Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129745 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indri Puspitasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat konsumsi jajanan pada siswa SD Negeri Tugu 4 Depok. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan melibatkan 124 siswa kelas IV dan V yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswa memiliki tingkat konsumsi jajanan yang tinggi, tidak ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan,besar uang saku, kebiasaan membawa bekal, pengaruh teman sebaya dengan tingkat konsumsi jajanan. Namun, terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan anak dengan tingkat konsumsi jajanan (p = 0,049; α = 5%). Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan peran perawat dalam promosi kesehatan anak sekolah.

This study purposed to describe the factors related to the street foods consumption in Tugu 4 Elementary School students. This study used cross-sectional design involving 124 students of grade IV and V, who were selected by stratified random sampling technique. The results showed that the most students have high level of street foods consumption; there was no significant relationship between habits of having breakfast, pocket money, bringing packed lunch, peer influence with the street foods consumption. However, there was a significant relationship between children„s knowledge with the street foods consumption (p = 0,049; α = 5%). This study is expected to enhance the role of nurses in school to conduct health promotion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Medawati
"Data BPOM tahun 2011 menunjukkan ada 35,5% makanan jajanan anak sekolah tidak memenuhi syarat keamanan. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor ? faktor yang berhubungan dalam pemilihan pangan jajanan. Jenis penelitian adalah metode deskriptif analitik. Penelitian dilakukan pada murid kelas 4 s/d 6 di SDN Pancoran Mas 7 Kota Depok. Beberapa variabel yang berhubungan dalam pemilihan pangan jajanan anak sekolah. Variabel yang berhubungan antara lain pada faktor predisposisi: tingkatan kelas p value 0,0001, umur p value 0001, dan pada faktor pemungkin: tempat jajanan p value 0,001 dan besarnya uang jajan p value 0,042. Sebanyak (73,2%) responden berperilaku tidak baik. Disarankan perlu dibentuk komite dalam mengawasi makanan pangan jajanan anak sekolah secara rutin.

BPOM data in 2011 showed that there was 35.5% of school children hawker food does not meet the safety requirements. Research to determine the factors related to the selection of hawker food. The studies conducted with descriptive analytic method. The study was conducted on students from Grade 4 to Grade 6 at SDN Pancoran Mas 7 in Depok.There are several variables related to the selection of school children hawker food. Related variable is the predisposing factors: grade level p value 0.0001, age: p value 0001, and enabling factors: the hawker place p value 0.001 and the amount of pocket money p value 0.042. A total of (73.2%) of respondents did not behave well. Formed a committee to oversee school snack food diet routine."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikita Dewayani
"Perilaku makan anak sekolah didominasi dengan jajan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang pedoman umum gizi seimbang dengan perilaku anak sekolah dalam pemilihan jajanan sekolah. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dan menggunakan teknik Simple Random Sampling.
Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu tentang pedoman umum gizi seimbang dengan perilaku anak sekolah dalam pemilihan jajanan sekolah (p value=0,108). Anak usia sekolah dapat mengatur sendiri pola makannya dan berkurangnya pengawasan langsung oleh orang tua. Hasil penelitian menyarankan pentingnya edukasi pangan jajanan anak sekolah yang sehat dan aman untuk anak sekolah.

Eating behaviour of school-aged children was dominated by street foods. This study aimed to analyze the relationship between mother's knowledge on Pedoman Umum Gizi Seimbang (Balanced Nutritional Guidelines) towards the behaviour of school-aged children in school foods selection. This study used descriptive correlational design and used simple random sampling techniques.
The result showed that there was no significant relationship between mother?s knowledge on Pedoman Umum Gizi Seimbang (Balanced Nutritional Guidelines) towards the behaviour of school-aged children in school foods selection (p value=0,108). School-aged children can regulate their own food choices and have less direct supervision by parents during school. This study suggested the importance of education on healthy and safe school foods for school-aged children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Karyoko
"Indonesia merupakan negara ketiga dengan konsumsi Sugar-Sweetened Beverages (SSBs) tertinggi di Asia Tenggara di tahun 2022, dengan jumlah konsumsi sebanyak 20,23 liter per orang setiap tahunnya. Sebanyak 61,3% masyarakat Indonesia mengonsumsi lebih dari 1 kali per hari menurut Riskesdas pada tahun 2018 dan meningkat menjadi 47,5% pada data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola dan tingkat konsumsi SSBs dengan berbagai faktor pada siswa/i SMA Negeri 68 Jakarta tahun 2024. Penelitian ini merupakan desain studi cross-sectional yang dilakukan pada bulan April-Mei 2024 dengan jumlah responden sebanyak 134 orang. Data yang diambil merupakan data primer dengan pengisian kuesioner serta wawancara untuk pengisian food recall 24 hours dan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Setelahnya, data yang diperoleh dianalisis secara univariat dan bivariat (uji chi-square). Dari pengujian univariat, diperoleh hasil 12,69% responden termasuk dalam kategori konsumsi SSBs yang tinggi. Analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ketersediaan SSBs di rumah (p-value = <0,001; OR = 20,000) dan pengaruh teman sebaya (p-value = 0,018; OR = 4,588) dengan konsumsi SSBs pada remaja di SMA Negeri 68 Jakarta tahun 2024. Setelah mengetahui hasil penelitian, diharapkan siswa/i SMA Negeri 68 Jakarta mengetahui kondisi tingkat konsumsi SSBs dapat menyebarkan kesadaran akan pentingnya membatasi konsumsi minuman berpemanis kepada keluarga maupun lingkungan terdekat. Pihak keluarga disarankan untuk dapat membatasi ketersediaan minuman berpemanis di rumah dan memberikan contoh dalam membatasi konsumsi minuman berpemanis dengan membaca kandungan gizi yang tertulis pada label gizi sebelum membeli, serta mempelajari lebih lanjut dampak dan fakta-fakta terbaru mengenai minuman berpemanis.

Indonesia is the third highest country in Southeast Asia for Sugar-Sweetened Beverages (SSBs) consumption in 2022, with a consumption rate of 20.23 liters per person per year. According to Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) in 2018, 61.3% of the Indonesian population consumed more than once a day, and this figure increased to 47.5% in Survei Kesehatan Indonesia (SKI) in 2023. This study aims to describe the patterns and levels of SSB consumption along with various factors among students of SMA Negeri 68 Jakarta in 2024. This research utilizes a cross-sectional study design conducted in April-May 2024, with a total of 134 respondents. The data collected is primary data obtained through questionnaires and interviews for 24-hour food recall and the Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). The data obtained were analyzed by univariate and bivariate analysis (using the chi-square test). From the univariate analysis, it was found that 11.94% of respondents fall into the high SSB consumption category. Bivariate analysis shows a significant relationship between the availability of SSBs at home (p-value = < 0.001; OR = 20,000) and peer influence (p-value = 0,018; OR = 4,588) with SSB consumption among adolescents at SMA Negeri 68 Jakarta in 2024. After understanding the research results, it is expected that the students of SMA Negeri 68 Jakarta will be aware of their SSB consumption levels and can spread awareness about the importance of limiting sweetened beverage consumption to their families and close environment. Families are advised to limit the availability of sweetened beverages at home and set an example in limiting sweetened beverage consumption by reading nutritional content on labels before purchasing, as well as further studying the impacts and latest facts about sweetened beverages."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Ning Fitri
"Makanan jajanan merupakan salah satu jenis makanan yang sangat dikenal dan umum dikonsumsi oleh masyarakat, tidak terkecuali anak sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan konsumsi makanan jajanan pada siswa SDN Rawamangun 01 Pagi Jakarta Timur. Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan total sampel adalah seluruh siswa kelas 4 dan 5 (n=150).
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan gizi dan makanan jajanan, besar uang jajan, kebiasaan membawa bekal, pengaruh teman sebaya, dan pengaruh orangtua dengan kebiasaan konsumsi makanan jajanan. Perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan terkait gizi dan makanan jajanan pada siswa dan orangtua melalui kegitan penyuluhan yang hendaknya rutin dilakukan oleh SDN Rawamangun 01 Pagi.

Street/snack food is one type of food is very well-known and commonly consumed by all ages, including school children. The purpose of this study was to determine the factors associated with snack food consumption behavior in students of SDN 01 Rawamangun Pagi, Jakarta Timur. Research design used in this study is a cross sectional and total sample was all students grades 4 and 5 (n=150).
Result in this study showed that there was a relationship between knowledge of nutrition and food snacks, pocket money, a packed for lunch habits, peer influence and parental influence with street/snack food consumption behavior. The researcher suggest that school should improve knowledge about nutrition and street/snack food to their student and parents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wenni Haristia
"Pencegahan obesitas perlu dilakukan sejak remaja karena berpotensi menjadi obesitas saat dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor predisposisi yaitu umur; jenis kelarnin; status gizi siswa; pengetahuan; sikap; status gizi ibu, faktor pemungkin yaitu status pekerjaan ibu; tingkat pendidikan ibu; dan pola makan, dan faktor penguat yaitu pengaruh teman sebaya dengan perilaku pencegahan obesitas. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain crosssectional. Pengambilan data dilakukan di SMP Negeri 1 Depok dengan instrumen kuesioner.
Penelitian menemukan bahwa 69,1% siswa melakukan pencegahan obesitas. Analisis lebih lanjut menemukan bahwa status gizi siswa, asupan lemak harian, kebiasaan sarapan, konsumsi sayur, serta konsumsi susu dan hasil olahannya berhubungan dengan perilaku pencegahan obesitas pada siswa SMP di Kota Depok tahun 2012.
Prevention of obesity needs to be done as adolescent because of the potential of becoming obese as adults. This study aims to determine the relationship between predisposing factors are age; sex; nutritional status of students; knowledge, attitude; maternal nutritional status, enabling factors, namely maternal employment status; level of maternal education, and diet, and reinforcing factors namely the influence of peer groups with obesity prevention behaviors. This study is quantitative with crosssectional design. Data is collected in state junior high school 1 Depok (SMP Negeri 1 Depok) with a questionnaire instrument.
The study found that 69.1% of students do prevention of obesity. Further analysis found that the nutritional status of students, the daily fat intake, breakfast habits, consumption of vegetables, as Well as the consumption of milk and processed products, was related to obesity prevention behaviors in students of state junior high school in Depok.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirunnisa Damayanti
"Kejadian berat badan berlebih dan obesitas merupakan masalah serius yang terus meningkat dan ditimbulkan karena multifaktorial. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara jenis kelamin, pengetahuan, pendidikan orangtua, status gizi orangtua, pendapatan orangtua, kebiasaan makan yaitu sarapan; fastfood; jajan; sayur; buah; susu dan olahannya; frekuensi makan; total energi harian; aktivitas fisik, pengaruh teman sebaya, jumlah uang saku dengan kejadian berat badan berlebih dan obesitas. Desain penelitian ini adalah analisis observasional dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan instrumen kuesioner serta formulir food recall 24 hours. Penelitian ini melibatkan 111 responden siswa SMA di Depok yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian berat badan berlebih dan obesitas p=0,04; p>0,05 . Namun pada faktor lain tidak ditemukan hubungan bermakna. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi tenaga kesehatan dalam menanggulangi kejadian berat badan berlebih dan obesitas pada siswa SMA dengan mempertimbangkan jenis kelamin siswa.

Overweight and obesity is a serious problem that continues to rise and caused by multifactorial. This study aims to determine the relationship between sex, knowledge, education status of parents, nutritional status of parents, family income, eating habits ie breakfast fast food snack vegetable fruit milk and dairy products the frequency of eating total daily energy physical activity, peer influence, amount of allowance with overweight and obesity. Research design in this study with observational with cross sectional approach and using questionnaires and food recall instruments 24 hours. This study involved 111 respondents High School Students in Depok selected by consecutive sampling technique. The results showed the relationship between sex with the overweight and obesity p 0.04 p 0.05 . But on other factors not found relationship. This study is expected to be useful for health workers in overcoming excessive weight and obesity in high school students with the term gender of students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandya Angelia Nasania
"Anak usia sekolah cenderung kurang mengonsumsi sayur dan buah, padahal perilaku kurang mengonsumsi sayur dan buah dapat meningkatkan risiko mengembangkan penyakit kronis di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan serta faktor yang paling dominan berhubungan dengan konsumsi sayur dan buah pada siswa kelas V di 6 SD Negeri terpilih di DKI Jakarta, yaitu SDN Cipinang Muara 08 Pagi, SDN Pejaten Barat 05 Pagi, SDN Menteng 03 Pagi, SDN Kebun Jeruk 02 Pagi, SDN Ciracas 10 Pagi dan SDN Semper Timur 07 Pagi. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan desain penelitian cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 235 anak. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner oleh responden (self-registered questionnaire). Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square (bivariat) dan regresi logistik ganda (multivariat).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat 28,1% responden yang mengonsumsi sayur dan 32,8% responden yang mengonsumsi buah masing-masing minimal satu porsi dalam sehari. Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna antara kesukaan, keyakinan diri, intensi, contoh teman sebaya, dukungan orang tua, dukungan teman sebaya, kebiasaan makan bersama keluarga, ketersediaan di rumah dan ketersediaan di sekolah dan waktu luang dengan konsumsi sayur, serta jenis kelamin, kesukaan, intensi, dukungan orang tua, kebiasaan makan bersama keluarga dan ketersediaan di rumah dengan konsumsi buah. Faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi sayur adalah contoh teman sebaya, sedangkan faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah adalah ketersediaan di rumah.

School-age children tend to consume less fruit and vegetables, whereas less consumption of fruits and vegetables may increase the risk of developing chronic diseases in the future. This study aims to determine the factors associated with and the most dominant factor associated with the consumption of vegetables and fruit in Fifth Grade Students at Six Selected Public Elementary Schools in DKI Jakarta, namely SDN Cipinang Muara 08 Pagi, SDN Pejaten Barat 05 Pagi, SDN Menteng 03 morning, Kebun Jeruk SDN 02 Pagi, SDN 10 Pagi Ciracas and SDN Semper Timur 07 Pagi. This research is a quantitative research with cross sectional design study and a total sample of 235 children. Data were collected through questionnaires by respondents themselves (self-registered questionnaire). Data were analyzed using chi-square test (bivariate) and multiple logistic regression (multivariate).
The results showed that there are only 28.1% of respondents who eat vegetables and 32.8% of respondents who eat fruit each of at least one serving a day. Statistical analysis showed a significant relationship between liking, self-confidence, intentions, peer modelling, parent support, peer support, the habit of eating with the family, home availability and the availability in schools and leisure time with vegetables consumption, as well as gender, liking, intentions, parent support, the habit of eating with family and home availability with fruit consumption. The dominant factor associated with the vegetables consumption is peer modelling, while the dominant factor associated with the fruit consumption is home availability.;
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garnecia Mangosta DV
"Anak-anak sekolah dasar memiliki kebiasaan jajan, pada umumnya setiap hari menghabiskan seperempat waktunya di sekolah disertai dengan kegiatan jajan (WHO, 1993). Makanan jajanan anak sekolah ini sangat berisiko terhadap pencemaran mikrobiologis dan bahan tambahan makanan berbahaya yang tentunya dapat mengancam kesehatan anak. Diketahui bahwa 60% jajanan anak sekolah di seluruh Indonesia tidak memenuhi standar mutu dan keamanan, 56% sampel mengandung rhodamin dan 33% mengandung boraks (BPOM, 2004).
Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memilih jajan pada siswa SDN Pondok Cina 2 tahun 2011, seperti faktor predisposing, faktor enabling, dan faktor reinforcing. Besar sampel penelitian yaitu 137 responden yang terdiri dari kelas 4 dan 5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin siswa memiliki hubungan (p value=0.031) dengan perilaku jajan siswa di SDN Pondok Cina 2 tahun 2011. Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa snack dan jajanan dengan saos merah adalah dua jajanan favorit yang biasa siswa beli di luar pagar sekolah. Penelitian ini juga menemukan bahwa 46.5% siswa menyukai jajanan dengan saos merah.

Elementary school children have a snack habits. In general, every day they spent a quarter of time in the school accompanied by snack activities (WHO, 1993). Snacks are particularly at risk of microbiological contamination and harmful food additives that can certainly threaten the health of children. It is known that 60% of street children in schools throughout Indonesia does not meet the standards of quality and safety, 56% of the sample containing rhodamine and 33% contain borax (BPOM, 2004).
This research was conducted with cross sectional method, to determine the factors that influence on student's behavior on choosing snack at SDN Pondok China 2 years 2011, such as predisposing factors, enabling factors and reinforcing factors. Total study sample consisted of 137 respondents from grades 4 and 5. The results of this study indicate that student gender has a relationship (p value = 0.031) with the student's behavior on choosing snack at SDN Pondok snack China 2 year 2011. In addition, this study also found that snack (chiki, candy, biscuit,etc) and food with red sauce are two favorite snacks that students usually buy from the vendors who sell snacks out of the school fence. The study also found that 46.5% of students like snacks with red sauce.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nichita Marsha Deviana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumsi mie instan dan faktor yang paling berhubungan dengan perilaku konsumsi mie instan pada siswa kelas 4 & 5 SDN Pondok Kelapa 04 Pagi. Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan total sampel adalah seluruh siswa kelas 4 dan 5 (n=134). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa 60,7% responden memiliki perilaku konsumsi mie instan sering dan ada hubungan antara pengetahuan gizi &mie instan, preferensi terhadap mie instan, dan pengaruh teman sebaya dengan perilaku konsumsi mie instan. Preferensi terhadap mie instan merupakan faktor yang paling berhubungan dengan perilaku konsumsi mie instan. Pihak sekolah perlu melakukan upaya untuk memberikan informasi dan intervensi mengenai perilaku konsumsi mie instan yang sehat dan aman pada siswa dan orang tua murid melalui penyuluhan yang bekerja sama dengan puskesmas.

The purpose of this study was to determine the factors associated with instant noodles consumption behavior and factor that dominant associated with instant noodles consumption behavior in student grades 4 & 5 in SDN Pondok Kelapa 04 Pagi. Research design in this study was a cross sectional and total sample was all students grades 4 & 5 (n=134). Result in this study showed that 60,7% respondent had instant noodles consumption behavior often and there was a relationship between knowledge of nutrition and instant noodles, instant noodles preferences, and peer influence with instant noodles consumption behavior. Suggest from researcher is school should give information and intervention about instant noodles consumption behavior that healthy and safety to students and parents by way of counseling in collaboration with the relevant agencies clinic.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>