Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 235424 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutapea, Dicky Rolan
"Internet dan teknologi database memungkinkan para pemasar untuk dapat mengumpulkan segala informasi mengenai kebutuhan, preferensi dan perilaku dari para nasabahnya, tetapi para pemasar selalu mengklaim bahwa mereka merasa tertantang untuk dapat menggunakan informasi tersebut seefektif mungkin. Sudah tentu, secara implisit para pemasar berasumsi bahwa jika mereka memiliki informasi yang luas mengenai para nasabahnya dan menggunakan informasi tersebut untuk mengarahkan kegiatan mereka maka mereka akan mendapatkan penghargaan di pasar berupa pangsa pasar yang besar, keuntungan yang tinggi, dsb. Tetapi apakah asumsi tersebut benar ? Apakah pengembangan dan pendayagunaan informasi nasabah akan dapat meningkatkan kepuasan nasabah dan kinerja perusahaan ?
Tesis ini berbicara mengenai hubungan antara penerapan manajemen informasi nasabah, kepuasan nasabah dan kinerja perusahaan. Konsisten dengan penelitian sebelumnya mengenai pendayagunaan informasi dalam sebuah organisasi (Menon dan Varadarajan, 1992; Moorman, 1995), peneliti mendefmisikan manajemen informasi nasabah baik dari sisi pengembangan informasi nasabah maupun dari sisi pendayagunaan informasi nasabah, model yang dibentuk dalam penelitian ini adalah hubungan antara manajemen informasi nasabah, kepuasan nasabah dan kinerja perusahaan.
Dalam menyusun tesis ini, pertama peneliti membentuk konstruk mengenai manajemen informasi nasabah. Kemudian mengusulkan sebuah rerangka konseptual dan model yang menghubungkan manajemen informasi nasabah, kepuasan nasabah dan kinerja perusahaan. Berdasarkan rerangka tersebut, peneliti membangun hipotesa mengenai pengaruh dari manajemen informasi nasabah terhadap kepuasan nasabah dan kinerja perusahaan. Mengikuti hal tersebut, peneliti kemudian menggambarkan sampel, metodologi dan basil pengujian terhadap hipotesa yang diajukan, termasuk pada implikasi manajerial dan peluang penelitian selanjutnya.
Basil dari penelitian ini ini menunjukkan bahwa secara signifikan manajemen informasi nasabah memiliki pengaruh langsung yang kuat dan positif terhadap kepuasan nasabah dan kinerja unit BNI Solusi. Data yang terkumpul juga menunjukkan bahwa manajemen informasi nasabah memiliki pengaruh tidak langsung yang kuat dan positif terhadap kinerja BNI Solusi melalui kepuasan nasabah BNI Solusi. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa penerapan manajemen informasi nasabah di Unit BNI Solusi merupakan suatu langkah yang tepat oleh Bank Negara Indonesia dan telah berhasil meningkatkan kepuasan nasabah serta kinerja dari unit tersebut.

Internet and database technologies enable marketers to collect ever more extensive information on their customers' needs, preferences and past behaviors, but marketers often claim that they are challenged to make effective use of the information. Indeed, marketers implicitly assume that if they have extensive information about their customers and use that information to guide their actions, then they will be rewarded in the marketplace with greater market share, higher profits and the like. But is this assumption true? Does the generation and use of customer information lead to higher levels of customer satisfaction and improved firm performance?
This thesis addresses the relationship between customer information mnagement and firm performance. Consistent with past research on organizational utilization of inormation (Menon and Varadarajan 1992; Moorman 1995), we define customer information management to include both the generation and use of customer information. We model the link between customer information management, customer satisfaction and firm performance.
This thesis is structured as follows. We first define the customer information management construct. We then suggest a conceptual framework and a related set of models linking customer information management, customer satisfaction and firm performance. Based on this framework, we develop hypotheses about the effects of customer information management on customer satisfaction and firm performance. Following that, we describe the sample, methodology and the results of the tests of hypotheses. We conclude with a discussion of the managerial implications and then identify the limitations of this research and outline future research opportunities in this area.
The result of this thesis shown that significantly customer information management has a strong direct positive effect both on customer satisfaction and performance of BNT Solusi. The data also provides support for a strong indirect positive effect of customer information on BNI Solusi performance, through its effect on customer satisfaction. This result shows that Bank Negara Indonesia has made the right move by implementing customer information management at BNI Solusi unit because of its success in increasing customer satisfaction as well as overall performance of the unit itself.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Sujoko
"ABSTRAK
Direktorat Jenderal Perbendaharaan telah mengimplementasikan Aplikasi Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara OMSPAN untuk memonitoring transaksi di aplikasi SPAN dan mendukung penyaluran dana desa dan DAK fisik. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga keamanan informasi aplikasi OMSPAN. Namun dalam operasionalnya, aplikasi OMSPAN beberapa kali mengalami insiden terkait keamanan informasi sehingga perlu langkah-langkah penanganan.Salah satu akar masalah dari masalah ini adalah belum adanya manajemen risiko keamanan informasi terhadap aplikasi OMSPAN. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat rancangan manajemen risiko keamanan informasi aplikasi OMSPAN. Kerangka kerja yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan pada standar ISO 27005, ISO 27001, dan ISO 27002.Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah rancangan manajemen risiko informasi aplikasi OMSPAN. Dalam rancangan tersebut ada 14 skenario risiko yang ditemukan. Sebelas insiden risiko dimitigasi dengan menerapkan kontrol untuk mengurangi kemungkinan atau dampak terjadinya risiko, sedangkan tiga skenario risiko lainnya diterima. Kontrol yang diusulkan didasarkan pada ISO 27001 dengan panduan implementasi menggunakan ISO 27002.

ABSTRACT
The Directorate General of Treasury has implemented the Online Monitoring of State Treasury and State Budget OMSPAN to monitor transactions in SPAN applications and support the disbursement of village funds and the Special Allocation Fund DAK . Therefore, it is very important to maintain information security of OMSPAN application. However, in its operation, OMSPAN application experienced incident several times so it needs steps handling.One of the root causes of this problem is the absence of information security risk management on OMSPAN applications. Therefore, this study was conducted with the aim of making the information security risk management design of OMSPAN application. The standard used in this research is ISO 27001, ISO 27002 and ISO 27005.The result of this research is information security risk management design. In the proposal, there are fourteen risk scenarios found. From the scenario of the incident, eleven risk incidents are mitigated by controls to reduce the likelihood or impact of risk occurrence, while three risks are accepted. The proposed controls are based on ISO 27001 and guide are based on ISO 27002. "
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiarto
"ABSTRAK
Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses pemerintahan (e-government) akan meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Pesatnya perkembangan teknologi informasi diiringi dengan meningkatnya ancaman keamanan informasi. Isu keamanan informasi juga menjadi ancaman pada aspek ketersediaan, kerahasiaan, dan keutuhan informasi pada Data Center Polri.
Polri sebagai institusi penjaga keamanan negara Indonesia perlu mengedepankan keamanan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap implementasi keamanan informasi di Data Center Polri dengan mengacu kepada kerangka kerja SNI ISO/IEC 27001:2013 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi. Penelitian ini melakukan evaluasi melalui tahapan-tahapan pada pendekatan penetapan (plan) kerangka kerja SNI ISO/IEC 27001:2013 dan menghasilkan sejumlah rekomendasi agar Data Center Polri memenuhi kriteria SNI ISO/IEC 27001:2013. Hasil evaluasi menyimpulkan bahwa Data Center Polri belum sepenuhnya patuh pada persyaratan SMKI SNI ISO/IEC 27001:2013 sehingga direkomendasikan untuk melakukan mitigasi dengan menerapkan 110 kendali berdasarkan SMKI SNI ISO/IEC 27001:2013.

ABSTRACT
The usage of information and communicatio technology in government process or also called e-government increases efficiency, effectivity, transparency, and accountability. Speed development of information technology also increasing threat in information security. The issue of information security also threatening avialability, confidentiality, and integrity of information in National Police Data Center.
As a government institution who guard the national security, Indonesian National Police need to prioritize the implementation of information security. The goal of this research is to evaluate information security implementation in Indonesian National Police Data Center based on SNI ISO/IEC 27001:2013 framework on Information Security Management System. The results of this research is a set of recommendation for National Police to make its Data Center comply to SNI ISO/IEC 27001:2013. The result of this research is Indonesian National Police Data Center has not fully complied to SNI ISO/IEC 27001:2013, therefore recommended to mitigate by implementing 110 control SNI ISO/IEC 27001:2013.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dony Pratidana
"Skripsi ini mencoba menganilisis tingkat kesadaran manajemen terhadap pendukung layanan dan penyampaian layanan dalam sistem informasi pengelolaan arsip digital REMIS dengan menggunakan kerangka Information Technology Infrastructure Library (ITIL) di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Analisis tingkat kesadaran ini merupakan suatu pendekatan lain dalam mengevaluasi kesadaran manajemen terhadap sistem informasi. Hasil dari penelitian akan mengetahui dimana skala tingkatan kesadaran manajemen. Skala tingkatan kematangan dalam ITIL dimulai dari tingkat 0 - 5. Setiap tingkatan akan menunjukan efektifitas dan efisiensi kesadaran manajemen dalam mengelola sistem informasi REMIS.

This thesis aims to analyze Awareness level of management over service support and service delivery within the archival management information system REMIS using Information Infrastructure Library framework in Ministry of Foreign Affairs. This analysis level is one of approach in evaluating the management awareness over information system. The result of this research will determine in which level of management awareness exist. The maturity level scale of ITIL starts from 0 - 5. Every level will show the effectiveness and efficiency of management awareness in managing information systems REMI.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandy Tjiptono
Yogyakarta: Andi Offset, 2000
338.47 FAN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Imansyah
"Investasi pada Teknologi Informasi (TI) terus meningkat, begitu pula dengan kepercayaan pada sebagian besar perusahaan pada infrastruktur teknologi dan fungsi dari teknologi informasi. Investasi untuk menggunakan teknologi informasi dalam mendukung proses bisnis terus dilakukan. Para top eksekutif semakin meningkatkan fokus pada isu terdapatnya nilai bisnis pada investasi TI yang telah mereka lakukan. Penelitian ini bersifat deskriptif yang menggambarkan bagaimana pengelolaan TI (IT Governance) untuk memaksimalkan nilai bisnis pada perusahaan Bii Finance Center. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung ke lapangan dan melakukan wawancara kepada IT leader di perusahaan. Setelah melakukan analisa bagaimana pengelolaan TI di perusahaan tersebut, penelitian ini memberikan saran perbaikan terhadap pengelolaan TI tersebut. Saran diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang ada pada perusahaan sehingga meningkatkan nilai TI terhadap bisnis secara lebih optimal. Penelitian ini dimulai dengan memetakan kondisi perusahaan dengan teori kelompok struktur, proses dan mekanisme relasional dari teori Van Grembergen, De Haes dan Guldentops, 2004. Setelah dipetakan, kondisi tersebut dianalisa permasalahannya dengan membandingkannya dengan teori best practices pengelolaan TI. Pada Bii Finance, terdapat permasalahan yang banyak bersifat kultural daripada struktural. Secara teoritis, Bii Finance sudah mengelola TI-nya dengan baik dimana hal tersebut tercermin dengan jelasnya pembagian peran dan tanggung jawab pada bagian struktur perusahaan. Namun proses dalam melaksanakan pengelolaan TI masih dilakukan secara ad-hoc serta pengkomunikasiannya ke seluruh bagian perusahaan belum maksimal. Dari penelitian ini didapat 13 permasalahan pada kondisi pengelolaan perusahaan tersebut. Dari permasalahan yang ada, penelitian ini mengajukan saran perbaikan pengelolaan TI melalui proses-proses yang ada pada COBIT 4.1. Sebanyak 16 proses diajukan menjadi saran agar pengelolaan TI di Bii Finance dapat lebih meningkatkan nilai bisnis pada perusahaan.

Information technology investment is growing significantly and so is the reliance for enterprise to infrastructure technology and information technology functions. People keep investing in Information Technology to support business processes. Top executives are now focusing on issues that there are business values to IT investment in their company. This descriptive research is ilustrating how IT Governance?s to maximize business value for PT. Bii Finance Center. The research?s data are observed in the field and interviewed IT leaders in the company. After doing the analysis, this research is made to give suggestions to fix the IT Governance in the company. Hopefully the suggestions can solve problems reside in the company so can maximze the IT value for business. This research is started with mapping the company?s condition into IT Governance?s area in Structure, Processes and Relational Mechanism from the theory of Van Grembergen, De Haes and Guldentops, 2004. After the mapping process, the company?s condition will be observed to look for the problems by comparing with the best practices teories. The problems in Bii Finance are more on cultural problem instead of structural. Theorytically, IT in Bii Finance is already well governed which can be found from structural perspective where Bii Finance already defines the role and responsibillity very well. But the processes to govern the IT are still ad-hoc and the communication to all stakeholders is not maximized yet. There are 13 problems defined in the Bii Finance?s IT Governance. From the problems, this research provides an IT Governance plan to solve it thorugh processes of COBIT 4.1. 16 processes are provided to solve the problems in Bii Finance so hopefully they can maximize the business value in the company."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruli Nurul Aman
"Rumah sakit te1ah mengalami transformasi besar, yaitu berada dalam suasana globalisasi dan kompetisi yang sangat ketal Hal ini merupakan tantangan bsgi rumah sakit terutama rumah sakit di Indonesia untuk menghadapi transformasi tersebut. Transformasi yang tidak kalah penting adalah persepsi masyarakat teotang rnutu pelayanan rumah sakit, dimana masyarakat semakio kritis. !sue rnalpraktek yang semakio marak sampai terjadi tuntutan hukum rnerupakan salah sam darnpak dari semakin kritisnya masyarakat terbadap pelayanan nunah sakit. Untuk meminirnalisir adanya komplain ataupun tuntutan maka sebagai jawaban adalah menerapkan manajemen risiko klinis rumah sakit.
Pene1itian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implemenblsi manajemen risiko di rumah sakit Siloam yang notabene telah lama rnenerapkan pmgrum ini, selain itu yang lebih penting adalah mengetahui bsgaimana dakangan dan komitmen pimpinan dan anggota organisasi dalarn menyukseskan progrum ini, serta bagairnana lllhapan proses manajemen riailro. Metode yang diganakan adalah lroalitatif, dengan rnelakukan pengumpulan data melalui wawaneam meodalam, observasi dan telaah dolromen. Taltap wawancara peneliti ingin mengetahui bagaimana komitmen pimpi:nn dan para stafuntuk turut serta dalam kegiatan program manajemn risiko klinis, bagairnana kebijakan pirnpinan yang berkeitan dengan progxam ini, dan kemudian bagaimana proses manajemen risiko klinis itu sendirl. Pada tahap observasi peneliti melihat secara langsung kegiatan-kegiatan program ini pada tingkat organisasi maupun di tingkat unit/departemen RS Siloam. Pada tahap telaah dokurnen peneliti ingin melihat dolromen­ dokumen menyangkut kebijakan yang meliputi pengorganisasian, alokasi dana, tenaga khuaus dan pelatihan.
Hasil penelitian menunjukan komitmen pimpinan dan anggota nunah sakit cukup lruat, terlihat dari adanya keterlibatan semua pibak dalam kegialan program !11liDajemen risiko klinis. Juga terlihat dari kebijakan. dimana pengorganisasian terstruktur dan formaalokesi dana yang memadai, tenaga khusus yang terlatih, adanya pelatihan­ pe1atihan program manajemen risiko klinis pada semua staf. Proses manajemen risiko itu sendiri telah dilaksanekan dengan baik, namun dirasakan ada yang kurang lengkep khususnya dalam lllhapan proses manajemen risiko, seperti prnses identifikesi yang hanya bersifat reaktif, baik secara formal melalui insident report form maupun secara nonforma{ melaiui case report, yang menurut hemat peneliti identifikasi juga dapat dilakukan dengan cara proaktif melalui occurance screening. Pada 1ahapan analisa, RS Siloam tidak melalrukan penilaian gabungan an!ala ftekuensi dan dampak secara kualitatif dan kwmtitatif. penilaian ini cukup penting untuk membantu dalam penggolongan kriterla risiko sebingga mudah untuk melalrukan penentuan prioritas risiko. Pada 1ahap evaluasi, banya menllai kriteria risiko yang dinyatakan dalam bentuk apakah risiko berkaitan dengan masalah medis atau non mednear miss atau sentinel event. Evaluasi risilro belum cukup spesifik sehingga sulit untuk membuat prioritas pengelolaan risikn :1BJ1g lebib spesifik lagi sesuai dengan kriteria dan ranking risiko.

Hospilal bas experienced a big transformation which is on globalization atmosphere and it is very high competition. This is a challenge for hospilal especially hospilal in Indonesia to face the transformation. Transformation which does not less important is public perception concerning hospital service quality, where public is more critic. Malpractice issue which is more glow up until happened a prosecution is one of the impact of public who is more critic to hospital service. For rninimalizing the existence of complain and demand so applying a elinic risk management at hospital as an answer.
This research aim to know how risk management implementation at Siloam hospilal which hnve old apply this program, besides more important to know how bead commitment and support and organizational member in this program successand also how risk management process step used qualitative method, by conducting data collecting through circumstantial interview, document study and observation. Phase interview researcher wish to know how head commitment and all staff to hnve a shnre in activity of risk management program, how policy of head related to this program, and later then how i!Self risk management process. At researcher observation phnse see directly activity of this program at organizational level aod also in unit level I departmental of Siloam bospilal. At Researcher document study phase wish to see document concerning policy coveriag organization, fond allocation, special energy and training.
Result of research show of head commitment aod hospital member enough strength. seen from existence of involvement all side in activity of risk management program. Also seen from policy, where structure organization aod is formal, adequate fond allocation, special energy training, existence of training risk management program at all of staff. Risk management process hnvc been executed better, but felt by there is less complete specially in risk management process step, like process identifY which only having the chnrecter of reactive, either through formal through incident report form and also by nonformal through case report, which according to economizing researcher identify also can be conducted by proactive through occurrence screening. At analysis step, Siloam hospital do not conduct assessment of alliance between impact and frequency qualitative and is quantitative. this important assessment enough to assist in classification risk criterion so that easy to do detennination of risk priority. At evaluation phase, only assessing expressed risk criterion in the form of do risk relate to medical problem or non is medical, miss near or event sentinel. Risk evaluation not yet specific enough so that difficult to make priority management more specific risk again as according to risk ranking and criteria.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32444
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Darryl Yurmansyah
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan untuk melihat gambaran bahaya dan risiko apa saja yang terdapat pada tiap tahapan proses kerja dan aktivitas pekerjaan kurir, serta mengetahui bagaimana tingkat risiko K3 pada setiap bahaya dan risiko yang ada. Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif dengan metode kualitatif yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara untuk mengetahui gambaran sebenarnya di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 32 bahaya dan risiko pada pekerjaan kurir yang mencakup 10 bahaya dengan risiko ekstrem, 11 bahaya dengan risiko tinggi, 10 bahaya dengan risiko sedang, dan 1 bahaya dengan risiko rendah. Prioritas bahaya yang perlu menjadi perhatian diantaranya adalah pekerjaan statis, postur janggal, bahaya tertabrak kendaraan lain, perselisihan dengan konsumen, dan tuntutan pekerjaan yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan kurir termasuk ke dalam salah satu pekerjaan yang berisiko tinggi. Namun, perlu adanya penelitian lebih lanjut yang dilakukan dengan pengukuran yang lebih detail agar dapat memberikan manfaat yang lebih luas lagi.

This research is a descriptive research conducted to see an overview of what hazards and risks exist at each stage of the work process and courier work activities, as well as find out how the level of OHS risk is at each hazard and risk. This study uses a descriptive study design with qualitative methods which are carried out by means of observation and interviews to find out the real situation in the field. The results showed that there were 32 hazards and risks in courier work which included 10 hazards of extreme risk, 11 hazards of high risk, 10 hazards of medium risk, and 1 hazard of low risk. The priority hazards that need attention include static work, awkward postures, the danger of being hit by another vehicle, dependence on consumers, and high job demands. This shows that courier work is one of the high-risk jobs. However, further research is needed with more detailed measurements in order to provide wider benefits."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suratman
"Tingkat belanja SI/TI di perusahaan cenderung meningkat dewasa ini. Untuk itu perusahaan perlu memfokuskan belanja SI/TI-nya pada hal-hal yang memiliki nilai strategis. Nilai strategis bagi perusahaan, dapat berupa competitive advantage dalam persaingan (samudra merah), atau dengan menciptakan samudra biru, yaitu mengajak perusahaan untuk keluar dari persaingan dengan menciptakan ruang pasar yang belum ada pesaingnya. Studi ini menganalisa pemanfaatan SI/TI dalam memberikan competitive advantage dan mendukung strategi samudra biru yang diterapkan dalam studi kasus di industri distributor farmasi. Analisa pemanfaatan SI/TI untuk memberikan competitive advantage dilakukan dengan memaksimalkan peran SI/TI dalam value chain perusahaan: membuat linkage baru, menurunkan biaya dari aktifitas-aktifitas yang paling berpengaruh terhadap biaya total, membuat aktifitas yang dapat menciptakan differensiasi, memberikan layanan segmen baru customer, memberikan layanan bagi customer segmen global, dan menambah content informasi produk. Analisa Pemanfaatan SI/TI untuk mendukung strategi samudra biru dilakukan melalui kerangka enam jalan: memberikan layanan alternatif dalam industri, menciptakan kelompok strategis baru, mengubah rantai pembeli, menciptakan produk dan jasa pelengkap, mengubah daya tarik emosional menjadi daya tarik fungsional, dan memanfaatkan tren. Untuk mendukung itu, dilakukan analisa terhadap produk atau layanan berbasis SI/TI yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan di industri media massa, telekomunikasi, perbankan dan toko online. Dari hasil studi kasus didapatkan, SI/TI dapat dimanfaatkan untuk mendukung strategi competitive advantage dan strategi samudra biru melalui layanan berbasis SI/TI. Dalam industri distributor farmasi, dukungan untuk strategi competitive advantage berupa layanan untuk suplier seperti Demand Forecast Integration, dan layanan berbasis SI/TI untuk customer seperti Mobile order, Online order dan Customer integration. SI/TI juga dimanfaatkan untuk mendukung efisiensi proses internal melalui warehouse management dan delivery routing management. Dukungan terhadap strategi samudra biru didapatkan melalui pengembangan layanan berupa Online Order, Sistem yang mengintegrasikan AAM dan Prinsipal, Sistem Customer Relationship Management , Sistem Mobile Order. Dari hasil studi kasus dalam tesis ini, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan sistem dan aplikasi baru yang diusulkan untuk mendukung kedua strategi tersebut. Persamaannya, layanan SI/TI pada kedua strategi digunakan untuk memberikan layanan kepada suplier dan customer, faktor yang berada di luar perusahaan. Perbedaannya, pada pemanfaatan SI/TI untuk mendukung strategi competitive advantage terdapat aplikasi yang difokuskan untuk mendukung efisiensi internal perusahaan.

The trend of IS/IT spending on any company is increasing. The company need to focus its IS/IT spending to get strategic values. Strategic values of the company consist of competitive advantage on competitive environment or create blue ocean strategy, creating uncontested market space. This study analyzes the use of IS/IT to support competitive advantage and blue ocean strategy on pharmaceutical distributor industry as case study. The use of IS/IT to support competitive advantage is analyzed by maximizing IS/IT role on company value chain: create new linkage, reduce the cost on the activity that most influence the total cost, create differentiation, create the new segment, service for global customer and enrich content of product. The use of IS/IT to support the blue ocean strategy is analyzed by using the six ways principals: provide the alternate services on industry, create the new strategic groups, change the buyer chain, create complemented product and services, change emotional interest become functional interest, and analyze trend. To supporting this, IS/IT services on news media, telecomunication, banks, and online store industry which categorized as blue ocean strategy, are analyzed. The study reveals that IS/IT services could be used to support competitive advantage and blue ocean strategy. On pharmaceuticals company, IS/IT services supporting competitive advantage strategy are services for supplier like demand forecast integrations and services for customer like mobile order, online order, and customer integration. IS/IT services also supporting for internal efficiency like warehaouse management and delivery routing management. IS/IT services supporting blue ocean strategy are online order, principal integration system, customer relationship management and mobile order system. There are similiarity and difference of how IS/IT services supporting competitive advantage and blue ocean strategy. The similiarity is IS/IT services on both strategies focus on supporting principals and customer, which are external factor to company. The difference is on competitive advantage strategy, some IS/IT services focus on increasing internal efficiency."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Arrestio
"

Kajian interaksi spasial museum masih jarang dilakukan. Padahal informasi ini sangat penting untuk melihat efektifitas dari museum. Sulitnya pengumpulan data secara survey langsung menjadi salah satu kendala. Dengan berkembangnya teknologi media sosial seperti Instagram, interaksi pengunjung pada objek-objek spesifik seperti museum dapat diketahui. Sehingga kajian representasi museum pada media sosial Instagram dan pola interaksi spasial museum terhadap penggunaan lahan lainnya berdasarkan pengunjung yang menandai lokasi (geotagged) pada Instagram di Jakarta adalah tujuan dari penelitian ini. Lokus penelitian ini adalah Museum Nasional Indonesia, Museum Kebangkitan Nasional, Museum Sumpah Pemuda, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, dan Museum Basoeki Abdullah. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dengan metode statistik deskriptif dan analisis asal-tujuan. Hasil analisis distribusi spasial foto menunjukkan karakteristik dan lokasi yang merepresentasikan museum. Sedangkan berdasarkan pola bangkitan perjalanan diperoleh tipe perjalanan homebased (homebased dan first destination) dan non-homebased (school-based). Pola interaksi spasial menunjukkan interaksi spasial museum dengan 10 jenis penggunaan lahan, dengan penggunaan lahan terbanyak adalah rumah.

 


Studies of spatial interactions of museums are still rarely conducted. Though this information is very important to see the effectiveness of the museum. The difficulty of collecting survey data directly is one obstacle. With the development of social media technologies such as Instagram, visitor interaction on specific objects such as museums can be known. So the study of museum representation on Instagram social media and the museum's spatial interaction patterns with other land uses based on visitors who mark geotagged locations on Instagram in Jakarta is the aim of this research. Locations of this research are the Indonesian National Museum, the Kebangkitan Nasional Museum, the Sumpah Pemuda Museum, the Perumusan Naskah Proklamasi Museum, and the Basoeki Abdullah Museum. The method used is spatial analysis with descriptive statistical methods and origin-destination analysis. The analysis of the spatial distribution of photographs shows the characteristics and locations that represent the museum. Whereas based on trip generation patterns, homebased (homebased and first destination) and non-homebased (school-based) travel types are obtained. Spatial interaction patterns show the museum's spatial interactions with 10 types of land use, with the most land use being houses.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>