Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194081 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwid Ari Hendarto
"PT. ABC yang merupakan Badan Usaha Milik Negara menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 untuk mendukung kegiatan penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001 di Perusahaan Sektor Listrik di Indonesia termasuk hambatan yang dialami pada saat penerapannya. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan tingkat implementasi ISO 9001 berdasarkan tujuh prinsip manajemen mutu. Data dalam penelitian ini diperoleh dari survei, 84 unit bisnis PT ABC yang bergerak di bidang pembangkit, transmisi, distribusi tenaga listrik dan unit pendukung di Indonesia berpartisipasi dalam survei. Kuesioner dalam survei dikembangkan berdasarkan penelitian sebelumnya yang relevan dan standar sistem manajemen mutu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip Pendekatan Proses, Fokus Pelanggan, Pengambilan Keputusan berdasarkan Bukti, Manajemen Hubungan, Kepemimpinan dan Peningkatan memiliki tingkat konsistensi penerapan mendekati baik, sedangkan prinsip Keterlibatan Orang memiliki tingkat implementasi cukup baik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat lima hambatan utama yang dialami dalam penerapan ISO 9001 yaitu dua hambatan perilaku dan budaya, dua hambatan teknis dan satu hambatan organisasi.

ABC Company implements quality management system ISO 9001 to support electricity supply activity to Indonesian society. The purpose of this study is to analyze the implementation level of quality management system ISO 9001 in Electricity Sector Company in Indonesia, including the barriers during the implementation. Quantitative analysis is performed to determine the implementation level of ISO 9001 based on the seven quality management principles. The data in this study were obtained through a survey of 84 ABC Company business units that are engaged in electricity generation, transmission, distribution, or supporting units in Indonesia participated in the survey. The questionnaire in the survey is developed based on previous studies and the quality management system standard. The results show that process approach, customer focus, evidence-based decision making, relationship management, leadership, and improvement principle have near to good implementation level, while engagement of people have a slightly good implementation level. The results also indicate that there are five main barriers in which were experienced during the implementation of ISO 9001, consisting of two behavioral and cultural barriers, two technical barriers, and one organizational barrier."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqil Athalla Reksoprodjo
"ISO 9001 merupakan standar baku yang ditetapkan Badan Standardisasi Internasional International Organization for Standardization - ISO tentang sistem manajemen mutu. ISO 9001 bertujuan untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga serta sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku. Prinsip-prinsip serta persyaratan dari ISO 9001 ini telah banyak diterapkan di banyak perusahaan termasuk galangan kapal. Walau demikian, cara untuk mengetahui efektifitas dari implementasinya kerap sulit diketahui secara pasti.
Penelitian ini terfocus pada kiat untuk membuat suatu metode yang dapat digunakan untuk mengukur efektifitas dari implementasi ISO 9001 terhadap sistem manajemen mutu di galangan kapal. Penelitian ini dilakukan dengan cara mewawancarai penyelenggara galangan kapal dilanjutkan dengan analisa data terhadap sistem manajemen mutu pada galangan kapal di Batam, Kepulauan Riau. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi sumber acuan bagi industri galangan kapal dalam mengukur efektifitas penerapan ISO 9001 serta pengembangan kualitas dan kinerja manajemen produksinya.

<>ISO 9001 is a standard issued by the International Organization of Standardization ISO that contains standards for quality management system. The purpose of ISO 9001 is to ensure the quality of the product complies with the standards and regulation which is related to the product. The principles and requirements of ISO 9001 has widely implemented in many organization including shipyards. However, the method to measure the effectiveness of the implementation is still yet debatable.
This research focuses on creating a method to measure the effectiveness of ISO 9001 implementation towards the quality management system in shipyards. The research is conducted by interviewing shipyard operators and also by analyzing the shipyards quality management system in Batam, Riau Island. This research is expected to become the benchmark for the shipyard industry in measuring their effectiveness of the implementation of ISO 9001, to improve their product quality and to elevate their productivity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Sri Bintoro
"Lepasnya Polri dari ABRI membuat Polri selalu mendapat sorotan dari masyarakat terutarna tekat Polri untuk menjadi professional dan mandiri. Hal ini kemudian diaplikasikan oleh Polri dalam berbagai kegiatan yang semuanya ditujuknn demi sebuah character building Polri yang dapat dipercaya dan bermartabat di mata masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak sekali kejadian yang membuat Polri menjadi tidak dipercaya, sebagai wujud dari ketidakprofes!onalan Polri dalam melaksanakan tugasnya. Salah satu upaya dari Polri untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat adalah dengan mewujudkan proses penerimrum personel Polri yang bersih, transparan, akuntabel dan humanis. Dengan demildan masyarakat dapat memberikan penilaian bahwa Polri dapat menjadi lebih baik, terutama di bidang sumber daya manusianya. Kaitannya dengan hal tersebut, Polri telah menerapkan tata cara penerimaan calon Taruna Akpol, sesuai dengan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada tahun 2008 silarn, sebagai aplikasi dari komitmen Polri dalam rangka menerapkan prinsip bersih, transparanak:untabel dan humanis demi meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
Di sisi lain pada pengetahuan awal peneliti, dan berdasarkan infurmasi awal mengenai hal tersebudiperoleh masukan mengenai ketidaksesuaian antara aturan yang ada dengan kenyataan penerapan aturan mengenai proses penerimaan taruna Akpol pada tahun 2009. lnformasl ini tentunya merupakan suatu hal yang merugikan Polri apabila dibiarkan dan tidak diketahui apa penyebabnya. Terlebih ketlka hal ini merupakan suatu program quick wins dengan misi membangun keyakinan dan kepercayaan masyarakat mela!ui pelakaanaan 4 program unggulan yang salah satunya adalah transparansi dan obyektifitas dibidang rekrutmen anggota Polri.
Dengan latar belakang tersebut maka dilakakanlah penelitian mengenai implementasi system manajemen mutu iso 9001 : 2000 dalam penerimaan taruna Akpol oleh bagian penyediaan personil Biro Pengendalian personil Polri dengan metode penelitian studi kasus yang dikaji dengan menggunakan pendekatan kualitatif terhadap permasalahan kesesuaian antara penerapan dengan aturan system manajemen mutu ISO 9001 : 2000 pada penerimaan taruna Akpol tahun 2009. Dengan penelitian yang menggunakan teori manajemen, teori perangkap penyimpangan dan teori peningkatan kinerja dan mutu serta konsep-konsep seperti manajemen sumber daya manusia, reformasi birokrasi Polri , prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis serta konsep manajemen mutu ini maka tujuan yang akan dicapai adalah memahami pola penerimaan meliputi rekrutmen dan seleksi tingkat pusat Taruna akademi Kepolisian yang dilaksanakan oleh bagian penyediaan personil biro pengendalian personil Polri 9001 : 2000 dalam penerimaan Taruna Akademi kepolisian tahun anggaran 2009.

Making the escape from the Armed Forces Police Police always get the spotlight from the publicespecially embroidery Police to be professional and independent. This was then applied by the Police in various activities all aimed at character-building for the sake of a reliable police and dignified in the public eye. It is inevitable, that a great many events that make the police be trusted. as a form of unprofessional Po1ice in carrying out its duties. One of the efforts of the Police to boost public confidence is to realize the process of police personnel receiving a clean, transparent; accountable and hwnanist.Thus the public can provide assessments that the police could be bettert especially in the field of human resources. Related to this. the Police have implemented procedures for receiving Akpol cadet candidatesaccording to the Quality Management System certification ISO 900 I:2000 in 2008 ago, as the application of the conunitmeot of the Police in order to apply the principles of clean, transparentaccountable and humanists in order to enhance public confidence to the police institution.
On the other hand on prior knowledge, researchers and based on preliminary information regarding the above, obtained feedback about the discrepancy between the existing rules with the reality of implementing rules on the admission process Akpo!cadets in the year 2009. This information certainly is a harmful thing if the police left and what the cause is unknown. Especially when this is a program of quick wins with a mission to build confidence and trust of society through the implementation of the four flagship program is one of them is transparency and objectivity in the field of recruitment of members of the Police.
With this background, we perform research on the implementation of iso 9001:2000 quality management system in recruitment of cadets Akpol by Section Provision of Police Persotme1 The Personnel Control Bureau with the case study method is examined using a qualitative approach to the issue of compatibility between the implementation of the rules of the ISO quality management system 9001 : 2000 in year 2009 revenue Akpol cadets. With studies using management theory, theory and the theory of aberration traps and the quality and performance improvement concepts such as human resource management, national police bureaucracy reform, the principles of clean, transparent, accountable and the humanist and the concepts of quality management was then the main purpose is to understand patterns of quality and selection acceptance include central level youth police academy conducted by the Bureau of personel section provision of police personnel control and to understand the application of IsO 9001:2000 quality management system in the police academy midshipman revenues for budget year 2009.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33524
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Febriana Luthan
"Kepuasan Pelanggan merupakan salah satu persyaratan baru, sekaligus menjadi tujuan penerapan ISO 9001:2000. Persyaratan yang tercantum pada klausul 8.2.1 mewajibkan perusahaan unluk memonitor tingkat kepuasan dan ketldakpuasan pelanggan menggunakan metode tertentu sebagai penilaian terhadap kmerja sistem manajemen kualitas yang diterapkan oleh PT. XYZ.
PT. XYZ melihat bahwa standar ISO 9000 revisi terbaru Iebih relevan dengan kecenderungan dunia induslri sekarang yang Iebih berorientasi kepada pelanggan. Saat ini PT. XYZ sedang berada pada lahap transisi dari ISO 900271994 menuju ISO 9001I2000. Keputusan-slrategis untuk mengadopsi ISO 9001:2000 akan memberi dampak positlf terhadap posisi perusahaan dalam persaingan yang semakin ketat dalam pasar global dan yang terlebih penting berguna sebagai sarana gpendorélngf unluk mencapai sasaran perusahaan yaitu kepuasan pelanggan.
Metode pengujian tingkat kepuasan pelanggan- diawali dengan mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif dari pelanggan. Untuk memberikan hash yang objeklif, data kualitatif berupa atribut-atribut kebutuhan yang dianggap penting digali dari.pelanggan'melalui wawancara. Sedangkan data kuanlitatif yang berupa tingkat ekspektasi dan persepai pelanggan terhadap kinerja PT. XYZ diperoleh melalui kuesioner. Tingkat Kepuasan pelanggan ditunjukkan oleh kasenjangan antara tingkat persepsi dengan tingkat ekspektasi pelanggan untuk tiap atribut kebutuhan. Dalam hal ini, PT. XYZ belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan terbukti dari skor kepuasan pelanggansetiap atribut yang memiliki nilai negatif.
Atribut yang dinilai paling memuaskan bagi pelanggan adalah keramaharz personil customer service (skor = -0.308), sedangkan atribut yang paling tidak memuaskan adalah ketepatan waklu pengiriman (skor = -2. 154). PT. XYZ belum memfokuskan kinerjanya pda alrlbut-alribut yang dianggap panting oleh pelanggan. Penggunaan Dual importance Grid dapat memberi gambaran secara visual mengenai atribut-atribut kebuluhan yang paling mempengaruhi kepuasan pelanggan. Analisa lebih lanjut menggunakan model Kano dapat me-nentukan prioritas atribut-atribut kebutuhan yang perlu difukuskan unluk menghindari ketidakpuasan pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan- Atribut paling kritis dan menempati prioritas perlama untuk ditingkatkan aclalah yang memiliki karakteriatik lhreshold dan skor tlngkat persepsi paling rendah, yailu lzetepatan waktu pengiriman."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairani Rachmatullah
"Tujuan utama dari suatu proses desain adalah untuk menghasilkan suatu desain yang bermutu tinggi dan memenuhi persyaratan disisi biaya maupun waktu. Kesuksesan dalam mengimplementasikan suatu proses desain membutuhkan perencanaan, aplikasi dari suatu metode kontrol manajemen, dokumentasi dari persyaratan atau prosedur yang diberlakukan, kontrol terhadap interface yang terjadi dan integrasi inter-disiplin ilmu. Untuk menjaga konsistensi mutu produk yang dihasilkan, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar, maka perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) atas aktifitas yang dijalankan. Standar manajemen mutu ISO 9000 merupakan jawaban atas kebutuhan suatu sistem mutu yang bisa mengendalikan suatu proses produksi baik barang maupun jasa. Penelitian ini bertujuan mendapatkan hubungan antara penerapan Sistem Mutu ISO 9001 dengan Kinerja Waktu. Asumsinya adalah, apabila suatu kegiatan desain enjiniring dapat dikendalikan dan diawasi dengan suatu sistim yang tepat, maka kinerja waktunya tentu juga akan semakin baik dan diharapkan kualitas produk yang dihasilkan pun akan semakin baik. Untuk itu maka Kinerja waktu ditetapkan sebagai variabel terikat sedangkan variabel-variabel bebas dipilih dari beberapa elemen-elemen sistim mutu ISO 9001 yang berkaitan dengan proses desain. Dari analisis yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 10.0 diperoleh 2 variabel penentu yang keduanya berasal dari elemen pengendalian desain dari sistim mutu ISO 9001, dengan persamaan regresi linier Y = -1.088 + 0.536 Xu+ 0.222 Xs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T40620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akbar Rivai
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas tentang penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 pada institusi Perpustakaan Perguruan Tnggi didalam kegiatan pengembangan koleksi. Kata ISO berasal dari bahasa Yunani ISOS , yang memiliki arti "sama" dan 9001 merupakan standar yang terkait dengan Manajemen Mutu. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai proses penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di Perpustakaan Universitas BINUS dalam kegiatan pengembangan koleksi khususnya dalam proses akuisisi. Penerapan ISO pada institusi perpustakaan perguruan tinggi merupakan suatu proses berkesinambungan serta mendukungkan dukungan dari segala pihak didalam institusi terkait. Proses penerapan yang dilakukan mengikuti tatanan yang berdasarkan kepada klausul ISO 9001:2015. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara semi terstruktur. Adapun manfaat dari penerapan ISO 9001:2015 pada institusi Perpustakaan Universitas BINUS adalah dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pemustaka melalui jaminan mutu (kualitas) yang terorganisir dan sistemik. Selain itu meningkatkan citra institusi perpustakaan terkait serta daya saing dalam memasuki pasar global serta meningkatkan kesadaran mutu perpustakaan.

ABSTRACT
This study discusses the implementation of the ISO 9001:2015 Quality Management System at the college library institution in collection development acivities. The word of ISO comes from greek ISOS which means "the same" and 9001 is a standard related to Quality Management. This study aims to provide an overview of the process of imlementing the ISO 9001:2015 Quality Mananagement System in BINUS University Libraries in Collection Development Activities especially in the acquisition process. The application of ISO to higher education library institutions is a continous process and requires support from all parties with in the college libraries institution. The implementation process carried out follows an order based on the ISO 9001:2015 clauses. This research was conducted using a qualitative approach, with data collection techniques in the form of observation and semi-structure interviews. The benefits of implementing ISO 9001:2015 at BINUS University Library Institutions are to increase trust and satissfaction users through organized and systemic quality , besides that it enhances the image of related to library institutions and competitiveness in entering global market and increasing library quality awareness.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi SNI ISO 9001 :2008 dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan perpustakaan pada perpustakaan UPT Balai Informasi Teknologi LIPI, Bandung dan untuk mengetahui hambatan serta cara menyelesaikan hambatan yang ditemui dalam mencapai sasaran mutu yang telah ditetapkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kasus (case study). Peneliti melakukan serangkaian kegiatan di lapangan, yaitu mulai dari penjajakan ke lokasi penelitian, studi orientasi dan dilanjutkan dengan studi secara terfokus. Dalam penelitian ini data dijaring dengan pendekatan wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian diketahui bahwa sampai dengan bulan Agustus 2014 ada beberapa tahapan sasaran mutu belum dapat dicapai, begitu pula ada beberapa PRMP yang belum dibuat secara berkala, hal demikian akan menyebabkan tidak tercapainya sasaran mutu. Penelitian ini merupakan penelitian awal, mengingat sasaran mutu direncanakan akan dicapai dalam satu tahun yaitu mulai bulan Januari sampai dengan Desember 2014, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan pada ahir masa sasaran mutu."
020 JUPITER 13:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asrul
"Pengembangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dlmaksudkan untuk meningkatkan kinerja organisasi dalam memenuhi harapan pelanggan dengan cara memabsmi, melaksanakan dan memelibam fungsi, tanggung jawab dan keterkaitan antara proses pada setiap elemen, Kondisi upaya penjaminan mutu saat ini pada pelayanan pemeriksaan kualitas air di UPTD Labkesda belum mengacu pada persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2000, sehingga masalah yang dihadapi sekarang pada kegiatan pemeriksaan kualitas air di UPTD Labkesda adalah belum dikembangkannya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2000 pada kegiatan pemeriksaan kualitas air di UPTD Labkesda Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung. Manfaat dari pengembangan Sistem Mnajemen Mutu ISO 9001: 2000 tersebut diharapkan dapat diterspkan pada produk layanan laboratorium lainnya di UPTD Labkesda dan unit pelayanan kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung Berkala, belum dilakukan pemantauan kepuasan pelanggan secara berkala, belum dilakukannya audit internal dan analisis data yang berkaitan dengan pemeriksaan kualitas air. ldentifikasi langkah-langkah pengembangan Sistem Manajemen Mutu ISO 900I: 2000 pada pemeriksaan kualitas air di UPTD Labkesda dilakukan oleh tim mutu UPTD Labkeada dengan metode CDMG terhadap semua kesenjangan yang ditemukan. Identifikasi langkab-langkab pengembangan Sistem Manajemen Mutu disarankan untuk diterapkan pada jenls pelayanan laboratorium lain di UPTD Labkesda, Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Gudang Farmasi Kcsehatan di Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung.

Development of. ISO 900:2000 Quality Management System purpose is to increase organization performance in fulfilling costumer expectation by understanding, conducting and maintaining function> responsibility and connection between process in each element. Recent condition of quality guarantee effort in examination service of water quality at UPTD Labkesda not yet refer to pre-requirement of ISO 900I:2000 System, which are the process and document pre-requirement not yet known, top management commitment not yet maximally, quality policy and quality aim not yet implemented, vice management not yet assigned management review not yet conducted, personnel competence record not yet available, service realization planning not yet made, distributor assessment not yet done, equipment not yet calibrated continually, costumer satisfaction monitoring not yet done continually, internal audit and data analysis that related with water quality examination not yet conducted. Steps identification of development ofiSO 9001: 2000 Quality Management System in water quality examination at UPTD Labkesda is conduct by quality team of UPTD Labkesda with CDMG method toward all discovered discrepancy. Steps identification of development of ISO 900l: 2000 Quality Management System is suggest to implemented in other laboratory service at UPTD Labkesda, Health Agency, Puskesmas and Health Pharmacy Warehouse in Sawahlunto/Sijunjung Regency."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T29139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shufi Ramadiani Swari
"[ABSTRAK
Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Terdapat beberapa aspek yang dapat mempengaruhi keberlangsungan UKM, yaitu sumber daya manusia, finansial, kepuasan konsumen, proses produksi dan infrastruktur UKM. Namun lebih dari 70% usaha kecil dan menengah “mati” dalam waktu lima tahun sejak usaha tersebut didirikan akibatnya kurangnya penerapan sistem manajemen mutu pada UKM.
Sistem manajemen mutu yang populer digunakan adalah ISO 9001. Saat ini akan segera hadir edisi terbaru ISO 9001:2015 yang menekankan pentingnya penerapan manajemen risiko pada bisnis. Sehingga penerapan sistem manajemen mutu untuk UKM berdasarkan ISO 9001:2015 dengan fokus pada manajemen risiko terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi keberlangsungan UKM perlu dilakukan untuk mempermudah para pemilik UKM menjaga keberlangsungan bisnisnya. Langkah pertama yang dilakukan adalah penentuan 20 faktor dari kelima aspek yang ada, setelah itu dilakukan validasi faktor sehingga diperoleh 14 faktor yang dianggap memiliki risiko penting terhadap keberlangsungan UKM untuk selanjutnya dibobotkan menggunakan metode multi criteria decision making (AHP) dengan bantuan software Expert Choice. Tahap selanjutnya adalah identifikasi dan analisa risiko dari keempat belas faktor yang dianggap memiliki risiko penting terhadap keberlangsungan UKM, dari hasil analisa diperoleh 6 faktor (keahlian dan keterampilan pegawai, kinerja pegawai, tanggung jawab pegawai, harga yang kompetitif, mutu pelayanan, mutu produk) yang berada pada kategori level risiko tinggi dan tidak dapat diterima.

ABSTRACT
Small and medium enterprises (SME) has a role in a strategicway to national economic development, its role in economic growth, creating job and also participate in distribution of development. There are several aspects that might affect the sustainability of small and medium business like human resources, financial, customer satisfaction, production process and infrastructure of SME. However, more that 70% of SME are “death” within five years since its established as a result a lack of the implementation quality management system (QMS) for SME.
A popular QMS used to implementing in business is ISO 9001. Soon, there will be ISO 9001:2015 as the newest edition of ISO 9001 that emphasizes the importance of risk management iplementation for business. Therefore the implementation of QMS for SME based on ISO 9001:2015 with the focus on risk management againts the aspect that affect sustainability of SME is necessary to be done to ease the owners of SME in maintaining the sustaianability of their business. The first step is determinating of 20 factors from the fifthh aspects, and then validating the factors so obtained 14 factors considered to have an important risk for the sustainability of SME to be weighting using a multi criteria decision making method (AHP) by Expert Choice Software. The next step is identificating and analyzing the risk of 14 factors that affecting sustainability of SME, the results is there are 6 factors (skill of employee, performance of employee, responsibility of employee, competitive price, quality of product and quality of service) that affecting sustainability of SME most and unacceptable because it located on a high level of risk .;Small and medium enterprises (SME) has a role in a strategicway to national economic development, its role in economic growth, creating job and also participate in distribution of development. There are several aspects that might affect the sustainability of small and medium business like human resources, financial, customer satisfaction, production process and infrastructure of SME. However, more that 70% of SME are “death” within five years since its established as a result a lack of the implementation quality management system (QMS) for SME.
A popular QMS used to implementing in business is ISO 9001. Soon, there will be ISO 9001:2015 as the newest edition of ISO 9001 that emphasizes the importance of risk management iplementation for business. Therefore the implementation of QMS for SME based on ISO 9001:2015 with the focus on risk management againts the aspect that affect sustainability of SME is necessary to be done to ease the owners of SME in maintaining the sustaianability of their business. The first step is determinating of 20 factors from the fifthh aspects, and then validating the factors so obtained 14 factors considered to have an important risk for the sustainability of SME to be weighting using a multi criteria decision making method (AHP) by Expert Choice Software. The next step is identificating and analyzing the risk of 14 factors that affecting sustainability of SME, the results is there are 6 factors (skill of employee, performance of employee, responsibility of employee, competitive price, quality of product and quality of service) that affecting sustainability of SME most and unacceptable because it located on a high level of risk ., Small and medium enterprises (SME) has a role in a strategicway to national economic development, its role in economic growth, creating job and also participate in distribution of development. There are several aspects that might affect the sustainability of small and medium business like human resources, financial, customer satisfaction, production process and infrastructure of SME. However, more that 70% of SME are “death” within five years since its established as a result a lack of the implementation quality management system (QMS) for SME.
A popular QMS used to implementing in business is ISO 9001. Soon, there will be ISO 9001:2015 as the newest edition of ISO 9001 that emphasizes the importance of risk management iplementation for business. Therefore the implementation of QMS for SME based on ISO 9001:2015 with the focus on risk management againts the aspect that affect sustainability of SME is necessary to be done to ease the owners of SME in maintaining the sustaianability of their business. The first step is determinating of 20 factors from the fifthh aspects, and then validating the factors so obtained 14 factors considered to have an important risk for the sustainability of SME to be weighting using a multi criteria decision making method (AHP) by Expert Choice Software. The next step is identificating and analyzing the risk of 14 factors that affecting sustainability of SME, the results is there are 6 factors (skill of employee, performance of employee, responsibility of employee, competitive price, quality of product and quality of service) that affecting sustainability of SME most and unacceptable because it located on a high level of risk .]"
2015
T43303
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Renaldi
"Banyak organisasi yang menerapkan ISO 14001 seperli memiliki kesamaan dengan system kualitas yang ada yang sesuai dengan persyaratan ISO 9001. Dan juga, banyak customer yang mengharuskan supplier nya untuk terdafiar dalam standar kualitas seperti ISO 9000 atau QS-9000 dan juga mengharuskan supplier nya mengimplementasikan ISO 14001. Beruntung banyak kesamaan proses dalam ISO 9000 dari ISO 14001. Manajemen system Iain yang mirip dengan ISO 14001 ialah isu mengenai K3. Meskipun saat ini tidak ada standar intemasional untuk mnnajemen K3, spesifikasi OHSAS 18001 dikenibimgkan oleh I3 organisisilsi, yang menyediaktln jasa rcgistrasi bagi organisasi yang menginginkan QMS dan EMS yang ada sesuai dengan persyaratan dari standar intemasional. Organisasi memiliki beberapa alasan untuk meluangkan waktu dan biaya untuk mengimplementasikan manajemen system yang sesuai dengan persyaratan dari standar (Manajement system integration: Can it be do ne?, Mary McDonald; Teny A Mors; Ann Phillips, Qualiry Progress; Oct 2003; 36, IO; ABIIINFORM Global, pg.67). Sejalan dengan impelenlasi standar intemasional tersebut, maka kebutuhan pelaksanaan lntemal Audit yang merupakan salah satu persyaratan standar meningkat. Sebagai perusahaan yang telah memiliki akreditasi intemasional ISO 9001, ISO 14001 dan O1-ISAS 18001, PAMA rnerasakan bahwa waktu yang diluangkan untuk pelaksanaan Internal Audit sangat tinggi untuk keseluruhan job site nya (CPSD Presentation to BOD), hal ini merupakan sesuatu yang dapat ditingkatkan mengingat banyak kesamaan pertanyaan audit dari ketiga standar internasional tersebut. Metoda penelitian yang dilakukan ialah dengan menggunakan 8 Iangkah perbaikan, prinsip dasar dari 8 Iangkah adalah PDCA (Plan Do Check Action) yang harus dijiwai oleh semangat perbuikan yang terus menerus (Kaizen). Dari hasil pengkzgian dan pcnelitian dalam rangka peningkatan proses internal audit ISO 9001, ISO 14001 dan OI-ISAS 18001 maka didapat beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu pelaksanaan intemal audit secara integrasi, yang salah satu diantara aktifitasnya iaIa.h penyusunan Audi! Protocol Integrasi yang merupakan tool dalam pelaksanaan Intemal Audit, yang diharapkan dengan penggunaan fool tersebut yang sudah mencakup pertanyaan persyaratan dari ISO 9001, ISO 14001 dan O1-ISAS 18001, dalarn satu pelaksanaan Intemal Audit sudah mencakup ketiga manajemen system. Dalam penyusunan Audi! Protocol lntegrasi tersebut pertama - tama diidentitikasi dahulu SOP (Standard Operating Procedure) yang ada dan juga meneliti persyaratan dari ketiga manajemen system yang diintegrasikan. Lalu disusun matriks keterkaitan anlara ketiga system tersebut guna mengidentifikasi kesamaan dan perbedaannya, setelah matriks keterkaitan tersusun lalu disusunlah Audi! Prorocol Integrasi yang mempakan kumpulan pertanyaan audit yang digunakan dalam proses internal audit. Audit Protocol Integrasi yang sudah tersusun kemudian dicvaluasi kembali guna memastikan kualitzsnya dengan mendistribusikannya pada para auditor umuk mendapatkan masukannya. Dari hasil pelaksanaan intemal audit yang terintegrasi dihasilkan pengurangaan jumlah hari dari sebeium adanya integrasi.. Dari hasil penelitian disusun pula suatu standarisasi guna memastikan tindakan perbaikan yang telah dilakukan dapat berjalan secara konsisten."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S49994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>