Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185958 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cicilia Yeti Prawasti
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
T38308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Della Ramdiyani
"Pelayanan keperawatan sebagai bentuk pelayanan secara profesional yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan didasarkan ilmu kiat keperawatan secara komprehensif ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit. Pandangan Watson caring merupakan inti dari profesi keperawatan. Perawat seringkali mengeluhkan jika kegiatan diruangan sangat banyak dan tingkat ketergantungan klien yang tinggi sehingga perawat merasa lelah dan sensitif yang tampak dari ekpresi nonverbal seolah olah perawat tidak ramah dan kurang menunjukan sikap caring pada klien. Penelitian ini membahas mengenai hubungan sindrom burnout dan perilaku caring pada perawat yang berkerja di ruang rawat inap dengan menggunakan instrumen Maslach Burnout Inventory (MBI) untuk mengukur tingkat burnout dan instrumen Caring Behavior Inventory (CBI) untuk mengukur tingkat caring yang dilakukan perawat. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan menggunakan teknik probability sampling terhadap 205 responden perawat yang bekerja diruang rawat inap. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan bahwa ada hubungan/korelasi negatif berkekuatan sedang antara sindrom burnout dan perilaku caring di rumah sakit X Jakarta dengan p-value= 0,000, r= -0,422 yang artinya semakin tinggi burnout maka semakin berperilaku caring rendah. Penting bagi institusi pelayanan keperawatan terutama bagian manajemen keperawatan memberikan akses layanan kesehatan mental, konseling dan dukungan psikososial yang dapat membantu perawat dalam mengelola stre dalam bekerja, mengidentifikasi tanda burnout dan mencari bantuan ketika diperlukan, mengadakan gathering dan pemberian penghargaan secara rutin sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sehungga perawat sejahtera dan pelayanan yang diberikan akan berkualitas.

Nursing services as a form of professional service which is part of health services based on comprehensive nursing tips aimed at individuals, families, groups and communities both healthy and sick. Watson's view of caring is the core of the nursing profession. Nurses often complain if there are a lot of activities in the room and a high level of client dependence so that nurses feel tired and sensitive which can be seen from non-verbal expressions as if nurses are not friendly and do not show a caring attitude towards clients. This study discusses the relationship between burnout syndrome and caring behaviour in nurses working in inpatient rooms using the Maslach Burnout Inventory (MBI) instrument to measure the level of burnout and the Caring Behaviour Inventory (CBI) instrument to measure the level of caring by nurses. This research design uses cross sectional by using probability sampling technique to 205 nurse respondents who work in the inpatient room. Based on the results of the study, it shows that there is a moderate negative correlation between burnout syndrome and caring behaviour in X Jakarta hospital with p-value = 0.000, r = -0.422 which means that the higher the burnout, the lower the caring behaviour. It is important for nursing service institutions, especially the nursing management department, to provide access to mental health services, counselling and psychosocial support that can help nurses manage stress at work, identify signs of burnout and seek help when needed, hold regular gatherings and awards in accordance with duties and responsibilities so that nurses are prosperous and the services provided will be of high quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neli Suharti
"Perawat merupakan salah satu pekerjaan yang sangat beresiko mengalami burnout. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan burnout dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre Jakarta.
Desain penelitian ini adalah deskripsi korelasi dengan responden sebanyak 110 orang yang dipilih dengan metode simple random sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner modifikasi Maslach Burnout Inventory (MBI) dan kuesioner Rivai.
Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara Burnout dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (p value = 0,018; α = 0,05). Tingkat burnout yang dialami perawat termasuk kategori sedang, dan kinerja yang dicapai oleh perawat dalam kategori kinerjanya baik, menggambarkan bahwa perawat bekerja secara profesional meskipun mengalami burnout tingkat sedang.
Penelitian ini menyarankan rumah sakit agar memperhatikan tingkat kejenuhan untuk menghindari pengaruh terhadap kinerja perawat.

Nurses are one of the professions vulnerable to burnout. This study aim is to determine the relationship between burnout and nurses work performance at Metropolitan Medical Centre Hospital, Jakarta.
The research design of this study was descriptive-correlation with 110 samples selected using simple random sampling technique. Research instrument was modified Maslach Burnout Inventory (MBI) and Rivai Questionnaire.
Study result showed a significant relationship between burnout and the work performance of nurses at Metropolitan Medical Centre Hospital (p value = 0,018; α = 0,05). Burnout level of nurses was moderate, and nurses showed good work performance.
This finding suggested nurses work professionally despite the level of burnout was moderate. It is recommended to hospitals to regard the level of burnout to avoid influence on nurses work performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Nur Asmita Rahma
"Dampak pademi COVID-19 hampir dirasakan oleh seluruh masyarakat di dunia tidak terkecuali profesi perawat. Perawat sering menghadapi stresor tinggi dalam usaha menyelamatkan pasien, melakukan pekerjaan rutin, berada di ruang kerja yang dirasa padat, frekuensi jumlah pasien yang tinggi, serta melakukan tindakan yang cepat untuk merespon kebutuhan pasien. Perawat profesional juga dituntut untuk bisa memberi layanan paripurna kepada klien. Kondisi yang kompleks ini dapat menimbulkan risiko burnout. Tujuan penelitian adalah untuk mengAnalisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Burnout Perawat Puskesmas pada Masa Pandemi COVID-19 di Kota Pekanbaru Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode obsevasional analitik dengan rancangan cross- sectional dengan populasi sebanyak 245 perawat puskesmas di Kota Pekanbaru dan melalui metode cluster random sampling dan total sampling diperoleh sampel 6 puskesmas dengan 71 perawat. Analisis data menggunakan uji univariat, bivariat, dan multivariat dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian didapatkan faktor demografi mencakup usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pernikahan, dan lama masa kerja serta organizational effort factor tidak berpengaruh terhadap burnout. sedangkan, individual effort factor dan work environtment berpengaruh terhadap burnout pada perawat. Didapatkan juga hasil 80,3% perawat di Kota Pekanbaru berada pada tingkat rendah berada pada kondisi burnout selama pandemi COVID-19, sedangkan 19,7% nya berada pada tingkat sedang. Menurunkan angka kejadian burnout dapat dilakukan dengan mempertahankan dukungan dari atasan, dukungan rekan kerja dan dengan mempertahankan suasana kerja yang nyaman serta tetap memperhatikan kemampuan individu perawat puskesmas dan memberi ruang lebih bagi perawat untuk berpikir kreatif, menyampaikan pikiran positif.

The impact of the COVID-19 pandemic has been felt of the all people in the world, including the nursing profession. Nurses often face the high stressors in an effort to save patients, doing routinity, a workspace that feels crowded, the high frequency of patients, and have taking quick action to respond to patient needs. Professional nurses are also required to be able to provide best treatment to the clients. This complex condition can pose a risk of burnout. This study aim to analyze the factors that influenced the burnout of nurses in public health center during the COVID-19 pandemic in Pekanbaru City. This study used an analytical observational method with a cross-sectional design with a population of 245 nurses in nurses in public health center at Pekanbaru City and used cluster random sampling method and a total sampling to get 6 public health center with the 71 nurses. The data was analyzed with univariate, bivariate, and multivariate tests with multiple logistik regression. The results showed that demographic factors include age, gender, education level, marital status, and length of service and organizational effort factors have no effect on burnout. Meanwhile, individual effort factor and work environment affect burnout in nurses. Reducing the incidence of burnout can be solve by increasing organizational effort factor and can provide more space for nurses to think creatively and positive thoughts."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joanna Gustaviani
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara burnout dengan citizenship performance di kalangan tenaga kesehatan pada RS ABC. Peneliti menggunakan burnout sebagai variabel independen, yang diukur dengan menggunakan 15 indikator dari Maslach Burnout Inventory (Maslach & Jackson, 1981) dan citizenship performance sebagai variabel dependen, yang diukur dengan menggunakan 16 indikator dari Coleman & Borman (2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan online kuesioner melalui Google Form dengan jumlah responden terkumpul sebanyak 121 responden. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis inferensial uji pearson chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa burnout tidak memiliki pengaruh terhadap citizenship performance.

This study aims to examine the links between burnout and citizenship performance among the healthcare professionals at ABC Hospital. Burnout was measured using 15 items of The Maslach Burnout Inventory (Maslach & Jackson, 1981) and citizenship performance was measured using 16 items of Coleman & Borman (2000). This study uses a quantitative approach with online survey methods for collecting data. A total sample of 121 participants from an ABC Hospital took part in the study. Researcher conducted a Pearson chi square test to examine the relationship between burnout and citizenship performance. The results showed that burnout is not related with citizenship performance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halya Hanuna Kirana
"Kualitas tidur buruk banyak dialami oleh perawat. Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan kejadian burnout pada perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dan kejadian burnout pada perawat di Rumah Sakit. Penelitian kuantitatif analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 337 perawat ruang rawat inap, ICU, IGD, dan rawat jalan yang dipilih dengan stratified random sampling di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. Alat ukur yang digunakan adalah Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Copenhagen Burnout Inventory (CBI). Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dan burnout pada perawat (p<0,001, α= 0.05). Selain itu didapatkan 73% perawat memiliki kualitas tidur yang buruk dan 12,2% perawat mengalami burnout berat. Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas tidur dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis perawat. Kejadian burnout pada perawat perlu diminimalisir dengan meningkatkan kualitas tidur perawat. Oleh karena itu, penting bagi pihak Rumah Sakit dan perawat untuk meningkatkan sleep awareness, sehingga kualitas tidur perawat menjadi lebih optimal.

Many nurses experience poor sleep quality. Poor sleep quality can cause burnout in nurses. This study aims to determine the relationship between sleep quality and the incidence of burnout in nurses in hospitals. This correlative analytical quantitative with a cross-sectional approach involving 337 inpatient, ICU, ER, and outpatient nurses who were selected using stratified random sampling at one of the hospitals in Jakarta. The measuring instruments used are the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and the Copenhagen Burnout Inventory (CBI). Hypothesis testing was conducted with a chi-square statistical test. The results showed that there was a significant relationship between sleep quality and burnout in nurses (p=0.001, α= <0.005). Apart from that, it was found that 73% of nurses have poor sleep quality and 12.2% of nurses experienced severe burnout. This study shows that sleep quality can affect the psychological well-being of nurses. Therefore, hospitals and nurses need to increase nurses’ sleep awareness, so that nurses' sleep quality becomes more optimal."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Widiarti
"Perawat yang melanjutkan studi dapat mengalami tingkat kelelahan dan stress yang tinggi karena menghadapi tekanan akademik disertai beban pekerjaan. Stress akademik dan kelelahan kerja dapat memberikan dampak pada permasalahan fisik dan mental, serta kinerja yang buruk. Meskipun perawat sebagai mahasiswa keperawatan menerima pembelajaran mengenai stress dan kelelahan, namun sebagian besar mahasiswa tidak dapat mengenali gejala tersebut pada diri mereka sendiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran stress akademik dan kelelahan kerja (burnout) berdasarkan karakteristik perawat yang melanjutkan studi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi target dalam penelitian ini adalah perawat yang masih aktif bekerja sambil melanjutkan studi di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Teknik pengambilan sampling yang digunakan teknik probability sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 119 responden dari mahasiswa keperawatan S1 Ekstensi dan S2 tahun 2021-2022. Pengukuran tingkat stress akademik menggunakan kuesioner Student-Life Stress Inventory (SLSI) dan tingkat burnout kerja menggunakan kuesioner Maslach Burnout Inventory Human Service (MBI-HSS. Data dianalisis dengan uji analisa univariat, dan didapatkan bahwa 80 perawat mengalami stress akademik sedang (67.2%), diikuti kelelahan kerja (burnout) sebanyak 91 perawat mengalami burnout tingkat sedang (76.5%). Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat stress akademik sedang, diikuti dengan tingkat burnout sedang sehingga perlu dianalisa setiap karakteristik dari setiap komponen. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan untuk memperhatikan kebutuhan mahasiswa seperti konseling, dan pelayanan keperawatan memberikan layanan dukungan.

Nurses who continue their studies can experience high levels of fatique and strss due to facing academic pressure combined with workload. Academic stress and work fatique can have an impact on physical and mental problems, as well as poor performance. Even though nurses as nursing students receive learning about stress and fatique, most students cannot recognize these symptoms in themselves. The aim of this research is to determine the description of academic stress and work fatique (burnout) based on the characteristics of nurses who are continuing their studies. This research is a descriptive research. The target population in this research are nurses who are still actively working while continuing their studies at the Faculty of Nursing, Muhammadiyah University, Jakarta (UMJ). The sampling technique used was probability sampling, with atotal sample of 119 respondens from undergraduate and postgraduate extension nursing students in 2021-2022. Measurement of academic stress levels used the Student-Life Stress Inventory (SLSI) questionnaire and work burnout levels used the Maslach Burnout Inventory Human Service (MBI-HSS) questionnaire. Data were analyzed using univariate analysis tests, and it was found that 80 nurses experienced moderate academic stress (67.2%), followed by work fatique (burnout) as many as 91 nurses experienced moderate levels of burnout (76.5%). These results indicate that the level of academic stress is moderate, followed by a moderate level of burnout so it is necessary to analyze each characteristic of each component. It is hoped that this research can be used as input material for educational institutions to pay attention to student needs such as counseling, and nursing services providing support services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danastri Dwi Rismarinni
"Tingginya tuntutan kerja saat ini mengakibatkan mudahnya karyawan mengalami burnout yang dapat berpengaruh terhadap kinerja-tugas karyawan. Maka dari itu diperlukan pencegahan dengan menyediakan sumber daya kerja, salah satunya adalah harapan dan optimisme yang merupakan modal psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah burnout dapat memediasi hubungan antara optimisme dan harapan dengan kinerja-tugas. Penelitian merupakan penelitian korelasional yang melibatkan 312 partisipan yang merupakan karyawan di Indonesia yang berusia 18-40 tahun dan telah bekerja selama minimal 1 tahun. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian adalah In-role Performance measures, Psychological Capital Questionnaire (PCQ-12) dan Oldenburg Burnout Inventory (OLBI). Hasil analisis mediasi burnout dalam hubungan harapan dan kinerja-tugas yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat indirect effect (B = .05, p < .05) dan direct effect (B= 0.51, p<0.05) yang signifikan, yang mengindikasikan bahwa burnout dapat memediasi hubungan antara harapan dan burnout secara parsial. Selain itu, hasil mediasi burnout dalam hubungan optimisme dan kinerja-tugas juga menunjukkan adanya indirect effect (B = .07, p < .05) dan direct effect (B = 0.42, p < .05) yang signifikan, yang artinya burnout dapat memediasi hubungan antara optimisme dan kinerja-tugas secara parsial. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa harapan dan optimisme dapat melewati burnout untuk mempengaruhi kinerja-tugas, namun juga dapat mempengaruhi kinerja-tugas secara langsung.

Today’s high job demands makes employees more likely to experience burnout, which can affect employee’s task-performance. Therefore, prevention is needed by providing job resources, one of which is hope and optimism which are psychological capitals. This study aims to see whether burnout can mediate the relationship between optimism and hope with task-performance. This research is a correlational study involving 312 participants who are employees in Indonesia aged 18-40 years and have worked for at least 1 year. The instruments used to measure the research variables are In-role Performance measures, Psychological Capital Questionnaire (PCQ-12) and Oldenburg Burnout Inventory (OLBI). The results of the mediation analysis of burnout in the relationship of hope and task-performance that were carried out showed that there was a significant indirect effect (B = .05, p < .05) and direct effect (B = 0.51, p<0.05), which indicated that burnout could partially mediate the relationship between hope and task-performance. In addition, the results of the mediation of burnout in the relationship between optimism and task-performance also showed a significant indirect effect (B = .07, p < .05) and direct effect (B = 0.42, p < .05), which means that burnout can partially mediate the relationship between optimism and task-performance. Thus, it can be concluded that hope and optimism can pass through burnout to affect task-performance, but can also affect task-performance directly."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Aditama
"Perkembangan dan perubahan di masyarakat beqalan begitu cepat. Dinamika kehidupan telah begitu kompleks dan mobilitas masyarakat pun sudah semakin tinggi. Hal ini menuntut kebutuhan akan peranan kepolisian yang juga semakin tinggi, sehingga peranan Polri dalam melaksanakan fungsi kepolisian menjadi bertambah penting. Pada kenyataannya di lapangan, berbagai respon masyarakat telah memperlihatkan adanya kesan yang negatif terhadap penampilan kerja anggota Polri. Misalnya, sikap anggota reserse yang ogah-ogahan dalam menuntaskan kasus, masih merupakan gambaran yang dipersepsi oleh masyarakat tentang polisi dewasa ini.
Penampilan kerja polisi yang mengecewakan tersebut salah satu asumsinya disebabkan oleh adanya gejala burnout yang timbul dikalangan anggota Polri. Gejala burnout ini terdiri atas kelelahan emosional, depersonalisasi, dan reduced personal accomplishment, yang dialami oleh individu yang bekerja memberikan pelayanan bagi orang lain.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran burnout pada anggota Polri secara umum. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Incidental sampling. Teknik ini tergolong non probability sampling. Sampel berjumlah sebanyak 100 orang anggota Polri berpangkat bintara yang bertugas di Jakarta. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Maslach Burnout Inventory (MBI). Untuk pengolahan data dilakukan teknik penghitungan nilai rata-rata.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala burnout memang dialami oleh anggota Polri di Jakarta. Gejala burnout yang dialami oleh anggota Polri di Jakarta secara umum dirasakan setidaknya satu kali dalam enam bulan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S2926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>