Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182989 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Kartika Yustari
"Return saham-saham pertambangan di Indonesia masih cukup menjanjikan bagi investor. Hal ini dikarenakan masih adanya potensial growth di sektor pertambangan. Di luar potensial growth ini, ada faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi return saham tersebut yaitu faktor internal perusahaan itu sendiri dan faktor eksternal. Faktor eksternal disini adalah variabel-variabel makroekonomi. Variabel makroekonomi yang mempengaruhi return sahamsaham pertambangan dengan menggunakan metode multifactor model menarik untuk diteliti. Diharapkan dari penelitian ini dapat dibentuk juga model saham yang dapat menggambarkan return saham. Kesimpulan yang didapat adalah hanya variabel return pasar ( IHSG ) yang signifikan berpengaruh terhadap return saham. Variabel makroekonomi lainnya seperti inflasi, nilai tukar, uang beredar, SBI, Federal Rate dan kredit masih belum dapat menjelaskan perubahan return saham pertambangan. Dan model saham yang dibentuk tidak dapat menunjukkan signifikansi pengaruh variabel independen yang memadai.

Mining stock's return still have good prospect for investor because there is potential growth in this sector. Beside that, there are others factors impact mining stock's return as below : internal and external factors. Macroeconomy is part of external factor. It's attractive to look for the relationship between macroeconomic variables to mining stock's return using multifactor model methods. Besides that, hopefully there will be representative stock's return model after this research. Conclusions obtained that only market return which give signficantly impact to mining stock's return. Other macroeconomics variables such as inflation, exchange rate, money supply, SBI, Federal Rate, and credit couldn't explain mining stock's return. And the established model showed no significance influence of independent variables adequately."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28287
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Stevie Constant
"Tujuan dari tesis ini adalah melihat bagaimana hubungan antara beta CAPM dengan beta Multifactor Models. Yang menjadi variabel dependen ialah beta CAPM. Dan variabel independennya ialah beta inflasi, beta nilai tukar, dan beta suku bunga. Sampel yang dipilih merupakan saham-saham yang termasuk kategori LQ45 selama periode 2005-2007 yaitu sebanyak 12 saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel beta inflasi yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap beta CAPM, sedangkan variabel beta nilai tukar dan beta suku bunga tidak
The purpose of this thesis is to see how the relationship between beta CAPM and beta Multifactor Models. The dependent variable is the CAPM beta. And the independent variables are inflation beta, exchange rate beta, and interest rate beta. The sample selected is stocks that are included in the LQ45 category during the period 2005-2007, which are 12 stocks. The results of this study indicate that only the inflation beta variable has a significant effect on the CAPM beta, while the exchange rate beta and interest rate beta do not. Keywords."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25369
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"One of the fisheries management model for the open seas is a population diffusion model , where fish are free to move . This model could be developed from population growth and harvesting models...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper is the result of the rain attenuation research, especially the results of ARIMA modeling of tropical rain attenuation in thr design of 28 GHZ millimeter wave communication system. Data acquasition is done on the link distance of 56.4 meters on Electrical campus ITS Surabaya. Data acquisition was recorded using the device every 1 second. The data obtained are processed using an ARIMA (p,d,q) model. The process aims to obtain a time series model. Validation process in done by comparing the ARIMA model result with measurements and attenuation model of ITU - R P.838-3. From 6 events that obtained in February 2009 concluded that all events can be approached by ARIMA (0,1,1) model. ARIMA (0,1,1) model can be used to generate rain attenuation data."
620 JURTEL 14:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hutahaean, Fernando H.
"Tesis ini membahas pembentukan asset pricing model dengan menggunakan multifactor pricing theory terhadap saham-saham perusahaan minyak dan gas bumi pada Bursa Efek Indonesia, Singapore Exchange, dan Bursa Malaysia, dalam kurun waktu Januari 2003 hingga Desember 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi premi risiko, yang pada akhirnya digunakan untuk membentuk sebuah asset pricing model, untuk dapat mengestimasi tingkat pengembalian saham-saham yang diteliti. Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu investor maupun pihak yang berkepentingan lainnya untuk membuat keputusan investasi. Penelitian ini bersifat eksploratif kuantitatif dengan menggunakan prosedur two-steps regression analysis versi Fama-Macbeth. Empat faktor makro dipilih sebagai variable bebas, yaitu masing-masing return dari harga spot minyak bumi, nilai tukar mata uang lokal terhadap dollar Amerika, yield spread obligasi pemerintah Amerika Serikat, serta indeks WIDOW dari Dow Jones; sedangkan variable terikat adalah return saham. Penelitian ini mengungkapkan tidak adanya korelasi yang berarti antara fluktuasi faktor makro dengan fluktuasi harga saham.

The thesis discuss the construction of asse pricing model using the multifactor asset pricing theory, for shares of oil, gas and energy companies in Indonesia Stock Exchange, Singapore Exchange, and Kuala Lumpur Stock Exchange. The time scope of the research was from January 2003 up to December 2008. The objective of the research is to estimate the risk premium for the four macro factors, which ini turn is utilized to construct the asset pricing model that could be used to estimate the expected return of the shares. It is expected that the result of the research might assist the investors and other interested parties in making investment decisions. The research is quantitative and explorative in nature, and utilizes the two-steps regression analysis procedure of Fama-Macbeth. Four macro factors selected as independent variables, i.e., return of oil's spot price, local bond, and, Dow Jone's WIDOW index. The research reveals, that there is no significant correlation between the fluctuation of the macro factors wth the fluctuation of shares price."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T27194
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Josep
"Bergerak dari tujuan, penelitian dalam rangka Karya Akhir ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh perubahan pada indikator ekonomi terhadap harga saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dengan mengambil sampel dari bulan September tahun 2000 sampai bulan Agustus 2002. Penelitian terhadap hal ini dinilai sangat penting mengingat dalam keseharian, terutama di hari-hari bursa hampir setiap saat investor dihadapkan kepada infonnasi-informasi yang diyakini mempengaruhi pergerakan saham. Tetapi di sisi lain pemodal atau pemilik dana tersebut menghadapi risiko yang cukup besar baik yang sistematis maupun non sistematis.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas maka dalam penelitian ini dilakukan pengolahan data yang bersifat statistik terhadap data-data yang telah dikumpulkan dan diseleksi untuk diformulasikan dalam multifactor models. Dengan penggunaan model ini diharapkan akan memberikan penjelasan koefisien beta indikator ekonomi yang mana paling signifikan mempengaruhi suatu jenis saham. Untuk dikatakan koefisien signifikan adalah koefisien yang nilai t-statistic sesuai dengan penggunaan significance level 10%.
Dalam proses penelitian diawali dengan tes data-data yang diolah untuk mengetahui data sudah stationer atau belum. Pada basil penelitian 20 saham yang diteliti dinyatakan stasioner setelah dilakukan differensiasi pertama. Begitu juga pada indikator ekonomi yang dipergunakan beserta indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Jakarta dilakukan differensiasi kecuali Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan hasilnya adalah stasioner.
Setelah dilakukan tes data maka dilakukan tes koefisien untuk mengetahui koefisien indikator makro ekonomi mana yang paling signifikan. Sebelum dilakukan tes signifikansi dengan significance level 10% maka persamaan multi faktor masih lengkap sesuai dengan rumusan pada text book, tetapi setelah dilakukan test maksimal hanya 2 (dua) variabel bebas ekonomi makro yang mempengaruhi pergerakan harga saham di Bursa Efek Jakarta.
Langkah selanjutnya meminimalkan serial correlation antar residual pada persamaan-persamaan model yang terbentuk., sehingga hasilnya akan memberikan model persamaan yang akurat dan informatif yang ditunjukkan dengan optimalisasi R-square Proses dilakukan dengan melihat indikator R square yang paling optimal, dan apabila dengan tindakan penerapan ARIMA temyata R square menurun maka yang dipergunakan adalah angka yang sebelumnya. Hasilnya temyata berubah dari persamaan yang terbentuk diawal temyata masih dapat dibentuk persamaan yang lebih baik menurut kriteria goodness of fit. Tindakan itu juga membuat Akaike Information Criteria (AIC) dan Schwartz Bayesian Citeria (SBC) menjadi lebih kecil.
Dari keseluruhan penelitian dihasilkan bahwa sebaiknya investor memperhatikan pengaruh faktor-faktor perubahan variabel ekonomi makro pada pergerakan harga saham karena hasil penelitian menunjukkan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama perubahan variabel ekonomi makro mempengaruhi pergerakan harga 20 saham berkapitalisasi terbesar di Bursa Efek Jakarta yang diteliti."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Putri Efriliani
"Penelitian ini merupakan pengujian empiris dari pengaruh beta likuiditas terhadap excess return saham dengan Liquidity-adjusted Capital Asset Pricing Model LCAPM pada saham terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Dengan menggunakan penghitungan ilikuiditas illiq , penelitian ini menemukan bukti empiris bahwa terdapat risiko ilikuiditas yang dilambangkan dengan pergerakan ilikuiditas saham dengan ilikuiditas pasar, sensitivitas ilikuiditas saham dengan return pasar, serta beta likuiditas secara agregat di pasar saham Indonesia. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pergerakan ilikuiditas saham terhadap ilikuiditas pasar memberikan pengaruh positif terhadap excess return saham. Begitu pula risiko likuditas secara agregat yang berpengaruh terhadap excess return saham. Sebaliknya, sensitivitas ilikuiditas saham terhadap return pasar memberikan pengaruh negatif terhadap excess return saham. Secara garis besar, penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lee 2011 dan Vu, et al 2014 , bahwa risiko ilikuiditas dapat mempengaruhi tingkat pengembalian saham.

This paper empirically tests the Liquidity adjusted Capital Asset Pricing Model LCAPM and effect of liquidity beta on stock excess return of listed corporation in Indonesia. According to the illiquidity measure used, I find evidence that liquidity risk, in the form of co movement between individual stock illiquidity and market illiquidity, sensitivity between its illiquidity and market returns, and net liquidity beta are priced in Indonesian stock market. This results show that co movement between individual stock illiquidity and market illiquidity as well as net liquidity beta has positive effect on stock excess return in Indonesia, while illiquidity sensitivity to market returns brings negative effect on stock excess return in Indonesia. Overall, this results support the importance of liquidity risk effects on stock return. Lee, 2011 Vu, et al 2014. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oksi Pancaseana
"Hubungan risiko dan imbal basil di Bursa Saham dapat dijelaskan antara lain melalui teori CAPM (Capital Asset Pricing Model). Teori CAPM mengemukakan mengenai pengukuran risiko dan imbal hasil yang relevan, serta bagaimana hubungan antara keduanya apabila pasar modal dalam keadaan seimbang. Hal tersebut telah dijelaskan pula dengan teori portfolio yang dikemukakan oleh Markowitz (1952) yang menyebutkan bahwa investor akan mendapatkan imbal basil terbaik dengan risiko yang diharapkan jika is melakukan diversifikasi dalam memilih portfolio yang optimal.
Bukti empiris mengenai CAPM, telah dijelaskan melalui penelitian Fama dan Macbeth (1973) yang diantaranya mengemukakan hipotesa bahwa hubungan antara risiko dengan imbal basil bersifat linear, tidak ada efek sistematik dari risiko non-beta, terdapat positif expected return-risk tradeoff, dan koefisien titik potong atau intercept dalam regresi market model, sama atau lebih tinggi dibanding risk free rate.
Penelitian ini membahas mengenai: (1) Karakteristik beta saham dan portfolio di Bursa Efek Jakarta, (2) Identifkasi model spesifikasi jurnal empiris CAPM versi Fama Macbeth (1973) dengan melihat hubungan sensitifitas antara imbal hasil saham dengan indeks pasar di BEJ, (3) Perbedaan ciri khas antara portfolio saham aktif dan saham tidak aktif menurut top frekuensi transaksi, (4) Teknik estimasi regresi dua langkah, dan (5) Penentuan ekuilibrium antara risiko dan imbal hasil. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 80 (delapan puluh) sampel emiten di BEJ yang terdiri dari 40 saham teraktif dan 40 saham tidak aktif selama periode tahun 2001 sampai dengan tahun 2002. Sampel dipilih berdasarkan metode purposive quota sampling dan menggunakan metode analisa regresi cross section dan time series.
Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) Risiko saham yang diukur dengan menggunakan proksi beta saham berpengaruh pada tingkat imbal hasil, (2) Balk pada portfolio saham aktif maupun tidak aktif terdapat hubungan linear antara risiko dan imbal hasil, (3) Pada portfolio saham aktif, tidak ada efek sistematik lain yang signifikan selain risiko beta, begitu pula pada portfolio saham tidak aktif, (4) Positif premium risiko tidak ditemui balk pada portfolio saham aktif maupun saham tidak aktif, dan (5) Portfolio saham dengan nilai beta sama dengan nol mcmpunyai imbal hasil yang lebih rendah daripada imbal hasil aset tanpa risiko SBI untuk portfolio saham aktif dan tidak aktif.
Temuan ini menunjukkan bahwa risiko dan imbal basil bersifat linear dengan tidak adanya pengaruh risiko. sistematik lain dan premium risiko yang positif, investasi pada tahap ini mmbutuhkan suatu periode- jangka panjang untuk mendapatkan keuntungan yang meningkat stabil. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teori CAPM berlaku untuk investor dengan tujuan rentang waktu jangka panjang. Temuan ini sejalan dengan teori CAPM versi Fama dan MacBeth (1973) bahwa risiko clan imbal basil bersifat linear, tidak ada efek sistematik lain selain beta. Keliadaan efek sistematik lain itu jugs sejalan dengan teori portfolio Markowitz (1952) bahwa efek sistematik akan diperkecil jika saham disatukan dalam portfolio. Namun, temuan mengenai postif premium risiko dan zero beta portfolio tidak sejalan dengan teori CAPM, mungkin dikarenakan perbedaan keadaan antara pasar modal di BEJ dengan di NYSE."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>