Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7229 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Choirun Nisa Umam
"Obesitas bukan lagi menjadi masalah kesehatan di Negara maju, namun juga di Negara berkembang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan upaya pencegahan obesitas dan hubungan karakteristik dengan upaya pencegahan obesitas remaja di SMAN 97 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi melibatkan 97 sampel remaja usia 15-17 tahun direkrut menggunakan simple random sampling dengan memilih tiga kelas dari sembilan kelas X dan kelas XI dan quota sampling untuk pemilihan sampelnya. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data diolah dengan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara pengetahuan dengan upaya pencegahan obesita (p = 0,222; α = 0,05). Namun, terdapat hubungan antara karakteristik jenis kelamin dengan upaya pencegahan obesitas. Disarankan agar tak hanya dilakukan pendidikan kesehatan tentang obesitas saja, tetapi juga dengan berbagai pendekatan pada remaja yang dapat mengubah sikap dan perilaku mencegah obesitas.

Obesity was no longer a prevalent health problem in developed countries, but also for developing countries. The study was conducted to determine relationship between knowledge and prevention efforts in adolescence at 97 Senior High School. The research design descriptive correlation involving 97 samples of adolescents aged 15-17 years. Simple random sampling & quota sampling were used to select classes and student. Data was collected using questionnaire and analyzed with chi square.
The results showed there was no relationship between knowledge with prevention efforts in adolescence (p = 0,222; α = 0,05). However, there was a significant relationship between gender and prevention efforts. It is recommended obesity prevention should include a variety of approaches to change attitudes and behaviors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eggi Respati
"Tujuan: Menentukan hubungan pengetahuan dan status gizi di kalangan tahun pra-klinis mahasiswa kedokteran dan hubungan antara indeks massa tubuh dan tahun ajaran.
Metode: Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan antara Mei 2012 hingga Juni 2012 di Kampus Salemba, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Sampel dari penelitian ini adalah dengan menggunakan siswa tahun pra-klinis kelas Internasional Fakultas Kedokteran. Untuk mengukur pengetahuan siswa penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari pengetahuan medis dasar nutrisi dan cara untuk mengatasi atau mencegah data overnutrition.The penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan komputer dengan SPSS 18 program. Tes yang digunakan untuk menganalisis data adalah uji nonparametrik untuk perbandingan kelompok yaitu Chi-square test. Tes lain yang juga digunakan adalah spearman dan uji D Somer itu. Terlebih dahulu data diuji menggunakan KS dan uji shapirowilk untuk homogenitas data.
Hasil: Ada hubungan yang lemah tingkat pengetahuan dengan kategori BMI (p = 0,059). BMI cenderung meningkat ketika tingkat pengetahuan cenderung meningkat tapi hampir tidak ada kecenderungan BMI baik untuk meningkatkan atau menurun ketika tingkat pengetahuan meningkat (p = 0,109). Ada hubungan yang sangat lemah tahun batch dengan BMI kategori (p = 0,198). BMI cenderung meningkat saat tahun bets cenderung meningkat. Tapi hampir tidak ada kecenderungan BMI untuk baik kenaikan atau penurunan setiap tahun batch (p = 0,201).
Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan tubuh kategori indeks massa pada siswa sekolah kedokteran dan juga tidak ada hubungan antara indeks massa tubuh dan tahun batch.

Aims: Determining the relationship of knowledge and nutrition status among pre-clinical years medical student and relationship between body mass index and batch year.
Methods: The data was collected using a questionnaire that was done between May 2012 to June 2012 at Salemba Campus, Faculty of Medicine, University of Indonesia. The sample from this study is using the pre-clinical years International class students of the Faculty of Medicine. To measure the knowledge of the students this research used questionnaire which comprised of basic medical knowledge of nutrition and ways to overcome or prevent overnutrition.The data of this study will be analyzed using computer with SPSS 18 program. The test used to analyse the data is nonparametric test for group comparison, which is Chi-square test. Another test that also used are spearman test and Somer's D test. Beforehand the data is tested using KS and shapirowilk test for homogeneity of the data.
Results: There's a weak relation of knowledge level with BMI category (p=0,059). BMI tend to increase when knowledge level tend to increase but almost no tendency for BMI to either increase or decrease when knowledge level is increased (p=0,109). There's a very weak relation of batch year with BMI category (p=0,198). BMI tend to increase when batch year tend to increase. But almost no tendency for BMI to either increase or decrease in every batch year (p=0,201).
Conclusion: There's no relation between knowledge level and body mass index category in medical school student and also there is no relation between body mass index and batch year.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Isti Adityanti
"Metode: Data - data didapatkan menggunakan kuesioner frekuensi makan yang dilakukan pada bulan Mei 2012 hingga Juni 2012 di kampus salemba, fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Sampel dari studi ini menggunakan data dari mahasiswa kelas internasional tingkat pre klinik, dan sebelumnya didapatkan persetujuan dari masing-masing mahasiwa. Pengukuran yang dilakukan dalam mengukur status gizi adalah Body Mass Index untuk Asia. Data yang didapat di analisa menggunakan program SPSS 11,5 untuk program Windows. Tes Chi-square digunakan untuk menganalisa data. Tes lain yang juga digunakan adalah Spearman dan Sommers'D.
Hasil: Dengan total 100 mahasiswa, diantaranya adalah 57 siswa laki-laki (57%), dan 43 siswa perempuan (43%). Dari total populasi hanya 4% dari mereka yang tergolong obesitas, hampir 40% dari mereka tergolong dalam batas normal, dan dengan jumlah yang lebih besar yaitu hampir 50% dari populasi memiliki status gizi kurang dari normal. 8 jenis sumber nutrisi (karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, susu, sayuran, buah dan lain-lain) dikategorikan dalam 3 frekuensi yaitu kurang, cukup, dan berlebih. Kategori Sayuran, lain-lain, susu, dan protein nabati memiliki hubungan dengan status gizi (Body Mass Index), dengan p-value diurutkan 0,004; 0,001; 0,001; dan 0,000. Dimana karbohidrat, protein hewani, lemak, dan buah-buahan tidak memiliki hub ungan dengan status gizi (body mass index)
Kesimpulan: pola asupan makanan berhubungan dengan status gizi di dalam mahasiswa pre klinik kedokteran. Body Mass Index cenderung meninggi pada mahasiwa yang lebih sering makan. Dimana tidak ada hubungan antara tingkat kuliah mahasiswa dengan obesitas di dalam mahasiwa kedokteran.

Methods: The data was collected using a food frequency questionnaire that was carried out between May 2012 to June 2012 at Salemba Campus, Faculty of Medicine University of Indonesia. The sample from this study is using the preclinical year’s International Class students of the Faculty of Medicine, and informed consent is filled beforehand. Measurement used in categorizing nutritional status is BMI (Body Mass Index) for Asia. The data was analyzed using computer with SPSS 11,5 for Windows software. Chi-square test was used to analyses the data. Other tests that also used are Spearman and Sommers’D.
Result: In total of 100 students, 57 males (57%) and 43 females (43%). In total population only 4% of them are having obesity, nearly 40% in normal weight range, whereas the bigger percentage by almost 50% have their weight lower than the normal range. 8 kind of source of nutrients (carbohydrate, animal peotein, vegetable protein, fat, milk, vegetable, fruits, and miscelenous) categorized into frequencies (less, good, excess). Vegetable, miscellaneous, milk, and vegetable protein have relation to body mass index, with p-value 0,004, 0,001, 0,001 and 0.000 respectively. Whereas carbohydrates, animal protein, fat and fruits do not have relation to body mass index.
Conclusion: Dietary Pattern is related to nutritional status among medical students. BMI has tendencies to increase as the frquency of the meal taken increse. Whereas there is no relation between the grade among medical students and the obesity among the medical studnets.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uray Naviandi
"Obesitas telah ditetapkan sebagai epidemi global dengan berbagai dampak bagi kehidupan sosial, ekonomi, psikologi, serta kesehatan tidak hanya pada individu namun juga keluarga. Bahkan pada wanita, obesitas mempengaruhi siklus hidup (life cycle). Prevalensi overweight dan obesitas dewasa di Indonesia terus meningkat terutama pada wanita (32,9 persen) pada tahun 2013. Ini menjadi tantangan dalam menghadapi bonus demografi mengingat jumlah populasi wanita akan meningkat menjadi 152,6 juta pada tahun 2035 dengan populasi wanita usia produktif (15-54 tahun) diperkirakan mencapai 85,86 juta (56,2 persen dari total populasi perempuan). Tingginya obesitas wanita usia produktif mengindikasikan terdapat faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi peningkatan obesitas.
Tujuan utama dari studi ini adalah untuk menganalisis faktor sosio-demografi yang mempengaruhi terjadinya obesitas pada wanita usia produktif dengan menggunakan analisis deskriptif dan regresi logistik multinomial. Secara khusus, penelitian ini mempelajari pengaruh living arrangement dan status kawin (sebagai variabel utama) terhadap obesitas wanita dengan menggunakan data 301.119 wanita usia 15-54 tahun yang tercakup dalan Riskesdas 2013.
Adapun model regresi dikontrol oleh karakteristik sosio-ekonomi dan demografi seperti umur, tempat tinggal, pendidikan, status kerja, status ekonomi, kesehatan mental; dan gaya hidup wanita seperti merokok, konsumsi beresiko dan aktifitas fisik. Wanita yang tinggal bersama pasangan ditambah anggota rumahtangga lainnya adalah lebih berpeluang untuk obesitas dibandingkan wanita yang tinggal sendiri atau kategori living arrangement lainnya. Selain itu, status perkawinan juga berpengaruh signifikan terhadap obesitas. Wanita kawin lebih cenderung untuk obesitas dibandingkan yang cerai maupun belum kawin.

Obesity has been defined as a global epidemic with various impacts on social, economic, psychological, and health not only on individuals but also on families. It affects life cycle. The prevalence of overweight and obese adults in Indonesia was quite high, especially among women (32,9 percent) in 2013. It was a challenge for the demographic dividend considering the number of female population will reach 152,6 million in 2035 with the productive female population (age 15-54) is expected to be 85,86 millions (56,2 percent of total female population). This indicates that there are certain factors that affect the increase of obesity in women of productive age.
The primary objective of this study is to analyze the socio-demographic of obesity in women of productive age. It uses descriptive analysis and multinomial logistic regression. Specifically, the paper examined the effects of living arrangement and marital status (as the main independent wariables) on women obesity status by analysing the data of 301.119 women aged 15-54 included in Indonesia Basic Health Research 2013.
The regression is controlled for socio-economy and demography characteristics such as age, living area, education, working status, economic status, mental health; and women life style such as smoking, consumption risk, and physical activity. The preliminary results suggest that women living with a spouse plus others are more likely to be obese than women living alone or in other living arrangement. In addition, "marital status" is a significant predictor of obesity. Married woman are more likely to be obese than divorced nor single woman.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T45857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rheta Veda Nugraha
"Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor dominan terhadap kejadian obesitas balita usia 25-59 bulan di Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji Kota Depok. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional.Uji statistik menggunakan ujichi-square untuk analisis bivariat dan uji regresi logistik ganda untuk analisis multivariat.Besar sampel yang diteliti sejumlah 96 balita.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 10,4% balita usia 25-59 bulan mengalami obesitas. Variabel yang memiliki hubungan bermakna yaitu ASI eksklusif, waktu pemberian MPASI pertama, durasi pemberian ASI, asupan energi, dan obesitas orangtua. Variabel yang menjadi faktor dominan pada kejadian obesitas balita usia 25-59 bulan di Kelurahan Kukusan adalah obesitas orangtua.

The aim was to determine the most dominant factor on the incidence of childhood obesity aged 25-59 months in Kukusan, Beji,Depok. Cross-sectional design was used in this study. The statistical test used is chi-square for bivariate analysis and multiple logistic regressions for multivariate analysis. Total samples were 96 children.
Results showed that 10,4% children aged 25-59 months are obese. Variables that significantly related were exclusive breastfeeding, timing of the first complementary foods, breastfeeding duration, energy intake, and parental obesity. Variable which became the dominant factor in childhood obesity incidence aged 25-59 months in Kukusan was parental obesity."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhyno Febriyanto
"Latar belakang: Remaja merupakan kelompok risiko tinggi defisiensi besi. Adanya obesitas pada remaja meningkatkan risiko defisiensi besi disebabkan perbedaan pola asupan dan inflamasi kronis derajat rendah.
Tujuan: Mengetahui status besi remaja usia 15 -17 tahun dengan obesitas.
Desain penelitian: Penelitian potong lintang pada remaja usia 15 ? 17 tahun di dua SMU Jakarta Pusat pada bulan September ? November 2015. Subjek dibagi 2 kelompok berdasar indeks massa tubuh (IMT). Subjek obes bila IMT≥P95 dan non-obes bila IMT ≥P5 -
Hasil penelitian: Diperoleh 100 subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) diperoleh 52 subjek obes dan 48 subjek non-obes. Tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik proporsi defisiensi besi dan anemia defisiensi besi pada kelompok obes dan non-obes (9,6% vs 16,7%; p=0,295). Tidak terdapat perbedaan bermakna asupan besi total kelompok obes dan non-obes ( 8 (2,6 ? 95,9) mg/hari vs 10 (1,8 ? 83,4) mg/hari; p=0,188). Persentase asupan besi heme kelompok obes lebih tinggi dibandingkan kelompok non-obes ( 31 (0,0 ? 95,6)% vs 20 (15,2 ? 100,0)%; p=0,029).
Simpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik proporsi defisiensi besi dan anemia defisiensi besi remaja usia 15 ? 17 tahun dengan obes dan non-obes. Tidak terdapat perbedaan rerata asupan besi remaja usia 15 - 17 tahun dengan obes dan non obes.

Background. Adolescent period is high risk group of iron deficiency. Obesity can increase the risk of iron deficiency. It was caused by low iron intake and low grade chronic inflammation.
Objective. To assess whether obese adolescents, who often have poor dietary habits, are at increased risk of iron deficiency.
Methods: Cross-sectional study on adolescence 15 to 17 years old in Senior High School in Central Jakarta between September to November 2015. Subject was divided into 2 groups based on body mas index (BMI). Obese group if BMI ≥P95 and non-obese group if BMI ≥P5 -
Results. There are 100 subjects that meet the inclusion and exclusion criteria. There was no significance difference proportion of iron deficiency and iron deficiency anemia between obese and non-obese group (9,6% vs 16,7%; p=0,295). Both groups did not significantly differ in total iron intake ( 8 (2,6 ? 95,9) mg/day vs 10 (1,8 ? 83,4) mg/ day; p=0,188). Obese groups have higher heme iron intake than non-obese groups ( 31 (0,0 ? 95,6)% vs 20 (15,2 ? 100,0)%; p=0,029).
Conclusion. Proportions of iron deficiency and iron deficiency anemia were same in both adolescence group. There was no difference in iron intake in obese and non-obese adolescence."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parlin Dwiyana
"ABSTRAK
Masalah kegemukan di Indonesia terjadi pada semua kelompok umur dan semua
strata sosial ekonomi. Depok sampai tahun 2011 masih memiliki masyarakat
dengan sosial ekonomi menengah ke bawah (miskin) cukup tinggi yaitu 53.252
jiwa, dan memiliki prevalensi kegemukan pada anak SD di atas angka nasional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan kegemukan pada
anak SD dengan status sosial ekonomi keluarga menengah ke bawah Tahun 2013
(Studi di 3 SD Kecamatan Cimanggis Depok). Penelitian ini dilakukan pada
bulan April-Mei 2013 dengan desain cross sectional, sampel penelitian adalah
siswa-siswi kelas 4-5 di 3 SD Kecamatan Cimanggis Depok. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa prevalensi kegemukan pada anak SD dengan status sosial
ekonomi keluarga menengah ke bawah Tahun 2013 (Studi di 3 SD Kecamatan
Cimanggis Depok) sebesar 21,5%, tidak ada perbedaan proporsi karakteristik
anak, orang tua, aktivitas, dan pola makan dengan kegemukan anak. Jumlah
anggota keluarga merupakan faktor dominan kegemukan anak SD dengan status
sosial ekonomi keluarga menengah ke bawah Tahun 2013 (Studi di 3 SD
Kecamatan Cimanggis Depok). Untuk mengurangi faktor risiko kegemukan pada
anak SD perlu memasukkan materi gizi dan kesehatan di sekolah dan
meningkatkan peran orang tua dalam memberikan perhatian dan makan kepada
anaknya.

ABSTRACT
In Indonesia, obesity problem occurred among all age groups and every socioeconomic
level. Until 2011, the lower middle social and economic (poor) people
in Depok still quite high, approximately 53.252 peoples, and the amount of
obesity prevalence among elementary school children was above the national
average. This study aims to determine the determinant factors of obesity in
elementary school children with the lower middle social and economic family
status in 2013 ( Study at 3 elementary schools in Cimanggis Depok sub-district).
This study was conducted in April-May 2013, with cross-sectional design, the
study sample was students grade 4 and 5 in 3 elementary schools at Cimanggis
Depok sub-district. The results concluded that the prevalence of obesity in
elementary school children with the lower middle social and economic family
status in 2013 ( Study at 3 elementary schools in Cimanggis Depok sub-district)
equal to 21,5%, there was no difference in the proportion of children, parents,
activity, and diet characteristics with children obesity. The number of household
members is the dominant factor causing obesity in elementary school children
with the lower middle social and economic family status in 2013 ( Study at 3
elementary schools in Cimanggis Depok sub-district). Nutrition and health
education teaching in school and enhancing the role of the parents in providing
care and feed to their children should be done in an effort to reduce obesity risk
factors in elementary school children"
2013
T34848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Immaculata Vinne Swastika
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik anak (jenis kelamin), karakteristik ibu (pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pengetahuan gizi, sikap dan perilaku ibu), faktor prenatal (berat lahir) dan postnatal (ASI Eksklusif), pola konsumsi (total asupan energi, asupan karbohidrat, lemak, protein dan frekuensi konsumsi fast food) serta aktivitas fisik dengan status gizi lebih pada siswa SD Mardiyuana Depok tahun 2012. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2012, menggunakan studi kualitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah dengan quota sampling. Instrument penelitian menggunakan seca dan mikrotoa, angket orangtua dan anak, serta food recall, food record dan FFQ.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 43,5% siswa termasuk dalam kategori gizi lebih. Variabel yang berhubungan dengan status gizi lebih pada siswa SD Mardiyuana Depok tahun 2012 adalah perilaku ibu (P=0,003) dan asupan protein (P= 0,012). Peneliti menyarankan pihak sekolah mempunyai program untuk memantau berat badan siswa melalui UKS dan penyuluhan tentang perilaku makan kepada anak-anak, serta diharapkan orangtua turut serta dalam memonitoring dan mengontrol pola makan anak serta selalu menyediakan makanan sehat di rumah.

The research aimed to analyze the relationship between child characteristic (sex), mother characteristics (education, employment status, nutrition knowledge, attitude and behavior about overnutrition), pattern of food consumption (Asupan total energy, Asupan carbohydrate, protein, fat and frequency of fast food consumption) and physical activity with over nutrition on students at Mardiyuana Elementary School, Depok in 2012. This study conducted on April - Mei 2012, used qualitative study, cross sectional study design and quota sampling. Data were taken by using seca, microtoise, questionnaire for children and their mother, food recall, food record and FFQ.
The result of this study showed that 43,5% are over nutrition (overweight and obesity). Variables that have a significant relationship with over nutrition are mother behavior and Asupan protein. The researcher has some of recommendations. School should be has a program to monitor weight status of their students by using UKS effectively and counseling about healthy food consumption. Parents should be monitor and control about their food consumption. Beside of that, parents should be provides a healthy food for their children.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rahmawati
"ABSTRAK
Meningkatnya prevalensi obesitas anak-anak belum didukung dengan kebijakan pencegahan. Penelitian ini bertujuan menganalisis untuk pembuatan kebijakan pencegahan obesitas anak-anak sebagai dasar dalam rancangan kebijakan pencegahan obesitas anak-anak. Penelitian ini bersifat kualitatif, dengan data sekunder dari telaah dokumen berupa peraturan, naskah akademik, jurnal ilmiah, data hasil riset, buku, dan media elektronik lainnya, serta dilengkapi dengan data primer melalui wawancara mendalam pada informan terpilih. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 18 dokumen peraturan, namun belum mengarah pada upaya pencegahan obesitas anak-anak secara nyata dan tegas. Pengaturan baru sebatas hak dan kewajiban pemerintah sedangkan bentuk implementasinya belum terlihat, karena belum menjadi kegiatan prioritas. Para stakeholder mendukung untuk adanya kebijakan pencegahan obesitas anak-anak. Usulan rekomendasi mengacu strategi WHO dengan menggabungkan usulan dari stakeholder, peraturan yang ada dan literatur, dan menyusunnya dengan bahasa hukum. Rekomendasi yang dihasilkan menurut penulis layak untuk dilanjutkan menjadi rancangan undang undang, hanya untuk pengaturan pajak dan subsidi perlu pengkajian lebih lanjut dengan pihak terkait, dan perlu diusulkan dalam Prolegnas.

ABSTRACT
The increasing prevalence of childhood obesity prevention has not been supported by policy. This study aims to analyze for making policy childhood obesity prevention as a basic for policy design prevention of childhood obesity. This study use qualitative research design. This study use of regulatory documents, academic papers, scientific journals, research data, books, other electronic media and in-depth interviews from selected informants. This study showed 18 regulatory documents, but has not lead to the prevention of childhood obesity. The setting is merely the rights and obligations of the government, while the form of implementation has not seen, because it has not been a priority activity. The stakeholders support for the policy of prevention of childhood obesity. Proposed WHO recommendation refers strategy by combining proposals from stakeholders, existing legislation and literature, and arranged with the legal language. The resulting recommendations feasible to continue into draft Act. Tax and subsidy arrangements need further assessment with stakeholders, and should proposed in Prolegnas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>