Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135289 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai dengan 30 Januari 2002 di unit
Fisioterapi Rumah Sakit Islam Jakarta Timur . Tujuan Penelitian adalah untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan yang dialami ibu saat
mengantar anaknya terapi inhalasi dan fisioterapi dada . Adapun pertanyaan yang
diajukan pada kuisioner mencakup faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap
tingkat kecemasan ibu . Metodologi yang digunakan menggunakan deskriptif sederhana
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket dan observasi langsung kepada
responden yang telah ditentukan berdasarkan pembatasan umur klien ( dibawah satu
tahun ). Instrumen berisi pertanyaan tentang data demografi, pengetahuan / pemahaman
ibu tentang terapi inhalasi , aspek psiko sosial , dan pemahaman ibu tentang program
pengobatan dan perawatan serta lembar observasi tentang respon ibu saat anaknya
dilakukan terapi inhalasi dan fisioterapi dada. Data terkumpul dari 24 responden
kemudian diulah, di dapatkan hasil ,jumlah usia terbanyak ( 50 % ) adalah ibu dengan
usia antara 21 - 30 tahun, pendidikan ( SLTA) SS %, Pekerjaan ( IRT ) 71 %, dan agama
( Islam ) 100 %. Faktor pemahaman ibu tentang perawatan dan pengobatan mempunyai
kontribusi besar terhadap tingkat kecemasan ibu. Hal ini dapat dilihat pada hasil angket
yang disebarkan , yaitu sebanyak 45 %. Sedangkan dua faktor lainnya, yaitu tingkat
pemahaman / pengetahuan ibu tentang terapi inhalasi dan fisioterapi dada serta aspek
psilkologis menunjukkan angka 36 % dan 19 %. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5190
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Kecemasan dapat diekspresikan secara langsung melalui perubahan fisiologis dan perilaku sedangkan secara tidak langsung melalui timbulnya gejala atau mekanisme koping sebagai upaya untuk melawan kecemasan tersebut. Diagnosa yang merupakan vonis akhir bagi klien dapat merupakan stressor terhadap integritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stress baik secara fisiologis maupun psikologis. Tidak semua orang yang mengalami stressor psikologis akan menclerita gangguan cemas yang sama , hal ini tergantung pada struktur kepribadiannya juga banyak faktor yang mempengaruhinya , antara lain demografi, status fisik, dukungan psikologi, problem dalam keluarga, pelayanan kesehatan, prilaku, mekanisme koping, sosial budaya dan spiritual.
Untuk mengetahui sejauh mana derajat kecemasan seseorang apakah ringan, sedang, berat atau panik telah dilakukan penelitian terhadap 20 orang yang sedang dirawat di IRNA - A Lantai VI dan IRNA - B Lantai IV kiri, yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juli s/d 12 Oktober 2002. Metode yang digunakan adalah deskriptif sederhana dan alat pengumpul data berupa kuesioner dengan hasil penelitian sebagai berikut : dari data demografi ditemukan : Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (80 % ), usia terbanyak antara 21 - 30 tahun ( 70 %), agama yaitu Islam ( Y5 % ), tingkat pendidikan sebagian besar SLTA ( 60 % ) , belum menikah 13 orang (65 % ).
Mayoritas responden menunjukkan tingkat kecemasan berat (40%) saat didiagnosa I-IIV positif/ AIDS dengan faktor faktor yang mempengaruhinya yaitu :
faktor status fisik (1,30), faktor dukungan psikologi (2,8), faktor problem dalam keluarga (295), faktor akses pelayanan kesehatan (2,95), faktor perilaku (3,05), faktor mekanisme koping (2,6), faktor sosial budaya (2.28) dan faktor spiritual (2.7) I A Keterbatasan penelitian antara lain : kurangnya waktu, jumlah sarnpel teratas, klien ternyata banyak yang belum mengetahui status kesehatannya sendiri sehingga tidak dapat digeneralisasi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5115
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Ibu primigravida yang melakukan perawatan ante natal di RB. Bidan Ningsih
kemungkinan besar akan mengalami kecemasan akibat perubahan yang terjadi, baik perubahan
fisiologis maupun psikologis dan kemampuan ibu dalam beradaptasi, selain itu ibu khawatir
terjadi kelainan pada janinnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasannya yaitu
faktor demografi terdiri dari usia, pendidikan dan suku, kedua adalah faktor sistem lingkungan
terdiri dari riwayat kesehatan fisik, keuangan dan pekerjaan, hubungan dengan anggota keluarga
dan teman, ketiga adalah faktor sistem personal responden, terdiri dari sumber koping, komitmen
personal, aspirasi personal, dan prioritas kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan ibu primigravida dalam melakukan perawatan
ante natal, dengan menggunakan desain deskriptif sederhana dengan 20 sampel yang memenuhi
kriteria, yang seharusnya 30 sampel. Sebelumnya sampel diuji coba pada 5 orang responden.
Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor yang paling dominan terjadinya kecemasan adalah
faktor ekonomi (responden yang pendapatannya rendah) dan penyakit yang diderita responden
pada saat melakukan perawatan ante natal, yaitu penyakit hipertensi dan gastritis. Dari faktor-
faktor yang mempengaruhi tersebut didapatkan ibu primigravida yang mengalami kecemasan
ringan sebanyak 15 responden, yaitu sekitar 75 % dan kecemasan sedang sebanyak 5 responden,
yaitu sekitar 25 %."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5158
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Masa prenatal adalah waktu yang sangat berarti untuk mempersiapkan fisik
dan psikologis bagi ibu hamil dan pasangannya dalam rnempersiapkan kelahiran bayi
dan menjadi orangtua, Ibu hamil pada trimester ketiga memiliki suatu harapan akan
proses persalinan yang aman dan nyaman bagi dirinya dan bayi yang akan
dilahirkannya , tetapi seringkali hal itu berubah menjadi suatu perasaan khawatir
terhadap proses persalinan yang akan dijalaninya (Bobak et al, 1995);
Pada penelitian ini pertanyaan penelitian yang ada berdasarkan konsep terkait
adalah apakah faktor-faktor yang mempengambi tingkat kecemasan pada ibu
primigravida trimester ketiga dalam menanti persalinan? Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang rnempengaruhi tingkat kecemasan ibu
hamil trimester tiga dalam menanti hari persalian. Penelitian dilakukan secara total
sampling kepada seluruh ibu hamil pertamakali dengan usia kehamilan lebih dari 28
minggu yang melakukan perneriksaan kehamilan di Puskesmas kecamatan
Pasanninggu, Jakarta Selatan pada rninggu ketiga bulan Januari 2002. Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sederhana, dimana jumlah responden
sebanyak 11 orang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan alat pengumpul data berupa lembar kuesioner yang dibuat oleh peneliti.
Analisa data dilakukan dengan membuat tabulasi dan data kuesioner yang
dikumpulkan, kemudian dihitung dalam bentuk prosentase untuk setiap kategori,
selanjutnya dilakukan perhitungan statistik berupa distribusi frekuensi dari masing-
masing kriteria variable dan mengarnbil kesimpulan dari hasil perhitungan tersebut.
Hasil yang diperoleh ternyata hanya 9,1 % responden mengalami kecemasan
berat dan 36,4% rnengalami tingkat kecemasan sedang. Pada penelitian ini ditemukan
dna faktor yang sangat dominau yang mempengaruhi tingkat kecemasan ibu
primigravida dalam menanti hari persalinan, yaitu usia ibu saat kehamilan dan
keuangan. Agar penelitian selanjutnya lebih akurat lagi hasilnya, diharapkan
penelitian yang dilakukan dapat rnenggunakan sample dalam skala besar dan
melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap responden, pasangan serta keluarganya."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5217
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Kecemasan dapat timbul pada ibu yang memiliki balita yang mengalami gangguan napsu makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apakah yang paling mempengaruhi tingkat kecemasan ibu dengan balita yang mengalami gangguan napsu makan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskritif sederhana terhadap 30 orang responden pada ibu yang memiliki anak balita di RW 02 Kelurahan Paseban pada tanggal 3-4 Januari 2003. lnstrumen penelitian berupa kuesioner. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik sederhana. Hasilnya bahwa tingkat kecemasan ibu yang di pengaruhi faktor pengetahuan berada pada tingkat cemas berat yaitu 70% nilai rata-rata 14,73, lingkungan dalam tingkat cemas sedang 46,66 %, nillai rata rata 12,13, sedangkan sosial budaya pada tingkat cemas berat yaitu 46,67 % nilai rata-rata 15,6. Peneliti menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang paling mempengaruhi gangguan nafsu makan balita adalah sosial budaya dan bila balita mengalami gangguan napsu makan maka semua ibu akan mengalami kecemasan yang pada umumnya berada pada tingkat kecemasan berat."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5163
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Autisme merupakan sebuah gangguan perkembangan fungsi otak yang kompleks dari
seorang anak dimana disertai adanya defisit tingkah laku dan/atau intelektual. Butuh
terapi yang dapat mengoptimalkan fungsi sosialisasi anak autisme. Pemanfaatan terapi
autisme dipengaruhi oleh besarnya motivasi dari orang tua dengan anak autisme.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi orang tua dengan anak autisme untuk membawa anaknya ke klinik terapi.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana. Sarnpel diambil dengan teknik
consecurive sampling. Analisa data yang di gunakan adalah analisa statistik desknptii
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua faktor mempenganlhi motivasi orang tua
dengan anak autisme untuk rnembawa anaknya ke klinik terapi dengan urutan yaitu
keyakinan 18,71%, fasilitas 18,34%, biaya fasilitas 17,85%, pengetahuan 16,50%,
iingkungan 16,29%, dan pengalaman 12,31%."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5107
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Sihol P.
"ABSTRAK
Perhatian Pemerintah terhadap peran serta masyarakat ternyata sudah cukup besar. Ini tercermin dari Sistim Kesehatan Nasional (SKN) yang bertujuan: "Tercapainya kemampuan hidup Sehat bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal."
Selanjutnya dalam SKN dikatakan bahwa :"Penyelenggaraan upaya kesehatan dilakukan secara menyeluruh, terpadu, merata dan dapat diterima serta terjangkau oleh masyarakat dengan peran aktif masyarakat?.
Sebagai salah satu respon peran serta dari masyarakat, ternyata terdapat peningkatan jumlah posyandu di 9 propinsi dari 52.700 pada tahun 1986 menjadi lebih dari 160.000 pada tahun 1991. Namun yang menjadi pertanyaan adalah: "Apakah semua masyarakat sudah menimbangkan anaknya setiap bulan di posyandu tersebut?"
Menurut I.B. Mantra bahwa derajat kesehatan masyarakat tidak akan meningkat secara berarti hanya dengan meningkatkan pelayanan medis saja (misalnya memperbanyak Rumah Sakit atau sarana pelayanan kesehatan saja), tetapi derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh masyarakat itu sendiri.
Sebagai Contoh : Ternyata D/S hasil penelitian Purnawan Junadi di Sumsel hanya 34%, Jabar = 69% dan Sulsel = 37% Di Sulawesi Tengah sendiri rata-rata DIS nya 52,08% (1992), sementara di Kotip Palu iebih rendah lagi yaitu = 32,22X.
Rendahnya D/S di Palu tersebut mendorong penulis mengadakan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ibu-ibu menimbangkan anaknya di posyandu, se-Kotip Palu.
Dengan responder 400 orang yang dipilih secara acak dari 40 posyandu (20 kelurahan masing-masing kelurahan dipilih 2 posyandu), penelitian ini menghasilkan bahwa ternyata ada hubungan yang bermakna antara variabel-variabel bebas: Pengetahuan Ibu, Sikap Ibu, Kelengkapan Posyandu, Pelayanan posyandu, Pembinaan oleh Petugas Kesehatan, Partisipasi tokoh Masyarakat serta Pembinaan oleh Kader; dengan variabel terikat yaitu Perilaku menimbangkan anak di posyandu. "
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Sukabumi masih cukup tinggi. Salah satu
penyebabnya adalah tingginya prevalensi penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (Campak dan Tetanus). Salah satu upaya untuk menurunkan AKB
diantaranya adalah pelaksanaan program imunisasi DPT I. Akan tetapi disisi lain,
pemberian imunisasi DPT I dapat menimbulkan reaksi samping imunisasi (RSI) yang
dapat menimbulkan kecemasan pada ibu-ibu. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi tingkat kecemasan ibu terhadap RSI DPT I. Penelitian dilakukan di
Tiga wilayah Puskesmas di kabupaten Sukabumi. Jenis penelitian adalah deskriptif
sederhana dengan desain cross sectional. Penarikan sampel menggunakan teknik
purposive sampling. Jumlah sampel 30 orang. Data dikumpulkan dengan kuesioner
yang dikembangkan oleh peneliti. Data dianalisis dengan statistik deskriptif. Penelitian
ini telah mengidentifikasi bahwa tingkat kecemasan ibu-ibu terhadap RSI yang terjadi
pada anaknya di tiga wailayah Puskesmas di kabupaten Sukabumi sebagian besar
adalah kecemasan ringan (63%), kecemasan sedang (3,0%), tidak mengalami cemas
(13,3%) dan cemas berat (6,7%). RSI yang berpengaruh terhadap timbulnya
kecemasan ibu pada tingkat sedang sampai berat adalah kondisi anak yang menangis
terus menerus dan bengkak (*p < 0,05)."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5050
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Hingga saat ini, AIDS masih dianggap sebagai penyakit yang menakutkan. Belum lagi stigma yang berkembang di masyarakat yang menganggap para penderita AIDS sebagai orang yang memiliki cara hidup yang berbeda dengan yang dianggap dapat diterima oleh orang banyak, sehingga tidak jarang penderita HIV/AIDS yang akan kembali ke rumah justru akan dikucilkan oleh masyarakat sehingga dapat menimbulkan reaksi kecemasan penderita. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan klien HIV / AIDS yang akan kembali ke rumah / lingkungan keluarga dilakukan penelitian terhadap 20 responden yang dirawat di IRNA-A lantai VI dan lRNA-B lantai IV Kiri RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dari tanggal 8-12-2004 sampai tanggal 22—12—2004. Metoda yang digunakan adalah deskripsi sederhana dan alat pengumpul data berupa kuesioner. Hasil peneIitian yang didapat menggambarkan bahwa dukungan psikologis merupakan faktor yang paling tinggi mempengaruhi tingkat kecemasan klien yaitu sebesar 16,6%. Faktor — faktor lain yang mempengaruhi tingkat kecemasan penderita yaitu status fisik (15,2%), faktor perilaku (15,07%), problem dalam keluarga (14,6%), faktor sosial budaya (13,56%), mekanisme koping yang dimiliki (13,18%), serta akses pelayanan kesehatan (11,6%). Semantara derajat kecemasan klien HIV / AIDS yang akan kembali ke rumah paling tinggi pada tingkat kecemasan ringan yaitu sebesar 50%."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5330
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irawati Savitri
"Kelahiran anak pertama umumnya selalu ditunggu-tunggu setelah pasangan suami istri menikah karena anak dnpat menimbulkan kebahajaan. Namun studi yang dilakukan beberapa peneliti menyatakan bahwa saat pertama menjadi orang tua merupakan suatu krisis dan kepuasan perkawinan menurun drastis dengan kehadiran anak pertama. Hal ini disebabkan pasangan suami istri seringkali membuat harapan yang berlebihan tentang kebahagian anak. Namun setelah anak lahir, ternyata pengalaman mereka tidak sesuai dengan harapan yang sudah dibentuk sebelumnya sehingga anak dianggap mengganggu dan menimbulkan kesulitan dalam kehidupan mereka (LeMaster dalam Bigner, 1994).
Tetapi penelitian lebih lanjut menolak anggapan saat pertama menjadi orang tua sebagai krisis dan menggantinya dengan istilah transisi karena selain menimbulkan stres, individu juga mendapati reward dari perannya sebagai orang tua. Kehadiran anak dikatakan sebagai transisi karena suami istri memasuki tahapan baru dari perkembangan keluarga dan hal ini menimbulkan banyak perubahan dalam kehidupan mereka. Apabila mereka tidak melakukan penyesuaian yang cepat sebagai reaksi terhadap perubahan ini, maka mana transisi dirasakan lebih sulit. Walaupun sulit, namun banyak juga pasangan suami istri yang dapat melalui masa transisi dengan baik.
Menurut Bigner (1994), yang penting adalah bagaimana caranya suami istri mengatasi perubahan yang terjadi dan menyesuaikan diri dengan situasi yang baru ini. Penyesuaian yang dilakukan untnk mengatasi situasi yang sulit ini dinamakan coping (Lazarus, 1976). Mengingat pentingnya coping saat pertama menjadi orang tua dan karena penelitian terdahulu (Ventura & Boss, 1983) dilakukan terhadap subyek-subyek dengan latar belakang budaya Barat, maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana coping keluarga di Indonesia saat pertama menjadi orang tua.
Adapun yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah masalah, strategi coping dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri saat pertama menjadi orang tua. Karena menjadi orang tua mempunyai pengaruh yang lebih besar pada ibu daripada ayah, maka penelitian ini hanya terbatas pada wanita. Selain itu, subyek yang dipilih adalah ibu yang bekerja karena wanita yang bekerja akan mengalami perubahan yang lebih besar saat pertama menjadi ibu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan untuk memperoleh data yang lebih kaya dan mendalam, dilakukan wawancara terhadap lima orang subyek.
Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa masalah yang dihadapi wanita bekerja saat pertama kali menjadi ibu adalah tugas yang semakin meningkat (mengurus rumah tangga, merawat anak sekaligus bekerja) menimbulkan tekanan fisik dan emosional pada wanita. Di tengah kesibukannya itu, wanita pun dituntut untuk tetap memberikan perhatiannya pada suami. Hal ini seringkali menimbulkan emosi-emosi yang tidak menyenangkan dan mémbuai wanita tidak yakin apakah ia mampu mengatasi tuntutan-tuntutan yang ada. Umumnya coping yang digunakan oleh subyek adalah coping terpusat emosi, yakni mereka berusaha mengendalikan emosi-emosi yang tidak menyenangkan sebagai akibat dari tuntutan-tuntutan tersebut. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri mereka saat pertama manjadi ibu adalah kesiapan untuk berperan sebagai orang tua, hubungan suami istri yang harmonis, komitmen yang tinggi untuk menjadi orang tua dan tidak membuat harapan yang berlebihan tentang kebahagiaan menjadi orang tua."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>