Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147321 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Nurlita
"Indonesia menghadapi tantangan peningkatan jumlah korban penyalahgunaan narkoba terutama dikalangan anak muda. Salah satu yang rentan untuk tergantung narkoba adalah pemain band. Kecenderungan ketergantungan pada narkoba dapat dideteksi secara dini. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kecenderungan narkoba adalah SASSI-2 (Subtance Abuse Subtle Screening Inventory). Alat ini dapat mendeteksi apakah seorang pemain band akan cenderung tergantung atau tidak tergantung pada narkoba.
Tujuan dalam skripsi ini adalah mencari proporsi pemain band di Jakarta yang cenderung akan tergantung narkoba. Karena populasi pemain band merupakan hidden population yang mempunyai jaringan, pengambilan sampel dapat dilakukan dengan menggunakan Respondent-Driven Sampling (RDS). RDS adalah metode pengambilan sampel yang dilakukan pada hidden population yang mempunyai jaringan.
Pada skripsi ini, dapat dibuktikan bahwa taksiran proporsi yang diperoleh dari RDS merupakan taksiran yang asimtotik tak bias. Dengan menggunakan respondent-driven sampel yang merupakan pemain band di Jakarta dan dengan menggunakan SASSI-2, proporsi pemain band di Jakarta yang cenderung akan tergantung narkoba adalah 0,49.

Indonesia face the challenges of an increasing number of victims of drug abuse especially among young people. One that is vulnerable to drug dependent is a band player. One of the tools that can be used to measure the level of drug tendencies is SASSI-2 (Substance Abuse Subtle Screening Inventory). This tool can detect whether a band player would be depend or not depend on the drugs.
The purpose in this paper is to find the proportion of band player in Jakarta who tend to be dependent on drug. Because the population of band player is a hidden population who has a network, sampling can be done using Respondent-Driven Sampling. RDS is method to take a sample on a hidden population who have a network.
In this paper, it can be showed that proportion estimate obtained from RDS is an asymptotic unbiased estimator. Using Respondent-Driven Sample which is a band player and using SASSI-2, proportion of band player in Jakarta who tend to be dependent on drugs is 0.49.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fierza Mucharam
"Penyalahgunaan NARKOBA secara diagnostik dapat digolongkan menjadi suatu bentuk gangguan kejiwaan, dan secara hukum Islam segala sesuatu yang berkaitan dengan NARKOBA (memperdagangkan, memproduksi serta menggunakannya) tidak dengan tujuan yang diperbolehkan seperti dalam pengobatan, hukumnya menjadi haram dan segala kegiatannya dikategorikan sebagai perbuatan dosa.
Seorang dapat menjadi penyalahguna NARKOBA bisa dikarenakan kegagalan dalam pemenuhan fungsi-fungsi yang ideal dalam dirinya. ditemukan bahwa adanya suatu pola kepribadian spesifik diantaranya adalah ketidakmampuan dalam mengatasi frustrasi, ketidakmampuan dalam mengatasi kecemasan dan tekanan merupakan pencetus kecanduan akan NARKOBA. Kecemasan sendiri bisa muncul melalui faktor penerimanan diri yang buruk serta ketidakmampuan untuk merasa nyaman dalam bertindak jujur terbuka di lingkungan sosialnya.
Dalam konteks Psikologi Islami akhlak yang buruk akan kecanduan tersebut terlebih dahulu harus diketahui keadaan dan kondisi jiwanya. Hal itu dapat tergambarkan melalui suasana perasaan yang dimilikinya. Kecemasan dapat dikaitkan dengan kondisi penyerahan dirinya kepada sumber Kekuatan Agung yaitu Tuhan yang tergambarkan melalui tingkat tawakalnya dan juga terlihat dari bagaimana membina hubungan dengan orang lain yang tergambarkan melalui tingkat Perilaku Asertifnya.
Penelitian ini dilakukan di Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi (BKSPS) serta Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur. Kedua tempat tersebut digunakan dengan asumsi bahwa setiap Mien yang mendapatkan pelayanan di kedua lembaga tersebut merupakan para pecandu NARKOBA yang sedang dalam proses recovery. Jumlah sample yang diperoleh peneliti sebanyak 95 pecandu, dengan rincian, 54 dari BKSPS dan 45 dari RSKO.
Hasil penelitian ini menunjukkan dua hipotesa alternatif, yaitu : pertama, ada hubungan antara tawakal dangan kecemasan, kedua tidak ada hubungan antara perilaku asertif dengan kecemasan.
Dengan mengetahui gambaran tawakaI akan dapat membantu pecandu untuk melepaskan diri dari permasalahan kecanduan, ketika mulai disadari ketidakberdayaannya di hadapan NARKOBA maka pecandu akan berusaha mencari bantuan. Pada tahap ini dengan memberikan suatu harapan dan keyakinan altar. penyerahan diri kepada Tuhan serta keberanian untuk menjaga akhlak dengan berani menolak tawaran penggunaan NARKOBA akan dapat mengurangi kecemasan pada diri mereka. Diharapkan pada gilirannya mereka akan terbantu dalam proses recovery untuk menuju kehidupan baru yang babas dari kecanduan.

Abuse of DRUGS can be diagnostically classified as a type of mental disorder while in the perspective of Islamic Law, it is anything associated with DRUGS (dealing, producing and consuming) for unauthorized purpose other than medical treatment, in other words, it is forbidden by religion and all such related activities shall be categorized as sinful acts.
A person is vulnerable to be a DRUGS abuser due to failure in fulfilling ideal functions in his/her own life. It is discovered that a pattern of specific personality includes inability to cope with frustration, inability to control nervousness and pressure will initiate addiction to DRUGS. Self-anxiety will emerge on account of poor self-acceptance factor and inability to feel comfortable to act honestly and open in his/her society.
In the context of Islamic psychology, poor morality to addiction can be first identified by taking into careful consideration into the individual mental state. This can be revealed from the emotional condition, Anxiety can be associated with his/her submission to the almighty God which can be represented by the level of Tawakal and the way how such individual maintain his/her relationship to other people as also shown by the level of Assertive Behavior.
This research was conducted in Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi (BKSPS) and Drug Addiction Hospital (RSKO) Cibubur. The two places were selected assuming that each client obtaining services in such two institutions are DRUG Addicts in recovery process. The quantity of sample taken by the researchers totaled 95 male addicts, in more detail 50 from BKSPS and 45 from RSKO.
This research concluded two hypotheses. First; there is a relation between Tawakal and Anxiety, second, there is in relation between assertive behavior and Anxiety.
By identifying the view of Tawakal that helps the addicts to get rid of their addiction, realizing their being powerless for DRUGS, they will start to seek for help. At this stage, by giving hopes and confidence of submission to God and the courage to maintain their morality refusing the offer to use DRUGS will reduce their nervousness. In turn, they will be assisted during the recovery process leading to the new state of life free of addiction.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17734
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonya Fianna Indra
"Penyalahgunaan NAPZA sudah menjadi masalah yang sering muncul di wilayah perkotaan. Masalah yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan NAPZA berdampak luas bagi pengguna NAPZA. Upaya penanggulangan masalah akibat penyalahgunaan NAPZA adala dengan detoksifikasi dan rehabilitasi, namun kenyataannya masih banyak pengguna yang kembali menggunakan NAPZA karena tidak memiliki koping yang efektif dalam mengontrol keinginan untuk menggunakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa asuhan keperawatan terkait koping individu tidak efektif dapat diberikan pada klien untuk mengontrol keinginan untuk menggunakan zat yang sering muncul.

Drug abuse is a problem that often happen in the urban areas. The problems that arise as a result of drug abuse have wide impact for drug users. The effort to cope the problems that caused by drug abuse are detoxification and rehabilitation, but in fact there are still many users who use the drug again because they did not have effective coping to controlling their desire to use drugs. The analysis showed that the nursing care-related ineffective individual coping can be given to the client to control their desire to use drugs that often arise."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yunara Ningrum N.
"Alkohol merupakan bagian dari NAPZA yang termasuk jenis zat terbanyak yang disalahgunakan. Salah satu dampak penyalahgunaan NAPZA yaitu timbulnya halusinasi. Penulis ingin menganalisis teknik menghardik untuk mengontrol halusinasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisisnya yakni dengan mengajarkan teknik menghardik pada salah satu klien halusinasi dengan riwayat penyalahgunaan alkohol di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta dan membandingkan hasilnya dengan literatur serta penelitian yang ada.
Hasil analisis menunjukkan bahwa halusinasi belum hilang dan klien belum dapat mengontrol halusinasinya secara mandiri. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah mengidentifikasi keefektifan halusinasi dengan teknik menghardik pada klien halusinasi dengan penyalahgunaan alkohol.

Alcohol is part of the type of drug that includes most substances abused. One of the effects of drug abuse is the onset of hallucinations. Author wants to analyze scold to control hallucinations. Techniques used to analyze them by teaching scold on one client of hallucination with history of alcohol abuse in Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta and compare the results with existing literature and research.
The analysis showed that the hallucinations have not lost and have not been able to control his hallucinations clients independently. Recommendations for further research is to identify the effectiveness of the scold the hallucinations in hallucinations clients with alcohol abuse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Purwati
"Modernisasi dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental pada masyarakat perkotaan. Perubahan gaya hidup modern mengarah pada perilaku kosmopolitan, menjadi faktor predisposisi peningkatan masalah mental pada masyarakat perkotaan, salah satunya adalah penggunaan NAPZA akibat peningkatan beban psikologis. Heroin merupakan salah satu obat psikoaktif jenis opiat semisintetik yang bersifat depresan, dipilih sebagai alternatif penyelesain masalah hingga seseorang mengalami kecanduan (adiksi). Respon ketidakberdayaan dapat menjadi efek yang timbul akibat ketergantungan zat.
Karya ilmiah ini adalah analisis dari penerapan asuhan keperawatan akibat dari respon ketidakberdayaan yang dialami oleh klien dengan ketergantungan opiat khususnya Heroin yang sedang menjalani program perawatan detoksifikasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa intervensi asuhan keperawatan generalis menggunakan tehnik dereflection melalui metode FRAMES terbukti mampu menyelesaikan masalah ketidakberdayaan pada klien dibuktikan dengan peningkatan kemampuan self being dan Coping mecanism. Namun, keberhasilan untuk mempertahankan kondisi tersebut perlu support system baik dari orang terdekat, keluarga, maupun kelompok, termasuk kebutuhan akan terapi komunitas.

Modernization can be negative impact for mental health urban community. There are changes of modern lifestyle leads to cosmopolitan behavior, it’s can be predisposition factor to increase mental health problems in urban communities, one of which is drugs abuse cause increased psychological burden. Heroin is a semisynthetic opiate psychoactive drugs that are depressants, chosen as an alternative finishly of problems to a person experiencing become addiction. Response powerlessness can be caused by the effects addiction of substance.
This scientific paper is the application of analysis nursing intervention to the response of powerlessness by clients with addiction of opiate especially Heroin in hospitalisation detox program. The analysis showed that generalist nursing interventions using techniques dereflection through FRAMES method proved capable of resolving the problem of powerlessness to client, it's look an increase in the ability of self-being and coping mecanism. However, the success of these conditions need to maintain a good support system like from people nearby, families, and groups, and including need for community teraphy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Luthfiya Azzahrini
"Saat ini diperkirakan setengah dari seluruh obat di dunia diresepkan, dibagikan, atau dijual dengan cara yang tidak tepat. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya penggunaan obat yang tidak rasional. World Health Organization (WHO) merekomendasikan tiga indikator utama dalam penilaian standar kerasionalan penggunaan obat yaitu peresepan, pelayanan, dan fasilitas. Hasil penelitian sebelumnya pada tahun 2017 menunjukkan bahwa puskesmas kecamatan kota Depok belum memenuhi rekomendasi standar kerasionalan penggunaan obat dari WHO.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penggunaan obat rasional berdasarkan indikator pelayanan pasien dari WHO. Penelitian merupakan deskriptif-analitik dengan desain potong-lintang secara prospektif yang dilakukan di Puskesmas Mekarsari, Kota Depok pada 2020 setelah proses akreditasi yang dilakukan pada tahun 2019. Sampel penelitian merupakan pasien poli umum yang masuk ke dalam kategori inklusi. Responden berjumlah 30 orang dengan 30 resep. Menurut hasil observasi, dari seluruh parameter yang dinilai hanya parameter kesesuaian penyerahan obat serta persentase pelabelan obat yang memenuhi rekomendasi WHO.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata waktu konsultasi 3,87 menit rata-rata waktu penyiapan dan penyerahan obat 271,8 detik kesesuaian penyerahan obat 100,00% pelabelan obat cukup 100,00% serta pengetahuan pasien mengenai obat yang benar 41,71%. Analisis uji korelasi spearman menggunakan SPSS menunjukkan hasil terdapat korelasi negatif antara umur pasien dengan pengetahuan pasien terhadap obat yang benar serta korelasi positif antara umur pasien dengan pengetahuan pasien terhadap obat yang benar. Berdasarkan hasil dapat ditarik kesimpulan bahwa pengunaan obat di Puskesmas Mekarsari, Kota Depok belum rasional dilihat dari indikator pelayanan pasien WHO.

It is estimated that half of all drugs in the world are prescribed, distributed or sold in an inappropriate manner. This can lead to irrational use of drugs. The World Health Organization (WHO) recommends three main indicators in assessing the rationality of drug use, namely prescribing, patient care, and facilities. The results of previous studies in 2017 showed that the Puskesmas in the sub-district of Depok have not met the recommendations for the rational drugs use base on WHO.
This research was conducted to analyze rationality of drugs use based on WHOs patient care indicators. The research was conducted as descriptive-analytic study with a prospective cross-sectional design whis was conducted at Mekarsari Health Center, Depok City in 2020 after accreditation. The samples are patients whos suitable with inclusion criteria. There are 30 respondents with 30 prescriptions. According to observations, there are three parameters, which is the average drugs dispensing time, percentage of medicines that is actually dispensed and the percentage of drug which adequately labelled that meet WHO recommendations.
Results showed the average of consultation time is 3.87 minutes average drugs dispensing time is 271.8 seconds average percentage of medicines actually dispensed 100% average percentage of medicine that is adequately labeled 100% average percentage of patients with knowledge of correct doses 41.71%. Spearman correlation test analysis showed there is a negative correlation between the age of the patients with patients knowledge of correct doses and a positive correlation between the age of the patients with patients knowledge of correct doses. Based on the results it can be concluded that the use of drugs in the Mekarsari Health Center, Depok City has not been rational in terms of WHO patient care indicators.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarjaini Jamal
"ABSTRAK
Thesis ini berusaha menunjukkan deskripsi penggunaan obat DOPB dikalangan dokter praktek di DKI Jakarta, disamping menelusuri juga faktor-faktor yang berpengaruh pada penggunaannya.
Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan perilaku dengan mengambil ?PRECEDE frame work" dari Green (1980) sebagai dasar kerangka konsepsional.
Penelitian ini dilakukan pada awal 1989 dengan mewawancarai 231 orang dokter praktek dengan rincian 120 orang dokter umum, 44 orang dokter spesialis dan 67 orang dokter gigi yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner yang telah diuji sebelumnya. Tiap dokter/dokter gigi yang terpilih sebagai responden didatangi oleh peneliti. Responden yang tak berhasil diwawancarai setelah dikunjungi tiga kali diganti dengan responden cadangan yang telah disiapkan sebelumnya.
Thesis ini menunjukkan 15 macam obat DOPB yang banyak digunakan oleh dokter praktek di DKI Jakarta, antara lain adalah:
Antalgin 500 mg tablet, Ampisillina 500 mg kaplet, Tetrasiklin 250 mg kapsul dan CTM 4 mg tablet. Disamping itu juga diketahui bahwa tingkat penggunaan obat DOPB dikalangan dokter praktek di DKI Jakarta masih sangat rendah,yaitu baru meliputi kurang dari 9 orang pasien sebulan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan obat DOPB dikalangan dokter praktek di DKI Jakarta adalah:
1.Pengetahuan dokter tentang program obat DOPB
2.Kepercayaan dokter terhadap kualitas obat DOPB
3.Kebiasaan dokter menuliskan obat paten dan generik dalam resep
4.Status kepegawaian dokter
5.Tempat kerja dokter pagi hari
6.Kelas sosial pasien
Disamping itu thesis ini mengemukakan pula beberapa saran untuk peningkatan penggunaan obat DOPB dimasa yang akan datang, yaitu:
1.Agar obat DOPE ditambah sehingga mencakup spektrum penyakit yang lebih luas
2.Agar obat-obat itu disediakan di seluruh apotek
3.Agar diberikan informasi yang lebih luas tentang obat-obat tersebut kepada dokter praktek dan masyarakat lain.
Dalam upaya memasyarakatkan obat DCPB telah disusun suatu konsep ?sosial marketing'' obat DOPB, yang dapat mengidentifikasi faktor-faktor perilaku yang berkaitan dengan penggunaan obat DOPB oleh masyarakat, baik yang menghambat maupun yang mendorong serta cara mengatasinya.
"
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Suherman
"Salah satu aspek yang paling penting dalam menunjang keteraturan pengobatan adalah kepatuhan mengambil obat oleh penderita Tb Paru di puskesmas. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilaksanakan di Kota Tasikmalaya, diketahui bahwa proporsi ketidakpatuhan mengambil obat adalah 49,73%. Hal ini merupakan ancaman serius bagi terjadinya resistensi obat dan kegagalan pengobatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakpatuhan mengambil obat dikalangan penderita TB Paru di puskesmas Kota Tasikmalaya, yang dilaksanakan pada periode Januari s/d April 2001.
Rancangan penelitian ini menggunakan cross sectional dengan populasi aktual seluruh penderita TB Paru BTA (+) yang berobat di puskesmas wilayah Kota Tasikmalaya. Jumlah sampel yang diteliti adalah 360, jumlah ini melewati jumlah sampel minimum yang diperoleh dengan perhitungan. Anaiisis yang dilakukan adalah analisis univariat,bivariat dan multivariat logistik regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita yang tidak patuh mengambil obat cukup tinggi sebesar 48,90%. Dari ke tujuh variabel independen, yang terbukti secara statistik bermakna adalah faktor umur (p=0,046; OR=1,707; 95%CI=1,039-2,804), Faktor jarak (p=-0,002; OR=2,141; 95%CI=1,337-3,433) dan jenis PMO (p=0,001; OR=2,164; 95%CI=1,397-3,351). Berdasarkan perhitungan dampak potensial, variabel yang paling dominan adalah jenis PMO yang memberikan kontribusi paling besar terhadap ketidakpatuhan mengambil obat yaitu 56,12%.
Berdasarkan temuan peneliti, disarankan pertama mengembangkan sistem pemantauan yang berkesinambungan melalui program perawatan kesehatan masyarakat (PI-IN). Kedua, bagi penderita umur produktif perlu diamati secara lebih ketat dengan pendekatan KIE. Ketiga, dalam mengatasi jarak fasilitas pelayanan yang jauh dari rumah penderita perlu adanya keterlibatan BP, KIA dan Bidan Desa setempat. Keempat, untuk lebih mengefek-tifkan PMO perlu dikembangkan sistem rekruitmen, bimbingan dan pemantauan lebih lanjut.

Some Factors Related to Drug Taking Uncompliance of Pulmonary Tuberculosis Patients in Health Center in Tasikmalaya Municipality in Year 1999-2000One of the most significant aspect in supporting treatment regularity is drug taking compliance of pulmonary tuberculosis patients in health center_ Based on the previous research conducted in Tasikmalaya Municipality, it is proved that proportion of medicine taking compliance is 49,73%. This becomes drug resistance and treatment failure.
The research objective is to find some factors related to drug taking uncompliance in health center in Tasikmalaya Municipality conducted from January to April 2001.
The design used in this research is cross sectional design with actual population of entire patients of pulmonary tuberculaosis AFB (+) cured in health center in Tasikmalaya Municipality. The number of observed sample is 360 exceeding the minimum sample number obtained from the calculation. The analysis in this research is univariate, buvariate and regression logistic multivariate.
The research result shows that patients who not taking drug is much higher i.e. 48,90%. Among independent variables which are statisticly significant related to are age (p--0,046; OR=1.707; 95%CI= 1.039-2.804), distance (p=0,002; OR=2.142; 95%CI=1,337-3.433) and treatment observer (p=O.O01; OR=2.I64; 95%CI=1.397-3.351).
Based on the researcher findings, there are some suggested recomendation. First, most develop surveillance system through public health nursing program (PHN). Second, the patients of productive age should be observed closely using KIE approach. Third, to solve the distance of health facility, the BP, KIA and midwives should be involved in the recruitment system, cuonseling and surveilance of follow up activities be developed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahrah Puspita
"Penggunaan obat yang tidak rasional banyak terjadi di fasilitas kesehatan, terlebih pada masa pandemi Covid-19. Rumah Sakit Universitas Indonesia yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 berpotensi mengalami penggunaan obat yang tidak rasional. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan obat dan melihat gambaran deskriptif dari penggunaan obat guna meningkatkan kualitas pelayanan pasien rawat inap di RSUI.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan pengumpulan data secara retrospektif. Studi dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD) dan secara kualitatif dengan melihat profil DU 90% serta kesesuaiannya dengan Formularium Nasional untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat II. Sampel penelitian diambil dari rekapitulasi pengeluaran obat rawat inap periode Januari – November 2020.
Kriteria inklusi dari penelitian ini ialah data pengeluaran obat usia dewasa (18-60 tahun), jenis obat dengan sediaan oral dan parenteral, dan obat yang memiliki kode ATC/DDD. Jumlah sampel penelitian ini adalah 341 data pengeluaran obat. Jenis obat yang banyak diresepkan yaitu omeprazol (24,21%) dan asetilsistein (12,72%). Pasien yang banyak diresepkan yaitu laki-laki sebanyak 54,52% dan pasien berusia 45 – 60 tahun 32,42%. Penggunaan obat untuk pasien rawat inap di RSUI Januari - November 2020 sebesar 4.420,92 DDD/100 hari rawat. Jumlah obat yang menyusun segmen 90% sebanyak 16 obat.

Irrational use of drugs has occurred in many health facilities, especially during Covid-19 pandemic. Rumah Sakit Universitas Indonesia which is one of the Covid-19 referral hospitals, has potential for irrational of drug use This research was conducted to evaluate drug use and see a descriptive overview of drug use in order to improve the quality of inpatient services at RSUI.
This research used a cross-sectional study design with retrospective data collection. The quantitative method used in this research is the Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD) method and also use the qualitative method by looking at the 90% DU profile and observed the suitability of drug use with the National Formulary for Level II Health Facilities. The research sample was taken from the recapitulation of inpatient dispensed drugs for period January - November 2020.
The inclusion criteria of this study were data on dispensed drug for adult age (18-60 years old), drugs with oral and parenteral route of administration, and drugs that have ATC/DDD code. The number of samples used in this research is 341 dispensed drugs. Types of drugs that were mostly prescribed are omeprazole (24,21%) and acetylcysteine (12,72%). Patients who were mostly prescribed are male for 54.52% and patients aged 45-60 years old for 32.42%. The use of drugs for inpatients at the RSUI for period January – November 2020 is 4.420,92 DDD/100 days of hospitalization. The number of drugs that make up the 90% segment is 16 drugs.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Dystra Maharani
"Geriatri rentan terhadap masalah terkait obat dikarenakan perubahan fisiologis yang berkaitan dengan usia yang dapat mengubah sifat farmakokinetik dan farmakodinamik obat, komorbiditas dan penggunaan beberapa obat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis masalah terkait obat pada pasien rawat inap geriatri dengan diabetes mellitus di RSPAD Gatot Soebroto tahun 2015 yang dianalisis berdasarkan PCNE V6.2. Pengambilan data dilakukan secara prospektif menggunakan resep, rekam medis, kardeks/catatan perawat. Sampel penelitian adalah data 26 pasien geriatri dengan DM yang memenuhi kriteria inklusi yaitu yaitu resep, rekam medis, kardeks/catatan perawat yang dapat terbaca dan lengkap, data pasien dengan usia > 60 tahun dan data pasien yang menjalani rawat inap maksimal satu bulan perawatan periode Februari - April tahun 2015. Analisis dilakukan terhadap 299 terapi obat dari 26 pasien. Terdapat 166 jumlah masalah yang berhasil diidentifikasi. Persentase masalah efektivitas terapi (50,6%) dan reaksi obat yang tidak dikehendaki (49,4%) dengan penyebab yang paling besar dikarenakan kombinasi obat-obat atau obat-makanan tidak tepat termasuk kejadian interaksi obat (20,4%).

Geriatric is vulnerable to drug-related problems due to physiological changes associated with age which can alter the pharmacokinetic and pharmacodynamic properties of drugs, comorbidities and use of some medications. This study aimed to analyze drug-related problems in hospitalized geriatric patients with diabetes mellitus at Gatot Soebroto Army Center Hospital 2015, drug related problems were analyzed based on PCNE V6.2. Data were collected prospectively using prescriptions, medical records, index card/nurses records. Sample was data of 26 hospitalized geriatric patients which were readable and complete prescriptions, medical records, index card/nurses records, data of patients with age > 60 years and patient data who got inpatient treatment maximum one month from February to April 2015. The analysis was conducted to 299 drug treatment of 26 patients. One hundred and sixty six number of problems were identified. The percentage of treatment effectiveness (50.6%) and adverse drug reactions (49.4%) with the greatest causes due to a combination of drug-drug or drug-food inappropriately including the incidence of drug interactions (20.4%)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>