi informasi pada proyek Manajemen Data Migas. Pengumpulan data akan dilakukan dengan cara pengisian kuisioner yang disertai dengan wawancara.

The implementation of information technology for Migas Data Management will improve the efficiency on data management and also increase the productivity of the geoscientist. All that benefits will give economical impact to the company directly, so it can be measured easily. Other benefits which do not directly give economical impact to the company will be more difficult to measure. But in order to get better result of Return On Investment for Migas Data Management project, the intangible benefits should be quantified.
This thesis will analyze all the components of the Information Economics method to quantify the intangible benefits.It will be used to evaluate the investment of information technology on Migas Data Management project. Data collection will be done by filling the questionaire followed by interview.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Anggiat
"Sumber daya manusia merupakan unsur penting dalam pelaksanaan tugas-tugas keimigrasian pada Direktorat Jenderal Imigrasi. Sebagai organisasi publik yang mempunyai lingkup tugas yang luas. Direktorat Jenderal Imigrasi dihadapkan pada masyarakat yang membutuhkan jasa pelayanan keimigrasian baik oleh masyarakat internasional. Oleh karena itu tanpa sumber daya manusia yang baik, maka tugas dan fungsi organisasi tidak akan berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Budaya Organsiasi dan Gaya Kepemimpinan, baik secara terseadiri maupun bersama-sama dengan Kepuasan Kerja Pejabat Imigrasi pada Direktorat Jenderal Imigrasi. Penelitian ini memberikan gambaran dan penjelasan karakter budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja Pejabat Imigrasi berdasarkan data deskriptif, sekaligus menggambarkan hubungan ketiga variabel tersebut.
Budaya organisasi merupakan sistem nilai bersama di dalam suatu organisasi yang disepakati setiap anggota organisasi terutama dalam memandang tugas untuk mencapai tujuan bersama. Nilai-nilai bersama tersebut merupakan hasil adaptasi dari nilai-nilai eksternal yang telah dimiliki masing-masing individu dan integrasi internal di dalam organisasi. Agar setiap individu memahami dan mematuhi nilai-nilai di dalam organisasi, peran kepemimpinan menjadi sangat penting. Arahan dan dukungan dari pimpinan diperlukan untuk memastikan bahwa segala upaya anggota organisasi (bawahan) sesuai dengan sistem nilai yang dianut organisasi dalam mencapai tujuan bersama, dan sekaligus menciptakan kepuasan bawahan dalam memandang pekerjaannya. Oleh karena itu, secara situasional pimpinan harus memiliki gaya (style) kepemimpinan yang tepat. Gaya tersebut terdiri dari directive, supportive, participative, dan achievement-oriented Sedangkan kepuasan pegawai ditentukan oleh pekerjaan itu sendiri, sistem penggajian, kesempatan penegembangan karir, pengawasan, dan rekan kerja.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pejabat Imigrasi yang bertugas pada Direktorat Jenderal Imigrasi. Pejabat Imigrasi adalah pegawai imigrasi yang telah diseleksi secara internal maupun ekstemal untuk menjalani pelatihan teknis di bidang keimigrasian. Melalui teknik sampling diperoleh responden sebanyak 44 orang. Data diperoleh melalui survey dengan kuesioner memakai skala linkert. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah teknik korelasi rank spearman untuk menguji hubungan tunggal dan regresi product moment untuk menguji hipotesis asosiatif. Analisis dilakukan melalui sauna komputer dengan program SPSS versi 11.5. Dari analisis data kuantitatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja Pejabat Imigrasi dengan kualitas hubungan yang tidak terlalu kuat. Sementara hubungan antara gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja menunjukkan arah yang positif dengan kualitas hubungan yang kuat. Secara bersama-sama, budaya organisasi dan gaya kepemimpinan mempunyai hubungan positif dengan kepuasan kerja Pejabat Imigrasi dengan kualitas hubungan yang tidak terlalu kuat. Hal ini menandakan bahwa selain budaya organisasi dan gaya kepemimpinan masih terdapat faktor lain yang berhubungan dengan kepuasan kerja Pejabat Imigrasi. Selanjutnya disarankan agar di dalam organisasi lebih ditanamkan sistem nilai (budaya) yang mengedepankan inovasi dan orientasi tim serta pemimpin selalu memperhatikan faktor situasi dalam menggunakan gaya kepemimpinannya karena antara satu gaya dengan dengan gaya lainnya tidak ada yang lebih mendominasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21615
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Izza Rabbani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana penerapan dan pencapaian tingkat kapabilitas tata kelola teknologi informasi pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Evaluasi yang dilakukan diberikan rekomendasi pada celah yang ditemukan pada hasil penilaian. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Metodologi yang digunakan untuk mengukur tingkat kapabilitas adalah kerangka COBIT 5 yang dikeluarkan oleh ISACA. Penelitian menghasilkan tingkat kapabilitas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebesar 2.027, yang artinya berada kisaran tingkat 2 (proses terkelola). Hasil tersebut telah sesuai dengan sasaran jangka pendek entitas. Kesimpulannya adalah bahwa DJBC telah dikelola dan diimplementasi dengan tepat, meskipun pencapaian tingkat kapabilitas masih berada pada posisi menengah karena kurangnya memadainya standar operasional prosedur.

This research aims to evaluate how the implementation and achievement capability level of information technology governance at Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Evaluation was also conducted to give recommendations to the gap that found in IT governance assessment results. This research is qualitative descriptive design. The methodology used to measure the level of capability is COBIT 5 framework issued by ISACA. The research indicate that the level of capability DJBC is 2,027, which means still at the level 2 (managed process). This result has been in accordance with the company?s short-term target. The conclusion is IT governance at DJBC has been implemented quite well and managed appropriately, although the achievement of capability level is still at intermediate level because of lack of inadequate standard operating procedure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Kenny Badjora
"ABSTRAK
Investasi pada Teknologi Informasi (TI) membutuhkan justifikasi dalam rangka mendapatkan manfaat, memaksimalkan pemakaian, dan mencegah investasi sia-sia. Ungkapan justifikasi biaya sering digunakan untuk menjelaskan analisa keuangan dari investasi TI tersebut. Penghitungan justifikasi biaya tradisional seperti Simple Return on Investment (ROD sering sekali bersifat statis, merupakan laporan sesaat yang akan menjadi sia-sia pada saat sistem diimplementasikan.
Dalam rangka mencapai hasil yang terbaik, justifikasi proyek TI harus dilakukan dengan membandingkan antara manfaat yang akan diterima dengan biaya yang dikeluarkan. Ada dua jenis manfaat yang harus diperhatikan yaitu manfaat terukur (tangible benefit) dan manfaat tak terukur (intangible benefit). Masalahnya manfaat tak terukur lebih sulit dikuantifikasikan dari pada manfaat terukur.
Information Economics (IE) diperkenalkan untuk menjawab masalah tersebut. Manfaat dan biaya dari proyek TI harus dapat dikuantifikasikan dengan berfokus kepada tingkat kenerja bisnis, total biaya TI dan resikonya. IE perlu membuat pembagian yang jelas proses pembuatan justifikasi ke dalam domain bisnis dan domain teknologi.
Tesis ini ditulis berdasarkan kepada buku Information Economics karangan Marilyn M. Parker dan kawan-kawan. Kasus yang dibahas berfokus kepada penerapan teknologi imaging pada PT. BDI. Menerapkan teknologi imaging seperti teknologi forms processing (pemroses formulir) memerlukan justifikasi yang seksama sebelum disetujui oleh manajemen. Tujuan studi kasus ini adalah bagaimana mengimplementasikan IE dalam rangka membuat jsstifikasi. Hasil yang dicapai pada studi kasus ini adalah mendapatkan angka yang dapat dibandingkan dengan proyek TI lainnya.
Daftar Acuan 1(1988), Daftar Pustaka: 14 (1989 -1997)

ABSTRACT
Investing in Information Technology (IT) required justification in order to gain benefits, maximize the usage, and avoid idle investments. The phrase cost-justification was often used to describe the financial analysis of investment in IT. Traditional cost justifications such as Simple Return on Investment (ROI) were frequently static, one time report that gather dust following system implementation.
In order to achieve best result, justifying of IT has to be made by comparing its benefits to its cost. There were two kinds of benefits, intangible and tangible benefit. The problem with intangible benefits were harder to quantify than tangible benefits.
Information Economics (IE) was introduced to overcome those problems. Benefits and cost of IT projects could be quantified by focusing on value of business performance, total IT cost and risk. IE need to make clear separating the justification process into business domain and technology domain.
This thesis was based on Information Economics written by Marilyn M. Parker et all. The case was focused on implementing imaging technology in PT. BDI. Implementing imaging technology such as forms processing technology need to justify before approved by management. The aim of the case study is how to implement IE for making cost justification of project. The result of this case study is to find a score that can be compared with other IT projects.
Attachments Reference: 1 (1988), Bibliography: 14 (1989-1997)
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>