Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179028 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Nyeri Haid (Dysmenorrhea) bila dibandingkan dengan gangguan menstruasi yang
lairmya, merupakan keluhan yang paling sering dialami oleh remaja. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan remaja putri
di Jakarta tentang nyeri haid (Dysmenorrhe) baik mengenai pengertian, penyebab, tanda
dan gejala maupun cara yang tepat dalam mengatasinya. Sebelumnya telah dilakukan uji
coba kepada 30 orang terhadap instrumen yang digunakan. Hasil uji inter reliabilitas
pada tingkat pengetahuan tentang nyeri haid (dysmenorrhea) menunjukan hasil r-alpha
(Cronbach’s Alpha)=0,763. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana
yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang
gejala dan cara mengatasi nyeri haid (Dysmenorrhea), dengan jumlah sampel 92. Sampel
tersebut dipilih dengan menggunakan simple random sampling. Data demografi, riwayat
menstruasi dan tingkat pengetahuan diolah dengan menggunakan analisa univariat yang
bertujuan melihat proporsi dan distribusi frekuensi dari seluruh variable. Hasil penelitian
menunjukan bahwa bahwa tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh remaja putri di SMP
9 SSN Jakarta Timur mengenai nyeri haid (Dysmenorrhea) tergolong sedang sebanyak
69 orang (75,0%), namun untuk memperoleh hasil yang optimal perlu untuk menambah
jumlah sampel dan tempat penelitian agar hasil yang diperoleh dapat lebih representatif."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5589
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kiblat Puspa Vijaya
"Latar belakang : Tentara Perermpuan harus mengikuti SekoJah Pertarna Perwira dimana dia akan dilatih flsik dan mentalnya sesuai aturan - aturan militer. Perubahan kehidupan dari orang biasa menjadi tentara membuat stres psikososial yang akan mengganggu poros hipotalamus hipofisis sehingga mempengaruhi po1a haidnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi gangguan haid dan faktor - faktor yang mempengaruhi gangguan haid.
Metode: Studi cross - sectional ini dilakukan Januari 2009 - Maret 2010 di Pusdikkowad, Lembang, Bandung. Jumlah sampel 45 siswi (total sampel). Data diperoleh dengan wawancara, pemeriksaan fisik, dan pengisian kuesioner SCL - 90.
Hasil: Prevalensi gangguan haid menurun pada tiga bulan kedua pendidikan, 93,3 % menjadi 62,2 o/Perubaban pola haid yang terbanyak adalah 88,9 % mengalami amenorea sekunder pada tiga bulan pertama pendidikan. Tanpa pemeriksaan gangguan organik yang adekuat, faktor risiko latar belakang pendidikan, IMT, penurunan > 10 % BB, pengeluaran kalori, gangguan haid sebelum pendidikan, dan gejala gangguan mental emosional tidak terbukti berhubungan dengan gangguan haid.
Kesimpulan Dan Saran : Gangguan haid banyak dialami para siswi tentara Penyelenggara pendidikan disarankan melakukan perubaban pola pengasuhan dan pendidikan serta pemeriksaan fisik dan psikis rutin untuk deteksi dini gangguan haid selama pendidikan. Para siswi diliarapkan mampu beradaptasi dengan baik terhadap sistem pendidikan yang dijalani.

Background: Military women must have basic education to build their military character. This suddenly lifestyle changeover will make stress which cause menstrual dysfunction due to distrurbance on the hypothalamic -pituitary axis. The goal of this research are to find out the objective menstrual dysfunction prevalence and to find out the correlation between physical exercise and other factors with menstrual dysfunction.
Method: This cross-sectional research was done in January 2009 - March 20l0 in Center of Military Woman School, Lembang, Bandung. The sample consists of 45 subjects (total sample}. The collecting of data is done by interviewing. physical examination, and filling of SCL - 90 questionnaires.
Result: The prevalence of menstrual dysfunction decreased on second three months education from 93,3 % to 62,2 %, which the largest menstrual pattern changing was secondery amenorrhea (88,9 %) on first three months education. Without adecuate organic dysfunction examination, risk factors including educational background, Body Mass Index, decreasing 10 % of weight, energy expenditure, menstrual dysfunction before military education. and symptom of emotional disturbance showed no reiation with menstrual dysfunction.
Conclusions and Suggestions: Most of the military women who following their first education experienced menstrual dysfunction which most of it was secondary amenorrthea. The education stakeholder is recommended to change their education style and to commit checking of physical and psychological condition regularly to early detection of menstrual pattern changing. The students are expected to he more adaptable with this education system."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T20896
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Thifal Ariqoh Iriandi
"Menarche merupakan proses terjadinya menstruasi yang pertama kali dialami oleh remaja. Remaja yang tidak memiliki kesiapan menghadapi menarche lebih rentan terhadap tekanan psikologis seperti depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan remaja dalam menghadapi menarche. Desain penelitian adalah cross-sectional terhadap 113 sampel di SMP Negeri, yang diambil dengan metode quota sampling. Data penelitian diuji menggunakan uji Independent sample t-test dan Chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kesiapan remaja dalam menghadapi menarche adalah 58,4%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kesiapan remaja dalam menghadapi menarche dengan nilai OR 95% CI = 2,236. Namun, tidak ada hubungan antara usia menarche, sumber informasi, dan dukungan keluarga dengan kesiapan remaja dalam menghadapi menarche. Hasil ini dapat menjadi dasar bagi pelayanan kesehatan terutama perawat untuk memberikan edukasi serta promosi kesehatan bagi remaja mengenai menarche baik melalui institusi pendidikan maupun melalui orang tua.

Menarche is a process of menstruation that happened for the first time in adolescents. Adolescents who do not have the readiness to face the menarche are more vulnerable to psychological distress such as depression. This study aimed to determine the factors related to adolescents readiness to face menarche. Its design was cross-sectional with 113 samples at Junior High School, using quota sampling method. The research data was tested by using Independent sampe t-test and Chi-square test. The result showed that the prevalence of readiness to face menarche in adolescent was 58,4%.
The result showed that there is a relationship between knowledge and adolescents readiness to face menarche with OR 95% CI = 2.236. However, there is no relationship between the age of menarche, resources, and family support with adolescents readiness to face menarche. These results can be the basis for health care especially nurses to provide education and health promotion for adolescents about menarche either through educational institutions and/or through the parents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Chomsiah
"Dismenore merupakan salah satu keluhan wanita yang dapat mengakibatkan gangguan aktifitas sehari-hari wanita termasuk remaja usia 10-16 tahun. Penelitian ini bertujuan rnengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri siswa SMP tentang menstruasi dengan kemampuan mengurangi dismenore. Penelitian dilakukan pada hari Sabtu 26 April 2008. Sampel dikumpulkan secara acak stratifikasi dengan 106 responden yang pernah mengalami dismenore. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan korelatif dengan alat menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa remaja putri yang memiliki tingkat pengetahuan rendah sebesar 68%, dan remaja putri yang memiliki kemampuan mengurangi dismenore kurang baik 63%. Tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang menstruasi dengart kemampuan mengurangi dismenore (p value = 0,595: α = 0,05). Penelitian akan lebih bermakna jika peneliti meneliti upaya reinaja untuk meningkatkan kemampuan mengurangi dismenore."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5599
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arfina
"Pengetahuan yang baik tentang menstruasi dapat membuat remaja putri merasa percaya diri dan terkontrol sehingga mereka dapat bersikap tenang saat PMS dan dysmenorrhoea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku remaja putri saat menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP Negeri 203 Jakarta Timur. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 62 orang. Instrumen yang digunakan berupa lembar kuesioner.
Hasil akhir penelitian ini adalah Ha ditolak (p Value = 0,377; α = 0,05) yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku remaja putri saat menstruasi. Penelitian ini merekomendasikan agar menambah jumlah sampel pada penelitian berikutnya agar didapatkan data yang bervariasi dan Iebih representatif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5631
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Era Prajayati
"Remaja merupakan seseorang yang berusia 12-18 tahun. Penelitian deskriptif ini mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perineal hygiene saat menstruasi meliputi aspek pengetahuan remaja, sikap remaja, media informasi, status bekerja orang tua pada remaja. Desain penelitian ini adalah deskriptif sederhana. Sampel dipilih berdasarkan stratified random sampling sehingga diperoleh jumlah responden lll orang.
Kesimpulan faktor predisposisi, pendukung, dan pendorong mempengaruhi perilaku perineal hygiene dan terdapat hublmgan yang bermakna antara faktor yang mempengaruhi perilaku perineal hygiene pada remaja yaitu sikap saat remaja mengalami menstruasi.

Someone who is a teenager aged 12-18 years. Descriptive research is to learn the factors that influence the behavior of perineal hygiene at menstruation include aspects of youth, youth attitudes, media information, the status of working parents on teenagers. Design research is a simple descriptive. The sample is selected based on stratified random sampling so that the number of respondents 111 people.
Conclusion that predisposing, enabling, and reinforcing factors influencing behavior of perineal hygiene and there are meaningful relationships between factors that influence the behavior of adolescents perineal hygiene on the attitudes when adolescents gets experience in menstruation conditon.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5760
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Nurviyandari Kusuma Wati
"Remaja adalah satu tahap tumbuh kembang dalam hidup manusia dimana banyak terjadi perubahan berupa pertumbuhan fisik. Pertumbuhan organ reproduksi Salah satunya ditandai dengan terjadinya menstruasi pada remaja putri. Belum sempurnanya pertumbuhan organ reproduksi dan sistem endokrin yang terjadi menyebabkan ketidakteraturan siklus menstruasi. Besarnya keinginan remaja untuk mandiri dan mewujudkan eksistensi diri mereka maka dalam kehidupannya sehari-hari remaja banyak melakukan kegiatan. Berbagai kegiatan remaja diantaranya sekolah, olahraga, kegiatan ekstrakurikuIer, organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan, sosialisasi dengan peer group dan kerja paruh waktu. Penelitian in bertujuan untuk melihat pengaruh dari berbagai tingkat aktivitas remaja putri terhadap keteraturan siklus menstruasi mereka. Penelitian yang dilakukan di RW 02 kelurahan Halim ini memiliki jumlah responden 25 orang dan menggunakan desain deskriptif korelasi. Dari penelitian didapatkan basil bahwa siklus menstruasi remaja putri
cenderung untuk memanjang, dan tingkat aktivitas remaja putri rata-rata dalam tingkatan berat. Dengan menggunakan rumus pearson didapatkan hasil tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas remaja putri dengan keteraturan siklus menstruasi yang mereka alami."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5114
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kamilah
"PMS (Premenstrual Syndrom) menimbulkan berbagai gejala yang bervariasi dan tidak sama antar individu. Gejala PMS bisa negatif ataupun positif gejala negatif antara lain sakit kepala, mual, perut kembung, mudah marah dan tersinggung, perasaan tertekan, labil dan lain-lain, sedangkan gejala positif antara lain adanya peningkatan energi baik fisik maupun mental, serta menjadi lebih aktif dan kreatif. Ada wanita yang menyadari adanya gejala ini, tetapi tidak merasa terganggu, sehingga kadang-kadang apa yang dirasakan sebagai gejala yang hebat pada seseorang hanya merupakan perubahan fisiologis pada wanita yang lain. Baik buruknya atau positif negatifnya gejala PMS ini tegantung pada persepsi pada diri wanita masing-masing.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi persepsi gejala PMS pada mahasiswa putri. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa putri yang tinggal di Wismarini dan dilakukan dengan metode acak sederbana. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk data demografi dan data tentang persepsi mahasiswa putri tentang gejala PMS sebanyak 18 pertanyaan. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif sederhana. Setelah diuji dengan menggunakan mean didapatkan hasil 77% memiliki persepsi negatif terhadap gejala PMS dan 23% memiliki persepsi positif terhadap gejala PMS."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5029
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Lusiyana
"Salah satu penyebab utama ketidakhadiran sebagian wanita di sekolah dan pekerjaan adalah nyeri saat menstruasi atau dismenore (Rosemary, 2001). Salah satu cara mengurangi dismenore adalah dengan olahraga rutin, teratur serta berkesinambungan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat dismenore pada remaja putri yang rutin berolahraga dengan remaja putri yang tidak rutin berolahraga, dan menggunakan desain deskriptif perbandingan. Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah 18, Jakarta Selatan, dengan 50 responden. Alat pengumpul data berupa quesioner yang terdiri atas 18 item dengan teknik random sampling.
Hasil analisa dengan uji statistik chi square menunjukkan tidak ada perbedaan tingkat dismenore pada remaja yang rutin berolaraga dengan remaja yang tidak rutin berolahraga ( X2=0,669 ). Peneliti merekomerldasikan penelitian Selanjutnya mengunakan desain quasi eksperimen untuk mengetahui dampak langsung olahraga terhadap penurunan nyeri menstruasi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5109
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lies Wahyuni
"Dysmenorrhea merupakan salah satu keluhan wanita yang mengalami haid. Keluhan ini dapat mengakibatkan gangguan aktivitas sehari-hari wanita termasuk pada remaja usia 12-14 tahun yang menghabiskan sebagian besar aktivitasnya di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif sederhana yang bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan aktivitas di sekolah pada remaja usia 12-14 tahun saat mengalami dysmenorrhea. Sampel dikumpulkan secara purposive sampling dan terdiri dari 45 responden remaja yang pernah mengalami dysmenorrhea. Penelitian dilakukan di SLTPN 109 Jakarta Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 5 pertanyaan data demografi, 5 pertanyaan tentang dysmenorrhea dan 29 pertanyaan tentang aktivitas di sekolah. Data dianalisa dengan metode statistik deskriptif yaitu distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (95.6%) masih dapat melakukan aktivitas di dalam kelas dan 60.0 % responden tetap dapat melakukan kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu didapatkan 84.4% responden tetap masuk sekolah meskipun sedang, mengalami dysmenorrhea dan ini bisa disimpulkan bahwa keinginan siswa untuk belajar sangat tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pembahan aktivitas di sekolah pada remaja akibat dysmenorrhea."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5317
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>