Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147736 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andin Sefrina
"Tesis ini membahas tentang pengaruh menulis ekspresif terhadap stres ibu yang memiliki ABK. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif quasi experiment. Sampel penelitian berjumlah 31 orang. Analisis hasil penelitian menggunakan analisis paired t-test, independent t-test, korelasi Pearson, ANOVA. Hasil penelitian menyatakan terdapat perbedaan signifikan skor stres pada kelompok intervensi antara sebelum dan setelah intervensi dengan p value 0,001 (alpha 0,05), meski menunjukkan tidak adanya perbedaan rerata yang signifikan saat dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan p value 0,652. Menulis ekspresif masih dapat digunakan sebagai alternatif manajemen stres karena memberikan efek positif pada responden. Penelitian lanjut dapat dilakukan dengan membandingkan menulis ekspresif dengan manajemen stres lainnya.

Focus of this study was about the effect of expressive writing to stress in mothers who has special needs children. This was quasi experiment quantitative study with 31 respondents. The data analysis used paired t-test, independent t-test, Pearson correlation, ANOVA. Result of the study was there is significant differences of stress score before and after intervention in intervention group with p value 0,001 (alpha 0,05), even there were no significant differences of stress score when its compare with control group with p value 0,652. Expressive writing still can become alternative of stress management because this intervention has positive effects on respondents. The next study can be conducted to compare expressive writing with another stress management method.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriela Batti
"Skripsi ini membahas mengenai stresor-stresor dalam bekerja yang dihadapi oleh guru-guru di SMPLB Khusus YPAC Jakarta, dan manajemen job stress mereka. Melalui wawancara dengan tiga informan yang merupakan guru dari masingmasing kelompok pada SMPLB Khusus YPAC Jakarta, hasil-hasil penelitian ini adalah bahwa stresor-stresor dalam bekerja yang dihadapi oleh guru-guru di SMPLB Khusus YPAC Jakarta adalah stresor yang berhubungan dengan peran dan stresor dari luar lingkungan kerja, serta mereka mengadopsi semua tahapan dalam manajemen job stress.

This research discusses about stressors in job faced by teachers in SMPLB Khusus YPAC Jakarta, and their job stress management. Through interview with three informers who are the teachers from each group in SMPLB Khusus YPAC Jakarta, results of this research are that the stressors in job faced by teachers in SMPLB Khusus YPAC Jakarta are stressor that connect to roles and stressor from outside work area, also they adopt all steps of job stress management."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Dewi Atika
"Stres kerja merupakan suatu bentuk tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun psikologis terhadap suatu perubahan di lingkungan kerjanya yang dirasakan sangat mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja terhadap tingkat stres kerja pada guru SDLB dan SD. peneltian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.
Hasil penelitian yang didapat adalah terdapatnya hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan tingkat stres kerja, terdapatnya hubungan yang bermakna antara iklim dan struktur organisasi dengan tingkat stres kerja, terdapatnya hubungan yang bermakna antara hubungan interpersonal dengan tingkat stres kerja dan terdapatnya hubungan yang bermakna antara pengembangan karir dengan tingkat stres kerja.

Occupational stress is a form of response to a person, both physically and psychologically against a change in the work environment is considered to be very disturbing and lead someone in danger. The purpose of this study was to analyze the factors that affect the level of work stress on primary school in special education and general primary school teachers. This research using quantitative research with cross sectional design.
The result is the presence of a significant association between workload with work stress levels, the presence of a significant association between climate and organizational structure with the level of work stress, the presence of a significant association between interpersonal relationship with the level of work stress and the presence of a significant association between the development of career with the level of work stress.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melius Mau Loko
"Siswa berkebutuhan khusus merupakan kategori murid di kelas yang menjadi perhatian para guru karena keistimewaan mereka yang jauh dari kondisi normal anak seusianya. Karakteristik anak berkebutuhan khusus yang tidak dipahami oleh guru dengan metode terbaik dalam proses belajar mengajar di kelas akan berdampak stres pada guru dan menimbulkan masalah psikologis pada guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat stres guru sekolah dasar inklusif dengan guru sekolah dasar non-inklusif yang tidak mengajar siswa berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan desain analitik komparatif pada 60 responden guru sekolah dasar inklusif dan sekolah dasar non-inklusif di kota Depok yang diambil dengan metode purposive sampling. Tingkat stres diukur menggunakan instrument Wilson Stress Profile for Teacher WSPT , dan dianalisis menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan tingkat stres antara guru sekolah dasar inklusif dengan guru sekolah dasar non-inklusif p > 0,05 . Perawat kesehatan sekolah perlu melakukan pengkajian terkait kondisi psikososial guru yang belum mengikuti pelatihan tentang siswa berkebutuhan khusus dan guru mengajar siswa berkebutuhan khusus lebih dari 1 siswa di kelas.

Students with special needs in the classroom require a significant amount of teacher attention and effort due to the nature of their illness or condition. Teachers, particularly at the elementary level, recognise they need to find the best method to cater to the students rsquo needs while also managing their time efficiently and effectively, so as to not create a heavier workload and psychological problems. This study aims to determine the difference in stress levels experienced by inclusive elementary school teachers who teach students with special needs and non inclusive elementary school teachers who do not teach students with special needs. There were 60 teachers who participated in the comparative study who were selected from inclusive and non inclusive elementary schools in Depok. These participants were selected based on certain criteria established in the research purposive sampling method . The stress level is known using the Wilson Stress Profile for Teacher WSPT instrument, and bivariate analysis using chi square statistical tests. The results of this study shows that there is no significant difference in stress level between inclusive elementary school teachers and non inclusive elementary school teachers p 0,05 . School health nurses need to undertake an assessment of the psychosocial condition of teachers who have not attended prior training on students with special needs. Teachers are also recommended to undergo the assessment should they have more than one student with special needs in their class."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Anggreyani
"ABSTRAK
Merawat anak berkebutuhan khusus lebih kompleks dari pada anak normal, sehingga orang tua lebih rentan terhadap stres dan membutuhkan dukungan sosial dari keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan stres pola asuh pada orang tua anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik cross-sectional yang melibatkan 85 orang tua siswa di Sekolah Luar Biasa Kota Depok melalui metode purposive sampling dengan pendekatan convenience sampling. Pengukuran dukungan sosial keluarga menggunakan kuesioner Dukungan Sosial Keluarga yang dimodifikasi, sedangkan untuk variabel stres parenting menggunakan kuesioner standar Parental Stress Scale (PSS). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan stres pengasuhan, yaitu jika semakin tinggi dukungan sosial keluarga maka semakin rendah stres pengasuhan yang dialami oleh orang tua (r = -0,419; p <0,0001; CI 95% ). Penelitian ini merekomendasikan pemberian edukasi dan konseling kepada orang tua mengenai tumbuh kembang anak, serta masalah yang mungkin timbul selama menjadi parenting dan strategi efektif bagi orang tua untuk mengatasi stres.
ABSTRACT
Caring for children with special needs is more complex than normal children, so that parents are more vulnerable to stress and need social support from family. This study aims to determine the relationship between family social support and parenting stress in parents of children with special needs. This study used a cross-sectional analytic descriptive study design involving 85 parents of students at the Depok City Special School through a purposive sampling method with a convenience sampling approach. Measurement of family social support used a modified Family Social Support questionnaire, while for parenting stress variables used the standard Parental Stress Scale (PSS) questionnaire. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between family social support and parenting stress, namely if the higher the family social support, the lower the parenting stress experienced by parents (r = -0.419; p <0.0001; 95% CI). This study recommends providing education and counseling to parents regarding children's growth and development, as well as problems that may arise during parenting and effective strategies for parents to deal with stress."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachel Satyawati Yusuf
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran stres dan strategi koping pada ibu bekerja yang memiliki anak diasuh oleh asisten rumah tangga. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana. Sampel yang diteliti adalah ibu bekerja yang mempunyai anak diasuh asisten rumah tangga di Kelurahan Pondok Cina. Jumlah sampel yang diteliti adalah 88 ibu dan dipilih dengan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang memiliki anak diasuh asisten rumah tangga berada pada tingkat stres sedang.Dari hasil penelitian sumber stres menunjukkan, bahwa sumber stres tekanan internal lebih besar dibandingkan sumber stres tekanan eksternal. Untuk hasil strategi koping, problem focused coping lebih banyak digunakan dibandingkan dengan emotion focused coping.

The aim of the study was to look at the picture of stress and coping strategies on working mothers who have children cared for by household assistant. The study design used is simple descriptive.The samples studied were working mothers who have children taken care of by an assistant housekeeping in the Kelurahan Pondok Cina. The number of samples studied were 88 mothers and selected by purposive sampling technique.
Results showed that mothers of children cared for household assistants are at moderate stress levels. From the results of the study indicate a source of stress, sources of stress that the internal pressure is greater than external pressure source of stress. For the coping strategies, problem focused coping is more widely used than emotion focused coping.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Domar, Alice D.
"At Harvard Medical School's Division of Behavioral Medicine, Alice Domar, Ph.D., has developed singular, scientifically sound mind-body methods for women and demonstrated their effectiveness with groundbreaking research. Thus, Healing Mind, Healthy Woman offers a new repertoire of therapeutic methods to two broad groups of women: those who wish to protect and enhance their health, and those who are suffering with specific health problems.Healing Mind, Healthy Woman first describes a spectrum of techniques for stress management and wellness for all women.Each chapter contains stories of women who have achieved remarkable success in Dr. Domar's programs. Healing Mind, Healthy Woman inspires readers with the message that they can use the mind-body connection to seize control of their health and well-being."
Lengkap +
New York: Henry Holt and Company, 1996
613.042 DOM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Monintja, Aleta K.P.
"Mempunyai anak yang tidak normal seperti tuna rungu dapat menjadi sumber stres dalam keluarga (Suran &, Rizzo, 1979). Oleh karena ibu adalah tokoh yang selalu atau diharapkan siap mengasuh anaknya setiap waktu, maka tidak terelakkan ia mengalami stres. Usaha yang dilakukan individu untuk mengatasi keadaan yang menekan, menantang atau mengancam, serta emosi-emosi yang tidak menyenangkan disebut sebagai tingkah laku coping (Lazarus, 1976).
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatitif dengan tipe metodelogi penelitian Studi kasus pada 3 orang ibu. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara (indepth interview).
Hasil telaahan menunjukkan bahwa para subyek mengalami stres yang bervariatif dan khas, sebagai akibat dan kondisi ketunaan yang disandang anaknya. Mereka pun berusaha untuk mengatasi stresnya tersebut. Stres yang diterima dan tingkah laku coping yang dilakukan timbul setelah melwati proses penilaian dari subyek yang dipengaruhi faktor-faktor internal (kontrol personal, hardy personality, pola perilaku) dan eksternal (ienis stres, kehadiran stres lain, dukungan sosial) masing-masing. Selain ilu, ada 6 faktor lain diluar kedua faktor temebut yang muncul pada setiap subyek penelitian yailu karakteristik individu/ibu (kepribadian, pendidikan), karakteristik anak (usia, tingkah laku anak), dan kondisi finansial, dukungan sosial, dan keyakinan agarna.
Kemampuan mengatasi keadaan stres bukanlah sualu kemampuan yang terberi, melainkan hams dipelajari oleh orangtua. Oleh karena itu, dalam upaya untuk dapat rnenghadapi stres yang timbul dari situasi anak yang menyandang ketunarunguan, orangiua perlu secara aktif mencari dan membekali diri dengan informasi yang dibutuhkan (berkaitan dengan ketunarunguan). Pihak orangtua (dalam hal ini ibu) juga tidak berarti semata-mata hanya mendedikasikan seluruh waktunya bagi anak tersebut. Meluangkan waktu bagi pribadi, mencari atau menciptakan cara yang sesuai untuk terlepas dari rutinitasnya. sehari-hari akan sangat membantu mengurangi intensitas stres."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T37591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nastasia
"Stres sudah menjadi masalah kesehatan secara global karena dampaknya terhadap kesehatan. Penelitian tentang stres yang dialami pengasuh di panti jompo di Indonesia belum pernah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran stres pengasuh di beberapa panti jompo di Provinsi DKI Jakarta berdasarkan karakteristik pengasuh, status psikologis pengasuh, karakteristik lansia dan panti jompo serta faktor yang berhubungan dengan stres pada pengasuh. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang (cross sectional) dari bulan Desember 2012 - Januari 2013. Penelitian menggunakan total sampling berjumlah 57 orang.
Penelitian menunjukkan prevalensi stres sebesar 77,2%. Kebanyakan pengasuh berumur ≥ 34 tahun (50,9%), berjenis kelamin laki-laki (59,6%), tinggal di wilayah Jakarta (68,4%), menempati rumah sendiri (36,8%), tamat SMA (64,9%), sudah menikah (75,4%), memiliki anak ≥ 2 (54,4%), berpendapatan tinggi (50,9%) dan berpengeluaran tinggi (50,9%), melakukan strategi koping adaptive (94,7%) dan merasa puas (78,9%). Pengasuh yang mengasuh ≥ 20 lansia secara langsung ada 56,1%, yang mengasuh selama ≥ 4 jam per hari sebanyak 52,6%. Kebanyakan pengasuh tidak memiliki jadwal kerja malam yang rutin (68,4%) dan tidak pernah mengikuti pelatihan khusus mengasuh lansia (50,9%). Pengasuh yang mengasuh ≥ 20 lansia secara langsung ada 56,1% dan rata-rata jumlah lansia demensia yang diasuh adalah 11 lansia, lansia demensia yang paling banyak diasuh adalah lansia demensia berumur > 70 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Sementara faktor yang berhubungan dengan stres pada pengasuh adalah kepuasan bekerja (nilai p = 0,05).
Kesimpulannya, stres pengasuh di panti jompo cukup tinggi dan berhubungan dengan kepuasan bekerja.

Stress has become a global health problem because of its impact on health. Research on the stress experienced by caregivers in nursing homes has not been done. The purpose of this research is to describe stress of caregivers in nursing homes in Province of DKI Jakarta based on the characteristics of caregiver, psychological status of caregiver, characteristics of the elderly and nursing home and factors related to stress of caregiver. The research design used was cross sectional from December 2012 - January 2013. Research using total sampling amounted to 57 people.
Research shows the prevalence of stress amounted to 77,2%. Most caregiver ≥ 34 years (50.9%), male (59.6%), living in Jakarta (68,4%), living in their own home (23%), finished high school (64,9%), married (75.4%), having child ≥ 2 (54.4%), high-income and high expenses (50.9%), do adaptive coping strategy (94,7%) and feel satisfied (78,9%). Caregiver who directly caring ≥ 20 elderly was 56.1%, caring ≥ 4 hours per day was 52.6%. Most caregiver also does not have regular night work schedule (68,4%) and never follow a special training in caring for the elderly (50.9%). Caregiver who directly caring ≥ 20 elderly was 56.1% and the average number of elderly dementia that is taken care of is 11 elderly, elderly dementia who the most widely taken care of are elderly dementia with age > 70 years and women are the most. While factors related to stress of caregivers is the satisfaction of working (p = 0.05).
In conclusion, the stress of caregivers in nursing homes is quite high and is associated with the satisfaction of working.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>