Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135064 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Program Bidikmisi adalah salah satu program yang diluncurkan Kemdikbud sejak tahun 2010. Kebijakan ini lahir dalam semangat reformai birokrasi yang memiliki misi untuk menghidupkan harapan orang kurang mampu dan mempunyai potensi akademik memadai untuk dapat menempuh pendidikan sampai kejenjang pendidikan tinggi serta menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dalam memutus mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan program Bidikmisi studi kasus di Universitas Padjadjaran ditinjau dari mekanisme pemberian beasiswa Bidikmi di universitas Padjadjaran (2) prestasi akademik penerima beasiswa bidikmisi, kebijakan yang dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi dalam rangka implementasi program bidik misi sehingga dapat memberikan pelaya yang terbaik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan unit penelitian (1) place, yakni kampus Universitas Padjadjaran, (2) actor, yakni pelaksanaan kebijakan program Bidik Misi di Unitersitas Padjadjaran. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui wawancara terstruktur dan observasi untuk data primer sedangkan pengumpulan sekunder menggunakan teknik analisa dokumen. Hasil penelitian menunjukan (1) mekanismenya adalah calon mengajukan permohonan bidikmisi melalui sekolah, kemudian diseleksi melalui 3 jalur, yakni SNMPTN (jalur undangan tanpa ujian tulis), SBMPTN (jalur ujian tulis), seleksi Mandiri PTN (satu PT) (2) prestasi akademik penerima bidikmisi secara umum sudah cukup bagus, yakni angkatan 2010 dengan IPK 3,23 pada semester 6. Angaktan 2011, 3,13 pada semester 4, dan angkatan 2012, 3,23 pada semester 2. Namun masih terdapat penerima bidikmisi yang memiliki IPK kurang dari 2,5 yang perlu mendapatkan perhatian. (3) Kendala- kendala kendala-kendala dalam pelaksanaan program bidikmisi (a) Kesulitan dalam memverifikasi data. (b) Masih terdapat penerima bidikmisi yag tidak tepat sasaran. (c)Keterlambatan pencairan dana bidikmisi. (d) Penyampaian informasi mengenai bidikmisi kurang tersebar kepada seluruh penerima bidikmisi. Padahal sudah ada Koordinator tiap angkatan bahkan tiap fakultas. (3) Kebijakan yang dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi dalam rangka implementasi program bidikmisi: (a) Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Pelaksana. (b) Strategi Pemenuhan kuota dengani melanisir Pencairan Keterlambatan verifikasi dan penggantian. (c) Penanggulangan dengan bekeria sam adengan pertunkan. (d) Pambinaan Softskill dan Kewirausahaan."
JPAN 4:4 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S6265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ribka Amanda
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara gratitude dengan coping pada mahasiswa penerima Bidikmisi. Sebanyak 100 partisipan yang merupakan mahasiswa penerima Bidikmisi di Universitas Indonesia angkatan 2011 hingga 2014 diminta untuk mengisi kuesioner gratitude dan coping. Pengukuran gratitude menggunakan The Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) yang disusun oleh McCullough, Emmons, dan Tsang (2002) dan pengukuran coping dilakukan dengan menggunakan The Brief COPE yang dikembangkan oleh Carver (1997). Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara gratitude dengan coping pada mahasiswa penerima Bidikmisi (p >.01). Artinya, tinggi rendahnya tingkat gratitude individu tidak dapat memprediksi tinggi rendahnya tingkat coping yang dilakukan individu saat menghadapi masalah. Hasil penelitian ini juga menemukan hubungan yang positif dan signifikan antara gratitude dengan problem-focused coping maupun adaptive coping (p <.01).

ABSTRACT
The purpose of this research is to examine the relationship between gratitude and coping among Bidikmisi student. A total of 100 participants, who are Bidikmisi recipients and Universitas Indonesia’s students class of 2011-2014, were asked to fill out a questionnaire which assesses gratitude and coping. Gratitude was measured using The Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) created by McCullough, Emmons, and Tsang (2002), and coping was measured using The Brief Cope created by Carver (1997). The results do not indicate a significant relationship between gratitude and coping among Bidikmisi student (p >.01), that is, gratitude does not predict coping. In addition, positive and significant correlations were found between gratitude and problem-focused coping, as well as adaptive coping (p <.01).;The purpose of this research is to examine the relationship between gratitude and coping among Bidikmisi student. A total of 100 participants, who are Bidikmisi recipients and Universitas Indonesia’s students class of 2011-2014, were asked to fill out a questionnaire which assesses gratitude and coping. Gratitude was measured using The Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) created by McCullough, Emmons, and Tsang (2002), and coping was measured using The Brief Cope created by Carver (1997). The results do not indicate a significant relationship between gratitude and coping among Bidikmisi student (p >.01), that is, gratitude does not predict coping. In addition, positive and significant correlations were found between gratitude and problem-focused coping, as well as adaptive coping (p <.01).
, The purpose of this research is to examine the relationship between gratitude and coping among Bidikmisi student. A total of 100 participants, who are Bidikmisi recipients and Universitas Indonesia’s students class of 2011-2014, were asked to fill out a questionnaire which assesses gratitude and coping. Gratitude was measured using The Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) created by McCullough, Emmons, and Tsang (2002), and coping was measured using The Brief Cope created by Carver (1997). The results do not indicate a significant relationship between gratitude and coping among Bidikmisi student (p >.01), that is, gratitude does not predict coping. In addition, positive and significant correlations were found between gratitude and problem-focused coping, as well as adaptive coping (p <.01).
]"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marella, Aenea
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pemberian intervensi Cognitive Behavior
Therapy (CBT) dapat mengurangi simtom-simtom depresi pada mahasiswa UI tahun pertama
penerima Bidikmisi. Penelitian ini menggunakan desain one group before and after study
design, dengan jumlah partisipan sebanyak tiga orang. Masing-masing partisipan mengikuti
sesi CBT sebanyak enam kali, disertai satu kali sesi follow up (2 - 3 minggu setelah sesi
terminasi). Proses screening awal dilakukan dengan memberikan Beck Depression Inventory
(BDI) kepada mahasiswa UI tahun pertama penerima Bidikmisi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa CBT efektif dalam mengurangi simtom-simtom depresi mahasiswa UI
tahun pertama penerima Bidikmisi. Didapati penurunan skor BDI yang signifikan dan level
depresi partisipan berubah dari "berat" menjadi "tidak ada tanda-tanda depresi" dan "ringansedang".
Selain itu, perubahan kualitatif juga dilaporkan dalam penelitian ini.

ABSTRACT
This study evaluated the efficacy of Cognitive Behavior Therapy (CBT) in reducing
depressive symptoms among Bidikmisi Freshmen in Universitas Indonesia (UI). Design of
the study is one group before and after study design, with three scholars as participants. Each
participant attended six sessions of CBT, followed by a follow up session (2 - 3 weeks after
termination). Beck Depression Inventory (BDI) was used in the screening process. Results
suggest that CBT reduced depressive symptoms among Bidikmisi freshmen in UI.
Participants' BDI scores reduced significantly, and their level of depression changed from
"severe" to "no symptoms of depression" and "mild - moderate". Qualitative changes were
also found and discussed."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35073
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan sebuah sarana penunjang yang didirikan untuk mendukung kegiatan Civitas Akademik, di mana Perguruan Tinggi itu berada. Dalam buku pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi disebutkan bahwa, Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan unsur penunjang Perguruan Tinggi dalam kegiatan pendidikan , penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk itu Perpustakaan perlu mengadakan, menghimpun, mengolah, menyimpan dan melayankan koleksinya yang berisi informasi yang dibutuhkan oleh Penggunanya. Mengingat begitu berarti dan pentingnya perpustakaan bagi Penggunanya, maka perlu diadakan suatu kegiatan yang memperlihatkan dan menjelaskan manfaat pentingnya Perpustakaan bagi seluruh sivitas akademikanya. Hal yang sering terjadi adalah bahwa kemampuan pemakai dalam memanfaatkan Perpustakaan merupakan dasar yang amat penting dalam mencapai keberhasilan pendidikan. Selain itu Perpustakaan diharapkan mampu untuk mendidik pemakai untuk tertib dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan semua koleksinya secara maksimal. Dengan demikian Perpustakaan akan berfungsi secara optimal apabila penggunanya dapat mengetahui dengan baik dan cepat di mana dan bagaimana cara menemukan sumber informasi yang mereka butuhkan."
JUPITER 14:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fahdiansyah Putra
"Tahun 2010, Pemerintah Indonesia membentuk Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN), yakni anggaran pendidikan yang dialokasikan untuk pembentukan endowment fund guna menjamin keberlangsungan program pendidikan generasi berikutnya sebagai bentuk pertanggungjawaban antargenerasi (intergenerational equity) yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). LPDP menyelenggarakan program beasiswa dengan misi “mempersiapkan pemimpin dan profesional masa depan Indonesia”. Hingga tahun 2017, penerima beasiswa LPDP sebanyak 18.466 orang. Dalam pelaksanaannya, ada ketidakjelasan antara target dan kinerja outcomes program beasiswa LPDP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana rumusan target dan kinerja outcomes program beasiswa LPDP dengan model Targeting Outcomes of Program (TOP). Paradigma penelitiannya adalah postpositivisme dengan metode kualitatif untuk menggali rumusan target (program development) dan menilai kinerjanya (program performance). Ada 2 kesimpulan dari penelitian: (1) LPDP belum memiliki rumusan target outcomes yang jelas; dan (2) kinerja outcomes program belum selaras dengan amanah intergenerational equity dan misinya. Untuk itu, ada 4 saran penyempurnaan program beasiswa LPDP ke depan: (1) penyusunan vision study tentang kebutuhan pengembangan sumber daya manusia berbasis daerah/wilayah, industri, profesi, dan keilmuan di Indonesia; (2) pengembangan program beasiswa untuk strata pertama (diploma ataupun sarjana) terintegrasi dengan Program Indonesia Pintar (PIP) dan pengembangan pinjaman pendidikan;     (3) berkolaborasi dengan kementerian/lembaga pengelola program sejenis serta sektor industri; (4) penyesuaian standar biaya hidup dan mekanisme pembayarannya.

In 2010, the Government of Indonesia established the National Education Development Fund (DPPN), the education budget allocated for the endowment funds to ensure the continuation of the next generation education program as an intergenerational equity managed by the Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). LPDP organizes scholarship programs with the mission of "preparing future leaders and professionals of Indonesia". Until 2017, there were 18,466 LPDP scholarship recipients. In its implementation, there is a lack of clarity between the target and outcomes of the LPDP scholarship program outcomes. This study aims to see how the target formulation and outcomes of LPDP scholarship program outcomes with the Targeting Outcomes of Program (TOP) model. The research paradigm is postpositivism with qualitative methods to explore program development and assess its performance (program performance). There are 2 conclusions from the research: (1) LPDP does not have clear formulation of target outcomes; and (2) outcomes of program outcomes have not been aligned with the mandate of intergenerational equity and its mission. There are 4 suggestions for improving the LPDP scholarship program in the future: (1) the preparation of a vision study on the needs of developing human resources based on regions / regions, industries, professions, and science in Indonesia; (2) development of scholarship programs for the first strata (diploma or undergraduate) integrated with the Smart Indonesia Program (PIP) and the development of educational loans; (3) collaborating with ministries / institutions of similar program management and industry sectors; (4) adjusting the standard of living costs and the payment mechanism."
2019
T53735
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Apdelina
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Solution Focused Therapy
(SFT) dapat mengurangi simtom-simtom depresi pada mahasiswa Universitas
Indonesia tahun pertama penerima Bidikmisi. Penelitian ini menggunakan desain
one group pretest-posttest dengan jumlah partisipan sebanyak empat orang.
Masing-masing partisipan mengikuti sesi SFT sebanyak empat kali, disertai
dengan satu kali pertemuan prasesi dan satu sesi follow up (2 – 4 minggu setelah
sesi terminasi). Proses screening awal dilakukan dengan memberikan Beck
Depression Inventory (BDI) kepada calon partispan. Didapati penurunan skor BDI
dan peningkatan skor scalling question terkait kondisi perasaan partisipan setelah
menjalani intervensi. Selain itu, perubahan kualitatif juga dilaporkan dalam
penelitian ini."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lasminiasih
"Design Program of Microcredit Activity (Revolving Fund)For Students in Higher Education. Systems design of microcredit is generally conducted by financial institutions of which credit is mostly provided for private sectors, both large and small / medium Enterprises (SMEs). However, credit for new entrepreneurs, especially for college students, who want to start a business has never been provided formally due to numerous factors and among others is because of the absence of collateral. Meanwhile, in order to stimulate the eagerness of running a business, credit is inevitably essential. Hence, this study is proposing a comprehensive systems design to overcome any potential problems between new entreprenurs in getting credit from financial intitutions. This systems design handles a series of processes in granting credit which starts from screening and selecting business proposals. When the proposals are accepted and the credit is granted, then they will get processes of mentoring, training, exhibition and finally process of monitoring through financial reports. Also there will be internet facility of integrated microcredit information system to ease communication between the new entrepreneurs, mentors and financial institutions. This systems design can enhance success for the new entrepreneurs and diminish any potential risks of unable to repay the credit So when the business starts to grow, they can apply for
bigger credit."
Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2015
650 ESENSI 5:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>