Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136533 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novi Andrijati
1990
S8062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S9033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Arnold
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2187
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Setiawan Prasetia Toer
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Jika diperhatikan karakteristik pengangguran menurut kelompok umur, sebesar 69 persen penganguran adalah berusia muda (15-29 tahun) di tahun 2010, angka tersebut meningkat menjadi 75 persen di tahun 2014. Lebih lanjut, apabila ditinjau dari segi tingkat pendidikan, menunjukkan bahwa lebih dari separuh jumlah pengangguran adalah terdidik (berpendidikan SMA ke atas). Tingkat pengangguran terbuka angkatan kerja terdidik yang konsisten tinggi adalah yang berpendidikan Sekolah Kejuruan (SMK). Lulusan SMK yang diharapkan siap memasuki pasar kerja, dengan dibekali keterampilan khusus, namun justru TPT nya memperlihatkan paling tinggi dibandingkan dengan tingkat pendidikan tinggi lainnya.
Tujuan umum kajian ini adalah untuk memperoleh gambaran lulusan SMK di pasar kerja melalui tracer study di provinsi/wilayah terpilih. Selain itu, secara khusus studi ini ingin mengetahui:
1. Alasan menunda untuk memperoleh pekerjaan setelah lulus (menganggur)
2. Keinginan untuk melanjutkan studi
3. Karakteristik sosial ekonomi keluarga siswa SMK
4. Lama mencari pekerjaan (job search)
5. Persyaratan-persyaratan untuk mendapatkan pekerjaan
6. Jenis pekerjaan dan lapangan pekerjaan setelah lulus SMK
7. Upah/penghasilan setelah lulus SMK
8. Kepuasan dalam pekerjaan
9. Mobilitas pekerjaan dalam 1 tahun terakhir
10. Harapan dan motivasi lulusan SMK tentang dunia kerja
Kajian ini menggunakan dua tahapan, yaitu Pertama, mengolah data sekunder yang bersumber dari data BPS yaitu Sakernas tahun 2013, 2014, 2015 dan 2016 yang dapat menggambarkan kondisi, pola dan kecenderungan lulusan SMK tersebut dalam pasar kerja. Selain melakukan analisis data sekunder, dilakukan pula kajian tentang kondisi SMK, ketenagakerjaan dan peluang kerja dari berbagai kajian lain yang pernah dilakukan. Kedua, penelitian juga dilakukan dengan survei lapangan terhadap lulusan SMK dengan menggunakan cara penelusuran lulusan SMK tahun 2013, 2014, 2015 dan 2016. Survei dilakukan dengan penyebaran angket melalui PT. Pos Indonesia yang dikirimkan ke BKK yang dipilih. Cara ini dilakukan mengingat bahwa jumlah lulusan SMK cukup besar dan tersebar di berbagai daerah serta keterbatasan waktu penelitian. Adapun angket tersebut berisi tentang pertanyaan yang menyangkut identitas lulusan, asal SMK, program studi, kegiatan yang dilakukan serta jenis, status pekerjaan, lapangan kerja, jam kerja dan upah serta lamanya tenggang waktu dari lulus sekolah sampai memperoleh pekerjaan.
Hasil kajian menemukan beberapa fakta sebagai berikut:
Sebagian besar lulusan SMK yang menjadi responden lulus tahun 2015. Menurut jenis kelamin, sebagian besar alumni SMK yang berpartisipasi dalam survei ini adalah perempuan (63%). Sebagian besar lulusan SMK yang menjadi responden berusia antara 19-21 tahun, namun ada juga yang berusia 23-25 tahun.
Bidang keahlian lulusan SMK sebagian besar adalah bisnis manajemen (51,9%) disusul dari dari bidang keahlian teknologi informasi dan komunikasi (16,1%) dan pariwisata (13,2%), sisanya dari bidang keahlian lainnya. Lulusan SMK dari bidang keahlian bisnis dan manajemen, kesehatan, pariwisata, seni pertunjukan sebagian besar adalah perempuan (di atas 50%), namun untuk bidang keahlian teknologi dan rekayasa dan teknologi dan informasi didominasi laki-laki. Program keahlian lulusan SMK yang berpartisipasi dalam survei ini berasal dari 32 program keahlian dengan rincian sebagai berikut: 24,8% berasal dari program keahlian Keuangan, 16,2% berasal dari Teknik Komputer Dan Informatika, dan 15,2% dari Administrasi, sisanya tersebar pada program keahlian lainya. Lulusan SMK yang berstatus sebagai angkatan kerja sebanyak 1.198 orang (88,02%) berstatus bekerja dan 63 (11,98%) berstatus sebagai penganggur terbuka. Lebih banyak penganggur laki-laki dibandingkan dengan perempuan.
Semakin muda tahun kelulusannya semakin tinggi persentase mereka yang berstatus sebagai penganggur. Dari 63 lulusan tahun 2016, mereka yang bekerja sebesar 50 (79,37%) dan yang menganggur sebanyak 13 orang (20,63%). Makin lama tahun kelulusan makin mengecil persentase mereka yangberstatus sebagai penganggur. Rata-rata lama mencari kerja adalah 5,6 bulan dengan maksimum lama mencari kerja 36 bulan. Para lulusan SMK ini sebagian besar baru mencari kerja selama 1-3 bulan, sedangkan lainya lebih lama dari 3 bulan. Jika diperhatikan dari tahun lulusan, maka sebagian besar pencari kerja merupakan lulusan pada tahun-tahun yang terakhir. Tenaga usaha penjualan dan tenaga usaha jasa mendominasi jenis pekerjaan para lulusan SMK. Diperkirakan karena jenis pekerjaan inilah yang tersedia dengan relatif banyak dan lebih mudah dimasuki mereka. Lapangan usahanya adalah sebagian besar terutama di bidang perdagangan besar dan eceran;reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor.
Sementara, status pekerjaan para lulusan SMK ini sebagian besar adalah buruh/karyawan/ pegawai yang bekerja secara penuh waktu. Mereka umumnya mendapatkan upah/penghasilan dibawah 4 juta rupiah. Sangat sedikit yang berpenghasilan di atas 4 juta rupiah per bulan."
Direktorat Pembinaan SMK, Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud, 2016
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Pandaswita
"Pelatihan sudah lama dan sering dilakukan tetapi sampai sejauh ini masih banyak yang dipertanyakan tentang keberhasilan penerapan TQC melalui penyebar luasan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh perusahaan. Penelitian ini bersifat evaluasi mengenai bagaimana penerapan TQC yang dilaksanakan serta keberhasilan dan hambatan-hambatan apa yang dirasakan dalam usaha melakukan penerapan TQC.
Untuk dapat menjawab permasalahan dalam penelitian, peneliti berusaha melakukan pendekatan pemikiran berdasarkan Kerangka Teori mengenai TQC dan QCC yang diungkapkan oleh beberapa orang ahli seperti Menurut Feigenbaum, Pembinaan Produktivitas Tenaga Kerja (BINPROTEK)- Departemen Tenaga Kerja, Nippon Kayuku company, Mike Robson (terjemahan), dan lain-lain.
Sementara itu Metoda Penelitian yang dipergunakan melalui pendekatan metode (studi) kualitatif deskriptif persentase dan data yang dipergunakan adalah Ex-Post Facto serta pengambilan data melalui purposive sampling.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner dan dilengkapi dengan wawancara mendalam yang disertai dengan studi dokumentasi berkaitan dengan penerapan dan perkembangan TQC/QCC. Kesungguhan dan kesepakatan terhadap pelaksanaan penerapan TQC di PT. Unitex-Bogor, secara umum ternyata mendapatkan kategori penilaian dengan cakupan nilai B (Baik).
Hasil Pelaksanaan Penerapan di Tingkat kelompok OCC. Secara umum ternyata pelaksanaan tersebut mendapatkan kategori penilaian dengan cakupan nilai B (Baik).
Hasil Penghematan (Efisiensi) dari Kegiatan TQC/QCC selama melakukan kegiatan TQC/QCC beberapa kelompok telah menyumbangkan hasil berupa penghematan sebesar Rp. 2.434.941.275,- atau sebesar 96,4 persen ( 96,4 %) selama waktu 1 [satu tahun].
Meskipun terjadi hambatan dalam irnplementasi TQC, tetapi kegiatan TQC/QCC terns dilakukan dan didukung dengan penuh oleh pihak manajemen dimana perangkat-perangkat lunak penerapan sudah dikuasai oleh para anggota QCC.
Evaluasi ini dimaksudkan untuk memeriksa dan menyempurnakan keseluruhan operasi perusahaan mulai dari bahan baku sampai kepada produk ahir dan siap dikirim, dengan demikian evaluasi ini merupakan cara yang efektif untuk menemukan, meneliti, menganalisa sebab-sebab terselubung suatu persoalan mutu dan sekaligus memecahkan setiap persoalan yang mungkin terjadi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T5914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Marta Sani
"Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk melakukan analisis dan menetapkan rancangan pelatihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan para manger madya di PT "X Hal ini berdasarkan data bahwa tidak semua manajer madya dapat memberi kesempatan kepada para supervisor untuk bisa bekerja secara optimal.
Dasar teori yang adanya pola kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transaksional. Berdasarkan teori Bass, dapat disimpulkan bahwa saat ini para manager madya PT "X" masih menjalankan pola kepemimpinan transaksional, di mana hubungan yang terjadi antara atasan dan bawahan hanya merupakan suatu transaksi saja. Untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan di PT "X", perlu diadakan pengenalan menuju kepemimpinan transformasional. Pada pola kepemimpinan transformasional, atasan akan berupaya mengubah bawahannya agar mau bekerja lebih keras untuk mencapai prestasi yang Iebih tinggi.
Rancangan pelatihan kepemimpinan dibuat berdasarkan konsep "4 I" yang dikemukakan oleh Bass dan Avolio dalam buku Improving Organizational Efectiveness through Transformation Leadership (1994). Diharapkan jika pola kepemimpinan transformasional diterapkan di PT "X", maka kinerja bawahan akan menjadi optimal dan bahkan secara otomatis akan melebihi target yang ditetapkan (Performance beyond expectation)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arin Fadhila
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover intention operator tetap PT Hino Motors Manufacturing Indonesia. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja yang diukur menggunakan Job Descriptive Index. Variabel dependen dari penelitian ini yaitu turnover intention yang diukur berdasarkan teori Mobley, dkk. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan kuesioner. Subyek penelitian ini sebanyak 91 operator tetap PT Hino Motors Manufacturing Indonesia.
Hasil penelitian ini adalah kepuasan kerja berpengaruh signifikan dan negatif terhadap turnover intention operator. Penelitian ini menyarankan kepada pihak perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kepuasan kerja operator karena dapat menurunkan turnover intention operator.

This research examines the analysis influences of job satisfaction on permanent operator turnover intention at PT Hino Motors Manufacturing Indonesia. The independent variable is job satisfaction which is scaled with Job Descriptive Index. The dependent variable is turnover intention which is scaled with theory by Mobley et al. The research used quantitative method with questionnaire as a research instrument. Subject of the research is 91 permanent operators in PT Hino Motors Manufacturing Indonesia.
The result of this research is job satisfaction was significantly and negatively related operator turnover intention. This research suggests that management have to maintain and improve operator job satisfaction because it will decrease their turnover intention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukaryono
"Pola Pemagangan mempunyai berbagai bentuk implementasi, antara lain Pusat pelatihan kerja sebagai penyelenggara pendidikan, industri sebagai tempat kerja. Penelitian ini mengamati Pola Pemagangan yang diselenggarakan di PT. Star Motor Indonesia yang berlokasi di Ciputat, Tangerang. Pusat pendidikan dan Pelatihan teknisi (Pusdiklatek) berdiri tahun 1977, untuk bidang Mekanik Automotif, Listrik Automotif, dan Industri Mekanik.
Tujuan penelitian ini mengkaji Pola Pemagangan di PT. Star Motor Indonesia yang berlokasi di ciputat Tangerang dalam kaitannya dengan penyiapan teanaga kerja terampil dalam bidang kejuruan tehnik. Penelitian ini menggunakan metoda. kualitatif dengan model analisis interaktif dan peneliti sebagai instrumen utamanya. Data dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan berpartisipasi, pelacakan fisik, dan studi dokumentasi. Selanjutnya data diklasifikasi dan ditelaah serta dibandingkan dengan referensi teori yang menjadi acuan peneliti.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Pola Pemagangan yang diselenggarakan di PT. Star Motor Indonesia mempunyai program yang berorientasi praktek dan mengintegrasikan teori dengan pengalaman kerja di Industri. Pola Pemagangan mengikuti Duale Ausbildungs system yang dikembangkan di Jerman dengan isi kurikulum yang lebih menekankan praktek disamping teori sebagai penunjang dengan proporsi 70 % : 30 %. Kurikulum direncanakan dan dikelola sendiri dengan memperhatikan kebutuhan industri, khususnya industri automotif yang dikelola oleh PT. Star Motor Indonesia dan peserta didik diarahkan untuk menguasai bidang keahlian tertentu yang didasari pada keterampilan dan pengetahuan kelompok keahlian. Praktik terdiri atas modul-modul dan pelaksanaannyia dibagi perminggu, sehingga modul paling pendek adalah satu minggu.
Tahun pertama praktek di bengkel sekolah mempunyai porsi waktu yang lama, kemudian praktik di perusahaan, tahun kedua praktik di bengkel sekolah semakin berkurang dan praktik diindustri semakin banyak, dan tahun ketiga praktik di sekolah semakin kecil, dan praktik di industri porsi waktu semakin lama yaitu kurang lebih selama sepuluh bulan, pola ini mengacu pada sistem blok namun mengkombinasikan dengan kelompok pekerjaan atau jabatan.
Terdapat unsur-unsur yang saling terkait dalam pertyelenggaraan Pola Pemagangan di PT. Star Motor Indonesia. Pertama, keterkaitan antara sistem kurikulum dengan profil pekerjaanatau jabatan. Kedua, keterkaitan antara iklim dan suasana beiajar dengan iklim dan lingkungan kerja. Ketiga dalam penyelenggaraannya terdapat keterpaduan antara prinsip pendidikan dan prinsip pekerjaan, sehingga teori dan praktek yang diperoleh di sekolah dapat menunjang penerapan di lapangan kerja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Hiras
"Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin tajam mengharuskan setiap perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mengelola usahanya. Salah satu Sara untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ini adalah melalui peningkatan mutu yang dapat dilakukan melalui penerapan GKM di perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh manakah hubungan dan pengaruh yang terjadi antara pelatihan, motivasi kerja, dan komitmen manajemen terhadap hasil aktivitas GKM di PT. Indo Bharat Rayon. Di samping itu juga mengkaji hubungan dan kontribusi antara variabel babas dengan variabel terikat dengan analisis regresi berganda.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pelatihan, motivasi kerja, komitmen manajemen, dan hasil aktivitas GKM adalah melalui penyebaran kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Jumlah sampel yang diambil adalah 100 orang dari 923 anggota GKM yang merupakan populasi dalam penelian ini.
Dari hasil analisis korelasi dan regresi berganda dengan alat bantu program Statistical Product and Service Solution (SPSS ) versi 7.5 for windows, penelitian ini menyimpulkan bahwa: Pertama, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara masing-masing variabel pelatihan, motivasi kerja, dan komitmen manajemen, terhadap variabel hasil aktivitas GKM. Kedua, secara bersama-sama pelatihan, motivasi kerja, dan komitmen manajemen mempunyai hubungan dan pengaruh yang positif terhadap basil aktivitas GKM, dengan koefisien korelasi R = 0,603 dan persamaan regresi Y = 6,405 + 0,262 X1 + 0,181 X2 + 0,620 X3. Ketiga, berdasarkan hasil analisis regresi dengan metode stepwise menunjukkan bahwa variabel komitmen manajemen lebih dominan pengaruhnya terhadap hasil aktivitas GKM dibandingkan dengan variabel pelatihan dan motivasi kerja. Dilihat dari nilai R2 change, variabel komitmen manjemen memberi kontribusi sebesar 28,6% terhadap hasil aktivitas GKM, variabel pelatihan memberi kontribusi 5% dan motivasi kerja memberi kontribusi sebesar 2,8%.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa hasil aktivitas GKM di PT. Indo Bharat Rayon dipengaruhi oleh variabel pelatihan, motivasi kerja dan komitmen manajemen. Sehingga penulis memberi saran agar pelatihan, motivasi kerja, dan komitmen manajemen untuk ditingkatkan agar hasil aktivitas GKM di perusahaan ini semakin meningkat."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>