Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179618 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diana Helda
"Bagi suatu organisasi pendidikan, sorang staf tetap yang professional yang mampu bekerja efektif dan efesien merupakan asset sumber daya manusia yang sangat berharga untuk meningkatkan mutu pendidikan. Karena itu kepuasan kerja dan pegawai tersebut patut untuk diperhatikan. Kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Pekerja yang tidak puas terhadap pekerjaan mereka dapat mengakibatkan 2 (dua) hal yaitu :
1. Pegawai itu keluar dari organisasi, keluar atau pindahnya tenaga kerja dapat mengakibatkan kerugian baik moral maupun materiil karena pegawai itu juga membawa keluar pendidikan, pengalaman, dan efisiensi kerja yang biasa dilakukan pada organisasi tsb,
2. Pegawai itu terus bekerja namun karena ketidakpuasannya cenderung berperilaku : meningkatnya tingkat kemangkiran, menurunnya semangat kerja, menurunnya kesetiaan terhadap organisasi, dan perilaku negatif lajnnya yang dapat merenggangkan hubungan antara karyawan dan manajer.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik individu (umur, lama pendidikan, jenis kelamin, pengalaman) dan organisasi (gaji, jabatan) dengan kepuasan keria dilihat dari faktor primer(gaji, kondisi kerja fisik, rekan kerja, keamanan, supervisi) dan faktor sekunder ( prestasi, tanggung jawab, pengakuan ).
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross-sectional dengan responden staf pengajar tetap Akademi Perawatan Swasata di Palembang. Sampel sebanyak 70 (tujuh puluh) orang, pengumpulan data dilakukan dengan jalan menggunakan pertanyaan terstruktur yang ada dalam kuesioner.
Analisis statistik dilakukan dengan univariat, bivariat dengan uji regresi linear sederhana untuk melihat hubungan variable bebas dengan variable terikat. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara umur dengan faktor primer sehingga didapatkan setiap kenaikan umur responden sebanyak 10 tahun akan mengurangi skor kepuasan kerja sebanyak 1,2.
Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara lama pendidikan dengan faktor primer sehingga didapatkan bahwa setiap kenaikan 10 tahun Iama pendidikan yang ditempuh responden akan mengurangi skor kepuasan kerja dilihat dari faktor primer sebesar 7,4. Ada hubungannya arntara lama pendidikan dengan kepuasan kerja dimana sedap kenaikan lama pendidikan akan mengurangi skor kepuasan kerja sebesar 8,1.
Peneliti menyarankan untuk menempatkan staf sesuai dengan pendidikannya, melakukan penyesuaian system penggajian serta memberikan jaminan keamanan seperti jaminan kesehatan dan jaminan hari tua.

An educational organization, a profesional full time staf member who capable of working effectively and effiently is a valuable asset of human resource to promote the educational qualification Job satisfaction is a employee feelings about whether his or her job is enjoyable or not A employee who is not satisfied with his or her job may result 2 things :
1) The employee may with draw from the organization This means a moral and material loss on the side ofthe organization, as the employee will take his education, working experience as he worked in organization, or
2) The employee may continue working in the organization, but as he will be unsatisfied with his job, he tends to : work relunctanly, reduce his working spirit, and reduce his loyality to the organization.
The objectives of this research is to enqmlore the relation between the individual characteristic relation ( age, education span, sex, experience) and organization ( salary, position) to the job satisfaction. Seen from the factors of primer ( perseption of the salary, physical working condition, co- workers, security, supervision ) and secondary factor (prestige, responsibility, selfactualization ).
This research is conducted by using cross-sectional design with the respondent of the permanent member of teaching staff of Private Nursing Academy in Palembang. There are 70 samples, the data collection is done by using the structured questionares.
Statistical analysis is done with univariate, bi-variate with the simple linear regression to explore the free variable relation with the dependent variables.
The result of the research shows there is a significant relation between the education and the factor of primer and is found that an increasing of 10 years education of the respondent decrease the score of job satisfaction seen from the primer factor of 7,9 and between the age and the factor of primer and is found that an increasing of 10 years of age decrease the score of job satisfaction seen from the primer factor 1,2. And there is relation between education and job satisfaction and found that an increasing of 10 of education decrease the score of job satisfaction 8,1.
To increase the job satisfaction this research Suggested that :
- make the adjusted about the salary
- to provide the benefit such as health and life insurance
- to provide the opportunity to the staif to take higier education.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.Y. Retno Dwidarsih
"Paradigma pembangunan yang semula bertumpu pada kekuatan Sumber Daya Alam telah berubah menjadi bertumpu pada kekuatan Sumber Daya Manusia, sehingga dalam jangka panjang investasi dibidang pembangunan SDM akan sangat bemilai. Penegasan bahwa pendidikan dan pelatihan akan memberikan kontribusi yang sangat besar pada pembangunan ekonomi didasarkan pada asumsi bahwa kedua hat tersebut akan menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan produktif.
Laju pertumbuhan angkatan kerja Indonesia melebihi laju pertumbuhan kesempatan kerja tetapi dilain pihak banyak jabatan yang diisi oleh Tenaga Kerja Asing (untuk selanjutnya disingkat TKA) karena angkatan kerja yang ada kurang memenuhi persyaratan. Dengan demkian perlu adanya peningkatan dalam pemberdayaan tenaga kerja melalui pelatihan agar jabatan dalam pasar domestik dapat terpenuhi dengan tenaga kerja dalam negeri sekaligus kelebihannya mampu bersaing di pasar internasional. Peranan lembaga pelatihan perlu ditingkatkan agar dapat memberikan nilai lebih yaitu dengan cara dikelola seperti suatu organisasi bisnis dengan cara memperhatikan unsur-unsur manajerialnya terutama yang berkaitan dengan pengembangan SAM yang terlingkup didalamnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan, iklim organisasi dan karakteristik individu dengan kepuasan kerja instruktur di Balai Latihan Kerja (untuk selanjutnya disingkat BLK). Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan populasi penelitian adalah para instruktur BLK se Jawa Barat.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kepemimpinan dan iklim organisasi di BLK dengan kepuasan kerja instruktur. Serta terdapat perbedaan yang signifikan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja instruktur di BLK tipe A dan BLK tipe B.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka untuk meningkatkan kepuasan kerja instruktur maka disarankan perlunya peningkatan efektivitas kepemimpinan di BLK dan terjaganya iklim organisasi yang kondusif. Peningkatan efektivitas kepemimpinan dapat dilakukan dengan pelatihan-pelatihan atau pengembangan pribadi.
Iklim organisasi yang kondusif akan tercipta melalui gaya kepemimpinan yang diterima karyawan, pola interaksi yang positif antar karyawan atau sistem pengelolaan organisasi yang menunjang.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1558
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianus Mendrafa
"Dengan pertumbuhan Rumah Sakit yang sangat tinggi terutama di kota - kota besar saat ini, tentu permintaan akan tenaga paramedis perawatan akan semakin tinggi, di sisi lain institusi untuk mendidik tenaga paramedis perawatan hanya sebagian Rumah Sakit yang sudah mempunyai sendiri. Dengan permintaan yang tinggi ini, maka tidak mustahil akan terjadi kepindahan tenaga yang tinggi dari satu Rumah Sakit ke Rumah Sakit lainnya, juga tenaga paramedis perawatan ini, dengan berbagai alasan tentunya, yang sudah tentu akan mengganggu kegiatan pelayanan di Rumah Sakit. Salah satu upaya yang digunakan untuk mempertahankan tenaga paramedis perawatan di suatu Rumah Sakit adalah dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari tenaga yang bersangkutan berupa keinginan-keinginan yang ada dalam diri seseorang. Untuk lebih mengendalikan keinginan-keinginan tersebut banyak ahli sumber daya manusia yang mengaitkannya dengan prestasi kerja dari tenaga tersebut, sehingga keinginan-keinginan tenaga tersebut dipenuhi berdasarkan dari tingkat prestasi kerja dari tenaga yang bersangkutan. Rumah Sakit Medika Griya adalah merupakan Rumah Sakit kelas Madya yang baru berjalan 1 tahunlebih, telah menyiapkan upaya-upaya untuk mempertahankan tenaga tersebut di Rumah Sakit bersangkutan dan salah satunya adalah melalui pemberian bonus yang dikaitkan dengan prestasi kerja dari tenaga yang bersangkutan yang selalu dinilai setiap tiga bulan. Selain bentuk bonus ini juga ada bentuk-bentuk lain seperti kesempatan sekolah serta kursus-kursus. Yang menjadi pertanyaan sekarang seberapa besar tingkat kepuasan kerja dari tenaga paramedis perawatan tersebut dengan upaya yang ada dan apakah tingkat kepuasan kerja yang ada berhubungan dengan nilai prestasi kerja tenaga paramedis perawatan. Tentu di sisi lain karakteristik individu juga dinilai hubungannya dengan prestasi kerja dari tenaga ini. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian deskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan cross-sectional melalui pengumpulan data berupa data primer dan sekunder. Responden penelitian adalah tenaga paramedis perawatan di Rumah Sakit Medika Griya dengan menggunakan seluruh populasi. Analisa data dilakukan secara uni Lariat melalui distribusi frekuensi dan kemudian dengan cara bivariat melalui uji statistik non parametrik dengan menggunakan Chi-Squares. Hasil analisa menunjukan bahwa antara variable terikat dengan variabel batas hanya sebagian kecil dari kriteria variabel tersebut yang bermakna hubungannya, di mana hal ini terjadi salah satunya karena jumlah sampel yang sedikit yaitu hanya 66 orang. Akhirnya perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan uji statistik yang lain, sehingga lebih jelas kelihatan faktor-faktor apa yang berhubungan dengan tingkat prestasi kerja tenaga paramedis perawatan di Rumah Sakit Medika Griya tersebut.

The Connection Work Satisfaction, Individual Characteristic with Performance of Nurses at Medika Griya Hospital, Jakarta.With fast growth of Hospital now in Indonesia nurse's demands will increase certainly, but in the other hand only a few hospitals that prepare the institution nurses education. With the high demand, undoubtedly it cause turning over man power from one hospital to another, involved this nurses with certain reason. This circumstance will disturb the service in hospital. One of solution to decrease the turning over at hospital is with fulfill needs of human power, namely their desires. To control the desires, many of human resources experts link the performance of man power to the desires, so that desires are-fulfilled depend on their performance. Medika Griya Hospital is a class middle hospital, has been established since 1 years ago, has conducted some solutions to prevent turning over of the nurses at hospital. One of the effort is present theme bonus, based on their performance which evaluated every 3 months. There is other form of solution for example prepare chance to get learning and courses. The questions now, how much the effort fulfill the work satisfaction of nurses and whether work satisfaction has connection with performance of nurses. The connection of individual characteristic with performance of nurses, must be also evaluated. This investigation is analytic descriptive with cross - sectional approach, and data that used are primer and secondary data. Respondent are all nurses at Medika Griya Hospital. The data analysis is conducted through unvaried and Bavaria manner. Only a few part of the analysis result that display significant connection between independent variable with dependent variable, the reason because the population on this investigation is so little only 66 persons, and frequency distribution is not normal. Eventually, it is necessary to do further investigation with the other statistic test, so that it is seem clearer what are factors that influence the performance nurses at Medika Griya Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1995
T4444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suherman
"Dalam upaya meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan yang handal dan profesional, maka keberadaan dosen yang profesional di institusi pendidikan sangatlah penting. Dosen mempunyai tugas dan tanggung jawab sangat besar dalam menentukan kualitas pendidikan. Oleh karena itu sudah selayaknya bagi institusi untuk memperhatikan kepuasan kerja dosen yang bekerja pada institusinya, karena kepuasan kerja seorang pegawai sering dianggap menggambarkan efektifitas organisasi dalam mencapai tujuan (Siagian, 1997).
Setiap individu akan memiliki kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan yang ada pada dirinya, karena pada dasarnya kepuasan bersifat individual (Robbins,1998). Sebagai seorang individu yang unik, dosen mempunyai karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Karakterisatik tersebut diantaranya: umur, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, pangkat/golongan, dan jumlah tanggungan.
Kehadiran dosen dalam bekerja merupakan salah satu indikator kedisiplinannya dalam bekerja. Pegawai yang memiliki kepuasan kerja rendah, cenderung memiliki tingkat kehadiran rendah, demikian sebaliknya (Davis, 1996).
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran karakteristik individu, kehadiran dan kepuasan kerja dosen, selain itu melihat hubungan antara karakteritik individu dengan kepuasan kerja, kehadiran dengan kepuasan, dan karakteristik individu dengan kehadiran. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain Cross Sectional. Lokasi penelitian di jurusan keperawatan dan kebidanan Poltekkes Bandung. Jumlah responden sebanyak 113 orang. Analisa data terdiri dari analisa univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil peneltian ini menunjukkan sebagian dosen berumur <40 tahun (53,1%), jenis kelamin paling banyak perempuan (60,2%), tingkat pendidikan paling banyak adalah D4/S1 (62%), masa kerja setengahnya (56,9%) <17 tahun, sebagian besar adalah pangkat/golongan III (80,5%), setengahnya (51,3%) mempunyai tanggungan <4 orang, separuh lagi jumlah tanggungan >4 orang. Kehadiran dosen dalam bekerja berada di bawah rata-rata kehadiran (III jam) atau memenuhi 86% dan jam seharusnya. Karakteristik dosen yang mempunyai hubungan bermakna dengan kepuasan kerja adalah variabel umur (p=0,006) dan jumlah tanggungan (p=-0,040). Variabel yang berhubungan dengan kehadiran yaitu umur (p=0,000), jenis kelamin (p=0,025) dan masa kerja (p-0,015), hubungan kehadiran dengan kepuasan bermakna (p=0,413). Hasil uji multivariat variabel yang paling dominan terhadap kepuasan kerja adalah umur dan jumlah tanggungan.
Disarankan institusi keperawatan dan kebidanan untuk memberikan perhatian kepada dosen yang berumur <40 tahun guna mendapatkan kepuasan dalam bekerja, misalnya pemberian tugas dan tanggung jawab sesuai bidang keahliannya, diberikan kebebasan dalam mengembangkan diri sesuai kemampuan yang dimiliki. Dilakukan pengawasan jam kehadiran dosen setiap hari, perlu aturan untuk mernberikan sanksi bagi dosen yang tidak memenuhi jam kerjanya.
Daftar Pustaka: 34 (1994-2002).

Relationship between Individual Characteristics and Attendance with Job Satisfactory of Lecturers in Nursery and Midwifery Department of Bandung Polytechnic of Midwifery in 2003In order to increase ability of health worker, and make them skillful and professional, it is very important the existence of professional lectures in educational institution. Lecturer has great responsibility on education quality. Because of it, it is worthwhile for institution to pay attention on job satisfactory of lecturer, because job satisfactory of a staff often considered as a description of organization effectiveness in achieving the goals (Siagian, 1997).
Every individual has different satisfaction level, as each one needs, because satisfactory is individually (Robbins, 1998). As a unique individual, lecturer has different characteristics such as; age, sex, education, working experience, rank, and number of burdens.
Lecturer's attendance in their jobs is one of indicators of working disciplinary. Employee who has low level in job satisfactory tend to have low in attendance, also in contrast (Davis,1996).
The objective of this study is to gain information about description of individual characteristics, attendance, and job satisfactory of lecturer, in addition to view relationship between individual characteristics with job satisfactory, attendance with satisfactory and individual characteristics with attendance. This study carried out in Nursery and Midwifery Department of Poltekkes Bandung and use cross-sectional design. Respondents are 113 lecturers. Data analysis use univariate, bivariate, and multivariate analysis.
Result of this study showed that some of lecturer with age ? 40 years old (53,1%), most of them are women (60,2%), most education level is D41SI (62%), half of them have ? 17 year work experience, most of them at rank III (80,5), half of them have burdens ? 4 people (51,3%). Lecture attendance below average attendance (111 jam) or conform 86% of their working hours, Lecturer's characteristics that have significant relationship to satisfactory are age (p=0,006) and number of burdens (p=0,040). Variable which related to attendance are age (p=0,000), sex (p=0,025), and working experience (p=0,015), relationship attendance with satisfactory is significant (p=0,x13). The result of multivariate analysis is the most dominant factors on job satisfactory are age and number of burdens.
It is recommended to midwifery and nursery institution to pay more attention to lecturer at age below 40 to satisfy their job, such as; giving their job assignment and responsibility as their specialties, give more flexibility to them to develop their self in their field. To conduct daily attendance monitoring of lecturer, and regulating sanction to those who has not fulfilled their working hours.
References: 34 (1994-2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anneke Arjanti
"Perbedaan kepuasan penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepuasan kerja serta perbedaan persepsi terhadap iklim organisasi ditinjau dari kecocokan karakteristik individu karyawan dengan karakteristik pekerjaan (fit non fit). Disamping itu juga untuk mengetahui apakah ada hubungan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja, serta apakah ada hubungan antara kecocokan karakteristik individu karyawan dengan karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi secara bersama terhadap kepuasan kerja. Kemudian aspek-aspek apakah yang secara signifikan dan tidak signifikan mempengaruhi kepuasan kerja serta iklim organisasi.
Untuk membahas masalah tersebut di atas maka dilakukan penelitian, melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi pengajuan daftar pertanyaan kepada 110 orang pejabat struktural yang telah mengikuti Psychological Assessment yang merupakan responden. Selain itu melakukan studi pendalaman dengan wawancara kepada responden tersebut.
Pengolahan data dilakukan analisis dengan menggunakan program SPSS for Windows. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa ada pererja antara kelompok fit dan non-fit, diperoleh hasil rata-rata (mean) kepuasan kerja kelompok fit 143,16 sedangkan kelompok non-fit 152,00. Dengan demikian kepuasan kerjayang dirasakan kelompok non-fit Iebih tinggi dibandingkan kelompok fit. Meskipun secara umum kelompok fit maupun non-tit menunjukkan kepuasan kerja yang tinggi, yaitu mencapai angka 149 dari skala norma terendah dibawah 110,7 dan tertinggi 117,3. Selain itu ada perbedaan persepsi terhadap iklim organisasi antara kelompok tit dan non-fit, diperoleh hasil rata-rata (mean) kelompok non-fit adalah 87,13 terhadap iklim organisasi sedangkan kelompok fit 83,7. Dengan demikian kelompok non-fit memiliki persepsi yang lebih tinggi terhadap iklim organisasi dibandingkan kelompok fit. Walaupun baik kelompok fit maupun non-fit persepsinya terhadap iklim organisasi secara umum masuk katagori baik yaitu mencapai angka 84 dari skala norma terendah 65,5 dan tertinggi 67,5. Disamping itu terdapat hubungan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja, semakin tinggi / kondusif iklim organisasi semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan.
Dari penelitian ini juga diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara kecocokan karateristik individu karyawan dengan karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi secara bersama terhadap kepuasan kerja, yaitu sebesar 25,2% bagi terbentuknya kepuasan kerja, dan iklim organisasi mempunyai pengaruh lebih besar dibandingkan kecocokan karakteristik terhadap kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, kelompok non-fit memiliki perasaan yang Iebih tinggi balk terhadap iklim organisasi maupun terhadap kepuasan kerja dibandingkan kelompok fit. Hal ini perlu mendapat perhatian pihak majemen untuk meningkatkan kepuasan kerja mapun persepsi terhadap iklim organisasi dari kelompok fit, karena bila tidak segera diatasi dapat mempengaruhi produktifitas kerja yang bersangkutan. Disamping itu kondusil-etas iklim organisasi juga perlu dipelihara mengingat erat kaitannya dengan kepuasan kerja yang dirasakan karyawan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Masitha
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB). Dalam meneliti kepuasan kerja digunakan teori dari Smith, Kendall dan Hulin (1969). Sedangkan dalam meneliti OCB digunakan teori dari Organ (1988). Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kuantitatif dengan menggunakan instrumen kuesioner dan wawancara. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yakni sebanyak 31 responden yang dilakukan pada karyawan tetap level staf PT. Jakarta Propertindo. Untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dengan OCB digunakan koefisien korelasi spearman dan uji Z untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja dan OCB pada karyawan tetap level staf PT. Jakarta Propertindo termasuk tinggi dan kepuasan kerja memiliki hubungan yang positif dengan OCB, dimana hasil dari koefisien korelasi spearman menunjukkan angka 0,678. Hal ini berarti terdapat hubungan yang kuat antara kepuasan kerja dengan OCB.

ABSTRACT
The purpose of this research is to see the correlation between job satisfaction and Organizational Citizenship Behavior (OCB). Job satisfaction were measured by using the theory from Smith, Kendall and Hulin (1969). Whereas OCB were measured by using the theory from Organ (1988). This research was included in the quantitative research through questionnaires dan interview. The sample in this reasearch were 31 permanent staff employee at PT. Jakarta Propertindo taken from population using total sampling technique. To find the correlation between job satisfaction and OCB, Spearman correlation test is used in this reasearch and also Z test is used to test the hypothesis. The result of this reasearch showed that job satisfaction and OCB of the permanent staff employees at PT. Jakarta Propertindo including high and job satisfaction has a positive correlation with OCB, which results from the Spearman correlation shows the number 0.678. This is means that there is a strong correlation between job satisfaction and OCB."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S9813
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bairizal
"Secara umum dapat dikatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya penurunan mutu pelayanan di puskesmas disebabkan relatif rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan dan tingkat kepuasan kerja. Selaras dengan hal ini karakteristik individu diduga mempunyai hubungan dengan tingkat pemenuhan kebutuhan dan tingkat kepuasan kerja staf puskesmas.
Penelitian dengan desain cross sectional melalui analisa kuantitatif, dilakukan untuk mengetahui tingkat pemenuhan kebutuhan berdasarkan tingkat kepuasan staf puskesmas, serta mengetahui hubungan karakteristik individu berdasarkan; (umur, pendidikan, jumlah anak, jumlah tugas pokok, jumlah tugas tambahan, lama tugas di puskesmas, golongan pangkat, jumlah penghasilan dari puskesmas, fasilitas dari puskesmas dan tingkat pengetahuan) dengan tingkat pemenuhan kebutuhan dan tingkat kepuasan kerja staf puskesmas kota Jambi.
Beberapa variabel yang diduga sebagai sumber pemenuhan kebutuhan dan sumber kepuasan kerja staf dibatasi pada aspek; finansial, afiliasi sosial, peningkatan karir, aspek pekerjaan, sarana pekerjaan dan aspek keorganisasian dengan pengukuran penelitian adalah total skor variabel dengan menggunakan skala liken pada kategori jawaban; sangat memenuhi kebutuhan, memenuhi kebutuhan, agak memenuhi kebutuhan, tidak memenuhi kebutuhan, sangat tidak memenuhi kebutuhan dan total skor tingkat kepuasan pada kategori jawaban; sangat puas, puas, agak puas, tidak puas, sangat tidak puas. Hasil penelitian ini diperoleh beberapa temuan sebagai berikut :
1). Secara umum dapat dikatakan bahwa tingkat pemenuhan kebutuhan staf dapat dikategorikan tinggi, (53,8%) menyatakan memenuhi kebutuhan, dan tingkat kepuasan staf puskesmas dapat dikategorikan sedang, (35,2%) mengatakan agak puas.
2). Dari 10 karakteristik individu yang diduga mempunyai hubungan dengan tingkat pemenuhan kebutuhan staf terdapat 5 variabel (umur, lama tugas, golongan pangkat, jum!ah anak dan jumlah tugas tambahan) dengan taraf signifikan (p = 0,0001).
3). Dan terdapat 5 variabel diduga pula mempunyai hubungan dengan tingkat kepuasan kerja staf ( umur, lama tugas, golongan pangkat, tingkat pendidikan dan jumlah anak) pada taraf signifikan ( p = 0,0001).
4). Secara bersama terdapat 2 variabel karakteristik individu yang berhubungan bermakna berturut-turut dengan tingkat pemenuhan kebutuhan staf puskesmas yaitu: karakteristik golongan pangkat dan tugas tambahan (P = 0,001), Artinya dapat ditafsirkan pula bahwa secara umum tingkat pemenuhan kebutuhan staf puskesmas akan berkurang atau menurun jika golongan pangkat dan tugas tambahan staf puskesmas bertambah.
5). Dan terdapat 2 variabel karakteristik individu yang berhubungan bermakna berturut-turut dengan tingkat kepuasan kerja staf puskesmas yaitu: karakteristik golongan pangkat dan tingkat pendidikan. Artinya dapat ditafsirkan pula bahwa secara umum tingkat kepuasan staf puskesmas akan bertambah tinggi jika tingkat pendidikan staf puskesmas semakin tinggi, tetapi seiring dengan meningkatnya status golongan pangkat staf tingkat kepuasan mereka ditafsir menjadi turun.
Rekomendasi Kebijakan yang penting dari hasil penelitian ini, terutama ditingkat dinas, peningkatan sumber daya manusia melalui rencana peningkatan karir, evaluasi terhadap kinerja dan melakukan beberapa kegiatan pelatihan dan ditingkat operasionalisasi puskesmas, agar selalu dilakukan pemantuan terhadap karakteristik yang diduga mempunyai hubungan dengan tingkat pemenuhan kebutuhan dan tingkat kepuasan kerja sebagai alternatif pemecahan masalah staf.

In general, it can be said that one important factor related to low quality of service in health centre is low level of work satisfaction and their need fulfillment. On the other hand work satisfaction and need fulfillment is also related to individual characteristic.
This study is a cross sectional research with quantitative approach, which is cruducted examine need fulfillment and work satisfaction and to observe relationship between these variable with individual characteristics such as age, level of educations, number of children, number of main tasks, additional tasks, years of work experience, level of seniority, salary, facilities to fulfill the job and level of work knowledge.
Both dependent variables (i.e., need fulfillment and work satisfaction) are measured by several indicants such as financial, social affiliations, career development, working cruditing organization support, likert scale with 5 level answers were used.
This study showed results as follows:
1. In general, need fulfillment is high (53,8%) and moderate satisfaction level (35,2%).
2. Five characteristics variables are significantly related to need fulfillment at P=.0001 (age, years of exp, seniority, no of child, and additional task).
3. Five characteristics variables are significant related to work satisfactions at p=4,0001 (Age, years of experience, seniority, level of education and number of children).
4. Multivariable statistic with linear regression showed 2 variables reversely related to need fulfillment, which are seniority and additional task (at p 5 0,0001). It meant that the high seniority or the move additional task given to the employers will decrease score of need fulfillment.
5. Multivariable statistic with linear regression showed 2 variables very reversely related to need fulfillment, which are seniority and level of education (at p s 0,0001). It meant that the high seniority or that meant is level of staff work satisfaction, that the high seniority given to employers will decrees score of staff work satisfactions.
This study recommends several important policy and managerial action, as follows: at district level, District Health Organization (DHO) should develop human resource plan that includes career development, valid performance evaluation and training development and at operational level, head of Puskesmas should always monitor level of operating and factor related to it.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syarip
"Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang dikemukakan oleh Kaplan dan Norton, digambarkan bahwa Kepuasan Kerja Karyawan dipengaruhi oleh Kompetensi Staff, Infrastruktur Teknologi, dan Iklim untuk bertindak, sehingga survey kepuasan kerja karyawan perlu diketahui oleh manajemen sebagai proses kesiapan penerapan suatu strategi perusahaan dan tolok ukur pengukuran tanggung jawab manajemen terhadap stakeholder.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel Kompetensi Staff, Infrastruktur Teknologi dan Iklim untuk bertindak terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk.
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji Korelasi Pearson Product Moment diketahui Kompetensi Staff, Infrastruktur Teknologi, Iklim untuk bertindak berhubungan positif terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.

Kaplan and Norton mentioned in the perspective of Learning and Growth that Employee Work Satisfaction influenced by Staff Competency, Infrastructure Technology, and Climate Action, so the employee survey satisfaction necessary to be recognized by management and preparedness implementation process into company strategy and measurement of responsibility of management to stakeholder.
This research aim to know the correlation of Staff Competency, Infrastructure Technology and Climate Action to Employee Work Satisfaction at PT. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk.
Based on the result of data analysis of Pearson Product Moment Correlation known that Staff Competency, Infrastructure Technology, Climate Action have positive effect to Employee Work Satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T25828
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Pradnyana Adi Wiguna
"ABSTRAK
Latar Belakang: Sumber daya manusia merupakan salah satu aset paling penting yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, oleh karena itu perlu dilakukan upaya- upaya untuk menjaga loyalitas dari karyawan agar dapat bekerja dengan baik dan tidak meninggalkan perusahaannya. Tingginya angka turnover karyawan di Rumah sakit BaliMed yang meningkat pada tahun 2017 menimbulkan pertanyaan dalam diri peneliti, hal apakah yang meyebabkan hal tersebut terjadi? Oleh karena itulah penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan kerja karyawan di Rumah Sakit Bali Med tahun 2018 beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada manajemen rumah sakit guna meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan mempertahankan tingkat loyalitas karyawan.
Metode: Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah 379 orang yang berasal dari seluruh karyawan RS BaliMed setelah dikurangi kriteria eksklusi.
Result: Melalui analisis multivariate menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin, tingkat pendidikan, budaya organisasi, kompensasi tidak langsung (non finansial), gaji pokok dan tunjangan memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di Rumah Sakit BaliMed tahun 2018. Pengaruh terbesar terhadap kepuasan kerja adalah tunjangan (p = 0,000 dan β = 0,299).
Simpulan: Hasil rata-rata kepuasan kerja karyawan di Rumah Sakit BaliMed tahun 2018 berada pada nilai 3,52 dan berdasarkan cut of poin nilai mean didapatkan sebanyak 53,83% karyawan merasa puas dengan pekerjaannya.

ABSTRACT
Introduction: Human resources is one of the most important assets owned by a
company, therefore it is necessary to make efforts to maintain the loyalty of employees in order to work properly and not leave the company. The increasing of employee turnover in BaliMed Hospital at year 2017 raises the question of the researchers, what causes it to happen? Therefore this research is conducted to obtain a description of employee job satisfaction at BaliMed Hospital in year 2018 and the factors influenced it. The results of this study are expected to provide information to hospital management in order to improve employee satisfaction and maintain employee loyalty.
Method: This research is analytic with quantitative approach. This study used cross sectional design. The number of samples used in this study was 379 people who come from all employees who work at BaliMed Hospital after deducting exclusion criteria.
Results: Through multivariate analysis indicate that the variable of sex, education level, organizational culture, indirect compensation, basic salary and allowance have an effect on employee job satisfaction at BaliMed Hospital in year 2018. The biggest influence to job satisfaction is the allowance (p = 0,000 and β = 0.299).
Conclusion: The average employee job satisfaction result at BaliMed Hospital in 2018 is at 3.52 and based on cut off poin from mean value, there are 53,83% employee were satisfied with their job."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50199
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Puspasari
"Sumber Daya Manusia didalam sebuah organisasi menempati kedudukan yang strategis dan vital bagi kemajuan organisasi.
Untuk dapat mengoptimalkan kinerja sumber daya manusia, rumah sakit perlu memperhatikan kepuasan sumber daya manusianya agar dapat meningkatkan kinerja dan memberikan kepuasan kepada pelanggan .
Keikatan pada organisasi telah menjadi masalah utama yang diperhatikan oleh organisasi sehubungan dengan usaha Untuk menciptakan kualitas hubungan yang memuaskan antara karyawan dan organisasi. Keikatan pada organisasi dianggap sebagai cerminan sikap karyawan terhadap berbagai kondisi dari organisasi. Sehingga adanya sikap negatif dari karyawan yang tampil dalam bentuk rendahnya keikatan organisasi akan menimbulkan dampak negatif yang salah satunya adalah turn over.
Dari rata-rata angka turn over karyawan di rumah sakit Puri Cinere sebesar 10,4 %, ternyata terbesar adalah dari bagian keperawatan, yaitu rata-rata sebesar 54,75%.
Angka turn over perawat yang tinggi merugikan rumah sakit karena akan dibutuhkan proses recruirmen dan seleksi karyawan baru, program orientasi, pendidikan dan latihan lagi yang akan memakan waktu dan biaya cukup mahal. Apalagi perawat adalah tenaga inti di pelayanan rumah sakit, sehingga bila turn over tinggi, kinerja perawat menjadi turun, pelayanan kepada pasien berkurang dan akhirnya mutu pelayanan medik menjadi turun.
Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh perawat yang telah bekerja lebih dari satu tahun yaitu sejumlah 119 orang dan akan dilihat hubungan antara karakteristik individu yaitu umur, pendidikan, lama kerja, status pekawinan dan tempat kerja dengan kepuasan kerja perawat terhadap enam komponen kepuasan kerja yaitu upah, wewenang, tuntutan tugas, kebijakan organisasi, interaksi dan status profesional.dan hubungan komponen kepuasan kerja perawat dengan keikatan organisasi.
Penelitian ini adalah penelitian survey dengan desain cross sectional , Data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner pengukuran kepuasan kerja Index of work satisfaction .
Dari hasil penelitian didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna dari karakteristik individu dengan kepuasan kerja perawat . Upah dipersepsikan paling penting, tetapi dari tingkat kepuasannya dipersepsikan paling tidak memuaskan. Secara keseluruhan didapatkan 52,1 % responden menyatakan tidak puas.
Dari variable kepuasan kerja, didapatkan komponen upah, tuntutan tugas dan kebijakan organisasi mempunyai hubungan bermakna dengan keikatan organisasi, dan komponen kebijakan organisasi yang paling besar pengaruhnya terhadap keikatan organisasi.
Disarankan agar managemen rumah sakit memperhatikan dan meninjau kembali sistem kompensasi yang berlaku , bagian keperawatan membuat pedoman test untuk jenjang karier, menyesuaikan tiap perubahan jenjang karier yang telah dibuat dengan sistem kompensasinya , melaksanakan rotasi perawat secara teratur , meninjau kembali struktur organisasi bagian keperawatan sehingga diharapkan dapat meningkatkan keikatan terhadap organisasi perawat di rumah sakit Puri Cinere.

Human resources hold a strategic and vital function in an organization. To optimize the human resources performance, the satisfaction of human resources has to be considered in order to uphold their performance and the customer's satisfaction.
Organizational bonding is one of the issues towards creating a satisfying relationship between the employee and the organization, Organizational bonding is a reflection of its employee in relation with the organization's conditions. A negative attitude in form of low organizational bonding within the employees creates a negative effect such as turnover.
Among the 10.4% of the total turnover in Puri Cinere Hospital, 54.75% were nurses. The alarming rate of the nurse's turnover has to be paid expensively due to the high cost of recruitment, selection, orientation, education and training for new employees, not to mention the time wasted in its process. Since nurses are the major resource in delivering service, a high rate of nurse turnover can trigger a low nurse's performance. This low performance influence the service delivery for patients that can eventually lower the medical services itself.
A cross sectional survey research was carried out by gathering primary data using questionnaire to score work satisfaction using Index of work satisfaction. The research covered 119 nurses that have been working for Puri Cinere Hospital for over one year. The research itself surveys the relationship between individual characteristic (age, length of career, education, marital status and place of work) with the nurse's work satisfaction toward six component of work satisfaction (authority, job demand, organizational policy, interaction and professional status) and the relation of this six component with organizational bonding.
There were no significant relationships between individual characteristics with nurse's work satisfaction. Wage was the most perceptively considered in terms of level of importance, but least perceptively considered in relation with level of satisfaction. There were around 52.1% nurses who find themselves not satisfied with their work.
Wage, job demand and organizational policy were among the variables of work satisfaction that had a significant relationship with organizational bonding where organizational policy came out as the biggest influence.
It is advisable that the hospital management reconsiders the compensation system. Nursing department should create test guidance for career development, adjust changes in career development in line with compensation system, rotate nurse regularly, reconsider the organizational structure in nursing division so that the organizational bonding of nurses in Puri Cinere Hospital can be optimized.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12734
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>