Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71472 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Handayani
"ABSTRAK
Pengolahan tepung ikan dari limbah hasil perikanan sebagai bahan baku pupuk
organik telah mulai berkembang di Indonesia. Pemanfaatan ini memberikan nilai
ekonomis bagi limbah hasil perikanan dan devisa negara serta berdampak positif
bagi lingkungan. Di sisi lain, ekspor tepung ikan untuk pupuk dengan pasar
tunggal Jepang mengalami penolakan karena sering terkontaminasi hewan selain
ikan, seperti material sapi dan material ayam yang dikhawatirkan akan menjadi
media pembawa penyakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kontaminasi material hewan selain
ikan pada tepung limbah ikan untuk pupuk dengan menggunakan metode
polymerase chain reaction (PCR), mengetahui pada tahapan proses mana
terjadinya kontaminasi material hewan selain ikan, serta pengembangan sistem
pengolahan tepung limbah ikan untuk pupuk dengan mengadopsi sistem Hazard
Analysis Critical Control Point (HACCP), yang dilakukan di suplier atau
pengumpul di Muara Angke - Jakarta serta unit pengolah tepung ikan di Sidoarjo
dan Banyuwangi - Jawa Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap suplier dan unit pengolahan
tepung limbah ikan, kontaminasi material ayam dan material sapi positif terdeteksi
melalui identifikasi DNA dengan metode pengujian PCR, yaitu 133 bp untuk ayam
dan 271 bp untuk sapi. Perlakuan penambahan bulu ayam pada tepung ikan
sebesar 5%, 10%, 15% dan 20 % memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap
peningkatan protein non nitrogen tepung ikan, sehingga penambahan material
ayam diduga sengaja ditambahkan untuk mengelabui (economic fraud)
peningkatan protein tepung ikan.
Penerapan sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) secara
kosisten dapat meningkatkan jaminan mutu tepung limbah ikan. Peran pemerintah
dalam sistem sertifikasi, yaitu sertifikat HACCP untuk proses pengolahan tepung
ikan dan sertifikat kesehatan (Health Certificate) untuk produk akan mampu
menyelesaikan kasus penolakan tepung limbah ikan di negara importir khususnya
Jepang.
Direkomendasikan bahwa pengolahan tepung ikan untuk pupuk perlu menerapkan
sistem pengendalian mutu berdasarkan konsepsi HACCP.

ABSTRACT
Processing of fish meal from fishery waste as raw material for organic fertilizer
has been processed in Indonesia. The utilization of fishery waste generate
economic value and foreign exchange as well as posotive impact to the
enviroment. On the other hand, export of this product to Japan, considered as a
single market destination, have been rejected quite often due to its contaminated by
other animal material such as bovine and chicken which could be used as media of
diseases.
The objection of this study are to identify animal material contamination other than
fish in fish meal product using polymerase chain reaction (PCR) methode and
processing step contaminated, as well as development of product processing
system by adopting HACCP in supplier and processing unit in Muara Angke ā€“
Jakarta, Sidoarjo ā€“ East Java and Banyuwangi - East Java.
The result shows that in the supplier and processing unit, contaminants of bovine
and chicken material have been detected using DNA identification by polymerase
chain reaction (PCR), which are 133 bp for chicken and 271 bp for bovine
material. Treatments carried out by addition of chicken feather of 5%, 10%, 15%
and 20% to the product, show significantly different increasing of protein content
detected, of which this economic fraud have always done by supplier and
processor. Consistent implementation of HACCP system will increasing the
quality assurance of product. Government roles in HACCP certification system for
product processing ang Health Certificate to the product will give solution to
eliminate rejection in country destination, especially Japan.
It is highly recommended that application of the haccp system in processing of
fish meal shall be implemented."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T38684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Thaheer
Jakarta: Bumi Aksara, 2005
363.192 HER s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmalasari
"Restoran Tegal adalah salah satu tempat pengolahan makanan yang dekat dengan masyarakat. Salah satu restoran Tegal saat ini bergerak dengan sistem Waralaba dan telah menyebar ke 240 outlet di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Dalam memproduksi makanan harus dilakukan dengan baik dan didukung oleh fasilitas dan infrastruktur yang memadai dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mengolah makanan yang tidak baik dapat menyebabkan kontaminasi makanan yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan.
Penelitian ini bersifat deskriptif karena bertujuan untuk mengidentifikasi persyaratan fisik kebersihan sanitasi makanan, penerapan prinsip-prinsip kebersihan sanitasi dan sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan kualitas bakteriologis dari makanan, tangan, peralatan dan air di salah satu restoran Waralaba Tegal] di Depok.
Hasil dari penelitian ini adalah, waralaba restoran Tegal di Depok telah memenuhi persyaratan fisik kebersihan sanitasi pada bangunan dan peralatan dan telah menerapkan prinsip kebersihan sanitasi, tetapi belum memenuhi persyaratan untuk fasilitas sanitasi. Dalam proses pengolahan titik kontrol kritis yang harus dikontrol, dan kualitas bakteriologis yang diperoleh masih ditemukan bakteri Coliform dalam makanan, talenan, pisau, tangan, air minum, dan air bersih.

Tegal Restaurant is a food processing place that is close to the community. One of Tegal's restaurants is currently operating under the Franchise system and has spread to 240 outlets in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi. In producing food must be done well and supported by adequate facilities and infrastructure and in accordance with applicable regulations. Processing food that is not good can cause food contamination that can cause foodborne illness.
This research is descriptive because it aims to identify the physical requirements of food sanitation hygiene, the application of sanitation hygiene principles and the Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) system and bacteriological quality of food, hands, equipment and water in one of the Tegal Franchise restaurants] in Depok.
The results of this study are, the Tegal restaurant franchise in Depok has met the physical requirements of sanitation hygiene in buildings and equipment and has applied the principle of sanitation hygiene, but has not yet met the requirements for sanitation facilities. In the processing of critical control points that must be controlled, and the bacteriological quality obtained is still found Coliform bacteria in food, cutting boards, knives, hands, drinking water, and clean water.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahya Amaniy Daniya
"Foodborne disease saat ini masih menjadi masalah kesehatan global. Sebagian besar kasus foodborne disease disebabkan oleh makanan yang disajikan oleh berbagai penyedia fasilitas layanan makanan, seperti rumah makan dan restoran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan higiene sanitasi di Tempat Pengelolaan Pangan rumah makan golongan A1 dan A2 serta restoran dan penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dalam tiap tahapan penyelenggaraan makanan. Penelitian dilakukan secara deskriptif menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui observasi dan wawancara kepada seluruh penjamah makanan di Rumah Makan X (golongan A1), Rumah Makan Y (golongan A2), dan Restoran Z Kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek yang paling banyak tidak terpenuhi adalah pada higiene bangunan, penanganan makanan, dan penggunaan pelindung saat menjamah makanan, dan Rumah Makan X (golongan A1) menjadi rumah makan yang paling memerlukan perhatian dan pembinaan lebih lanjut karena jumlah ketidaksesuaiannya paling besar pada seluruh aspek higiene sanitasi dan HACCP. Diharapkan kepada pemilik usaha untuk memperbaiki ketidaksesuaian pada aspek higiene sanitasi yang belum terpenuhi dan menerapkan prinsip HACCP pada tiap proses pengelolaan makanan di tempat usahanya.

Foodborne disease is currently still a global health problem. Most cases of foodborne disease are caused by food served by various food service providers, such as food stalls and restaurant. This research aims to provide an overview of the implementation of sanitation hygiene in Food Management Places in food stalls group A1 and A2 and restaurant and the application of Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) in each stage of food management. The research was conducted descriptively using primary data collected through observation and interviews with all food handlers at Food Stall X (group A1), Food Stall Y (group A2), and Restaurant Z, Depok City. The results of the research show that the aspects that are most often not fulfilled are building cleanliness, food handling, and the use of protection when handling food, and Food Stall X (group A1) are the food stall that require the most attention and further development because the number of non-conformities is the largest in all aspects of hygiene sanitation and HACCP. It is hoped that all owners will correct any discrepancies in sanitation hygiene aspects that have not been fulfilled and apply HACCP principles in every food management process at their place of business."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nisrien Mufidah
"Makanan menjadi salah satu media perkembangan bagi bakteri dan dapat menimbulkan penyakit. Salah satu populasi berisiko terjadinya penyakit bawaan makanan adalah anak-anak yang masih dalam proses pendidikan, sehingga penatalaksanaan makanan bagi sekolah harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya penyakit. Penelitian ini berfokus pada analisis higiene sanitasi dan Hazard Analysis Critical Control Point proses pengelolaan makanan di katering X tahun 2016. Penelitian ini mengacu pada persyaratan jasaboga yang tercantum pada Permenkes RI No 1096 Tahun 2011 tentang higiene sanitasi jasaboga. Desain penelitian yang digunakan adalah studi dekriptif dengan pengambilan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi dengan checklist, wawancara dengan kuesioner dan pengujian mikrobiologis. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa katering X sudah memenuhi persyaratan jasaboga golongan 2A, pengetahuan dan perilaku pejamah tergolong baik dan bobot uji kelaikan fisik mencapai 94.5%.

Food becomes a media for bacterial growth and can cause disease. One of the population at risk of foodborne illness are children who are still in the education process, food management for school must be taken to prevent the disease. This study focuses on the analysis of hygiene and sanitation and Hazard Analysis Critical Control Point food management processes in catering X 2016. This study refers to the requirements listed in Permenkes RI No. 1096 of 2011 on jasaboga hygiene sanitation. This study uses descriptive study with primary data and secondary data. Data is collected using the method of observation with checklist, interviews with questionnaires and microbiological testing. The results of this study found that the catering X is compliant jasaboga class 2A requirement, knowledge and behavior of food handler classified as good and result for physical test reached 94.5%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Indra Rukmana
"Tujuan peneilitian ini adalah menganalisis penerapan prinsip-prinsip Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dalam penyelengaraan makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit X Jakarta.
Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan di Instalasi Gizi Rumah Sakit X pada bulan April 2012. Informan dalam penelitian ini adalah 6 orang pegawai Instalasi Gizi, 1 orang staf Diklat, 1 orang staf Personalia dan 1 orang staf Rendal Mat Fas di Rumah Sakit X Jakarta. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam dan telaah dokumen.
Hasil penelitian ini adalah penerapan prinsipprinsip HACCP di Instalasi Gizi telah didukung oleh kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan Rumah Sakit X Jakarta dan telah dilaksanakan oleh Instalasi Gizi, namun masih banyak kekurangan dalam pelaksanaannya. Penentuan identifikasi bahaya telah sesuai dengan ketentuan HACCP, penentuan titik kendali kritis (CCP) masih belum fokus pada tahapan yang kritis, telah menetapkan batas kritis dalam setiap tahapan, pelaksanaan monitoring masih belum fokus pada titik kendali kritis, telah menetapkan tindakan perbaikan, tindakan verifikasi belum dilaksanakan, kegiatan dokumentasi rancangan HACCP telah dilakukan, pencatatan monitoring belum dilakukan.
Penulis menyarankan agar Instalasi Gizi menyusun ulang rancangan HACCP dan melakukan pencatatan dalam kegiatan monitoring serta mengikuti pelatihan HACCP untuk meningkatkan kualifikasi menyusun program HACCP.

The aim of this study is to analyze the application of the principles of Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) in the food management in Nutrition Installation of Hospital X Jakarta.
The design of this study is a qualitative study that has done in Nutrition Installation of Hospital X in April 2012. Informants in this study were 6 employees of Nutrition Installation, one Diklat staff, one Personalia staff and one Rendal Mat Fas staff in Hospital X Jakarta. The collection of data use in-depth interviews methods and document review.
The results of this study is the application principles of HACCP in the Nutrition Installation which was supported by a policy that issued by the leadership of the Hospital X Jakarta and has been implemented by the installation of nutrition, but there are still many shortcomings in its implementation. Determination of hazard identification in accordance with the provisions of HACCP, the determination of critical control point (CCP) is still not focused on a critical stage, has set critical limits in each phase, the implementation of the monitoring has not still focused on the CCP, has set up corrective actions, verification has not implemented, the HACCP plan documentation has been done, monitoring records has not been performed.
The writer recommends that Nutrition Installation reorder HACCP plan, keeps records of monitoring activities and follows HACCP training to improve the qualifications to set HACCP program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Reynata Yohana
"Keracunan makanan menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia. Salah satu penyebab kejadian luar biasa keracunan makanan terjadi karena mengkonsumsi makanan olahan katering. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran higiene dan sanitasi pada proses pengolahan makanan dengan menggunakan pendekatan HACCP. Penelitian dilakukan dengan disain penelitian deskriptif untuk melihat proses pengolahan makanan di Katering ā€œCā€ dan meneliti kualitas bakteri E. coli pada tiga jenis makanan. Hasil dari penelitian dengan pendekatan HACCP menunjukkan bahwa proses pengolahan makanan masih belum memenuhi standar. Ditemukan juga bakteri E. coli pada jenis makanan ayam balado dan rendang sapi dikarenakan praktik higiene sanitasi makanan yang kurang.

Food poisoning is becoming one of the biggest health problems in Indonesia. One cause of outbreaks of food poisoning occur due to eating processed food catering. This study aims to look at the overview of hygiene and sanitation in food processing by using the HACCP approach. The study was conducted with descriptive research design to see the processing of food in catering "C" and to examine the quality of E. coli bacteria in three types of food. The results of the research show that the HACCP approach to food processing is still not meet the standards. It was also found E. coli bacteria in ayam balado and rendang sapi because of hygiene and sanitation practices due to lack of food."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Kartika Ramadhani
"Penyakit akibat makanan merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh pangan yang tercemar bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan. Sistem jaminan mutu pangan yang dapat mencegah kotaminasi makanan oleh berbagai cemaran adalah Hazard Analysis Critical Control Point HACCP. Aplikasi HACCP didukung oleh program prasayarat atau prerequisite program PRP sebagai fondasi sistem keamanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi HACCP sebagai sistem keamanan pangan. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian dilakukan di salah satu restoran cepat saji ternama di wilayah Jakarta Barat dengan melakukan kunjungan langsung ke lokasi penelitian untuk melakukan observasi penyelenggaraan makanan, wawancara karyawan, dan melakukan telaah dokumen berkaitan dengan sistem keamanan pangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Restoran X telah mengimplementasikan sistem keamanan pangan HACCP dengan dasar penerapan PRP. Aplikasi sistem keamanan pangan berupa penerapan Standard Operational Procedure SOP yang mengatur mengenai pembuatan produk, penggunaan dan perawatan alat, pelayanan kepada pelanggan, serta perilaku karyawan. Penerapan PRP perlu ditingkatkan dengan memaksimalkan pemantauan hama, pemeriksaan kesehatan karyawan, penerapan SOP perilaku karyawan, serta pelatihan hygiene dan sanitasi. Restoran X sebagai gerai cabang telah menerapkan 7 prinsip HACCP, walaupun masih perlu meningkatkan implementasi prinsip pemantauan critical control point CCP, dan dokumentasi HACCP.

Foodborne disease is a public health issue which is caused by food which contaminated with harmful contaminants related to health. A food quality assurance system which could prevent any food contamination is Hazard Analysis Critical Control Point HACCP. HACCP application supported by prerequisite program PRP as foundation of food safety system. This research aims to see the overview of HACCP implementation as food safety system. Approach used is qualitative research with case study design. This research was conducted at one of the fast food restaurants in West Jakarta, Indonesia by conducting direct visits to the research site to observe the implementation of food service management, interviewing employees and reviewing documents related to the food safety system.
Research shows result that Restaurant X has implemented HACCP food safety system with PRP based. The application of food safety system has done in the form of Standard Operational Procedure SOP implementation which regulates the food production, tools utilization and maintenance, service to customer, and employee behavior. The implementation of PRP needs to be enhanced by maximizing pest control, employee health monitoring, employee behavior SOP implementation, and hygiene and sanitation training. In conclusion, Restaurant X as a branch outlet has implemented seven HACCP principles, although it still needs to be improved in the critical control point CCP monitoring principles and the HACCP documentation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Puspitarini
"Jasaboga yang tidak sesuai dengan prinsip higiene dan sanitasi dan sistem HACCP berpotensi menyebabkan foodborne disease dan dapat menyebabkan penyakit, kematian dan kerugian ekonomi. Sepanjang tahun 2018 hingga 2019, foodborne disease diderita oleh 614 santri akibat mengonsumsi makanan dari PMT di Indonesia. Dapur umum yang dimiliki oleh Pesantren X adalah jasaboga khusus yang praktiknya jauh dari pengawasan Kementerian Kesehatan RI dan BPOM. Penelitian deskriptif ini mengidentifikasi pemenuhan persyaratan fisik higiene sanitasi, penerapan prinsip higiene sanitasi dan HACCP pada proses penyediaan makanan terpusat, serta memeriksa kualitas bakteriologis pada makanan, tangan penjamah, dan peralatan pengolahan makanan di Pesantren X Depok. Pemeriksaan higiene sanitasi mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 1096 Tahun 2011 dan HACCP mengacu pada SNI 01-4852-1998. Hasil penelitian menunjukkan jasaboga Pesantren X belum memenuhi persyaratan teknis higiene sanitasi untuk jasaboga tipe A1, penerapan prinsip higiene sanitasi sudah baik pada kegiatan pemilihan bahan makanan, pengolahan makanan, dan pengangkutan bahan makanan, namun namun masih belum memenuhi syarat pada tahap penyimpanan bahan makanan, penyimpanan makanan jadi dan penyajian makanan. Perilaku dan tingkat pengetahuan makanan terkait kemananan pangan masih kurang baik. Jasaboga di Pesantren X masih belum sesuai dengan sistem HACCP. Tidak ditemukan bakteri E. coli pada usap tangan penjamah makanan, peralatan pengolahan makanan, dan sampel makanan jadi.

Catering that isnt in comply with the principles of hygiene and sanitation and the HACCP system has the potential to cause foodborne diseases which lead to health and economic losses. Throughout 2018 to 2019, foodborne diseases occur in 614 Islamic boarding schools (IBS) students after eating foods produced by catering. IBS X catering is a special type of catering which is far from being supervised by the Ministry of Health and BPOM. This descriptive research aims to identify the physical requirements for sanitation hygiene compliance, the application of sanitation hygiene principles and HACCP in centralized food provision, and to examine bacteriological quality of processed food, food handlers hands, and food processing equipment at IBS X catering. Sanitation hygiene refers to the Regulation of the Minister of Health of Indonesia 1096 of 2011 while HACCP refers to SNI 01-4852-1998. The results indicate that the activity IBS X catering isnt comply with the technical requirements of sanitation hygiene for type A1 catering, the application of sanitation hygiene is still poor at raw and processed food storing, and processed food serving. Food handlers behavior and the knowledge about food safety is not adequate. IBS X catering activities are not comply with the HACCP system. No E. coli bacteria were identified in food handlers hand, food processing equipment, and processed food samples."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>