Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136142 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Hidayati
"PT X menyelenggarakan proyek pembangunan line baru setiap tahun sebagai upaya untuk pengembangan bisnis secara bertahap. Hal ini berkaitan juga dengan pertumbuhan pasar yang ditandai dengan permintaan produk yang terus bertambah. Harapan dari proyek - proyek tersebut adalah menghasilkan line produksi yang dapat dioperasikan tepat waktu atau lebih cepat dan menghasilkan produktivitas tinggi, misalnya melalui proses produksinya yang efisien. Kondisi proyek - proyek yang telah berlangsung mengalami beberapa kendala klasik seperti keterlambatan, biaya yang berlebih dan kemudian saat line produksi dijalankan tidak beroperasi dengen efisien. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dirancang suatu metode pemetaan strategi dengan balance scorecard untuk mengerahkan pengelolaan proyek agar dapat mencapai kinerja pada tingkatan yang diharapkan. Balanced scorecard tidak semata bertujuan untuk menilai seberapa baik atau seberapa buruk jalannya suatu proyek tetapi mengarahkan seluruh elemen untuk bisa fokus terhadap strategi yang telah dibuat. Yang mana strategi tersebut adalah upaya untuk mencapai kinerja terbaik. Disamping itu dengan metode tersebut akan dilakukan pengukuran sesuai key performance indicator yang dirancang untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja terhadap target yang telah ditentukan. hal ini akan menjadi dasar pada penentuan strategi - strategi berikutnya sebagai upaya perbaikan berkesinambungan.

PT X develop new production line construction project in almost in every year as a strategy of business expansion. It was related to market growth as an increasing trend of product demand. Objective of those project are to build a new production line that could operate on the expected time or faster than could create high productivity in efficient production process. On last project, there was classic problems like delay, over budget, than when the production line operated, there were not perform well. Therefore in this research would be designed a method of performance management with balance scorecard to force the project management to achieve on the desire level. Balanced scorecard not just objected to assess how well or how poor the project was rolled out, but to direct all element to keep focus on the strategy. That strategy is a path to achieve the best performance. With this method there would be some measurement with key performance indicators in which designed to monitor the achievement of performance to the defined target. It is a base line to formulate future strategy as a continual improvement programs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T41064
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Hidayati
"PT X menyelenggarakan proyek pembangunan line baru setiap tahun sebagai upaya untuk pengembangan bisnis secara bertahap. Hal ini berkaitan juga dengan pertumbuhan pasar yang ditandai dengan permintaan produk yang terus bertambah. Harapan dari proyek ? proyek tersebut adalah menghasilkan line produksi yang dapat dioperasikan tepat waktu atau lebih cepat dan menghasilkan produktivitas tinggi, misalnya melalui proses produksinya yang efisien. Kondisi proyek ? proyek yang telah berlangsung mengalami beberapa kendala klasik seperti keterlambatan, biaya yang berlebih dan kemudian saat line produksi dijalankan tidak beroperasi dengen efisien.
Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dirancang suatu metode pemetaan strategi dengan balance scorecard untuk mengerahkan pengelolaan proyek agar dapat mencapai kinerja pada tingkatan yang diharapkan. Balanced scorecard tidak semata bertujuan untuk menilai seberapa baik atau seberapa buruk jalannya suatu proyek tetapi mengarahkan seluruh elemen untuk bisa fokus terhadap strategi yang telah dibuat. Yang mana strategi tersebut adalah upaya untuk mencapai kinerja terbaik.
Disamping itu dengan metode tersebut akan dilakukan pengukuran sesuai key performance indicator yang dirancang untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja terhadap target yang telah ditentukan. hal ini akan menjadi dasar pada penentuan strategi - strategi berikutnya sebagai upaya perbaikan berkesinambungan.

PT X develop new production line construction project in almost in every year as a strategy of business expansion. It was related to market growth as an increasing trend of product demand. Objective of those project are to build a new production line that could operate on the expected time or faster than could create high productivity in efficient production process.
On last project, there was classic problems like delay, over budget, than when the production line operated, there were not perform well Therefore in this research would be designed a method of performance management with balance scorecard to force the project management to achieve on the desire level. Balanced scorecard not just objected to assess how well or how poor the project was rolled out, but to direct all element to keep focus on the strategy. That strategy is a path to achieve the best performance.
With this method there would be some measurement with key performance indicators in which designed to monitor the achievement of performance to the defined target. It is a base line to formulate future strategy as a continual improvement programs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27850
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deri Rifanuddin
"Pengukuran kinerja merupakan tindakan dalam melangsungkan kelanjutan visi dan misi perusahaan agar senantiasa tercapai. Indikator kinerja kunci sebagai rancangan yang dapat memberikan acuan terhadap proses pengukuran kinerja di manajemen pemeliharaan industri injection mold. Untuk menentukan indikator kinerja kunci dilakukan dengan menyebarkan 8 kuesioner ke perusahaan yang bergerak di bidang injection mold dan kuesioner yang diwawancari sebanyak 6 responden. Pada pengolahan data menggunakan skor rating untuk penentuan indikator kinerja kunci. Dari penelitian ini didapatkan 31 indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan pada industri injection mold yang terbagi dalam 10 kriteria indikator. Indikator kinerja kunci tersebut kemudian disesuaikan dengan 4 perspektif yang ada pada Balanced Scorecard.

Performance Measurement is an action to continues visi and mission company goals. Key performance indicators is designed to give a guidance for the process of performance measurement in maintenance management of injection mold industry. To determine the key performance indicators, questionnaires are sent to eight of the injection mold company and interview six responden for this questionaires . In processing data using scoring value to decide the KPI. The data processing result 31 indicators is resulted as key performance indicator in maintenance management of injection mold industry which divided in 10 criteria of indicator. Where the key performance indicators will be adapted into 4 perspective in the Balanced Scorecard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52135
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggoro Trianto Sudiro
"Tesis ini menganalisis penerapan dari Balanced Scorecard pada manajemen kinerja Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis dilakukan pada pembentukan strategi BPK, peta strategi BPK, dan Indikator Kinerja Utama BPK.
Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan telah menerapkan Balanced Scorecard sesuai dengan teori Kaplan Norton. Implementasi Balanced Scorecard pada BPK mampu menerjemahkan visi dan misi menjadi strategi dan ukuran ukuran pada 4 perspektif guna pencapaian visi dan misi tersebut.

This thesis analyzes the application of the Balanced Scorecard to the management performance of the Audit Board of Indonesia (BPK). This research is a qualitative study with a case study approach. Analysis was carried out on the Audit Board`s strategy formulation, their strategy map, and the Key Performance Indicators.
The result of the analysis shows that the Audit Board of Indonesia has implemented the Balanced Scorecard in accordance with Kaplan Nortons theory. The implementation of balanced scorecard is able to translate vision an mission into strategy and measures on 4 perspectives to attain the vision and mission."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53886
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartati
"Tesis ini membahas pengukuran kinerja sektor publik dengan menggunakan metode Balanced Scorecard yang meliputi empat perspektif yaitu perspektif pelanggan, keuangan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Objek penelitan dalam tesis ini adalah RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja RSUD Dr. Moewardi pada tahun 2010 dengan menggunakan empat perspektif dalam metode Balanced Scorecard. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menyarankan antara lain: (1) perlunya peningkatan peralatan, sarana dan prasarana rumah sakit, (2) segera mengintegrasikan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, dan (3).segera memberlakukan sistem kehadiran dengan mesin sidik jari bagi seluruh pegawai rumah sakit.

This thesis discusses the measurement of public sector performance by using Balanced Scorecard that includes four perspectives namely the customer perspective, financial, internal business processes, and learning and growth. Object of research in this thesis is RSUD Dr. Moewardi Surakarta defined as "BLUD".
This study aims to measure the performance of RSUD Dr. Moewardi in 2010 by using the four perspectives of the Balanced Scorecard method. This type of research used is quantitative descriptive research.
The results suggest, among others: (1) the need to improve equipment, facilities and infrastructure of the hospital, (2) immediately integrate the Hospital Management Information System, and (3) immediately enforce attendance system with fingerprint engine to all employees of the hospital.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T29982
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Yan Permana
"Tahapan pengeboran pada industri minyak dan gas bumi menghadapi tantangan peningkatan biaya operasi yang semakin tinggi, cadangan dan produksi yang semakin menurun sementara itu pertumbuhan permintaan terus tinggi. Perusahaan jasa pengeboran dituntut lebih efisien dalam operasinya. Maintenance menjadi salah satu bagian penting yang bisa membantu mengelola dan mengarahkan strategi bisnis perusahaan. Pengukuran kinerja maintenance dengan metode Balanced Scorecard mampu mengukur segi financial dan non finacial dan bisa membantu mengarahkan strategi serta mengukur secara umum kinerja perusahaan. Metode Balanced Scorecard digunakan untuk mendapatkan serangkaian maintenance indikator yang signifikan berpengaruh pada kinerja maintenance. Selanjutnya dibuat pemetaan hubungan (causal-effect relationships) terhadap perspektif dan maintenance indikator yang berada pada perspektif yang sama dengan menggunakan analisis DEMATEL (Decision Making Trial and Evaluation Laboratory). Pemetaan dibuat untuk melihat hubungan pengaruh antar perspektif dan antar maintenance indikator, sehingga dapat dibuat peta strategi yang bisa diaplikasikan oleh perusahaan jasa pengeboran minyak dan gas bumi untuk meningkatkan kinerja maintenance.

Stages of drilling in the oil and gas industry faces the challenge of increasing the higher operating costs, reserves and production are diminishing while the demand continued high growth. Drilling Services Company demanded more efficient in its operations. Maintenance became one of the important parts that can help manage and direct the company's business strategy. Maintenance performance measurement with Balanced Scorecard method is able to measure in terms of financial and non finacial and can help direct the strategy and measure the overall performance of the company. Balanced Scorecard method is used toobtain a series of maintenance indicators significantly affect the performance of maintenance. Hereafter devised mapping relationship (causal-effect relationships) to the perspective and maintenance indicators in the same perspective by using DEMATEL analysis (Decision Making Trial and Evaluation Laboratory). Mapping is made to see the effect of the relationship between the perspectives and maintenance indicators, so it can be made a map of strategies that can be applied by Drilling Services Company for oil and gas to improve the performance of maintenance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, Desire Ilonaningrum
"Laporan ini bertujuan untuk memberi solusi bagi PT Millennium Leisure divisi Wagering khususnya dalam meningkatkan performa perusahaan melalui Balanced Scorecard dan RencLaporan ini bertujuan untuk memberi solusi bagi PT. Millennium Leisure, divisi Wagering khususnya, dalam meningkatkan performa perusahaan melalui Balanced Scorecard dan Rencana Remunerasi.
Pentingnya Balanced Scorecard dan Rencana Remunerasi serta manfaat jika keduanya dibuat berkaitan, akan dijelaskan di dalam makalah ini. Perbandingan sebelum dan sesudah perusahaan menggunakan Balanced Scorecard and Rencana Remunerasi akan dianalisa dalam makalah ini.ana Remunerasi Pentingnya Balanced Scorecard dan Rencana Remunerasi serta manfaat jika keduanya dibuat berkaitan akan dijelaskan di dalam makalah ini Perbandingan sebelum dan sesudah perusahaan menggunakan Balanced Scorecard and Rencana Remunerasi akan dianalisa dalam makalah ini.

This report aims to give solution to Millennium Leisure Ltd, Wagering Division in particular, on its attempt to improve enterprise?s performance through Balanced Scorecard and Remuneration Plan.
The importance of Balanced Scorecard and Remuneration plan, as well as the benefit if the two are connected to the other, are going to be discussed in this report. Then, this report will give comparation before and after the company use Balanced Scorecard and Remuneration Plan.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Darliansa Hilmy
"Penelitian mengenai kinerja pemeliharaan telah banyak dilakukan dan hingga saat ini ada berbagai macam metode pengukuran kinerja. Metode pengukuran secara tradisional seperti produktivitas, efisiensi, dan efektivitas memiliki banyak keterbatasan yang membuatnya sulit untuk diterapkan pada lingkungan industri yang kompleks pada saat ini; dimana metode pengukuran tradisional tersebut tidak mampu memberikan sudut pandang yang seimbang terhadap keseluruhan sistem kinerja pemeliharaan. Metode pengukuran yang paling populer hingga saat ini adalah metode Balanced Scorecard (BSC). Metode BSC merupakan metode yang sangat komprehensif dimana pengukuran kinerja dipandang dari empat perspektif, yaitu perspektif konsumen, perspektif keuangan, perspektif proses internal, dan perspektif pertumbuhan & pembelajaran. Laporan penelitian akhir ini menjabarkan bagaimana merancang sistem pengukuran kinerja di Departemen Maintenance PT X yang bergerak di industri telekomunikasi dengan menggunakan metode BSC. Tujuan akhirnya adalah menentukan model BSC yang tepat untuk Departemen Maintenance PT X hingga penentuan bobot dari tiap sasaran strategis dan inisiatif apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan PT X.

Research on maintenance performance have been done in many ways and well advanced in many domains. Traditional measures such as productivity, efficiency, and effectiveness have many limitations that make them less applicable in today's complex industrial environment; whereas they do not provide a balanced viewpoint of maintenance system performance as a whole. One of the most popular performance measurement methods is a Balanced Scorecard (BSC). BSC performance measurement method is very comprehensive whereas the measurement is reviewed on four perspectives, which are consumer perspective, financial perspective, internal process perspective, and learning & growth perspective. This paper presents an explanation about how to design a performance measurement system in Maintenance Department of PT X ' a telecommunication company ' with BSC method. The objectives are to decide which BSC model is fit to Maintenance Department of PT X, determine weights of the strategic objectives, and formulate initiatives so it can increase the maintenance performance of PT X."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mesara Gusdi
"PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia adalah perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang Maintenance Repair Overhaul. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia memiliki visi yang ingin dicapai oleh perusahaan yang diterjemahkan ke berbagai strategi. Strategi tersebut dirumuskan ke dalam Balanced Scorecard dan dianalisa pencapaiannya dengan menggunakan Key Performance Indicator. Sayangnya, kerap ditemukan berbagai risiko yang harus dihadapi dalam aktivitasnya. Risiko yang tidak dapat dikelola dengan baik dapat mengancam pencapaian perusahaan. Proses manajemen risiko tingkat korporat pada PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia pada penelitian ini secara garis besar mengacu pada framework COSO. Dengan melewati beberapa penyesuaian, proses perancangan manajemen risiko melewati tahapan identifikasi risiko, penyusunan profil risiko, analisis risiko dan evaluasi risiko. Identifikasi risiko dilakukan dengan dua pendekatan yaitu Top Down berdasarkan KPI perusahaan dan Bottom Up berdasarkan proses bisnisnya. Analisis risiko dilakukan secara kualitatif dengan memperhitungkan dampak dan probabilitas risiko. Penentuan prioritas risiko disusun dengan mempertimbangkan perkalian dampak dan probabilitas risiko tersebut edngan bobot KPI-nya. Bobot KPI ini ditentukan dengan metode Analytical Hierarchy Process. Berdasarkan hasil peneilitan, didapatkan 3 kelas risiko, yaitu kelas risiko tinggi, sedang, dan rendah. Untuk kelas risiko tinggi didapatkan 11 risiko yang menjadi prioritas pengelolaan risiko. Usulan terhadap pengelolaan risiko juga disertakan dalam penelitian ini.

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia is the biggest Maintenance Repair Overhoul company ini Indonesia. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia has its own vision and mission that the company wants to achieve. Moreover, company’s vision is translated to strategic objectives. Those strategies are formulated with the approach of Balanced Scorecard and uses KPI to analyze the achievements. Obstacles often found several times and these obstacles could hamper the achievments of company’s strategies. Risks that are not taken care of could threaten the company’s objectives. The corporate risk management in PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia which conducted in this research mainly refers to COSO framework generally. With several adaptions, the risk management processes overstep the risk identification, forming of risk profile, risk analysis and risk evaluation. Risk identification was conducted through two approaches, the top-down (based on corporate KPIs) and the bottom-up (based on the business processes of organizational activities). Risk analysis was conducted qualitatively by calculating the consequences and probabilities of risk. The determination of risk priority is arranged by considering the calculation of the consequences and probabilities of risk with KPI-weights. These KPI-weights were determined by Analytical Hierarchy Process method. It is found that are three priority levels of risk management which are, high level risk, medium level risk and low level risk. For high level risk, it was identified that there are 11 risk that will be priority. The recommendation of risk management and mitigation were made for this level of risk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alpha Shally Arifin
"Industri telekomunikasi di Indonesia terus berkembang pesat, hal ini diiringi dengan semakin tingginya tuntutan terhadap kualitas layanan telekomunikasi dari konsumen. Tower telekomunikasi adalah alat yang menjamin kualitas layanan telekomunikasi tersampaikan dengan baik kepada konsumen. Aspek yang paling berpengaruh terhadap berfungsinya tower telekomunikasi ini adalah aspek pemeliharaan. Untuk itu, perusahaan harus secara berkala mengukur kinerja pemeliharaannya agar tower telekomunikasi tetap berfungsi dengan baik.
Salah satu metode yang bisa digunakan adalah metode Balanced Scorecard dengan memperhatikan keempat perspektifnya, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis, dan pertumbuhan & pembelajaran. Pengambilan data diperoleh dari data historis maupun wawancara dan observasi di lapangan yang diperoleh sepanjang tahun 2007. Kemudian, penentuan prioritas sasaran strategis adalah menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP).
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini menyatakan kinerja pemeliharaan di perusahaan belum mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu, dari metode Balanced Scorecard dihasilkan 17 key performance indicator (KPI) yang dapat digunakan untuk mengontrol dan mengukur kinerja pemeliharaan tower telekomunikasi di masa mendatang.

Telecommunication industry in Indonesia is growing rapidly, thus telecommunication service quality having been demanding higher from customer. Telecommunication tower is the infrastructure that ensures telecommunication service quality being delivered well to the customer. The most crucial aspect regarding this telecommunication tower is the maintenance. Hence, the company should measure maintenance performance regularly so that telecommunication tower could be operated well.
One of the leading methods that can be used is Balanced Scorecard method by focused on its four perspectives, which are financial, customer, internal business process, and learning & growth. Data gathering collected from historical data and interview & observation. Later on, to select the priorities for strategic objectives, we used Analytic Hierarchy Process (AHP).
Lastly, we can conclude that maintenance performance in this company still below the target of the company. Moreover, from Balanced Scorecard there are 17 key performance indicators (KPI) that can be used to control and measure maintenance performance of telecommunication tower in the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50389
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>