Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76566 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Payudara merupakan salah satu daya tarik fisik wanita bagi pria. Fenomena tersebut mengakibatkan wanita lebih memperhatikan pada tampilan payudara. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana gambaran ketertarikan seksual pria pada payudara. Desain penelitian ini adalah deskriptif tipikal atau sederhana dengan jumlah sampel sebesar 27 responden yang berada di sekitar Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah metode distribusi frekuensi dengan ukuran prosentase atau proporsi pada hasil pengukuran data pertanyaan skala likert. Dari data yang dianalisa didapatkan gambaran ketertarikan seksual pria pada payudara adalah tertarik pada ukuran 20%, bentuk 25%, dan kekencangan 55%. dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kekencangan payudara merupakan prioritas utama ketertarikan seksual pria pada payudara."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5540
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mujiati Alifah Wardani
"Self-efficacy untuk menyusui menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat self-efficacy untuk menyusui pada ibu primigravida dengan menggunakan desain deskriptif sederhana. Pengambilan data menggunakan instrumen Breastfeeding Self-Efficacy Scale Short Form (BSES-SF) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Pengambilan data dilakukan selama sebulan pada Mei 2012 dengan 80 responden.
Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh responden memiliki tingkat self-efficacy yang baik dengan rerata 55,075 (SD=7,15). Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi tenaga kesehatan terutama bagi yang fokus pada masalah laktasi untuk terus melakukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan keyakinan diri ibu untuk memberikan ASI bagi bayinya melalui program konseling ASI.

Self-efficacy is an important factor that influences in breastfeeding process between mother and the baby. The aim of this study was to describe an overview about breastfeeding self-efficacy in primigravide mother with simple descriptive design. Breastfeeding self-efficacy was measured using Breastfeeding Self-Efficacy Scale Short Form (BSES-SF) in Indonesia version. This study will be held in Mei 2012 with 80 respondents.
The results indicated that more than half of respondents have breastfeeding self-efficacy in good level. Mean of BSES-SF score is 55,075 (SD=7,15). The results of this research could be the basics for health practitioners to do some effort for increase knowledge, motivation, and confidence of mother to give breastfeeding for their baby in breastfeeding consultation program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43369
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adila Fahmida Saptari
"Proporsi ASI eksklusif di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan target Kementerian Kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa ayah berperan penting dalam kesuksesan pemberian ASI eksklusif. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap, pengetahuan dan karakteristik umum individu (umur, status pernikahan dan status pekerjaan), serta hubungannya dengan niat mendukung praktik pemberian ASI eksklusif pada mahasiswa magister pria Universitas Indonesia tahun 2013.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2013 di Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi. Sampel penelitian ini adalah 154 orang dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Variabel penelitian diukur menggunakan kuesioner dan analisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 83.1% mahasiswa magister pria berniat mendukung praktik pemberian ASI eksklusif, 53.2% memiliki sikap positif terhadap praktik pemberian ASI dan 54.5% memiliki pengetahuan tinggi mengenai praktik pemberian ASI.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara sikap (p=0,001) dan pengetahuan (p=0,000) dengan niat mendukung praktik pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara karaktersitik individu (umur, status pernikahan dan status pekerjaan) dengan niat mendukung praktik pemberian ASI eksklusif. Kesimpulannya, terdapat hubungan antara sikap dan pengetahuan mahasiswa pria dengan niat mendukung praktik pemberian ASI eksklusif.

Exclusive breastfeeding rate in Indonesia is still low compared to the Ministry of Health’s target. Studies show that fathers have a significant role in successful exclusive breastfeeding. This study aims to explore relationships between male graduate students’ characteristics (age, marital status and employment status), breastfeeding knowledge, attitudes and intentions to support exclusive breastfeeding in the future.
This study is a cross sectional survey and was conducted in May 2013 at Faculty of Engineering and Faculty of Economics Universitas Indonesia. A questionnaire was used on a sample of 154 male graduate students. The sampels were collected by using accidental sampling technique and the results were analysed by using chi square. The result of this study revealed that 83,1% of the participants intended to support exclusive breastfeeding for their future child, 53,2% had positive attitudes towards breastfeeding and 54,5% had high knowledge of breastfeeding.
Future supporting exclusive breastfeeding intentions were significantly correlated to participants attitude (p=0,001) and knowledge (p=0,000) towards breastfeeding. Participants’ characteristics (age, marital status and employment status) were not significantly correlated with future intentions. In conclusion, students attitude and knowledge of breastfeeding are correlated to supporting exclusive breastfeeding intentions.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Mulya
"Kembali bekerja menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh pekerja perempuan yang ingin memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan pola pemberian ASI pada ibu bekerja pada komunitas pendukung ASI. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif koleratif dan menggunakan tehnik Concecutive Sampling terhadap 40 Pekerja Perempu yang bekerja di Jakarta. Kuesioner yang digunakan merupakan kombinasi dari Breastfeeding In The Work Place Questione, kuesioner Pola Menyusui Pada Ibu Bekerja Dan Faktor-Faktor Yang Cenderung Mempengaruhinya, dan Kuesioner Faktor Anak Dibawa Ke Tempat Kerja. Analisis Univariat digunakan untuk mengambarkan pola pemberian ASI pada Ibu bekerja. Hasil penelitian menunjukan pola pemberian ASI yang masih rendah, yaitu hanya 30% responden melakukan pola pemberian ASI yang tepat. Saran untuk penelitian selanjutnya untuk lebih meneliti faktor-fator yang mempengaruhi kesadaran pemberian ASI pada ibu bekerja.

Back to the work is the one obstacle for working mother that committed to give exclusive breastfeeding for their baby. The aim of the research is to describe the breastfeeding pattern in working mother that involved in breastfeeding support community. The research was used a descriptive colerative design and used consecutive sampling technique to meet 40 respondents in Jakarta. Questionnaire that used in this research are combination from Breastfeeding in the Work Place Questioner, Pola Menyusui Pada Ibu Bekerja Dan Faktor-Faktor Yang Cenderung Mempengaruhinya questionnaire, and Faktor Anak Dibawa Ke Tempat Kerja questioner. The result has shown the low rate of breast feeding pattern in working mother (30%). Recommendation for the further research is to identify the factors that influence breastfeeding pattern in working mom."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemberian ASI eksklusif pada bayi memperlihatkan penurunan dari 36 % menjadi 30 %
itupun rata-rata memberikan Asi 1,7 bulan, bahkan lebih memprihatinkan Iagi dibawah 2
bulan sudah diberikan susu formula, ini terjadi pada tahun 2000. ASI eksklusif adalah
pemberian ASI secara eksklusif bayi hanya diberikan ASI saja sampai usia 6 bulan
tampa diberi makanan tambahan (Roesli, 2000). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ibu dalam pemberian
ASI eksklusif pada bayi. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana
dan pengambilan sampel dengan menggunakan confinisien sampling. Sampel sebanyak
57 responden diambil pada minggu kc-2 dan minggu ke-4 bulan Desember 2005 di
Puskesmas Kccamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat. Analisa data yang digunakan
adalah distribusi frekeunsi dan persentasi yang menggambarkan karakteristik ibu dan
faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksldusif pada bayi. Hasil
ini menggambarkan dari 57 responden yang memberikan ASI eksklusif yang terbanyak
pada kelompok : umur kurang dari 30 tahun (50,9 %), tingkat pendidikan tinggi lebih
(66.7 %), responden tidak bekerja (86 % ), paritas ibu 1-2 anak (68,4 %), pengetahuan
tentang ASI eksklusif sebesar 78,9 %, sikap positif ibu dalam pemberian ASI cksklusif
sebesar 93 %, dukungan kelualga dalam pemberian ASI eksklusif sebesar 86 % dan
dukungan petugas sebesar 70, 2%. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata pemberian ASI
eksklusif hingga usia bayi 6 bulan sudah diterapkan di Puskesmas Kecamatan Cempaka
Pulih. Untuk lebih meningkatkan pembelian ASI eksklusif sesuai dengan program
Pemerintah petugas-petugas kesehatan (Dokter, Bidan dan perawat) perlu
menerapkannya."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5492
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"ASI merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi dengan kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal. Peran ASI dalam perkembangan fisik, psikologis, mental dan spiritual pada bayi sangat besar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran motivasi ibu rumah tangga memberikan ASI. Penelitian ini dilakukan di RW. 02 Kec.
Pondok Cina, Kel. Beji, Depok. Ibu-ibu rumah tangga dengan bayi berumur 0 sampai 24 bulan Sebagai responden (37 Orang). Desain penelitian ini adalah deskriptif sederhana dengan alat pengumpulan data berupa kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisa univariat dalam bentuk distribusi fielcuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai motivasi tinggi (21 Orang atau 56,8%). Diharapkan dengan adanya penelitian deskriptif ini, dapat menjadi acuan untuk dilakukannya penelitian yang bersifat korelatif agar variabel motivasi dapat digali lebih jauh lagi. Sehingga dapat bermanfaat bagi kepentingan ilmu pengetahuan khususnya dalam pemberian ASI."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5304
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shofura Qonita Lillah
"Based on WHO’s recommendation, HIV-positive mother can give an exclusive breastfeeding for the first six months along with antiretroviral therapy. Whereas, HIV transmission can occur during breastfeeding. This research aimed to describe infant feeding practices among HIV-positive mothers. This research used consecutive sampling technique which has done by 50 participants. The questionnaire that used in this research had been modified from a similar research in Lusaka District (r= 0,812). This study was analyzed by univariat analysis. The result showed that the 50% of participant chose mixfeeding, 34% of them chose exlusive formula feeding, and the other 16% prefer exclusive breastfeeding. As result, this research indicate that the service of infant feeding practices has to be increased according to “WHO’s Infant Feeding Practices of HIV-Positive Mother” guideline.

Penularan HIV dapat terjadi ketika ibu menyusui anaknya. Akan tetapi, rekomendasi WHO pada ibu dengan positif HIV adalah tetap menyusui bayinya dengan dibarengi terapi antiretroviral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran praktik pemberian makan pada bayi dengan ibu positif HIV. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pengisian kuesioner pada 50 responden dengan cara consecutive sampling. Kuesioner yang digunakan adalah modifikasi dari Survey on the Infant Feeding Practices of HIV Mothers in Lusaka Districs (r= 0,812). Penelitian ini dianalisis dengan analisis univariat untuk mengetahui gambaran pemberian makan pada bayi dengan ibu positif HIV. Hasil dari penelitian ini menunjukkan 50% responden melakukan praktik pemberian makan campur, 34% melakukan praktik pemberian susu formula sesuai AFASS, 16% melakukan praktik pemberian ASI esklusif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perlu peningkatan pelayanan dalam penerapan praktik pemberian makan pada bayi dengan ibu positif HIV yang sesuai dengan panduan pemberian makan.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S60882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyati
"Target cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi sebesar 80%, sementara didapat angka cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 15,3%. Self-efficacy menyusui menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran tingkat self efficacy untuk menyusui pada ibu postpartum dengan menggunakan disain deskriptif sederhana. Pengambilan data menggunakan instrumen Breastfeeding Self Efficacy Scale Short Form (BSES-SF) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling berjumlah 80 orang di unit perawatan ibu dan anak RS Medistra Jakarta selama satu setengah bulan. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner untuk memperoleh data deskriptif tentang tingkat self efficacy ibu untuk menyusui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden memiliki tingkat self efficacy yang baik (79%). Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya yang lebih komprehensif, yaitu dengan menilai tingkat self efficacy ibu postpartum setelah ibu berada di rumah.

The target coverage of exclusive breastfeeding is 80%, while based on the data the coverage of exclusive breastfeeding is 15.3%. Breastfeeding self-efficacy is one of the important factors that affect the implementation of breastfeeding. This study aimed to identify the level of breastfeeding self-efficacy for breastfeeding on postpartum mothers using simple descriptive design. Data were collected using Breastfeeding Self-Efficacy Scale Short Form (BSES-SF) instrument which had been translated into Indonesian. Samples were selected by consecutive sampling technique; total respondents were 80 people in the Mother and Baby Ward, Medistra Hospital Jakarta, for one and a half months. Data were collected by distributing questionnaires to obtain descriptive data about the mothers’ level of self-efficacy of breastfeeding. The results showed that more than half of the respondents had a good level of self-efficacy (79%). This result can be a reference to the next, more comprehensive studies, by assessing the level of postpartum mothers’ self-efficacy after being discharged from the hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S53035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Sartika Wijayanti
"Persepsi ketidakcukupan ASI (PKA) merupakan alasan terbanyak ibu menghentikan menyusui secara eksklusif dan mulai memberikan makanan/minuman tambahan selain ASI kepada bayinya. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional terhadap 65 ibu bayi 0-6 bulan yang berkunjung ke Puskesmas Pandanaran Kota Semarang pada bulan Maret-Mei 2012. Sebanyak 49,2% ibu memiliki PKA. Masih terdapat angka yang cukup besar, dimana ibu memiliki PKA yang benar (42,86%), yaitu persepsi ibu benar mengenai jumlah ASInya yang tidak mencukupi kebutuhan bayinya.
Dari hasil analisis bivariat ditemukan hubungan yang bermakna antara kebiasaan menyusui dengan PKA. Disarankan bidan/ tenaga kesehatan untuk menerapkan konseling laktasi dan mengoptimalkan kegiatan promosi kesehatan mengenai pemberian ASI eksklusif, serta melatih ibu untuk dapat mengenali tanda-tanda yang dapat dipercaya kecukupan ASI. Dinas Kesehatan Kota Semarang disarankan dapat meningkatkan jumlah tenaga kesehatan yang diletih sebagai konselor ASI dan mengoptimalkan keberadaan konselor ASI, baik dari tenaga kesehatan maupun dari AIMI Kota Semarang.

Perception insufficient milk (PIM) is the most reason for mother to stop exclusive breastfeeding and start to give extra food and drink to their babies. A crosssectional study was carried out to 65 mothers of 0-6 months babies whom visited Puskesmas Pandanaran in March-May 2012. 49,2% mothers have PIM. The big part of number is mother has the true PIM (42,86%) which means mother's PIM is true, that mother's perception is true about milk produce not enough what their babies need.
Result ofbivariat analisis met significantly related between breastfeeding habit with PIM. Midwife/ nurse should have to give counseling lactation and optimalize medical promotion about exclusive breastfeeding and give exercise to mothers for knowing about reliable signs that the babies get enough breast milk. Department of Health Semarang City should increase amount nurse whom exercised as breast milk counselor and optimalize breast milk counselors which are midwifes/ nurses and breast milk counselors of AIMI of Semarang City as well as.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Airyunda Pertiwi
"Salah satu kendala dalam pemberian ASI pada ibu bekerja adalah singkatnya masa
cuti melahirkan yang mengharuskan ibu kembali bekerja sebelum waktu
pemberian ASI eksklusif terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran karakteristik individu, tingkat pengetahuan, sikap, dan dukungan tempat
kerja dalam pemberian ASI pada ibu yang berprofesi perawat. Desain penelitian
menggunakan deskriptif cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan
teknik total sampling yang berjumlah 60 orang di salah satu rumah sakit di Jakarta
Selatan. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dan lembar observasi yang
dianalisa menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan
63,3% responden dapat memberikan ASI eksklusif; 66,7% responden mempunyai
tingkat pengetahuan baik; 50% responden memiliki sikap yang mendukung
pemberian ASI; dan tempat kerja tidak mendukung pemberian ASI di tempatkerja.
Penelitian ini merekomendasikan agar dilakukan penelitian lanjutan yang
menganalisa hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI pada ibu
yang berprofesi perawat. Disarankan kepada manajer tempat kerja agar
meningkatkan dukungan terhadap pemberian ASI dalam bentuk fasilitas maupun
kebijakan.

One of the obstacles in breastfeeding of the working mother is the short duration
of maternity leave that requires mothers to return to work before the period of
exclusive breastfeeding is met. This study aims to describe the characteristics of
the individual, the level knowledge, attitudes, and workplace support for
breastfeeding mothers who have nurse profession. The study design used a
descriptive cross-sectional study. The taking of sample used total samples
technique of 60 people in a hospital in South Jakarta. The instruments used were
questionnaires and observation sheets that were analyzed by using univariate
analysis. The results showed that 63,3% of respondents managed to give exclusive
breastfeeding; 66,7% of respondents have a good knowledge level; 50% of
respondents have attitudes to support breastfeeding; and no workplace support for
breastfeeding in the workplace. The study recommends that further research is
needed to analyze the relationship of any factors that influence breastfeeding
mothers who have nurse profession. It is suggested that managers in the
workplace support for breastfeeding in the form of facilities and policies."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>