Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96786 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evana Patrisia
2004
S3492
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Edy Subandono
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1995
S2470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Tama Sintaria
"Studi mengenai pemilihan pasangan hidup di kalangan pemuda perkotaan menujukkan terjadinya perubahan tren. Saat ini, pemilihan pasangan cenderung didasarkan pada faktor inklusif yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, status sosial ekonomi serta penampilan fisik dibandingkan dengan kesamaan etnisitas. Berbeda dengan pemuda suku Batak perkotaan, disamping faktor inklusif terdapat pula faktor eksklusif yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan pasangan. Faktor eksklusif yang dimaksud adalah kesamaan etnisitas yang berasal dari dorongan keluarga luas. Artikel ini membahas mengenai bagaimana pandangan pemuda suku Batak perkotaan terhadap pemilihan pasangan hidup yang bersifat inklusif dan eksklusif. Dalam mengkaji fenomena ini, penulis menggunakan pendekatan pertukaran. Pemuda suku Batak perkotaan terbagi menjadi dua tipologi dalam pemilihan pasangan. Pertama, memilih pasangan berdasarkan faktor inklusif dan eksklusif. Kedua, pemilihan pasangan berdasarkan faktor inklusif saja. Artikel ini menggunakan metode kualitatif, data yang dikumpulkan diperoleh melalui wawancara mendalam.

The study of the mate selection among urban youths shows a shift in trends. The current selection of mates tends to be based on inclusive factors such as age, education, employment, socio-economic status, and physical appeareance compared to the similarity of ethnicity. In contrast to the urban Batak youth, in addition to the inclusive factor there is also an exclusive factor that needs to be considered in the selection of mate. The exclusive factor in this article is the common ethnicity derived from the family’s encouragement. This article discusses how the views of urban Batak youth against the inclusive and exclusive factors on mate selection. Urban Batak youth is divided into two typologies in the selection of mate. First, choose a mate based on inclusive and exclusive factors. Second, choose a mate based on inclusive factor only. In examining this phenomenon, the author uses exchange theory as an approach. This article uses qualitative method, colletected data obtained thorugh in-depth interviews.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aisea Rainima
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memeriksa korelasi antara Keketatan Budaya dan kecenderungan individu dalam melakukan Penekanan Emosi. Selain itu, penelitian ini juga memeriksa apakah religiusitas bertindak sebagai moderator dalam interaksi antara pengaruh Keketatan Budaya dan Penekanan Emosi. Keketatan budaya mengacu pada keberadaan norma sosial yang ketat dan tidak fleksibel. Religiusitas ditandai dengan keyakinan kuat terhadap adanya kuasa yang lebih tinggi. Penekanan emosi melibatkan penahanan ekspresi emosi yang dilakukan secara sengaja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan analisis korelasi dan moderasi untuk menjawab tujuan dari penelitian. Penelitian ini melibatkan 141 partisipan yang diperoleh menggunakan teknik convenience sampling melalui iklan di berbagai platform media sosial dan poster. Temuan penelitian mengkonfirmasi semua hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Ditemukan bahwa Keketatan Budaya memiliki hubungan yang signifikan dengan Penekanan Emosi. Selain itu, terdapat efek moderasi yang signifikan dan negatif dari Religiusitas pada hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Meskipun hasil moderasi yang diperoleh memiliki skor yang signifikan, namun temuan temuan ini tidak sesuai dengan asumsi awal penelitian. Hal ini dapat dijelaskan melalui pandangan bahwa kesadaran bahwa identitas sosial pada dasarnya fleksibel dan mudah beradaptasi, sehingga memungkinkan mereka untuk hidup berdampingan tanpa konflik.

The purpose of this study was to examine the correlation between Cultural Tightness and Emotion Suppression. The purpose also included examining if Religiosity acts as a moderator in the interaction between the influence of Cultural Tightness and Emotion Suppression. Cultural tightness refers to the presence of strict and inflexible social norms. Religiosity is characterised by a strong belief in a higher power. Emotion suppression involves deliberately reducing the outward display of emotions. The study employed a cross-sectional research design and utilised correlation analysis and moderation analysis to determine the study's findings. A total of 141 participants responded to the link that was distributed using convenience sampling technique, which involved utilising various social media platforms and posters for the study. The research findings confirmed all the hypotheses that were formulated for investigation. It was found that Cultural Tightness has a significant relationship with Emotion Suppression. Additionally, there was a significant and negative moderating effect of Religiosity on the relationship between the main independent variable and dependent variables. The research findings did not align with the initial assumptions of the study, despite the presence of significant moderation. This led to the realisation that social identities are inherently flexible and adaptable, enabling them to coexist without conflicts.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelina Kuswidhiastri
"Regulasi emosi kognitif merupakan keterampilan individu untuk mengelola pikiran dan reaksi emosional dalam menghadapi situasi buruk. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perbedaan kemampuan menggunakan strategi regulasi emosi kognitif berdasarkan jenis kelekatan dengan orang tua pada remaja akhir. Penelitian dilakukan secara cross-sectional pada 674 orang remaja akhir berusia 18-22 tahun (n perempuan = 75.2%) yang terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kelekatan aman (46.2%), kelekatan tidak aman-menghindar (48.2%), dan kelekatan tidak aman- ambivalen (5.8%). Penelitian menggunakan analisis One-Way MANOVA untuk mengamati perbedaan kemampuan menggunakan strategi kognitif dalam masing-masing kelompok jenis kelekatan. Penelitian menemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga jenis kelekatan dalam menggunakan strategi regulasi emosi kognitif (F (18, 1328) = 11.29, p < 0.01; Pillai’s V = .265, η2 = .133). Strategi kognitif yang lebih adaptif lebih mampu digunakan oleh remaja dengan kelekatan aman, sementara remaja dengan kelekatan tidak aman lebih sering menggunakan strategi kognitif yang kurang adaptif. Perbedaan penggunaan strategi kognitif juga ditemukan pada kedua jenis kelekatan tidak aman.

Cognitive emotion regulation is the ability to manage thoughts and emotional reactions when faced with bad situations. This research aims to prove the differences between in the cognitive emotion regulation strategies of late adolescents based on their parental attachment types. Cross-sectional study was conducted on a total sample of 674 late adolescents between 18-22 years (n female = 75.2%) which are divided into three groups based on parental attachment types. A set of One-Way MANOVA was used to assess the differences in the ability to use cognitive emotion regulation strategies between groups. Results showed that there are significant differences in the three types of attachment in using cognitive emotion regulation strategies (F (18, 1328) = 11.29, p < 0.01; Pillai’s V = .265, η2 = .133). Adolescents with secure attachment are more likely to use adaptive cognitive strategies, while those with insecure attachments are more likely to use less adaptive strategies. Differences in cognitive strategy use were also found in the insecureavoidant and insecure-ambivalent attachment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
One Herwantoko
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh identitas etnis dan faktor-faktor sosio-demografis terhadap peluang mengalami informalitas kerja di sektor formal. Dengan menggunakan data IFLS 2014, hasil regresi logistik biner menunjukkan bahwa faktor identitas etnis dan sosio-demografis-ekonomi signifikan dalam menentukan peluang mengalami informalitas kerja di sektor formal. Kebijakan yang dapat ditempuh yaitu refocusing kebijakan ketenagakerjaan kepada pekerja dengan karakteristik sebagai berikut: etnis non-lokal, etnis lokal di sektor sekunder, pekerja berpendidikan dasar dan menengah, pekerja laki-laki, pekerja perempuan usia muda atau perempuan yang telah menikah, pekerja di perkotaan di regional Jawa yang bergerak di sektor sekunder dan tersier.

This study aimed to analyze the influence of ethnic identity and factors sociodemographic toward tendency to experience informality of work in the formal sector. By using IFLS 2014 data, logistic binary regression results indicate that ethnic identity and socio-demographic-economic factors are significant in determining the tendency to experience informality of work in the formal sector. The policy that can be suggested is by refocusing manpower policies to workers with the following characteristics: non-local ethnic, local ethnic in the secondary sector, workers with basic and intermediate education background, male workers, young female workers and married women, workers in urban areas in the Java region that engaged in the secondary and tertiary sectors."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Wieldan Akbar
"ABSTRAK
Perpindahan Etnis Kenyah Badeng dari Long Beta?o, Apo Kayan (Kalimantan
Timur) menuju Long Busang (Sarawak) membuka babak baru dalam sejarah
kehidupan mereka. Tidak hanya bertemu dengan negara yang baru, mereka juga
bertemu dengan agama baru. Bertemu dan bersentuhan dengan Islam, yang
notabene agama resmi di Malaysia, membuat mereka mengalami dinamika
identitas. Kehadiran Islam dan Kristen di Kampung Long Busang memberikan
sebuah cerita tentang bagaimana identitas sebuah sukubangsa mengalami
perubahan oleh karena proyek pendisiplinan beragama. Skripsi ini
menggambarkan bagaimana modernitas berkerja pada segmentasi agama untuk
menghilangkan ambivalensi dalam identitas etnis Kenyah Badeng melalui
national schooling sebagai proses pendisiplinan beragama.

ABSTRACT
The Migration of Ethnic Kenyah Badeng from Long Beta'o, Apo Kayan (East
Kalimantan) to Long Busang (Sarawak) opened a new chapter in the history of
their life. Not only met the new state, but they also met with the new religion. Met
and got in touch with Islam, which was actually the official religion in Malaysia,
made them walked through the dynamic identity. The presence of Islam and
Christian in Kampung Long Busang gave a story of how an ethnic identity change
because of project religious discipline. This thesis illustrated how modernity
works on religious segmentation to eliminate ambivalence in Kenyah Badeng
ethnic identity through national schooling as a process of religious discipline"
2015
S60979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia I.W.S.
2003
S3232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manuhutu, Mario H. C.
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran subyektif mengenai stereotipe dan sikap yang ada saat ini pada remaja putri pribumi penggemar serial drama Mandarin Meteor Garden terhadap etnis Cina di Indonesia. Peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana stereotipe dan sikap terhadap etnis Cina, sebab pada saat bersamaan Meteor Garden yang berasal dari Taiwan mengakibatkan beberapa perubahan, misalnya munculnya tren gaya rambut pada remaja.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan dengan cara wawancara mendalam. Data kemudian dianalisis berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan media masaa, televisi, stereotipe, serta sikap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa serial drama Mandarin Meteor 'Garden membawa pengaruh kepada remaja dalam hal stereotipe dan sikapnya terhadap etnis Cina di Indonesia. Namun, yang mendukung perubahan tersebut adalah faktor pengetahuan mengenai serta pengalaman bergaul dengan etnis Cina.
Untuk dapat memperkaya penelitian ini, peneliti sebaiknya juga menggunakan metode kuantitatif dengan permasalahan peneltian yang sama untuk memperoleh gambaran umum mengenai stereotipe dan sikap terhadap etnis Cina. Selain itu, peneliti sebaiknya juga memperluas rentang kriteria partisipan penelitian, misalnya partisipan penelitian yang berada pada masa remaja awal, atau yang berada pada masa dewasa awal. Peneliti juga diharapkan untuk melakukan penelitian sejenis pada remaja putri pribumi yang bukan berada di kota-kota besar seperti Jakarta."
2003
S3218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Makalah ini membahas mengenai pembentukan identitas budaya generasi muda etnik Maluku di Belanda yang terbentuk melalui tiga tahapan proses pembentukan identitas budaya menurut Phinney (1990). Namun makalah ini akan lebih berfokus pada tahapan kedua dari teori pembentukan identitas yaitu, pencarian identitas. Dalam menulis makalah ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Melalui makalah ini akan terlihat pencapaian identitas budaya generasi muda etnik Maluku di Belanda sebagai etnik Maluku yang tinggal di Belanda dengan nilainilai budaya yang telah diadaptasi mengikuti modernisasi budaya barat, khususnya Belanda
This paper discusses about the cultural identity formation of young generation of Moluccans in Netherlands which formed by three phase cultural identity formation process according to Phinney 1990 However this paper will mainly focus on the second phase of the cultural identity formation theory namely cultural identity search In writing this paper the author used qualitative research methods This paper presents the cultural identity achievement of young generation of Moluccans in Netherlands as Moluccans who live in Netherlands which the cultural values have been adapted to the modernization of western culture specifically Netherlands"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>