Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elia Rahma Barasila
"Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto merupakan badan pelaksana Dinas Kedokteran dan Kesehatan Polri (Disdokkes). Penyelenggaraan perawatan pasien inap kelas VIP merupakan salah satu kegiatan rumah sakit ini. Ruangan VIP Rumkit RS Sukanto yang baru didirikan pada awal tahun 1999 telah merawat sebagian besar pasien yang berasal dari kalangan Polri dan ABRI yaitu 84.9%, sedangkan pasien umum hanya 12.03%. Ruangan ini mempunyai kinerja yang rendah dengan Bed Occupancy Rate (BOR) pada tahun 1999 sebesar 27.46%.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengidentifkasi faktor lingkunga ekstemal, faktor lingkungan internal yang memberikan peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan bagi peningkatan utilitas ruang rawat inap VIP Rumkit RS Sukanto serta menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan kinerja Iayanan rawat Map VIP dan Rumkit RS Sukanto.
Penelitian ini merupakan Operational Research yang bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan analisa strategik. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan wawancara mendalam dan penyebaran kuesioner untuk memperoleh data primer, sedangkan data sekunder diperoleh dari BPS (Biro Pusat Statistik), rumah sakit di daerah Jakarta Timur, Dirjen Yanmed Depkes (Direktorat Jenderal Pelayanan Medis Departemen Kesehatan).
Hasil penelitian menunjukkan secara umum berdasarkan evaluasi internal (IFE matrix) bahwa harga yang bersaing dan relatif rendah menjadi faktor kekuatan dominan dengan skor tertinggi (0.42) dengan faktor kelemahan dominan adalah kekurangan fasilitas fisik seperti telepon dengan skor 0.08. Total faktor internal untuk ruangan VIP adalah 2.45.
Sedangkan berdasarkan evaluasi eksternal (EFE matrix) diketahui bahwa nilai skor tertinggi untuk faktor peluang dominan adalah 0.48, yaitu peluang untuk mengambil segmen pasar middle-top manager pada 29 perusahaan yang telah dilayani para pegawainya disertai dengan faktor ancaman dominan dengan nilai skor terendah yaitu 0.08 mengenai kurang transparannya sistem pendanaan BUMN Patti secara umum sehingga berdampak pada anggaran kesejahteraan karyawan rumah sakit. Dengari demikian total faktor eksternalnya adalah 2.18.
Dari penelitian ini juga diketahui bahwa Rumkit RS Sukanto pada matriks BCG berada pada pada posisi Problem Children, di mana Rumkit RS Sukanto mempunyai pangsa pasar relatif yang rendah tetapi mempunyai rata-rata pertumbuhan yang tinggi. Sehingga pimpinan harus memutuskan untuk menguatkan posisi produk dengan Cara menambah invesiasi melalui product development atau market development atau bahkan keluar dari persaingan ini melalui harvesting, divestiture atau likuidasi.
Sedangkan dalam matriks IE, Rumkit RS Sukanto berada pada sel V sehingga mengarahkan pada strategi hold and maintain, Dari keseluruhan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk rencana ke depan Rumkit RS Sukanto perlu membuat tim pemasaran dan tujuan pemasaran yang rinci dan jelas dengan rencana program pemasarannya. Rumkit RS Sukanto juga disarankan untuk mengemas ulang produknya dengan tetap mempertahankan harga sehingga menjadi produk yang memiliki high value, disertai dengan memperkenalkan jasa pelayanan ruangan VIP kepada pimpinan-pimpinan perusahaan yang sudah bekerja sama dengan rumah sakit.

Raden Said Sukanto Center Police Hospital is an executor board of Indonesian Police Medical and Health Official. The operational of nursing VIP inpatient is one of the activities of this hospital. VIP room of the RS Sukanto hospital was exist in early 1999 and had nursed for 84,9 % of military and the police patient, while at that time had nursed 12,03 % civil patient. This room had low performance with bed occupancy rate in 1999 about 27,46 %.
The aim of this research is to identify the external factor environment and the internal factor environment, which could give opportunities, threats, utilities, and weaknesses. Also to establish the marketing strategy that could improve the service performance of the VIP room.
This research is an operational research, which has a descriptive analytic characteristic and uses the strategic analysis. The technique of collecting data was by doing in-depth interview and spreading questioners to get the primary data. The secondary data was obtained from statistic center bureau, health department, and other hospitals in East Jakarta.
Generally, the result of this research based on the internal evaluation (WE Matrix) shows that the competitive and relatively low price become the dominant strength factor with the highest score (0,42) and the dominant weakness factor which is the lack of physical facilities like telephone with score 0,08. The total internal factor for VIP room CPS IV is 2,45.
While based on the external evaluation (EFE Matrix), the highest score for the dominant opportunity factor is 0,48, which is to take the middle top manager segment from 29 Firms that the employees have already been served by RS Sukanto hospital. Follow by the dominant threat factor that have the lowest score (0,08) which is the untransparancy of funding system of military government business organization that effect to the employees welfare budgeting of this hospital.
From this research study, we knew that RS Sukanto hospital is in the problem children position at the BCG matrix. This mean that RS Sukanto has low relative market share but has high growth market rate, while on the internal external (IE) matrix RS Sukanto hospital is in the 5th cell. Based on the IE Matrix and ECG matrix, the alternative adaptation strategy for VIP room are product development and market penetration. Moreover, based on QSPM the selected adaptive strategy is product development.
The overall of this study, could be resume for future planning that RS Sukanto hospital need to establish marketing team and a detail marketing goal with the planning of marketing program. RS Sukanto hospital is also suggested to recovered VIP room product and still maintaining the price so that product become a high value product, besides that, RS Sukanto hospital have to promote the VIP room service to the top managers form the firm that had already been cooperate with this hospital.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T1014
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heldi Nazir
"This research study ilustrattes the basic ofthe turn over ofthe nurses . It also pertains to the pations opinion on the unsatisiied treatment received from the hospital nurses attending spesilically with regard to the unpolite, unfriendly manner, slow attention and the overall implication of not good or quality services. In general the research study aims to analyzed the job performance and the skill of nurses at Tebet hospital at the present year.
The research used the cross sectional method by getting the sample of the total population of the nurses at Tcbet hospital on their actual work during the month of May untill June 2001. The data were gathered from the given quetionaire at the respective respondents and was properly interpreted and explained on the basis of satistical reports with technical analysis distribution frequency, chi squere and logistic regretion. Based on the univariat analysis the research study implication is that; job satisfaction and job performsnce ofthe nurses at Tebet hospital were almost the same.
The research study further illustrates interestingly that comparison with oter hospital research study researches Tebet hospital got lowest grade as compared to them. The analysis also implied that the relation of bivariat between job satisfied and performance are not useful on thc contrary, the useful relation of the said factors were based on the condition of the environment.
The analysis also proved that job satisfaction of the nurses at their work condition are important to recognize by the administration / management of the hospital for continuous care and profesional growth of the nurses. The researchers recommendation is focused on the achivement of the job satisfaction of nurses and further development of their job -performance . This would simply be possible by providing them better working environment like good lighting as good ambience , and complete facilities and equipments at the hospital."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T5242
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sammy Fattah Hidayat
"ABSTRAK
Rumah Sakit Islam Sari Asih Ar Rahmah (RSISAA) adalah Rumah Sakit
non profit yang didirikan dalam rangka melayani kaum dhuafa yang ada di kota
Tangerang. Sebagai rumah sakit yang baru beroperasi pada bulan November 2011
maka RSISAA dituntut untuk meningkatkan kinerjanya dengan baik. Banyak
studi (Denison, 1990; Goffee & Jones, 1998, Robins, 1996) mengindikasikan
bahwa perbaikan budaya organisasi akan meningkatkan efektivitas suatu
organisasi. Berdasarkan wawancara singkat penulis dengan direktur rumah sakit
didapatkan beberapa masalah seperti ketidakdisiplinan pegawai yang berulang dan
teguran surat peringatan yang dirasakan tidak adil mengindikasikan adanya
masalah budaya di RSISAA.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan budaya organisasi yang
disepakati oleh seluruh stakeholder dengan menggunakan pendekatan kerangka
persaingan nilai (Competing Value Framework) di RSISAA. Selain itu juga untuk
melihat apakah ada inkongruensi budaya organisasi antara tenaga manajerial dan
tenaga medis juga antar kriteria budaya. Penelitian ini merupakan suatu studi
survei penelitian analitik dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Sebagai subyek penelitian adalah yang termasuk kategori tenaga medis dan
manajerial di RSISAA dengan jumlah sampel minimal 20% dari populasi yang
dianggap dapat mewakili seluruh populasi dengan kriteria inklusi dan eksklusi
untuk memastikan keabsahan penelitian. Instrumen penelitian menggunakan
kuesioner Organization Culture Assessment Instrument (OCAI) menilai 6 kriteria budaya yaitu 1.) Karakter Dominan, 2.) Kepemimpinan Organisasi, 3.)
Manajemen Personel, 4.) Perekat Organisasi, 5.)Strategi yang ditekankan dan
6)Kriteria Keberhasilan secara kuantitatif dan disajikan dalam bentuk grafik serta
dummy table mengikuti kerangka persaingan nilai (Competing Value Framework)
meliputi 4 tipe budaya dominan yaitu : 1.) Budaya Klan, 2.) Budaya Adhokrasi,
3.) Budaya Pasar dan 4.) Budaya Hierarki. Lalu hasil analisa meliputi : 1.)
Kekuatan Budaya, 2.) Kesenjangan budaya saat ini dan yang diharapkan dan 3.)
Kongruensi Budaya.
Dari penelitian ini ditemukan adanya dominasi budaya klan pada seluruh
pegawai juga pada tenaga medis dan manajerial dengan kekuatan budaya yang
lemah. Tampak adanya kecenderungan menuju budaya klan yang lebih kuat
sebagai tipe budaya yang kuat korelasinya dengan efektivitas organisasi. Untuk
memperkuat budaya klan dapat memanfaatkan nilai sesuai konsep budaya
organisasi islami (Alamsyah 2002) yang berkorelasi dengan budaya klan meliputi
ikhlas, jujur, menuntut ilmu, sabar, ta?awun (kerja tim) dan lain-lain Kongruensi
budaya cukup baik antara tenaga medis dan manajerial akan tetapi yang perlu
diwaspadai adalah makin melebarnya jarak budaya terutama pada budaya
adhokrasi dan hierarki mengindikasikan potensi konflik. Didapatkan juga
miskomunikasi antara persepsi direktur dan seluruh pegawai tentang budaya
organisasi. Hasil dari OCAI ini dapat dijadikan bahan masukan untuk RSISAA
memperbaiki budaya organisasi agar lebih menunjang efektivitas organisasi .

ABSTRACT
Sari Asih Ar Rahmah Islamic Hospital is a non profit hospital for the poor
in the city of Tangerang. As a new hospital that operate since November 2011, it
needs to make an improvement in its performance. Based on many studies
(Denison, 1990; Goffee & Jones, 1998, Robins, 1996) indicate that improvement
in organization culture will result in improvement on the organization
performance. From the short interview taken from the Director of Sari Asih Ar
Rahmah Islamic Hospital there are many problems found including repeated
employee indisciplinary act and notification letter that the employee think its
unjust indicate that there is a cultural problem in that hospital.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan budaya organisasi yang
disepakati oleh seluruh stakeholder dengan menggunakan pendekatan kerangka
persaingan nilai (Competing Value Framework) di RSISAA. Selain itu juga untuk
melihat apakah ada inkongruensi budaya organisasi antara tenaga manajerial dan
tenaga medis juga antar kriteria budaya.
The goal of this research is to found proper set of organization culture that
can be agreed upon all stakeholder using Competing Value Framework in Sari
Asih Ar Rahmah Islamic hospital. It also tried to find organization culture
incongruency between management and medical employee, and also
incongruency between various cultural criteria. This research can be categorized
as an analytic survey study with quantitative method. Chosen for the study subject
are those that can be categorized as medical and management employee in Sari
Asir Ar Rahmah Islamic Hospital with minimum sampel of 20% from population.
Inclusion and Exclution Criteria is also made to make sure the validity of this
research. Organization Culture Assesment Instrument (OCAI) Questionaire is used to assess 6 cultural criteria including : 1.) Dominant Characteristic, 2.)
Organization Leadership, 3.) Personel Management, 4,) Organization Glue, 5.)
Strategic Emphasis and 6.) Success Criteria quantitatively and shown in graphic
and dummy table according to Competing Value Framework into 4 culture type
that is : 1.) Clan Culture, 2.) Adhocracy Culture, 3.) Market Culture and 4.)
Hierarchy Culture. Analysis of organization culture including 1.) Culture Power,
2.) Discrepancey between Present Culture and Prefered Culuter and 3.) Culture
Congruency.
This study found that Clan Culture is dominant in all employee also
including medical and management employee with a weak culture power. Also it
shown tendency toward a stronger Clan Culture as a Culture type that have strong
correlation to organization effectiveness. To strengthen the Clan Culture it is
possible to used values based on Islamic Organization Culture (Alamsyah 2002)
tha correlate strongly to Clan Culture including Ikhlas (Sincerity), Honesty,
Science development, Patience, Ta?awun (teamworka) etc. There is a good
Culture congruency between medical and management employee but there is a
tendency toward widening cultural distance mainly in adhocracy and hierarchy
culture that have a potential to cause a conflict that needs to be anticipated. Also it
found a miscommunication problem between the perception of the director with
all the employee about the organization culture. The result of OCAI can be made
as an tools for RSISAA to fix its organization culture and supporting the
organization effectiveness."
Lengkap +
2011
T30115
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Yudhistira
"Untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat terbadap kesehatan, banyak hal yang harus dilakukan, salah satunya adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Secara umum dapat dibedakan sembilan syarat penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang balk, yakni tersedia, menyeluruh, berkesinmnbungan, terpadu, wajar, dapat diterima, bermutu, tercapai serta terjangkau. Penelitian ini merupakan survey dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang bertujuan untuk melihat gambaran segmen, pembidikan pasar, dan posisi pasar RSU Meuraxa. Pendekatan ini untuk pengembangan bisnis kedepan. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk karakteristik responden berdasarkan variabel geografi, demografi, psikografis dan variabel perilaku dengan alat ukur kuesioner. Sedang pendekatan kualitatif dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam dari pam stake holder di RSU Meuraxa tentang gambaran segmentasi, pembidikan pasar dan posisi pasar RSU Meuraxa, pendekatan ini dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan informan melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Sebagai penetapan posisi Rumah Sakit Umum Meuraxa adalah : "Dengan Pelayanan yang Prima, Berdasarkan Standar Profesional, Cepat, Tepat dan Terjangkau akan selalu melayani dengan sepenuh hati serta bemuansa Islami."

In order to meet the need and to satisfy the community demand on health, there are a lot of things to do, and one of those is the implementation of health services, In general) there are nine condition for a goad implementation on health services, namely : available, entirely, continous, integrated, appropriate, acceptable, qualified, accessible and affordable. The research is a survey with a quantitative and qualitative approaches, and has a purpose on exploring the segment, market targeting and positioning of MROH for the next future business development. The quantitative approach has and aim to see the respondent characteristics based one variable of geography, demography, psycography, and behavior which collected by a questionnaire, meanwhile, the qualitative approach is uses for gathering deeper information from stakeholders of MRGH, using a direct in-depth interview toward informants, as well as exploration towards some documents."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T31988
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Senja Murni
"Rumah Sakit Ketergantungan Obat merupakan salah satu rumah sakit rujukan ketergantungan Obat yang terletak di daerah Cibubur Jakarta Timur. Rumah sakit ini tidak hanya memfokuskan kepada pasien-pasien ketergantungan obat saja melainkan dikembangkan pelayanan bagi pasien non ketergantungan obat (umum atau non NAPZA). Penelitian ini bertujuan untuk dapat menentukan target pasar yang sesuai bagi Instalasi Rawat Inap Non NAPZA RSKO Cibubur Tahun 2008 berdasarkan identifikasi dan pemilihan segmentasi pasar yang ada. Karakteristik penduduk dalam kajian ini dibagi berdasarkan segmen geografi, demografi. psikografi dan perilaku. Data yang digunakan dalam pene1itian ini adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang bersifat kualitatif kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dengan me1akukan wawancara mendalam kepada pihak rumah sakit sebagai informan. Sedangkan penelitian kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang ada disekitar lingkungan rumah sakit. Dari hasil anal isis dan pengolahan data didapat dua kluster segmentasi psikografi dan tiga kiuster segmentasi perilaku. Pada segmentasi geografi didapat bahwa responden memilih pelayan rawat inap yang dekat dengan tempat tinggal, sedangkan pada segmentasi demografi usia produktif yang paling dominan, ini sesuai dengan yang diharapkan pihak RSKO. Pekerjaan sebagai karyawan merupakan yang paling banyak, hal ini menjadi pertimbangan pihak RSKO untuk dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan yag ada disekitar RSKO. Dengan tingkat pendidikan terbanyak SMU dan berpenghasilan 1-2 juta maka pihak RSKO hendaknya meningkatkan kualitas tenaga medis dan peralatan serta menyediakan rawat inap kelas 2 dan kelas 3 lebih banyak lagi. Untuk mendapatkan target pasar yang diinginkan maka RSKO hendaknya melakukan seminar atau promosi untuk merubah paradigm RSKO sebagai rumah sakit menakutkan, meningkatkan pelayanan untuk rawat inap NON NAPZA dengan biaya yang terjangkau, menambah ruangan rawat inap untuk kelas 2 dan kelas 3.

Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur is one of drug dependence reference hospital which located in area Cibubur Jakarta Timur. This hospital not only focussed to just drug dependence patients but developed by service for patient non drug dependence {common or non NAPZA). This research aim to to be able to determine target of market appropriate for Installation R,awat !nap Non NAPZA RSKO Cibubur 2008 based on identification and election of the market segmentation. Resident characteristic in this study divided based on segment geography, demography, psychography and behavior. Data applied in this research is primary data and secondary data. This research is analytic descriptive research having the character of quantitative qualitative. Research qualitative is done by doing in depth quantitative research is done by propagating questionalre to the responder is around by hospital area. From result of analysis and data processing is gotten [by] two kluster segmentation of psychography and three kluster behavioristic-segmentation, At segmentation geography it is gotten that respondent chooses steward to rawat inap which close to residence, while at segmentation of productive age demography of which most dominance, this matching with?"
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T20894
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Ira Damayanti
"Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh RS pada dasarnya adalah upaya untuk memahami kebutuhan dan keinginan para pelanggan yang memerlukan jasa pelayanan kesehatan yang disediakan rumah sakit. RS PMC dengan beberapa pesaing di sekitarnya memiliki angka kunjungan persalinan yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik personal dan bauran produk dengan keputusan pembelian pelayanan persalinan di RS PMC.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional, Pendekatan penelitian menggunakan kuantitatif dan kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner dan wawancara mendalam terhadap manajemen RS PMC. Jumlah sampel sehanyak 76 responden yang diperoleh dari pasien poli kandungan. Analisa menggunakan uji univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil analisa bivariat dan multivariat didapatkan bahwa persepsi terhadap harga persalinan mempengaruhi keputusan pembelian pnlayanan persalinan. Melalui wawancara diketahui bahwa RS PMC memiliki paket persalinan SC dan paket persalinan normal yang dalam tahap uji coba. Peneliti menyarankan agar tariff yang ditetapkan oleh RS PMC saat ini sebaiknya dipertahankan dan memperluas jaringan kerjasama dengan perusahaan dan asuransi baik yang di wilayah Jakarta maupun sekitarnyadengan memberikan informasi kepastian biaya persalinan atau system yang ada di RS PMC.

Basically marketing conducted by hospital is an effort to recognize the customer's need and want that calls for health care service provided by hospital. The Port Medical Centcr (PMC) Hospital and the competitors nearby have the low number or delivery care visit. The Study was aimed to asses the association of patient's characteristics and mix product with decision to buy of delivery care service in PMC Hospital.
The study was an analytic descriptive using cross-sectional design. It used quantitative and qualitative study approach. Instrument used in the study was questionnaire and the in-depth interview was oonducted toward the management of PMC Hospital. There were 76 respondents as sample gained from the obstetric and gynecology clinic. Statistic analysis used was univariate, bivariate and multivariate test.
Bivariate and multivariate analysis revealed that the perception of delivery care price influenced the decision to buy of delivery care service. From the interview conducted in hospital showed that PMC Hospital had SC and normal delivery care packages that was in trial. The study recommended the price decided by the PMC Hospital should be maintained and the hospital should enlarge the network with other companies and insurance companies in the region of Jakarta and around it by providing the information of certain price of delivry care service of package system that is available in the Hospital."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T20919
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Avicena Muhammad Iqbal
"Keselamatan pasien merupakan salah satu faktor penting di dalam pelaksanaan rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk melihat kesiapan penerapan keselamatan pasien di RSIA Assalam. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Metode survey dilakukan secara total sampling terhadap 59 pegawai, dan wawancara mendalam terhadap 5 informan. Hasil survey menunjukkan RSIA Assalam membudaya sedang dalam keselamatan pasien.
Dari hasil analisis menunjukkan belum siapnya RSIA Assalam dalam menerapkan budaya keselamatan pasien. Penelitian merekomendasikan penyusunan standar prosedur operasional tentang keselamatan pasien, meningkatkan jumlah pelaporan kejadian dan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh pegawai tentang keselamatan pasien.

Patient safety is one of the important factors in the implementation of the hospital. The purpose of this study to look at the implementation of patient safety preparedness in Assalam RSIA. The research was conducted using quantitative research and qualitative research. Methods of sampling survey conducted to 59 employees total, and depth interviews with 5 informants. The survey shows RSIA Assalam being entrenched in patient safety.
From the analysis of the readiness of the application of patient safety culture in hospitals shows RSIA Assalam unprepared to implement patient safety culture. Study recommends the creation of standard operating procedures on patient safety, increase the number of reporting events and providing education and training to all employees about patient safety.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Wahyu Utami A.N.
"Program Orientasi Berbasis Kompetensi merupakan metode dalam program orientasi perawat baru. Penelitian descriptive correlational secara cross sectional bertujuan menganalisis Hubungan antara Kompetensi Pasca Orientasi dengan Kinerja Perawat Baru di RS X Jakarta Tahun 2013.
Hasil penelitian pada 127 perawat baru di RS X didapatkan perawat baru mempersepsikan kompetensi interpersonal baik (74.81%), kompetensi teknis baik (80.31%), kompetensi berpikir kritis baik (62.21%). Kinerja perawat baru mempersepsikan baik adalah 69,39%.
Analisis menunjukkan ada hubungan antara program orientasi berbasis kompetensi dengan kinerja perawat baru (pvalue= 0,000, CI: 0,336; 0,696). Variabel dominan berhubungan dengan kinerja perawat baru adalah kompetensi teknis. Kompetensi perawat baru membentuk perawat baru memiliki penampilan kerja profesional sehingga program ini penting diterapkan di setiap orientasi perawat baru.

Competency-based orientation program is a method of new nurse orientation programs. Research on cross-sectional descriptive correlational aimed to analyze the relationship of competency-based orientation program with the performance of new nurses at X Hospital, Jakarta in 2013.
Results for 127 new nurses in X Hospital, Jakarta new nurses get a good view of interpersonal competence (74.81%), good technical competence (80.31%), good competence in critical thinking (62.21%). New nurses to see better performance is 69,39%.
Analysis showed no relationship between competency-based orientation program with the performance of new nurses (p = 0.000, CI: 0.336, 0.696). The dominant variables associated with the performance of new nurses is technical competencies. Competence of new nurses to form a new nurse has a professional performance so that important programs applied in any orientation of new nurses.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35328
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sudarmanto
"Kesiapan Instalasi Gawat Darurat di RSUP Dr. Kariadi sebagai rujukan Sistem Gawat Darurat Terpadu Sehari-Hari sangat dipengaruhi oleh faktor input : Sumber Daya Manusia dan pengaturan jaganya, tersedianya ambulan 24 jam, melalui call center, sarana fisik bangunan, sarana medik dan non medik, ketersediaan obat alat kesehatan dan bahan habis pakai di ruang tindakan, Standar prosedur pelayanan pasien, serta faktor proses pelayanan pasien meliputi alur pasien, triase, pelayanan gawat darurat di label merah, pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi dan ketersediaan obat di farmasi 24 jam.
Hasil penelitian ini dengan membandingkan Kepmenkes No 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit didapatkan bahwa mampu memberikan semua jenis pelayanan 100%, tersedianya SDM sesuai dengan kualifikasi dan pendidikan serta dokter jaga spesialis anak, bedah, penyakit dalam, obstetrik dan kandungan serta anesthesi 24 jam 100%, terpenuhinya syarat fisik bangunan di ruang tindakan, operasi dan observasi 100%, tersedianya obat, prasarana medik di ruang tindakan berupa obat, bahan habis pakai dan peralatan medik 100%, tersedianya layanan ambulan 24 100%, tersedianya pemeriksaan penunjang laboratorium, radiologi dan farmasi 24 jam 100% dan belum berfungsinya call center.

Preparedness of Emergency Department Kariadi Hospital Semarang as a referral Emergency Comprehensive Services System Daily influenced by input factors, human resources and distribution services, 24 hour ambulance services, call center ,physical building , medical and non medical equipment, drugs and single used material in service area standard operating procedure for patients services, and process factor as patient flow through an emergency department, triage, true emergency services (red label), supporting services as laboratory, radiology and pharmacies 24 hours.
Result of this study compare with the Kepmenkes No 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit, is prepared for all services case, qualification and education of human resources and prepared of special doctor on site pediatrician, surgeon, internist, obstetric and gynecologist also anesthesiologist 24 hours, prepared of physical building in services area, operation room, and observation room 100%, prepared of medication, medical equipment and material single used 100%, ambulance services 24 hours, prepared of supporting services as laboratory, radiology and pharmacies 24 hour and call center is not well done.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T39234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Adriyani
"Perusahaan dalam ha] ini rumah sakit yang ingin berhasil dalam menjalankan usahanya pertama-lama harus disadari bahwa adalah tidak mungkin untuk dapat melayani dan memuaskan semua pelanggan. Pasien di rumah sakit sangatlah banyak jumlahnya dan beraneka ragam kebutuhan, kemampuan membeli, perilaku maupun psikografinya. Agar tahu apa yang menjadi kebutuhannya , perlu mengetahui karakteristik pasiennya melalui pendekatan segmentasi.
Masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahui karakteristik pasien yang masuk ke rawat inap RS. Karya Bhakti serta belum diketahuinya segmen yang bagaimanakah yang tepat untuk dikembangkan di RS. karya Bhakti untuk menjadi pelanggan potensialnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien berdasarkan geografi, demografi, psikografi dan perilaku pasien di rawat inap. Dapat melihat pelanggan potensial berdasarkan atas : pemilihan kelas perawatan, status kesetiaan pasien dan kemampuan membayar dari pasien.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik gabungan kuantitatif dan kualitatif dengan metode survey . dalam penetapan sampel dilakukan secara stratified . Untuk pembahasannya dibantu dengan data sekunder dari BPS Bogor, DICK Bogor serta serta buku Bogor membangun . Untuk analisa dilakukan uji univariat dan bivariat dengan tabulasi silang.
Berdasarkan analisis univariat dan bivariat dapat diketahui karakterislik pasien di rawat inap RS. Karya Bhakti dilihat dari pemilihan kelas perawatan potensial, status kesetiaan dengan berdasarkan geografi, demografi, psikografi dan perilaku maka dapat disimpulkan bahwa pasien potensial rawat inap RS. Karya Bhakti adalah pasien yang pemhayarannya melalui pihak ketiga yaitu perusahaan pasien .
Saran yang diberikan adalah : Perlu ditingkatkan pemasaran ke perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar Bogor, buat tim pemasaran dan pelayanan RS dalam menciptakan loyal customer , serta kembangkan sumber daya yang ada untuk melakukan strategi pemasaran baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang guna mencapai tujuan dan visi organisasi.

A firm, in this case hospital, which wants to be succeed in ruling the firm must realize that it is impossible to serve and satisfy all the customer. There are many patients in the hospital with vary of need, ability to pay, behavior and psychograph. In order to know what the customer wants, it is important to know the patients characteristic by segmentation approach.
The problem in this research was patient characteristic in Karya Bhakti Hospital has not been determined yet, and also what customers segment that was better to be developed as the potential customer. The research aim was to know customer characteristic based on geography, demography, psychograph and behavior of customer that use in patient. The potential customer could be determined by in patient class choice, and patient's loyalty.
This research was quantitative and qualitative combination analylic descriptive with survey method. This research was done by stratification sampling method. Secondary data from BPS Bogor, DKK Bogor and Bogor Membangun Book was help to set the argument. The analysis was done with cross tabulation univariant and bivariant test.
Based on the analysis, it was determined in patient patient's characteristics in Karya Bhakti Hospital based on in patient class choice, patient's by geography, demography, psychography and behavior of customer. This research shows that potential in patient Karya Bhakti Hospital is patients that paid the bill third party, that is from company patients.
This research suggest Karya Bhakti Hospital to raise marketing intensity to the companies around Bogor, to build marketing and service team in order to create loyal customer, to develop the existing resources to do the short term and long term marketing strategy in order to reach the organization's aim and vision.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T405
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>