Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176865 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riza Umary
"Dalam lingkungan yang terus berubah, manajemen perusahaan perlu mendesain, memasang dan mengoperasikan sistem perumusan strategi, sistem perencanaan strategik, dan sistem penyusunan program untuk memotivasi seluruh personel perusahaan dalam mencari dan merumuskan langkah-langkah strategik untuk membangun masa depan perusahaan mereka. Perusahaan yang memiliki kemampuan untuk melipatgandakan kinerja akan mampu bertahan dan tumbuh dalam lingkungan bisnis yang kompetitif. Perjalanan menuju masa depan yang lebih kompetitif, padat teknologi, dan ditentukan oleh kapabilitas tidak dapat dicapai semata-mata melalui pemantauan dan pengendalian berbagai ukuran kinerja masa lalu.
Kelemahan utama yang sering muncul dalam sistem manajemen yang digunakan adalah tidak adanya sinkronisasi dari setiap lini usaha dan hanya bersifat reaktif terhadap pesaing. Terkadang perusahaan mengabaikan visi dan misi yang sudah dibangun hanya untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek dan tidak membangun fundamental untuk bersaing di masa yang akan datang. Untuk mengatasi kelemahan tersebut diusulkan penerapan konsep Balanced Scorecard sebagai sistem pengukuran kinerja.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PT. Pertamina (Persero) menghasilkan kenyataan bahwa perusahaan tersebut belum menerapkan Balanced scorecard dalam melakukan pengukuran kinerjanya. Penelitian ini dilakukan bertujuan membantu PT. Pertamina (Persero) untuk meningktakan sistem pengukuran kinerja manajemen yang telah diterapkan saat ini. Dengan Strategy Map dan Balancaed Scorecard yang telah dirancang diharapkan dapat diterapkan di Pertamina sebagai bagian dari sistem pengendalian manajemen perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25775
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jamaluddin Ali
"Dalam ekonomi yang didominasi oleh aktiva berwujud (tangible assets), pengukuran keuangan cukup untuk mencatat investasi dalam aktiva-aktiva dan rnencakup biaya-biaya yang berkaitan dalam penggunaan aktiva-aktiva berwujud tersebut untuk menghasilkan pendapatan dan laba. Namun tren ekonomi mutakitir menunjukkan bahwa bisnis yang didorong oleh produk dengan memanfaatkan aktiva tetap, telah bergeser ke bisnis yang didorong oleh pengetahuan dan jasa dengan memanfaatkan aktiva tidak berwujud (intangible assets) Untuk itulah diperlukan alat yang dapat mendeskripsikan dan mengukur aktiva-aktiva tidak berwujud tersebut dan strategi yang dibutuhkan untuk menciptakan nilai. Ketiadaan alat seperti ini akan menghadapkan perusahaan pada kesulitan memanaj apa yang tidak dapat dideskripsikan dan apa yang tidak dapat diukur.
Dalam konteks inilah Kaplan & Norton telah memberi "resep" untuk menjawab persoalan-persoalan di atas, yaitu bahwa untuk mengeksekusi strategi dalam lingkungan bisnis yang didorong oleh informasi tersebut membutuhkan tiga komponen yang secara matematis merupakan persamaan dari: Breakthrough results = Describe the strategy + Measure the strategy + Manage the strategy. Secara filosofis tiga komponen tersebut berarti bahwa kita tidak dapat memanaj (komponen ketiga) apa yang tidak dapat diukur (komponen kedua) dan kita tidak dapat mengukur apa yang tidak dapat dideskripsikan (komponen pertama). Persamaan di atas dapat juga ditulis: Breakthrough result = Strategy Map + Balanced Scorecard + Strategy-Focused Organization.
Dengan Tatar belakang di atas, karya akhir ini membahas tentang usulan perancangan Strategy Map dan Balanced Scorcard pada sebuah maskapai penerbangan fenomenal (X Air) untuk menuju terciptanya Strategy-Focused Organization.
Sistem pengukuran kinerja pada perusahaan tersebut masih menggunakan pendekatan "tradisional", rneminjam istilah Kaplan & Norton, yaitu mengandalkan ukuran-ukuran finansial dengan bertumpu pada anggaran sebagai alat pengendalian, sehingga masih terdapat beberapa keterbatasan sistemik, antara lain: a) Tidak terdapat alat manajemen yang menggambarkan strategi perusahaan secara komprehensif dan koheren; b) Tidak terdapat objektif-objektif stratejik; dan c) Pengendalian cenderung bersifat operasional jangka pendek.
Beberapa kelemahan tersebut diusulkan untuk diatasi dengan melakukan perancangan Strategy Map dan Balanced Scorecard dan mengimplementasikan prinsip-prinsip Strategy-Focused Organization."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T 17444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khanti Paramita
"Penelitian ini berupa studi kasus pada sebuah perusahaan instalasi dan recovery jaringan (system integrator), yaitu PT Mitra Sinergi Adhitama. Persaingan yang semakin ketat belakangan ini menyebabkan perusahaan dituntut untuk memiliki strategi dan dapat mengimplementasikannya dengan baik. Perencanaan dan pengimplementasian strategi menjadi hal yang penting bagi perusahaan, begitupula bagi PT Mitra Sinergi Adhitama. Selain itu, pengukuran kinerja juga penting untuk diterapkan oleh perusahaan.
Hasil studi kasus pada PT Mitra Sinergi Adhitama menunjukkan beberapa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi perusahaan dan didapat hasil bahwa perusahaan berada pada posisi growth di industrinya. Dari analisis kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman, serta posisi perusahaan, akan dibuat strategi berdasarkan empat perspektif pada balanced scorecard, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Strategi yang dirancang tersebut harus sesuai dengan misi dan visi perusahaan. Bagi PT Mitra Sinergi Adhitama, misi dan visi perusahaan masih relevan digunakan dalam mendukung usulan strategi yang dibuat.
Studi kasus ini berakhir dengan perancangan strategy map dan balanced scorecard untuk PT Mitra Sinergi Adhitama yang dapat digunakan sebagai alat implementasi strategi dan pengukuran kinerja perusahaan.

This research examines a company in network installation and recovery (system integrator) called PT Mitra Sinergi Adhitama. Tight competition that occurs recently has led all of companies to have effective strategic plan and implementation. Therefore, strategic plan and implementation become important for companies, included PT Mitra Sinergi Adhitama. Moreover, performance measurement is also important to be implemented by the company.
This study showed strengths, weaknesses, opportunities, threats, and growth position for PT Mitra Sinergi Adhitama. This study also examines proposed strategies for the company based on four perspectives of the balanced scorecard called financial perspectives, customer perspectives, internal business process perspectives, and learning and growth perspectives. Those strategies must align to company’s mission and vision. For PT Mitra Sinergi Adhitama, the company's mission and vision are still relevant to support the proposed strategy.
This study will be concluded by making the proposed strategy map and balanced scorecard as strategic implementation tool and performance measurement.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35150
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadari Nawawi
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006
658.3 HAD e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
J. Winardi
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002
658 WIN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Noermattias Peny
Jakarta: Ichtiar Baru, 1973
658.312 NOE l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Rudi Indra Kurnia
"Tesis ini membahas usulan perancangan Strategy Map dengan pendekatan Balanced Scorecard pada Hotel Sari Pan Pacific Jakarta. Strategy Map membantu dalam perumusan strategi dan pelaksanaan strategi serta memberikan gambaran dan keterkaitan yang jelas antara sasaran-sasaran strategis dan pengukuran dalam empat perspektif Balanced Scorecard. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pada tingkat korporasi yang ditetapkan oleh kantor pusat PPHG tidak sesuai dengan kondisi Hotel Sari Pan Pacific Jakarta yang sudah berusia 37 tahun dan belum pernah mengalami renovasi total sehingga perlu dirumuskan strategi yang sesuai dengan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh hotel Sari Pan Pacific Jakarta, serta merancangkan strategy map yang tepat dengan pendekatan balanced scorecard sebagai alat implementasi strategi dan pengukuran kinerja pada Sari Pan Pacific Jakarta

This thesis discusses the design proposal of the Strategy Map with Balanced Scorecard approach at Hotel Sari Pan Pacific Jakarta. Strategy Map assists in the strategy formulation and implementation as well as provides an overview and a clear linkage between strategic objectives and measurement in the four perspectives of the Balanced Scorecard. The results of this study shows that the corporate level strategy set by the head office of PPHG is not suit with the current conditions of Sari Pan Pacific Jakarta who are aged 37 years and have never experienced a total renovation, so it is necessary to formulate a strategy that suits with the strengths, weaknesses, opportunities, and threats owned by hotel Sari Pan Pacific Jakarta, as well as designing an appropriate strategy map with balanced scorecard approach as a tool of strategy implementation and performance measurement at the Sari Pan Pacific Jakarta."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Banyu Barlianto Guswit
"Tesis ini membahas hasil penelitian tentang analisis strategi kepemimpinanAwaloedin Djamin semasa menjadi kapolri 1978-1982. Fakta yang terjadimenunjukan bahwa strategi kepemimpinan yang dilakukan oleh Awaloedin Djamintelah membenahi Polri kembali sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Polri sebagaialat negara penegak hukum dan sebagai pengayom, pelindung dan pelayanmasyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengamatan lapangan didukungdengan metode wawancara dan menghimpun dokumen terkait. Wawancaradilakukan kepada beberapa anggota Polri yang menjadi bawahan dari AwaloedinDjamin dan anggota masyarakat. Hasil penelitian dianalisis secara kualitatifdeskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Strategi Kepemimpinan AwaloedinDjamin sebagai Kapolri dalam memimpin organisasi Polri dan memanajemansumberdaya manusia Polri dari tahun 1978-1982 dengan berbekal pengalamanmemimpin organisasi dalam berbagai bidang dan keahlian manajemen administrasipublik menjadikan strategi kepemimpinannya menjadi matang dalam melakukankomunikasi, perencanaan, pengambilan keputusan dan manajemen konflik diinternal Polri. Dengan menghasilkan pola-pola pembenahan Polri, buku sakuanggota Polri, buku Kapolsek serta peningkatan pendidikan anggota Polri danperlengkapan di Kepolisian.

This thesis discusses the results of research on leadership strategy analysisAwaloedin Djamin during Assistant 1978 1982. The fact that occur show thatleadership strategies Awaloedin Djamin conducted by Police again had to fix inaccordance with the basic tasks and functions of the national police as a tool of lawenforcement and State as pengayom, protectors and servants of the community. Thisresearch was conducted with methods of field observations supported withinterviews and gather related documents. Interviews were conducted with a numberof members of the national police who became a subordinate of Awaloedin Djaminand members of the public. Research results are analyzed qualitatively descriptive.The results showed that Awaloedin Djamin Leadership strategy as an Assistant inthe lead organization of the national police and the national police human resourcesmanageman of years of 1978 1982 experience with leading organizations in a rangeof areas and expertise of management public administration makes his leadershipstrategies matures in conducting communications, planning, decision making andconflict management in internal Police. By producing Polri reform patterns, policepocket book, pocket book of sector police chief and improvement of education ofPolri members and equipment in Police."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Fainaya Rahma
"Self-leadership pada karyawan mulai banyak diteliti sejak tahun 1986. Penelitian terdahulu telah banyak meneliti tentang pengaruh faktor eksternal terutama gaya kepemimpinan atasan pada self-leadership karyawan, tetapi belum banyak yang melihat kontribusi relatif dari faktor eksternal dan faktor internal secara bersama-sama pada self-leadership karyawan. Oleh karena itu, penelitian ini akan meneliti kontribusi relatif dari persepsi karyawan pada kepemimpinan yang memberdayakan pada atasannya dan kepribadian proaktif karyawan secara bersama-sama pada self-leadership. Partisipan penelitian ini merupakan karyawan di perusahaan swasta, BUMN, pemerintahan, dan NGO di Indonesia dengan minimal pendidikan D-3 dan masa kerja 1 tahun (N = 177). Pengambilan data dilakukan dengan teknik convenience dan snowball sampling melalui survei daring. Data dianalisis dengan menggunakan teknik regresi berganda menggunakan SPSS v20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan yang memberdayakan dapat memprediksi self-leadership secara positif dan signifikan. Penelitian juga menunjukkan kepribadian proaktif memprediksi self-leadership secara positif dan signifikan, bahkan setelah mengontrol kepemimpinan yang memberdayakan. Hasil ini dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada para manajer agar mereka menampilkan perilaku kepemimpinan yang memberdayakan kepada karyawannya. Penelitian ini juga dapat menjadi masukan pada departemen SDM untuk menerapkan kebijakan seleksi yang menekankan kepribadian proaktif pada calon karyawannya.

The construct of self-leadership among employees has received significant attention since 1986. Prior studies have investigated how external elements, particularly the leadership style of supervisors, affect employee self-leadership. However, only some studies have explored the combined impact of external and internal factors on employee self-leadership. Hence, this research examines the collective influence of employees' perceptions of empowering leadership from their superiors and their proactive personality on self-leadership. The participants in this study are employees in private companies, BUMN, government, and NGOs in Indonesia with a minimum D-3 education and one year of working experience (N = 177). Data was collected using convenience techniques and snowball sampling through online surveys. Data were analyzed using multiple regression techniques using SPSS v20. The study results showed that empowering leadership can positively and significantly predict self-leadership. Secondly, this study also showed that a proactive personality predicts self-leadership significantly and positively, even after controlling the effect of empowering leadership. These results can be a reference for companies to provide training to managers so that they display empowering leadership behaviors to their employees. This research can also be an input for the HR department to implement a selection policy that emphasizes a proactive personality in prospective employees.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri
"Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki transfer of training di PT X dengan melihat faktor apa yang menyebabkan tidak terjadinya transfer of training. Penelitian dilakukan kepada 51 karyawan operasional yang telah mengikuti pelatihan dengan menggunakan metode kuantitatif. Alat ukur transfer of training, faktor peserta pelatihan dan faktor lingkungan kerja mengacu pada teori Broad dan Newstrom (1992). Dengan menggunakan analisis regresi, hasil penelitian menunjukkan faktor peserta pelatihan dan faktor lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap transfer of training, yaitu 17,3% faktor peserta pelatihan dan 82,4% faktor lingkungan kerja. dengan demikian, faktor lingkungan kerja memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap transfer of training. Dari faktor lingkungan kerja, dimensi dukungan atasan memiliki pengaruh yang paling signifikan dan memiliki mean paling kecil yang menyebabkan tidak terjadinya transfer of training di PT X.. Berdasarkan hal tersebut maka dirancang program intervensi untuk memperbaiki transfer of training yaitu meningkatkan dukungan atasan melalui coaching.

This study aims to improve transfer of training in PT X by looking at what factors cause the transfer of training. The study was conducted at 51 operational employees have been trained using quantitative methods. Measuring instrument of transfer of training, trainees factors and environmental factors work refers to the theory of Broad and Newstrom (1992). By using regression analysis, the results showed factor trainee and work environment factors have a significant influence on the transfer of training, 17.3% for trainee factor and 82.4% work environment factors. Thus, work environment factors have a greater influence on the transfer of training. On work environment factors, the dimensions of supervisor support had the most significant effect and has the smallest mean that lead no transfer of training in PT X.. Based on these conditions, an intervention program designed to improve transfer of training is to increase supervisor support through coaching."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>