Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114362 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Terjadinya persalinan memiliki pengaruh psikologis, bukan hanya pada istri tetapi juga pada suami sebagai orang dekat dengan istri. Respon psikologi yang dapat terjadi pada suami diantaranya adalah oemas dan takut. Melihat fenomena yang ada dan kurangnya riset tentang aspek psikologis suami pada istri yang menghadapi persalinan maka peneliti tertarik untuk meneliti tingkat kecemasan suami menghadapi persalinan istri yang pertama kali.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif sederhana dengan 26 orang responden. Proses pengumpulan data dimulai dengan melakukan perizinan dari bagian akademik sampai memberikan format persetujuan kepada responden dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner dan observasi berisikan tanda/gejala kecemasan ringan sampai dengan panik.
Selanjutnya data yang diperoleh dianalisa dengan mcnggunakan rumus mean untuk mendapatkan tingkat kecemasan yang dialami suami.
Penelitian dilaksanakan selama 3 minggu di RSCM Jakarta. Analisa data dilakukan dengan menggunakan deskriptif statistik yang diuraikan dalam bentuk tabel frekuensi dan perhitungan nilai rata-rata.
Dari hasil pengolahan data didapatkan bahwa tingkat kccemasan suami menghadapi persatinan istri yang pertama kali adalah kecemasan sedang, ecngan tanda atau gejala diantaranya 1 nafas pendek, susah tidur dan terpusat pada apa yang menjadi perhatiannya. Penelitian yang dilakukan ini masih memiliki banyak keterbatasan yaitu desain, sampel, dan instrumen. Penelitian Selanjutnya dapat dilakukan dengan desain penelitian yang lebih kompteks, jumlah sampel yang di perbesar, dan instrumen yang kesahihannya Iebih tinggi lagi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam ilmu keperawatan saat ini dan mendatang"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4995
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Kehamilan pertama trimester ketiga menimbulkan adaptasi fisik dan psikologis yang mengakibatkan kecemasan pada suami dan istri yang mengalaminya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan suami dan istri dalam menghadapi kehamilan pertama trimester ketiga. Responden penelitian 30 orang, 15 orang suami dan 15 orang istri. Desain penelitian adalah deskriptif perbandingan. Analisa data menggunakan rumus statistik unpaired t-test. Hasil penelitian ini diperoleh nilai t= 2,7 artinya ada perbedaan yang bennakna antara suami dan istri yang mengalami kehamilan panama trimester ketiga dalam hal tingkat kecemasan"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5028
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Melahirkan adalah proses alamiah yang terjadi pada wanita. Selain perubahan fisik reaksi psikososial terhadap proses persalinan dialami oleh wanita dan pasangannya. Respon psikososial yang umumnya terjadi pada pasangan wanita yang rnelahirkan adalah kecemasan selama menunggui proses persalinan. Respon tersebut di pengaruhi oleh pengalaman, usia, social budaya, kekhawatiran tcrhadap keselamatan istri dan bayi Penelitian ini berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan suami yang menunnggui proses pcrsalinan istri primipara di IRNA A RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan suami yang menunggui proses persalinan istri primipara dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan di IRNA A Lt. II kanan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Desain penelitian menggunakan deskripsi sederhana dengan teknik pengambilan sample convenience sampling, jumlah sample sebanyak 20 orang, Data dianalisa dengan statistik deskriptif mengglmakan tendensi sentral. Penelitian ini telah menemukan rata-rata suami yang menunggui istri primipara melahirkan mengalami kecemasan sedang dengan nilai mean 41,5 dan SD 7,6. Falctor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan tersebut rata-rata karena kurang pengalaman dengan mean 7 dan SD 1,34, social budaya kurang mendukung dengan mean 14,95 dan SD 3,35, kekhawatiran terhadap keselamatan istri dan bayi dengan mean 22,4 dan SD 3,58. Sementara itu faktor pengetahuan responden didapatkan hasil rata-rata cukup dengan mean 19,5 dan SD 3.35. Dalam penelitian ini belum menemukan kekuatan hubungan antara faktor-faktor tersebut"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5216
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Puguh Kristiyawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kecemasan yang dialami orang tua saat menghadapi anak yang dilakukan tindakan pemasangan infus. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sederhana Peneliti hanya mengambil 30 orang yang menjadi responden dengan kriteria orang tua yang anaknya berusia 2 - 7 tahun dan sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, bisa membaca dan menulis dan bersedia menjadi responden dengan menandatangani informed concenr. Untuk mengumpulkan data tingkat kecemasan tersebut peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dan lembar observasi. Seielah data terkumpul, data dianalisa dengan menggunakan statistik sederhana.
Hasilnya menunjukkan sebagian ozang tua saat menghadapi anak yang dilakukan tindakan pemasangan infus mengalami cemas ringan (17 orang responden atau 56,7 %), cemas sedang 11 orang responden (36,6 %), cemas berat 2 orang responden (6,7 %) dan tidak ditemukan yang mengalami panik sehingga peneliti menyimpulkan, kebagian besar orang tua saat menghadapi anak yang dilakukan tindakan pernasangan intins mengalami cemas ringan sampai berat. Peneliti juga memberikan rekomendasi pada peneliti seianjutnya untuk melakukan penelitian lagi pada tindakan invasif yang lain dengan menggunakan waktu dan responden yang Iebih banyak, sehingga data yang diperoleh lebih akurat dan dapat digeneralisasikan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5250
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Restavia Widyaningsih
"ABSTRAK
Persalinan merupakan peristiwa menegangkan bagi seorang ibu dan dukungan suami
ternyata berpengaruh penting terhadap kondisi psikologis ibu bersalin. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sikap suami terhadap pendampingan persalinan.
Penelitian menggunakan desain deskriptif sederhana. Pengambilan data sampel 103
orang suami dari ibu hamil dengan metode consecutive sampling selama sebulan.
Instrumen penelitian berupa kuesioner pengetahuan sikap yang dikembangkan sendiri
oleh peneliti dan Birth Partcipation Scale yang telah diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia. Hasil penelitian menunjukan 89,3% suami memiliki sikap positif terhadap
pendampingan persalinan. Pembentukan sikap ini lebih didominasi komponen
kognitif dan konatif. Implikasi keperawatan, penelitian ini membuktikan bahwa peran
suami penting untuk diperhatikan dalam proses persalinan. Penelitian ini tidak
mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap suami terhadap
pendampingan persalinan sehingga penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti
faktor tersebut.

ABSTRACT
Childbirth was stressfull moment for mother and support from husband was important
factor that could influence mother`s psychology during childbirth. The purpose of this
was to describe the husband`s attitude related to companionship during childbirth.
This study used simple descriptive research design that involved 103 husbands from
pregnant mothers taken with consecutive sampling and it hold in a month. The
instruments were questionnaire about knowledge of attitude developed by researcher
and Birth Participatipon Scale translated in Indonesian. This study showed 89,3% of
respondents have positive attitude about companionship during childbirth. This
attitude was dominant of cognitive and conative component. Implicated this study for
nursing proved that husband?s role important to be attented in childbirth process. This
study did not research about the factors influenced husband`s attitude about
companionship during childbirth, so that future studies are expected to discuss about
it`s attitude."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43107
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmi Yumni
"Respon psikologis pada ibu bersalin diantaranya adalah kecemasan yang disebabkan adanya nyeri selama persalinan. Respon tersebut merupakan stressor yang mempengaruhi aktifitas uterus dan dapat mengakibatkan persalinan berlangsung lama. Kecemasan dan nyeri pada ibu bersalin membutuhkan dukungan dari suami selama persalinan untuk memberikan rasa aman dan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendampingan suami terhadap lama kala I, kecemasan dan nyeri. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan rancangan post test only. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi sejurnlah 62 responden yang terdiri dari 42 responden sebagai kelompok perlakuan dan 20 responden sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah protokol intervensi pendampingan suami, lembar observasi pendampingan suami, format wawancara, partograf, kuesioner kecemasan, skala nyeri berdasarkan visual analogue scale. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat yaitu independent sample t rest. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna lama kala I, kecemasan antara kelompok perlakuan dan kontrol (p lama kala I= 0,002, p kecemasan = 0,000 pada a = 5%). Karena kedua kelompok sampel setara, maka perbedaan ini dianggap sebagai pengaruh intervensi yang diberikan, sedangkan untuk nyeri tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p 0,180, a = 5%), namun sec-am kl nis, adanya pendampingan suami selama persalinan dapat menurunkan nyeri, terbukti pada kelompok perlakuan nilai nyeri 6 dan kelompok kontrol nilai nyeri 6,6. Hal itu menunjukkan bahwa pendampingan suami berpengaruh terhadap lama kala I, kecemasan dan bermanfaat menurunkan nyeri.

Psychological respond of the laboring woman is anxiety which cause by pain during the delivery process. That respond could be a stressor to the client and her fetus where it could influence to the uterine activity and cause prolong labor. The anxiety and pain on the woman in laboring might need spouse support in order to provide safe and comfort feeling to the client. The goal of this study is to identify the influence of husband existence the woman in laboring on the 1st stage of delivery process on the safe and comfort of the client. This quantitative research using quasi experiment using post test only method. The sample is chosen based on the inclusive criteria with the number of respondents were 62 participants, 42 as the treatment group and 20 as a control group. The instrument that have been used is the husband attendance intervention protocol, husband attendance observation form, interview guidance form, parto-graph, anxiety questioner, and visual analogue pain scale. The data analyze process used univariate and bivariate with independent sample t test. The result of this study shows the significant different on the length on 1st stage of delivery process and the anxiety of the client between intervention and control groups (with p=0,002 on length of 1st stage, p0,000 on anxiety with a=5%). Because the result were equal on the intervention and control group, therefore the different result was assumed as the influenced of the intervention group, where for pain aspect there was no significant different between intervention and control group (p=-0,150, c t=5%). Instead, on the clinical appearance shows that the husband attendance during the 1st stage of delivery process could minimize the pain on the client with pain scale score were 6 where on the control group the pain scale sore were 6,6. The conclusion of this study shows that the husband attendance could give significant influence on the length of the 1st stage of delivery process, and could minimize the anxiety and pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenita Agus
"Penelitian lamanya cuti sebelum melahirkan pada ibu bekerja mengunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang bertujuan untuk menguji hubungan antara lamanya cuti sebelum melahirkan pada ibu bekerja dengan komplikasi pada masa persalinan di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta. Populasi penelitian adalah 85 orang responden, yang dibagi atas 2 kelompok yaitu kelompok kasus positif sebanyak 18 orang dan kelompok kasus negatif sebanyak 67 orang (perbandingan 1 : 4). Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara Purposive Sampling.
Hasil penelitian dengan bivariat dan multivariate menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara lamanya cuti sebelum melahirkan dengan komplikasi persalinan dengan p Value = 0.355 dan OR = 0.48 yang berarti lamanya cuti sebelum melahirkan mempunyai peluang 0.48 kali terjadinya komplikasi pada masa persalinan, Hasil analisis untuk confounding ,factor dengan alpha 0.05 ada faktor yang mempunyai hubungan signifikan dengan p value < 0.05 yaitu usia, pendidikan dan riwayat komplikasi pada kehamilan yang lalu, sementara untuk pekerjaan, jarak kelahiran penghasilan keluarga, paritas, aktivitas ibu dan kunjungan antenatal tidak mempunyai hubungan secara bermakna (p value > 0.05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel utama, tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan komplikasi pada masa persalinan. Hal ini terjadi karena kurang tergalinya bagaimana beban kerja ibu Untuk itu peran perawat maternitas dalam hal ini sebagai peneliti mampu untuk menggali lebih dalam tentang pekerjaan ibu khususnya beban kerja dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode kualitatif sehingga dapat dilihat bagaimana persepsi ibu bekerja terhadap lamanya cuti melahirkan. Bagi pengambil kebijakan untuk dapat tetap memberlakukan cuti sebelum melahirkan dalam rangka mempersiapkan ibu secara fisik dan mental dalam menghadapi persalinan.

This study was a descriptive analytic with cross sectional design that aims to examine the relations between time begin maternal working off and delivery complication in Fatmawati Hospital. Respondent are 85 working mother divided into, negative and positive delivery complication. 18 respondent are negative cases and 67 respondent are positive cases (Ratio 1 :4) Total sample in the study is determined with Purposive Sampling.
The result of the study, shows that there is no significance between maternal off and delivery complication. ( p value = 0.355) and OR 0.48 time the occurrence of complication during labor. From the result of the analysis for confounding factor with Alpha 0.05 i.e., age, education, complication in family, Whereas for employment, family income, parity, activity and antenatal care are not significant (p value > 0,05). This study concludes that main variable is not significant with delivery complication. Therefore, the role of maternity nurse as a researches is needed explore about the work of the mother especially work load. More over, further research with qualitative methods needs to be done. So it can be seen the perception of working mother toward the time begin maternal off. Decision maker can consider whether maternal off is proportionate before and after delivery to prepare pregnant women physic and mentally in delivery process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Sinurtina
"Salah satu indikator yang sensitif untuk mengetahui dasar kesehatan suatu negara bahkan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu negara adalah Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu. Kematian ibu masih merupakan masalah utama kesehatan di Indonesia. SDKI 2002-2003 memperlihatkan bahwa MU di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup, dan angka ini tertinggi jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor ibu hamil dengan komplikasi persalinan di Indonesia 1998-2000. Adapun variabelvariabel independen adalah status kesehatan , status reproduksi, pelayanan antenatal dan perilaku sehat ibu hamil. Penelitian ini dilakukan di seluruh propinsi Indonesia kecuali Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Propinsi Maluku dan Propinsi Papua karena alasan keamanan dimana sedang terjadi pergolakan di ketiga wilayah tersebut.
Desain studi adalah cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001. Sebagai sumber data digunakan kuesioner SKRT 2001. Sampel dari penelitian ini merupakan sub sample dari modul Susenas 2001, dimana terdapat 16.009 orang perempuan berstatus menikah yang berumur 15-49 tahun dan diidentifikasi hamil sebanyak 738 orang, dan yang berhasil diwawancarai dan ditemukan dari mereka sebanyak 286 ibu yang mempunyai pengalaman terminasi kehamilan pada tahun 1998-2000.
Dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan regresi logistik. Kejadian komplikasi persalinan adalah 42,3%. Dari hasil analisis bivariat, factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian komplikasi persalinan adalah riwayat komplikasi kehamilan (OR = 6,01), K1 (OR = 1,78), K4 (OR = 2,77), pemeriksaan antenatal (OR = 6,04), penolong persalinan (OR = 3,73) dan tempat persalinan (OR = 2,77).
Dari hasil multivariat, faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian komplikasi persalinan adalah riwayat komplikasi kehamilan, K1, K4, pemberian tablet besi/Fe, pemeriksaan antenatal, penolong persalinan dan tempat persalinan.
Upaya pencegahan terjadinya komplikasi persalinan perlu lebih ditingkatkan, dimana deteksi dini terhadap ibu hamil yang mempunyai faktor risiko tinggi dapat dideteksi dan ditangani secepatnya dengan baik. Penolong persalinan oleh tenaga kesehatan atau bidan perlu ditingkatkan. Bidan desa harus diperbanyak di desa-desa, terutama di daerah-daerah terpencil yang jauh dari fasilitas kesehatan.
Daftar Bacaan : 57 (1980 - 2004)

One of sensitive indicators to find out health degree of a country, even to measure progression level of a country is Infant Mortality Rate and Maternal Mortality Rate. Maternal Mortality Rate is still a major health problem in Indonesia. Study on maternal mortality showed a relatively high maternal mortality was 307 per 100,000 live birth from Indonesia Demographic and health Survey (IDHS) 2002-2003, and this figure is still the highest one if compared to the other ASEAN country.
The research is to find out the relation between factors of pregnancy woman and complication of delivery in Indonesia 1998-2000. As independent variables are reproductive behavior, health status, access to antenatal care and health care behavior of woman. This study was done in all of provinces In Indonesia exclude Nanggroe Aceh Darussalan province, Maluku province and Papua province because of conflict at there areas.
This research used cross sectional design. The source of data was questioners gets from National Household Health Survey 2001. Sample of this study was sub sample of Susenas 2001, which consisted of 16,009 married women aged 15-49 years, and identify there are 777 pregnancy women were interviewed and 286 of them have pregnancy termination in 1998-2000.
Data was analyzed by using univariate, bivariate and multiple logistic regression. The result of this research showed that the delivery complication was 42.3%. Based on bivariate analysis it was known that factors related to the occurrence of delivery complication showed the significant relationship was complication of pregnancy (6.01), time of first ANC visit (1.78), number of ANC visit (2.77), antenatal care from a medical professional (6.04), delivery helper was non health provider (3.73) and delivery at non health facility (2.77).
In order to prevent the occurrence of delivery complication, it needed to improve, beside this, the pregnant mother of high risky should detected earlier well as handle the cases as soon as possible. The use midwives as birth attendant should be improved. The distribution of village midwives should improved, especially in the remote areas which are far from health facilities.
Reference: 57 (1980 -2004)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrahmiati
"Periode persalinan merupakan periode yang berkontribusi besar terhadap angka kematian ibu di Indonesia, kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60% dari seluruh kematian ibu. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih menjadi sangat penting dalam upaya penurunan kematian ibu. Propinsi Banten yang merupakan wilayah pada penelitian ini membutuhkan upaya yang lebih besar untuk mencapai cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan mengingat cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang dicapai hanya sebesar 68,9% menurut data susenas 2009. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan cakuipan persalinan oleh tenaga kesehatan di provinsi Banten tahun 2010, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode cross sectional.
Penelitian menunjukkan bahwa jarak tempuh dan pelayanan persalinan di puskesmas merupakan faktor yang berhubungan secara signifikan dalam meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan. Nilai R square sebesar 0.217 artinya 8 (delapan) variabel bebas yang diteliti dapat menjelaskan variabel cakupan persalinan 21.7% , sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Delivery period is the period that contribute greatly to maternal mortality in Indonesia, death during childbirth and a first week of an estimated 60% of all maternal deaths. Aid deliveries by trained health personnel to be very important in an effort to decrease maternal mortality. Banten Province which is a region in this study requires a larger effort to achieve coverage of deliveries by health personnel in accordance with the target of Minimum Services Standard in 2015 ie by 90%, considering the scope of delivery by health personnel who achieved 68.9% (Susenas, 2009). This study used cross sectional method.
Study shows that the mileage and service delivery in health centers is a factor that has a significant association in improving the coverage of deliveries by health personnel. R square value of 0.217 means 8 (eight) independent variables under study may explain the variable scope of delivery for 21.7%, while the rest is explained by other variables not included in this study.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30047
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Maryani
"Rumah sakit Tangerang telah menjadi unit swadana tahun 1996, sebingga pembiayaan operational dari penghasilan fungsionalnya sendiri, tetapi fungsi social dari rumah sakit tersebut tetap masih dilaksanakan terbukti dengan menangani pasien tidak mampu dilaksanakan sebagaimana mestinya serta sebagai pusat pelayanan dan rujukan Terlihat dengan penanganan pelayanan dasar pada ibu bersalin terjadi pertumbuhan 14,9 % dari tahun 2001 - 2002. Dari pertumbuhan pelayanan persalinan tersebut ,penanganan persalinan normal pertumbuhannya adalah 23,4 % dan diikuti persalinan dengan tindakan sebesar 13,6 %. Bila dilihat dari sisi kenaikan pendapatan pada kamar bersalin terdapat pertumbuhan sangat signifikan yaitu sebesar 99,6%, Bila dibandingkan antara pertumbuhan pelayanan persalinan dengan pedapatan di kamar bersalin, indikasi adanya kenaikan biaya yang sangat berarti. Salah satu upaya untuk mendukung peningkatan cakupan layanan kepada ibu bersalin diperlukan informasi mengenai struktur biaya satuan tindakan persalinan normal dan persalinan dengan ekstraksi vakum di kamar bersalin.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi biaya satuan persalinan normal dan persalinan dengan ekstraksi vakum di kamar bersalin RSUD Tangerang khususnya teridentifikasinya besaran & elemen total biaya di kamar bersalin dan teridentifikasinya besaran biaya satuan layanan tindakan persalinan normal dan persalinan dengan ekstraksi vakum di kamar bersalin RSUD Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik secara operational research , dengan analisis biaya menggunakan metode Activity Based Costing.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa biaya satuan persalinan normal adalah Rp 146.828,-(semua komponen biaya dihitung), apabila mengabaikan perhitungan biaya investasi dan gaji PNS maka besarnya adalah Rp 36.940; , Pada persalinan dengan eksiraksr vakum menghasilkan biaya satuan sebesar Rp 198.048,-(semua komponen biaya dihitung), apabila mengabaikan biaya investasi dan gaji PNS maka besamya adalah Rp 59.255,- . RSUD Tangerang adalah rumah sakit umum pemerintah maka peneliti melakukan perhitungan dengan mengabaikan biaya investasi dan biaya gaji PNS. Sehingga terlihat ada efisiensi biaya satuan sebesar 79 %pada persalinan normal dan persalinan ekstruksr vakum sebesar 78 %.

Tangerang Hospital has been included in self funding hospital program by the Government therefore they have to maintain their social function as hospital in general. It is proven by caring poor patients and been appointed to be service center and reference hospital for Tanggerang district. In implementing such function during year 2002 Tangerang Hospital has served and cared mothers delivering babies almost 15% higher compare to previous year. Normal childbirth itself has grown up by 23% while Childbirth with Vacuum Treatment has grown by almost 14%. Meanwhile when we take a look at revenue growth at Delivery Unit for 2002 compare to 2001 it was a tremendous growth of almost 100%, it was interesting case to be analyzed that in terms of revenue it was significant growth compare to 23% growth of number of services then our rough assumption is it was higher price/tariff and basic assumption of higher price/tariff is higher coast. Coast efficiency and effectiveness can produce lower price/tariff so that can serve more patients, especially poor patients. One way to increase the quality of service to the pregnant is to get information of unit cost structure for Normal Childbirth with Vacuum Treatment in Delivery Room.
The objective of this research is to get information on information of unit coast structure for Normal Childbirth and childbirth with Vacuum Treatment at Delivery Room in Tangerang Hospital, especially identifying cost components and total cost in delivery room and unit cost for Normal Childbirth service and Childbirth with Vacuum Treatment service as weel. This research is a descriptive and analytical operation research, with cost analysis using Activity Based Costing as An approach.
From the research it is concluded that unit cost for normal Childbirth is 146.828,- this calculation charged all cost components while if investment cost and civil servants (PNS) salary was not included the unit cost was only Rp. 36.940,- For Childbirth with Vacuum Treatment service the unit cost was 198.048,- for all cost components included in the calculation but if investment cost and PNS salary is not included then the unit cost become Rp. 59.255,-. The reason for this kind of cost calculation is Tangerang Hospital is Public hospital where all facilities and salaries for civil servants is government subsidy so there is a potential cost efficiency for normal childbirth is about 79 and 78 for childbirth with vacuum treatment. With this potential cost efficiencies in both Normal Childbirth and Childbirth with Vacuum Treatment services then more patients can be served and more services can public as social functionality of Tangerang Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>