Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21784 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Matindas, Rudolf Woodrow
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, [date of publication not identified]
331.11 MAT m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Matindas, R.
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1997
331.11 MAT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zaeni Asyhadie
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007
344.01 ZAE h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lontoh, Rielly
"Tesis ini membahas kedudukan buruh dalam proses hubungan kerja akibat kepailitan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang kepailitan juga ketenagakerjaan juga mengenal sejauh mana jaminan pembayaran upah atau uang pesangon bagi pekerja/buruh dalam suatu perusahaan yang dinyatakan pailit dapat dijamin. Dengan demikian dapat mengetahui kemungkinan dapat didahulukannya hak buruh terhadap kedudukan hak-hak lain dalam kepailitan. Metode yang digunakan adalah yuridis normatif berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan dan Undang-Undang Kepailitan, yang kemudian di analisa untuk menggambarkan secara tepat tentang kedudukan buruh dalam proses pemutusan hubungan kerja akibat kepailitan.
This legal writing is tended to observe bankruptcy legal impact to status of labour against the rights itself based on Law of 30/2004, Law of 13/2003 and other laws related. Research specification is Positive Law Inventory research that from point of view of approaching method is included in Normative Juridical Research. Data used is secondary. Data collecting technique is documentary research. Analytical technique used is Qualitative Normative analytical technique. Result of the research shows the possibility of how the rights could be the priority compare to other rights in creditor classification."
Universitas Indonesia, 2010
T38194
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fox, Alan
London: Colier-Macmillan, 1973
306.36 FOX s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Pujo Pangesti
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana kesesuaian tingkat pendidikan dan pekerjaan sebagai faktor penarik yang dapat menjelaskan kecenderungan melakukan mobilitas nonpermanen pada tahun 2017 dan 2023. Pada periode tersebut, pola mobilitas nonpermanen telah mengalami pergeseran yang cukup berarti. Dengan menggunakan data Sakernas 2017 dan 2023, hasil analisis regresi menunjukkan bahwa arah kecenderungan kesesuaian tingkat pendidikan dan pekerjaan dalam menjelaskan keputusan mobilitas nonpermanen pada tahun 2017 dan 2023 relatif sama. Pekerja yang undereducation cenderung lebih rendah untuk melakukan mobilitas nonpermanen. Sebaliknya, pekerja yang overeducation cenderung lebih tinggi melakukan mobilitas nonpermanen. Hasil ini memberikan temuan bahwa keputusan melakukan mobilitas berbeda pada tingkat pendidikan pekerja yang relatif terhadap kualifikasi pekerjaan yang dibutuhkan. Hasil analisis dekomposisi oaxaca blinder menunjukkan bahwa perbedaan karakteristik pendapatan menunjukkan kontribusi yang paling dominan dalam menjelaskan perbedaan kecenderungan mobilitas nonpermanen pada kategori match dan undereducation. Sedangkan, perbedaan karakteristik pendapatan antara kategori match dan overeducation tidak signifikan berkontribusi menjelaskan perbedaan kecenderungan melakukan mobilitas nonpermanen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perbedaan karakteristik pendapatan tidak selalu dapat menjelaskan perbedaan perilaku mobilitas nonpermanen antar kategori kesesuaian tingkat pendidikan dan pekerjaan. Penyediaan informasi pasar kerja secara komprehensif diperlukan dalam rangka mendukung mobilitas nonpermanen.

This study aims to investigate the relationships between job-education match and non- permanent mobility decisions at the period 2017 and 2023, during which the non- permanent mobility behaviour has been significantly shifted. Using data from the Indonesian National Labor Force Survey (Sakernas) 2017 and 2023, regression analysis shows that undereducation is negatively associated with the probability of non-permanent mobility. In contrast, overeducation is positively associated with the probability of non- permanent mobility. These findings suggest that the nonpermanent mobility decision making depends on individual’s level of education relative to job qualification required. Further analysis using oaxaca blinder decomposition method shows that income characteristics explain the most dominant contribution in explaining disparity in the probability of non-permanent mobility between match and undereducation. Conversely, income characteristics do not successfully explain the disparity in non-permanent mobility behaviour between match and overeducation categories. These findings indicate that income characteristics do not always explain the different behaviors in non- permanent mobility among categories. Better access to comprehensive labor market information is needed to promote non-permanent mobility."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lewis, David
London: IPM, 1994
344.01 LEW e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Hanif
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengelolaan Penempatan TKI Ke Luar Negeri Oleh Depnakertrans dan BNP2TKI. Penelitian ini di latar belakangi oleh kompleksnya permasalahan pengelolaan penempatan TKI walaupun telah terdapat BNP2TKI dan Depnakertrans. Pendekatan penelitian ini adalah post positivist dengan teknik pengumpulan data kualitatif wawancara mendalam berdasarkan teori fungsi-fungsi manajemen menurut Stoner. Selain itu juga peneliti menggali informasi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengelolaan penempatan TKI. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pengelolaan penempatan TKI oleh Depnakertrans dan BNP2TKI masih belum baik, dan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu sistem, kelembagaan, otonomi daerah, pendidikan, sosial, dan ekonomi.

The purpose of this research is to analyze Management Of Labour Placement By Depnakertrans and BNP2TKI. This research backgound ins based on problems complexity in management of labour placement even thera are BNP2TKI and Depnakertrans. The method of this research is Post Positivist approach. This research using in-depth interview based on theory functions of management by Stoner, and also this research analyze which factors that implicate the management of labour placement. Based on the results of this research, the management of labour placemen by Depnakertrans and BNP2TKI is not well achieved yet. Also there are some factors that implicate, such as system, organization, district otonomi, education, social, and economy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Morin Lestari Mandiri Harianto
"Tesis ini membahas pengaruh kebijakan womenomics terhadap tenaga kerja wanita Jepang di Prefektur Saitama. Dengan metodologi wawancara dan kajian pustaka, penelitian ini menemukan bahwa kebijakan womenomics yang dijalankan oleh pemerintah Prefektur Saitama mendapat respon positif dari perusahaan-perusahaan yang berada di Saitama dan bersama-sama, pemerintah dan perusahaan, bekerja sama untuk menciptakan lingkungan kerja yang ramah wanita. Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa dukungan dari keluarga, baik suami dan orang tua, memiliki peran penting dalam mendukung partisipasi aktif wanita sebagai tenaga kerja. Walaupun demikian, kebijakan womenomics mendapat kritikan karena dianggap tidak menyentuh inti permasalahan dari tenaga kerja wanita di Jepang, yaitu kesetaraan gender.

This study examine the influence of womenomics policy towards women workers in Saitama Prefecture. With interviews and literature review as methodology, this study found that womenomics policy, that conducted by the Saitama Prefecture Government, received a positive response from companies that are in Saitama and government and companies work together to create women-friendly working environment. In addition, this study also found that support from family, both husband and parents, have important role in supporting the active participation of women workers in Japan. Nevertheless, womenomics policy criticized because they did not touch the core issue of women’s employment in Japan, which is gender equality."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahratul Hayati Nurzain
"Tugas Karya Akhir ini membahas tentang mekanisme resiliensi sosial yang dilakukan oleh perempuan pekerja rumahan selama pandemi COVID-19 dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perempuan pekerja rumahan yang menghadapi kondisi kerentanan dari aspek ekonomi, sosial, dan hukum selama masa pandemi COVID-19. Perempuan pekerja rumahan mengalami kehilangan pendapatan karena rantai pasok yang terganggu selama masa pandemi COVID-19. Mekanisme resiliensi sosial dibutuhkan oleh perempuan pekerja rumahan untuk memenuhi kebutuhan hidup selama pandemi. Penelitian ini mendeskripsikan kondisi kerentanan, mekanisme resiliensi sosial, serta faktor-faktor resiliensi sosial dari perempuan pekerja rumahan di Indonesia, India, dan Thailand pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan non-reaktif melalui kajian literatur. Hasil temuan lapangan menunjukkan bahwa perempuan pekerja rumahan berada dalam kondisi yang semakin rentan, dari aspek sosial, ekonomi, dan kesehatan selama masa pandemi COVID-19. Untuk menghadapi kerentanan tersebut, perempuan pekerja rumahan di Indonesia, India, dan Thailand melakukan berbagai mekanisme resiliensi sosial, di antaranya memanfaatkan bantuan sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar, mempertahankan hubungan sosial melalui bergabung dengan koperasi, diskusi, kerja sama, dan advokasi, serta mengembangkan pengetahuan dan keterampilan diri dengan mengikuti pelatihan dan memulai pekerjaan atau usaha baru. Dalam melakukan mekanisme resiliensi sosial ini, diidentifikasi persamaan dan perbedaan faktor pelindung dan faktor risiko di antara perempuan pekerja rumahan di Indonesia, India, dan Thailand. Persamaan yang signifikan adalah adanya budaya patriarkis yang memengaruhi peran gender dalam pekerjaan serta pendidikan yang rendah bagi perempuan sebagai faktor risiko, serta peran organisasi pendamping yang memberikan bantuan sosial dan pelatihan sebagai faktor pelindung. Sedangkan, perbedaan yang signifikan adalah dalam aspek regulasi pekerja rumahan yang sudah ada di Thailand, tetapi belum ada atau masih terbatas di Indonesia dan India. Penelitian ini menyimpulkan bahwa masing-masing faktor pelindung dan risiko yang telah diidentifikasi memengaruhi perempuan pekerja rumahan untuk melalui ketiga proses resiliensi sosial, yaitu recovery, sustainability, dan growth.

This study aims to explain social resilience mechanisms adapted by women home-based workers during the COVID-19 pandemic in the view of Social Welfare Science. The background of this research is the economic, social, and legal vulnerability faced by women home-based workers during the COVID-19 pandemic. Women home-based workers experienced loss of income due to disrupted supply chains during the COVID-19 pandemic. Social resilience mechanisms are needed by women home-based workers to meet their basic needs during the pandemic. This study describes the vulnerability conditions, social resilience mechanisms, and social resilience factors of women homeworkers in Indonesia, India, and Thailand during the COVID-19 pandemic. This research is a descriptive and non-reactive research that uses literature review method. The finding of this research shows that women home-based workers are even in more vulnerable conditions while COVID-19 pandemic, both in the aspect of economic, social, and health. To face that vulnerability, women home-based workers in Indonesia, India, and Thailand are doing various social resilience mechanisms, such as fulfilling basic needs from social assistance, maintaining social relationships through cooperatives, discussion, and advocacy, and also improving their knowledge and skills through training and starting new job or small business. This research also identified similarities and differences in protective and risk factors contributing to women home-based workers’ social resilience mechanisms in Indonesia, India, and Thailand. The significant similarity is patriarchy culture in these three countries as a risk factor that affect strong gender role in labour and also affect low education for women. Another similarity is the non-government organization’s significant role in these three countries as a protective factor in facilitating social assistance and various trainings for women home-based workers. Meanwhile, the significant difference is regulation aspect, where Thailand already established an act, while there is still limited to none regulation in Indonesia and India. This study concludes that each of the identified protective and risk factors influenced the women homeworkers to go through the three processes of social resilience, namely recovery, sustainability, and growth."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>