Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102017 dokumen yang sesuai dengan query
cover
S. Jeffry Salomo S.
"PT. ABB Installation Material (PTABB IM) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri alat-alat listrik yang memproduksi MCB S23 0. Selain untuk pasaran dalam negeri, perusahaan ini juga memproduksi untuk pasaran luar negeri. Proses produksi MCB jenis tersebut saat ini dilakukan dengan 2 cara (metode) yaitu Assembly Line dan Fixed Station. Target produksi yang diharapkan perusahaan adalah 300000 unit/bulan yang diperoleh dari kedua metode tersebut. Pada kenyataan target tersebut belum bisa dicapai. Untuk itu diusahakan peningkatan kapasitas produksi masing~masing metode. Ternyata metode Fixed Station tidak dapat ditingkatkan kapasitasnya tanpa penambahan operator. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas produksi tanpa menambah operator hanya dapat dilakukan pada metode Assembly Line. Untuk itu dilakukan evaluasi terhadap kondisi yang ada saat ini. Ternyata efisiensi Assembly Line sangat rendah yang disebabkan pengalokasian beban keija tidak merata pada tiap stasiun kerja sehingga kapasitas produksi tidak seperti yang diharapkan. Untuk meningkatkan kapasitas produksi tersebut maka diadakan penyeimbangan lini perakitan. Dengan keseimbangan beban kerja yang baik maka proses produksi dapat berjalan dengan lancar dari satu stasiun kestasiun lain, sehingga efisiensi meningkat dan target produksi dapat dicapai. Selain itu dilakukan pembandingan kapasitas antara operator Assembly Line dengan operator Fixed Station. Hal ini untuk menilai efelctivitas kedua metode pada suatu kondisi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suparsono
"PT. KYC adalah sebuah Perusahaan yang memproduksi kawat las elektroda. Dalam rangka memenuhi kebutuhan permintaan sesuai dengan walctu yang oleh perusahaan pemesan, baik dari luar negeri ataupun dalam negeri. PT. KYC bemsaha untuk memproduksi kawat las sesuai dengan jumlah dan waktu pengiriman yang dinginkan oleh pihak pemesan.
Adanya jumlah pemesanan dalam setiap periodenya, maka PT. KYC dituntut umuk mengatur jumlah produksi yang menguntungkan pada setiap periode. Dengan pengaturan tersebut diharapkan biaya lembur dan penyimpanan dapat dikurangi.
Metode Transporbasi Bowman dapat digunakan sebagai alat bagi pihak manajemen dalam menentukan jumlah produksi yang optimal. Didalam pembuatan Model Transponasi Bowman ini perlu diperhatikan jurnlah produk yang dipesan, jumlah persediaan, dan kapasitas produksi yang tersedia. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Totok Purwanto
"Sediaan di tengah proses seharusnya merupakan masalah yang menjadi perhatian para praktisi dan perencana produksi Adanya sediaan di antara dua proses bisa diartikan adanya masalah-masalah pmduksi yang fertutup-tutupi o/eh besamya sediaan.
Pada kasus di Pabrik Stamping PT MKM adanya sediaan di antara lim pengepresan dan fini bodi adafah ha! yang tidak terelakkan. Sediaan ini tercipta karena pemenuhan suplai maferia! untuk /ini bodi yang berasal dari fini pengepresan adalah dafam satuan lot yang besar. Maka untuk mengendalikan sediaan pada kasus ini adalah dengan mengendalikan jumlah lot produksi fini pres.
Besar kuantitas lot mempunyai ketergantungan dengan Iamanya waktu penyiapan. Salah satu cara yang dapat diiakukan untuk memperkecil 'lot adalah dengan memperpendek waktu penyiapanj Cara lainnya adalah dengan menggunakan metode kuantitatif untuk menentukan jumlah lot minimum untuk waktu penyiapan tertentu.
Dengan memperkecil ukuran lot produksi lini pengepresan, maka tingkat rata-rata sediaan di tengah proses turun. Selafn itu juga terjadi penurunan tingkat sediaan maksimum pada seat datangnya pesanan dan proses pres."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fourry Handoko
"Perkembangan teknologi dan ketatnya persaingan memaksa kelompok manufaktur untuk menilai kembali kondisi internal dan eksternalnya. Perhitungan tersebut diarahkan pada kondisi teknologinya (internal) dan kondisi peluang serta ancaman (eksternal).
Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang mampu mendapatkan gambaran keduanya, sehingga digunakan Technology Content Analysis dan SWOT Analysis karena keduanya dapat saling melengkapi kekurangan dalam melakukan assessment. Dari hasil penelitian didapatkan kondisi teknologi tingkat perusahaan dan posisi strategis perusahaan terhadap kondisi lingkungan. Sehingga dari sinergi kedua metode tersebut didapatkan hasil penilaian performance sebagai tolok ukur untuk menentukan langkah pengembangan yang harus dilakukan.
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai-nilai yang dapat menggambarkan posisi perusahaan, sehingga seperti yang diharapkan, tril and error dalam penyelesaian masalah dapat dieliminir.

Competitive and Development of Technology force groups of manufacturers to assess their internal and external condition, which direct them to technology condition, treats and opportunities.
Assessment method is needed to show their condition clearly, methods being used will complement each other through Technology Content Analysis and SWOT Analysis.
The research concludes the firm strategic position and level condition to the environment condition. The ability of this method to find performance assessment result in a point to decide development steps, therefore it can eliminate trial and error approach in solving problems."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T2903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Kurniawan
"ABSTRAK
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan PT "P' baik dalam hal efisiensi, efektifitas maupun situasi yang dihadapi, maka dilakukan pengukuran produktifitas. Model yang digunakan adalah model Habberstad.
Hasil pengukuran produktivitas di PT ?P?, memberikan gambaran bahwa secara parsial menunjukkan penurunan, kecuali produktivitas penjualan, sedangkan produktivitas total menunjukkan kecenderungan baik, hal ini ditandai dengan bertambahnya investasi.
Penulis memberikan dua kondisi dalam upaya peningkatan produktivitas. Pertama jumlah inputnya tetap dan target penjualan naik 10 %, dan kedua menaikkan jumlah input sebesar 5 % dan target penjualan naik 10 %.
Meningkatkan peranan bagian pemasaran dan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan merupakan usaha untuk dapat meningkatkan produktivitas dan kemampuan memperoleh laba.

ABSTRACT
Productivity measurement have been done to know the PT 'P"'s level of success in efficiency, effectivity, and the situation which its got. The model which used is Habberstad productivity model.
The yield of productivity measurement in PT 'P' describe down trend partially, except selling productivity. But the total shows up trend, it is signed by growing investation.
The writer gives two conditions for efforts increasing the productivity. The first, its input is constant and selling target up to 10 %. The second with increasing the input to 5 % per year and selling target to10%.
Increasing the function of marketing and products quality as a effort to increase productivity and ability to find a profit.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T3561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In this paper, productivity measurements by using Objective Matrix (Omax) method is applied to TC 35 D Ne.34 string production, at Weaving Factory 1 PT. Kumatexfor 1 year (year 2000). This technique attempts to track all the important performance indicators in producing TC 35 D Ne.34 string and then convert them into a single number. By trailing just a single number managers can avoid looking over the many indicators that usually yield only a vague perception of the performance. Objective matrix will tell management if the string TC 35 D Ne.34 production's productivity qualifies as unsatisfactory (0.00-0.200), less satisfactory (0.201-0.400), mediocre (0.401-0.600), satisfactory (0.601-0.800), or excellent (0.801-1.000). Results of the productivity measurements show unstability in utilization resources in TC 35 D Ne.34 string production. The average of productivity measurements by Omax method is 0.4823 with a standard deviation 0.1306. It indicates that string TC 35 D Ne.34 production's productivity qualifies as mediocre (0.401-0.600). Some factors, which affect the result of productivity measurement, were explained. Those factors are: utilizing of cotton, polyester, spinning machines, winding machines; spinning and winding operators cost; output from the entire process; and defective output from the string production. Multiple regression model has shown the relationship between dependent variable (productivity index from Objective Matrix table) and independent variables (some factors that affect the result of productivity measurement), with confidence interval 99%. Suggestions for increasing productivity index in TC 35 D Ne.34 string production can be achieved by conducting specific training and exercises for operators, performing machines maintenance regularly, and maintaining good communication between management and operators."
JIUPH 4:8 (2001)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sampurno Sastroputro
"ABSTRAK
Perusahaan Listrik merupakan perusahaan yang dalam operasinya banyak diatur oleh kebijaksanaan pemerintah dan kebanyakan tidak beroperasi di pasaran bebas, sehingga untuk mengukur kinerjanya tidak bisa semata-mata dilihat dari segi keuntungan dan tingkat pengembalian modalnya.
Untuk menilai kinerja perusahaan listrik bisa dengan melihat indikator-indikator operasinya, baik indikator teknik maupun non-tekniknya yang jumlahnya cukup banyak. Tetapi dengan cara ini tidak bisa dilihat kinerjanya secara global (total), sehingga untuk menilai kinerjanya secara global diperlukan suatu metode untuk pengukurannya.
Faktor Produktivitas Total (FPT) merupakan indikator kinerja (produktivitas) perusahaan listrik secara global (total) yang dinyatakan secara kuantitaif dan dihitung dari beberapa produktivitas faktor produksinya beserta pangsa biayanya, dan merupakan suatu model perbandingan. Model ini dikembangkan oleh CRIEPI (Jepang) dan ditetapkan perusahaan - perusahan listrik di Jepang pada tahun 1980 sebagai dasar dan diberi nilai 100.
Angka FPT sebagai indikator Produktivitas perusahaan listrik secara total merupakan nilai global dari berbagai indikator-indikator teknis dan non teknis, sehingga korelasi antara nilai FPT dengan indikator - indikatornya tersebut bisa dicari. Hal ini perlu untuk analisa perbaikan operasi sistem suatu perusahaan listrik.
Agar kinerja PT PLN secara global sampai dengan tahun 1994/95 dapat diketahui, maka dalam tesis ini dihitung dan dianalisa angka FPT PT PLN baik untuk PLN total maupun untuk sistem Jawa-Bali saja. Kecuali itu juga dihitung dan dianalisa korelasi angka FPTnya terhadap beberapa indikator tekniknya termasuk faktor angka padam (gangguan) yang sebelumnya belum dimasukkan. "
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrison Bagus Chandra
"Sepeda motor sebagai sarana transportasi untuk masyarakat sedang mengalami permintaan yang cukup besar. Permintaan masyarakat yang tinggi ini, mendorong PT. Astra Honda Motor (PT. AHM) sebagai perusahaan pembuat sepeda motor merek Honda meningkatkan kemampuan produksinya. Salah satu strateginya adalah dengan memperbanyak komponen yang berasal dari subkontraktor (outsourcing).
Untuk menjaga agar kualitas (Quality), dan ketersediaan (Delivery) barangbarang yang berasal dari subkontraktor tetap terjaga, maka PT. AHM memandang perlu adanya evaluasi secara berkala terhadap kinerja tiap subkontraktor. Evaluasi kinerja subkontraktor merupakan masalah multikriteria yang kompleks, karena akan melibatkan aspek-aspek dalam kualitas dan ketersediaan (Q & D).
Berdasarkan hal tersebut maka penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode Analitycal Hirarchy Process dan Promethee (Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation) untuk membantu penilaian evaluasi kinerja subkontraktor di PT. AHM. Kedua metode pengambilan keputusan ini mampu mengakomodasi masalah yang multikompleks dengan begitu banyak pihak terkait yang masing-masing mempunyai persepsi dan kepentingan yang berbeda.
Sebagai contoh penerapan metode ini dalam kasus evaluasi kinerja subkontraktor yang memasok kebutuhan blank casting untuk PT. AHM. Hasil pengolahan data bulan Juni 2002 dengan menggunakan metode AHP dan Promethee menghasilkan peringkat yang sama, yaitu PT. Kyowa Indonesia, PT. Chemco Harapan Nusantara, PT. Moradon Berlian Sakti, dan PT. Nusa Metal AOP. Dilihat dari segi kemudahan penggunaan, dan kecepatan penampilan hasil dalam aplikasi di lapangan, penulis mengusulkan kepada PT. AHM untuk menggunakan metode Promethee. Untuk kelengkapan input data analisis atas bobot masing-masing kriteria, penggunaan metode AHP di awal akan sangat membantu, sehingga hasil akhir yang didapat akan lebih baik.

As a simple transportation facility, motor cycle has been getting- high demand in the recent years. This condition has been pushing PT. Astra Honda Motor as a big motor cycle producer in Indonesia to add up their production capability. One of its strategies is outsourcing.
To ensure the quality and delivery from its subcontractors, it is important for PT. Astra Honda Motor to make performance evaluating for its subcontractors. The problem of the ranking of subcontractor submitted to a multi criteria evaluation, the quality aspects and delivery aspects are obviously taken into account.
Based on that reason I try to make a research using Analytical Hierarchy Process method and Promethee (Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation) method for treating performance evaluation for subcontractor at PT. Astra Honda Motor. Both decision aid methods or decision support systems has been proposed to help in the ranking of the best performance subcontractor.
As a short example to applied these methods, I took 4 subcontractors to supply blank casting need for PT. Astra Honda Motor. Processing data for June 2002 with AHP and Promethee methods have given us the same ranking. They are PT. Kyowa Indonesia, PT. Chemco Harapan Nusantara, PT. Moradon Bertian Sakti, and PT. Nusa Metal AOP. Promethee method is more superior than AHP method in easy to use aspect and speed to show the result aspect in operational condition. Based on that superiority I suggest to PT. Astra Honda Motor to use Promethee method. To completely analysis input data for each criteria, using AHP method in the beginning will be helpful to get the best end result.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tutik Setywati
"Tenaga Listrik merupakan salah satu pilar dalam kehidupan manusia dan masyarakat modern, baik untuk menunjang pemenuhan kebutuhan pokoknya maupun dalam kegiatan sosial ekonominya. PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang selama ini merupakan perusahaan satu-satunya pemasok kebutuhan tenaga listrik untuk masyarakat di daerah DKI Jakarta Raya dan Tangerang. Oleh karena itu PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi DKJ Jakarta Raya dan Tangerang harus memiliki strategi yang matang dan sejalan dengan visi dan misi yang ditetapkan.
Balance Scorecard (BSC) merupakan salah satu sistem manajemen strategi yang menjabarkan visi dan misi perusahaan kedalam suatu bentuk tujuan dan tolak ukur. Tolak ukur dalam BSC terdiri dari 4 (empat) perspektif yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal dan proses pembelajaran dan pertumbuhan. Sistem BSC ini dapat memberikan ukuran terhadap kinerja perusahaan. Untuk mendapatkan sistem BSC, perusahaan perlu membentuk visi dan misi yang memperlihatkan arah yang dituju oleh perusahaan dan dijabarkan dalam bentuk strategi sebagai penjabaran operasionalnya. Disamping itu juga perlu dibentuk suatu metriks sebagai suatu sistem tolak ukur performa yang berkaitan dengan visi, misi dan strategi dari perusahaan.
Metriks memuat penjabaran dari strategi, sasaran strategi yang dibuat oleh perusahaan dalam empat perspektif yang terkait dan tolak ukur yang digunakan untuk memperlihatkan kemajuan dan pencapaian visi dan misi perusahaan.
Dengan menggunakan sistem BSC, perusahaan dapat menetapkan ukuran-ukuran apa saja yang dapat diperhitungkan dalam menilai kinerja dan strategi yang diterapkan perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya dan yang akan datang.

Electricity is one of the importance requirements for the people life and the modem people, it is for supporting primary requirement and also for supporting social economically activity. PT.PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang is National Electrical Distribution Utility Company whose supply electricity for the people of DKI Jakarta Raya dan Tangerang area. Therefore PT.PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang has the good strategy in order to inline with Vision and Mission of Company.
Balance Score Card (BSC) is one of The Strategy Management Systems which used to implement Vision and Mission of The Company in the accountability form. BSC Accountability consist of 4 (four) perspectives such as Financial, Customer, Internal Business Processes and Learning and Growth. BSC System can also measure the company performance. In order to find BSC System, the company has to develop Vision and Mission which showing The target of The company and it's described in operational description strategy. Beside of that, it has to be performed in metric for measuring performance related with vision, mission and company strategy.
Metrics consist of the strategies description, the strategies target that developed by company in the four connecting perspectives and the reference which used to show advancement vision and mission of the company progress.
By using BSC system, the company can implement anything which is accountable in measuring the performance and strategy implementation of company in previously and the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T7423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Subiantoro
"ABSTRAK
Produktivitas adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan utilisasi secara efisien dari sumber - sumber masukan yang digunakan, untuk memproduksi barang atau jasa dan berdampak luas dalam seluruh proses industri.
Dalam era perkembangan globalisasi dewasa ini, setiap pelaku bisnis berusaha untuk meningkatkan daya saing perusahaannya, agar dapat merebut setiap peluang yang ada, serta mempertahankan dan mengembangkan pasar yang telah dimiliki. Agar persaingan ini dapat dimenangkan, maka tidak ada jalan lain kecuali berusaha untuk meningkatkan produktivitas dengan jalan 'memasyarakatkan dan membudayakan' produktivitas kepada seluruh tingkatan karyawan dalam perusahaan tersebut. Untuk memantau kegiatan produktivitas dalam perusahaan, maka perlu diadakan suatu pengukuran yang dapat menunjukkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap perusahaan tersebut.
Salah satu metode pengukuran yang dipilih pada penelitian adalah metode nilai tambah kemudian hasilnya dianalisa dan diinterpretasikan.
Pada penelitian ini dibahas, analisa pengukuran untuk mendapatkan gambaran peningkatan produktivitas perusahaan melalui perhitungan 6 rasio utama dengan dukungan 5 rasio pendukung. Dari pengukuran ini, akan terpantau semua kelemahan dan ancaman, yang harus segera diantisipasi, serta dapat juga diketahui kekuatan dan peluang apa yang harus diambil, agar perusahaan dapat dikembangkan kearah 'profit center', sehingga akhirnya secara global daya saingnya akan meningkat pula.
Agar dalam pengukuran ini dapat lebih cepat memperoleh hasil, maka dibuat suatu alat bantu berupa program 'Sistem Pendukung Keputusan[SPK] atau lebih dikenal dengan 'Decision Support Systems' [DSS], dengan maksud dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan terhadap 'action plan' selanjutnya.
Dari hasil pengukuran dan analisa dengan metode nilai tambah terlihat bahwa produktivitas perusahaan yang diteliti masih rendah [Indeks laju pertumbuhan rata-rata=Lr=7.88% , menurut rasio utama dan Lr=11.4%, menurut rasio pendukung] sehingga manajemen disarankan untuk segera mengambil langkah [action plan], kearah pengembangan yang lebih baik, seperti memasyarakatkan budaya perusahaan, menekan biaya produksi, optimasi penggunaan aset dan tenaga kerja, efisiensi penggunaan sumber daya masukkan, dan sebagainya.

ABSTRACT
Productivity is an activity related to the utility in an efficient manner from the input sources used to produce things and services, and it has a large impact in the industrial process.
In the global era, the executives try to improve their effort to compete in order to fight for an opportunity, to defend and to develop the market.
In order to win the competition, they have to increase their productivity by spreading it out and civilize it to all the level of employee in the company.
To observe the productivity we have to do some measurement to see the Strength, the Weakness, the Opportunity and the Threat in the company.
One of the methods chosen is the value added and the result will be analyzed and interpreted. In this case, we will analyze the measurement to get an overview to increase the productivity by calculation the six major ratio and the five minor ones. From the measurement we could observe all the weakness and the threat that should be anticipated and also we could know the strength and the opportunity that should be taken, in order to develop the company to the profit center, so that could increase the effort to compete in the global market.
We use a Decision Support Systems [DSSJ program, to get a quick result and to help the manager to decide the advance action plan.
The result shows that the productivity of the company is still low [index growth average = 7.88%, from the 6 major ratio calculation and = 11.d% from the 5 minor ratio ones], so that the manager has to develop the action plan to get a better result, such as to press the production cost down, to optimize utilization of the asset and man power, an efficient manner from the input sources, etc.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>