Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140091 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This study examines the correlational relationship of profesionalisme,work satisfaction and work performance on lecture profession. The profesionalisme variable is measured by five dimension....."
JUEKBIE
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tita Rohita
"ABSTRAK
Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, diantaranya adalah jenis pekerjaan lebih menantang, imbalan yang dirasakan sesuai dengan harapan , kondisi lingkungan kerja yang nyaman, dan keseimbangan kehidupan pribadi dan pekerjaan (worklife balance) (Robbin, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengaturan jadwal shift dan worklife balance perawat dengan kepuasan kerja pada perawat perempuan. Desain penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif korelasional dengan pendekatan pendekatan cross sectional. Proportionate stratified random sampling adalah teknik sampel yang digunakan dengan jumlah sampel 100 orang. Uji bivariat menggunakan chi-square menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kepuasan kerja (p value = 0,008 & OR = 1,40), Pengaturan jadwal shift dengan kepuasan kerja (p value = 0,006 & OR = 3,083), worklife balance dengan kepuasan kerja (p value = 0,016 & OR = 2,827). Organisasi juga dapat membantu karyawan agar memiliki work life balance yang lebih baik dengan cara memberlakukan kebijakan organisasi yang bersifat ramah keluarga (family friendly) seperti jam kerja fleksibel dan sebagainya.

ABSTRACT
Many factors affect job satisfaction, among others are more challenging job types, rewards that are felt in accordance with expectations, comfortable working environment conditions, and balance of personal life and work (Robbin, 2012).The aim of this study was to recognize relationship between setting schedule shift and worklife balance nurse with job satisfaction at female nurse. The research design used is quantitative method with approach of cross sectional approach. Proportionate stratified random sampling is a sample technique used with a sample size of 100 people. Bivariate test using chi-square showed a significant correlation between level of education with job satisfaction (p value = 0,008 and OR = 1,40), shift schedule with job satisfaction (p value = 0,006 and OR = 3.083), Worklife Balance with job satisfaction (p value = 0,016 and OR = 2,827).Organizations can also help employees to have a better work life balance by enacting family friendly organization policies such as flexible working hours and so on"
2017
T48613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirinnisa El Karimah
"Skripsi ini membahas hubungan stres terhadap stres karyawan di tiga Direktorat Operasional PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif. Data dikumpulkan melalui survei dengan teknik sampel probabilita cluster terhadap karyawan Direktorat Operasional Jawa-Bali, Direktorat Operasional Indonesia Barat, dan Direktorat Operasional Indonesia Timur berjumlah 59 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres memiliki hubungan negatif yang signifikan kinerja karyawan. Hubungan negatif yang terbentuk adalah rendahnya stres berakibat pada tingginya kepuasan kerja yang dirasakan karyawan di tiga Direktorat Operasional PT PLN (Persero).

The focus of this study is the relationship between occupational stress and job satisfaction among employees in three Operational Directorates of PT PLN (Persero). The purpose of this study is to understand the relationship between occupational stress and job satisfaction among employees. This research is quantitative explanative. The data were collected by means of survey with a probability sampling technique that is cluster to 59 of the employees in the Operational Directorate of Java-Bali, the Operational Directorate of Western Indonesia, and the Operational Directorate of Eastern Indonesia. The results showed that there was a significant negative relationship between occupational stress and job satisfaction among employees. The relationship strength between the two variables is medium."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aziza Dina Rahmi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat konflik pekerjaan-keluarga sebagai moderator pada hubungan antara grit dan kepuasan kerja. Partisipan penelitian ini berjumlah 183 orang yang merupakan karyawan organisasi yang telah menikah dan sudah bekerja minimal selama dua tahun. Pengukuran grit menggunakan. The Grit Scale, kepuasan kerja menggunakan. The Generic Job Satisfaction Scale dan konflik pekerjaan-keluarga menggunakan Work-Family Conflict Scale. Hasil penelitian menemukan bahwa grit memiliki hubungan yang positif signifikan dengan kepuasan kerja dan konflik pekerjaan-keluarga berhubungan negatif dengan kepuasan kerja. Akan tetapi, konflik pekerjaan-keluarga tidak memoderasi hubungan antara grit dan kepuasan kerja.

ABSTRACT
This research is aimed to see the work family conflict as a moderator in relationship between grit and job satisfaction. The participant of this research is 183 people who are marriage employees of organization. The employees have worked at least two years. The measurement of grit uses The Grit Scale, job satisfaction uses The Generic Job Satisfaction Scale and work family conflict uses the Work Family Conflict Scale. The results of the research found that grit has as positive relationship and significant with job satisfaction and work family conflict has negative relationship with job satisfaction. However, work family conflict does not moderate the relationship between grit and job satisfaction."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah
"ABSTRAK
Untuk menghadapi persaingan yang semakin bcmt, scbuah rumah sakit harus
dapat mencmpatkan oricntasi kepuasan sebagai tujuan utama. Dengan demikian
kinerja karyawan rumah sakit harus diperhatikan, tcrutama mengenai motivasi dan
kepuasan kerja karyawan. Karena dcngan adanya motivasi kelja dan kepuasan maka
karyawan dapal bekerja dengan optimal. Dalam hal ini kebutuhan karyawan juga
merupakan perhatian yang panting bagi manajemen rumah sakit dikarenakan adanya
keterkaitan yang erat antara karyawan dengan kemajuan rumah sakit,
_ RSMH. Thamrin Cileungsi belum melakukan pengukuran mcngcnai motivasi
dan kepuasan kenja karyawan sebelumnya. Olch karena itu masalah penelitian dalam
tesis ini adalah belum pemah adanya pengukuran mengenai motivasi dengan
kepuasan kerja karyawan baik itu karyawan paramedis dan non medis terhadap
manqiemen rumah sakit. Penclitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis
kelamin, usia, pcndidikan dengan motivasi kcria karyawan dun juga huhungan
motivasi dengan kepuasan kerja karyawan paramedis dan non medis di RS. MH.
Tharnrin Cileungsi.
Pcnclitian ini menggunakan metode cross sectional dengan pendekatan
kuantitatif dan menggunakan analisis korelatif yang dirancang untuk mengukur
hubungan antara seluruh variabcl bcbas dengan variabel terikat, dengan sampel 202
orang karyawan, terdiri dari 102 karyawan paramedis dan I00 karyawan non medis.
I-lasi! penelitian menemukan bahwa pada karyawan paramcdis maupun non
medis terdapal hubungan yang bcrrnakna antara jcnis kelamin dcngan motivasi
karyawan yang meliputi kebutuhan rasa aman pada karyawan paramedis sedangkan
pada karyawan non medis meliputi kcbutuhan iisioiogis. Terdapat hubungan yang
bermakna antara usia dengan motivasi karyawan yang meliputi kebutuhan fisiologis,
kebutuhan sosialisasi, dan kebutuhan penghargaan pada karyawan paramedis, sedangkan karyawan non mcdis mclipuli kcbutuhan sosialisasi, kcbuluhan
penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi. .luga terdapal hubungan yang bermakna
antara pendidikan dengan motivasi karyawan paramedis yang meliputi kcbutuhan
rasa aman, kebutuhan sosialisasi, dan kcbutuhan pcnglmargaun. Namun lidak tcrdaput
hubungan yang bemxakna antara pendidikan dengan motivasi karyawan non medis.
Serta di dapat adanya hubungan yang bermakna antara motivasi dengzm kepuasan
karyawan paramedis maupun non mcdis yang meliputi kebutuhan iisiologis,
kcbuluhan rasa aman, dan kebutuhan akan penghargaan. Dengan pcngujian rcgrcsi
logistik didapat tingkat pendidikan dan kebutuhan fisiologis yang mcmiliki hubungan
paling bermakna dengan kepuasan karyawan paramedis. Sedangkan Dengan
pcngujian regresi logistik didapat usia dan kebuluhan rasa aman yang memiliki
hubungan paling bermakna dengan kcpuasan karyawan non mcdis.
Untuk manajemen rumah sakit perlu lebih memperhatikan hal-hal yang
berkenaan dengan motivasi dan kepuasan karyawan paramedis maupun non medis,
diantaranya yaitu dengan sistcm kompensasi yang sesuai dengan penclidikan dan
bcban kezja, adanya insentiil bonus, jaminan kesehatan dan keselamatan keqia (aslek,
jamsostek, dll), dan lain sebagainya. Kenyamanan karyawan dalam bekerja _iuga
harus diperhatikan dengan mcnjaga kondisi fisik rumah sakit dan menghindari adanya
kecelakaan kerja di RS, selain ilu perlu adanya bus karyawan unluk karyawan yang
tempat tinggalnya jauh dari RS. Ada baiknya manajemen rumah sakir mulai
memperhatikan prestasi karyawan paramcdis maupun non medis dengan memberikan
mcreka penghargaan selayak-layaknya seperti berupa piagam, surat rekomendasi,
ataupun sekedar cindcra mata.
Pihak manajemen perlu lebih memperhatikan karyawan paramedis dan
karyawan non medis, terlebih karyawan paramedis yang pada umumnya sering
berhubungan Iangsung dengan pasien. Agar tidak texjadi kesenjangan antara
karyawan paramcdis dan non medis, maka pihak manajemen selayaknya dapat
bersikap adil dan bijak tanpa membedakan status kepegawaian karyawan.

ABSTRACT
To face a more complicated competition, a hospital must place satisfaction
orientation as main purpose. Thus, hospital employees` performance had to be paid
attention, especially toward motivation and employees work satisfaction. Because
work motivation and satisfaction so employees could work optimally. Employees
needs also become important focus for hospital management because ol' close relation
between employees and hospital progress.
MH. Thamrin Hospital Cileungsi not yet performed measurement toward
employees? motivation and satisfaction. Therefore, research problems in this thesis is
never exist an assessment toward motivation with employees work satisfaction
whether paramedic and non-medic employees concerning hospital management. This
research was aim to identify reiation of gender, age, education with work motivation
and relation motivation with work satisfaction of paramedic and non-medic
employees in M.H. Thamrin Hospital Cileungsi. This research is using cross sectional method with quantitative method and
using correlative analysis that designed to assess relation between whole dcpcndcnt
variables and bond variables, with 202 employees as samples, consist of` l02
paramedic and 100 non-medic employees in M.H. Thamrin Hospital Cileungsi.
Research result obtained that whether paramedic or non-medic employees got
significant relation between gender and employees motivation including salety needs
on paramedic employees while on non-medic employees including physiology needs.
Obtained significant relation between ages with employees? motivation including
physiology needs, socialization needs, and appreciation needs on paramedic
employees. while non-medic employees including socialization needs, appreciation
needs and actualization needs. Also obtained significant relation between cducations
with paramedic employees? motivation, which including safety needs, socialization
needs and appreciation needs. However, there are no significant relations between
education and non-medic employees? motivation. Also obtained significant relation
between paramedic employees motivation and non-medic employees satisfaction,
which including physiology needs, safety need and appreciation needs. By logistic
regression test obtained education level and physiology needs, that has the most
significant relation with paramedic employees? satisfaction. While, according logistic
regression obtained age and safety needs as the most significant relation of non-medic
employees? satisfaction.
Hospital management need to conccm items that related with motivation and
paramedic and non-medic employees? satisfaction, one of them is compensation
system that appropriate with education and work responsibility, incentive, bonus,
health guarantee and work safety (astclejamsostelt, etc), etc. Employees comlbrtable
in working also focused by maintaining hospital physical condition and avoiding
work accident in hospital, besides needed employees bus for employees who live far
from hospital. lt is beneficial if hospital management staned to concem paramedic
and non-medic employees? achievement by giving them reward such as deed.
recommendation letter, or souvenirs. Management need focused to paramedic employees and non-»medic
employees, moreover paramedic employees that generally directly related with
patient. So that there is no gap between paramedic and non-medic employees, thus
management should acl fair and wise without altering employees status.

"
2007
T34562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati Sihkristantini
"ABSTRACT
Job satisfaction has become one of the most research topics in the areas of occupational and organizational psychology. Research on its sources and outcomes has significant practical relevance for human resource management. In this research, the influence of job design on employee rsquo s level of job satisfaction was proposed. In this study, the effect of each job design determinants with the level of job satisfaction was analyzed. Looking at the general satisfaction theory by Heckman and Oldham 1975 and internal satisfaction theory by Porter and Lawler 1968 , we argue that job design determinants, namely, skill variety, task identity, task significance, autonomy, and feedback, enhance employee rsquo s level of job satisfaction. Data from the sixth EWCS shows that job design does influence employee rsquo s level of job satisfaction. However, one of job design determinant, skill variety, shows an insignificant result towards job satisfaction, while the other determinants show significant positive association toward job satisfaction.

ABSTRAK
Kepuasan kerja telah menjadi salah satu topik penelitian yang paling sering diteliti dalam bidang psikologi dalam kerja dan organisasi. Penelitian tentang sumber dan hasilnya memiliki relevansi praktis yang signifikan untuk manajemen sumber daya manusia. Dalam penelitian ini, pengaruh desain pekerjaan pada tingkat kepuasan kerja karyawan diusulkan. Dalam penelitian ini, pengaruh antara setiap determinan dari desain pekerjaan dengan tingkat kepuasan kerja dianalisis. Melihat teori kepuasan umum oleh Heckman dan Oldham 1975 dan teori kepuasan internal oleh Porter dan Lawler 1968 , kami berpendapat bahwa determinan desain pekerjaan, yaitu, variasi keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik, meningkatkan tingkat kepuasan kerja karyawan. Data dari EWCS keenam menunjukkan bahwa desain pekerjaan memengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan. Namun, salah satu penentu desain pekerjaan, variasi keterampilan, menunjukkan hasil yang tidak signifikan terhadap kepuasan kerja, sedangkan determinan lainnya menunjukkan hubungan positif yang signifikan terhadap kepuasan kerja. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Amalia
"Penelitian ini menjelaskan tentang dua variabel yaitu kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada Agen PT Jasaraharja Putera Cabang Jakarta. Variabel kepuasan kerja diuji dengan menggunakan 5 dimensi yang dikemukakan Fred Luthan dan variabel kinerja karyawan diuji menggunakan 8 dimensi yang dikemukakan Faustino Gomez. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survei yang menggunakan teknik total sampling terhadap seluruh agen di PT Jasaraharja Putera yang berjumlah 33 responden. Analisis data menggunakan uji regresi sederhana dan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hubungan positif yang terbentuk adalah dengan tingginya kepuasan kerja maka kinerja karyawan pada agen PT Jasaraharja Putera juga tinggi.

This study explains two variables, the variables were job satisfaction and employee perfoemance. This study aimed to examine the influence of job satisfaction towards employee performance on agents at PT Jasaraharja Putera on Jakarta Branch Office. Variable of job satisfaction were assessed using 5 dimensions of Fred Luthan and for variable of employee performance were assessed using 8 dimensions created by Faustino Gomez. This study used the quantitive approach with survey method that used total sampling technique to all of agents at PT Jasaraharja Putera on Jakarta Branch Office which held to 33 respondents. The data analysis was made by simple regression and the result was job satisfaction had a positive relationship with employee performance. The positive relationship that is formed in this study is the higher job satisfaction is the higher employee performance of agents at PT Jasaraharja Putera on Jakarta Branch Office."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoseph Dias Abiandro Humeri
"ABSTRACT
This research examined whether two level aspects of teamwork, namely the team level team diversity and individual level preference of homogeneity, impacts the work satisfaction of an individual. Furthermore, the mediation effect of team effectiveness is also investigated in the relationship between team diversity and individual rsquo s satisfaction. The research involving 81 people in university level with various cultural background revealed that there is a negative relationship between the preference of homogeneity and individual satisfaction. Further, the study showed that team diversity leads to lower team effectiveness, but there is no evidence of whether it leads to lower satisfaction nor the mediation effect.

ABSTRAK
Karya tulis ini meneliti apakah dua tingkat dalam kerja sama tim, yaitu tingkat tim keberagaman tim dan tingkat individu preferensi homogenitas , mempengaruhi tingkat kepuasan individual. Selain itu, efek mediasi dari efektivitas tim juga diselidiki dalam hubungan antar keberagaman tim dan kepuasan individu. Penelitian yang melibatkan 81 orang di tingkat universitas dengan berbagai latar belakang budaya ini mengungkapkan bahwa adanya hubungan negative antara preferensi homogenitas dan kepuasan individu. Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa keragaman tim mengarah ke fektivitas tim yang lebih rendah, tetapi tidak ada bukti jelas apakah akan mengarah ke tingkat kepuasan dan mediasi yang lebih rendah. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Kurnianingsih
"Komitmen organisasi adalah keterikatan karyawan pada organisasi dimana karyawan bekeija Ada tiga komponen organisasi, yaitu : komitmen afektif, komitmen rasional dan komitmen normatif (Allen dan Meyer, 1997). Berdasarkan penelitian Ali Nina (2002) ditemukan bahwa komitmen dosen dipengaruhi oleh faktor pribadi dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang secara langsung mempengaruhi komitmen dosen pada universitas adalah kepuasan keija. Kepuasan keija adalah perasaan seseorang terhadap pekeijaan secara keseluruhan ataupun terhadap berbagai aspek dalam pekeijaan. Nilai keija merupakan salah satu faktor pribadi yang berhubungan dengan komitmen organisasi. Nilai keija adalah keadaan akhir yang ingin dicapai karyawan yang dapat dicapai melalui bekerja. Nilai keija dibagi menjadi dua, yaitu nilai keija intrinsik dan nilai keija ekstrinsik. Nilai keija intrinsik adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan sifat dasar pekeijaan, sedangkan nilai keija ekstrinsik adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan konsekuensi melakukan pekeijaan. Oleh karena itu, masalah yang akan diteliti adalah apakah kepuasan keija dan nilai keija secara bersamasama memberikan sumbangan yang bermakna terhadap komitmen dosen pada universitas ?
Penelitian mengenai komitmen dosen pada universitas perlu dilakukan, karena komitmen dosen dapat mempengaruhi tingkah laku dosen, antara lain dalam tingkat kehadiran dosen di fakultas; sikap dan tingkah laku dosen berinteraksi dengan mahasiswa, rekan keija, pimpinan universitas atau fakultas serta melukan pelayanan bagi masyarakat. Berbagai tingkah laku ini merupakan ukuran keberhasilan bagi universitas (Ali Nina, 2002).
Responden penelitian adalah dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan kriteria telah menjadi pegawai negeri sipil selama satu tahun, responden diambil dengan teknik convenient sampling. Jumlah responden penelitian adalah 245 orang yang berasal 16 jurusan yang ada di UGM. Untuk melakukan pengukuran komitmen organisasi peneliti menggunakan alat ukur Organizational Commitment Questionnaire yang disusun oleh Meyer dan Allen. Kepuasan keija diukur dengan menggunakan alat ukur The Job Satisfaction Survey yang disusun oleh Spector (1997). Kedua alat ukur telah dimodifikasi oleh Ali Nina (2002) khusus untuk dosen.. Untuk mengukur nilai kerja, peneliti merancang sebuah alat yang mengacu pada teori Nord (1988).
Untuk menjawab permasalahan penelitian, peneliti melakukan pengolahan data dengan teknik statistik analisa regresi berganda metode stepwise dengan program SPSS 11.00. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara umum kepuasan kerja dan komitmen dosen pada universitas tergolong agak tinggi, dan nilai kerja yang dianggap dosen UGM lebih penting adalah nilai kerja intrinsik, yang berarti bagi dosen UGM memandang isi dari aktivitas pekerjaan lebih penting dibandingkan dengan memandang konsekuensi dari melakukan pekerjaan.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa kepuasan kerja dan nilai kerja secara bersama-sama memberikan sumbangan yang bermakna terhadap komitmen afektif dosen pada universitas. Sementara itu, komitmen organisasi, komitmen rasional dan komitmen normatif hanya dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Aspek kepuasan kerja yang berpengaruh terhadap komitmen afektif adalah kepuasan terhadap pekerjaan, kondisi kerja, dan kesempatan promosi. Pada komitmen rasional kepusan kerja yang berpengaruh adalah kepuasan terhadap gaya kepemimpinan dan gaji, sedangkan yang mempengaruhi komitmen normatif adalah kepuasan terhadap imbalan non finansial dan gaya kepemimpinan.
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mengajukan beberapa saran antara lain melakukan penelitian lanjutan untuk melihat apakah nilai kerja mempunyai pengaruh yang tidak langsung dengan komitmen organisasi, karena adanya dugaan bahwa kepuasan kerja merupakan mediator antara nilai kerja dengan komitmen organisasi. Saran lainnya adalah bahwa universitas perlu menerapkan gaya kepemimpinan partisipatif, memberikan perhatian ekstra kepada sistem pemberian gaji dan imbalan non finansial, dan menyediakan perbaikan "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Raufan Purdini
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan back office PT. MD Entertainment. Variabel independen dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja yang diukur dengan menggunakan teori dari jurnal yang ditulis oleh Ruchi Jain dan Surinder Kaur 2014 . Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja yang diukur dengan menggunakan teori dari Michigan Organizational Assessment Questionnaire Job Satisfaction Scale. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui penyebaran kuesioner. Subyek penelitian ini sebanyak 45 karyawan back office PT. MD Entertainment. Hasil penelitian ini adalah lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini menyarankan kepada pihak perusahaan untuk meningkatkan kualitas lingkungan kerja yang ada, terutama lingkungan kerja mental.

ABSTRACT
This research aims to examine the effect of work environment on job satisfaction of back office employee at PT. MD Entertainment. The independent variable is work environment which is scaled by using the theory from journal written by Ruchi Jain dan Surinder Kaur 2014 . The dependent variable is job satisfaction which is scaled by using the theory from Michigan Organizational Assessment Questionnaire Job Satisfaction Scale. This research used quantitative method through the distribution of questionnaires. Subject of this research is 45 back office employee at PT. MD Entertainment. The result of this research is work environment was significantly and positively affect job satisfaction. This research suggests that management have to improve the quality of work environment, especially mental work enviroment."
2017
S70107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>