Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107191 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achyar Basyari
"PT. X adalah sebuah perusahaan manufacture yang memproduksi komponen kendaraan bermotor. Sebagai perusahaan manufacture, Bagian Produksi adalah merupakan ujung tombak perusahaan. Bagian ini secara langsung menangani proses produksi, sehingga secara langsung ikut menentukan kuantitas den kualitas hasil produksi. Saat ini Bagian Produksi PT.X memproduksi tiga jenis produk, yaitu : forging part, mechanical jack dan hand tool. Seat ini perusahaan mendapat keuntungan hampir 70%nya dari produk forging. Sehingga saat ini perusahaan berusaha untuk melakukan efisiensi di bagian produksi forging untuk mendapatkan keuntungan yang lebih optimal.
Operator forging adalah karyawan di Bagian Forging yang secara langsung ikut menentukan kuantitas dan kualitas hasil produksi. Kecocokan antara karakteristik seorang operator forging dengan karakterostik jabatan operator forging sangat mempengaruhi keefektifan perusahaan dalam mencapai target secara efisien. Untuk itu diperlukan seorang operator forging yang mempunyai karakterostik yang sesuai dengan jabalan operator forging.
Proses seleksi adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mencari kecocokan antara individu dan jabatan. Untuk dapat melaksanakan proses seleksi yang efektif diperlukan metode den teknik yang tepat. Saat ini proses seleksi operator forging PT.X menggunakan pendekatan traditional. Pada pendekatan traditional, tes psikologi adalah salah satu metode yang penting untuk menggali karakteristik kemampuan-kemampuan dari para calon operator. Untuk itu agar proses seleksi efektif maka perlu dilakukan tes psikologi dengan benar.
Namun pada kenyataannya, saat ini tes psikologi belum dilaksanakan secara optimal. Tes psikologi didesain dan dilaksanakan oleh seorang yang belum mempunyai kualifikasi psikolog. Hal ini diperkirakan menyebabkan proses seleksi menjadi tidak efektif. Salahsatu yang diperkirakan menjadi salah satu indikator ketidakefektifan seleksi adalah kinerja operator forging yang kurang memuaskan. Untuk itu agar proses seleksi marnpu dilakukan secara efektif, maka perlu penyusunan rancangan tes psikologi untuk seleksi salon operator forging.
Program penyusunan rancangan tes psikologi ini secara garis besar terdiri dari tiga tahapan, yaitu : penentuan persyaratan jabatan operator forging, penentuan tes psikologi dan pelaksanaan tes psikologi."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Ersi
"Penggunaan tes psikologi dalam seleksi tenaga kerja sangat signifikan oleh karena tes psikologi dapat mengevaluasi KSAOs seseorang untuk disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan sehingga pada akhirnya didapat orang yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan (person job fit). Namun penggunaan tes psikologi dalam seleksi tidak mudah mengingat jumlah orang yang diseleksi tidak sedikit, dapat berjumlah puluhan hingga ribuan orang. Ditambah lagi dengan prinsip penggunaan tes psikologi yaitu harus diberikan oleh qualffied examiner (Anastasi & Urbina, 1997) atau psikolog (HIMPSI, 2003). Hal ini menyebabkan perusahaan yang tidak memiliki tenaga psikolog menggunakan jasa Lembaga Konsultasi Psikologi untuk menyelenggarakan tes psikologi dalam seleksi karyawannya. Namun dalam penyelenggaraannya, masih memiliki kekurangan yang dapat membahayakan validitas dan realibilitas hasil tes. Hal ini terjadi karena tidak adanya persiapan dalam administrasi tes sehingga tes tidak terstandardisir. Padahal administrasi tes merupakan prinsip dasar dalam pemberian tes psikologi (Kaplan & Saccuzzo, 1989; Aiken, 2000). Setelah dilakukan wawancara, hal tersebut terjadi karena tidak adanya prosedur kerja koordinator seleksi tes masal untuk tenaga kerja. Sehingga dalam penulisan Tugas Akhir ini diusulkan rancangan prosedur kerja koordinator seleksi tes masal untuk tenaga kerja.
Prosedur kerja koordinator seleksi tes masal untuk tenaga kerja meliputi empat tahap, yaitu membuat rencana kerja, menyusun bahan briefing para tester, pengawas tes, dan korektor, melakukan briefing, dan merancang pengumpulan data dan laporan hasil pelaksanaan.
Agar mendapatkan hasil tes yang valid dan reliabel maka koordinator harus mematuhi prinsip dasar tes psikologis dan hal ini dapat ditolong dengan adanya prosedur kerja baginya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T16816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aditya Wulandari
"Organisasi yang efektif turut ditentukan dan dipengaruhi oleh performa individu dalam organisasi. Untuk dapat mengenali individu yang kompeten, diperlukan suatu sistem seleksi yang dapat memilah tenaga kerja yang berkualitas dan berpotensi mendatangkan keunggulan bagi perusahaan.
Seleksi adalah proses mencocokkan karakteristik individual dengan apa yang dibutuhkan oleh pekerjaan tertentu (Robbins, 2005). Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan dalam sistem seleksi ialah melakukan seleksi berdasarkan kompetensi. Kompetensi dapat diartikan sebagai aspek-aspek pribadi dan seorang pekerja yang memungkinkannya untuk mencapai kinerja yang superior (LOMAs Competency Dictionary, 1998). Dalam meraih kesuksesan dalam suatu pekerjaan atau suatu situasi, kompetensi yang harus dimiliki oleh individu tidaklah cukup bila hanya satu kompetensi saja. Kumpulan kompetensi yang dimiliki pun harus sesuai dengan apa yang dipersyaratkan oleh pekerjaan, kumpulan kompetensi ini disebut sebagai model kompetensi.
Permasalahan yang terjadi di PT. X adalah tingginya turn-over karyawan Call Center Representative yang mencapai 25% sebelum tahun pertama pengangkatan mereka. Call Center Representative merupakan komponen yang panting dalam menjalankan operasional bisnis jasa pengiriman barang PT. X, karena 90% kegiatan operasional berlangsung melalui telepon yang ditangani oleh Call Center Representative.
Dan permasalahan tersebut yang harus dilakukan adalah menyusun suatu rancangan seleksi berdasarkan kompetensi. Menurut Spencer dan Spencer (1993) serta Shermon (2004), seleksi berbasis kompetensi dapat meningkatkan kinerja dan mengurangi turnover karyawan (Sherman, 2004; Spencer & Spencer, 1993)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Hapsoro Notohatmodjo, Author
"ABSTRAK
Seiring dengan dimulainya persaingan bebas termasuk dalam bidang tenaga kerja, konsep kompetensi sering menjadi bahan diskusi dalam dunia HRD karena dipercaya merupakan faktor kunci dalam menentukan keberhasilan seseorang di dalam pekerjaannya. Semakin sesuai kompetensi seseorang dengan kompetensi yang menjadi persyaratan dari pekerjaan tertentu maka tingkat kinerja dan kepuasan kerja seseorang akan semakin baik. Dimana pada akhirnya hal ini akan meningkatkan produktivitas perusahaan. PT. X yang bergerak di dalam bidang distribusi bergantung pada sales-sales yang dimilikinya sebagai ujung tombak penjualan. Walaupun merk yang dijual oleh PT. X cukup terkenal di tingkat dunia, namun tingkat penjualannya ternyata di bawah merk baru yang notabene sering mendapat keluhan. Selain itu, target penjualan pun sukar untuk dipenuhi oleh para sales. Belum dimilikinya uraian jabatan yang baku dan model kompetensi bagi karyawan PT. X menyebabkan pembagian tugas yang kurang jelas sehingga mengganggu tugas utama yang seharusnya dilakukan sesuai dengan posisi karyawan. Terhadap permasalahan ini, penulis mengusulkan untuk menerapkan seleksi berdasarkan kompetensi. Seleksi berdasarkan kompetensi menjamin perusahaan merekrut sales-sales yang handal dan sesuai dengan karakteristik yang dipersyaratkan oleh perusahaan serta mampu menunjukkan kinerja yang optimal secara berkelanjutan dalam pekerjaannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun kompetensi untuk posisi sales mengacu pada model kompetensi LOMA (1998) yang disesuaikan dengan kondisi di perusahaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zamzani
"Alat tes psikologi untuk mengukur kepribadian yang dipakai selama ini kebanyakan hasil adaptasi dari luar negeri. Mengembangkan alat tes dengan cara mengadaptasi alat ukur dari luar negeri memang lebih menguntungkan dan efisien karena tidak membutuhkan waktu lama untuk menyusunnya, namun pengaruh faktor budaya tempat alat ukur berasal tidak dapat dihilangkan. Sehingga pengujian secara lebih cermat perlu dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji psikometrik terhadap salah satu alat tes psikologi yaitu State-Trait Anger Expression Inventory (STAXI) yang disusun oleh Spielberger, yang telah di adaptasi. Uji psikometrik yang dilakukan adalah pengujian validitas item dan reliabilitas. Selain itu pada penelitian ini akan dilihat bagaimana profil STAXI antara kelompok perwira calon penerbang dengan pasukan komando TNT Angkatan Udara.
Pengujian reliabilitas dan validitas item dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan, yakni pendekatan teori tes klasik dan teori tes modern atau sering dikenal dengan sebutan Item Response Theory (IR7). Software yang digunakan untuk menganalisis data dengan pendekatan klasik adalah program ITEMAN dan SPSS, sedangkan pendekatan modem dengan program LISREL dan QUEST.
Jumlah subyek pada penelitian ini adalah 1.313 orang namun seteiah dibersihkan datanya terambil 1.282 orang sebagai sampel penelitian. Ditinjau dari kepangkatan militer sampel dalam penelitian ini terdiri dari; 362 Perwira, 117 Bintara dan 834 Tamtama. Sedangkan ditinjau dari klasifikasi dan korps sampel pada penelitian ini terdiri dari; 576 orang calon minter, 110 orang calon penerbang, 203 orang calon siswa paradasar, 137 orang pasukan komando, 30 orang pasukan bravo, 43 orang calon siswa free fall dan 214 orang calon siswa Sekkau (Sekolah Komando Kesatuan TNI Angkatan Udara).
Hasil analisis menunjukkan dengan program SPSS kesemua item pada STAX1 terbukti valid dengan taraf signifikansi p > 0.01 dan dengan program ITEMAN kesemua item termasuk item yang baik karena memiliki nilai Item-Total Correlations > 0.4.
Analisis dengan LISREL terbukti kesemua item pada STAN memiliki nilai t muatan faktor (factor loading) di atas nilai kritis, yakni > 1.96 atau > 2, sehingga kesemua item termasuk valid. Selanjutnya hasil uji model yang dilakukan dengan LISREL ternyata menunjukkan Goodness of Fit Statistic masing-masing konstruk yang memenuhi persyaratan kecocokan atau fit, yaitu P >0.05; RMSEA <0.05; CFA >0.90; dan GFI X0.90_ Adapun hasil perhitungan statistiknya adalah sebagai berikut; skala state anger ; chi-square =28.43, df=19, P-value = 0. 07556, RMSEA =C.020_ skala trait anger; ch i-square =3 1. 72, df=22, P-value=0.08224, RMSEA=0.019., subskala anger temperament; chi-square=0.44, df=1, P-value =0.50826, RMSEA 0.0000., subskala anger reaction; chi-square =2.63, df 2, P-value =0.268 779, RMSEA =0. 016 , skala anger-in; chi-square=15.05, df=14, P-value =0. 3 7469, RMSEA =0.008, skala anger-out; chi-square=18.89, df=14, P-value=0.16921, RMSEA=0.017., dan skala anger-control; chi-square=22.883, df=15, P-value =0.08682, RMSEA=0.020.
Sedangkan dengan pendekatan IRT menggunakan program QUEST ditemukan 1 (sate) item tidak fit (tidak valid) yaitu item nomor 6 (enam) konstruk State Anger, karena item tersebut pada diagram plotnya tidak berada pada rentang nilai 0.75 std 1.30.
Pengujian reliabilitas menggunakan tiga program yakni; ITEMAN, SPSS dan LISREL menghasilkan koetisien alpha yang relatif sama, yakni; 0.81 skala State Anger, 0.78 skala Trait Anger, 0.68 subskala Anger Temperament, 0.62 subskala Anger reaction, 0.57 skala Anger-in, 0.7 skala Anger-out, dan 0.85 skala Anger-control.
Hasil perbandingan profit STAXI antara kelompok calon penerbang dengan pasukan komando TNT AU, ternyata kelompok calon penerbang secara keseluruhan memiliki nilai persentil antara 25 std 75, dunana termasuk dalam kategori wajar atau normal. Sedangkan pada kelompok pasukan komando TNI AU nampak cenderung tinggi pada State Anger, Trait Anger, Anger Temperament dan Anger-out, yakni dengan nilai persentil > 75. Profit STAXI pada kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa pasukan komando memiliki emosi marsh lebih tinggi daripeda calon penerbang dan cenderung diekspresikan keluar. Dilihat dari pengendalian terhadap ekspresi emosi marah (Anger-control); nilai persentil calon penerbang = 71 dan pasukan komando = 41, berarti calon penerbang lebih kuat dalam hal pengendalian terhadap ekspresi emosi marah namun demikian keduanya masih termasuk dalam kategori baik (wajar) karena skor Anger-control kedua kelompok tersebut berada diantara persentil 25 ski 75.
Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa alat ukur STAXI termasuk valid dan reliable untuk populasi talon militer dan militer, sehingga dapat disarankan untuk dipakai untuk seleksi dan klasifikasi di lingkungan TNI Angkatan Udara."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18283
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Yustari M.
"ABSTRAK
Penulisan tugas akhir ini diajukan sebagai usulan, pemecahan masalah yang dikemukakan pihak manajemen PT. XYZ. Permasalahan yang terjadi pada PT. XYZ dianalisis menggunakan metode 7-S McKinsey. Yang menjadi fokus utama dari permasalahan di perusahaan ini adalah pada faktor staf. Di mana permasalahan yang terjadi adalah seluruh karyawan PT. XYZ kurang memiliki kompetensi yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan perusahaan.
Permasalahan tersebut terjadi akibat proses seleksi PT. XYZ selama ini tidak tajam (terstandar dan terstruktur) serta tidak memiliki dasar penilaian yang jelas sehingga hasilnya sering kali tidak obyektif. Dengan menggunakan kompetensi sebagai dasar penilaian maka obyektivitas tersebut dapat dihilangkan karena kompetensi memberikan gambaran perilaku yang jelas, rinci, dan spesifik yang berkaitan dengan kinerja yang unggul sesuai dengan visi, misi, dan strategi perusahaan.
Tugas akhir ini menjelaskan proses penyusunan model kompetensi yang disertai dengan analisa jabatan untuk PT. XYZ. Kemudian penyusunan model kompetensi itu diaplikasikan dalam wawancara berbasis kompetensi untuk mengidentifikasi komptensi calon karyawan-karyawan dalam proses seleksi maupun evaluasi sebagai salah satu kegiatan yang penting dilakukan PT. XYZ saat ini. Model kompetensi yang dibuat berdasarkan LOMA's Competency Dictionary."
2007
T 17830
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inda Kristiani
"ABSTRAK
Kesuksesan utama dari suatu perusahaan terletak pada tenaga kerja yang dimilikinya. Semakin sesuai karakteristik tenaga kerja yang dimiliki perusahaan dengan tuntutan dan kondisi perusahaan, akan semakin sukses perusahaan tersebut dalam mencapai visi dan misinya. Oleh karena itu diperlukan metode seleksi yang tepat untuk dapat menseleksi karyawan yang tepat dengan persyaratan yang ada.
Terdapat berbagai macam metode seleksi. Jika dilakukan oleh interviewer yang terlatih dan disusun secara terstruktur, metode interview merupakan salah satu metode yang paling cepat dan valid. Metode interview itu sendiri terdapat beberapa jenis. Metode interview yang paling valid dalam memprediksi kemungkinan kesuksesan seseorang dalam pekerjaan dan organisasi adalah competency based interview, yaitu metode interview yang menggali kompetensi yang dimiliki individu yang dibutuhkan untuk dapat melakukan suatu jabatan. Pada PT. Y sebenarnya sudah berbasis kompetensi dalam melakukan rekrutmen dan seleksi terhadap tenaga kerjanya. Namun pada Departemen Sales PT. Y terdapat beberapa hambatan yang membuat PT. Y belum menerapkan kompetensi dalam proses rekrutmen dan seleksinya. Oleh karena itu dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis mengusulkan rancangan competency based interivew untuk seleksi karyawan di Departemen Sales PT. Y. Yang dilakukan peneliti adalah membuat rancangan competency based interview dengan terlebih dahulu membuat model kompetensi yang dibutuhkan di Departemen Sales PT. Y. Kemudian penulis menyusun daftar pertanyaan yang dapat menggali setiap kompetensi tersebut serta membuat form evaluasi sebagai hasil akhir laporan interview."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T37934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maretty Benyamin
"ABSTRAK
Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kinerja para karyawannya. Itu sebabnya setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk dipekerjakan dalam posisi atau jabatan yang sesuai. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan serta metode seleksi yang mampu menyaring dan memilih calon karyawan yang berkualitas sekaligus tepat untuk mengisi suatu posisi atau jabatan tertentu.
Seiring dengan rencana untuk membuka cabang-cabang baru di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia, P.T. OPU membutuhkan Branch Manager-Branch Manager yang dapat langsung bekerja sesuai dengan tuntutan tugasnya tanpa harus mengikuti training terlebih dahulu. Untuk mengakomodir kebutuhan ini, dibutuhkan pendekatan serta metode seleksi yang efektif untuk menyaring dan memilih calon Branch Manager yang memiliki kualitas sebagaimana dikehendaki oleh P.T. OPU.
Proses seleksi dengan pendekatan tradisional yang selama ini diterapkan P.T. OPU ternyata masih belum cukup efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini terlihat dari: (1) Belum adanya pedoman yang mendeskripsikan secara jelas dan spesifik aspek-aspek individual dan kinerja yang diharapkan untuk jabatan Branch Manager. Akibatnya, proses seleksi cenderung mengukur aspek-aspek yang sama untuk jabatan yang berbeda, juga kurang optimal untuk menggali aspek-aspek yang terkait dengan keberhasilan kinerja calon karyawan dalam pekerjaannya kelak. (2) Penggunaan tes-tes psikologis (Psikotes) untuk mengukur potensi kemampuan kognitif dan intelegensi, ternyata kurang efektif untuk menggali sejauh mana calon karyawan mampu mengaplikasikan potensi yang dimilikinya dalam bentuk perilaku kerja.
Oleh karena itu, dalam penulisan ini diajukan usulan rancangan wawancara berbasis kompetensi untuk seleksi Branch Manager P.T. OPU. Pendekatan kompetensi dibutuhkan untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan yang telah diaplikasikan calon Branch Manager pada pengalaman kerja sebelumnya, kemudian mencocokkannya dengan indikator perilaku yang menjamin kesuksesan kinerja pada jabatan Branch Manager P.T. OPU. Disamping itu, metode wawancara berbasis kompetensi atau wawancara perilaku diusulkan dengan mempertimbangkan bahwa disamping memiliki validitas prediktif yang tinggi, metode ini juga cepat digunakan dan cocok diaplikasikan pada kondisi perusahaan yang tidak memiliki praktisi di bidang psikologi atau Psikolog, sebagaimana halnya kondisi P.T. OPU pada saat ini.
Rancangan seleksi yang diajukan meliputi: (1) Penyusunan Model Kompetensi untuk jabatan Branch Manager P.T. OPU. (2) Penyusunan pedoman wawancara berbasis kompetensi untuk seleksi Branch Manager P.T. OPU."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilyas Sukarmadijaya
"Menghadapi persaingan yang ketat khususnya di industri otomotif, para pelaku industri dituntut untuk memperkuat elemen-elemen yang ada di dalamnya, terutama sumber daya manusia (SDM)nya. Untuk itu, perusahaan perlu mengelola kinerja SDMnya secara optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan oleh perusahaan.
Indikator putting bahwa suatu perusahaan otomotif dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan pesaingnya tercermin dari tingkat kepuasan pelanggan dan penjualan kendaraan setiap bulannya, di mana kedua fungsi tersebut dijalankan oleh tenaga sales officer.
Sehubungan dengan kriteria tersebut, Penulis menemukan indikasi adanya masalah pada posisi sales officer di PT X, yang terlihat dari (1) tingkat turn-over yang dirasakan cukup tinggi sehingga perusahaan harus selalu melakukan seleksi tenaga sales yang baru, (2) rendahnya produktivitas sales officer dalam menjual mobil.
Pada tugas akhir ini diajukan usulan mengenai wawancara berdasarkan kompetensi sebagai salah satu tahapan dalam proses seleksi tenaga sales officer dengan melakukan wawancara BEI pada sales yang memiliki kinerja superior dengan sales yang memiliki kinerja efektif. Usulan wawancara berdasarkan kompetensi ini meliputi (1) penyusunan model kompetensi, (2) menyusun rancangan pedoman wawancara berdasar kompetensi. Usulan yang diberikan menggunakan pendekatan kompetensi yang dikemukakan oleh Spencer & Spencer (1993)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>