Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210218 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Latifah Hanum Aini
"Keselamatan pasien merupakan hal yang harus ada dalam suatu jasa pelayanan kesehatan rumah sakit dan TKPRS (Tim Keselamatan Pasien) merupakan standar yang ada di rumah sakit di Indonesia sebagai syarat untuk akreditasi rumah sakit.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara pendidikan dan pengetahuan dengan perilaku tenaga kesehatan dalam mendukung keselamatan pasien. Penelitian ini menggunakan disain potong lintang (cross sectional).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan tenaga kesehatan mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku dengan p value = 0.0001 dengan OR=45.250 artinya tenaga kesehatan berpendidikan tinggi mempunyai peluang 45.250 kali untuk mendukung perilaku keselamatan pasien dibandingkan pendidikan dibawah SLTA. Pengetahuan tenaga kesehatan mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku p value= 0.0001 dengan OR= 75.417 artinya tenaga kesehatan berpengetahuan baik mempunyai peluang 75.471 kali untuk mendukung perilaku keselamatan pasien dibandingkan yang kurang. Dengan diketahuinya hubungan antara pendidikan dan pengetahuan tenaga kesehatan dalam mendukung perilaku keselamatan pasien, peneliti menyarankan : Rumah Sakit hendaknya menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi tenaga ksehatan serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam mendukung program keselamatan pasien.

Patient safety is something that must exist in a health service hospital and TKPRS (Patient Safety Team) is a standard that is in the hospital in Indonesia as a requirement for hospital accreditation.
The purpose of this study was to determine the relationship between education and knowledge of the behavior of health personnel in support of patient safety. This study uses cross-sectional design (cross-sectional).
The results showed that health education has a significant correlation with the behavior of the p value = 0.0001 OR = 45 250 health workers educated means having opportunities 45 250 times to support patient safety behavior than education below high school. Knowledge of health workers has a significant relationship with p value = 0.0001 behavior with OR = 75 417 means knowledgeable health professionals 75 471 times better to have the opportunity to support patient safety behavior than less. By knowing the relationship between education and knowledge of health professionals in support of patient safety behavior, researchers advise: Hospitals should provide education and training programs to improve and maintain the competency of ksehatan and support interdisciplinary approaches to support patient safety program."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T34914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avicena Muhammad Iqbal
"Keselamatan pasien merupakan salah satu faktor penting di dalam pelaksanaan rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk melihat kesiapan penerapan keselamatan pasien di RSIA Assalam. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Metode survey dilakukan secara total sampling terhadap 59 pegawai, dan wawancara mendalam terhadap 5 informan. Hasil survey menunjukkan RSIA Assalam membudaya sedang dalam keselamatan pasien.
Dari hasil analisis menunjukkan belum siapnya RSIA Assalam dalam menerapkan budaya keselamatan pasien. Penelitian merekomendasikan penyusunan standar prosedur operasional tentang keselamatan pasien, meningkatkan jumlah pelaporan kejadian dan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh pegawai tentang keselamatan pasien.

Patient safety is one of the important factors in the implementation of the hospital. The purpose of this study to look at the implementation of patient safety preparedness in Assalam RSIA. The research was conducted using quantitative research and qualitative research. Methods of sampling survey conducted to 59 employees total, and depth interviews with 5 informants. The survey shows RSIA Assalam being entrenched in patient safety.
From the analysis of the readiness of the application of patient safety culture in hospitals shows RSIA Assalam unprepared to implement patient safety culture. Study recommends the creation of standard operating procedures on patient safety, increase the number of reporting events and providing education and training to all employees about patient safety.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okti Eko Nurati
"Latar belakang: Budaya keselamatan pasien terbukti merupakan faktor penting dalam keselamatan pasien di pelayanan kesehatan. Kerja sama tim perawat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kerja sama tim perawat dengan budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta.
Metode: penelitian kuantitatif cross sectional dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner Hospital Survey on Patient Safety Culture (HSOPSC) dan The Nursing Teamwork Survey (NTS) pada 160 orang perawat di unit rawat inap, rawat jalan dan kamar bedah.
Hasil: penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 57,5% perawat memiliki persepsi positif mengenai budaya keselamatan pasien dan sebanyak 51,3% perawat memiliki persepsi baik mengenai kerja sama tim. Terdapat hubungan kerja sama tim perawat dengan budaya keselamatan pasien (p value: 0,001) yang berbeda pada tiap strata pendidikan. Perawat berpendidikan sarjana/ ners dengan kerjasama baik berpeluang 10,28 kali lebih besar dalam budaya positif setelah dikontrol variabel usia, masa kerja dan pelatihan.
Kesimpulan: kerjasama tim yang baik pada perawat terbukti memiliki keterkaitan dengan peningkatan perilaku budaya keselamatan pasien.

Background: patient safety culture is an important aspect for quality in the healthcare setting. Nursing teamwork is one of the affecting factor of patient safety culture.
Purpose: this study aims to determine the relationship between nursing teamwork and patient safety culture at National Brain Centre Hospital.
Methods: a qualitative cross sectional survey used questionairre of Hospital Survey on Patient Safety Culture (HSOPSC) and The Nursing Teamwork Survey (NTS) were conducted. A total of 160 nurses working at inpatient, outpatient and operating room participated in the study.
Results: this research showed 57,5% of nurses have positive perception on patient safety culture while 51,3% of nurses have an adequat perception on teamwork. There was a significant correlation between teamwork and patient safety culture (p value: 0,001) in each education grade. Bachelor of Nursing Science (BSN) graduate nurses have 10,28 times of positive perception on patient safety culture.
Conclution: adequate teamwork associated with patient safety culture improvement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheilla Fatima Az-Zahra
"Implementasi keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di Indonesia masih rendah, sehingga penting dilakukan pelaksanaan supervisi oleh kepala ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pelaksanaan supervisi dengan implementasi keselamatan pasien di rumah sakit. Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik total sampling terhadap 131 perawat pelaksana yang bekerja di ruang rawat inap. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan 50 item. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dengan tendensi sentral dan proporsi serta analisis bivariat dengan uji spearman correlation. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan signifikan antara implementasi keselamatan pasien dengan pelaksanaan supervisi (p=0.001; r=0.290). Semakin baik kepala ruangan melakukan supervisi akan semakin baik perawat pelaksana melakukan implementasi keselamatan pasien, sehingga prinsip supervisi yang sudah baik harus dipertahankan bahkan ditingkatkan.

The implementation of patient safety by primary nurse in Indonesia is still low, it is important to carry out supervision by the head nurse. This study aims to identify the correlation between the implementation of supervision and the implementation of patient safety in hospitals. The research method uses a cross sectional approach. The research sample was taken using a total sampling technique from 131 primary nurse who worked in the inpatient ward. The data collection tool used a questionnaire with 50 items. The collected data was analyzed univariately with central tendency and proportions and bivariate analysis with the pearson correlation test. The results of this study show a significant correlation between the implementation of patient safety and the implementation of supervision (p=0.001; r=0.290). The better supervision done by the head nurse makes the better implementation of patient safety by the primary nurse, so that the principles of good supervision must be maintained and even improved."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca May Henita
"ABSTRAK
Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar dari pelayanan kesehatan yang
memandang bahwa keselamatan merupakan hak bagi setiap pasien dalam
menerima pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan disain
penelitiancross sectional yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
sample 100 tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
kinerja tenaga kesehatan dalam upaya pelaksanaan program keselamatan pasien
(patient safety). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja tenaga kesehatan
dalam pelaksanaan program keselamatan pasien (patient safety) antara lain
ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan
keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan dan
pengurangan risiko pasien jatuh sudah tercapai secara optimal.

ABSTRACT
Patient safety is a fundamental principle of health care that considers that safety is
a right for every patient in receiving health care. This study used across-sectional
study design that uses a quantitative approachwith a sample of 100 health
professionals. This study aims to analyze the performance of health workers in the
implementation of patient safety programs (patient safety). The results showed
that the performance of health workers in the implementation of patient safety
programs (patient safety), among others, the accuracy of patient identification, an
increase ineffective communication, the increase indrug safety’s supervision,
right-certainty of the location, right-procedure, right-surgery patients, the risk
reduction healthcare associated infections and patient falls risk reduction has been
achieved optimally."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Nurhayatiningsih
"

ABSTRAK

Nama : Tri Nurhayatiningsih
Program Studi : Mutu Layanan Kesehatan
Judul : Analisis Hubungan Faktor Individu dan Faktor Tim Kerja Terhadap
Perilaku Petugas Kesehatan dalam Mendukung Keselamatan Pasien di
RSUP Persahabatan Jakarta Tahun 2019
Pembimbing : Prof. DR. R. Ayu Dewi Sartika, Apt, Msc
Rumah sakit sebagai suatu organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan
dituntut untuk selalu meningkatkan mutu pelayanannya. Salah satu parameter untuk
menilai mutu rumah sakit adalah penilaian akreditasi oleh lembaga yang telah
tersertifikasi nasional maupun internasional. Fokus penilaian pada proses akreditasi
adalah peningkatan mutu berkelanjutan yang mengutamakan keselamatan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa gambaran perilaku tenaga kesehatan dalam
mematuhi standar pelayanan yang mengutamakan keselamatan pasien sehingga risiko
insiden yang dapat membahayakan keselamatan pasien menjadi berkurang dan
berdampak terhadap mutu pelayanan yang lebih baik. Penelitian ini dilakukan dengan
mix method observasi lapangan dan metode kuantitatif dengan desain cross sectional.
Sampel penelitian menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 161 responden. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui observasi
lapangan dan telaah dokumen sedangkan data primer dilakukan melalui pengisian
kuesioner. Hasil penelitian diketahui perilaku petugas yang mendukung keselamatan
pasien pada tingkat kepatuhan 90% sebanyak 64%. Faktor yang mempunyai hubungan
dengan perilaku petugas mendukung keselamatan pasien adalah pendidikan (p value
0,001), profesi (p value 0,047), pengetahuan (p value 0,029), sikap (p value 0,001),
supervise (p value 0,001) dan kerjasama tim (p value 0,001) dengan variabel dominan
dari hasil analisis multivariate adalah sikap (OR 12,382) dan confounding factor umur,
pendidikan, profesi pengetahuan, supervise dan kerjasama tim, namun tidak didapatkan
adanya interaksi antar variabel tersebut. Butir permasalahan yang masih rendah pada
perilaku adalah terkait beban kerja dimana masih ada yang memaksakan bekerja saat
kondisi lelah dan konsentrasi berkurang serta mengerjakan yang diluar kewenangannya.
Upaya yang perlu dilakukan untuk memperbaiki perilaku terkait keselamatan pasien
adalah dengan melakukan pemetaan dan penghitungan beban kerja pegawai khususnya
unit pelayanan pasien, membuat materi edukasi terkait keselamatan pasien melalui
media audio visual, memasukan perilaku terkait keselamatan pasien ke dalam penilaian
kinerja pegawai, membuat program yang dapat memacu pegawai untuk berupaya
menjadikan perilaku keselamatan menjadi budaya kerja. Upaya perbaikan keselamatan
pasien harus dikelola dengan pendekatan sistemik. Sistem ini dapat dilihat sebagai suatu
sistem terbuka, di mana sistem terkecil akan dipengaruhi, bahkan tergantung pada
sistem yang lebih besar.
Kata kunci: keselamatan pasien rumah sakit, perilaku petugas, faktor individu, faktor
tim kerja


ABSTRACT

Name : Tri Nurhayatiningsih
Study Program : Quality Health Services
Title : Analysis of Correlation Individual and Team Work Factor with
Behavior of The Health Providers in Supporting Patient Safety at
Persahabatan Hospital Jakarta
Counsellor : Prof. DR. R. Ayu Dewi Sartika, Apt, Msc
The hospital as an organization engaged in the field of health services is required to
always improve the quality of the services. A parameter for assessing the quality of
hospitals is the assessment of accreditation by institutions that have been national and
international certified. The focus of assessment on the accreditation process is
continuous quality improvement that prioritizes patient safety. This study aims to
analysis description of the behavior of health workers to adhere the service standards
that prioritize patient safety so that the risk of patient safety incidents had been reduced
and have impact on better service quality. This research was conducted with a mix
method study of field observation and quantitative study with a cross sectional design.
The study sample used simple random sampling with a total sample of 161 respondents.
Secondary data collection was carried out through field observations and document
studies while the primary data was carried out through filling in questionnaires. The
results of the study revealed that the behavior of officers who supported patient safety at
90% compliance that amount of 64%. Factors that have a relationship with the behavior
of supporting patient safety are education (p value 0.001), profession (p value 0.047),
knowledge (p value 0.029), attitude (p value 0.001), supervision (p value 0.001) and
teamwork (p value 0.001) with the dominant variable from the results of multivariate
analysis is attitude (OR 12,382) and confounding factor are age, education, profession,
knowledege, supervision and team work, in the otherside not found interaction of that
varaible. The problems that are still low on behavior are related to workloads there are
still who force work when conditions are tired and the concentration is reduced, the
other who work that is beyond their authority. To improve behavior related to patient
safety is to mapping and calculate employee workload, especially the unit of patient
services, make educational materials related to patient safety through audio visual
media, incorporate behaviors related to patient safety into employee performance
indicator, create programs that can support employees to try make safety behavior to be
a work culture.
Keywords: hospital of patient safety, health provides behavior, individual factors, team
work factors

"
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Yasmi
"Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ) di RSKBP berkisar antara 0,31% sampai dengan 3,01% dengan angka kematian 2,22%.IKP di RSKBP dinilai masih under reporting karena kebanyakan IKP tidak dilaporkan.Membangun budaya keselamatan pasien merupakan elemen penting untuk meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya keselamatan pasien dan faktor-faktor yang berhubungan dengan budaya keselamatan pasien di RSKBP tahun 2015. Penelitian dilakukan bulan Maret sd April 2015, dengan sampel 115 responden. Desain penelitian explanatory sequential.
Analisa data dilakukan dengan regresi logistic.Penelitian menunjukan budaya keselamatan pasien di RSKBP masih kurang. Faktor-faktor yang berhubungan dengan budaya keselamatan pasien di RSKBP adalah umpan balik laporan insiden ( p=0,021 α=0,05, OR= 15,516 ) budaya tidak menyalahkan ( p=0,019 α=0,05, OR= 14,396 ) dan budaya belajar ( p=0,006 α=0,05, OR= 0,096 ).Disarankan agar RSKBP dapat memperbaiki budaya keselamatan pasien dengan upaya yang komprehensif dan terstruktur.

Adverse even ( AE ) in RSKBP ranged from 0.31% to 3.01% with a mortality rate of 2.22%.AE in RSKBP still considered under-reporting because most AE not reported. Building a culture of patient safety is an important element to improve patient safety and quality. This research aims to know the culture of patient safety and the factors related to the patient safety culture in RSKBP 2015. The study was conducted in March to April 2015, with a sample of 115 respondents It is Sequential explanatory research design.
The data analysis with regression logistic. Patient safety culture in RSKBP still lacking. Factors related to the patient safety culture in RSKBP feedback is incident report (p = 0.021 α = 0.05, OR = 15.516) culture is not to blame (p = 0.019 α = 0.05, OR = 14.396) and a learning culture (p = 0.006 α = 0.05, OR = 0.096) .RSKBP sugest to improve patient safety culture with a comprehensive and structured efforts.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43821
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Ice Hendriani
"No blaming culture merupakan bagian dari budaya keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan no blaming culture dengan pelaksanaan keselamatan pasien oleh perawat di instalasi rawat inap, RSUP Fatmawati Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan design deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 152 perawat, pemilihan sampel dilakukan dengan consecutive sampling.
Instrumen penelitian terdiri dari 3 bagian kuisioner yaitu kuisoner data demografi, kuisioner no blaming culture dan kuisioner pelaksanaan keselamatan pasien. Analisis data menggunakan uji chi-square, yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara no blaming culture dengan pelaksanaan keselamatan pasien oleh perawat di rumah sakit (p=0,003, CI: 1,376-5, 118).
Penelitian ini merekomendasikan penerapan no blaming culture di RS dan diharapkan penelitian selanjutnya akan mengidentifikasi hal-hal yang dapat meningkatkan pelaporan kesalahan oleh di RS.

No blaming culture is a part of patient safety culture. This study aims to determine the relationship of no blaming culture with patient safety implementation by nurses at inpatient installation in Fatmawati Hospital Jakarta. This study uses descriptive correlation design withcross-sectional. Sample was 152 nurses, which is selected by consecutive sampling.
This study uses 3 questionnaire namely demographic questionnaire, patient safety implementation questionnaire and no blaming culture questionaire. This study showed there was significant correlation between no blaming culture with patient safety implementation by nurses in hospitals (p = 0.003, CI 1,376-5,118).
This study recommended the implementation of ~uu blaming culture in hospital to increase patient safety and for further research it is expected to identify the way to improve error reporting by nurse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidarta Sagita
"Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien oleh dokter dan Komite Mutu Keselamatan Pasien Manajemen Risiko KMKPMR di RS Permata Depok tahun2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien di RS Permata Depok tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah kualitatif menggunakan case study dengan metode wawancara mendalam, telaah data sekunder dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kerja, pengetahuan tentang pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien, kerja rangkap, komunikasi,pengambilan keputusan dan penghargaan berhubungan dengan faktor pencatatan insiden keselamatan pasien oleh dokter, sedangkan pengalaman kerja, komunikasidan penghargaan berhubungan dengan faktor pelaporan insiden keselamatan pasienoleh KMKPMR.

The aim of this research is to identify the supporting and inhibiting factors relating to the recording and reporting the incidence of patients safety at Permata Depok Hospital in 2017. Type of research is qualitative using case studies with in depthinterview, secondary data review and document review.
The results of this studyare work experience, knowledge, work load, communication, decision making andreward related to the factors of recording the incidence of patients safety by the doctors, while work experience, communication and reward are related the factorsof reporting the incidence of patient rsquo s safety by The Hospital Committee of Patient Safety.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wice Purwani Suci
"Budaya keselamatan pasien merupakan pondasi utama dalam pelaksanaan keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan champion keselamatan pasien terhadap penerapan budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Haji Jakarta.
Metode penelitian ini menggunakan pre-experiment design: pretest-posttest without control group design, sampel yang digunakan 81 perawat. Data analisis dengan menggunakan Mc Nemar.
Hasil menunjukkan terdapat peningkatan persentasi penerapan budaya keselamatan pasien setelah program pemberdayaan champion keselamatan pasien dengan pengaruh yang tidak bermakna secara statistik (p= 0,451; CI= 0.084-0.928).
Penelitian ini merekomendasikan perlunya pengembangan champion keselamatan pasien dengan memperhatikan kriteria kelayakan sebagai champion keselamatan pasien serta membangun program pemberdayaan champion keselamatan pasien berkelanjutan sesuai kebutuhan rumah sakit.

The culture of patient safety is the main foundation in the implementation of patient safety. This study aimed to determine the influence of the patient safety champion empowerment on the application of patient safety culture in Jakarta Hajj Hospital.
This research method used pre-experimental design: pretest-posttest without control group design, the sample was 81 nurses. Data were analyzed using Mc Nemar test.
The results showed there was an increase in the percentage of the implementation of a patient safety culture after the program of patient safety champions empowerment had been implemented, which was not statistically significant (p = 0.451; CI = 0084-0928).
It is recommended to develop the patient safety champions by taking into account the eligibility criteria as a patient safety champion and to build a sustainable program of patient safety champion empowerment that suitable to the needs of the hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>