Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179655 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maysar
"Setiap perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI), berdasarkan ketentuan Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) wajib untuk menerbitkan laporan tahunan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada para stakeholders. Laporan tahunan bisa berisi informasi wajib (mandatory) maupun informasi sukarela (voluntary). Manfaat utama yang diperoleh perusahaan dari pengungkapan sukarela adalah biaya modal yang rendah. Banyak Penelitian ini menguji pengaruh antara tingkat pengungkapan terhadap cost of equity capital dengan menggunakan variabel moderasi ukuran perusahaan, kualitas audit, dan prediksi kebangkrutan. Tingkat pengungkapan diukur dengan model Botosan (1997) . Ukuran perusahaan diproksi dengan total asset pada akhir tahun 2005 yang ditransformasikan ke dalam natural log. Kualitas audit diproksi dengan besaran KAP yang diukur secara dummy, 1 untuk KAP yang termasuk the big four dan 0 untuk KAP kategori non big four. Prediksi kebangkrutan diukur dengan metode perhitungan Altman Z-score.
Cost of equity capital diukur dengan rumus CAPM (Capital Assets Pricing Model). Sample penelitian adalah perusahaan manufaktur yang listing di BEI pada tahun 2005. pengambilan sample secara purposive sampling, dan diperoleh 85 laporan tahunan perusahaan manufaktur. Berdasarkan data tersebut, diketahui tingkat pengungkapan informasi oleh perusahaan publik, khususnya perusahaan manufaktur, relatif masih rendah. Rata-rata cost of equity capital perusahaan sample cukup tinggi, yaitu 19,20%. Hasil pengujian regresi untuk tingkat pengungkapan yang diukur menurut model Botosan membuktikan bahwa tingkat pengungkapan memiliki pengaruh negatif terhadap cost of equity capital secara signifikan. Ukuran perusahaan terbukti sebagai variabel yang secara konsisten mempengaruhi hubungan antara tingkat pengungkapan dengan cost of equity capital.
Hasil temuan ini sejalan dengan apa yang ditemukan oleh Botosan (1997), Mardiyah (2001), Murni (2003) dan Chen, Chen dan Wei (2003), Supatmi (2006). Dalam penelitian ini, kualitas audit terbukti secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap cost of equity capital. Prediksi kebangkrutan juga terbukti tidak mempengaruhipenelitian yang menyatakan bahwa semakin luas tingkat pengungkapan informasi perusahaan, maka akan semakin rendah biaya modal, baik biaya modal utang (cost of debt) maupun biaya modal ekuitas (cost of equity). Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan, ditemukan hasil yang masih belum konsisten.
Untuk itu dalam penelitian ini yang merupakan replikasi dari penelitian-penelitian sebelumnya masih mencoba untuk meneliti kembali sehingga bisa menghasilkan hasil yang konsisten. ditentukan persoalan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah tingkat pengungkapan informasi perusahaan manufaktur dalam laporan tahunan ? 2. Apakah ada pengaruh antara tingkat pengungkapan informasi dalam laporan tahunan terhadap cost of equity capital dengan ukuran perusahaan, kualitas audit, dan prediksi kebangkrutan, baik secara simultan maupun secara terpisah? hubungan yang signifikan antara tingkat pengungkapan dengan cost of equity capital. Sementara interaksi antara ukuran perusahaan dengan tingkat pengungkapan menunjukkan pengaruh signifikan terhadap cost of equity capital.
Temuan ini mendukung apa yang ditemukan oleh Singhvi dan Desai (1971, dalam Mardiyah 2001) (1999), Titman dan Trueman (1986, dalam Lee et al., 1999), Lee et al. (1999), dan Fitriany (2001). Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai batasan yang menyebabkan hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi, antara lain : 1) Obyek penelitian hanya perusahaan manufaktur dan periode penelitian hanya satu tahun, 2) Variabel independen yang digunakan sebagai moderasi dalam melihat hubungan tingkat pengungkapan informasi dengan cost of equity capital hanya ukuran perusahaan, kualitas audit, dan prediksi kebangkrutan, 3) Variabel tingkat pengungkapan informasi berdasarkan variabel yang disusun oleh Botosan, ada kemungkinan ketidakpastian atau perbedaan antara variabel yang digunakan Botosan dengan karakteristik laporan tahunan perusahaan manufaktur di Indonesia, 4) Adanya unsur subyektifitas dalam mengukur tingkat pengungkapan dalam laporan tahunan, 5)
Pemakaian CAPM dalam mengukur cost of equity capital mengandung beberapa kelemahan seperti yang dikemukakan oleh Botosan (1997) bahwa CAPM tidak merefleksikan estimasi resiko yang tidak dapat didiversifikasi (non diversifiable risk), 6) Kualitas audit yang hanya diproksi dengan besaran KAP belum melihat proksi lain seperti hasil opini dan tingkat independensi. 7) Penelitian ini tidak menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap tingkat pengungkapan, karena data yang didapat tidak lengkap. 8). Sampel yang digunakan untuk penelitian perlu diperbanyak lagi agar lebih mewakili data dan variable penelitian. Untuk itu dalam penelitian berikutnya disarankan untuk mempertimbangkan hal-hal tersebut agar diketemukan hasil penelitian yang lebih baik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25090
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farich Anton Susilo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel moderasi ukuran perusahaan, kualitas audit, dan produksi kebangkrutan yang juga sebagai variabel kontrol terhadap hubungan antara tingkat pengungkapan laporan tahunan serta hubungan politik terhadap cost of equity capital pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indoneia tahun 2011. Sampel penelitian ini adalah 101 perusahaan. Hasil penilaian atas indeks pengungkapan Botosan adalah 43.8% sehingga dapat disimpulkan tingkat pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan masih relatif rendah. Pengujian hipotesis dalam penelitian menggunakan regresi linear Ordinary Least Square (OLS) dengan sampel 101 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011.
Hasil penelitian ini menunjukkan (1) bahwa tingkat pengungkapan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap cost of equity capital, (2) hubungan politik memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap cost of equity capital, (3) moderasi kualitas audit memperkuat pengaruh antara tingkat pengungkapan terhadap cost of equity capital, (4) moderasi prediksi kebangkrutan memperlemah pengaruh antara tingkat pengungkapan terhadap cost of equity capital.

This research aims to know the effect of firm size, audit quality and financial distress as moderating variable and control variable to disclosure level and political connection on cost of equity capital. Hypotheses testing used Ordinary Least Square (OLS) regression and using 101 sample of manufacture companies listed at Indonesia Stock Exchange/Bursa Efek Indonesia (BEI) in 2011.
The result of Botosan disclosure index is 43.8%, thus it can be concluded the disclosure level in company annual report is still relatively low and this study shows that: (1) disclosure level have positive and significant effect on cost of equity capital; (2) political connection have negative and significant effect on cost of equity capital; (3) audit quality as moderation variable increase the influence of disclosure level on cost of equity capital; (4) financial distress as moderation variable decrease the influence of disclosure level on cost of equity capital.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meriza Saguliannita
"Organization capital (OC) merupakan salah satu indikator dari komitmen perusahaan terhadap investasi tidak berwujud. Biaya terkait pengembangan organization capital sebagian besar masuk dalam kelompok biaya SG&A. Ketidakpastian permintaan pasar akan mempengaruhi perubahan tingkat penjualan perusahaan yang mengakibatkan perubahan perilaku manajer dalam pengelolaan biaya atas penggunaan sumberdaya komitmen dan berdampak pada perubahan perilaku biaya perusahaan. Cost stickiness (CS) merupakan perilaku asimetri biaya terhadap aktivitas penjualan yang disebabkan adanya keputusan penyesuaian sumber daya komitmen yang sengaja dibuat oleh manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh intangible investment yang dicerminkan oleh tingkat organisasi capital, terhadap tingkat cost stickiness pada biaya Sales, General and Administration (SG&A) dengan asumsi bahwa pada perusahaan dengan tingkat organization capital tinggi, pada biaya SG&A menunjukkan tingkat cost stickiness lebih tinggi dari perusahaan dengan organization capital yang lebih rendah. Hal ini sebagai akibat peningkatan tingkat adjustment cost pada perusahaan dengan tingkat organization capital yang tinggi dan membentuk harapan manajerial lebih optimis atas pertumbuhan penjualan masa depan yang akan menyerap sisa dari sumberdaya yang tidak terpakai pada periode ini dan mengakibatkan perilaku cost stickiness. Untuk menguji konsistensi tingkat cost stickiness dan asumsi bahwa pada periode observasi/frekuensi penelitian yang lebih panjang akan dihasilkan tingkat cost stickiness yang lebih rendah akan dilakukan pengujian cost stickiness dengan penggunaan data observasi laporan triwulanan. Hal ini disebabkan adanya konsistensi penurunan permintaan menjadi lebih pasti, keputusan penyesuaian menjadi lebih tepat, adjustment cost yang dilakukan pada satu periode akan impas pada periode berikutnya sehingga perubahan biaya akan menjadi permanen. Metode penelitian dilakukan dengan pengujian empiris pada data laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Indonesia selama periode 2010 s.d 2016. Pada data observasi tahunan kategori OC High, berdasarkan kelompok Quintile (Median), secara umum menunjukkan hasil anti cost stickiness (cost stickiness). Sementara, pada kategori OC Low, menunjukkan hasil anti cost stickiness pada kedua jenis kelompok. Pada data triwulanan dengan kategori OC High (Low), menunjukkan hasil cost stickiness (anti cost stickiness) pada kedua jenis kelompok.

Organization capital (OC) is one of company's commitment indicator to intangible investment. The costs associated with organizational capitals development are mostly occur in the SG&A cost group. Uncertainty of market demand will affect changes in corporate sales levels resulting changes in managerial behavior over the use of commitment resources and impact on changes in corporate cost behavior. Cost stickiness (CS) is a cost asymmetry behavior to sales activity caused by deliberate decision of adjustment of resource commitment made by management. This study aims to see the effect of intangible investment reflected by the level of organization capital, to the level of cost stickiness on the cost of Sales, General and Administration (SG&A) with the assumption that in companies with high organizational level, shows higher cost stickiness of SG&A expenses than companies with lower organization capital. This is due to an increase in the adjustment cost at firms with high levels of organization capital and shaping managerial expectations more optimistically over future sales growth that will absorb the remainder of unused resources in this period and result in cost stickiness behavior. To test the consistency of the cost stickiness level and the assumption that in the longer observation period/frequency of research will be generated lower cost stickiness level will be tested cost stickiness with the use of quarterly observation data report. This is due to the consistency of decreasing demand to be more certain, the adjustment decision becomes more precise, adjustment cost is done in one period will break even in the next period so that the cost changes will become permanent. The research method is done by empirical test on annual financial statements of manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange during period 2010 to 2016. In the OC High category observation data, based on Quintile (Median) group, generally shows the result of anti-stick stickiness (cost stickiness). Meanwhile, in the category of OC Low, showed the results of anti-cost stickiness in both types of groups. In quarterly data with the category OC High (Low), shows the results of cost stickiness (anti cost stickiness) In both types of groups."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Zulvikar
"Penelitian ini mengkajipenggunaan program ESOP (Employee Stock Ownership Plan) terhadap cost of capital pada perusahaan yang ada di Indonesia. Peneliti ini menggunakan ESOP sebagai variabel independen dan cost of capital sebagai variabel dependen yang didalamnya juga cost of debt dan cost of equity, serta variabel kontrol yaitu D/B ratio, return on asset, Asset turnover, P/B ratio, dan size. Sebanyak 21 perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2002-2017 yang melakukan ESOP digunakan sebagai sampel penelitian. Metode yang digunakan ialah regresi data panel dengan common effect model.
Hasil penelitian ini, menemukan bahwa ESOP (Employee Stock Ownership Plan)memiliki pengaruh signifikan terhadap cost of capital perusahaan. Tidak hanya itu saja, peneliti menemukan juga bahwa ESOPmemiliki pengaruh signifikan terhadap cost of debtdan cost of equity perusahaan. Disebabkan dari ROA dan Total aset perusahaan mengalami peningkatan, maka investor dapat menangkap sinyal positif dari manajemen perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian ini memberikan informasi kepada para investor, bahwa dilihat untuk jangka panjang perusahaan yang mengadopsi ESOP memiliki kecenderungan kinerja perusahaan yang baik, sehingga secara langsung akan berdampak pada harga saham yang relatif meningkat seiring berjalannya waktu. Dengan demikian ini menjadi bahan referensi bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang ingin melakukan ESOP sebagai salah satu strategi dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

This study examines the use of programs ESOP (Employee Stock Ownership Plan) towards the cost of capital on existing companies in Indonesia.Researchers used the ESOP as the independent variable and the cost of capital as the dependent variable which also cost of debt and the cost of equity, as well as control variables i.e. D/B ratio, return on assets, Asset turnover, P/B ratio, and size.As many as 21 companies listed in BEI 2002-2017 years who did the ESOP was used as a sample of the research. The method used is the panel data regression with a common effect model.
The results of this research, found that the ESOP (Employee Stock Ownership Plan) have significant influence towards the cost of capital of the company.Not only that, researchers found also that the ESOP have significant influence towards the cost of debt and the cost of the equity of the company.Caused from ROA and the Total company assets increased, then investors can capture the positive signals from the management company.
Based on the results of this study provide information to investors, that the views for the long-term companies that adopt the ESOP has a tendency of good corporate performance, so that will directly impact on the stock pricerelative increases as time passes.Thus it became the reference materials for companies in Indonesia who want to do the ESOP as one strategy in improving company performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Adiyatno
"Tesis ini membahas pengaruh political connections terhadap cost of equity dengan menggunakan analisis regresi data panel model pooled least square. Sampel yang digunakan sebanyak 141 data observasi periode 2005, 2008 dan 2011. Cost of equity diukur dengan menggunakan pendekatan CAPM dengan modifikasi beta Dimson. Sedangkan political connections menggunakan variabel dummy yaitu nilai 1 jika perusahaan teridentifikasi memiliki political connections dan nilai 0 jika teridentifikasi tidak memiliki political connections. Hasil penelitian menunjukkan bahwa political connections terbukti memiliki pengaruh positif signifikan terhadap cost of equity yang berarti bahwa perusahaan harus menanggung cost of equity yang lebih tinggi atas political connections yang dimilikinya.

This thesis discusses influence of political connections on the cost of equity using panel data regression analysis with pooled least square model. 141 samples were used as observation data period 2005, 2008 and 2011. Cost of equity measured using the CAPM approach with Dimson beta modification. While political connections using a dummy variable, given 1 if company have political connections identified, and 0 if it does not have political connections identified. The results show that political connections have proven significant positive effect on the cost of equity, which means that the company must bear higher cost of equity for the company`s political connections."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Yulisan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prabowo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Burhanuddin
"Besarnya portofolio produk pembiayaan non bagi hasil pada perbankan syariah temyata diikuti oleh peningkatan pembiayaan bermasalah. Padahal produk pembiayaan non bagi basil dianggap sebagai pembiayaan yang memiliki risiko yang lebih kecil dibanding produk pembiayaan bagi hasil. Berawal dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh produk, sektor usaha, segmentasi dan plafond pembiayaan terhadap penciptaan pembiayaan bermasalah. Agar dapat mencapai tujuan penelitian digunakan model regresi logistik sebagai metode analisisnya.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa produk, sektor usaha, segmentasi dan plafond pembiayaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penciptaan pembiayaan bermasalah. Produk bagi basil seharusnya menjadi pilihan utama dalam penyaluran pembiayaan. Janis usaha petemakan, perbkanan, industri makanan, minuman dan tembakau, perdagangan eceran, industri kayu dan basil olahan kayu, jasa perumahan sederhana, jasa penunahan mewah, jasa pendidikan merupakan kelompok usaha yang memiliki pangsa pembiayaaan bermasalah yang besar. Segmentasi usaha kecil dan menengah dalam kerangka pembiayaan usaha kecil (UKM-KUK) memiliki pangsa pembiayaan bermasalah yang besar.

The amount of non profit sharing financing product portfolio in syariah banking proves to be followed by the increase of non performing financing. Actually, non profit sharing financing is regarded as financing that has smaller risk as compared to profit sharing financing product. Based on that issue, this study is aimed at viewing product influence, business sector, segmentation and financing limit in respect of the creation of non performing financing. To achieve the study objective, logistic regression model is used as its analysis method.
The result of the study concludes that product, business sector, segmentation and financing limit have significant impact on the creation of non performing financing. Profit sharing product should be the main option in financing channeling. Livestock business. fishery, food industry, beverage and tobacco, retail business, timber industry and timber products, low cost housing project, luxurious housing project, educational service project are business group that have significant non performing financing share. Small and middle business segmentation in the context of small business financing (UKM-KUK) have significant bad financing share.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muadz Rizki Muzakki
"Penelitian ini bertujuan menguji kembali teori hipotesis free cash flow yang dikemukakan Jensen (1986). Penelitian terdahulu masih memberikan hasil yang berbeda-beda. Free cash flow diproksikan menggunakan free cash flowt-1, agency cost diproksikan menggunakan operating expenses ratio. Kinerja perusahaan dibagi menjadi tiga, yaitu kinerja operasional dengan ROA, nilai perusahaan dengan tobin's q ratio, dan return saham dengan holding period return (HPR). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2017-2021. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan free cash flow berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Agency cost berpengaruh signifikan negatif terhadap kinerja perusahaan.

This study aims to re-examine the free cash flow hypothesis developed by Jensen (1986). Recent study resulting mixed result. Free cash flow measured by free cash flow t-1, agency cost proxied by operating expenses ratio. Firm performance divided into three, operational performance with ROA, firm value with tobin's q ratio, and share return with holding period return. This study conduct on manufacturing companies listed on IDX period of 2017-2021. Data were analyzed using multiple regression analysis. The result show that free cash flow has insignificant positive effect on firm performance. Agency cost has significant negative effect on firm performance."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Rubianto Rahman
"Tesis ini membahas dua hat yaitu determinan Pengeluaran Militer dan Pengaruhnya terhadap Output di 'Indonesia, dalam jangka waktu 1969-2002. Penelitian diaraakan kepada lima variabel yang diperkirakan merupakan determinan Pengeluaran Militer, serta pengaruh Pengeluaran Militer dan determinan Pengeluaran Militer itu terhadap tingkat pertumbuhan Output. Variabel penelitian ini kemudian disusun dalam model ekonometrik persamaan simultan rekursif dengan melibatkan dua variabel endogen dan enam variabel eksogen. Analisis regresi didasarkan pada teknik OLS. 1=Iasil penelitian ini menunjukkan bahwa tiga variabel eksogen gagal menjadi determinan Pengeluaran Militer yaitu Persepsi Ancaman, PersoniI Tentara/Polisi dan Preferensi DFA. Sedangkan dua variabel lainnya yakni Inflasi dan Pendapatan Migas tahun sebelumnya memperlihatkan signif kansi secara sangat nyata atau empiris/statistik sebagai determinan Pengeluaran Militer. Hal ini berarti mendukung penelitian Looney dan Frederiksen (1990). Selanjutnya, Pengeluaran Militer, Persepsi Ancaman dan Personil TentaralPolisi tidak signifikan secara statistik untuk memberi pengaruhnya terhadap tingkat pertumbuhan Output, sedangkan Investasi memang memberikan pengaruh dengan sangat signifikan secara empiris atau statistik terhadap tingkat pertumbuhan Output. Temuan ini sudah dijelaskan oleh Leon pertumbuhan ekonomi Neoklasik."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>