Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139127 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nursyam El Muhammadi
"The thesis examine about the influence of macroeconomy toward sectoral stock price index in Indonesia Stock Exchange period 2000 - 2008. The objective is to know how GDP, Bank Indonesia Certificate rate, REER, world crude oil price and Dow Jones index influence stock index fluctuation in stock sector and also the influence of each variable toward each stock sector index.
Data was taken from panel data which contains from monthly data starting from 2000 up to 2008 for independent variable and stock sector price index as dependent variable. The author estimated independent variable as GDP, Bank Indonesia Certificate rate, REER, world crude oil price and Dow Jones index toward Stock Sector index price. The estimation used ordinary least squares method.
Base on the estimation, most of variable accord with research hypothesis. However WTI or world crude oil price not in accordance with research hypothesis. It was presume by significant increase in agriculture and mining stock price index which caused by increasing in international commodity market. Meanwhile, increasing agriculture and mining commodity price caused by increasing in world crude oil price.
The author recommendations are:
1) As an alternative financial institution, government should force stock market by providing incentive which made the corporate move forward to be a member in stock market.
2) Government should force agriculture sector since the significant increase in stock price index come from it. There after it will increase the contribution in agriculture sector toward GDP.

Penelitian ini tentang pengaruh makro ekonomi terhadap indeks harga saham sektoral di Bursa Efek Indonesia pada periode 2000-2008. Tujuan penelitian adalah mengetahui besarnya pengaruh PDB, tingkat suku bunga SBI, REER, harga minyak dunia dan indeks Dow Jones terhadap fluktuasi indeks saham sektoral dan besarnya pengaruh masing-masing variabel tersebut terhadap masing-masing indeks saham sektoral.
Data yang dipergunakan data panel yang terdiri dari data bulanan tahun 2000 sampai dengan tahun 2008 untuk variabel independen dan indeks harga saham sektoral sebagai variabel dependen. Penulis mengestimasi variabel independen berupa PDB, tingkat suku bunga SBI, REER, harga minyak dunia dan indeks Dow Jones terhadap indeks harga saham sektoral. Estimasi mempergunakan methode OLS (ordinary least squares).
Berdasarkan hasil estimasi, secara keseluruhan variabel yang diteliti telah sesuai dengan hipotesa penelitian. Hanya variabel WTI atau harga minyak dunia tidak sesuai dengan hipotesa penelitian. Hal ini diduga karena kenaikan indeks harga saham pertanian dan pertambangan yang sangat tinggi yang disebabkan oleh kenaikan harga komoditas di pasar international. Sementara tingginya harga komoditas pertanian dan pertambangan tersebut disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia.
Penulis merekomendasikan agar:
(1) Sebagai lembaga alternatif pembiayaan, pemerintah harus mendorong pasar modal dengan memberikan insentif bagi dunia usaha untuk menjadi emiten di pasar modal.
(2) Pemerintah perlu mendorong sektor pertanian mengingat besarnya peningkatan indeks harga saham sektor pertanian. Sehingga akan meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap PDB."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T287\98
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Berbagai perkiraan mengenai besarnya laju pertumbuhan ekonomi
Indonesia tahun 1995 tampaknya tidak jauh berbeda dengan tahun 1994 yang melaju sebesar 7,3%. Ini berarti prediksi yang dilontarkan para pengamat pada akhir 1994 lalu tidak terlalu meleset, Ketika itu
Bank Indonesia dan Asian Development Outlook 1994 memasang angka 7,0%. Econit Advisory Group, Merryll Linch sekitar 7,5%. Sedangkan Nomura Research Institute meramalkan sebesar 7,3%. Untuk tahun 1996 angka pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan sedikit di
bawah tahun 1995 karena pemerintah akan berupaya meredam perekonomian yang cenderung overheating. Upaya pendinginan telah dimulai dengan menaikkan reserve requirement bank dari2% menjadi 3%. Selanjutnya, pemerintah tampaknya akan mempertahankan tingkat suku bunga perbankan yang relatif tinggi. Lalu berusaha menahan
laju impor untuk mengurangi pembengkakan defisit transaksi berjalan. Realisasi investasi pada tahun 1996 besar kemungkinan akan lebih rendah dibandingkan tahun 1995. Selain itu, sebagian besar pertumbuhan ekonomi di negara-negara tujuan ekspor utama
Indonesia juga cenderung menurun. "
320 ANC 25:1 (1996)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Berbagai perkiraan mengenai besarnya laju pertumbuhan ekonomi
Indonesia tahun 1995 tampaknya tidak jauh berbeda dengan tahun 1994 yang melaju sebesar 7,3%. Ini berarti prediksi yang dilontarkan para pengamat pada akhir 1994 lalu tidak terlalu meleset, Ketika itu
Bank Indonesia dan Asian Development Outlook 1994 memasang angka 7,0%. Econit Advisory Group, Merryll Linch sekitar 7,5%. Sedangkan Nomura Research Institute meramalkan sebesar 7,3%. Untuk tahun 1996 angka pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan sedikit di
bawah tahun 1995 karena pemerintah akan berupaya meredam perekonomian yang cenderung overheating. Upaya pendinginan telah dimulai dengan menaikkan reserve requirement bank dari2% menjadi 3%. Selanjutnya, pemerintah tampaknya akan mempertahankan tingkat suku bunga perbankan yang relatif tinggi. Lalu berusaha menahan
laju impor untuk mengurangi pembengkakan defisit transaksi berjalan. Realisasi investasi pada tahun 1996 besar kemungkinan akan lebih rendah dibandingkan tahun 1995. Selain itu, sebagian besar pertumbuhan ekonomi di negara-negara tujuan ekspor utama
Indonesia juga cenderung menurun. "
320 ANC 25:1 (1996)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Berbagai perkiraan mengenai besarnya laju pertumbuhan ekonomi
Indonesia tahun 1995 tampaknya tidak jauh berbeda dengan tahun 1994 yang melaju sebesar 7,3%. Ini berarti prediksi yang dilontarkan para pengamat pada akhir 1994 lalu tidak terlalu meleset, Ketika itu
Bank Indonesia dan Asian Development Outlook 1994 memasang angka 7,0%. Econit Advisory Group, Merryll Linch sekitar 7,5%. Sedangkan Nomura Research Institute meramalkan sebesar 7,3%. Untuk tahun 1996 angka pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan sedikit di
bawah tahun 1995 karena pemerintah akan berupaya meredam perekonomian yang cenderung overheating. Upaya pendinginan telah dimulai dengan menaikkan reserve requirement bank dari2% menjadi 3%. Selanjutnya, pemerintah tampaknya akan mempertahankan tingkat suku bunga perbankan yang relatif tinggi. Lalu berusaha menahan
laju impor untuk mengurangi pembengkakan defisit transaksi berjalan. Realisasi investasi pada tahun 1996 besar kemungkinan akan lebih rendah dibandingkan tahun 1995. Selain itu, sebagian besar pertumbuhan ekonomi di negara-negara tujuan ekspor utama
Indonesia juga cenderung menurun. "
320 ANC 25:1 (1996)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Berbagai perkiraan mengenai besarnya laju pertumbuhan ekonomi
Indonesia tahun 1995 tampaknya tidak jauh berbeda dengan tahun 1994 yang melaju sebesar 7,3%. Ini berarti prediksi yang dilontarkan para pengamat pada akhir 1994 lalu tidak terlalu meleset, Ketika itu
Bank Indonesia dan Asian Development Outlook 1994 memasang angka 7,0%. Econit Advisory Group, Merryll Linch sekitar 7,5%. Sedangkan Nomura Research Institute meramalkan sebesar 7,3%. Untuk tahun 1996 angka pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan sedikit di
bawah tahun 1995 karena pemerintah akan berupaya meredam perekonomian yang cenderung overheating. Upaya pendinginan telah dimulai dengan menaikkan reserve requirement bank dari2% menjadi 3%. Selanjutnya, pemerintah tampaknya akan mempertahankan tingkat suku bunga perbankan yang relatif tinggi. Lalu berusaha menahan
laju impor untuk mengurangi pembengkakan defisit transaksi berjalan. Realisasi investasi pada tahun 1996 besar kemungkinan akan lebih rendah dibandingkan tahun 1995. Selain itu, sebagian besar pertumbuhan ekonomi di negara-negara tujuan ekspor utama
Indonesia juga cenderung menurun. "
320 ANC 25:1 (1996)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siswandi Darmo Saputro
Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia, 2015
330.9598 SIS e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Hartoyo
"ABSTRACT
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh masing masing resiko terhadap return saham serta melihat model keseimbangan yang mempunyai standard error yang lebih kecil. Jenis penelitian ini adalah verifikatif yaitu dengan melakukan hipotesis melalui pengolahan data dan pengujian secara statistik. DAta peenelitian diperoleh dari data sekunder diambil dar Bursa Efek Indonesia. dari hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa variabel risiko pasar dan premi kurs berpengaruh secara signifikan dan sesuai dengan hipotesis, sedangkan variabel SMB, HML dan premi inflasi bukan determinan return saham. Hasil pengujian lain dengan menggunakan Mean Average Deviation membuktikan bahwa model keseimbangan CAPM mempunyai tingkat standard error ynagng lebih kecil daripada aAPT, namun dengan uji beda rata-rata menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan. penelitian ini memberikan masukan kepada investor bahwa faktor yang perlu diperhatikan sebelum melakukan investasi saham adalah memperhatiakn faktor resiko pasar dan premi kurs. sedangkan bagi perusahaan agar tetap nejaga stabilitas pendapatan untuk dapat menjaga kepercayaan investor, karena faktoe pSMB dan HML kurang diperhatikan dalam pengambilan investasi."
Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2016
336 ITR 1:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Handayani
"Skripsi ini membahas tentang Pengaruh Perubahan Harga Minyak Mentah Dunia terhadap Imbal Hasil IHSG dan Indeks Sektoral di Bursa Efek Indonesia. Periode waktu yang digunakan adalah 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2018 data yang digunakan adalah data harian. Kemudian dilakukan pengujian pula saat harga minyak dunia tinggi dan saat harga rendah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan model regresi linear sederhana dan ARCH (1,0). Hasil pengujian menyatakan pengaruh perubahan harga minyak mentah dunia signifikan positif terhadap imbal hasil IHSG dan imbal hasil sepuluh indeks sektoral. Pengaruh perubahan harga minyak mentah dunia saat harga tinggi signifikan positif terhadap imbal hasil IHSG dan imbal hasil Indeks Industri Dasar dan Kimia, Indeks Keuangan, Indeks Manufaktur, Indeks Pertambangan, Indeks Properti, Indeks Infrastruktur, Indeks Barang Konsumsi, Indeks Aneka Industri, dan Indeks Perdagangan. Pengaruh perubahan harga minyak mentah dunia saat harga rendah signifikan positif pada imbal hasil Indeks Pertanian, Indeks Keuangan, Indeks Aneka Industri, dan Indeks Properti. Pada saat harga minyak mentah dunia tinggi dan rendah sektor yang konsisten terpengaruh adalah Keuangan, Properti, dan Aneka Industri.

This research examines the impact of global crude oil price change to the return of IHSG and sectoral indexes in Indonesia Stock Exchange. The time period of the research is during 1st January 2014 until 31th December 2018. The data used is daily data. Afterwards, the test is done during the time when the global oil price is high and when its low. This research is quantitative research using simple linear regression model and ARCH (1,0). The result concludes that the impact of global crude oil price change is significantly positive towards the return of IHSG and return of ten sectoral indexes. The impact of global crude oil price change when its high is significantly positive towards the return of IHSG and the return of Basic Industry and Chemicals Index, Finance Index, Manufacture Index, Mining Index, Property Index, Infrastructure Index, Consumer Goods Index, Miscellaneous Industry Index and Trade Index. The impact of global crude oil price change when its low is significantly positive towards the return Agriculture Index, Finance Index, Miscellaneous Industry Index, and Property Index. The consistently affected sector during both times are Finance, Property, and Miscellaneous Industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verra Damayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel makro ekonomi yaitu variabel Pendapatan Domestik Bruto (PDB), suku bunga SBI dan nilai tukar Rupiah terhadap indeks harga saham sektoral di Bursa Efek Jakarta. Penggunaan variabel PDB didasarkan pada pertimbangan variabel ini digunakan untuk mengukur besarnya transaksi yang terjadi dalam perekonomian atau untuk mengukur tingkat pendapatan dengan memperhitungkan transfer dan transaksi dari asset keuangan serta barang-barang. Penggunaan suku bunga SBI didasarkan pada pertimbangan bahwa untuk mengukur rate of return dari asset sebagai alternatif portofolio dapat digunakan suku bunga jangka pendek, selain itu penggunaan SBI juga didasarkan pertimbangan bahwa SBI merupakan indikator yang digunakan untuk mempengaruhi kebijakan moneter yang langsung berdampak pada perekonomian secara keseluruhan. Sedangkan penggunaan variabel nilai tukar didasarkan pada pertimbangan bahwa nilai tukar rupiah terhadap US Dollar menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia di mata internasional.
Data yang digunakan dalam kajian empiris ini merupakan data time series dan cross section bulanan periode 2000:01 sampai dengan 2004:12 atau 60 pengamatan yang diperoleh dari berbagai sumber penerbitan. Untuk menganalisis data cross section dan time series digunakan alat analisis pooled data dengan metode Seemingly Unrelated Regression (SUR).
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa variabel PDB, SBI dan REER berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham sektoral di Bursa Efek Jakarta. Jika dilihat secara sektoral, pengaruh tersebut berbeda-beda tergantung dari kondisi sektoral masing-masing saham. Indeks harga saham yang paling terpengaruh dengan adanya perubahan variabel makro ekonomi adalah indeks harga saham pertambangan sedangkan yang paling kecil dipengaruhi adalah indeks harga saham properti.
Upaya menjaga indeks harga saham agar tetap stabil tentunya sangat tergantung dari upaya pemerintah dalam menjaga kestabilan variabel-variabel makro ekonomi agar tidak menurun dari kondisi sebelumnya. Dengan dernikian, kondisi pasar modal di Indonesia diharapkan dapat berkembang dimasa yang akan datang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>