Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170986 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novi Herawati
"Stroke merupakan sindrom klinis berupa defisit neurologis, yang dapat mengakibatkan kematian dan kelemahan. Kelemahan ini akan berdampak pada perubahan citra tubuh klien pasca stroke. Tujuan penelitian mengeksplorasi gambaran pengalaman klien kelemahan pasca stroke menghadapi perubahan citra tubuh. Desain penelitian kualitatif deskriptif fenomenologi dengan metode wawancara mendalam terhadap 7 klien pasca stroke dengan kelemahan yang menjalani rawat jalan di poliklinik neurologi RS Dr. M. Djamil Padang. Data berupa rekaman wawancara dan catatan lapangan, dibuat transkrip dan analisis menggunakan tekhnik Colaizzi.
Hasil penelitian didapatkan delapan tema, yaitu penurunan fungsi dan perubahan kemampuan tubuh, konflik emosi terhadap perubahan tubuh, perubahan aktifitas sosial, peningkatan kemampuan diri menghadapi perubahan citra tubuh, dukungan eksternal menghadapi perubahan citra tubuh, strategi koping menghadapi perubahan citra tubuh, dukungan keluarga terhadap kesembuhan dan harapan terhadap pemulihan kondisi tubuh.
Hasil penelitian menunjukkan kelemahan berdampak terhadap fisik, psikologi dan sosial yang berpotensi menimbulkan masalah psikososial. Penggunaan strategi koping juga masih ada yang beresiko perilaku maladaptif. Hal ini dapat menjadi gambaran kebutuhan asuhan keperawatan psikososial dan dapat diberikan terapi keperawatan jiwa yang tepat. Diharapkan perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan dapat meningkatkan peran dan fungsinya sebagai konselor dan pemberi yankep yang caring.

Stroke is a clinical syndrome of neurological deficits, which can cause death and weakness. This weakness will impact on the client's body image changes after stroke. The research purpose is to explore client experiences pasca stroke weakness at changes in body image. Descriptive phenomenological qualitative research design with in-depth interviews to 7 pasca stroke with weakness clients undergoing outpatient neurology polyclinic of Dr. M. Djamil Padang City Hospital. Data were gathered in interview recording and field note form, then transcribed and analized by Colaizzi's techniques.
This study identified eight themes included the decrease in function and changes in the body's ability, emotional conflict to changes in the body, changes in social activities, increased ability at changes in body image, external support at changes in body image, coping strategies used for changes in body image, family support for healing and expectations for recovery of the body.
Results showed weakness affects the physical, psychological and social that potential to cause psychosocial problems. Coping strategies that used, still might have a risk of maladaptive behavior. It can be a condition of the psychosocial needs nursing care and therapy psychiatric nursing can be given proper. It is expected nurse as nursing care providers can improve the role and function as counselors and nursing care providers with caring."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gustaf
"Data Base Plan for Emergency Installation is part of Hospital Management Information System, in special case we are studying of Management Information System for data registration in Emergency Installation for support activity. Dr. M. Djamil Padang Hospital's Company Emergency Installation which still use manual registration procedures and reporting system will be effect to losing patient information.
Objectives of this research are to develop computerized registration information system Dr. M. Djamil Padang Hospital's Company Emergency Installation. To development system we have 2 (two) stages, manual stage by DFD and Flowchart and automation stage by data input, process and output. To support developing automation or computerized system we use Microsoft Access 2000 and Microsoft Visual Basic Version 6.
Regarding to the analyse result at Dr. M. Djamil Padang Hospital's Company Emergency Installation especially in registration and reporting process we found inefficient system as follows :
- Data input use repeat manual system
- Reporting activity use manual report system with collecting data by recapitulation from activity manual forms.
- Raw data report still necessary to process for get Emergency Installation information Consequently the above inefficient system is data input and process inclined data false, in reporting manual process will be effect disinformation data patient.
Therefore, is necessary planed of data base application program that have more effective and efficient with implemented hospital computerize system. This system plan expected to increase service quality for patient. Because this system able to create report relation with health indicator.
Complicity of this systems is high affectivity and efficiently, accurate, easy to operated because relevant with user needed and able to expand in order to develop system that have more complicity in the future time.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sila Dewi Anggreni
"Penyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung yang diakibatkan oleh menurunnya suplai darah ke otot jantung yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Penyakit ini akan mempengaruhi arteri koroner yang memberi suplai darah, oksigen dan nutrisi ke otot miokardium. Infark miokard merupakan nekrosis dari miokard yang terjadi akibat insufisiensi aliran darah lewat koroner tidak mampu mencukupi kebutuhan oksigen. Untuk mencapai proses penyembuhan dan pemulihan yang baik pada pasien infark miokard perlu adanya manajemen nyeri yang tepat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh terapi musik terhadap tingkat persepsi nyeri pada pasien infark miokar di RS. Dr. M. Djamil Padang.
Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment, khususnya non-equivalent control group dengan pre dan post test. Sampel berjumlah 30 orang (15 orang kelompok intervensi yang diberikan terapi penurun nyeri ditambah terapi musik yang diberikan selama 3 hari dan 15 orang kelompok kontrol yang hanya diberikan terapi penurun nyeri, yang diambil dengan metode non probability sampling jenis consecutive sampling. Evaluasi tingkat nyeri dilakukan setiap hari baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol.
Hasil penelitian diperoleh adanya penurunan tingkat nyeri setiap harinya, baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Penurunan yang lebih besar terjadi pada kelompok intervensi (p=0,000), artinya terapi musik pada pasien infark miokard dapat berpengaruh terhadap penurunan tingkat nyeri. Pada penelitian ini karakteristik umur, jenis kelamin dan pengalaman nyeri tidak berpengaruh terhadap penurunan tingkat nyeri pasien infark miokard. Rekomendasi hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi keperawatan dalam menangani nyeri pada pasien infark miokardan perlu adanya penelitian lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan waktu penelitian yang lebih lama agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

Coroner heart diseases is a heart sickness which is caused by decreasing blood of supply to cardiac muscle that happening of imbalance between supplies and oxygen needs. This disease will effect the artery coronary which provide blood supply, oxygen and nutrition to myocardium muscle. Infark miokard is necrosis from miokard that happened because of insufficiency blood stream through coroner can not fulfill oxygen needs. To reach good curative process and curing at patient with infark miokard, it needs good pain management. The research a purpose is to identifying the effect of music therapy on the level of pain perception with infark miokard at Dr. M. Djamil Hospital in Padang.
This research used a quasi experiment design by control group approach with pre and post tested. Research has been done at Dr. M. Djamil Hospital Padang. 30 samples of patient with infark miokard divided into 2 groups, 15 people of intervention group which were given by pain degradation therapy and music therapy and 15 people of control group which were only given by pain degradation therapy, taking sample by non probability sampling type of consecutive sampling.
Statistic test result of dependent t-test indicated that there was meaning difference between pain degradation at group which was given by music therapy and pain degradation at group which was not given by music therapy before and after intervention. This research of age characteristic, gender and pain experience don't have an effect on pain level degradation of patient with infark miokard. The research concluded that degradation on pain perception level of patient with infark miokard was higher at group which was given by music therapy Recommendation of this research result, music therapy has to be applied as one of nursing intervention on handling pain of patient with infark miokard and it is important to be done a continue research which has more specific sample criterion and longer research to get better research result.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aumas Pabuti, Author
"Dilatar belakangi oleh masih tingginya keluhan terhadap pelayanan keperawatan, basil evaluasi pelaksanaan standar asuhan keperawatan yang masih belum memuaskan dan laporan Ka-Bidang Keperawatan tentang belum terlaksananya uraian tugas serta peran dan fungsi Kepala Ruangan (Ka-Ru), serta dipilihnya Ka-Ru periode sekarang dengan cara yang tidak biasanya, maka dilakukan penelitian terhadap 34 orang Ka-Ru Rawat inap RSUP Dr M Djamil Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan manajemen Ka-Ru rawat inap meliputi : manajemen personal keperawatan, manajemen unit perawatan, manajemen asuhan keperawatan dan manajemen pendidikan dan pengembangan staf, serta mengetahui hubungan antara karakteristik Ka-Ru ( umur, pendidikan formal, pengalaman kerja dan pelatihan keperawatan ) dengan kemampuan manajemennya. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik memakai metode kuantitatif dan kualitatif, dengan desain cross sectional.
Kemampuan manajemen diukur dengan memberikan kuesioner kepada Ka-Ru, dikonfirmasi dengan kuesioner kepada Pelaksana Perawatan dan menilai bukti dokumentasi di lapangan. Kuesioner dan daftar dokumentasi dibuat mengacu kepada uraian tugas Ka-Ru dari Gillies (1989) dan DEPKES RI (1999). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 19 dari 34 orang Ka-Ru mempunyai kemampuan manajemen dibawah nilai rata-rata. Dari 4 area manajemen ternyata 76 % Ka-Ru mempunyai tingkat kemampuan manajemen yang rendah pada pendidikan dan pengembangan staf. Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur, pendidikan formal dan pengalaman kerja dengan tingkat kemampuan manajemennya. Terdapat hubungan yang bermakna antara adanya pelatihan manajemen keperawatan kepada Ka-Ru dengan tingkat kemampuan manajemennya ( x2 = 4,10 ; p = 0,04 ). Kesimpulannya, dengan memakai nilai rata-rata kemampuan manajemen = 60 % sebagai cut of point didapatkan 56 % Ka-Ru ( dan IRNA. A, B, C ) mempunyai tingkat kemampuan di bawah rata-rata. Pelatihan manajemen keperawatan berhubungan dengan tingkat kemampuan manajemen Ka-Ru. Disarankan agar seluruh Ka-Ru mendapatkan pelatihan manajemen keperawatan, dan Instalasi yang mempunyai Ka-Ru dengan kemampuan di atas rata-rata (baik) dijadikan percontohan untuk RS. Perlu diteliti beban kerja perawat di Instalasi dengan BOR yang tinggi dan pengaruhnya terhadap kemampuan manajemen pengelolanya.

Management Competency Analysis of Ward's Head Nurses at DR.M. Djamil Padang General HospitalBase on customers frequent complains toward nursing care, evaluation of patient care standard using in the ward and Head of Nursing Departemen reporting about Ward's Head Nurses jab description had still not satisfied yet, and there were unususal process in selection of Ward's Head Nurses , the study had been carried out to 34 Ward's Head Nurses in Dr M. Djamil Padang General Hospital . This study was aimed to identify; their level of Ward's Bead Nurse management competency, that consist of : management of nursing pesonnel, management of patient care unit, management of patient care and educational responsibilities. This study also to identify corerelation between personnel characteristic ( age , education, working experience and nursing management training) with level of competency.
This study was analytical descriptive, using quantitative and qualitative approach in cross sectional methode. Questionare to Ward's Head Nurse and Staff against list of documentations was used to evaluate their level of management competency. Questioner and study of documentation based on Ward's Head Nurse job description by Gillies ( 1989) and DEPKES RI (1999 ). This study had found, 19 of 34 Ward's Head Nurse had level of management competency below mean value ( cut of point = 60 % ). Management of Educational and Staff Development was the lowest values of 4 management area. Twenty six of them ( 76 % ) had level management competency below the cut of point value. In this study, there were no correlation between age, education, working experiences .and level of management competency, except the training of nursing management ( x2 = 4,10 ; p = 0.04 ).
Conclusions: By using cut of point = 60 %, there was 19 out of 34 (56 % ) Wards Head Nurses were below the cut of point. Training of nursing management is very important to improve management competency. It was suggested that Ward's Head Nurses have to attend the nursing management training program at Dr M. Djamil Padang General Hospital. It is important to evaluate nurse work load in 3 bigger lnstalations ( IRNA. A, B, C ) Dr M. Djamil General Hospital, which probably influence Ward's Head Nurses management competency.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T5921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vesvy Mandasari
"Penyakit kanker kolorektal merupakan kanker usus besar dan rektum yang saat ini masih menjadi masalah kesehatan didunia termasuk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dan dominan dari kanker kolorektal. Desain studi yang digunakan adalah matched case control dengan matching umur menggunakan data rekam medis dan wawancara, kasus adalah pasien kanker kolorektal dan kontrol adalah pasien trauma dan patah tulang. Sampel berjumlah 122 orang dengan 61 pasangan kasus dan kontrol. Hasil final analisis multivariat conditional regresi logistic menunjukkan dua faktor cenderung berhubungan yaitu aktivitas fisik dengan OR=1,39 95 CI 0,291-6,728 dan pola makan daging merah dengan OR=5,79 95 CI 0,608-55,13 dan faktor paling dominan adalah asupan serat rendah dengan OR=26,8 95 CI 3,44-209,5 . Adapun faktor risiko yang cenderung berhubungan adalah asupan lemak tinggi sedangkan yang tidak berhubungan adalah jenis kelamin, tingkat pendidikan, riwayat keluarga, pendapatan keluarga, obesitas, merokok dan alkohol. Diperlukan upaya pencegahan penyakit kanker kolorektal khususnya dengan riwayat risiko tinggi dengan colok dubur dan skrining serta mencegahnya dengan cara memperbanyak asupan serat, mengurangi pola konsumsi daging merah dan asupan lemak tinggi serta beraktifitas fisik yang cukup.

Colectal cancer disease is colon cancer and rectum until now is a health problem in the word, including in Indonesia yet. The purpose of this study is to investigate the risk factor and dominant factor of colorectal cancer. The design of study used was matched case control with age matching using the medical record data and interview with responden, the data of case were colorectal cancer patients and control were trauma and fracture patients. The calculate sample is 122 people were 61 pairs of cases and controls. The final result of multivariate analysis of conditional logistic regression showed two factors tended to correlate physical activity with OR 1,39 95 CI 0,291 6,728 and red meat diet with OR 5,79 95 CI 0,608 55,13 and the most dominant factor is low fiber intake with OR 26.8 95 CI 3.44 209.5 . The risk factors that tend to correlate are high fat intake while unrelated are gender, education level, family history, family income, obesity, smoking and alcohol. Colorectal cancer prevention is required especially with a high risk history with rectal colon and screening and prevent it by increasing fiber intake, reducing the pattern of red meat consumption and high fat intake as well as adequate physical activity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48855
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nice Rachmawati Masnadi
"Anak yang dirawat di rumah sakit mempunyai risiko mengalami malnutrisi selama dirawat. Skrining nutrisi pediatrik membantu mengidentifikasi anak dengan risiko malnutrisi malnutrisi rumah sakit MRS .Tujuan: untuk mengetahui prevalens MRS dan skor risiko malnutrisi pada anak yang dirawat di RSUP Dr.M. Djamil. Metode: Penelitian kohort prospektif dilaksanakan dari November 2013 sampai Januari 2014 pada pasien rawat inap di Bagian Anak RS Dr. M. Djamil Padang. Penentuan status gizi, skor risiko malnutrisi, dan pelaksanaan asuhan nutrisi dilakukan pada semua subyek, sedangkan penilaian prevalens MRS dilakukan pada subyek yang dirawat ge;7 hari dan dinilai hubungan MRS dengan jenis kelamin, umur, status gizi, penyakit dasar dan jumlah diagnosis. Hasil: Subyek berjumlah 113 orang, 45,1 dengan status gizi kurang-buruk, median umur 36 bulan 1-168 bulan, median lama rawat 7 hari 3-47 hari dimana 52,2 subyek dirawat ge-7 hari. Berdasarkan STRONG-kids dimodifikasi didapatkan anak dengan risiko ringan 23,9, risiko sedang 61,9, dan dengan risiko tinggi 14,2. Prevalens MRS pada penelitian ini adalah 25,4. Faktor umur dan jumlah diagnosis berhubungan bermakna dengan prevalens MRS. Kesimpulan: Prevalens malnutrisi rumah sakit di Bagian Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang cukup tinggi, perlu dilakukan upaya untuk menurunkannya dimulai dari skrining risiko malnutrisi.

Abstract Background Children requiring hospitalization are at higher risk for hospital malnutrition. Pediatric nutrition screening helps to promptly identify children who are at risk of malnutrition. Objective To identify the risk and the prevalence of hospital malnutrition and in Department of Child Health Dr. M. Djamil Hospital, Padang.Methods A prospective cohort study was conducted in children who were hospitalized in Department of Child Health Dr. M. Djamil Hospital. We performed anthropometric measurement and nutritional status evaluation, determined nutritional screening, and practiced pediatric nutrition care to all children. We assessed the prevalence of hospital malnutrition at patient who hospitalized ge 7 days and its relationship with several factors.Results One hundred and thirteen children were hospitalized between November 2013 and January 2014 at our pediatric hospital, 45,1 were malnourished. Their median age was 36 months range 1 168 months, median length of stay was 7 days range 1 47 days and 52.2 were hospitalized for ge 7 days. According to the modified STRONG kids, 23.9 children were at low risk, 61.9 at moderate risk and 14,2 at high risk. Infectious disease is the most common 49.6 cause of hospitalization. Prevalence of hospital malnutrition was 25.4. Age and multiple diagnose have a significant relationship with the prevalence of hospital malnutrition. Conclusion The prevalence of hospital malnutrition in children at Dr. M. Djamil hospital Padang was high, and the need to lower that rate which began with nutrition screening."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aguswan
"Kamar Operasi dapat dijadikan andalan pendapatan bagi Rumah Sakit bila dikelola dengan baik dan profesional. Kesulitan pengelolaan kamar operasi kebanyakan disebabkan karena kegiatan pelayanan dikamar operasi pada pelaksanaannya dilakukan oleh berbagai disiplin ilmu.
Instalasi Bedah Sentral di Rumah Sakit Umum Pusat Dr M Djamil Padang yang dibentuk berdasarkan SK Menkes RI nomor 542/MENKES/SKIVI/1994, yang berfungsi untuk menyediakan semua sarana dan tenaga yang diperlukan oleh unit pelaksana fungsional yang akan melakukan tindakan operasi.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran utilisasi kamar operasi oleh unit pelaksana fungsional tersebut dan variabel yang berhubungan dengan ini diukur dengan melihat jumlah operasi yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Model penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam bentuk studi kasus. Populasi adalah seluruh operator yang melakukan operasi Bedah, Obstetri Ginekologi, THT, Bedah Mulut dan Mata, dengan wawancara menggunakan kuisioner pertanyaan terbuka dan beberapa operator dilakukan wawancara mendalam. Sedangkan sampel penelitian adalah seluruh operator yang terlibat dalam masa penelitian. Data lain diambil dari rekam medik dan laporan operasi serta pengamatan langsung saat operasi.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa operasi yang dihasilkan adalah dibawah standar utilisasi kamar operasi 24 % bila dibandingkan dengan referensi yang ada, dan tindakan yang dilakukan operator perharinya adalah 0,17 operasi yang berarti pemakaian kamar operasi adalah rata-rata 9 menit. Dan variabel yang diteliti nampaknya tidak berpengaruh terhadap rendahnya angka ini., kecuali variable efisiensi tenaga kerja
Saran yang dikemukakan adalah agar pihak manajemen lebih bertindak proaktif dan berkomunikasi secara berkala dengan unit pelaksana fungsional untuk mencari solusi mengatasi masalah ini."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuro Cumayunaro
"Fatigue atau CRF ( cancer related fatigue) merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada pasien yang menjalani kemoterapi. Berbagai bentuk terapi komplementer yang dapat diterapkan salah satunya dengan tehnik relaksasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektifitas relaksasi antara (relaxation breathing exercise) RBE dan (progressive musle relaxation) PMR terhadap fatigue pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan quasi experiment pre dan post test two groups without control design. Sebanyak 32 responden yang berpastisipasi diperoleh dengan cara consecutive sampling, terdapat dua kelompok yaitu kelompok RBE 16 responden dan kelompok intervensi PMR 16 responden. Fatigue diukur dengan menggunakan kuesioner Piper Fatigue Scale. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji paired t test dan independent t test.
Hasil penelitian ini didapatkan Rerata fatigue menurun setelah dilakukan intervensi RBE dan PMR. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan efektifitas antara intervensi RBE dengan intervensi PMR. Hasil penelitian ini direkomendasikan sebagai salah satu terapi non farmakologi untuk mengurangi fatigue pada pasien kanker payudara.

CRF (cancer-related fatigue) the most symptoms occurs in patients undergoing chemotherapy. Various forms of complementary therapy that can be applied for cancers patient is the relaxation techniques. The purpose of this study is to examine at the effectiveness of relaxation (relaxation breathing exercise) and RBE (musle progressive relaxation) PMR against fatigue in breast cancer patients undergoing chemotherapy.
This is quantitative study using a quasi-experiment with pre and post test two groups without control design. A total of 32 respondents who participates obtained by consecutive sampling. There are two groups RBE 16 respondents and PMR intervention group 16 respondents. Fatigue was measured using the Piper Fatigue Scale questionnaire. The data obtained were analyzed using paired t test and independent t test test.
The results of this study, the mean fatigue decreased after the intervention RBE and PMR. There were no significant differences between intervention effectiveness RBE with PMR intervention. The results of this study is recommended as one of the non-pharmacological therapy to reduce fatigue in breast cancer patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Weny Amelia
"Kanker payudara adalah perkembangan yang tidak normal dari sel yang terjadi pada jaringan payudara. Masalah yang sering muncul pada pasien kanker payudara adalah nyeri. Guided Imagery merupakan strategi nonfarmakologi yang dapat menurunkan nyeri.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Guided Imagery terhadap skala nyeri pada pasien kanker payudara di ruang rawat inap bedah wanita RSUP Dr. M. Djamil Padang. Desain penelitian menggunakan quasi experiment berupa pendekatan pretest-posttest with control group, penggunaan sampel menggunakan consecutive sampling. Jumlah sampel adalah 30 orang (15 orang kelompok kontrol dan 15 orang kelompok intervensi). Nyeri diukur dengan Numeric Rating Scale (NRS). Uji statistik menggunakan uji beda dua mean.
Hasilnya ada pengaruh yang signifikan Guided Imagery terhadap skala nyeri pada pasien kanker payudara (P Value = 0,000; α = 0,05). Ada hubungan yang signifikan antara usia terhadap skala nyeri (P Value = 0,000; α = 0,05), dan tidak ada hubungan antara suku terhadap skala nyeri. Hasil penelitian ini merekomendasikan Guided Imagery sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi nyeri kanker payudara.

Breast cancer is the abnormal growth of cells that occurs in breast tissue. The problem often arises in patients with breast cancer is pain. Guided Imagery is a nonpharmacological strategi that can reduce pain.
The aimed of this research was to identify the effect of Guided Imagery to the scale of pain in breast cancer patients admited in female surgical wards in Dr. M. Djamil hospital Padang. The study design was quasi experimental using pretest-posttest with control group and using a consecutive sampling. The number of samples was 30 people (15 control group and 15 the intervention group). Pain was measured by the Numeric Rating Scale (NRS). The statistical test was two different test mean.
The result showed that there was a significant effect on the pain scale Guided Imagery in breast cancer patients (P Value = 0.000; α = 0.05). There was a significant relationship between the age with the pain scale (P Value = 0.000; α = 0.05), and there is no relationship between the tribe with the pain scale. The results of this study recommends Guided Imagery being implemented as nursing interventions to reduce the pain of breast cancer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thresya Febrianti
"ABSTRAK
Kanker payudara merupakan salah kejadian kanker kedua terbanyak setelah
kanker serviks dan mengalamai peningkatan setiap tahunnya. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan dengan keterlambatan pasien
kanker payudara mencari pengobatan di RSUP Dr. M. Djamil Padang setelah
dikontrol tingkat pendidikan, sikap, dukungan keluarga, dukungan petugas
kesehatan, biaya, akses deteksi dini, pengobatan tradisional. Desain studi
penelitian ini adalah kasus kontrol (1:1) dengan data primer dianalisis
menggunakan multivariat regresi logistik ganda menggunakan data primer.
Sampel penelitian adalah pasien kanker payudara yang berusia minimal 20 tahun
yang memeriksakan diri ke RSUP Dr. M. Djamil Padang pada bulan Juli-
Desember 2013. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 122 yang terdiri
dari 61 kasus dan 61 kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden
yang memiliki pengetahuan rendah pada kelompok terlambat berisiko 1,86 kali
lebih besar dibanding kelompok tidak terlambat setelah dikontrol variabel sikap,
persepsi biaya, persepsi dukungan petugas kesehatan, persepsi dukungan keluarga
dan pengobatan alternatif (95%CI = 0,68-5,089). Diharapkan pemerintah berperan
aktif dalam penurunan kematian akibat kanker payudara dengan meningkatkan
kesadaran dan pengetahuan masyarakat melalui memberikan penyuluhan yang
intensif mengenai deteksi dini kanker payudara.

ABSTRACT
Breast cancer is the second highest-rate incident after cervical cancer and there
is an increasing trend from year to year. Aims of this research are to know how
big the relationship between knowledge with breast cancer patients who is late in
seeking for treatment at General Hospital Center Dr. M. Djamil Padang after all
variables of confounding ( level of education, attitudes related to seek for
treatment, perception of family support, perception of helath workers support,
perception of costs, perceptions of access to early detection, usage of traditional
medicine). The design of this research is case control with multiple logistic
regression to multivariate analysis using a primer data. Samples were breast
cancer patients who are at least 20 years old need for treatment from the General
Hospital Center Dr. M. Djamil Padang in July-December 2013. Total sample are
122 patients, consisted of 61 cases and 61 controls. The result of this research
shows the respondens had less knowledge and late in seeking for treatment 1,86
times greater than not too late in seeking for treatment after controlled by level of
education, attitudes, perception of family support, perception of helath workers
support, perception of costs, perceptions of access to early detection, usage of
traditional medicine (95%CI=0,68 to 5,089). therefore, for the government to
increase awareness and knowledge of women to make early detection and
screening by conducting an intensive counseling."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>