Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144663 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pase, Muslimah
"Tahun 2010 populasi lansia bertambah hingga 10% dari sekitar 13,85 juta jiwa (DitjenRehsos/kemensos, 2012). Setiap individu tidak bisa menghindari penuaan.Terapi Kelompok Terapeutik Lansia (TKT) dan Psikoedukasi Keluarga (PEK) merupakan salah satu sebagai intervensi yang dapat membantu meningkatkan pencapaian Integritas diri lansia.
Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh TKT-PEK terhadap integritas diri dan dukungan keluarga lansia di RW I dan RW XI Kelurahan Tanah Baru Kecamatan Bogor Utara. Desain penelitian quasi experimental pre-post test group design. Sampel 79 lansia meliputi 40 klien kelompok TKT dan PEK, 39 klien kelompok TKT. Analisis data dengan t test dan regresi linier ganda.
Hasil penelitian ditemukan ada peningkatan integritas diri lansia secara bermakna pada kelompok yang mendapatkan TKT- PEK dan TKT secara bermakna p value ≤ 0,05. Peningkatan pada kelompok yang mendapat TKT dan PEK lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan TKT saja (p value ≤ 0,005). Dukungan keluarga berhubungan secara bermakna dengan integritas diri lansia. TKT- PEK direkomendasikan diterapkan sebagai terapi keperawatan lanjutan dalam merawat lansia di komunitas.

In 2010 the elderly population increases up to 10% of the 13.85 million people (Directorate General of Social Rehabilitation / Ministry of Social Affairs, 2012). The aging process is inevitable, every individual must be able to deal with it. The ability to adapt to changes affecting the integrity of the elderly themselves. Psychotherapy can help seniors achieve personal integrity is TKT-PEK.
This study aims to determine the effect of TKT-PEK the integrity of self and family support elderly in RW I and RW XI New Lands Village North Bogor. Quasiexperimental research design pre-post test design group. Sample amounted to 79 elderly client groups that include 40 TKT-PEK, TKT 39 client groups. Analisia data by Independent Test and multiple linear regression.
The result is no difference between a given integrity TKT-PEK and TKT in his family to be given to the significance of 0.001. There is a significant relationship between family support with integrity elderly. TKT-PEK is the most contributing factor that increases the ability of elderly people to reach self-integrity characteristics of the elderly and other factors. TKT-PEK recommended to be applied as a therapy in advanced nursing care for the elderly in the community."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T36032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Missesa
"Prevalensi gangguan mental emosional termasuk depresi berdasarkan RISKESDAS 2007 secara nasional tertinggi pada kelompok lansia (33,7%). Terapi Reminiscence dan Life Review merupakan psikoterapi yang efektif untuk mengatasi depresi pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok Reminiscence dan Life Review terhadap depresi, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial pada lansia. Desain penelitian ini adalah quasi experimental, 29 sampel mendapat Terapi Kelompok Reminiscence dan Life Review, 28 sampel mendapat Terapi Kelompok Reminiscence. Data dianalisis menggunakan t-test.
Hasil penelitian menunjukkan ada penurunan bermakna kondisi depresi, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial pada kedua kelompok intervensi (Pvalue < 0,05). Perubahan depresi, harga diri rendah dan keputusasaan pada kelompok yang mendapat terapi kelompok Reminiscence dan Life Review lebih besar secara bermakna dibanding kelompok yang mendapat Terapi Kelompok Reminiscence (Pvalue<0,05), sedangkan masalah keperawatan ketidakberdayaan dan isolasi sosial pada kedua kelompok intervensi tidak ada perbedaan yang bermakna (Pvalue>0,05). Terapi kelompok Reminiscence dan Life Review direkomendasikan untuk mengatasi depresi, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial pada lansia.

The prevalence of mental emotional disorders including depression based RISKESDAS 2007 highest nationally in elderly people (33.7%). Reminiscence and Life Review Therapy is an effective psychotherapy for depression in elderly. The purpose of this research to determine the effect of Reminiscence and Life Review Group Therapy on depression, low self-esteem, helplessness, hopelessness and social isolation in elderly. The research design is quasi experimental, 29 samples received Reminiscence and Life Review Group Therapy, 28 samples received Reminiscence Group Therapy. The analysis of data used t test.
The results showed significant decrease on depression, low selfesteem, helplessness, hopelessness and social isolation in both intervention groups (Pvalue <0,05). Changes of depression, low self-esteem and social isolation in the group received Reminiscence and Life Review Group Therapy is significantly greater than the group received Reminiscence Group Therapy (Pvalue<0,05), while nursing problems of powerlessness and social isolation in both intervention groups there was no significant difference (Pvalue> 0,05). The Reminiscence and Life Review Group Therapy recommended to treat depression, low self-esteem, helplessness, hopelessness and social isolation in elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervan
"Integritas diri lanjut usia didasarkan pada keyakinan bahwa hidup seseerang telah berguna sehingga memungkinkan individu untuk menghadapi kematian tenang dan hidup yang lebih bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi suportif temadap integritas diri pada 1anjut usia di Kota Bogor. Desain penelitian quasi experimental pre-post test with control group. Sampel berjumlah 70 orang, masing-masing 35 orang kelompok intervensi dan kontrol. Hasil penelitian mimunjukkan integntas diri -pada lanjut usia meningkat secara signifikan. Setelah dilakukan terapi suportif (pvalue= 0,0001 < a=0.05). Peningktan integritas diri lansia lebih tinggi dan signifikan pada kelompok yang mendapat terapi suportif dibandingkan kelompok yang tidak mendapatkan terapi suportif (pvalue=0,001 < a::;0.05). Terapi suportif direkomendasikan sebagai terapi keperawatan untuk meningkatkan integritas diri pada lanjut usia di masyarakat.

The elderly self integrity based on a belief that one's life have meaning to enable such individual to face death peacefully and a more meaningful life. The purpose of this study was to determine the effects of supportive therapy to self integrity in elderly at Bogor City. The research design was quasi-experimental pre-post test with control group. The sample of this research are the elderly of 70 respondents including 35 respondents in the intervention group and 35 respondents in the control group. The results showed that elderly self integrity significantly after supportive therapy (pvalue=0,0001 < a=0.05). This research showed significant comparation of the elderly self integrity between group with supportive-therapy and neither (pvalue=O,OOl < a=0,05). Suppotive therapy recommended as nursing therapy used to treat elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42409
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khoirul Amin
"Lansia akan mengalami penurunan dan perubahan pada berbagai aspek, dan ketika lansia mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan akan mencapai integritas diri namun bila tidak mampu menyesuaikan dapat menyebabkan keputusasaan hingga depresi. Terapi kelompok terapeutik (TKT) merupakan tindakan yang dilakukan untuk mempersiapkan tahap dan tugas perkembangan psikososial pada lansia dan psikoedukasi keluarga (FPE) merupakan terapi kepada keluarga untuk membantu dalam perawatan lansia. Tujuan karya ilmiah ini untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik dan psikoedukasi keluarga terhadap integritas diri dan depresi pada lansia. Desain penelitian yang digunakan yaitu operational research dengan menggunakan TKT dan FPE untuk mencapai integritas dan mencegah depresi bagi lansia. Responden dari kegiatan ini ditentukan secara purpose sampling dan sampel kegiatan ini sejumlah 34 lansia dimana 19 mendapatkan TKT dan FPE kemudian 15 lansia mendapatkan TKT. Hasilnya setelah diberikan terapi TKT dan FPE terdapat peningkatan integritas diri tidak signifikan (p value >0,05) dan penurunan tingkat depresi lansia secara signifikan (p value <0,05). Pada kelompok dengan TKT terdapat penurunan tingkat depresi secara signifikan (p value <0,05) dan peningkatan integritas diri tidak signifikan (p value >0,05). Terdapat perbedaan tidak signifikan (p value >0,05) antara kelompok yang diberikan terapi TKT dan FPE dengan kelompok yang diberikan TKT.

The elderly will experience a decline and change in various aspects, and when the elderly are able to adapt to changes they will achieve self-integrity, but if they are not able to adjust, they can lead to despair and depression. Therapeutic group therapy (TKT) is a therapy taken to prepare for the stages and tasks of psychosocial development in the elderly and family psychoeducation (FPE) is a therapy for families to assist in the care of the elderly. The purpose of this scientific work is to determine the effect of therapeutic group therapy and family psychoeducation on self-integrity and depression in the elderly. The research design used is operational research using TKT and FPE to achieve integrity and prevent depression for the elderly. Respondents from this activity were determined by purpose sampling and the sample of this activity was 34 elderly, of which 19 received TKT and FPE, then 15 elderly received TKT. The result, after being given TKT and FPE therapy, there was an insignificant increase in self-integrity (p value > 0.05) and a significant decrease in the level of depression in the elderly (p value < 0.05). In the group with TKT there was a significant decrease in the level of depression (p value <0.05) and an insignificant increase in self-integrity (p value> 0.05). There was no significant difference (p value > 0.05) between the group given TKT and FPE therapy and the group given TKT"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Puji Lestari
"Angka harapan hidup pada tahun 2004 umur harapan hidup hanya pada kisaran 66,2 tahun dan pada tahun 2014 meningkat menjadi umur 72 tahun. Peningkatan harapan hidup itu menyebabkan bertambahnya populasi penduduk berusia lanjut atau usia diatas 60 tahun. Menurut Erik H. Erikson tugas perkembangan Ianjut usia adalah tercapainya Integritas ego versus Keputusasaan, artinya apabila lanjut usia mampu melaksanakan tuEas perkembangan sesuai tahapan perkembangan lanjut usia maka akan tercapai integritas ego yang baik. Jumlah sampel yang diambil adalah 14 usia lanjut dengan diagnosa sehat. Terapi kelompok terapeutik Iansia dapat meningkatkan integritas ego 8,6%, sedangkan terapi life review dapat meningkatkan integritas ego lansia sampai dengan 6,6%. Teori transisi dapat digunak:an dalam keperawatan lansia.

Life expectancy in 2004life expectancy was only in the range of66.2 years and in 2014 increased to age 72 years. Increased life expectancy is causing increasing elderly population or age above 60 years. According to Erik H. Erikson's developmental tasks are elderly achievement of ego integrity versus despair, meaning that if the elderly were able implement developmentally appropriate developmental tasks the elderly will be achieved ego integrity is good. The number of samples taken was 14 healthy elderly with diagnosis. Group therapy can improve the therapeutic ego integrity elderly 8.6%, while the therapeutic group therapy can improve the life review ego integrity elderly up to 6.6%. Transition theory can use gerontology nursing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Norman Wijaya Gati
"Lansia mengalami perubahan biologis, psikologis dan sosial. Diperlukan dukungan untuk membantu lansia beradaptasi melalui pendekatan keperawatan. Tujuan dari KIA ini adalah menggambarkan penerapan terapi kelompok terapeutik dan reminisence untuk mencapai integritas diri menggunakan pendekatan model stres adaptasi stuart dan model adaptasi Roy. Sejumlah 20 lansia menjalani terapi TKT, 10 yang mengalami depresi dan HDRS dilanjutkan dengan terapi reminisence.
Hasil: terjadi peningkatan integritas diri lansia, penurunan tanda gejala depresi dan HDRS.
Kesimpulan: pemberian TKT dapat membantu lansia beradaptasi dan mencapai integritas diri, sedangkan reminisence mampu menurunkan tanda gejala depresi dan HDRS. Diperlukan penelitian lanjut tentang faktor yang mempengaruhi pencapaian integritas diri.

Elderly changing biologically, psychologically and socially through time. They need support to adapt changes in their lifetime. The purpose of this scientific work is to know the Therapeutic Group Therapy dan Reminisence Application to Achieve Personal Integrity in Elderly Through Stuart Stress Adaptation and Roy Adaptation Model. 20 Elderly recruited to therapeutic group therapy, and 10 depressed elderly continued with Reminiscence therapy.
The Result shows there were increasing personal integrity and decreasing symptom of depression and situational low sel-esteem.
Therapeutic group therapy help elderly adapt the changes, while Reminiscence decrease depression and situational low self-esteem. Need further research about factors influence personal integrity in elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deviera Minelly Noor
"ABSTRAK
Latar Belakang: Gangguan keseimbangan dan mobilitas merupakan penyebab terbesar disabilitas pada usia lanjut 60 tahun atau lebih. Keseimbangan dan mobilitas merupakan faktor penting dalam melakukan aktivitas fungsional. Masalah paling serius dari gangguan mobilitas adalah kecenderungan usia lanjut untuk jatuh dan menjadi cedera akibat jatuh. Faktor lainnya yang mempengaruhi jatuh adalah rasa takut jatuh. Latihan keseimbangan dapat menurunkan insiden jatuh pada usia lanjut, namun usia lanjut yang berisiko jatuh sering menolak untuk mengikuti program latihan di rumah sakit. Program latihan di rumah memungkinkan individu untuk latihan secara mandiri, dengan biaya yang murah, dan sesuai untuk usia lanjut dengan keterbatasan akses ke fasilitas latihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan yang dilakukan di rumah selama 8 minggu terhadap mobilitas fungsional dan rasa takut jatuh pada usia lanjut.
Metode: Disain penelitian ini adalah Randomized Controlled Trial. Populasi terjangkau adalah usia lanjut ≥ 60 tahun yang ada di Poliklinik Geriatri Terpadu dan Poliklinik Rehabilitasi Medik rumah sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta yang memenuhi kriteria penelitian. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling, dan dibagi menjadi dua kelompok secara randomisasi permutasi blok. Kelompok keseimbangan diberi latihan keseimbangan dan kelompok kontrol diberi latihan penguatan ekstremitas atas selama 8 minggu. Untuk menilai mobilitas fungsional digunakan uji Time Up and Go (TUG), sedangkan rasa takut jatuh dinilai dengan instrumen Falls Efficacy Scale – International (FES-I).
Hasil: 94 responden mengikuti program latihan sampai selesai, kelompok keseimbangan (46 orang) dengan rerata umur 69,7 ± 6,03 tahun, dan kelompok kontrol (48 orang) dengan rerata umur 70,35 ± 6,95 tahun. Nilai uji TUG kelompok keseimbangan pada minggu ke-1 adalah 10,11 (7,41-16,52) detik dan menurun menjadi 9,24 (7,11-17,00) detik setelah 8 minggu latihan, (p < 0,001), dibandingkan dengan kelompok kontrol terdapat penurunan yang signifikan pada uji TUG minggu ke-1 dan minggu ke-8, p = 0,001. Nilai FES-I minggu ke-1 adalah 23,0 (16-38), dan setelah 8 minggu latihan terdapat penurunan menjadi 18,5 (16-35), p < 0,001, namun dibandingkan dengan kelompok kontrol tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, p = 0,166 Kesimpulan: Terdapat peningkatan mobilitas fungsional yang bermakna secara statistik berdasarkan uji TUG pada kelompok keseimbangan dibandingkan dengan kelompok kontrol, setelah 8 minggu latihan. Dan terdapat penurunan rasa takut jatuh yang diukur menggunakan nilai FES-I pada kelompok keseimbangan setelah 8 minggu latihan, namun dibandingkan dengan kelompok kontrol tidak ada perbedaan bermakna.

ABSTRACT
Background: Impaired balance and mobility are the biggest cause of disability in the elderly 60 years or more. Balance and mobility is an important factor in performing functional activities. The most serious problem is the tendency of the mobility-impaired elderly to fall and be injured by falling. Another factor affecting the fall is fear of falling. Balance training can reduce the incidence of falls in the elderly, however, older adults who are at risk usually refuse to participate in hospital-based exercise programs. Home-based exercises may allow individuals to practice independently, with low cost, and may be appropriate for the elderly with limited access to exercise facilities. The aim of this study is to determine the effect of balance exercises done at home for 8 weeks on functional mobility and the fear of falling in the elderly.
Methods: The design of the study was randomized controlled trial. The population was the elderly ≥ 60 years old at Integrated Geriatric Polyclinic and Physical Medicine and Rehabilitation Polyclinic in Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta who fit the criteria. Sampling was done by consecutive sampling, and were divided into two groups by randomized block permutation. The balance group was given balance exercises and the control group was given upper extremity strengthening exercises for 8 weeks. Functional mobility was assessed by Time Up and Go test (TUG), and to assess fear of falling was used the Falls Efficacy Scale - International (FES-I) instrument.
Results: 94 respondents were completed the exercise program, the balance group (46 people) mean age 69.7 ± 6.03 years old, and the control group (48 people) mean age 70.35 ± 6.95 years old. TUG test in balance group was 10.11 (7.41-16.52) seconds at week-1 and improved to 9.24 (7.11-17.00) seconds after 8 weeks training, (p < 0.001). Compared to the control, the balance group had significantly improvement between TUG test week-1 and week-8, p = 0.001. FES-I test in balance group was 23.0 (16-38) at week-1 and after 8 weeks there is a decline to 18.5 (16-35), p < 0.001, but compared to the control group showed no significant difference, p = 0.166 .
Conclusion: There is statistically significant increasing of functional mobility based on the TUG test in the balance group compared to the control group, after 8 weeks of training program, and there is a statistically significant reduction in fear of falling were measured using FES-I instrument in the balance group after 8 weeks of training program, but compared to the control group there is no significant difference."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Shinta Yuliana
"Promosi kesehatan jiwa merupakan bagian penting yang perlu untuk diberikan kepada anak usia sekolah dalam membantu proses tumbuh kembangnya ketika menghadapi stresor. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik (TKT) anak sekolah pada anak, psikoedukasi keluarga, pendampingan kader dan guru terhadap peningkatan tugas dan aspek perkembangan anak usia sekolah. Desain penelitian riset operasional melibatkan 47 anak sekolah. Hasil menunjukkan bahwa adanya peningkatan tugas dan aspek perkembangan anak usia sekolah secara bermakna setelah terapi kelompok terapeutik anak usia sekolah, psikoedukasi keluarga, pendampingan kader dan monitoring evaluasi orang tua dan kader lebih tinggi secara bermakna dibandingkan pada kelompok lain (p value < 0.05). TKT anak sekolah pada anak, psikoedukasi keluarga, pendampingan kader, dan monitoring evaluasi orang tua dan kader direkomendasikan pada anak usia sekolah untuk meningkatkan tugas dan aspek perkembangan anak usia sekolah untuk peningkatan kesehatan jiwa.

Mental health promotion is an important part that needs to be given to school-age children in helping the process of growth and development when facing stressors. This study aims to determine the effect of school children's therapeutic group therapy (TKT), family psychoeducation, mentoring of cadres and teachers on improving the tasks and developmental aspects of school-age children. The operational research research design involved 47 school children. The results showed that there was a significant increase in the tasks and developmental aspects of school-age children after therapeutic group therapy for school-age children, family psychoeducation, cadre assistance and evaluation monitoring of parents and cadres were significantly higher than in other groups (p value < 0.05). TKT for school children, family psychoeducation, cadre assistance, and monitoring evaluation of parents and cadres are recommended for school-age children to improve the tasks and developmental aspects of school-age children to improve mental health."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Helena Winata
"Jatuh merupakan hal yang sering terjadi pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga tentang kejadian jatuh pada lansia di RW 05 Kelurahan Cisalak. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan keluarga memiliki pengetahuan yang dapat dikategorikan baik (51,9%), sebagian besar keluarga memiliki sikap baik (73,6%) serta tidak terdapat perbedaan antara perilaku baik dan kurang (50%) tentang kejadian jatuh pada lansia.
Peneliti menyarankan agar penelitian ini dapat digunakan untuk memotivasi keluarga dan pemberi layanan kesehatan dalam mempromosikan pentingnya pencegahan jatuh dalam rangka mengurangi kejadian jatuh pada lansia.

Falls are common among elderly. The aim of this study was to explore family's knowledge, attitude, and behavior about falls incident among elderly at RW 05 Kelurahan Cisalak. This study used a descriptive method for its design.
The result showed that the knowledge of the families were classified as good (51,9%), most of families had good attitudes (73,6%), and the behavior of the families did not have any difference between good and less (50%) about falls incident among elderly at RW 05 Kelurahan Cisalak.
Researcher suggest that this research could be used to encourage family and other health care provider to promote the importance of having falls prevention in order to reduce falls incident rate in elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmawan
"Proporsi jumlah penduduk usia tua di Indonesia semakin meningkat. Hal ini menggambarkan bahwa usia harapan hidup masyarakat juga meningkat. Salah satu upaya untuk menilai status gizi dari lansia dapat dilihat dari Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu berat badan dan tinggi badan. Namun, pengukuran tinggi badan tegak pada lansia tidak dapat dilakukan karena skoliosis, kifosis, cacat, dan patah tulang. Tujuan studi ini adalah untuk memperoleh model prediksi tinggi badan pada pra lansia (45-59 tahun) dan lansia (60-90 tahun) berdasarkan panjang depa, tinggi lutut, usia, dan jenis kelamin. Studi ini dilakukan pada 202 (90 orang laki-laki dan 112 orang perempuan) pra lansia dan lansia, di Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat.
Studi menggunakan desain cross sectional. Kriteria inklusi responden adalah laki-laki maupun perempuan dengan usia 45-90 tahun, memiliki kondisi tubuh yang sehat atau masih mampu berdiri tegak, serta dapat berkomunikasi dengan baik. Kriteria eksklusi responden adalah lansia yang memiliki salah satu tangan tidak dapat direntangkan karena patah tulang atau sebab tertentu, mengalami patah tulang/kaki palsu, dan gangguan komunikasi.
Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa korelasi panjang depa dengan tinggi badan pada laki-laki r = 0,86 perempuan r = 0,71. Korelasi tinggi lutut dengan tinggi badan pada laki-laki r = 0,79 perempuan r = 0,72. Model prediksi tinggi badan dapat dilakukan dengan prediktor panjang depa, tinggi lutut, dan usia. Model prediksi ini dapat diaplikasikan pada pasien yang diamputasi atau gangguan patah tulang.

Proportion of elderly in Indonesia increases. This situation describe that the life expectation have also increased. A tools to assess the nutritional status of the elderly can be seen from the Body Mass Index (BMI) from weight and height. However, measurement of height in elderly can nott be obtained because scholiosis, khifosis, deformity, of fracture. The purpose of this study was to obtain the height prediction model in middle-age (45-59 years) and elderly (60-90 years) based on arm span, knee height, age, and gender. The study was conducted on 202 (90 men and 112 women) middle-age and elderly, in Bojongsari District, Depok, West Java.
This study use cross-sectional design. Inclusion criteria for the respondents were men and women aged 45-90 years, having a healthy body condition or still able to stand upright, and can communicate well. Exclusion criteria were elderly respondents who had one hand can not be stretched because of fracture or a particular cause, suffered a rosthetic limbs, and discommunication.
Results of this study indicate that the correlation arm span to height for men women r = 0.86 r = 0.71. Knee hight correlation with height in men women r = 0.79 r = 0.72. The new height prediction models can formed using arm span, knee height, and age. The predictive models can be applied to patients who amputated or fracture.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>