Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201078 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian ini berusaha mengkaji usaha PT Garuda sebagai BUMN dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaan melalui penerapan standar kendali mutu. Ruang lingkup studi ini terbatas pada evaluasi kualitas pemasok dari perusahaan induk. Bagaimanapun kinerja perusahaan induk tidak dapat dilepaskan dari kualitas pengadaan barang dan jasa yang diberikan para perusahaan pemasoknya. Bahkan kadangkala standar yang ditetapkan perusahaan induk tidak sesuai dengan perusahaan pemasok. Oleh sebab itu studi ini berusaha untuk mengidentifikasi faktor-faktor kelemahan pemasok dalam memasok barang dan jasa yang diperlukan perusahaan induk yaitu perusahaan bisnis industri jasa penerbangan PT Garuda Indonesia. Dengan menggunakan metode supplier assessment akan menunjukkan performa kriteria kualitas pemasok yang akan dibandingkan dengan standar kualitas yang diinginkan oleh PT Garuda Indonesia. Hasil studi diharapkan dapat memberikan masukan khususnya bagi PT Garuda dan menambah wawasan dalam peningkatan kualitas produk dan jasa dalam evaluasi kualitas para pemasok."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Hafsha
"This research aims to find a proper measure of network connectivity in hub and spoke system for airlines in South-East Asia. As modification to previous studies that considered customer satisfaction dimensions of derouting index, connection time, connection time in relation to flight time, number of stops, frequency, and commercial objectives of passenger revenue and passenger demand, this study will also consider additional parameter of departure and arrival time. The performance evaluation model will be applied on 7 (seven) hubs from 6 (six) airlines in South East Asia, namely Cengkareng and Denpasar Hub of Garuda Indonesia, Singapore hub of Singapore Airlines, Bangkok hub of Thai Airways, Kuala Lumpur Hub of Malaysia Airlines, Manila Hub of Philippines Airlines and Ho Chi Minh Hub of Vietnam Airlines. Numerical analysis will be conducted to evaluate the hubs with the proposed connectivity measure. Comparative analysis will be applied to the result of the measure. The result of this research will help Garuda to optimize the existing hub by suggesting strategy initiatives to expand the network and improving the connectivity. Garuda could create effective operational and marketing policy to support the design of the network structure.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari perhitungan yang tepat bagi konektivitas dari sistem hub dan spoke untuk maskapai-maskapai di Asia Tenggara. Sebagai modifikasi dari studi sebelumnya yang mempertimbangkan parameter dari kepuasan penumpang yakni indeks derouting, connection time, hubungan connection time dengan jam terbang, jumlah perhentian, frekuensi, dan tujuan komersial yakni pendapatan dari penumpang dan permintaan penumpang, penelitian ini juga akan mempertimbangkan waktu tambahan parameter yakni waktu keberangkatan dan kedatangan. Model evaluasi kinerja akan diterapkan pada 7 (tujuh) hub dari 6 (enam) maskapai di Asia Tenggara, yakni hub Cengkareng dan Denpasar dari Garuda Indonesia, hub Singapura dari Singapore Airlines, hub Bangkok dari Thai Airways, hub Kuala Lumpur dari Malaysian Airlines, hub Manila dari Philippine Airlines, dan hub Ho Chi Minh dari Vietnam Airlines. Analisa numerik akan dilakukan untuk mengevaluasi hub dengan perhitungan yang diterapkan. Analisis komparatif akan diterapkan pada hasil perhitungan. Hasil penelitian ini akan membantu Garuda Indonesia untuk mengoptimalkan hub-nya dengan memberi saran untuk inisiatif strategi dalam melakukan ekspansi jaringan dan meningkatkan konektivitas. Garuda dapat menciptakan kebijakan operasional dan komersial yang efektif untuk mendukung rancangan struktur jaringannya."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54649
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abduh
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai sejarah penerbangan komersil di Indonesia. Dunia penerbangan merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam sejarah transportasi Indonesia. Garuda Indonesia Airways sebagai badan usaha milik negara mendapatkan tugas untuk mengembangkan dunia penerbangan komersil di Indonesia. Wiweko Seopono sebagai direktur utama GIA periode 1968-1984 mampu membawa Garuda mencapai masa emasnya dengan menjadi maskapai penerbangan terbesar kedua se-Asia setelah Jepang pada tahun 1982. Kata Kunci:penerbangan komersil Indonesia, Garuda Indonesia Airways, Wiweko Soepono.

ABSTRACT
This thesis discusses the history of commercial flight in Indonesia. Aviation is one area that is very important in the history of transportation in Indonesia. Garuda Indonesia Airways as state owned enterprises have a duty to develop commercial aviation in Indonesia. Wiweko Seopono as managing director of GIA Garuda period 1968 1984 were able to bring the gold to reach the future become the second largest airline in Asia after Japan in 1982. Keywords Indonesian commercial airlines, Garuda Indonesia Airways, Wiweko Soepono."
2014
S6428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raniyah
"This study aims to assess and evaluate the business model of airlines as an air cargo terminal operator. Correspondingly, to analyze the business model, the airline is run as an air cargo terminal operator on its own compared to if the cargo services outsourced to other parties at the terminal. This research uses a case study approach with PT. Garuda Indonesia, as the object or context of the study. PT. Garuda Indonesia Tbk is the only one of the airlines in Indonesia that operates as non-integrated cargo services and manages air cargo terminal service. The analysis will conduct by performing financial analysis and comparative study analysis. After that, scenario and sensitivity analysis will lead and decided the priority of air cargo business. The result is when the company decides to outsource the business to the other party is better than if they run by themselves. From the sensitivity and scenario analysis results, it shows that all the scenarios of the outsourced still better compared to if they run their business by themselves. The implications obtained from the research is they got more benefit from cost-efficiency and revenue enhancement.

Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi model bisnis maskapai penerbangan sebagai operator terminal kargo udara. Sejalan dengan itu, untuk menganalisis model bisnis, maskapai ini dijalankan sebagai operator terminal kargo udara sendiri dibandingkan dengan jika layanan kargo di-outsourcing ke pihak lain di terminal. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan PT. Garuda Indonesia, sebagai objek atau konteks penelitian. PT. Garuda Indonesia Tbk adalah satu-satunya maskapai penerbangan di Indonesia yang beroperasi sebagai layanan kargo non-terintegrasi dan mengelola layanan terminal kargo udara. Analisis akan dilakukan dengan melakukan analisis keuangan dan analisis studi banding. Setelah itu, analisis skenario dan sensitivitas akan memimpin dan memutuskan prioritas bisnis kargo udara. Hasilnya adalah ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan outsourcing bisnis ke pihak lain lebih baik daripada jika mereka menjalankannya sendiri. Dari hasil analisis sensitivitas dan skenario, itu menunjukkan bahwa semua skenario outsourcing masih lebih baik dibandingkan dengan jika mereka menjalankan bisnis mereka sendiri. Implikasi yang diperoleh dari penelitian ini adalah mereka mendapat lebih banyak manfaat dari efisiensi biaya dan peningkatan pendapatan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyu Yusran Kasim
"Tesis ini membahas tentang valuasi terhadap nilai perusahaan Garuda Indonesia dengan menggunakan metode present value terhadap arus kas dari EBITDAR yang telah disesuaikan ditambah dengan nilai valuasi dari hidden value yang dianalisis dengan mengasumsikan sebagai option. Langkah-langkah dalam valuasi dimulai dengan pemahaman masa lampu, analisis terhadap laporan keuangan, proyeksi laporan keuangan dan perhitungan nilai saham perusahaan. Proyeksi arus kas dibuat selama empat tahun dengan mempertimbangkan laporan keuangan historis, strategi perusahaan dan pengaruh faktor-faktor eksternal baik dari perkembangan makroekonomi maupun kemajuan yang dicapai oleh industri penerbangan dunia.
Hasil valuasi menunjukkan bahwa harga per-lembar saham Garuda Indonesia saat ini masih lebih tinggi dari harga di bursa.Begitu pula dengan hasil komparasi menggunakan faktor pengali industrinya yang menunjukkan harga yang lebih tinggi. Kenyataan ini menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor lain di luar kondisi yang ada yang mempengaruhi pergerakan harga saham Garuda Indonesia seperti resiko industri, aktifitas bursa (right issue Bank Mandiri), maupun pertimbangan terhadap restrukturisasi hutang perusahaan yang terus berjalan.

This thesis discusses valuation of Garuda Indonesia using net present value of adjusted EBITDAR cash flow added with hidden value which was calculated with real option assumption. Valuation steps started with understanding the past, analysis of financial statements, proforma projection of financial statement and valuation of the firm. Cash flow projection composed for four years based on hystorical financial statements, corporate strategies, and external factors either macroeconomy conditions or achievements of world airlines industry.
Valuation result shows that shares price of Garuda Indonesia is higher than market price at this moment. So does with comparable valuation result using industry multiply still shows the higher price. There are several factors cause this condition influencing the volatility of Garuda Indonesia share price such as industry risks, bourse activities, and consideration of on-going corporate-debt restructuring.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21748
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Robinsar Zevanya
"ABSTRACT
Dalam industri penerbangan, pelayanan perlu diukur secara terus-menerus untuk mengetahui adanya kenaikan atau penurunan kualitas, terlebih pelayanan pada saat penerbangan berlangsung inflight service di mana pelayanan ini cenderung menjadi penilaian pelanggan terhadap keseluruhan kualitas pelayanan sebuah maskapai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh antara inflight service quality terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan. Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan survei terhadap 162 responden yang telah menggunakan jasa Garuda Indonesia sebanyak minimal dua kali dalam kurun waktu enam bulan terakhir, sedangkan hasil survei diolah dengan menggunakan teknik analisis jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara inflight service quality terhadap loyalitas pelanggan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kepuasan pelanggan dengan tingkat signifikansi yang berbeda.

ABSTRACT
In the aviation industry, service needs to be measured by the airline continuously to know if there is an increase or decrease in terms of quality, moreover the service during a flight inflight service because this kind of service tends to be the customer rsquo s evaluation for the airline rsquo s overall service. The purpose of this research is to explain the impact between inflight service quality towards customer loyalty. This qualitative research is conducted by doing a survey to 162 respondents which has flown with Garuda Indonesia at least twice in the last six months, while the result from the survey is processed by using path analysis. The result shows that inflight service quality has a direct impact towards customer loyalty and indirect impact as well through customer satisfaction with different level of signification."
2017
S69756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dinas Sejarah TNI Angkatan Udara, 1979
623.746 4 IND s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yakoba Titi Radianti
"Sarana angkutan udara merupakan salah satu sarana transportasi yang panting di Indonesia, mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan. Dengan adanya sarana transportasi melalui udara, hubungan antar pulau dapat dilakukan lebih cepat dan lebih effisien dibandingkan dengan sarana transportasi melalui darat dan laut. Usaha untuk mengadakan sarana transportasi melalui udara diawali pada masa Hindia Belanda, dimana orang-orang Belanda yang mengusahakan perkebunan di Indonesia merasa membutuhkan sebuah sarana angkutan yang cepat dan effisien, sekaligus pula untuk menjaga keamanan mereka. Keinginan para pengusaha tersebut didukung oleh pemerintah Hindia Belanda yang membutuhkan sebuah sarana yang cepat guna mengawasi daerah-daerah kekuasaan mereka yang jauh dengan pusat pemerintahan, maka pada tahun1928 didirikan Koninklike Nederland Indische Luchtvaart Maatschappij ( KNILM ). Kemudian pada tahun 1949 para anggota AURI di Burma mendirikan sarana transportasi udara dengan nama Indonesian Airways, akibat terjadinya agresi miiiter Belanda ke II,19 Desember 1948. Didirikannya Indonesian Airways di Burma menjadi ide untuk didirikannya sebuah perusahaan penerbangan nasional milik Indonesia, maka tahun 1950 dengan bermodal gabungan antara pemerintah RI dengan KoninkIike Lztchtvaart Naatschappij (KLM), secara resmi didirikan Garuda Indonesian Airways (GIA). Pada awal berdirinya, GIA dipegang oleh direksi KLM di Belanda, dan baru pada tahun 1954 GIA. secara bertahap mulai dinasionalisasi, dengan puncaknya pada tahun 1958, ketika mulai terjadi sengketa Irian Barat. Dan pada tahun 1958 inilah GIA seluruhnya menjadi milik Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Abriyanto
Jakarta: Q-Communication, 2004
920.71 ABR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Iskandar
"Airlines are challenged to manage their performance and internal operations with an operating strategy to maintain their business existence in the COVID-19 pandemic. It is essential to identify the most suitable indicators for the airline’s performance and internal operations during a pandemic and also investigate the relationship COVID-19 pandemic on airline performance and internal operations outcomes. The previous literature has limited examination on performance and internal operation in a pandemic condition. Therefore, we try to fill the existing literature gap with three main objectives. First, we attempt to explore indicators using a systematic literature review to identify performance and internal operation indicators. Second, the twenty-three-aviation expert perspective is involved to select and rank the appropriate indicators during the pandemic and their categorization using the Delphi method. Finally, structural equation modeling was used to investigate the relationship between the COVID-19 pandemic on performance and internal operations using selected indicators. Twenty performance and internal operations indicators are identified and redefined from the review. The Delphi method’s result suggests eight indicators categorized in airline performance indicators and seven indicators categorized in internal operation indicators. We investigate the relationship of COVID-19 pandemic on the selected indicators using SmartPLS based on fifty-two weeks performance and operation report of Garuda Indonesia started from 08 March 2020 until 28 February 2021. It can be deduced that the COVID-19 pandemic has significant and negative influence on performance and internal operation of the airline. Finally, this study fills the literature gap by synthesizing and developing relevant and more complete performance and internal operation indicators of airlines in the pandemic context and provides an invaluable starting point for examining the aviation industry’s dynamic.

Maskapai ditantang untuk mengelola kinerja dan internal operasinya dengan strategi operasional untuk mempertahankan eksistensi bisnisnya di tengah pandemi COVID-19. Sangat penting untuk mengidentifikasi indikator yang paling cocok untuk kinerja maskapai dan internal operasi selama pandemi dan juga menyelidiki hubungan pandemi COVID-19 pada kinerja maskapai dan internal operasi. Literatur sebelumnya memiliki keterbatasan pemeriksaan kinerja dan internal operasi dalam kondisi pandemi. Oleh karena itu, kami mencoba mengisi kesenjangan literatur yang ada dengan tiga tujuan utama. Pertama, kami mencoba untuk mengeksplorasi indikator menggunakan tinjauan literatur sistematis untuk mengidentifikasi indikator kinerja dan internal operasi. Kedua, dua puluh tiga perspektif pakar penerbangan dilibatkan untuk memilih dan memeringkat indikator yang sesuai selama pandemi dan kategorisasinya menggunakan metode Delphi. Akhirnya, pemodelan persamaan struktural digunakan untuk menyelidiki hubungan antara pandemi COVID-19 pada kinerja dan operasi internal menggunakan indikator terpilih. Dua puluh indikator kinerja dan operasi internal diidentifikasi dan didefinisikan ulang dari tinjauan. Hasil metode Delphi menunjukkan delapan indikator dikategorikan dalam indikator kinerja maskapai dan tujuh indikator yang dikategorikan dalam indikator internal operasi. Kami menyelidiki hubungan pandemi COVID-19 pada indikator yang dipilih menggunakan SmartPLS berdasarkan data laporan kinerja dan operasi Garuda Indonesia selama lima puluh dua minggu mulai dari 08 Maret 2020 hingga 28 Februari 2021. Dapat disimpulkan bahwa pandemi COVID-19 memiliki dampak yang signifikan dan pengaruh negatif terhadap kinerja dan operasional internal maskapai. Terakhir, studi ini mengisi kesenjangan literatur dengan mensintesis dan mengembangkan indikator kinerja dan operasi internal maskapai penerbangan yang relevan dan lebih lengkap dalam konteks pandemi dan hubungannya denga pandemic COVID-19 memberikan titik awal yang sangat berharga untuk mengkaji dinamika industri penerbangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>