Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Melahirkan adalah proses alamiah yang terjadi pada wanita. Selain perubahan fisik reaksi psikososial terhadap proses persalinan dialami oleh wanita dan pasangannya. Respon psikososial yang umumnya terjadi pada pasangan wanita yang rnelahirkan adalah kecemasan selama menunggui proses persalinan. Respon tersebut di pengaruhi oleh pengalaman, usia, social budaya, kekhawatiran tcrhadap keselamatan istri dan bayi Penelitian ini berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan suami yang menunnggui proses pcrsalinan istri primipara di IRNA A RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan suami yang menunggui proses persalinan istri primipara dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan di IRNA A Lt. II kanan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Desain penelitian menggunakan deskripsi sederhana dengan teknik pengambilan sample convenience sampling, jumlah sample sebanyak 20 orang, Data dianalisa dengan statistik deskriptif mengglmakan tendensi sentral. Penelitian ini telah menemukan rata-rata suami yang menunggui istri primipara melahirkan mengalami kecemasan sedang dengan nilai mean 41,5 dan SD 7,6. Falctor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan tersebut rata-rata karena kurang pengalaman dengan mean 7 dan SD 1,34, social budaya kurang mendukung dengan mean 14,95 dan SD 3,35, kekhawatiran terhadap keselamatan istri dan bayi dengan mean 22,4 dan SD 3,58. Sementara itu faktor pengetahuan responden didapatkan hasil rata-rata cukup dengan mean 19,5 dan SD 3.35. Dalam penelitian ini belum menemukan kekuatan hubungan antara faktor-faktor tersebut"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5216
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Pradita Rikardi
"Kecemasan pra operasi merupakan kondisi yang lazim dialami oleh pasien yang akan menjalani tindakan pembedahan. Tingkat kecemasan pra operasi yang tinggi dapat memberikan dampak negatif terhadap pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pra operasi pada pasien-pasien yang menjalani operasi di Instalasi Pelayanan Bedah Terpadu RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Penelitian ini menggunakan desain cross- sectional dengan 393 responden yang diseleksi melalui metode consecutive sampling. Skala kecemasan menggunakan The Amsterdam Preoperative and Anxiety Scale (APAIS). Data dianalisis dengan menggunakan analisis bivariat dan multivariat. Gambaran tingkat kecemasan pra operasi sebesar 54.2%. Tidak ada hubungan signifikan antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, pernikahan, jenis operasi, dan pembiusan terhadap tingkat kecemasan pra operasi (p > 0.05). Jenis operasi merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pra operasi (OR = 3.501;CI = 95%). Studi lebih lanjut dibutuhkan untuk mengidentifikasi faktor yang secara spesifik berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pra operasi.

Preoperative anxiety is a common condition experienced by patients who will undergo a surgery. High levels of preoperative anxiety can cause negative impacts on patients. This study aims to analyze the factors that influence the level of preoperative anxiety in patients undergoing surgery at the Integrated Surgical Service of Cipto Mangunkusumo National Center Hospital. This study used a cross-sectional design with 393 respondents selected through consecutive sampling method. The anxiety scale are measured by The Amsterdam Preoperative and Anxiety Scale (APAIS). Data were analyzed using bivariate and multivariate analysis. The description of the level of preoperative anxiety was 54.2%. There was no significant relationship between age, gender, education level, employment status, marriage, type of surgery, and anesthesia on the level of preoperative anxiety (p > 0.05). Types of surgery is the variable that mostly influenced the level of preoperative anxiety (OR = 3.501; CI = 95%). Further studies are needed to identify factors that specifically influence the level of preoperative anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yaslina
"Terjadinya persalinan memiliki pengaruh psikologis, bukan hanya pada istri tetapi juga pada suami sebagai orang dekat dengan istri. Respon psikologi yang dapat terjadi pada suami diantaranya adalah oemas dan takut. Melihat fenomena yang ada dan kurangnya riset tentang aspek psikologis suami pada istri yang menghadapi persalinan maka peneliti tertarik untuk meneliti tingkat kecemasan suami menghadapi persalinan istri yang pertama kali.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif sederhana dengan 26 orang responden. Proses pengumpulan data dimulai dengan melakukan perizinan dari bagian akademik sampai memberikan format persetujuan kepada responden dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner dan observasi berisikan tanda/gejala kecemasan ringan sampai dengan panik.
Selanjutnya data yang diperoleh dianalisa dengan mcnggunakan rumus mean untuk mendapatkan tingkat kecemasan yang dialami suami.
Penelitian dilaksanakan selama 3 minggu di RSCM Jakarta. Analisa data dilakukan dengan menggunakan deskriptif statistik yang diuraikan dalam bentuk tabel frekuensi dan perhitungan nilai rata-rata.
Dari hasil pengolahan data didapatkan bahwa tingkat kccemasan suami menghadapi persatinan istri yang pertama kali adalah kecemasan sedang, ecngan tanda atau gejala diantaranya 1 nafas pendek, susah tidur dan terpusat pada apa yang menjadi perhatiannya. Penelitian yang dilakukan ini masih memiliki banyak keterbatasan yaitu desain, sampel, dan instrumen. Penelitian Selanjutnya dapat dilakukan dengan desain penelitian yang lebih kompteks, jumlah sampel yang di perbesar, dan instrumen yang kesahihannya Iebih tinggi lagi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam ilmu keperawatan saat ini dan mendatang"
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4995
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Puguh Kristiyawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kecemasan yang dialami orang tua saat menghadapi anak yang dilakukan tindakan pemasangan infus. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sederhana Peneliti hanya mengambil 30 orang yang menjadi responden dengan kriteria orang tua yang anaknya berusia 2 - 7 tahun dan sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, bisa membaca dan menulis dan bersedia menjadi responden dengan menandatangani informed concenr. Untuk mengumpulkan data tingkat kecemasan tersebut peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dan lembar observasi. Seielah data terkumpul, data dianalisa dengan menggunakan statistik sederhana.
Hasilnya menunjukkan sebagian ozang tua saat menghadapi anak yang dilakukan tindakan pemasangan infus mengalami cemas ringan (17 orang responden atau 56,7 %), cemas sedang 11 orang responden (36,6 %), cemas berat 2 orang responden (6,7 %) dan tidak ditemukan yang mengalami panik sehingga peneliti menyimpulkan, kebagian besar orang tua saat menghadapi anak yang dilakukan tindakan pernasangan intins mengalami cemas ringan sampai berat. Peneliti juga memberikan rekomendasi pada peneliti seianjutnya untuk melakukan penelitian lagi pada tindakan invasif yang lain dengan menggunakan waktu dan responden yang Iebih banyak, sehingga data yang diperoleh lebih akurat dan dapat digeneralisasikan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5250
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Sutati
"Beberapa bayi yang dirawat di NICU dan dilakukan tindakan intubasi menjadi salah satu penyebab kecemasan pada orang tuanya (Haines Perger & Nagy, 1995). Setiap orang memberikan respon berbeda terhadap cemas sesuai dengan tingkat kecemasan yang dihadapi. Paplau membagi dalam empat tingkat (Stuart & Sundeen, 1995), yaitu cemas ringan, sedang , berat dan panik.
Berdasarkan pengamatan di NICU RSAB Harapan Kita sebagian besar orang tua yang bayinya dirawat menunjukkan tanda-tanda kecemasan seperti marah-marah, sering bertanya kepada perawat dan dokter, mondar-mandir di dalam ruang perawatan, menangis dan selalu ingin dekat dengan bayinya.
Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui Gambaran tingkat kecemasan orang tua yang bayinya dirawat di NICU RSAB Harapan Kita Jakarta Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sederhana dengan menggunakan uji statistik tendensi sentral.
Hasil penelitian menunjukkan responden 3,6% tidak mengalami cemas, 23,06% cemas ringan, 32,67% cemas sedang dan 40,67% cemas berat yang dipengaruhi oleh faktor usia, pendidikan, penghasilan dan agama atau kepercayaan yang dianutnya Rekomendasi untuk peneliti lain apabila tertarik untuk melakukan peneletian yang berkaitan dengan tingkat kecemasan orang tua yang bayinya dirawat di NICU untuk menggunakan desain lain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4989
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Masa prenatal adalah waktu yang sangat berarti untuk mempersiapkan fisik
dan psikologis bagi ibu hamil dan pasangannya dalam rnempersiapkan kelahiran bayi
dan menjadi orangtua, Ibu hamil pada trimester ketiga memiliki suatu harapan akan
proses persalinan yang aman dan nyaman bagi dirinya dan bayi yang akan
dilahirkannya , tetapi seringkali hal itu berubah menjadi suatu perasaan khawatir
terhadap proses persalinan yang akan dijalaninya (Bobak et al, 1995);
Pada penelitian ini pertanyaan penelitian yang ada berdasarkan konsep terkait
adalah apakah faktor-faktor yang mempengambi tingkat kecemasan pada ibu
primigravida trimester ketiga dalam menanti persalinan? Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang rnempengaruhi tingkat kecemasan ibu
hamil trimester tiga dalam menanti hari persalian. Penelitian dilakukan secara total
sampling kepada seluruh ibu hamil pertamakali dengan usia kehamilan lebih dari 28
minggu yang melakukan perneriksaan kehamilan di Puskesmas kecamatan
Pasanninggu, Jakarta Selatan pada rninggu ketiga bulan Januari 2002. Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sederhana, dimana jumlah responden
sebanyak 11 orang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan alat pengumpul data berupa lembar kuesioner yang dibuat oleh peneliti.
Analisa data dilakukan dengan membuat tabulasi dan data kuesioner yang
dikumpulkan, kemudian dihitung dalam bentuk prosentase untuk setiap kategori,
selanjutnya dilakukan perhitungan statistik berupa distribusi frekuensi dari masing-
masing kriteria variable dan mengarnbil kesimpulan dari hasil perhitungan tersebut.
Hasil yang diperoleh ternyata hanya 9,1 % responden mengalami kecemasan
berat dan 36,4% rnengalami tingkat kecemasan sedang. Pada penelitian ini ditemukan
dna faktor yang sangat dominau yang mempengaruhi tingkat kecemasan ibu
primigravida dalam menanti hari persalinan, yaitu usia ibu saat kehamilan dan
keuangan. Agar penelitian selanjutnya lebih akurat lagi hasilnya, diharapkan
penelitian yang dilakukan dapat rnenggunakan sample dalam skala besar dan
melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap responden, pasangan serta keluarganya."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5217
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurma Mulyasari
"Upaya untuk menentukan pasien menderita keganasan adalah hasil patologi anatomi dari tindakan diagnostic kanker yang menyatakan positif menderita kanker. Tindakan diagnostik kanker menimbulkan kecemasan bagi pasien. Pemberian edukasi diharapkan dapat mengurangi kecemasan. Penelitian mengenai “Pengaruh edukasi terhadap tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan pasien yang akan dilakukan tindakan diagnostik kanker". Dilaksanakan pada tanggal 5 - 24 Mei 2008 dengan jumlah sampel 40 responden yang dilakukan tindakan diagnostik kanker di Rumah Sakil Kanker "Dharmais" Jakarta.
Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh edukasi terhadap pengetahuan dengan kecemasan pasien yang akan dilakukan tindakan diagnostik kanker. Mengidentifikasi pengaruh edukasi terhadap pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi dan mengidentifikasi pengaruh edukasi terhadap kecemasan sebelum dan sesudah edukasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner, yaitu kecemasan berupa rentang kecemasan dan kuisioner pengetahuan. Disain penelitian ini adalah quasi eksperimen.
Hasil pengolahan data dengan T-Test diperoleh gambaran bahwa ada pengaruh pengetahuan sebelum edukasi dan pengetahuan sesudah edukasi, dan adanya pengaruh kecemasan sebelum edukasi dan setelah edukasi. Keterbatasan penelitian ini adalah hanya melihat pengaruh edukasi terhadap pengetahuan dengan tingkat kecemasan, sedangkan variable Iain tidak diteiti. Untuk peneliti selanjutnya dapat dikembangkan kerangka konsep yang ada serta menambahkan variable-variabel Iain yang mempengaruhi hubungan pengetahuan dengan kecemasan pada pasien yang akan dilakukan tindakan diagnostik kanker."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5677
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Tindakan pemasangan kateter urine adalah untuk mengeluarkan produksi urine dalam
tubuh yang diperlukan karena adanya obstruksi, gangguan neurologis, prosedur
pembedahan atau terjadinya inkontinensia urine. Pemasangan kateter yang dilakukan
pada wanita baik yang belum menikah maupun sudah menikah dapat menimbulkan rasa
cemas sebagai perasaan tidak nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan tingkat kecemasan antara wanita belum menikah dengan sudah menikah yang
t an kateter urine. Penelitian ini mempergunakan desain deskriptif perbandingan,
dengan cara pengambilan data secara purposive sampling dilaksanakan darn tanggal 30
Desember 2002 sampai dengan 6 januari 2003. Berdasarkan hasil penelitian dari 30
responden, didapatkan 15 responden wanita belum menikah menunjukkan 13,33 %
tingkat kecemasan ringan dan 86,67 % tingkat kecemasan sedang, rata-rata skor 47,87
(lcecemasan sedang), 15 responden wanita sudah menikah menunjukkan 60 % tingkat
kecemasan ringan dan 40 % tingkat kecemasan sedang, rata-rata skor 37,13 (kecemasan
ringan). Dari basil perhitungan uji t = 3,95 dan df= 28, maka niiainya berada disebelah
kanan dari nilai tabel 2,763 (p = 0,005) berarti nilai p < 0,01 yang lebih kecil dari nilai '
alpha (0,05), maka dapat diputuskan Ho ditolak, sehingga dengan menggunakan alpha
5 % dapat disempulkan bahwa secara statislik ada perbedaan tingat kecemasan antara
wanita belum menikah dengan sudah menikah yang terpasang kateter urine. Salah satu
cara untuk menurunkan tingkat kecemasan klien dngan melakukan pendidikan
kesehatan pada klien yang akan dilakukan pemasangan kateter urine yang bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman klien tentang kegunaan dari pemasangan kateter urine."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5166
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Kesenjangan kurikulum dan kontrasnya perbedaan lama waktu belajar antara tahap akademik dan tahap profesi dalam kurikulum Pendidikan Ners, kerap menimbulkan ansietas di kalangan mahasiswa tahap akademik tingkat akhir dalam transisi menuju tahap profesi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ansietas mahasiswa reguler FIK UI angkatan 2003 dalam menghadapi tahap pendidikan profesi.
Penelitian menggunakan desain deskriptif sederhana dengan teknik pengambilan sampel secara acak sederhana (Sbnple Random Sampling). Sampel sebanyak 48 responden diambil pads minggu kedua Mei 2007. Hasil penelitian menggambarkan, dari 48 responden sebanyak 46 orang (95,8%) menyatakan faktor yang paling mempengaruhi terjadinya ansietas dalam menghadapi tahap profesi adalah; Tidak terampil dalam melakukan intervensi klinik. Penelilian tentang tingkat ansietas dalam menghadapi tahap profesi menunjukkan 44 responden (91,7 %) mengalami ansietas berat, 3 responden (6,3 %) mengalami panik, dan I responden (2 %) mengalami ansietas sedang. Berdasarkan hasil penelitian rekomendasi bagi pengelola pendidikan adalah melakukan evaluasi terhadap sistem akademik Serta tetap menitikberatkan aspek kognitif dalam setiap proses pembelajaran dengan tidak meninggalkan aspek psikomotor (clinical skiI)"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5593
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Norma Liana Sari
"Hipospadia merupakan salah satu penyakit kelainan kongenital pada laki-laki yang paling sering terjadi pada usia anak. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan penatalaksanaan medis seperti pembedahan. Tetapi, rencana pembedahan dapat membuat anak mengalami masalah keperawatan ansietas. Melalui teknik distraksi dan edukasi kesehatan pra operative, perawat mampu mengatasi masalah keperawatan ansietas pada anak. Berdasarkan hasil evaluasi, teknik distraksi dan edukasi kesehatan mampu mengatasi ansietas pada anak. Pernyataan ini dibuktikan dengan adanya penurunan pada skala ansietas dari nilai 15 ansietas sedang menjadi 8 ansietas ringan dan dari nilai 13 ansietas ringan menjadi 7 anseitas ringan dengan menggunakan instrumen modifikasi dari ZS-RAS dan T-MAS yang dibuat oleh Solikhah 2011 . Selain itu, anak mengatakan bahwa saat ini tidak mimpi buruk kembali, dapat tidur dengan nyenyak, serta wajah terlihat ekspresif dan ceria. Keberhasilan teknik ini juga dibantu oleh dukungan keluarga dan penerapan teknik komunikasi pada anak. Agar teknik distraksi dan edukasi kesehatan lebih efektif untuk mengatasi ansietas pada anak, pihak institusi pelayanan kesehatan perlu membuat media edukasi kesehatan mengenai persiapan pra operative, yang mendorong adanya interaksi antara anak dan petugas kesehatan sesuai tumbuh kembang anak.

Hypospadias is one of the most common congenital aberrations in males at the age of the child. To solve the problem, medical management is needed such as surgery. However, a surgical plan may make the child have anxiety nursing problems. Through distraction techniques and preoperative health education, nurses are able to overcome the problem of nursing anxiety in children. Based on the evaluation, distraction technique and health education able to overcome anxiety in children. This statement is evidenced by a decrease in the anxiety scale from a value of 15 medium anxiety to 8 mild anxiety and from a value of 13 mild anxiety to 7 mild anxiety using modified instrument of ZS-RAS and T-MAS made by Solikhah 2011 . In addition, the child says that the moment is not a nightmare back, can sleep soundly, and the face looks expressive and cheerful. The success of this technique is also aided by family support and application of communication techniques in children. In order for distraction and health education techniques to be more effective to overcome anxiety in children, the institution of health services need to make health education media about pre-operative preparation, which encourage the interaction between child and health officer according to child growth.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>