Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 220270 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ompusunggu, Intan Juliana
"Pendahuluan: Dislipidemia merupakan faktor risiko utama Penyakit Kardiovaskuler yang sering terjadi pada penderita hipertensi. Menurut penelitian Sutrisna, B. et al., prevalensi dislipidemia pada penderita hipertensi dewasa urban di Indonesia cukup tinggi yaitu 78%. Prevalensi yang tinggi ini terutama disebabkan beberapa faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang dapat dicegah. Penelitian ini merupakan studi lanjutan dari studi tersebut, dan bertujuan memperoleh model prediksi dan sistem skor terjadinya dislipidemia pada penderita hipertensi dewasa urban di Indonesia.
Metode penelitian: Desain studi ini adalah potong lintang dengan menggunakan 400 sampel yang diperoleh dari data Riskesdas 2007. Sampel dipilih secara stratified random sampling berdasarkan provinsi yang ada di Indonesia dan dilakukan pemeriksaan sampel darah profil lemak di laboratorium Litbangkes Jakarta serta divalidasi di Laboratorium Prodia Jakarta. Analisis dilakukan dengan Regresi Logistik Ganda untuk mendapatkan model prediksi dan nilai OR serta dilanjutkan dengan sistem skor untuk prediksi dislipidemia pada penderita hipertensi.
Hasil Penelitian: Variabel yang bermakna secara statistik dan dimasukkan pada model prediksi akhir adalah jenis kelamin laki-laki ( OR= 2,39, 95% CI 1,31-4,39), IMT Obesitas ( OR = 3,00, 95%CI 1,07-8,44), jenis aktivitas fisik kategori sedang (OR= 2,38, 95%CI 1,16-4,89) sedangkan status sosial ekonomi kuintil 4 ( OR = 2,02, 95%CI 0,83-4,90), dimasukkan ke dalam model akhir karena secara substansi bermakna. Dari model prediksi akhir dilanjutkan pembuatan sistem skor yang lebih mudah dimengerti masyarakat awam. Temuan baru pada penelitian ini diaplikasikan dalam bentuk software excel yang dapat digunakan oleh klinisi di pelayanan kesehatan primer dan leaflet sistem skor prediksi dislipidemia pada penderita hipertensi dewasa yang dapat digunakan masyarakat awam dan penderita hipertensi.

Introduction: Dyslipidemia is the main risk factor of Cardiovascular Disease that often occurs to hypertension patient. According to the research, Sutrisna, B. et al, dyslipidemia prevalence of adult urban hypertension patient in Indonesia is quite high, that is 78%. This high prevalence is mainly caused by several risk factor of cardiovascular disease that can be prevented. This research is an advance study from that study, and intends to achieve prediction model and score system of the occurring of dyslipidemia on adult urban hypertension patient in Indonesia.
Research Methodology: This study design is cross sectional by using 400 samples that was taken from Riskesdas 2007 data. The samples were chosen as random stratified sampling based on the provinces in Indonesia and were taken fat profile blood sample check at Litbangkes Jakarta laboratory and also were validated at Prodia Jakarta Laboratory. The analysis is done by Multiple Logistic Regression to get prediction model and OR score and is also continued by score system to predict dyslipidemia on hypertension patient.
Research Result: A significant variable in a statistic manner and that is put on the final prediction model is male gender (OR= 2.39, 95% CI 1.31-4.39), IMT Obesity (OR = 3.00, 95%CI 1.07-8.44), medium type of physical activity category (OR= 2.38, 95%CI 1.16-4.89), whereas socio economy status quantile 4 (OR = 2.02, 95%CI 0.83-4.90) is put into the final model because of the significantl substantial manner. From the final model prediction, it is continued to formulate easier score system to be understood by common people. The invention in this research is applied in excel software form that can be used by primary service clinical officer and score system leaflet on adult hypertension patient that can be used by common people and hypertension patient.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31101
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sudijanto Kamso
"Penyakit kardiovaskular telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia dan prevalensi yang tinggi didapatkan pada kelompok lanjut usia. Studi mengenai hubungan antara dislipidemia dan penyakit kardiovaskular pada kelompok lanjut usia masih jarang dilakukan di Indonesia. Informasi mengenai hubungan dislipidemia dengan penyakit kardisvaskuler sangat diperlukan agar para pengelola program dapat menyusun program penanggulangan penyakit kardiovaskuler yang lebih tepat. Tujuan utama dari studi ini adalah mengetahui prevaliensi dislipidemia pad akelompok lanut usia di kota Padang, daerah terhadap 205 responden lanjut usia di kota Padang. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur pengukuran antropometri, pengukuran kadar lemah darah dan pengukuran tekanan darah. Analisa data menggunakan SPSS program versi 7.5. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi dislipidemia yang tinggi, yaitu lebih dari 50% (total kolesterol > 240 mg/dl dan LDL koleksterol > 160 mg/dl). Rasio total kolesterol terhadap HDL koleksterol yang tinggi (> 5), didapatkan pada 47.6% populasi penelitian. Penyuluhan kesehatan terhadap kelompok lanjut usia agar menekankan pada pemilihan makan sehar dan pentingnya menjaga aktivitas fisik yang memadai yang mempunyai efek proteksi terhadap dislipidemia. Pemerikaan kadar lemak darah secara teratur perlu dilakukan sebagai deteksi dini faktor penyakit kardiovaskuler.

Cardiovascular disease has become the first cause of death. Highest morbidity is found in the elderly. Many studies on the relationship between dyslipidemia and cardiovascular disease has been done, however studies on prevalences of dyslipidemia among the elderly in Indonesia are lacking. Therefore, there is an urgent neeg to obtain information on dyslipidemia in the Indonesia elderly, which will allow the policy makers top provide appropriate intervention programs againts cardiovascular diseases. The primary purpose of this study was to the observe prevalence of dyslipidemia among the aged in Padang, an area with high prevalence of cardiovascular diseases. A cross sectional study was undertaken in Padang with a total sample of 205 elderly using multisatage random sampling. Subjects were recruited from free living elderly population. Data were collected through interviews using structured questionaires, anthropometric measurements, biochemical blood analysis, and blood pressure measurements. Data were analyzed by using SPSS programs for Windows version 7.5.Prevalence of dyslipidemia (hypercholesterolemia and LDL-cholesterolemia) found in the study was quite high, more than 50 of the study population. The ration of total cholesterol to HDL cholesterol (> 5) was also quite high in the study population ( 47.6%). Nutrition education to elderly group should emphasize healthy nutrients with protecting effect against dyslipidemia. Suggestion for proper physical activity as a protecting factor against hypertension is very important for the elderly. Regular checkinh of plasma lipid should be conducted for early detection of cardiovascular desease risk factors. Future studies should be directed on public health and nutrition intervention to the elderly community."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2002
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tjetjep Sutisna
"ABSTRAK
Pendahuluan: Dislipidemia merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler di mana penyakit tersebut adalah penyebab utama mortalitas dan morbiditas di negara-negara maju. Telah ada bukti yang menyatakan adanya hubungan antara stres dengan penyakit kardiovaskular. Beberapa studi mengaitkan antara stres kerja dengan perubahan kadar lipid, hal ini menguatkan tentang adanya hubungan antara stres kerja dengan penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stresor kerja dan faktor risiko lainnya dengan timbulnya kecenderungan dislipidemia pada pekerja industri migas.Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan disain potong lintang dengananalisis perbandingan. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang meliputi hasil MCU tahun 2013 dan stres kerja-stresor kerja menggunakan Survey Diagnostik Stres .
Hasil penelitian: Dari 142 responden didapatkan prevalensi dislipidemia sebesar59,9 . Stresor kerja yang berpengaruh terhadap dislipidemia adalah konflik peran OR=3,09; CI=1,52-6,27; p=0,001 , pengembangan karir OR=3,12; CI=1,50-6,47; p=0,002 , dan beban kerja kuantitatif berlebih OR=2,92; CI=1,42-6,02; p=0,003 . Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap dislipidemia adalah Indeks Massa Tubuh OR=191,83; CI=31,69-1161,33; p?0,001 . Terdapat hubungan yang bermakna antara stressor kerja ? 3 terhadap dislipidemia p=0,001; OR=4,31; CI=1,74 ndash; 10,65 . Operator mempunyai pajanan stressor kerja dan menderita dislipidemia paling banyak dibandingkan area kerja lainnya masing-masing sebanyak 71,4 . Secara statistik hubungan tingkat stres dengan dislipidemia tidak bermakna. Stres kerja mempunyai hubungan yang bermakna terhadap dislipidemia melalui stresor konflik peran, pengembangan karir, beban kerja kuantitatif berlebih dan jumlah stressor kerja ?

ABSTRACT
Dyslipidemia In Workers Introduction Dyslipidemia is a risk factor for cardiovascular disease which is a major cause of mortality and morbidity in developed countries. There is growing evidence of a relationship between stress and cardiovascular disease. Some studies have associated job stress with altered lipid levels, it reinforces the existence of a relationship between job stress to cardiovascular disease. This study aimed to determine the job stressors and other risk factors with the incidence trend of dyslipidemia in the oil and gas industry workers.Research methodology This study conducted a cross sectional design with comparative analysis. This study used secondary data of the GME results in 2013 and job stress job stressor using the Stress Diagnostic Survey .
Research result The prevalence of dyslipidemia from 142 respondents was59.9 . Job stressors that influence dyslipidemia are role conflict OR 3.09 CI 1.52 to 6.27, p 0.001 , career development OR 3.12 CI 1.50 to 6.47 p 0.002 , and quantitative excessive workload OR 2.92 CI 1.42 to 6.02, p 0.003 . The most influential risk factors for dyslipidemia is the Body Mass Index OR 191.83 CI 31.69 to 1161.33 p 0.001 . There is a significant association between job stressors 3 to dyslipidemia p 0.001 OR 4.31 CI 1.74 to10.65 . Operator had exposed job stressor and suffered dyslipidemia greater than other work area each as much as 71,4 . Statistically the relationship between stress levels with dyslipidemia was not significant. Job stress has a significant relationship to dyslipidemia through role conflict, career development , quantitative and excessive workload, and amount of job stressor 3. Keywords dyslipidemia, SDS, job stress, job stressors.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michelia Champaca Firdausi
"Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Dislipidemia adalah salah satu faktor risiko utama yang dapat dimodifikasi untuk perkembangan penyakit kardiovaskular dan diabetes melitus tipe dua. Upaya promosi kesehatan menjadi sangat strategis untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang dislipidemia.Tugas khusus ini dilaksanakan dengan studi literatur mengenai dislipidemia melalui berbagai buku dan jurnal ilmiah kemudian dianalisis dan dikaitkan antara satu dan yang lainnya. Informasi tersebut dituangkan melalui leaflet dan video edukasi yang didesain melalui aplikasi CanvaKegiatan promosi kesehatan yang dilakukan diantaranya adalah penyebarluasan informasi melalui media leaflet dan video. Salah satu peran apoteker dalam pelayanan farmasi klinik di Puskesmas adalah Pelayanan Informasi Obat (PIO). Leaflet yang dibuat memuat tentang pencegahan dislipidemia, contoh menu dan bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita dislipdemia. Video edukasi memuat tentang PIO, yang berisi tentang Statin dan Fibrat.Media leaflet dan video edukasi dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang dislipidemia. Leaflet dirancang untuk memberikan informasi yang jelas, akurat dan mudah dipahami oleh pasien. Sedangkan video edukasi merupakan suatu media yang dapat digunakan sebagai PIO.

Health promotion is a process of empowering communities to be able to maintain and improve their health. Dyslipidemia is one of the main modifiable risk factors for the development of cardiovascular disease and type two diabetes mellitus. Health promotion efforts are very strategic to increase public knowledge about dyslipidemia. This special task was carried out by studying literature on dyslipidemia through various books and scientific journals and then analyzing them and linking them to one another. This information is provided through leaflets and educational videos designed through the Canva application. Health promotion activities carried out include disseminating information through leaflets and video media. One of the roles of pharmacists in clinical pharmacy services at Community Health Centers is the Drug Information Service (PIO). The leaflet created contains information about preventing dyslipidemia, examples of menus and recommended food ingredients for dyslipidemia sufferers. The educational video contains about PIO, which contains Statins and Fibrates. Media leaflets and educational videos can be used to increase public knowledge about dyslipidemia. Leaflets are designed to provide clear, accurate and easy-to-understand information for patients. Meanwhile, educational videos are a medium that can be used as PIO.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu penyakit kardiovaskuler yang sering dialami oleh usia lanjut adalah
hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian, prevalensi hipertensi pada usia lanjut
sernakin tinggi, Pada usia lebih dari 55 tahun, prevalensi hipertensi adalah 64,55%
(Katari, 1993). Sedangkan prevalensi usia lanjut dengan hipertensi pada kunjungan
pasien di Unit Gawat Darurat RS Pelni Petamburan adalah sekitar 34,03%. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan merokok dan kegemukan
terhadap terjadinya hipertensi pada usia Ianjut dan diharapkan berguna sebagai bahan
pendidikan kesehatan pada pasien. Penelitian ini dilakukan di UGD RS Pelni
Petamburan Jakarta dengan menggunakan desain deskriptif korelasional Sampel
yang diteliti berjumlah 30 orang responden dengan kriteria usia diatas 55 tahun yang
mempunyai kebiasaan merokok atau kegemukan. Alat pengumpul data berupa
kuesioner yang berisi 20 item. Hasil analisa dengan uji statisti Chi square
menunjukkan tidak ada pengaruh antara kebiasaan merokok ataupun kegemukan
terhadap terjadinya hipertensi pada usila. Hasil perhitungan didapatkan nilai X2
hitung lebih kecil dari X2 tabel dengan alfa (11) 0,05 dan df 1. Penelitian ini
selanjutnya dapat menggunakan longitudinal case study untuk mengetahui lebih
spesifik tentang pengaruh merokok dan kegemukan terhadap terjadinya penyakitnya
penyakit hipertensi pada usila."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5125
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fenida
"Hipertensi adalah salah satu penyakit sistim kardiovaskuler dengan prevalensi tinggi di masyarakat dan dapat menimbulkan berbagai gangguan organ vital tubuh dengan akibat kelemahan fungsi organ, cacat maupun kematian.
Banyak faktor yang mempengaruhi hipertensi tidak terkendali, namun demikian faktor mana yang paling dominan, berapa besar hubungannya belum terungkap sepenuhnya. Hal ini akan diungkapkan pada penelitian ini dengan menggunakan jenis disain kasus kontrol dimana kasus dan kontrol diambil dari pengunjung poliklinik Ginjal - Hipertensi RSUPNCM dengan besar sampel 200 untuk kasus dan 200 untuk kontrol.
Sebelum dilakukan analisis ditentukan terlebih dahulu " Cut off Point " dari variabel independen. Pada analisis bivariat ternyata variabel yang menunjukkan hubungan bermakna dengan hipertensi tidak terkendali (HTT) adalah lntensitas Terapi (IT), usia dan Body Mass Index (BMI), sedangkan variabel yang menunjukkan hubungan tidak bermakna yaitu merokok dan jenis kelamin, selanjutnya dilakukan analisis multivariat untuk menentukan model, temyata variabel yang dapat dimasukkan kedalam model adalah IT, usia dan BMI.
Untuk mengurangi risiko HTT, penderita hipertensi sebaiknya menjalani terapi nonfarmakologi (penurunan berat badan bila obesitas, latihan fisik secara teratur, mengurangi makan garam menjadi < 2,3 g Natrium atau < 6 g NaCL sehari, makan Ca, K dan Mg yang cukup dan diet, membatasi asupan alkohol , kafein, kopi, teh, berhenti merokok) dan terapi farmakologi dengan sebaik mungkin.

Hypertension is a cardiovascular disease with high prevalence in the society. The disease is able to distress vital organ function even worst death. There are two kinds of hypertension; control and uncontrolled.
Uncontrolled hypertension is influenced by many factors but the significant factors and their relationship can't be determined yet. Through this research. I would try to reveal the significant factors and their relationship. The research is used the control case design with 400 sample; case and control are taken from the visitors at the Polyclinic Ginjal-Hipertensi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo.
Cut off point is determined from independent variables before we do analysis. Based on bivariat analysis, Define Daily Doses (DDD), age, and Body Mass Index (BMI) are significant variables for uncontrolled hypertension. On the other hand, gender and smoking are insignificant variables. Furthermore, model is determined by doing multivariate analysis. DDD, age, and BMI are variables that in fact can be input to the model.
To reduce the risk of uncontrolled hypertension, nonpharmacology and pharmacology should be treated to patients simultaneously.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T1869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erda Fitriani
"Judul halaman, Pernyataan Orisinalitas, Lembar Tanda Persetujuan Pembimbing, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel, Bab I: Pendahuluan, Bab II: Orang Minangkabau Lanjut Usia: Pasien Hipertensi Rumah Saldt Cipto Mangunkusumo (RSCM), Bab III: Pola Kebiasaan Makan Lansia Hipertensi Minangkabau, Bab IV: Gaya Hidup Lansia Minangkabau Hipertensi, Bab V: Faktor-Faktor Sosial Budaya Yang Mempenganihi Kebiasaan Makan, Bab VI: Penutup, xi + 109 halaman, Bibliografi: 37 buku, 15 artikel, 2 disertasi, 1 skripsi, 4 artikel majalah, 2 website, 5 referensi. 1 makalah, Lampiran.
Tesis ini mengenai pola kebiasaan makan orang lanjut usia penderita penyakit hipertensi suku bangsa Minangkabau yang menetap di Jakarta. Orang Minangkabau termasuk kelompok usia lanjut memiliki kebiasaan makan yang suka mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan protein tinggi, sehingga beresiko terkena penyakit hipertensi. Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya orang Minangkabau penderita penyakit hipertensi jika dibandingkan dengan suku bangsa lainnya. Bahkan menurut Kompas Cyber Media (27/10/2000) orang Sumatera Barat merupakan penderita penyakit hipertensi terbesar di Indonesia dan di dunia.
Orang lanjut usia Minangkabau yang seharusnya sudah mengatur cara makannya ketika memasuki fase degeneratif, ternyata tidak melakukannya sehingga mengalami resiko terkena penyakit hipertensi. Pertanyaannya adalah; (1) mengapa kebiasaan makan usia lanjut dipertahankan sehingga mengalami resiko terkena penyakit hipertensi, (2) bagaimana pengetahuan, kepercayaan dan kebiasaan makan kelompok usia lanjut, (3) Bagaimana pengetahuan, kepercayaan dan kebiasaan makan kelompok lanjut usia tersebut mempengaruhi kesehatan.
Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipasi dan wawancara mendalam. Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kebiasaan makan informan sebelum sakit dan sesudah sakit dan kebiasaan makan keluarga pagi, Siang dan malam, dan pada waktu upacara. Wawancara dilakukan dengan bahasa Minangkabau dan bahasa Indonesia.
Setelah dilakukan penelitian terhadap lansia Minangkabau penderita penyakit hipertensi yang pernah di rawat di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, ditemukan bahwa adanya gaya kebiasaan makan tertentu dari Para lansia Minangkabau penderita penyakit hipertensi. Sebelum sakit kebiasaan makan lansia yaitu tiga kali sehari. Makan pokok mereka terutama adalah nasi. Mereka sering mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak seperti daging, dan santan. Cara pengolahan makanan yang sering mereka lakukan adalah gulai dan goreng. Setelah sakit hipertensi kebiasaan makan mereka tidak banyak mengalami perubahan.
Berbagai faktor yang menjadi penyebab kebiasaan makan lansia yaitu; Faktor budaya makan orang lansia, makna simbolik makanan, kesukaan makanan atau selera, faktor keinginan untuk mendapat status yang tinggi dan makanan yang memiliki nilai tinggi dan gengsi. Terdapat juga faktor ekonomi yang cukup dan ketersediaan bahan makanan.
Faktor gaya hidup lansia dapat mempengaruhi kesehatan. Faktor gaya hidup seperti kurang beraktivitas karena telah lanjut usia dan tidak bekerja lagi, kebiasaan merokok terutama lansia laki-laki, kebiasaan minum kopi, dan stress, merupakan faktor resiko munculnya penyakit hipertensi pada lansia. Dari hasil penelitian diketahui bagi sebahagian besar lansia menyatakan sulit mengubah kebiasaan mereka yang lama. Namun peran keluarga sangat penting dalam mendorong lansia untuk mampu mengubah kebiasaan mereka yang lama."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13778
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niprida Mardin
"Hipertensi merupakan risiko utama penyakit kardiovaskular dan stroke. Berdasarkan hasil SKRT tahun 1995, penyakit ini menduduki urutan pertama penyebab kematian di Indonesia. Besarnya masalah stroke dan kardiovaskular ini telah mengindikasikan besar masalah hipertensi di masyarakat Secara nasional angka hipertensi belum ada, namun dari beberapa studi di beberapa propinsi didapatkan prevalensi sebesar 8 - 26 %, dan di Kelurahan Abadi Jaya sebesar 25,6 %. WHO memperkirakan terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dan 3 juta diantaranya meninggal setiap tahunnya, diperkirakan akan menjadi beban utama kesehatan pada tahun 2010 terutama di negara berkembang. Oleh sebab itu hipertensi harus segera dikendalikan, dan dengan pengendalian penyakit hipertensi berarti sekaligus dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas penyakit stroke dan kardiovaskular.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahul faktor risiko hipertensi di Kelurahan Abadi Jaya Kota Depok Jawa Barat dengan menggunakan disain cross sectional. Penelitian ini memakai data sekunder yang dilakukan Puslitbangkes yaitu Studi Operasional Promosi Gaya Hidup Sehat dalam Pengendalian Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Utama Secara Terintegrasi Berbasis Masyarakat di Kelurahan Abadi Jaya Kota Depok Jawa Barat tahun 2000.
Kriteria hipertensi yang dipakai adalah tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan darah diastolic > 90 mmHg, atau sedang makan obat anti hipertensi sesuai kriteria WHO - ISH 1999. Populasi studi adalah penduduk berusia 25 - 65 tahun di Kelurahan Abadi Jaya Kota Depok Jawa Barat, sample diambil secara multistage random sampling dengan jumlah sample sebesar 917 setelah dikalikan 2 untuk mengatasi disain efek.
Hasil penelitian didapatkan bahwa 4 variabel dapat dibuktikan berhubungan dengan hipertensi yaitu Obesitas OR = 2,2 ( 95 % CI : 1,603 - 3,114), Stress OR = 1,98 ( 95% CI: 1,389 - 2,834 ), dan Umur 45-55 th. OR= 3,2 (95% Cl: 1,946 - 5,298 ), umur 55 - 60 th, OR= 6,3 (95% CI: 3,570 - 11,075 ), umur > 60 th. OR= 8,0 (95% Cl: 4,316 - 14,953). Pengaruh yang paling besar terhadap kejadian hipertensi adalah umur yang diikuti obesitas.
Saran ditujukan kepada pemerintah dan peneliti. pada pemerintah : Ditetapkan program yang bertanggung jawab terhadap Penyakit Tidak Menular, khususnya hipertensi. Peningkatan surveilans penyakit hipertensi, Sosialisasi terns menerus tentang pendidikan pola hidup sehat pada masyarakat, terutama pola gizi seimbang. Pemeriksaan Tekanan darah bagi masyarakat usia > 20 th minimal 1 kali dalam 2 tahun. Pengadaan konseling hipertensi. Pada peneliti : Penyempurnaan penelitian tentang pengukuran konsumsi garam, diet lemak dan olah raga.
Daftar kepustakaan : 55 (1982- 2002)

Risk Factor Analysis of Hypertension in the Community in Kelurahan Abadi Jaya Kota Depok Jawa Barat Year 2000Hypertension is a major risk factor of cardiovascular diseases and stroke. According to SKRT 1995 (House hold Health Survey), these diseases are the number one causes of death in Indonesia. The magnitude of the problems of these cardiovascular diseases and stroke indicate also the problem of hypertension in the community. Nationally, the exact rate of hypertension is not available, but from a number of studies in some provinces, we got the prevalence of 8 - 26%, and the prevalence in Kelurahan Abadi Jaya of 25,6 %. WHO estimates that there are 600 million patients of hypertension throughout the world and 3 million out of them die every year. It is predicted that it will be the main burden of health problems in 2010 especially in the developing countries. Therefore, hypertension should be under controlled and preventing hypertension means also decreasing the morbidity and mortality of stroke and cardiovascular diseases.
The objective of this study is to recognize risk factors of hypertension in KeIurahan Abadi Jaya Kota Depok Jawa Barat by cross sectional study design. The study used secondary data taken from Puslitbangkes (Center of Health Research and Development) titled: Studi Operasional Promosi Gaya Hidup Sehat Dalam Pengendalian Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular [Rama Secara Terintegrasi Berbasis Masyarakat di Kelurahan Abadi Jaya Kota Depok Jawa Barat tahun 2000 (Integrated, Community Based Operational Study of Healthy Lifestyle Promotion in Controlling Risk Factors of non Communicable Diseases in Kelurahan Abaadi Jaya Kota Depok Jawa Barat in 2000).
Criteria of hypertension lased' is a systolic blood pressure of > 140 mmHg and diastolic pressure of > 90 mmHg, or being in treatment with anti hypertension drugs as mentioned in the criteria of WHO - ISH 1999. Study population is the people aged 25 - 65 years in Kelurahan Abadi Jaya Kota Depok Jawa Barat, samples were taken by multistage random sampling with the sample size of 917 after multiplied by 2 to avoid effect design.
Study results showed there were 4 variables evidently related with hypertension : Obesity" OR = 2,2 (95 % CI : 1,603 - 3,114), Stress OR = 1,98 (95% Cl: 1,389 - 2,834 ), and age 45-55 years. OR= 3,2 ( 95% CI: 1,946 - 5,298 ), 55 - 60 years. OR= 6,3 (95% CI: 3,570 - 11,075 ), > 60 years, OR= 8,0 (95% CI: 4,316 - 14,953 ). The biggest factor related to the occurrence of hypertension is age, followed by obesity.
Suggestions were given toward the government and researchers. For the government: to establish a responsible program to the non communicable diseases especially hypertension. To increase the surveillance of hypertension, continuing socialization about healthy pattern in the community especially about balance nutrition pattern. Examination of blood pressure for the people aged > 20 years at lest once every 2 years. Provide hypertension counseling. For the researchers: further study about salt consumption measurement, fat diet and sport activities.
References : 55 (1982- 2002)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T12998
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Ana Roma Ida
"Diperkirakan pada tahun 2050 jumlah penduduk lansia yang berusia diatas 60 tahun akan mencapai sekitar 2 milyar jiwa Masalah yang terjadi jumlah lansia semakin meningkat risiko masalah kesehatan salah satunya hipertensi juga mengalami peningkatan Desain penelitian deskriptif korelatif dengan metode cross sectional menggunakan tehnik simple random sampling terhadap 91 orang lansia dari periode bulan Mei Juni 2013 Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan lansia terhadap gizi seimbang dengan risiko hipertensi p 0 068 a 0 05 Hal ini menunjukkan bahwa lansia yang berpengetahuan rendah mempunyai peluang 2 493 kali untuk risiko tinggi hipertensi dibanding lansia yang tingkat pengetahuannya tinggi Modifikasi gaya hidup sangat baik diterapkan bagi lansia yang berisiko hipertensi.

It is predicted that im 2050 the amount of elders above 60 years would reach 2 billion in amount The problem is when the amount of elders is increasing the health risk problem which one of them is hypertension also increasing in volume The design of research which used descriptive correlative with cross sectional method using simple random sampling technique towards 91 elders from mei until jun 2013 The statistik result of Chi Square showed that there isnt any relation between the level of elders knowledge and the balance nutrition with the risk of hypertension p 0 068 a 0 05 this indicates that the elders with low knowledge have the chance 2 493 times of high risk of hypertensi compare to those who have good knowledge The modification of lifestyle is a good way to be applied for the elders who have hypertension risk."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jose Roesma
"Perhatian terhadap hipertensi mulai berkembang di Indonesia sejak akhir tahun 1950-an di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan R.S.Dr Cipto Mangunkusumo. Laporan pertama hasil penelitian terhadap kelompok penderita hipertensi disampaikan oleh Murdowo (1973) dalam Kongres Ahli Penyakit Dalam Indonesia kedua meliputi 91 penderita rawat inap di RSU Sanglah Denpasar. Laporan pertama survai mengenai hipertensi baik dari masyarakat perkotaan (Semarang) maupun masyarakat pedesaan (kabupaten Blora) disampaikan oleh Boedhi Darmojo pada Kongres Nasional Ahli Penyakit Dalam ke 3 (1975) dan kemudian diikuti oleh laporan survai di pelbagai daerah Indonesia pada kongres-kongres berikutnya. Penelitian yang berskala nasional dan meliputi beberapa daerah dilaksanakan oleh Kartari (1976,1988). Dari keseluruhan data survai yang telah dilakukan, didapatkan prevalensi hipertensi rata-rata dalam masyarakat Indonesia adalah 8.99 %."
Jakarta: UI-Press, 1991
PGB 0113
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>