Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162307 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yustinus Yuniarto
"Tidak ada scorangpun yang tidak membutuhkan informasi, apa pun jenis pekerjaan orang itu. Pelajar, mahasiswa, guru, pendidik, dokter, ahli hukum, petani, nelayan, dan sebagainya, tentu memerfukan informasi untuk mendukung pekerjaan sehari-hari (Yusup,1995). Informasi tersebut dapat berada di mana-mana; di pasar, di sekolah, di rumah, di lembaga atau organisasi komersial, di buku, di majalah, di surat kabar, di perpustakaan atau di tempat Iain. Pokoknya, di mana suatu benda atau peristiwa berada, di sana bisa timbul informasi, Setiap orang, setiap kelompok orang atau organisasi mempunyai kebutuhan informasi yang sangat banyak.
Informasi menjadi bahan komoditas yang sangat unggul dalam pola kehidupan manusia, lebih-lebih pada zaman sekarang yang peradabannya semakin kompleks. Tanpa informasi, manusia tidak bisa berperan banyak dalam lingkungannya (Yusup, 1995). Informasi tersebut juga dapat dikaitkan dengan kegiatan ekonominya. Seorang nelayan miskin membutuhkan informasi mengenai tempat pelelangan ikan yang ditangkapnya dan informasi mengenai naik turunnya harga ikan setiap hari, seorang petani gabah membutuhkan informasi mengenai harga gabah yang ditetapkan oleh pemerintah agar tidak tertipu tengkulak; seorang guru atau dosen tidak akan mungkin bisa mengajar dengan baik tanpa dukungan informasi yang sesuai dengan materi pengajaran pada saat itu, dan banyak contoh lainnya, Dari hal di atas dapat kita lihat bahwa pada dasarnya informasi dibutuhkan banyak orang. Informasi dibutuhkan karena bisa berfungsi banyak bagi diri seseorang dalam kehidupannya sehari-hari dalam masyarakat.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam kehidupannya sehari-hari seseorang akan mencari, menggunakan, atau berusaha mencari dan menggunakan berbagai sumber informasi. Perilaku pencarian informasi dapat dilihat antara lain dari Cara manusia memilih sumbernya (Krikelas, 1983). Seseorang mencari informasi karena dia mempunyai sebuah kebutuhan informasi atau karena dia merasa bahwa informasi mungkin dapat menjadi sesuatu yang berguna untuk masa depan (Losee, 1990). Pencarian informasi di antara masyarakat biasa adalah bidang penting yang masih membutuhkan penelitian lebih banyak lagi. Perkembangan dari layanan informasi yang efektif untuk masyarakat biasa, dan kebijakan-kebijakan yang mengatur pelaksanaan dan kegunaan layanan informasi tersebut, tergantung pada pengenalan yang baik dari kebutuhan dan permintaan masyarakat (Spink, 1996).
Seseorang tidak perlu mengetahui semua jenis informasi yang ada di alam ini, baik informasi yang dirancang khusus untuk tujuan kemanfaatan kehidupan manusia maupun informasi yang tersedia apa adanya secara bebas di alam. Hanya sebagian kecil dari informasi yang ada bisa didapat atau memang diperlukan oleh manusia karena hal ini disesuaikan dengan bidang minat dan kegiatan yang menjadi pekerjaannya (Yusup, 1995). Namun demikian, sebenarnya informasi bebas untuk diakses oleh siapa saja. Hal ini diperkuat dengan adanya Pernyataan Umum Hak-Hak Asasi Manusia yang diproklamasikan oleh sidang umum PBB di Istana Chaillot. Paris, 10 Desember 1948 pada pasal 19 yang menyatakan: Setiap orang berhak atas kebebasan berpendapat dan mengemukakannya; hak ini mencakup pula kebebasan memegang teguh pendapat tanpa gangguan, dan kebebasan mencari, menerima, dan memberi informasi dan gagasan melalui berbagai saluran dan tidak memandang tanpa batas. Berarti mencari, menerima, dan memberi informasi adalah hak siapa saja tanpa melihat golongan masyarakat termasuk golongan masyarakat yang sepertinya tidak membutuhkan informasi yaitu masyarakat berpenghasilan rendah.
Pandangan yang menyatakan bahwa orang miskin tidak membutuhkan informasi ada pada beberapa ahli. Parker, seperti dikutip oleh Pandit (1994) menyatakan bahwa penyediaan informasi untuk orang miskin tidak akan banyak manfaatnya. Argumentasinya ialah orang miskin, yang biasanya juga rendah pendidikannya, tidak membutuhkan informasi. Hal ini didukung oleh pendapat Yusup (1995) yang menyatakan penyebabnya berdasarkan dari teori kebutuhan Maslow ialah dikarenakan mereka mempunyai kebutuhannya hanya sebatas fisiologis saja, misalnya haus dan lapar. Hal ini berbeda dengan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1994) yang secara konseptual melihat kemiskinan sebagai keadaan serba kekurangan dalam memenuhi kebutuhan utama, seperti makanan, minuman, perumahan, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, dan akses terhadap informasi yang bermanfaat untuk mendapatkan sumber daya. Ini menunjukkan bahwa akses terhadap informasi juga merupakan kebutuhan utama orang miskin."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S15870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Mardiarini Ismail
"Bidang kebutuhan dan perilaku pencarian informasi merupakan bagian dari kajian pemakai. Kajian ini merupakan salah satu bidang dari 12 kajian Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Penelitian mengenai perilaku pencarian informasi penyandang tuna netra pemah dilakukan oleh Kirsty Williamson et al dengan judul Information Seeking by Blind and Sight Impaired Citizen: an Ecological Study. Penelitian ini dilakukan terhadap penyandang tuna netra di Australia dan diterbitkan di Information Research, Vol.5 No.4 July 2000. Setiap orang pasti membutuhkan informasi agar tetap bisa mengikuti perubahan zaman. Masalah kebutuhan dan pencarian informasi pun dialami siswa tuna netra. Sebagai siswa, informasi utama berkaitan seputar pelajaran sekolahnya. Dengan segala keterbatasannya -- terutama berkaitan dengan mobilitasnya --, siswa tuna netra akan mencari informasi yang dibutuhkannya. Model perilaku pencarian informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Behavioral Model of Information Seeking Strategies yang dikenalkan oleh David Ellis. Model ini mengamati seorang pencari informasi mulai dari ia mengindentifikasi kebutuhan informasinya hingga ia menemukan informasi yang dibutuhkannya. Model tersebut terdiri dari tahap starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring, extracting, verifying, dan ending. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif interpretif dengan metode kualitatif berupa observasi dan wawancara. Informan terdiri dari 13 orang siswa tingkat SMP-SMA di SLBIA Pembina Tingkat Nasional. Pengambilan sampel sebagai informan menggunakan gabungan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Analisis data dilakukan dengan tiga alur: reduksi data, analisis serta interpretif, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah: 1) Ada lima kategori jenis kebutuhan informasi mereka. Dua kategori yang utama adalah kebutuhan informasi berdasarkan pelajaran sekolahnya dan berdasarkan minatnya. Tiga lainnya adalah informasi tentang lawan jenisnya, berita-berita umum, dan orientasi arah/harga barang. 2) Sumber perolehan informasi andalan untuk kebutuhan informasi berdasarkan pelajaran sekolahnya adalah informal (teman, keluarga, dan guru/pihak sekolah) dan formal (kaset, buku braille, radio, tv, internet). Sumber perolehan informasi untuk kebutuhan informasi andalan untuk kebutuhan informasi berdasarkan minat, lawan jenis, berita-berita umum, dan orientasi arah/harga adalah informal (teman dan keluarga). 3) Tidak tersedianya buku braille di perpustakaan umum menunjukkan kurang seriusnya perhatian pemerintah sehingga para penyandang tuna netra lebih mengandalkan kekuatan sendiri dan kerja sama dengan pihak swasta/luar negeri. 4) Tahap pencarian informasi untuk kebutuhan informasi berdasarkan pelajaran sekolahnya adalah starting, chaining, browsing, differentiating, extracting, dan ending. Tahap pencarian informasi untuk kebutuhan informasi berdasarkan minatnya adalah starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring, extracting, verifying, dan ending. 5) Hambatan yang dialami para siswa ini adalah hambatan personal (trauma dan psikologis karena perubahan daya fisik penglihatan) dan lingkungan (masyarakat, tak tersedianya akses atau fasilitas memadai ke dan di sumber perolehan informasi)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambar Pratiwi
"Penelitian ini membahas mengenai kegemaran anak-anak tingkat sekolah dasar khususnya kelas 4, 5, dan 6, terhadap bacaan anak yaitu komik dan cerita rakyat. Penelitian ini merupakan hasil studi kasus yang dilaksanakan di SDN Cipete Selatan 01 Pagi Jakarta Selatan pada tanggal 5 Agustus 2002.Penelitian dilakukan tidak untuk membandingkan antara komik dan bacaan cerita rakyat, ataupun mencari tahu mana yang paling disukai anak diantara keduanya secara merinci. Penelitian ini hanya sebatas pada pembuktian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi anak mengenai kegemaran mereka terhadap komik maupun bacaan cerita rakyat.Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada populasi yang diambil dari jumlah seluruh siswa siswi kelas 4, 5, dan 6, yangmembaca bacaan cerita rakyat dan komik. Tehnik pengolahan data mempergunakan persentase. Proses pengolahan dijelaskan.Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir seluruh responden menyatakan dirinya menyukai bacaan cerita rakyat maupun bacaan komik. Faktor-faktor lain yang mendukung kegemaran anak terhadap kedua bacaan tersebut yaitu adanya dukungan dari orang tua dengan cara membelikan komik dan tidak melarang responden membaca komik meskipun mereka tidak memberikan uang secara khusus kepada responden untuk membeli komik. Faktor cerita dan gambar pada komik juga berperan penting. Tema petualangan yang disertai dengan aksi dan laga juga menjadi pilihan terbanyak dari responden, di samping pernyataan bahwa komik dapat diingat lebih lama oleh responden. Hal lainnya yaitu mengenai pernyataan ketidaksetujuan dari sebagian besar responden mengenai asumsi jika komik dikatakan sebagai bacaan yang tidak mendidik.Akhirnya beberapa saran dan masukan penulis ajukan sebagai upaya guna mengetahui perkembangan minat anak terhadap bacaan yang mereka sukai di samping meningkatkan mutu bacaan anak-anak yang pada akhirnya akan memperkaya khasanah dunia bacaan anak-anak. Selain itu peneliti menyarankan kepada pihak sekolah agar lebih dapat mengetahui bacaan apa yang sebenarnya disukai anak-anak, melalui kebijakan pengembangan koleksi di perpustakaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S14957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barnard Muharram Olii
"Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui informasi apa raja yang dibutuhkan oleh staf LSM Kalyanamitra guna memperlancar kegiatan rutin yang berjalan setiap hari. Kegiatan tersebut ialah kegiatan menulis artikel dan buku mengenai perempuan, pembuatan proposal untuk dikirimkan kepada penyandang dana (funding) serta kegiatan pembuatan makalah untuk seminar maupun pelatihan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa staf LSM melakukan pencarian informasi untuk memenuhi kebutuhannya akan informasi dengan berbagai macam cara, di antaranya mencari pada informasi tertulis dan observasi. Para staf juga menghadapi banyak hambatan dalam melakukan pencarian informasi guna menjawab pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya. Di samping itu masih banyak staf yang belum memahami bagaimana cara yang efektif dan efisien dalam mencari informasi melalui Internet, khususnya melalui search engine."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Fatimah
"Penelitian mengenai kebutuhan informasi dan perilaku pencarian informasi sekolah dasar ini dilakukan di SD Lazuardi GIS, JI. Garuda Ujung No. 35 Griya Clnere, Depok 16515 terhadap 6 (enam) orang informan yang merupakan guru kelas di SD Lazuardi GIS.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui informasi apa saja yang menjadi kebuluhan guru khususnya dalam kegiatan belajar mengajar, di luar kegiatan belajar mengajar dan pengeloiaan kelas dengn siswa berkebuluhan khusus, dan (2) mengeiahui gambaran perilaku pencarian informasi yang dilakukan guru SD Lazuardi GIS.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan inforrnan. Penelitian diiaksanakan di SD Lazuardi GIS yang merupakan sekolah dengan penerapan sistem pendidikan inklusi, yaitu sistem pendidikan yang memadukan pendidikan biasa dan pendidikan Iuar biasa (siswa berkebuluhan khusus) di dalam kelas yang sama. Hasilnya menunjukkan bahwa informasi yang diperlukan guru untuk kegiatan belajar mengajar meliputi media pengajaran, materi pengajaran, strategi atau metode mengajar, manajemen kelas dan evaluasi. Subyek yang diminati oleh guru di luar kegiatan belajar mengajar adalah psikologi dan sastra. Subyek yang diinginkan untuk pengembangan diri dan wawasan adalah informasi pendidikan, bahasa, psikologi dan ketrampilan. lnformasi yang dibutuhkan dalam mengelola kelas dengan siswa berkebutuhan khusus adalah metode penanganan, metode mengajar dan jenis-jenis kelainan serta penyebabnya.
Diketahui pula dari hasil penelitian bahwa pencarian informasi dilakukan dengan cara mencari ke sumber infonnasi tertulis seperti buku, observasi, bertanya dan berdiskusi. Sumber informasi formal yang digunakan antara lain buku, artikel koran/majalah dan internet sedangkan sumber informasi informal yang digunakan adalah teman, terapis, orangtua murid dan perpustakaan sekolah. Kendala utarna dalam pencarian informasi adalah keterbatasan fasilitas akses dan waktu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S15529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hasyim
"Yang melatarbelakangi dilakukan penelitian tentang kebutuhan dan pencarian informasi Dosen Politeknik Negeri Jakarta dalam persiapan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi (pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), yang paling utama, adalah permasalahan tersebut belum pernah diteliti. Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana perjalanan Dosen Politeknik Negeri Jakarta dalam melintasi ruang dan waktu saat mempersiapkan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi berdasarkan persepsi tiap-tiap dosen, apa kebutuhan informasi Dosen Politeknik Negeri Jakarta saat mempersiapkan pelaksanaan Tridarma perguruan Tinggi, bagaimana perilaku pencarian informasi Dosen Poiiteknik Negeri Jakarta untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut?
Sense-making adalah teori yang dipakai sebagai landasan penelitian. Sense-making adalah konsep dan metode yang dapat digunakan untuk merancang dan mengevaluasi pelayanan jasa perpustakaan, dokumentasi, dan informasi berdasarkan pendekatan kognitif, sementara situation, gaps, dan uses adalah variabel utama teori sense-making.
Sampel penelitian survai ini berjumlah 32 orang Dosen Politeknik Negeri Jakarta. Sampel tersebut ditentukan dengan menggunakan teknik simple random sampling dan 189 orang dosen yang merupakan anggota populasi. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara mendalam dan dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian ini adalah 1) dalam mempersiapkan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, Dosen Politeknik Negeri Jakarta melakukan langkah langkah tertentu, 2) kebutuhan informasi dosen dalam mempersiapkan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi adalah kebutuhan informasi tentang referensi pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (terkini), alat bantu pengajaran, wawasan penelitian, pengaturan waktu, topik makalah, peningkatan minat menulis, informasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, objek pengabdian kepada masyarakat, dan dana pengabdian kepada masyarakat, 3) pencarian informasi dosen untuk memenuhi kebutuhan informasinya dalam mempersiapkan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi sebagi berikut: a) strategi yang paling banyak digunakan adalah strategi yang berkenaan dengan diri sendiri, b) sumber informasi yang paling banyak digunakan adalah diri sendiri, c) rata-rata jangka waktu pencarian informasinya adalah sekitar 17 hari, d) kendala utama dalam pencarian informasi adalah keterbatasan waktu, dan e) bagi dosen, informasi yang didapatkan dalam pencarian informasi adalah berguna.
Untuk lebih memenuhi kebutuhan informasi dosen, Perpustakaan Politeknik Negeri Jakarta perlu meningkatkan kemampuan dalam memberikan layanan informasi, misalnya dengan cara meningkatkan keterampilan dan pendidikan staf, melakukan otomasi perpustakaan, dan memberikan layanan secara pro-aktif Sementara itu, penelitian tentang kebutuhan dan pencarian informasi Dosen Politeknik Negeri Jakarta dalam tahap pelaksanaan dan evaluasi Tridarma perguruan Tinggi dapat dilakukan dalam rangka penelitian lanjutan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medan: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995
306 DAM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rumanti Yuliasih
"ABSTRAK
Pada umumnya, salah satu ciri yang melekat pada masyarakat daerah kumuh adalah rendahnya tingkat pendidikan serta kurangnya ketrampilan dan keahlian yang mereka miliki. Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat daerah kumuh cenderung lebih banyak menggantungkan nasibnya pada sektor sektor informal. Mereka bekerja sebagai pedagang kaki lima, pedagang asongan, tukang becak, pemulung dan sebagainya. Secara umum, Jenis Jenis pekerjaan yang mereka masuki itu mempunyai karakteristik antara lain bersifat padat karya, mudah dimasuki, berubah ubah tidak stabil dan tingkat penghasilan tidak menentu. Kondisi pekerjaan yang berubah ubah dan itu diduga menyebabkan mereka informasi mengenai pekerjaan yang lebih baik. Selain itu, karena pada tak menentu selalu berusaha mencari mungkin memberikan hasil umumnya jenis jenis pekerjaan yang mereka masuki itu rawan terhadap berbagai razia dan penertiban, maka mereka juga akan berusaha untuk memperlengkapi diri dengan berbagai informasi yang menyangkut pekerjaannya, seperti misalnya informasi tentang penertiban pedagang kaki lima, penertiban pedagang asongan atau razia bebas becak. Pencarian informasi pekerjaan yang mereka butuhkan, baik informasi mengenai pekerjaan yang mereka butuhkan maupun informasi yang menyangkut pekerjaan mereka, menjadi permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan Uses and Gratifications yang memusatkan perhatiannya pada apa yang dilakukan manusia terhadap media. Menurut Jay G. Blumler, motif yang mendorong seseorang untuk menggunakan media dikelompokkan dalam 3 macam orientasi, orientasi kognitif antara lain meliputi kebutuhan akan informasi dan pengamatan lingkungan, diversi meliputi antara lain kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan, sedangkan identitas pribadi adayakni lah penggunaan isi media massa untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak. Ada pun yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kebutuhan informasi sebagai motif dalam menggunakan media massa atau sumber sumber informasi lain melalui komunikasi interpersonal. Penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat Kampung Pedongkelan. Ada pun populasinya adalah masyarakat Kp. Pedongkelan yang berusia antara 15 sampai 45 tahun dan telah bekerja. Dari populasi tersebut, ditarik sampel sebanyak 100 orang dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah survai sampel, yakni data data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Data-data yang berhasil dikumpulakan menyimpulkan bahwa ternyata responden lebih mengandalkan saluran komunikasi interpersonal sebagai sumber informasi pekerjaan yang mereka butuhkan."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Kuniadi
"Tujuan dari penelitian ini: , (1). Untuk mengungkapkan kebutuhan informasi peneliti bidang ilmu Sosial dan Kemanusiaan di Perpustakaan Nasional RI dalam melaksanakan penelitian. (2). Untuk mengungkapkan bagaimana perilaku pencarian informasi peneliti bidang ilmu sosial dan kemanusiaan di Perpustakaan Nasional RI ketika melakukan penelitian. (3). Untuk mengungkapkan kendala-kendala yang dialami oleh peneliti bidang ilmu sosial dan kemanusiaan di Perpustakaan Nasional ketika melaksanakan pencarian informasi dalam melakukan penelitian.
Jumlah responden dalam penelitian ini 18 orang peneliti dalam bidang ilmu sosial dan kemanusiaan. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara yang dilaksanakan pada bulan April-Mei 2004. sedangkan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Kebutuhan informasi peneliti bidang ilmu sosial dan kemanusiaan yang menjadi anggota Perpustakaan Nasional RI tahun 2002 sebagai berikut:
a. Subjek informasi yang dibutuhkan sangat beragam yang meliputi masalah politik, konflik, penegakan hukum, pendidikan, industri, tata ruang perkotaan, kebudayaan, wanita, lansia, manajemen SDM dan kesenian. Beragamnya subjek yang dipilih menunjukan bahwa minat terhadap penelitian sangat tinggi.
b. Sumber informasi yang dibutuhkan seperti : Majalah, jurnal, surat kabar, buku, naskah kuno, audio visual, arsip dan web site. Tidak hanya sumber dokumen tapi juga sumber non dokumen seperti : wawancara dengan informan penelitian, dosen dan ahli bidang ilmu tertentu.
c. Tahun publikasi yang digunakan peneliti dalam menggarap penelitiannya terdiri dan terbitan lama yaitu abad 19 sampai dengan abad 20 dan juga publikasi terbitan baru yaitu tahun 1970an sampai tahun 2000an.
d. Untuk lokasi perolehan informasi di Perpustakaan Nasional kebanyakan memanfaatkan koleksi buku langka, naskah kuno, surat kabar, majalah dan buku terbitan baru, disamping itu juga koleksi bentuk audio visual seperti mikrofilm dan foto. Sedangkan lokasi perolehan informasi di luar Perpustakaan Nasional RI yang banyak di kunjungi peneliti adalah Arsip Nasional, PDII-LIPI, Perpustakaan LP3ES, Perpustakaan CSLS, Perpustakaan Gedung Juang 45, Perpustakaan British Counsil, Perpustakaan Umum DKI Jakarta Sumantri Brojonegoro, dan perpustakaan kampus seperti UI, UNJ, UIN, IPB, ITB dan Unpad. Serta perpustakaan diluar negeri seperti Perpustakaan KITLV, Perpustakaan ISEASSingapura, Perpustakaan Leiden University, Perpustakaan Michigan University, Perpustakaan Cornell University, Perpustakaan National Library of Australia dan ARA Belanda.
2. Perilaku pencarian informasi
Pada umumnya perilaku pencarian informasi peneliti bidang ilmu sosial dan kemanusiaan yang menjadi anggota Perpustakaan Nasional RI tahun 2002 mengikuti pola tahapan pencarian informasi seperti yang pernah diteliti oleh Ellis (1987) yaitu starting, chaining, browsing, differentiating monitoring dan extracting. Kemudian terlihat adanya kecenderungan peneliti untuk meninggalkan cara tradisional, namun pada umumnya peneliti masih menggunakan koleksi tercetak dari pada dalam bentuk elektronik seperti mengakses dari web site.
3. Kendala dalam pencarian informasi ikut menentukan tingkat keberhasilan peneliti dalam melakukan penelitiannya. Kendala yang dialami peneliti terdiri dan kendala individu yaitu dari dalam diri sendin, kendala dari antar individu yaitu dari orang lain ketika melakukan kontak dalam rangka pencarian informasi serta kendala lingkungan di antaranya segi sistem layanan, jam buka perpustakaan, sarana penelusuran, teknologi informasi, ruang baca, petugas koleksi, perawatan bahan pustaka, dan reproduksi, yang perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam meningkatkan layanan kepada pemakai perpustakaan.

The Needs and Information Seeking Behaviour of Social and Humanity Sciences Researcher at The National Library of IndonesiaThe objectives of this research are: (1) To reveal information need of social and humanity sciences researcher at National Library of Indonesia , (2) to reveal information-seeking behaviour of social and humanity sciences researcher at the National Library of Indonesia,...(3) .to--reveal intervene of the researcher in information-seeking.
The respondents of the research are 18 social and humanity sciences researchers. Data was collected using interview method that was carried out from April to May 2004. This research is descriptive qualitative in from.
From this research, it could be concluded that:
1. The need of -information of social and humanity researchers at National Library of Indonesia year 2002 are as follow:
a. The subjects needed vary, including politic, conflict, law enforcement, education, industry, city landscape, culture, women, old people, human resources management and art. It shows that the interest on research is high enough.
b. The sources of the information are magazines, journals, newspapers, books, manuscripts, audio visual, archives and websites. In addition, the are also non-document sources, such as interview with research informants, lectures and experts.
c. Year of publication used by the researcher comes from 19th to 20th century, in addition to those come from 1970s to 2000s.
d. The location acquirement of information at The National Library of Indonesia, generally collected from old books, manuscripts, newspapers, magazines, other new books, other collections of audio visual such as microfilms and photos. While location acquirement of information outside the National Library of Indonesia, the researcher search information from other sources such as National Archives of Indonesia, PDII-LIPI, LP3ES Library, CSIS Library, Gedung Juang 45 Library, British Council Library, DKE Jakarta Sumantri Brojonegoro Library, University libraries like UI, UNJ, UIN, IPB, ITB, and Unpad. And foreign libraries such as KITLV Library, ISEAS-Singapore Library, Leiden University Library, Michigan University Library, Cornell University Library, National Library of Australia and ARA Netherland Library.
2. Information-Seeking behaviour
Generally, information-seeking behaviour of social and humanity sciences researchers at National Library of Indonesia followed Information-Seeking behaviour stages proposed by Ellis (1987), namely starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring, and extracting. Furthermore, there is new trend to leave traditional ways. However, in general the researchers prefer printed collection to electronics one such as accessing web sites.
3. The intervene in Information-Seeking play important role in their success. These consisted of individual intervene, inter individual intervene resulting from other people in searching information, and environmental intervene such as service system, library open hour, exploring . means,. information technology, reading room, collection, librarians, conservation, and reproduction requiring serious attention in order to improve service to library users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T 11582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Kurniadi
"Tujuan dari penelitian ini: (1). Untuk mengungkapkan kebutuhan informasi peneliti bidang ilmu Sosial dan Kemanusiaan di Perpustakaan Nasional RI dalam melaksanakan penelitian. (2). Untuk mengungkapkan bagaimana perilaku pencarian informasi peneliti bidang ilmu sosial dan kemanusiaan di Perpustakaan Nasional RI ketika melakukan penelitian. (3). Untuk mengungkapkan kendala-kendala yang dialami oleh peneliti bidang ilmu sosial dan kemanusiaan di Perpustakaan Nasional ketika melaksanakan pencarian informasi dalam melakukan penelitian. Jumlah responden dalam penelitian ini 18 orang peneliti dalam bidang ilmu sosial dan kemanusiaan. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara yang dilaksanakan pada bulan April – Mei 2004. sedangkan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Dari basil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T38594
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>