Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177572 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gitalia Budhi Utami
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang
Peran Kelas Ibu Hamil Terhadap Praktik Inisiasi Menyusu Dini Pada Ibu Bayi
Usia 0-12 Bulan, di Wilayah Kelurahan Tengah, Kramatjati, Tahun 2012.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan Rapid Assesment
Procedures. Total informan dalam penelitian adalah 26 orang dengan jumlah
informan kunci sebanyak 4 orang.
Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa Kelas Ibu Hamil kurang cukup berperan
Terhadap Praktik Inisiasi Menyusu Dini. Praktik IMD yang berhasil dilakukan
oleh informan lebih besar disebabkan oleh adanya kebijakan penyedia layanan
bersalin serta kondisi pasca bersalin baik ibu maupun bayinya. Hampir seluruh
informan telah memiliki niat, telah mendapat dukungan sosial, dan telah
menerima informasi mengenai IMD. Namun hampir semua informan belum
memiliki otonomi pribadi dan situasi yang paling mendukung melakukan IMD
adalah adanya kebijakan penyedia layanan bersalin serta kondisi pasca persalinan.
Hampir semua informan tidak memiliki pengetahuan yang baik mengenai IMD,
namun telah memiliki sikap yang positif terhadap IMD. Perlu upaya untuk
meningkatkan peran Kelas Ibu Hamil agar dapat meningkatkan pengetahuan ibu
hamil mengenai IMD.

Abstract
This study aims to gain an in-depth information on the role of antenatal class and
its correlation with mother?s infant behavior of immediate breastfeeding at
Kelurahan Tengah, Kramatjati, East Jakarta. This study used qualitative methods
with Rapid Assessment Procedures. Total informants in the study were 26 people
with a number of key informants as many as 4 people.
In this study obtained results that the antenatal class is not enough against
Immediate Breastfeeding Practices. Immediate Breastfeeding Practice that
successfully carried out by the informant is greater due to the policy of the
maternity service providers as well as post-partum condition of both mother and
baby. Almost all the informants had had the intention, has received social support,
and has received information on the Immediate Breastfeeding. But almost all the
informants do not have personal autonomy and the situation most favorable to the
Immediate Breastfeeding is the policy of the maternity service providers and
postpartum conditions. Almost all the informants had no knowledge of the
Immediate Breastfeeding, but have had a positive attitude to it. Necessary efforts
to enhance the role of class in order pregnant mothers can increase their
knowledge about Immediate Breastfeeding."
2012
T31328
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianti
"Program Inisiasi Menyusu Dini adalah merupakan program baru pemerintah, program ini dilakukan bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Bayi, dimana pada tahun-tahun sebelumnya menunjukkan angka yang sangat tinggi. Menurut Data The World Health Report 2005, Angka Kematian Bayi di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup, atau bisa dikatakan 10 bayi meninggal setiap 1 jam setelah dilahirkan. Penerapan proses nisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 22% nyawa bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan dalam satu jam pertama kelahiran. Penerapan proses Inisiasi Menyusu Dini segera setelah bayi dilahirkan berguna juga dalam mensukseskan penerapan Program ASI Eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan dan kemudian dilanjutkan sampai bayi berumur 2 tahun yang dilengkapi makanan tambahan.
Penelitian ini secara umum dilakukan untuk mengetahui gambaran niat ibu-ibu hamil untuk mau menerapkan proses inisiasi menyusu dini segera setelah bayi dilahirkan. Selain itu juga dilakukan identifikasi terhadap beberapa faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam menguatkan niatnya untuk mau menerapkan proses inisiasi menyusu dini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, informan dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan kehamilan trimester ketiga yang sedang mengikuti konseling serta sudah diberi kesempatan untuk menandatangani lembar informed consent berupa lembaran pernyataan persetujuan ibu hamil untuk mau menerapkan proses inisiasi menyusu dini. Penggunaan pendekatan kualitatif dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam mengenai objek yang diteliti, penyajiannya dilakukan dalam bentuk narasi dengan berlandaskan pada teori acuan. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Jakarta, khususnya di klinik kebidanannya pada awal bulan Mei hingga pertengahan Juni 2008.
Secara umum dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa gambaran niatan ibu hamil sudah menunjukkan antusias yang cukup besar terha- dap penerapan proses inisiasi menyusu dini ini, dimana niatan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sikap, norma subyektif dan kontrol pribadi dari ibu hamil itu sendiri. Niat untuk mau menerapkan proses inisiasi menyusu dini dipengaruhi oleh pembentukan sikap yang diwujudkan pada reaksi kesediaan ibu hamil untuk mau menerap kan proses inisiasi menyusu dini, dimana diketahui bahwa wujud reaksi kesediaan tersebut diperkuat oleh adanya pengetahuan tentang inisiasi menyusu dini.
Dari hasil penelitian diketahui juga bahwa ibu hamil memiliki motivasi kuat yang mendasari niatnya untuk mau menerapkan proses tersebut. Motivasi ini berpengaruh pada keyakinan normatif yang dimiliki ibu hamil, yang diperkuat kembali dengan adanya keterpaparan gambar tentang proses inisiasi menyusu dini. Kontrol pribadi berupa persepsi akan kemampuan yang dimiliki ibu hamil untuk dapat menerapkan proses inisiasi menyusu dini secara langsung mempengaruhi peningkatan niat ibu hamil dalam penerapan proses tersebut.
Pada penelitian ini disarankan bahwa untuk dapat meningkatkan niat ibu hamil dalam penerapan proses inisiasi menyusu dini, hal penting yang harus dilakukan adalah meningkatkan proses sosialisasi ke masyarakat umum, terutama kepada ibu hamil tentang pentingnya pelaksanaan proses inisiasi menyusu dini, terutama manfaat dan keuntungan yang diberikan dari pelaksanaan proses tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Makasudede
"Inisiasi menyusu dini atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Waktu yang disarankan adalah tepat setelah persalinan (masih di ruang bersalin), sampai satu jam setelah persalinan. Menyusui pada satu jam pertama menyelamatkan satu juta nyawa bayi, merupakan suatu pernyataan berdasarkan bukti ilmiah yang mengandung pesan moral sangat besar untuk semua orang demi kelangsungan hidup dan kesehatan bayi. Sebagai bagian manajemen laktasi yang relatif baru, inisiasi menyusu dini harus disosialisasikan secara benar dan luas, tidak hanya kepada kalangan tenaga medis tetapi juga masyarakat, terutama kepada masyarakat yang merupakan sasaran dari kebijakan tersebut dalam hal ini ibu yang akan melakukan persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sikap ibu yang melakukan dan tidak melakukan inisiasi menyusu dini terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini di puskesmas kecamatan pasar minggu. Desain penelitian ini menggunakan Rapid Assessment Procedures (RAP). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam sebagai sumber data primer. Sedangkan teknik melihat isi dokumen yang berkaitan sebagai sumber data sekunder. Penyajian data dalam penelitian ini berbentuk teks naratif. Hal-hal yang berhubungan dengan pembentukan atau perubahan sikap baik yang terdapat di luar diri ibu (ekstern) yaitu keterpaparan ibu dengan informasi melalui komunikasi massa dan interaksi kelompok maupun hal-hal yang terdapat didalam diri ibu (intern) yaitu asosiasi, penguatan atau peneguhan kembali, imitasi atau peniruan yang menentukan sikap seorang ibu untuk mau atau tidak mau melakukan inisiasi menyusu dini. Ibu yang sebelum proses persalinan telah mendapatkan informasi mengenai inisiasi menyusu dini cenderung untuk melakukan tindakan atau perilaku yang sesuai dengan apa yang diterima sebelumnya. Dalam penelitian ini terdapat 4 (empat) informan yang mempunyai sikap ini, meskipun salah seorang diantaranya tidak sampai melakukan dalam proses persalinan. Sedangkan pada ibu yang sebelum proses persalinan tidak pernah mendapatkan informasi mengenai inisiasi menyusu dini, tidak terjadi pembentukan sikap dengan tahapan yang sama dengan keempat informan di atas. Dalam penelitian ini ada 2 (dua) informan yang dimaksud. Komunikasi massa dalam penelitian ini hanya berhubungan dengan pembentukan atau perubahan sikap pada informan dengan tingkat pendidikan yang tinggi, sedangkan pada informan dengan tingkat pendidikan rendah tidak berhubungan (yang melakukan dan tidak melakukan inisiasi menyusu dini). Interaksi kelompok sosial pada informan terjadi dalam lingkup hubungan informan dengan keluarga, teman, tetangga dan dalam penyuluhan kelompok oleh pihak Puskesmas (pada informan yang melakukan dan tidak melakukan inisiasi menyusu dini). Asosiasi, peneguhan atau penguatan kembali dan imitasi atau peniruan sikap terjadi pada informan yang melakukan inisiasi menyusu dini maupun yang tidak melakukan inisiasi menyusu dini dalam proses persalinan, dengan proses yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan supaya alangkah lebih baiknya jika inisiasi menyusu dini dituangkan dalam kebijakan puskesmas, penyuluhan kelompok lebih sering lagi dilakukan, pendidikan dan atau promosi kesehatan untuk individu seperti : konseling dan atau konsultasi perlu diterapkan oleh tenaga kesehatan (dokter dan bidan) pada setiap kesempatan periksa pasien, metode pendidikan dan atau promosi seperti penyuluhan dengan games yang melibatkan sasaran akan lebih sesuai dengan sasaran tingkat pendidikan yang rendah, pelaksanaan promosi untuk inisiasi menyusu dini perlu ditunjang oleh semua unit pelayanan di puskesmas, selain unit pelayanan kesehatan ibu dan anak serta rumah bersalin puskesmas sehingga pelaksanaan inisiasi menyusu dini dapat berjalan dengan baik. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyani
"Ibu hamil baik primipara maupun multipara menginginkan hal yang terbaik bagi janinnya kelak, mereka mulai mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan. Kebutuhan nutrisi menjadi salah satu faktor yang mendasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, kebutuhan nutrisi yang optimal diperoleh dari ASI yang diberikan secara eksklusif selama 6 bulan, kesuksesan ASI eksklusif tidak terlepas dari suksesnya penggalakan Inisiasi Menyusu Dini pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang IMD dengan motivasi ibu dalam melakukan IMD. Desain penelitian bersifat korelasi dengan jumlah sampei 44 responden pada ibu hamil di polilklinik kebidanan RS Mitra Keluarga Kelapa-Gading menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner sena penganalisaan data univariat dan bivariat. Tingkat pengetahuan rendah memiliki motivasi tinggi (0 responden) (0%). Tingkat pengetahuan tinggi memiliki motivasi rendah 14 responden (16.4%). Tingkat pengetahuan tinggi memiliki motivasi tinggi 26 orang (23,6%). Dari panelitian yang dilakukan didapat hasil bahwa sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan tinggi, juga motivasi tinggi sebanyak 59.09%, sedangkan tingkat pengetahuan rendah yang memiliki motivasi rendah sebanyak 4 responden (9.09%). Hasil analisis data dengan menggunakan chi square dengan hasil penelitian bahwa ada perbedaan antara responden yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi bermotivasi tinggi dengan responden yang memilikI tingkat motivasi rendah bermotivasi rendah (P Value = 0,011 ; α = 0,05). Penelitian ini merekomendasikan agar pada pelayanan kesehatan memberikan pendidikan kesehatan secara teratur tentang inisiasi menyusu dini pada ibu hamil yang melakukan perawatan antenatal sebelum menghadapi persalinan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5867
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meri Oktaria
"Penyebab kegagalan program ASI eksklusif adalah pemberian makanan prelakteal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, IMD, Penolong persalinan dan tempat persalinan terhadap pemberian makanan prelakteal. Metode penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Analisis bivariat menggunakan uji chi square, t test independent dan regresi logistic.
Hasil penelitian didapatkan proporsi pemberian makanan prelakteal sebesar 75,6%. Faktor yang berhubungan dengan pemberian makanan prelakteal adalah pengetahuan ibu (p = 0,012), penolong persalinan (p= 0,044) dan IMD (p < 0,001).
The causes of the failure of exclusive breastfeeding program is prelacteal feeding. Objective of this study was to determine the relationship of factors of maternal knowledge about exclusive breastfeeding, Immediate breastfeeding, place of delivery and birth attendants to prelacteal feeding. This research method using analytical design with cross sectional approach. Bivariate analysis using chi square test, independent t test and logistic regression.
The results obtained prelacteal feeding proportion is 75.6%. Factors related to prelacteal feeding are mother knowledge of breastfeeding (p=0,012), birth attendants (p=0,044) and Immediate breast feeding (p < 0,001).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Sekarini
"Angka Kematian Bayi AKB menjadi salah satu poin prioritas pembangunan kesehatan dan indikator kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu cara untuk menurunkan tingginya AKB adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi bayi dan balita melalui pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan. Cakupan ASI eksklusif di Jakarta tahun 2015 sebesar 67,1, sedangkan di wilayah kota Jakarta Selatan sebesar 34,5 dan untuk wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu pada tahun 2015 sebesar 68 dan mengalami penurunan pada tahun 2016 menjadi 59,4 . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hubungan pengetahuan ibu, Inisiasi Menyusu Dini, dan keterpaparan informasi susu formula dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 ndash; 6 bulan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Tahun 2017. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitaif dengan responden seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 7 ndash; 24 bulan sebanyak 84 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, kemudian dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 35,7 responden yang ASI eksklusif. Hasil analisis bivariat yang terbukti berhubungan secara bermakna adalah pengetahuan ibu p=0,024, dan Keterpaparan informasi dan promosi susu formula p=0,009 dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Disarankan bagi Puskesmas kecamatan Pasar Minggu untuk memberikan informasi tentang ASI eksklusif dan IMD pada ibu dan keluarganya sejak dalam masa kehamilan, meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan mengenai tata cara pelaksanaan IMD dan kebijakan terkait IMD dan ASI eksklusif dan melakukan supervisi, serta meningkatkan sosialisasi pentingnya pemberian ASI eksklusif dan larangan pemberian susu formula untuk bayi 0 - 6 bulan tanpa indikasi medis, menyediakan klinik laktasi atau sarana konsultasi laktasi untuk ibu yang mengalami kesulitan atau masalah dalam proses menyusui. Bagi Ibu dan keluarga untuk meningkatkan mereka suami/ibu/ibu mertua tentang ASI sejak kehamilan, tentang IMD dan peraturan pemerintah tentang larangan penggunaan susu formula untuk bayi 0 ndash; 6 bulan tanpa indikasi medis.

Infant Mortality Rate IMR became one of the priority points of health development and quality of life indicator and public health status. The way used to decrease the high rate of IMR is to fulfill the nutritional needs of infants and toddlers through exclusive breastfeeding for 6 months. The coverage of exclusive breastfeeding in Jakarta in 2015 amounted to 67.1, while in South Jakarta city area was 34.5 and for the Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu area in 2015 was 68 and decreased in 2016 to 59.4 . This study aims to determine the relationship of knowledge of mother, Initiation of Early Breastfeeding, and exposure of infant formula information with exclusive breastfeeding in infants aged 0 6 months in Puskesmas Pasar Minggu Subdistrict 2017. The design of this study is a quantitative study with respondents all mothers who have infants aged 7 24 months as many as 84 respondents. Technique of collecting data using questioner, then analyzed by univariat and bivariate using chi square.
The results showed that only 35.7 of respondents were exclusive breastfeeding. The result of bivariate analysis that proved to be significantly related was maternal knowledge p 0,024, and exposure of information and promotion of infant formula p 0,009 with exclusive breastfeeding behavior. Suggested to Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu to provide information on exclusive breastfeeding and IMD to mothers and their families since pregnancy, to increase the knowledge of health personnel on IMD implementation procedures and related policies on IMD and exclusive breastfeeding and to supervise and to increase the socialization of the importance of exclusive breastfeeding and prohibition of infant formula feeding 0 6 months without medical indication, providing lactation clinic or lactation consultation facility for mother having difficulties or problems in breastfeeding process. For mothers and families to improve their knowledge husband mother mother in law about breastfeeding since pregnancy, IMD and government regulations about the prohibition of using infant formula 0 6 months without medical indication.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26582
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rindiarni Inten Putri
"Skripsi ini membahas tentang pengetahuan, sikap dan niat ibu hamil untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut. DI Kabupaten Garut, Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi dibandingkan AKB Jawa Barat yaitu 55,9 per 1000 KH sedangkan di Jawa Barat 43,4 per 1000 KH. Salah satu penyebab angka kematian bayi masih tinggi yaitu tidak adanya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya melakukan IMD bagi bayinya yang baru lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan niat ibu hamil untuk melakukan IMD. IMD merupakan suatu proses pemberian ASI pertama pada satu jam pertama setelah bayi dilahirkan dengan meletakkan bayi diatas perut atau dada ibu sebagai salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian bayi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain Rapid Assesment Procedures (RAP) dan analisis yang digunakan adalah analisis isi. Hasil penelitian ini adalah ibu yang mengetahui arti dan manfaat IMD, akan memiliki sikap dan niat yang kuat untuk melakukan IMD. Dari hasil penelitian ini disarankan bahwa penyediaan informasi mengenai IMD penting untuk meningkatkan pengetahuan ibu. Selain itu juga didukung oleh adanya tenaga kesehatan penolong persalinan yang terlatih untuk melakukan IMD yang mudah dijangkau oleh ibu hamil yang akan melahirkan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risha Melissa
"Inisiasi Menyusu Dini merupakan gerbang utama menyukseskan pemberian ASI eksklusif. Pengetahuan ibu tentang menyusui menjadi faktor penting untuk membentuk perilaku menyusui ibu. Ibu hamil mulai mendapatkan informasi mengenai inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif dalam pelayanan Antenatal Care, sehingga terbentuk motivasi ibu untuk dapat memberikan ASI pada satu jam pertama. Penelitian deskriptif korelatif cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang inisiasi menyusu dini dengan motivasi ibu untuk melakukan inisiasi menyusu dini di RS Tugu Ibu, Depok. Teknik purposive sampling digunakan pada 48 responden dengan kriteria ibu hamil berusia 18 sampai 40 tahun dan usia kehamilan pada trimester II dan III. Hasil penelitian berdasarkan uji korelasi Spearman menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang inisiasi menyusu dini dengan motivasi ibu untuk melakukan inisiasi menyusu dini (r: 0,136, p value: 0,356, α: 0,05). Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada tenaga kesehatan agar mampu memberikan konseling antenatal termasuk edukasi tentang inisiasi menyusu dini pada ibu hamil.

Early breastfeeding initiation is a success gateway for mother to provide an exclusive breastfeeding. Maternal knowledge about breastfeeds was an important factor to maternal breastfeeding behavior. Pregnant woman begins to get the information about early breastfeeding initiation in Antenatal Care (ANC), it will form a motivation to provide breastfeeding started within the first hour. The purpose of this descriptive correlation cross sectional research was to identify the correlation between pregnant women’s knowledge about early breastfeeding initiation and her motivation to initiate breastfeeding early in Tugu Ibu Hospital, Depok. Purposive sampling technique was being used that including a total of 48 participants, which characteristics are pregnant women around 18 until 40 years, and pregnancy stage II and III. The result of this study using Spearman correlation test showed there was no significant correlation between pregnant women's knowledge about early breastfeeding initiation and her motivation to initiate breastfeeding early (r: 0,136, p value: 0,356, α: 0,05). This study provided recommendations to the health care provider to give antenatal counseling that including an education about early breastfeeding initiation for pregnant woman.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyawati
"WHO/UNICEF dan pemerintah Indonesia telah mencanangkan lnisiasi Menyusu Dini (IMD) sebagai bagian dari upaya mengoptimalisasi pemberian ASI eksklusifi Sebagai bagian manajernen laktasi yang relatif baru, IMD hams disoasialisasikan secara benar dan luas tidak hanya kepada kalangan tenaga medis saja tetapi juga pada masyarakat. Lokasi yang dipilih sebagai sasaran untulc mengetahui pelaksanaan IMD adalah Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat pada bulan Mei 2008. Puskesmas ini merupakan wilayah percontohan dalam program HSP USAID, sebagai tindak lanjut pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku pada Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak (KPP KIBBLA).
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi yang mendalam mengenai IMD pada ibu neonatal, mengidentiiikasi faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat ibu neonatal dalam pelaksanaan IMD. Sedangkan manfaat penclitian (1) menjadi masukan pengarnbil keputusan dalarn program KIA dan Gizi; (2)masukan bagi pengembangan ilmu perilaku dalam metode pendekatan terhadap peningkatan IMD; (3)untuk menindaklanjuti penelitian ini. Metode yang digunakan adalah pendckatan kualitatif§ dengan sampel penelitian bejumlah 65 infonnan terbagi atas 5 informan kunci (4 bidan dan ldokter) dan 60 infon-nan (48 ibu neonatal, 6 suami, 6 orang tua). Teknik pengumpulan data melalui Diskusi Kelompok Terarah (DKT) dan Wawancara Mendalam (WM). Disini obsen/asi bclum dilakukan. Pengolahan data yang dilakukan melalui beberapa tahap yaitu : membuat catatan dari wawancara dan rekaman kaset, rekapitulasi hasil, transkrip, pengkategorian data, mcmbuat rnatriks dan analisis isi.
Hasil penelitian rncngambil kesimpulan bahwa pengctahuan infonnan ibu neonatal masih rendah, karena kurangnya sosialisasi/ticlak adanya penyuluhan mengenai IMD. Dengan demikian perlu adanya sosialisasi/penyuluhan tentang IMD bagi ibu hamil yang dilaksanakan pada saat pemeriksaan kehamilan, dcngan menggunakan metode tatap muka dan juga menggunakan media terutarna Iembar balik dan leaflet.

WHO/UNICEF and the govemment of Indonesia have declared the method of early initiative breastfeeding as a part to optimalize the effort of giving breast milk. As a part of lactation management which is relatively new, early initiative breastfeeding should be well socialized, not only to medical coalegues but also to the community. The chosen location as a target in order to know the early initiative breastfeeding in Cengkareng community health center, West Jakarta in May 2008. This public health center is a role model in Health Service Program of USAID, as a follow up of Behavioral Change Communication for Mother, Newbom Baby and Child Health.
The objectives of this study is to gain infomation about early initiative breastfeeding on neonatal mother, to identify the predisposition factors, the conceived factors, the strenghten factors on neonatal mother in carried out early initiative breastfeeding. The benefit of this study is to: (1) give inputs for the decision making in mother and child health program and nutrition; (2) give inputs for the development of behavioral science for approach method to elevate the early initiative breastfeeding; (3) to give follow up for this study. The method is qualitative approach, with 65 informan divided into 5 key informan (4 midwives and l medical doctor) and 60 informan (48 neonatal mothers, 6 husbands, 6 parents). The collecting data is by Directed Group Discussion and in depth Interview. Observation has not been carried out on this study. The management data is carried out by some steps, i.e: making records of interviews and cawette recording, result recapitulation, transcript, data categorization, making mattiks and content analysis.
The conclusion of this study is the knowledge of neonatal mother is still low, because of the lack of sosialization or promotion about early initiative breastfeeding. Theneby, it is important to give sosialization or promotion about early initiative breastfeeding for pregnant mother which is given when mothers check their pregnancy, by using face-to-face method and media, especially with reverse sheet and leaflet.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34278
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>